Upload
nadia-gina-anggraini
View
104
Download
39
Embed Size (px)
DESCRIPTION
egetehsnnbdnbkrnhnisngkdnkjnbbfdijalnazngnvfjsfjvnzjnfkejrngknjdf
Citation preview
TUGAS UJIAN
MEKANISME TERJADINYA PERSALINAN
Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Obstetri dan
Ginekologi di RSUD Cianjur, Jawa Barat
Penguji :
dr. H. Sukardy P., Sp.OG
Pendamping :
dr. Rieska Andriati
Disusun Oleh :
Nadia Gina Anggraini
2011730071/23.44.929.2011
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2015
ENDOKRINOLOGI KEHAMILAN dan PERSALINAN
Plasenta adalah sumber berbagai hormon antara lain :
human Chorionic Gonadotropin
human Placental Lactogen
Hormon steroid
Oksitosin
Growth Hormon
ACRH – adrenocorticotropin releasing hormon
Pro-opiomelanocortin
Prolactin
GnRH- Gonadotropin Releasing Hormon
human Chorionic Gonadotropin
hCG adalah hormon protein yang memiliki subunit alpha yang sama dengan yang
terdapat pada FSH,LH dan TSH. Subunit beta adalah unik untuk hCG. Hormon ini paling mirip
dengan LH
hCG diperoduksi oleh sinsitiotrofoblas dan dapat dideteksi dalam serum ibu 8 – 9 hari
pasca konsepsi. Hormon ini yang menjadi dasar bagi semua tes kehamilan standar.
Kadar hCG berlipat ganda setiap 48 jam dalam beberapa minggu pertama kehamilan dan
mencapai kadar puncak sebesar 80.000 – 100.000 mIU / mL pada usia kehamilan 8 – 10 minggu.
Setelah itu, kadar hCG menurun menjadi 10.000 – 20.000 mIU /mL dan menetap pada nilai
tersebut sampai aterm.
Fungsi utama hCG adalah untuk mempertahankan produksi progesteron corpus luteum
sampai plasenta dapat mengambil alih peran produksi progesteron pada usia gestasi sekitar 6 – 8
minggu. Progesteron diperlukan untuk keberhasilan proses kehamilan awal.
hCG memiliki aktivitas tirotropik yang hanya menjadi berarti secara klinis bila kadar
hCG meningkat secara tajam seperti pada kehamilan mola.
human PLACENTAL LACTOGEN
hPL adalah hormon protein yang diperoduksi secara eksklusif oleh plasenta dan terkait
erat dengan prolaktin dan hormon pertumbuhan (“growth hormon” )
Produksi hPL secara langsung bersifat proporsional terhadap masa plasenta dan kadarnya
meningkat secara konstan sepanjang kehamilan.
Fungsi hPL belum diketahui, tetapi hormon ini memiliki aktivitas mirip dengan anti-
insulin dan dapat terlibat dengan timbulnya resistensi insulin yang menandai kehamilan
HORMON STEROID
Plasenta adalah sumber utama produksi progesteron dan estrogen selama kehamilan
Didalam plasenta,estrogen di sintesis dari prekursor androgen dan hormon ini penting
untuk mempersiapkan uterus dalam menghadapi proses persalinan.
Progesteron terutama berasal dari substrat ibu (kolesterol) dan penting untuk mempertahankan
uterus dalam keadaan tenang sebelum proses persalinan dimulai.
KONTROL ENDOKRIN DALAM PERSALINAN
Regulation of Uterine Activity during Pregnancy and Labor.
The regulation of uterine activity during pregnancy and labor can be divided into four distinct
physiologic phases — quiescence, activation, stimulation, and involution — that are or may be
influenced by a number of stimulatory and inhibitory factors. Question marks indicate a possible
influence.
Proposed Mechanism of Labor Induction at Term.
The major hormones and paracrine and autocrine factors responsible for promoting uterine
contractions at term in an integrated parturition cascade are shown. CRH denotes corticotropin-
releasing hormone, DHEAS dehydroepiandrosterone sulfate, and SROM spontaneous rupture of
the fetal membranes.
INISIASI PERSALINAN
Sejumlah besar bukti menyatakan bahwa, pada sebagian besar hewan vivipara, janin lah
yang mengatur kapan persalinan akan terjadi. kemungkinan kondisi persalinan dicapai
melalui aktivitas aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal –HHA janin sebelum dimulainya proses
persalinan dan kondisi semacam ini sering dijumpai disemua spesies
Suatu “kaskade persalinan” telah diajukan , seperti yang terlihat pada gambar diatas.
Plasenta manusia merupakan suatu organ steroidogenik inkomplet dan produksi
esterogen plasenta membutuhkan obligat androgen. Kelebihan androgen dipasok oleh janin
dalam bentuk DHEAS-dehidroepiandrostenedione sulfat.
Aktivasi aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal janin saat aterm menyebabkan pelepasan
DHEAS secara berlebihan dan zona intermediate (janin) dari adrenal janin. DHEAS mengalami
16-hidroksilasi di dalam hepar janin dan kemudian melewati sirkulasi janin ke plasenta yang
kemudian diubah hampir secara ekslusif menjadi estriol (16-hidroksiestradiol-17-beta)
Kehamilan manusia ditandai dengan keadaan hiperestrogenik dengan besaran yang tidak
paralel untuk seluruh spesies mamalia. Plasenta merupakan sumber estrogen primer. Kadar
estrogen dalam sirkulasi ibu meningkat dengan semakin bertambahnya usia kehamilan. Estron
plasenta dan estradiol 17 beta terutama berasal dari androgen C19 ibu (testosteron dan
androstenedione) sementara estriol hampir secara eksklusif berasal dari DHEAS janin. Estrogen
tidak menyebabkan kontraksi uterus namun mendorong serangkaian perubahan pada
miometrium (mencakup peningkatan jumlah reseptor prostaglandin, reseptor oksitosin dan “gap
junction” ) yang meningkatkan kapasitas miometrium untuk menghasilkan kontraksi uterus.
Selain DHEAS, kelenjar adrenal janin menghasilkan kortisol yang berperan dalam :
1. DHEAS menyiapkan sistem organ janin untuk kehidupan diluar uterus
2. DHEAS mendorong ekspresi sejumlah produk plasenta termasuk corticotropin
releasing hormon – CRH , oksitosin dan prostaglandin (terutama prostaglandin E2 –
PGE2)
CRH plasenta menginisiasi loop umpan balik postif dengan merangsang HHA janin
untuk memproduksi DHEAS dan kortisol yang semakin banyak , yang selanjutnya melakukan
“up regulation” ekspresi CRH plasenta (efek stimulai kortisol terhadap CRH plasenta harus di
kontras kan dengan inhibisi umpan balik kortisol pada CRH ibu)
Oksitosin plasenta beraksi secara langsung pada miometrium untuk menyebabkan
kontraksi dan secara tidak langsung melalukan “up regulation” terhadap produksi prostaglandin
(terutama prostaglandin F2alpha oleh desidua).
PGF2alpha terutama dihasilkan oleh desidua dan bekerja pada mioemtrium untuk
melalukan pengatiuran atas reseptor oksitosin dan “gap junction” sehingga mendorong terjadinya
kontraksi uterus.
PGE2 terutama berasal dari plasenta janin dan mungkin paling penting dalam mendorong
maturasi servik serta pecahnya ketuban secara spontan.