12
INJEKSI AMINOFILIN KELOMPOK 4

INJEKSI AMINOFILIN-1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sediaan steril

Citation preview

INJEKSI AMINOFILIN

INJEKSI AMINOFILINKELOMPOK 4

LATAR BELAKANGInjeksi adalah sediaan steril yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan kedalam kulit atau melalui kulit. Injeksi dapat berupa larutan, emulsi, suspensi maupun serbuk yang harus dilarutkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Percobaan ini akan dilakukan pembuatan sediaan injeksi dengan bahan aktif aminofilin. Khasiat aminofilin adalah sebagai obat antiasma dan bronkodilator. Aminofilin dibuat dalam sediaan injeksi untuk meningkatkan bioavaibilitasnya sebagai antiasma sehingga berefek cepat.

FORMULASIAminofilinNa2HPO4NaH2PO4Aqua Pro Injectio

Kegunaan Bahanbahankegunaan Aminofilin Bahan aktif sebagai obat antiasmaNa2HPO4daparNaH2PO4daparAqua Pro Injectiopelarut

PERHITUNGAN

PembahasanPercobaan ini yaitu mengenai pembuatan injeksi aminofilin. Injeksi adalah sediaan steril yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan kedalam kulit atau melalui kulit. Injeksi dapat berupa larutan, emulsi, suspensi maupun serbuk yang harus dilarutkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Untuk injeksi berair umumnya digunakan air sebagai pembawa. Air yang dapat digunakan yaitu aqua pro injectio.

Aqua pro injectio dibuat dengan cara mencampurkan carbon aktif dan akuades. Carbon aktif berfungsi sebagai adsorben yang dapat menyerap partikulat asing dan pirogen yang terkandung didalam akuades sehingga dihasilkan akuades yang jernih dan bebas partikulat asing. Campuran tersebut didiamkan 1 harian, kemudian dilakukan penyaringan dan disterilirasi. Pembuatan Injeksi harus disertai dengan perhitungan tonisitas. Tonisitas merupakan keadaan cairan yang mempunyai tekanan osmotik yang sama dengan cairan tubuh. Perhitungan tonisitas dilakukan untukm mengetahui apakah larutan bersifat isotonis, hipertonis, maupun hipotonis. Isotonis merupakan suatu keadaan dimana tekanan ostmotik larutan sama dengan tekanan osmotik cairan tubuh. Suatu sediaan injeksi dikehendaki bersifat isotonis. Untuk membuat sediaan bersifat isotonis, maka perlu ditambahkan NaCl.

Injeksi aminofilin dibuat dengan cara mencampurkan aminofilin dengan aqua pro injeksi, diaduk hingga larut sempurna. Bagitu juga dengan dapar yang digunakan terlebih dahulu harus dilarutkan dalam aqua pro injectio. Setelah itu, kedua campuran tersebut dicampur ad homogen, dan ditambahkan dengan aqua pro injectio hingga tanda batas. Setelah itu, sediaan dimasukkan kedalam ampul dan dilakukan dengan sterilisasi menggunakan autoclaf pada suhu 121 derajat Celcius selama 15 menit. Hal ini karena zat aktif tidak tahan pemanasan tinggi (oven). Tujuan dari sterilisasi akhir adalah untuk mencegah kontaminasi terhadap bahan-bahan yang dipakai, menjaga kemurniaan sediaan hingga bebas dari mikroba dan partikulat asing dan mencegah pembusukan atau kerusakan sediaan yang disebabkan oleh mikroba.

Evaluasi yang dilakukan pada sediaan injeksi aminofilin yaitu uji pH, uji kejernihan, dan uji kebocoran. Uji pH dimaksudkan untuk mengecek bahwa sediaan yang dibuat sesuai dengan pH target. pH sediaan injeksi tidak boleh terlalu asam dan terlalu basah, hal ini karena dapat mengiritasi, menimbulkan rasa sakit dan dapat memicu pertumbuhan mikroorganisme. Diperoleh pH yaitu pH 7. pH sediaan memenuhi syarat karena masuk dalam rentang 6-8. Pada uji kebocoran dilakukan untuk memastikan bahwa ampul yang digunakan baik dan tidak bocor. Jika terdapat kebocoran, maka dosis akan berkurang dan dapat menyebabkan adanya kontaminasi pada sediaan. Uji kebocoran dilakukan dengan membalikkan ampul, sehingga bagian karet ampul berada diposisi bawah. Hasilnya ialah ampul tidak mengalami kebocoran.Uji bebas partikulat asing atau uji kejernihan dilakukan dengan menyinari sediaan pada latar hitam dan latar putih. Hasil yang diperoleh ialah sediaan jernih dan bebas partikel asing.

TERIMAKASIH