4
INLAY/ONLAY PORCELAIN FUSED TO METAL ( PFM ) Restorasi PFM adalah tipe porselen gigi yang paling umum digunakan. Berdasarkan perbedaan temperatur ada tiga tipe porselen gigi yaitu; regular felspathic porcelain (temperatur tinggi 1200-1400 oC), aluminous porcelain (temperatur sedang 1050-1200 oC), dan metal bonding porcelain (temperatur rendah 800-1050 oC). PFM merupakan metal bonding porcelain. PFM terdiri atas beberapa lapisan yang difusikan secara kimia pada dasar kerangka metal. Substruktur metal mendukung keramik dan membuat keramik bertahan lama terhadap beban dari kekuatan mulut. Prinsip Umum Restorasi Metal Keramik Restorasi metal keramik harus memenuhi syarat–syarat, antara lain, adalah sebagai berikut : a. Metal dan keramik mempunyai ikatan yang kuat. b. Metal dan keramik mempunyai thermal expansi yang sesuai. c. Keramik yang dipakai relatif mempunyai low fusing. d. Metal harus tahan terhadap deformasi pada saat keramik mencapai temperatur fusing. Pada saat fusing, keramik harus dapat bersatu dengan logam dan berikatan tanpa merubah bentuk logam. Pada saat mendingin, baik logam maupun keramik akan mengalami kontraksi yang akan menimbulkan retak atau bahkan terlepasnya keramik dari logam.

Inlay

Embed Size (px)

DESCRIPTION

restorasi inlay

Citation preview

Page 1: Inlay

INLAY/ONLAY PORCELAIN FUSED TO METAL ( PFM )

Restorasi PFM adalah tipe porselen gigi yang paling umum digunakan. Berdasarkan

perbedaan temperatur ada tiga tipe porselen gigi yaitu; regular felspathic porcelain (temperatur

tinggi 1200-1400 oC), aluminous porcelain (temperatur sedang 1050-1200 oC), dan metal

bonding porcelain (temperatur rendah 800-1050 oC). PFM merupakan metal bonding porcelain.

PFM terdiri atas beberapa lapisan yang difusikan secara kimia pada dasar kerangka metal.

Substruktur metal mendukung keramik dan membuat keramik bertahan lama terhadap beban dari

kekuatan mulut.

Prinsip Umum Restorasi Metal Keramik

Restorasi metal keramik harus memenuhi syarat–syarat, antara lain, adalah sebagai

berikut :

a. Metal dan keramik mempunyai ikatan yang kuat.

b. Metal dan keramik mempunyai thermal expansi yang sesuai.

c. Keramik yang dipakai relatif mempunyai low fusing.

d. Metal harus tahan terhadap deformasi pada saat keramik mencapai temperatur fusing. Pada

saat fusing, keramik harus dapat bersatu dengan logam dan berikatan tanpa merubah bentuk

logam. Pada saat mendingin, baik logam maupun keramik akan mengalami kontraksi yang akan

menimbulkan retak atau bahkan terlepasnya keramik dari logam.

e. Bahan–bahan yang dipakai harus bersifat biokompatibel terhadap jaringan.

Pada prinsipnya, sifat–sifat restorasi metal keramik ditentukan oleh keadaan interfacenya.

Bila didapati ikatan yang rapat antara metal dengan keramik maka akan terjadi penurunan energi

bebas yang dapat memisahkan kedua komponen atau sebaliknya.

Teknik preparasi

Secara umum bentuk preparasi gigi untuk restorasi tidak langsung harus mempunyai

ketinggian maksimum dan keruncingan yang minimum untuk memperoleh retensi dan resistensi

yang optimal. Untuk mencapai hal ini dan untuk membuat ketebalan yang adekuat dari material

Page 2: Inlay

restorasi tanpa kontur yang berlebihan, maka permukaan dari preparasi sebaiknya meniru

restorasi yang diharapkan, baik oklusal maupun aksial. Adapun ciri-ciri preparasi restorasi tidak

langsung, antara lain, adalah sebagai berikut :

1. Preparasi pembebasan undercut yang mana semua margin dan sudut dalam dapat terlihat.

2. Penempatan single path dibuat selebar mungkin, hal ini dibuat dengan cara mempersiapkan

dinding yang berlawanan dibuat sejajar untuk memberikan retensi maksimal. Posisi gigi yang

berdekatan harus dipertimbangkan terhadap kemungkinan terjadinya tepi yang menggantung

pada gigi yang dipreparasi.

3. Bentuk resisten perlu disediakan pada restorasi untuk mendistribusikan tekanan yang berasal

dari oklusal.

4. Dinding yang berlawanan dalam preparasi 1/2 gingival harus dibuat mendekati paralel. 1/3

sampai 1/2 oklusal biasanya lebih runcing karena adanya pengurangan dua dataran di sebelah

labial yang dibutuhkan untuk menyediakan ruangan yang cukup untuk material restorasi di

dalam kontur gigi yang asli.

5. Mahkota klinis yang pendek memiliki peningkatan resiko kegagalan karena jalan masuk yang

pendek. Panjangnya preparasi dapat ditingkatkan dengan memanjangkan mahkota, dan bentuk

resisten dapat ditingkatkan dengan pengurangan groove, celah atau box, dan dengan cara

mengubah permukaan lereng menjadi komponen vertikal dan horizontal.

6. Pengurangan oklusal harus mengikuti outline tonjol untuk memaksimalkan retensi dan

meminimalkan pengurangan gigi. Untuk mahkota porcelain fused to metal dan untuk mahkota

emas, jaraknya masing-masing 2 mm dan 1 mm.

7. Posisi dan tipe margin yang telah selesai ditentukan oleh kontur gingiva, keaslian material

restorasi, ada atau tidaknya core margin, dan pemilihan bahan luthing agent. Bila

memungkinkan, margin tersebut sebaiknya berada di supragingiva mengikuti kontur gingival

yang asli. Akhiran tepi gigi idealnya paling tidak 1 mm melewati core margin untuk

mengistirahatkan jaringan gigi yang masih sehat.

8. Bentukan line angle harus di perhatikan karena pada dasar kavitas adalah metal yang nantinya

pada bagian luar akan di selimuti porcelain, maka bentukannya berbeda antara internal dan

eksternal. Pada internal line angle harus tajam dan eksternal line angle harus membulat.

Page 3: Inlay

Desain Restorasi

Untuk mendapatkan kekuatan dan persyaratan warna yang optimal, maka ketebalan

logam ditambah porselen pada bagian fasial tidak kurang dari 1,2-1,5 mm. Ketebalan minimal

metal di bawah porselen yaitu 0.3 mm. Jika metal terlalu tipis, maka metal akan melentur di

bawah tekanan dan dapat menyebabkan retaknya porselen. Tetapi ketebalan metal tergantung

pada jenis metal yang digunakan. Ketebalan lapisan opak yaitu 0,1-0,2 mm. Ketebalan minimum

dentin dan enamel porselen yaitu 0,8 mm. Ketebalan bagian insisal porselen yaitu 2 mm gunanya

untuk memberi sifat translusen pada restorasi.