1
World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia Regional Office PO. Box 161, Bogor 16001, Indonesia; Ph: +62 251 625415; fax: +62 251 625416; Email: [email protected] www. worldagroforestrycentre .org/sea Inovasi Agroforestri dan Perbaikan Kesejahteraan Petani Site: Kecamatan Nanggung, Jawa Barat (Proyek Halimun) Agroforestry Innovations and Livelihood Enhancement, Kecamatan Nanggung, West Java (Halimun Project) Kebun sebagai produksi buah dan kayu Jenis prioritas tanaman menurut permintaan pasar dan orientasi pemanfaatan hasil Jati, Mangium Sengon, Afrika* Bambu * Kayu Durian, Petai, Nangka*, Melinjo, Rambutan, Alpukat Pisang* Buah Singkong* Cabe, Tomat, Buncis, Kcg.Tanah & Kcg.Panjang Palawija Jangka Panjang Jangka Menengah JangkaPendek PRIORITAS PRIORITAS TANAMAN TANAMAN MENURUT MENURUT PERMINTAAN PERMINTAAN PASAR PASAR ORIENTASI PEMANFAATAN HASIL ORIENTASI PEMANFAATAN HASIL *) Tanaman dengan potensi pasar tinggi tetapi jumlah produksi dan pengolahan pasca panen masih rendah Sekilas tentang Kecamatan Nanggung: Kecamatan Nanggung mencakup10 desa dengan luas daerah mencapai 11.000 km2 Ketinggian tempat berkisar 400-1800m dari permukaan laut Jumlah penduduk 74.200 jiwa (Juni 2003), 63,4% bekerja di sektor pertanian namun 84% sumber pendapatannya berasal dari sektor non-pertanian. Kebun dimanfaatkan hanya untuk kebutuhan sehari-hari sehingga pemeliharaan kebun berkurang yang berdampak pada rendahnya tingkat pendapatan petani. Kecamatan Nanggung at a Glance: 10 villages with total area of 11,000 km 2 . Elevation: 400-1800m above sea level. Population: 74,200 (June 2003), 63% of the population work in agriculture sector, but only 16% of families rely on agriculture as their main source of income. Kebuns are not actively managed, low productivity and profitability. Belajar dan bekerja bersama 1. Lokalatih (Riung Mungpulung) Petani 2. Penyediaan Bantuan Teknis Intensif 3. Analisis Ekonomi Rumah Tangga & Pasar Learning and working together 1. Farmer Workshop 2. Intensive Technical Support & Follow-up 3. Economic Household and Marketing Analysis Meningkatkan peran pemasaran bagi petani 1. Memperbaiki kualitas dan kuantitas produk 2. Mengetahui permintaan pasar dan spesifikasi hasil kebun 3. Kerja bersama antara petani dengan pelaku pasar untuk memperbaiki hubungan dan jalur pemasaran hasil kebun. Buah: Petani ? Pengumpul/Pedagang ? Pasar Lokal/Pasar Daerah Kayu: Petani ? Tukang Tebang Kayu/Pedagang ? Penggergajian ? Pedagang ? Konsumen/Industri Bambu: Petani ? Tukang Tebang / Pedagang ? Industri Bangunan Improving marketing role for farmers 1. Improve quality and quantity of kebun products 2. Learn about market demand and product specification 3. Collaborate with markets agents to improve market linkages and market channels for farmer products Common Market Channels Fruit: Farmer ? Collector/Merchant ? Local Market Timber: Farmer ? Logger/Merchant ? Sawmill ? Merchant ? Consumer/Industry Bamboo: Farmer? Logger/ Merchant ? Construction Industry C CR RO OP P Y YI I E EL LD D T TI I M M E E F FR RA AM ME E Short Term Middle Term Long Term Vegetables/ Annual Crop Chili, Tomato, Green bean, Peanut & Cowpea Cassava none Fruit Banana Durian, Petai , Jackfruit, Melinjo, Rambutan, Avocado PR RI O ORI ITY Y S SP PE EC CI I E E S S Timber Bamboo Sengon, African Wood Teak, Mangium Species prioritized according to market demand and their utility to meet daily needs Kebun for fruit and timber production Masalah mendasar bagi Petani adalah: Kecilnya lahan garapan (<1 ha) Luas kebun rata-rata 0.45 ha/keluarga Hasil produksi kebun yang relatif rendah Terbatasnya pengetahuan dalam mengelola kebun Rendahnya informasi dan akses pasar bagi hasil kebun petani. Permasalahan tersebut hingga kini masih melekat dalam kehidupan mereka sehari-hari . DAPATKAH KITA SEMUA MEMBANTU MEREKA? Farmers Basic Problems : Limited lands (<1 ha/family) Limited kebun area (0.45 ha/ family) Low kebun productivity & profitability Limited knowledge concerning kebun management Lack of market information and market access HOW CAN WE HELP OVERCOME THESE PROBLEMS? Interaksi Team Kebun bersama Kel. Tani Mitra Kelompok Tani berjumlah 17 Kelompok. (Dampingan Tingkat Intensif, Ekstensif dan Responsif) • Kegiatan Perbaikan Kelola Kebun memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui perubahan pola pikir maupun tingkah laku secara individu maupun kelompok. Interaction between team kebun and farmer groups 17 Farmer Groups participating at three distinct levels: Intensive, Extensive and Responsive Through the ‘learning and working together activities’ farmers are empowered with the technical and leadership skills needed to improve kebun productivity as a means of enhancing their livelihoods.

Inovasi Agroforestri dan Perbaikan Kesejahteraan Petani ...old.worldagroforestry.org/downloads/Publications/PDFS/PO04368.pdf · Buah Singkong* Cabe, Tomat, Buncis, Kcg.Tanah & Kcg.Panjang

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Inovasi Agroforestri dan Perbaikan Kesejahteraan Petani ...old.worldagroforestry.org/downloads/Publications/PDFS/PO04368.pdf · Buah Singkong* Cabe, Tomat, Buncis, Kcg.Tanah & Kcg.Panjang

World Agroforestry Centre (ICRAF)Southeast Asia Regional OfficePO. Box 161, Bogor 16001, Indonesia; Ph: +62 251 625415; fax: +62 251 625416; Email: [email protected]

www. worldagroforestrycentre .org/sea

Inovasi Agroforestri dan Perbaikan Kesejahteraan Petani Site: Kecamatan Nanggung, Jawa Barat (Proyek Halimun)

Agroforestry Innovations and Livelihood Enhancement, Kecamatan Nanggung, West Java (Halimun Project)

Kebun sebagai produksi buah dan kayuJenis prioritas tanaman menurut permintaan pasar dan orientasi pemanfaatan hasil

Jati , MangiumSengon, Afrika*Bambu*Kayu

Durian, Petai, Nangka*, Melinjo,Rambutan, Alpukat

Pisang*Buah

Singkong*Cabe, Tomat, Buncis,

Kcg.Tanah & Kcg.PanjangPalawija

Jangka PanjangJangkaMenengah

Jangka Pendek

PRIORITAS PRIORITAS TANAMAN TANAMAN MENURUT MENURUT PERMINTAAN PERMINTAAN PASARPASAR

ORIENTASI PEMANFAATAN HASILORIENTASI PEMANFAATAN HASIL

Jati , MangiumSengon, Afrika*Bambu*Kayu

Durian, Petai, Nangka*, Melinjo,Rambutan, Alpukat

Pisang*Buah

Singkong*Cabe, Tomat, Buncis,

Kcg.Tanah & Kcg.PanjangPalawija

Jangka PanjangJangkaMenengah

Jangka Pendek

PRIORITAS PRIORITAS TANAMAN TANAMAN MENURUT MENURUT PERMINTAAN PERMINTAAN PASARPASAR

ORIENTASI PEMANFAATAN HASILORIENTASI PEMANFAATAN HASIL

*) Tanaman dengan potensi pasar tinggi tetapi jumlah produksi dan pengolahan pasca panen masih rendah

Sekilas tentang Kecamatan Nanggung:• Kecamatan Nanggung mencakup10 desa dengan luas daerah mencapai 11.000 km2• Ketinggian tempat berkisar 400-1800m dari permukaan laut• Jumlah penduduk 74.200 jiwa (Juni 2003), 63,4% bekerja di sektor pertanian namun

84% sumber pendapatannya berasal dari sektor non-pertanian. • Kebun dimanfaatkan hanya untuk kebutuhan sehari-hari sehingga pemeliharaan

kebun berkurang yang berdampak pada rendahnya tingkat pendapatan petani.

Kecamatan Nanggung at a Glance:• 10 villages with total area of 11,000 km2.• Elevation: 400-1800m above sea level. • Population: 74,200 (June 2003), 63% of the population work in agriculture sector,

but only 16% of families rely on agriculture as their main source of income.• Kebuns are not actively managed, low productivity and profitability.

Belajar dan bekerja bersama1. Lokalatih (Riung Mungpulung) Petani2. Penyediaan Bantuan Teknis Intensif3. Analisis Ekonomi Rumah Tangga & Pasar

Learning and working together1. Farmer Workshop2. Intensive Technical Support & Follow-up3. Economic Household and Marketing Analysis

Meningkatkan peran pemasaran bagi petani1. Memperbaiki kualitas dan kuantitas produk2. Mengetahui permintaan pasar dan spesifikasi hasil kebun3. Kerja bersama antara petani dengan pelaku pasar untuk memperbaiki hubungan

dan jalur pemasaran hasil kebun.

Buah:Petani ? Pengumpul/Pedagang ? Pasar Lokal/Pasar Daerah

Kayu:Petani ? Tukang Tebang Kayu/Pedagang ? Penggergajian ? Pedagang ?Konsumen/Industri

Bambu:Petani ? Tukang Tebang / Pedagang ? Industri Bangunan

Improving marketing role for farmers1. Improve quality and quantity of kebun products2. Learn about market demand and product specification3. Collaborate with markets agents to improve market linkages and market

channels for farmer products

Common Market Channels

Fruit:Farmer ? Collector/Merchant ? Local Market

Timber:Farmer ? Logger/Merchant ? Sawmill ? Merchant ? Consumer/Industry

Bamboo:Farmer? Logger/ Merchant ? Construction Industry

CCRROOPP YYIIEELLDD TTIIMMEEFFRRAAMMEE Short Term Middle Term Long Term

Vegetables/ Annual Crop

Chili, Tomato, Green bean, Peanut

& Cowpea Cassava

none

Fruit Banana Durian, Petai , Jackfruit,

Melinjo, Rambutan, Avocado

PPRRIIOORRIITTYY SSPPEECCIIEESS

Timber Bamboo Sengon, African Wood

Teak, Mangium

Species prioritized according to market demand and their utility to meet daily needs

Kebun for fruit and timber production

Masalah mendasar bagi Petani adalah:• Kecilnya lahan garapan (<1 ha)• Luas kebun rata-rata 0.45 ha/keluarga• Hasil produksi kebun yang relatif rendah• Terbatasnya pengetahuan dalam mengelola kebun• Rendahnya informasi dan akses pasar bagi hasil

kebun petani.

Permasalahan tersebut hingga kini

masih melekat dalam kehidupan mereka

sehari-hari. DAPATKAH KITA SEMUA MEMBANTU MEREKA?

Farmers Basic Problems:• Limited lands (<1 ha/family)• Limited kebun area (0.45 ha/ family)• Low kebun productivity & profitability• Limited knowledge concerning kebun management• Lack of market information and market access

HOW CAN WE HELP OVERCOME THESE

PROBLEMS?

Interaksi Team Kebun bersama Kel. Tani• Mitra Kelompok Tani berjumlah 17 Kelompok.

(Dampingan Tingkat Intensif, Ekstensif dan Responsif) • Kegiatan Perbaikan Kelola Kebun memberikan dampak positif bagi

masyarakat melalui perubahan pola pikir maupun tingkah laku secaraindividu maupun kelompok.

Interaction between team kebun and farmer groups• 17 Farmer Groups participating at three distinct levels: Intensive, Extensive

and Responsive• Through the ‘learning and working together activities’ farmers are

empowered with the technical and leadership skills needed to improve kebun productivity as a means of enhancing their livelihoods.