Upload
norisherlambang
View
212
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
semoga makalah ini bisa bermanfaat
Citation preview
INOVASI PEMBUATAN RISOLES
DARI CAMPURAN KULIT KAKAO DAN BATANG PISANG
DI DESA RUKTI SEDIYO
Disusun oleh:
1. Noris Herlambang NIS.843
2. Rialita Nur Astuti NIS.913
3. Didik Budi Santoso NIS.1022
SMA NEGRI 1 RAMAN UTARA
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya selama penelitian ini dilaksanakan, atas
kehendak-Nya pula peneliti dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini yang
berjudul “INOVASI PEMBUATAN RISOLES DARI CAMPURAN KULIT
KAKAO DAN BATANG PISANG DI DESA RUKTI SEDIYO”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak I Nengah Rudiana, S.Pd.
selaku pembina yang selalu memberikan arahan dalam pelaksanaan penelitian ini.
Demikian karya tulis ini dibuat, agar dapat berguna dalam aspek ilmiah.
Masih begitu banyak kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini, untuk itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan
karya ini dikemudian hari.
Rukti Sediyo,8 Oktober 2012
II
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................I
KATA PENGANTAR ............................................................................................II
DAFTAR ISI .........................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Tujuan Penelitian...................................................................................2
C. Manfaat Penelitian.................................................................................2
D. Batasan Masalah.....................................................................................2
E. Rumusan Masalah..................................................................................3
BAB II ISI
A. Deskripsi Produk....................................................................................4
B. Keunggulan Produk................................................................................7
C. Cara Pembuatan Produk.........................................................................8
D. Biaya Produksi dan Harga Jual Produk................................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................12
B. Saran.....................................................................................................12
Daftar Pustaka........................................................................................................13
Lampiran................................................................................................................14
III
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Lampung adalah kawasan pertanian yang berpotensi besar. Dengan
berbagai macam tanaman yang telah dibudidayakan oleh masyarakat, membuat
Lampung sebagai provinsi yang mampu bersaing dalam pertanian, baik secara
nasional maupun internasional. Komoditas yang ada di Lampung sangat beragam,
mulai dari padi, singkong, karet, pisang, dan kakao. Masing-masing komoditas itu
mempunyai tingkat keuntungan dan harga yang berbeda-beda sesuai dengan
kondisi pasar dan produk yang akan dibuat.
Masyarakat sudah sangat mengenal kakao dan pohon pisang, karena
keuntungannya yang bisa didapat dari pembudidayaan kakao dan pisang. Lebih
dari itu sudah banyak masyarakat yang dengan khusus menyediakan lahan untuk
pembudidayaan kakao dan pisang.
Seperti dilaporkan oleh Loka Penelitian Kambing potong (2011) dari total
produksi buah kakao, 60% adalah berupa limbah berupa kulit kakao. Sejauh ini
bahan tersebut baru diberdayakan sebagai sumber pakan ternak, itupun dalam
jumlah yang terbatas. Padahal bahan tersebut mengandung nilai nutrisi yang
tinggi (Smith dan adegbola ,Amirroenas, dan Roesmanto,diacu didalam BPTP
Sulsel 2011).
Sama halnya dengan pohon pisang, dalam (http://id.wikipedia.org/ produksi
pisang 25 Agustus 2011) provinsi Lampung merupakan sentral penghasil pisang.
Tiap harinya sekitar 50 truk pisang menyeberang dari Bakauheni ke Merak. Dari
besarnya angka produksi pisang di provinsi Lampung, masyarakat hanya
memanfatkan buah pisang dan tidak mempedulikan bagian-bagian lain dari pohon
pisang seperti batang pisang. Padahal batang pisang juga memiliki kandungan gizi
yang tinggi, dalam (http:/ /ms.wikipedia.org/wiki/Batang Pisang) batang pisang
IV
mengandung glukosa 14,88%, selulosa 11,43%, karbohidrat 6,56%, serat kasar
15,32%, lemak 6,7%, protein kasar 15,88%
Pisang yang sudah tua biasanya ditebang pohonnya dan batang pisang
dibiarkan membusuk. Padahal jika diolah dengan baik batang pisang dapat diolah
menjadi makanan yang memiliki nilai jual. Berdasarkan uraian diatas maka kami
melakukan penelitian dengan judul inovasi pembuatan resoles dari campuran kulit
kakao dan batang pisang, sehingga dari hasil penelitian tersebut diharapkan dapat
lebih memanfaatkan kulit kakao dan batang pisang yang lebih bernilai jual tinggi.
1.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah campuran kulit kakao dan batang pisang
dapat dibuat menjadi olahan makanan berupa risoles.
2. Untuk mengetahui cara pengolahan campuran kulit kakao dan batang
pisang yang terbaik dalam menghasilkan resoles terbaik.
3. Untuk mengetahui apakah risoles dari campuran kulit kakao dan batang
pisang dapat diterima oleh masyarakat.
1.3 Manfaat penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat:
1. Bagi pemerintah, dapat dijadikan alternatif diversifikasi pangan di bidang
pertanian.
2. Bagi masyarakat,sebagai motivasi bahwa campuran kulit kakao dan batang
pisang dapat diolah lebih lanjut sebagai makanan ringan berupa risoles.
3. Bagi petani, untuk lebih memanfaatkan kulit kakao dan batang pisang
sebagai bahan makanan berupa risoles.
1.4 Batasan Masalah
1. Cara membuat resoles dari campuran kulit kakao dan batang pisang.
2. Kulit kakao yang digunakan adalah bagian mesocarp.
3. Batang pisang yang digunakan adalah batang pisang kepok.
V
1.5 Rumusan masalah
Kulit kakao dan batang pisang dapat dijadikan bahan sumber makanan yang
bergizi. Karena itu perlu dilakukan terobosan bagaimana cara mengolah kulit
kakao dan batang pisang yang bernutrisi tinggi menjadi bahan makanan.
Untuk itu perlu dilakukan penelitian menggunakan kulit kakao dan batang
pisang sebagai bahan baku pembuatan risoles.
VI
BAB II ISI
2.1 Deskripsi Produk
Gambar 1. Produk
Kami menciptakan sebuah terobosan baru di bidang pangan dengan membuat
inovasi makanan khususnya risoles. Risoles buatan kami berbeda dengan risoles
yang ada di pasar pada umumnya dengan mengganti isi risoles dengan campuran
kulit kakao dan batang pisang, sehingga kita bisa lebih memanfaatkan kulit kakao
dan batang pisang yang hingga saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
Dari 1 kg kulit kakao dan ½ kg batang pisang, dapat menghasilkan 88 risoles.
Selain itu proses pengolahan kulit kakao dan batang pisang sebagai isi risoles
dilakukan melalui berbagai percobaan, hal tersebut dilakukan guna memperoleh
sampel terbaik dalam pengolahan kulit kakao dan batang pisang sebagai isi
risoles, berikut tabel perlakuan kulit kakao dan batang pisang
Tabe l 1 . Perbandingan perlakuan pada kulit kakao.
No. Perlakuan Kulit KakaoHasil
Warna Tekstur
1. Direndam dengan air Merah kecokelatan Lengket
2. Direbus tanpa direndam Putih cerah Lembut
3. Tidak direndam Merah kecokelatan Lengket
VII
Tabel 2. Perbandingan perlakuan pada batang pisang.
Tabel 3. Penjemuran pada kulit kakao yang direbus
No. PerlakuanHasil
Warna Tekstur
1. Penirisan tanpa dijemur Putih Lembut
2. Dijemur Putih Lembut
Tabel 4. Perbandingan proses pematangan risoles dengan dipanggang dan
digoreng
No. PerlakuanHasil
Warna Rasa Aroma Tekstur Ketahanan
1. DiovenKuning
cerahGurih Sedap Kering 3 hari
2. DigorengKuning
kecoklatanGurih Sedap Berminyak 1 hari
Produk risoles kami memiliki warna kuning cerah, rasa gurih, aroma sedap,
tekstur kering dan tahan hingga 3 hari. Dan berdasarkan hasil uji tingkat kesukaan
konsumen lebih dari 50 % masyarakat menyukai produk risoles dari campuran
kulit kakao dan batang pisang.
Perlu diketahui bahwa batang pisang memiliki kandungan gizi yang tinggi.
Berikut tabel kandungan gizi batang pisang.
Tabel 5. kandungan Gizi Batang Pisang
VIII
No. Perlakuan batang pisang Tekstur Warna
1. Direndam dengan air Lengket Putih
2. Direbus tanpa direndam Tidak lengket Putih
3. Tidak direndam lengket Merah kecoklatan
Glukosa 14,88%
Selulosa 11,43%
Karbohidrat 6,56%
Serat kasas 15,32%
Lemak 6,7%
Protein kasar 15,88%
Sumber: (http:/ /ms.wikipedia.org/wiki/Batang Pisang)
Selain itu kulit kakao ternyata memiliki kandungan gizi yang tinggi. Berikut tabel
kandungan gizi kulit buah kakao:
Tabel 6. Kandungan Gizi Kulit Buah Kakao
Komponen 1 2 3
• Bahan kering
• Protein kasar
• Lemak
• Serat kasar
• Abu
• BETN
• Kalsium
• Pospor
84,00 – 90,00
6,00 – 10,00
0,50 – 1,50
19,00 – 28,00
10,00 – 13,80
50,00 – 55,60
-
-
91,33
6,00
0,90
40,33
14,80
34,26
-
-
90,40
6,00
0,90
31,50
16,40
-
0,67
0,10
Sumber : Smith dan Adegbola (1982); Amirroenas (1980) ; Roesmanto (1991) :
diacu dalam BPTP Sulsel (2011)
2.2 Keunggulan Produk
Keunggulan risoles dari campuran kulit kakao dan batang pisang:
IX
1. Resoles dari campuran kulit kakao dan batang pisang merupakan
inovasi makanan baru yang dapat diolah dengan mudah dan biaya
pembuatan relatif murah.
2. Isi dari risoles yang berupa campuran kulit kakao dan batang
pisang bisa kita temukan di lingkungan sekitar.
3. Kulit kakao dan batang pisang bisa kita peroleh tanpa
mengeluarkan uang, karena kulit kakao dan batang pisang
merupakan hasil samping dari pemrosesan biji coklat dan buah
pisang setelah dipanen.
4. Risoles buatan kami dijual dengan harga terjangkau.
5. Risoles buatan kami bebas dari bahan pengawet.
6. Risoles buatan kami memiliki kandungan gizi yang tinggi.
7. Risoles kami juga tahan hingga 3 hari setelah melalui proses
pengovenan.
8. Produk buatan kami juga bisa menjadi industri rumahan yang dapat
menghasilkan keuntungan, dan meningkatkan pendapatan petani
kakao dan pisang.
9. Produk buatan kami ini juga ramah lingkungan, selain bermanfaat,
produk kami juga bisa membantu penanganan masalah sampah,
karena produk kami dibuat dari bahan sampingan atau limbah kulit
kakao dan batang pisang.
10. Teknologinya sederhana, produk ini dapat diaplikasikan secara
langsung
11. Produk aman dikonsumsi
2.3 Cara Pembuatan Produk
Alat dan bahan
X
Tabel 7. Alat dan bahan yang digunakan.
Alat Bahan
Panci 1 buah
Teflon 1 buah
Baskom 3 buah
Saringan 1 buah
Mixer 1 buah
Kompor 1 buah
Sendok makan 2 buah
Sendok sayur 1 buah
Cobek 1 buah
Tepung terigu 1 kg
Telur ayam 4 biji
Tepung panir 200 gram
Minyak ¼ kg
Kulit kakao yang telah diambil bagian dalamnya1 kg
Batang pisang ½ kg
Air 1 liter
Garam
Bawang putih
Langkah kerja
Pembuatan isi Resoles
1. Kulit kakao dan batang pisang diambil bagian dalam
2. Kulit kakao dipotong dengan ukuran panjang 1,5 cm dan lebar 5 mm, serta
batang pisang dipotong dadu dengan ukuran 5 mm
3. a. Campuran kulit kakao dan batang pisang direndam menggunakan air.
b. Campuran kulit kakao dan batang pisang direbus tanpa perendaman.
3. Campuran kulit kakao dan batang pisang ditiriskan.
4. Campuran kulit kakao dan batang pisang ditumis dengan bumbu.
Pembuatan kulit resoles
XI
1. 1 kg tepung terigu, dicampur dengan kuning telur, minyak, garam dan
air.
2. Adonan dikocok menggunakan mixer sampai tercampur rata.
3. Teflon diletakkan diatas kompor yang sudah dinyalakan.
4. 1 sendok makan minyak goreng dituangkan kedalam teflon .
5. Dimasukan 1 sendok sayur adonan kulit resoles kedalam wajan.
6. Diratakan adonan dalam teflon dengan cara teflon digoyangkan agar kulit
lebar dan berbentuk bundar.
Proses Pematangan
1. Isi resoles dibungkus dengan kulit resoles.
2. a. Resoles digoreng dengan minyak goreng.
b. Risoles di oven selama 15 menit
3. Risoles yang sudah matang diangkat.
4. Dilakukan perbandingan hasil jadi risoles.
5. Resoles siap untuk disajikan.
2.4 Biaya Produksi dan Harga Jual Produk
XII
2.4.1 Biaya produksi
Berdasarkan penelitian diperoleh data sebagai berikut:
Pengeluaran:
Kulit kakao 1kg :Rp. 500,-
Batang pisang 0,5 kg :Rp. 200,-
Tepung terigu 1 kg :Rp.6000,-
Telur Ayam ¼ kg :Rp.2000,-
Tepung Panir 100 gram :Rp.1500,-
Minyak goreng ¼ kg :Rp.2500,-
Gas LPG :Rp.1500,-
Garam 1 sendok makan :Rp. 100,-
Cabai 4 siung :Rp. 100,-
Bawang putih 2 siung :Rp.100,-
Upah kerja 3 jam :Rp.10.000,- +
Total Rp.24.600,-
Dari 1 kg kulit kakao dan ½ kg batang pisang, dapat menghasilkan 88 risoles
Perolehan = 88 x @Rp.400,- =Rp.35.200,-
Jadi keuntungan yang diperoleh =Rp.35.200 – Rp.24.600
=Rp.10.600
2.4.2 Harga jual produk
XIII
Dari 1 kg kulit kakao dan ½ kg batang pisang dihasilkan 88 buah risoles, dengan
harga jual perbuah Rp.400,-,maka didapat pendapatan dari hasil jual produk
Rp.35.200,-
Analisis teknis ekonomis
Tabel 8. Analisis finansial risoles dari campuran kulit kakao dan batang pisang.
Uraian Nilai
Pengeluaran
Bahan Rp.14.600,-
Tenaga kerja Rp.10.000,-
Total Rp.24.600
Penerimaan
Resoles(buah) 88
Penerimaan Rp.35.200
R/C 1,43
Keuntungan Rp.10.600
Dari tabel 6, terlihat bahwa r/c=1,43. Artinya, setiap pengeluaran sebesar Rp.100
maka diperoleh keuntungan sebesar Rp.43,-
BAB III PENUTUP
XIV
3.1 Kesimpulan
1. Kulit kakao dan batang pisang dapat diolah menjadi risoles dengan
biaya pembuatan yang relatif murah.
2. Berdasarkan hasil percobaan didapatkan bahwa risoles terbaik
dihasilkan dengan cara merebus kulit kakao dan batang pisang, lalu
dioven.
3. Risoles dari campuran kulit kakao dan batang pisang dapat disukai
masyarakat
3.2 Saran
1. Untuk seluruh masyarakat yang membudidayakan kakao dan batang
pisang, hendaknya terpacu untuk lebih memanfaatkan kakao dan
batang pisang dari setiap bagiannya, dan jangan terpaku hanya untuk
menjual biji kakao saja ataupun buah pisangnya saja.
2. Kepada seluruh masyarakat umumnya, dan pembaca khususnya, agar
dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai “home industry”
3. Perlu disosialisasikan tentang pemanfaatan kulit kakao dan batang
pisang kepada masyarakat, mengingat potensi besar yang dimiliki
Indonesia dalam pembudidayaan kakao dan pisang .
4. agar ada penelitian-penelitian baru yang juga memanfaatkan sumber
daya alam .
DAFTAR PUSTAKA
XV
http://sulsel.litbang.deptan.go.id.temp.client.org/index.php?
option=com_content&view=article&id=118%3Apemanfaatan-limbah-
kulit-buah-kakao-sebagai-pakan-
kambing&catid=47%3Apanduanpetunjuk-teknis--brosur-
&Itemid=53&limitstart=2 (26 Agustus 2011)
http://id.wikipedia.org/ produksi pisang [25 Agustus 2011
Dinas Perkebunan Provinsi Lampung. 2010. Komoditi Perkebunan
unggulan(Komoditi Kakao dan pisang). Provinsi Lampung
Mackliin,B.2009.Pemanfaatan Limbahbatang pisang. 2012)
Priyatmono G. 2007. Bermain dengan Kematian. Canisius : Yogyakarta
Wahyudi, T, et all. 2008. Panduan Lengkap Kakao. Jakarta : Niaga
Swadaya
Wikipedia. 2009. Risoles Dari Wikipedia bebas.
Wikipedia.batang pisang Dari Wikipedia bebas
Wikipedia.batang pisang Dari Wikipedia bebas
Lampiran
XVI
Tabel 9.Tingkat kesukaan konsumen terhadap resoles dari kulit kakao dan batang
pisang
Tingkat Kesukaan Nilai (%)
Sangat suka 54,54%
Suka 45,46%
Kurang suka 0
Tidak suka 0
Gambar Penelitian
XVII
Gambar 2. Buah kakao Gambar 3. Batang Pisang
Gambar 4.
Gambar 5.
Pengupasan kulit kakao Pengupasan batang pisang
Gambar 6. Bahan-
bahan Gambar 7. Adonan yang dicampur
XVIII
Gambar 8.
Gambar 9. Proses Perebusan
Proses Pencampuran adonan
Gambar 10.
Proses Penumisan Gambar 11. Pembuatan kulit
XIX
Gambar 12. Proses penggulungan Gambar 13. Hasil
Gambar 14. Risoles yang telah Gambar 15. Proses penggorengan
dilapisi tepung panir
Gambar 16. Proses pengovenan Gambar 17.
Risoles yang siap di pasarkan
XX
Biodata Penulis
Nama : Noris Herlambang
Kelas :XII IPA 1
Tempat tanggal lahir : Rukti Sediyo, 20 Mei 1995
Alamat : Desa Rukti Sediyo, Kecamatan Raman Utara
Nama : Rialita Nur Astuti
Kelas :XII IPA 1
Tempat tanggal lahir : Raman Aji, 27 Maret 1995
Alamat : Desa Raman Aji, Kecamatan Raman Utara
Nama : Didik Budi Santoso
Kelas :XI IPA 2
Tempat tanggal lahir : Rukti Sediyo, 29 Januari 1995
Alamat : Desa Rukti Sediyo, Kecamatan Raman Utara
XXI