Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KEBIJAKAN SPMI
INSTITUT PESANTREN KH. ABDUL CHALIM
Jln. Tirtowening Bendunganjati Pacet Mojokerto
KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT PESANTREN KH. ABDUL CHALIM
NOMOR : 49 TAHUN 2016
TENTANG PEDOMAN KEBIJAKAN SPMI
LEMBAGA PENJAMIN MUTU (LPM) INSTITUT PESANTREN KH. ABDUL CHALIM MOJOKERTO
Rektor Institut Pesantren KH Abdul Chalim Mojokerto setelah: Menimbang : a. Bahwa Tim Perumus yang bertugas menyusun Pedoman
Kebijakan SPMI di lingkungan Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto telah selesai menjalankan tugasnya;
b. Bahwa untuk pelaksanaan hasil rumusan Tim Perumus edoman Kebijakan SPMI di lingkungan Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto agar memiliki kepastian hukum, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan, maka diperlukan keputusan tentang Pedoman Kebijakan SPMI di lingkungan Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
4. Peraturan Presiden Nomor 08 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);
5. Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
6. Statuta Institut Pesantren KH Abdul Chalim 2015. 7. Ortaker Institut Pesantren KH. Abdul Chalim 2015.
Memperhatikan : Laporan Hasil Kerja Tim Perumus Pedoman Kebijakan SPMI di lingkungan Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Pedoman KebijakanSPMI di lingkungan Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto.dalam lampiran keputusan ini ;
2. Pedoman Kebijakan SPMI di lingkungan Institut Pesantren
KH. Abdul Chalim Mojokerto perlu disosialisasikan kepada seluruh civitas akademika, stakeholder yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto.
3. Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan. Ditetapkan di: Mojokerto
pada tanggal: 10 Mei 2016 Rektor,
Mauhibur Rokhman
Tembusan keputusan ini disampaikan kepada:
1. Biro Administrasi dan Akademik 2. Ketua Program Studi
1
BUKU KEBIJAKAN MUTU
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)
INSTITUT PESANTREN KH. ABDUL CHALIM
Proses
Penanggungjawab
Tanggal
Nama Jabatan Tanda
Tangan
1. Perumus Ari Kartiko, ST., MM. Ketua LPM
2. Pemeriksaa
n
Dr. Eng. Fadly Usman,
ST., MT.
Wakil
Rektor 1
3. Persetujuan Dr. Mauhobur Rokhman,
MIRKH Rektor
4. Penetapan Dr. Muhammad Albarra,
M.Hum
Ketua
Yayasan
5. Pengendalia
n Ari Kartiko, ST., MM. Ketua LPM
2
KATA PENGANTAR
Kebijakan Mutu merupakan dokumen tertulis berisi garis besar
penjelasan tentang bagaimana Institut Pesantren KH. Abdul Chalim
memahami, merancang dan melaksanakan SPMI dalam penyelenggaraaan
pelayanan pendidikan tinggi kepada masyarakat sehingga terwujud budaya
mutu pada PT tersebut. Kebijakan Mutu Institut Pesantren KH. Abdul Chalim
ini berisi tentang visi misi,tujuan, Luas lingkup kebijakan, definisi istilah,
rincian kebijakan, daftar standar, dan daftar manual prosedur penjaminan
mutu yang dilaksanakan di Institut Pesantren KH. Abdul Chalim. Kebijakan
mutu bermanfaat untuk menjelaskan kepada para pemangku kepentingan di
Institut Pesantren KH. Abdul Chalim tentang SPMI secara ringkas padat utuh
dan menyeluruh,serta sebagai dasar atau payungbagi seluruh standar,
manual dan formulir SPMI Institut Pesantren KH. Abdul Chalim sehingga
mutu universitas dapat terus meningkat dan membuktikan bahwa SPMI
Institut Pesantren KH. Abdul Chalim terdokumentasikan.
Semoga kebijakan mutu ini dapat dijadikan panduan bagi pengelola
program, staf pengajar, staf administrasi dan mahasiswa dalam upaya
pengelolaan pendidikan yang lebih baik dan peningkatan mutu berkelanjutan
di Institut Pesantren KH. Abdul Chalim
Mojokerto, Januari 2016
Rektor
Dr. Mauhibur Rokhman, Lc., MIRKH
3
BAB I
VISI, MISI, DAN TUJUAN
A. Sejarah Singkat
Institut Pesantren KH. Abdul Chalim merupakan salah satu
lembaga pendidikan yang ada dibawah naungan Yayasan
Pendidikan Islam (YPI) Amanatul Ummah Surabaya. Institut
Pesantren KH. Abdul Chalim merupakan pendidikan tinggi yang
mulai diselenggarakan proses pendidikannya berdasarkan Ijin
Operasional Nomor 3455 Tahun 2015 Kementerian Agama.
Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Dr. KH. Asep
Saifuddin Chalim, MA mempunyai cita-cita untuk memiliki
lembaga pendidikan tinggi sekelas dunia seperti Al- AZHAR di
Mesir, HARVARD di Amerika, SORBONNE di Perancis.
B. Visi
Menjadi Pusat Peradaban Islam yang Mencetak Generasi Unggul,
Religius dan Mandiri Tingkat Nasional dan Dikenal Asia Tenggara
pada Tahun 2027
C. Misi
1. Menciptakan Lulusan yang Kompetitif, Religius, Mandiri dan
Berdaya Saing di Internasional;
2. Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang Unggul,
Inovatif, dan Terintegrasi melalui keilmuan Islam dan Sains;
3. Menyelenggarakan Tata Kelola Perguruan Tinggi dengan Asas
Good Governance.
4
D. Tujuan
1. Terciptanya Lulusan yang Kompetitif, Religius, Mandiri dan
Berdaya Saing di Internasional;
2. Terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi yang Unggul,
Inovatif, dan Terintegrasi melalui keilmuan Islam dan Sains;
3. Terselenggaranya Tata Kelola Perguruan Tinggi dengan Asas
Good Governance.
5
BAB II
TUJUAN KEBIJAKAN SPMI
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi bertujuan menjamin
pemenuhan standar Pendidikan Tinggi secara sistematik dan
berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu.
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi berfungsi mengendalikan
penyelengaraan pendidikan tinggi oleh perguruan tinggi dalam
mewujudkan pendidikan tinggi yang bermutu.
Perguruan tinggi diberikan otonomi dalam mengelola lembaganya
sendiri sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
Pendidikan Tinggi. Dalam UU Dikti tersebut diatur bahwa otonomi
pengelolaan Perguruan Tinggi meliputi bidang akademik dan non-
akademik. Dengan demikian, perguruan tinggi mempunyai kebijakan
dalam mengembangkan dan mengimplementasikan Sistem Penjaminan
Mutu Internal (SPMI) sebagai system yang otonom di dalam perguruan
tinggi. Akan tetapi pelaksanaan SPMI harus disesuaikan dengan
standar minimal yang ditetapkan pada Permenristekdikti Nomor 44
Tahun 2016 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Kebijakan mutu SPMI mengatur terkait menajemen PPEPP
(penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan)
SPMI yang didasarkan standar minimal Standar Nasional Pendidikan
Tinggi. Standar Pendidikan Tinggi yang dikembangkan dan disusun
pihak Institut Pesantren KH. Abdul Chalim akan ditetapkan oleh Ketua
Yayasan Pendidikan Amantul Ummah setelah disetujui oleh senat
Institut Pesantren KH. Abdul Chalim.
Penyelenggaraan SPMI di Institut Pesantren KH. Abdul Chalim
memiliki siklus yang sudah ditetapkan oleh Permenristekdikti Nomor
6
62 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
pada pasal 5, yaitu:
1. Penetapan Standar Pendidikan Tinggi;
2. Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;
3. Evaluasi pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;
4. Pengendalian pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;
5. Peningkatan Standar Pendidikan Tinggi.
Implementasi SPMI dimaksudkan untuk semua bidang di Institut
Pesantren KH. Abdul Chalim, yaitu bidang:
1. Akademik, meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat; dan,
2. Nonakademik, meliputi sumberdaya manusia, keuangan, sarana
prasarana, dan kepustakaan.
Dalam pengendaliannya SPMI dilaksanakan oleh Lembaga Penjaminan
Mutu (LPM) yang ditunjuk oleh Institut Pesantren KH. Abdul Chalim
dalam mengimplementasikannya. LPM bekerja berdasarkan dokumen-
dokumen SPMI yang telah dikembangkan. Adapun dokumen SPMI
terdiri atas:
1. Buku kebijakan SPMI;
2. Buku manual SPMI;
3. Buku standar SPMI;
4. Buku formulir yang digunakan dalam SPMI.
7
BAB III
LUAS LINGKUP KEBIJAKAN SPMI
Pada dasarnya mutu pendidikan tinggi berkaitan dengan
pencapaian tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan yang telah
ditetapkan oleh institusi pendidikan tinggi di dalam rencana
strategisnya atau kesesuaian tujuan dan kompetensi dengan standar
yang telah ditetapkan. Sementara itu penjaminan mutu berkaitan
dengan keseluruhan aktivitas dalam suatu sistem untuk memastikan
bahwa mutu produk atau layanan yang dihasilkan itu konsisten dan
sesuai dengan yang direncanakan atau ditetapkan.
Secara umum penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan
proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan
pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan (continuous
quality improvement), sehingga seluruh stakeholders memperoleh
kepuasan (stakeholders satisfaction).
Sehubungan dengan konsep penjaminan mutu di atas, IKIP
Siliwangi Bandung harus mampu merencanakan, melaksanakan,
mengendalikan mutu, dan pengembangan baik untuk setiap satuan
kegiatan pada setiap butir mutu maupun untuk seluruh kegiatan
dalam proses bisnis yang diselenggarakannya.
Kegiatan penjaminan mutu di Institut Pesantren KH. Abdul
Chalim Mojokerto akan dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan
rektor Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto tentang
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga mengenai
Penjaminan Mutu Internal, hal–hal yang tercantum dalam Surat
Keputusan tersebut akan ditegaskan:
8
a. Pimpinan Institut Pesantren KH. Abdul Chalim melaksanakan
penjaminan mutu untuk memenuhi Standar Nasional
Pendidikan secara konsisten dan berkelanjutan sebagai wujud
akuntabilitas publik Institut Pesantren KH. Abdul Chalim
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
b. Penjaminan mutu dilakukan secara berkelanjutan oleh seluruh
unit unsur pelaksana dan penunjang Institut Pesantren KH.
Abdul Chalim dan atau dibantu lembaga lain.
c. Mutu sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) dijamin
dengan memperhatikan:
1) pelaksanaan visi, misi, dan tujuan Institut Pesantren KH.
Abdul Chalim secara nyata;
2) ketanggapan Institut Pesantren KH. Abdul Chalim terhadap
kebutuhan dan aspirasi pihak- pihak yang berkepentingan;
3) kesesuaian penyelenggaraan Institut Pesantren KH. Abdul
Chalim dengan Standar Nasional Pendidikan;
4) kesesuaian penyelenggaraan Institut Pesantren KH. Abdul
Chalim dengan standar mutu internasional.
d. Lembaga lain seperti yang dimaksud dalam ayat (2)
dapat berupa Satuan Penjaminan Mutu (SPM) atau lembaga
lainnya; Tatanan kelembagaan, tugas pokok, fungsi, dan
kewenangannya akan diatur dalam keputusan Rektor
Institut Pesantren KH. Abdul Chalim
e. Keberhasilan penjaminan mutu dinilai dengan akreditasi
yang menentukan kelayakan program studi.
f. Akreditasi wajib bagi setiap program studi yang dilaksanakan
oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN PT) dan atau badan
akreditasi lainnya yang ditentukan oleh peraturan perundang-
undangan.
9
g. Ketentuan tentang program pelaksanaan penjaminan mutu
akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Rektor Institut
Pesantren KH. Abdul Chalim dengan persetujuan Yayasan
Selanjutnya, ketetapan ihwal penjaminan mutu Institut Pesantren
KH. Abdul Chalim tersebut dilaksanakan melalui proses atau
tahapan kegiatan sebagai berikut:
a. Menyusun standar atau sasaran mutu yang dituangkan dalam
rencana mutu Institut Pesantren KH. Abdul Chalim untuk
setiap periode mutu. Penyusunan standar atau sasaran mutu
ini didasarkan pada rencana strategis mutu Institut Pesantren
KH. Abdul Chalim;
b. Setiap unit kerja menyusun standar turunan mutu unit kerja
yang bersangkutan dan standar atau sasaran mutu setiap
kegiatan untuk setiap butir mutu pada setiap periode mutu;
c. Setiap unit kerja menyusun mekanisme kegiatan untuk setiap
satuan kegiatan yang dituangkan dalam prosedur operasional
standar (standard operational procedure);
d. Setiap unit kerja melaksanakan penjaminan mutu kegiatan
yang diselenggarakannya dengan melaksanakan prosedur
operasional standar (standard operational procedure) kegiatan
itu;
e. Setiap unit kerja melaksanakan pengendalian mutu kegiatan
yang diselenggarakannya dengan melakukan evaluasi atau
pengukuran hasil kegiatan dengan standar atau sasaran mutu
yang telah ditetapkan. Hasil kegiatan evaluasi atau
pengukuran ini kemudian ditindaklanjuti dengan tindakan
perbaikan mutu secara berkelanjutan (continuous quality
improvement);
10
Melaksanakan evaluasi mutu untuk setiap periode mutu yang
difokuskan pada audit implementasi sistem penjaminan mutu
dan audit tingkat ketercapaian standar atau sasaran mutu Institut
Pesantren KH. Abdul Chalim dan atau unit kerja di lingkungan
Institut Pesantren KH. Abdul Chalim. Kegiatan audit mutu ini
dilaksanakan oleh Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Institut
Pesantren KH. Abdul Chalim.
11
BAB IV
DEVINISI ISTILAH
1. Sistem Penjaminan Mutu adalah gabungan struktur, proses,
prosedur, standar, aturan, dokumen, sumber daya manusiadan
lainnya yang secara khusus dirancang, dikembangkan dan
dilaksanakan untuk menjamin bahwa keluaran suatu aktivitas atau
program tertentu memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
2. Mutu adalah keseluruhan karakteristik produk yang menunjukkan
kemampuannya dalam memenuhi permintaan atau persyaratan
yang ditetapkan customer (stakeholders), baik yang tersurat
(dinyatakan dalam kontrak ), maupun tersirat.
3. Kebijakan adalah penyataan tertulis yang menjelaskan pemikiran,
sikap, pandangan di institusi tentang suatu hal
4. Kebijakan Mutu (KM) adalah dokumen yang menjadi panduan
implementasi manajemen mutu yang berdasarkan Standar Nasional
Indonesia (SNI) yang berlaku di universitas.
5. Manual SPMI adalah dokumen tertulis berisi petunjuk praktis
tentang bagaimana menjalankan SPMI
6. Standar SPMI adalah dokumen tertulis berisi kriteria, patokan,
ukuran, spesifikasi, mengenai sesuatu yang harus dicapai/dipenuhi.
7. Evaluasi diri merupakan kegiatan setiap unit dalam universitas
secara periodik untuk memeriksa, menganalisis, dan menilai
kinerjanya sendiri dalam kurun waktu tertentu.
8. Audit merupakan kegiatan rutin setiap akhir tahun akademik yang
dilakukan oleh auditor internal universitas untuk memeriksa
pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal dan mengevaluasi
apakah seluruh standar sistem penjaminan mutu internal telah
dicapai/dipenuhi oleh setiap unit dalam lingkungan universitas.
12
9. Jurusan adalah himpunan sumber daya pendukung program studi
dalam satu rumpun disiplilan ilmu
10. Dosen adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
11. Program Studi adalah unsur pelaksana akademik yang
menyelenggarakan dan mengelola jenis pendidikan akademik,
vokasi, atau profesi dalam sebagian atau satu bidang ilmu
pengetahuan dan administrasi publik.
12. Dokumen adalah informasi dengan media pendukungnya yang
umumnya berupa kertas atau file komputer.
13. Borang adalah dokumen isian yang khusus dirancang untuk
menampung informasi tertentu, dalam hal ini informasi yang relevan
dengan mutu pendidikan tinggi yang diselenggarakan di lingkungan
Institut Pesantren KH. Abdul Chalim.
13
BAB V
URAIAN KEBIJAKAN SPMI
A. Tujuan dan Strategi SPMI
Tujuan yang akan dicapai dengan pelaksanaan SPMI di
Institut Pesantren KH. Abdul Chalim adalah:
1. Menguatkan sistem pendidikan tinggi dengan fokus
menghasikan lulusan yang berkompeten, berdaya saing,
berwawasan dan berkemampuan global;
2. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat sehingga tercipta budaya penelitian dan
pemberdayaan masyarakat;
3. Meningkatkan kapasitas tenaga pendidikan dan kependidikan
di Institut Pesantren KH. Abdul Chalim;
4. Menjamin kualitas mutu mahasiswa dari mulai input, proses
dan output;
5. Meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam upaya
peningkatan interaksi di Institut Pesantren KH. Abdul Chalim.
Strategi yang diupayakan dalam mencapai keberhasilan
pelaksanaan SPMI di Institut Pesantren KH. Abdul Chalim
diantaranya:
1. Melakukan peningkatan mutu sumberdaya manusia yang
dimiliki;
2. Meningkatkan kerjasama antar multi stakeholder secara
sinergi;
3. Mensosialisasikan program SPMI pada setiap sivitas akademik
di lingkungan Institut Pesantren KH. Abdul Chalim;
14
4. Melakukan monev secara teratur dengan menggunakan
standar SPMI;
5. Melaksanakan siklus SPMI PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan,
Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan) dalam implementasi
kebijakan mutu.
B. Asas dan Prinsip penerapan SPMI
Asas yang dilakukan dalam implementasi SPMI di IKHAC adalah:
1. Berorientasi pada kebutuhan stakeholder;
2. Tanggungjawab sosial;
3. Transparansi dan adil;
4. Inovatif dan peningkatan secara berkelanjutan.
Dan prinsip yang dilakukan dalam siklus implementasi SPMI di
IKHAC adalah:
1. Quality Firs, tindakan dan kebijakan dalam pengelolaan
perguruan tinggi harus berdasarkan kualitas mutu;
2. Stakeholders-in, semua usaha dan pengelolaan perguruan
tinggi mengutamakan kepuasan para pemangku kepentingan,
baik internal maupun eksternal;
3. The next process is our stakeholder, setiap palaksana proses di
perguruan tinggi harus menganggap bahwa semua yang
menggunakan hasil pelaksanaan tugas adalah pemangku
kepentingan;
4. Speak with data, setiap pengambilan keputusan dan
penetapan kebijakan dalam proses pendidikan tinggi harus
berdasarkan dengan data;
5. Upstream Management, setiap pengambilan keputusan dan
penetapan kebijakan berlandaskan transparansi dan keadilan
disetiap lini.
15
C. Manajemen SPMI
Manajemen SPMI di IKHAC menganut siklus PPEPP yang sudah
ditetap, yaitu:
1. Penetapan, yaitu: kegiatan penetapan standar atau ukuran
sesuai dengan SN Dikti atau Standar yang dikembangkan oleh
perguruan tinggi secara mandiri;
2. Pelaksanaan, yaitu: kegiatan implementasi standar atau
ukuran sesuai dengan SN Dikti atau Standar yang
dikembangkan oleh perguruan tinggi secara mandiri;
3. Evaluasi, yaitu: kegiatan penilaian atau hasil luaran
pelaksanaan standar atau ukuran sesuai dengan SN Dikti
atau Standar yang dikembangkan oleh perguruan tinggi
secara mandiri;
4. Pengendalian, yaitu: kegiatan monitoring atau penjaminan
pelaksanaan standar atau ukuran sesuai dengan SN Dikti
atau Standar yang dikembangkan oleh perguruan tinggi
secara mandiri;
5. Peningkatan, yaitu: kegiatan perbaikan standar atau ukuran
sesuai dengan SN Dikti atau Standar yang dikembangkan oleh
perguruan tinggi secara mandiri;
D. Pejabat Penanggungjawab SPMI
1. Rektor
2. Wakil Rektor
3. Lembaga Penjaminan Mutu
4. Dekan
5. Wakil Dekan
6. Ketua Program Studi
7. Penanggungjawab Unit
16
E. Pelaksanaan Pengendalian Mutu Internal
Dalam Sistem Penjaminan Mutu tingkat lembaga, organisasi yang
bertanggungjawab dalam mengkoordinasikan pelaksanaan
sistem penjaminan mutu akademik adalah Lembaga
Penjaminan Mutu (LPM), yang didirikan atas Surat Keputusan
(SK) Rektor Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto.
Lembaga Penjaminan Mutu secara umum memiliki tugas
pokok dan fungsi sebagai berikut.
1. Bersama pimpinan lembaga mengkoordinasikan aktivitas
penjaminan mutu akademik di tingkat lembaga.
2. Bersama pimpinan lembaga dan unsur lembaga lainnya
menyusun system dokumentasi mutu yang terdiri dari :
(a) Kebijakan Mutu Akademik, (b) Standar Mutu
Akademik, (c) Pedoman Mutu Akademik, (d) Pedoman
Prosedur Akademik, (e) Instruksi Kerja, (f) Formulir dan
Dokumen pendukung lainnya, Satuan Penjaminan Mutu
juga bertanggungjawab dalam pengelolaan seluruh dokumen
mutu di atas.
3. Mendukung pimpinan lembaga dan unsur lembaga
lainnya dalam menjalankan aktivitas dan program kerja
dalam rangka pencapaian standar mutu.
4. Mengkoordinasikan audit mutu akademik pada semua unit.
5. Membantu pimpinan lembaga dalam mengintegrasikan
improvement plan milik unit ke dalam program kerja
tahunan lembaga sebagai tindak lanjut audit unit oleh
lembaga.
6. Bersama pimpinan lembaga dan unsur lembaga lainnya
menyusun improvement plan sebagai tindak lanjut dari audit
17
mutu akademik lembaga oleh lembaga dan
mengkoordinasikan pelaksanaan improvement plan.
F. Jumlah dan Nama Semua Standar
1. Standar Kompetensi Lulusan;
2. Standar Isi Pembelajaran;
3. Standar Proses Pembelajaran;
4. Standar Penilaian Pembelajaran;
5. Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan;
6. Standar Sarana dan Prasaran Pembelajaran;
7. Standar Pengelolaan Pembelajaran;
8. Standar Pembiayaan Pembelajaran;
9. Standar Hasil Penelitian;
10. Standar Isi Penelitian;
11. Standar Proses Penelitian;
12. Standar Penilaian Penelitian;
13. Standar Peneliti;
14. Standar Sarana dan Prasarana Penelitian;
15. Standar Pengelolaan Penelitian;
16. Standar Pembiayaan Penelitian;
17. Standar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat;
18. Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat;
19. Standar Proses Pengabdian Kepada Masyarakat;
20. Standar Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat;
21. Standar Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat;
22. Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada
Masyarakat;
23. Standar Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat;
24. Standar Pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat.
18
BAB VI
AUDIT MUTU INTERNAL
A. Audit Mutu Internal (AMI)
Audit Mutu Internal adalah proses pengujian yang sistematik,
mandiri, dan terdokumentasi untuk memastikan pelaksanaan
kegiatan di PT sesuai prosedur dan hasilnya telah sesuai dengan
standar untuk mencapai tujuan institusi.
B. Manfaat AMI
Beberapa tujuan dari pelaksanaan AMI dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Memastikan implementasi sistem manajemen sesuai dengan
tujuan/sasaran. AMI adalah kegiatan yang independen,
obyektif, terencana secara sistemik, dan berdasarkan
serangkaian bukti untuk memastikan bahwa tujuan dan
sasaran dari unit atau program yang telah ditetapkan benar-
benar terpenuhi.
2. Mengidentifikasi peluang perbaikan sistem penjaminan mutu.
AMI mengandung unsur konsultasi yang bertujuan
memberikan nilai tambah atau perbaikan bagi unit yang
diaudit, sehingga unit tersebut dapat mencapai atau
memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Lewat kegiatan AMI,
diidentifikasi ruang perbaikan sehingga bisa dibuat saran
untuk peningkatan kualitas dimasa mendatang.
3. Mengevaluasi efektivitas penerapan sistem penjaminan mutu.
AMI dilakukan oleh peer group terhadap unit atau institusi
dan/atau program atau kegiatan, dengan memeriksa atau
19
menginvestigasi prosedur, proses atau mekanisme. Kegiatan
memeriksa juga berarti mengecek, mencocokan, dan
memverifikasi dalam rangka mengevaluasi efektivitas
penerapan sistem penjaminan mutu yang telah dibuat.
4. Memastikan sistem manajemen memenuhi standar/regulasi.
Melalui penelusuran bukti-bukti yang ada, AMI dilakukan
untuk memastikan bahwa sistem manajemen yang diterapkan
oleh institusi teraudit telah sesuai atau memenuhi standar
yang telah ditetapkan dan tidak bertentangan dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
C. Manfaat AMI
Manfaat AMI secara langsung adalah diperolehnya rekomendasi
peningkatan mutu perguruan tinggi. Rekomendasi tersebut akan
bermanfaat bagi pimpinan perguruan tinggi dalam
mengembangkan berbagai program untuk mencapai tujuan
perguruan tinggi. Dengan demikian, AMI merupakan salah satu
langkah untuk mengetahui kesesuaian standar dengan
pelaksanaan yang telah dilakukan pada berbagai aspek yang
ditetapkan dalam lingkup AMI, misalnya:
1. Konsistensi penjabaran kurikulum dan silabus dengan tujuan
pendidikan dan kompetensi lulusan yang diharapkan (learning
outcome).
2. Konsistensi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses
pembelajaran terhadap pencapaian kurikulum dan silabus.
3. Kepatuhan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses
pembelajaran terhadap manual, prosedur, dan instruksi kerja
program studi.
20
4. Kecukupan penyediaan sarana prasarana, sumber daya
pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
5. Konsistensi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta kerja
sama.
6. Mengurangi resiko yang mungkin terjadi di perguruan tinggi
seperti risiko kualitas, hukum, keuangan, strategi, kepatuhan,
operasional, dan terutama resiko reputasi.
D. Siklus Pelaksanaan SPMI
Audit SPMI yang akan dilakukan oleh LPM di Institut Pesantren
KH. Abdul Chalim Mojokerto dapat dilaksanakan dengan
menggunakan 2 sebab:
1. Audit SPMI dilakukan berdasarkan siklus tahunan yang
diadakan setiap tahun sekali;
2. Adanya permintaan audit mutu internal oleh pihak audetee.
21
BAB VIII
REFERENSI
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor12 Tahun 2012
Tentang Pendidikan Tinggi;
2. Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi;
3. Permenristekdikti Nomor 32 Tahun 2016 Tentang Akreditasi
Program Studi Dan Perguruan Tinggi;
4. Permenristekdikti Nomor 61 Tahun 2016 Tentang Pangkalan
Data Pendidikan Tinggi;
5. Permenristekdikti Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;
6. Permenristekdikti Nomor 100 Tahun 2016 Tentang Pendirian,
Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, Dan Pendirian,
Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta;
7. Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 2
Tahun 2017 Tentang Sistem Akreditasi Nasional.
Cover Kebijakan SPMI.pdf (p.1)SK Pedoman Kebijakan SPMI.pdf (p.2-3)Kebijakan SPMI.pdf (p.4-24)