16

Click here to load reader

instrumen penelitian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

efew

Citation preview

Page 1: instrumen penelitian

1

1. Apakah anda sering memberikan Buwuh saat tetangga anda menyelenggarakan hajatan?

Saya memberikan buwuh ketika tetangga atau keluarga saya menyelenggarakan hajatan.

Hampir setiap ada yang menyelenggarakan hajatan saya berusaha memberikan buwuh

sebagai bentuk solidaritas sesame warga desa.

Ya sering mas, karena buwuh menjadi kebiasaan disini, ya tidap kali ada undangan ya

dilihat siapa yang mengundang, kalau memang kenal, atau tetangga dekat, atau yang kita

memiliki tanggungan potangan kepada orang itu ya kita berusaha datang mas.

Iya mas , soalnya buwuh sudah menjadi tradisi disini. Ya mau gak mau kita mengikuti

sebagaimana yang lainnya mas.

Ya ketika ada tetangga, keluarga, kerabat yang menggelar hajatan kita berusaha membantu

dengan memberikan buwuh mas. ya sesering mereka menggelar hajatan itu mas. kalau tidak

ada halangan ya kita berusaha datang.

Iya mas, kalau tidak ada halangan ya kita berusaha menghadiri setiap undangan yang kami

terima.

2. Buwuh dalam bentuk apa yang biasa anda lakukan?

Kalau saya ya menggunakan rokok satu slop. Rokok sukun putih biasanya yang sering

digunakan. Kalo lagi dalam semalam banyak yang menggelar hajatan ya biasanya juga

memakai amplop yang berisi uang. Kalau istri saya biasanya membawa 2 bungkus gula

pasir.

Kalau di sini ya umumnya yang laki- laki membawa rokok dan perempuan (istri) membawa

gula mas.

Kalau barang yang biasa saya gunakan buwuh ya gula mas, kalau suami saya membawa

rokok. namun kalau lagi banyak yang menggelar hajatan dan kita tidak potangan ya

membawa gula dan suami saya membawa amplop yang biasanya berisi uang 20.000 mas.

Kalau sekarang ini ya gula dan rokok mas yang sering digunakan. Beras sudah jarang karena

memang lebih praktis gula dalam menghitung dan pengemasaannya. Kalau rokok masih tetap

digunakan oleh kaum laki- laki, namun sesekali mereka juga menggunakan amplop ketika

dalam semalam banyak yang menggelar hajatan.

Kalau saya membawa gula 2 kilo itu standarnya mas, kalau suami saya ya standarnya rokok

sukun putih satu slop. Namun jumlah barang terseut bisa bertambah dan berkurang

tergantung siapa yang menggelar hajatan dan juga potangan kita terhadap orang yang

menggelar hajatan itu mas.

3. Berapa biaya yang dikeluarkan dalam sekali memberikan Buwuh ?

Page 2: instrumen penelitian

2

buwuh itu merupakan tanggungan keluarga ya, jadi biasanya saya dan istri saya secara

bersama- sama memberikan buwuh pada keluarga yang menyelenggarakan hajatan. Jadi ya

kalo di total itu secara keseluruhan sekitar seratus ribu untuk membeli rokok dan gula yang

akan digunakan sebagai buwuh itu. kalo rokok biasnya sukun putih yang sekarang ini

harganya sekitar Rp. 75 ribu, dan gula pasir harganya Rp.10.000. biasanya istri saya

membawa dua bungkus yang harganya jika di total ya Rp.20.000.

kalau biaya ya kalau saya sendiri biasanya sekitar 75 ribu kalau memakai rokok sukun putih,

bisa dengan rokok lain yang lebih mahal atau lebih mural mas. Biasany menyeseuaikan

siapa yang menggelar hajatan dan barang yang pernah diberi orang tersebut ke saya saat

menggelar hajatan dulu mas. Kalau istri saya ya membawa gula 2 kilo umumnya. kalau

keluarga dekat ya bisa lebih dari itu jumlahnya mas. Atau kalau memang potangannya lebih

banyak ya membawanya lebih banyak mas. Kalau buwuh pada umumnya ya habisnya segitu

mas seratusan ribu lah kisarannya.

Kalau sekali datang menghadiri undangan dan memberikan buwuh ya bisa menghabiskan

dana sekitar Rp.100.000 mas. rokok sukun putih dan gula 2 bungkus yang umum digunakan

mas.

Kalau di rata- rata ya menghabiskan seratusan ribu mas, namun kalau bapaknya tidak

membawa rokok dan hanya amplop ya tidak sampai segitu mas. kalau wanita memang sudah

umum membawa gula, beras sudah jarang dipakai mas, kalau wanita membawa amplop

malah hampir tidak ada mas.

Ya lumayan besar mas, kita biasanya menggunakan rokok dan gula mas untuk memberikan

buwuh. Jadinya kalau di hitung dengan uang bisa mencapai lebih dari seratus ribu mas.

untuk saat ini. Ya kita menyesuaikan harga rokok dan gula mas. dan harga rokok dan gula

itu naiknya cepat sekali. Jadinya memang semakin lama semakin besar biaya yang harus

digunakan dalam sekali buwuh itu mas.

4. Apakah anda merasa terbebani dengan adanya Tradisi Buwuh di tempat anda tinggal?

Kalau terbebani ya tidak mas k arena tradisi ini kan saling tolong menolong kita juga akan

gantian di bantu. Namun kita ya kadang terasa berat ketika dalam semalam terdapat

beberapa orang yang menggelar hajatan. Terlebih lagi ketika kita memiliki potangan dengan

orang- orang yang menggelar hajatan secara berbarengan itu. ketika potangan kita akan

benar- benar berusaha mengembalikan pemberian orang yang menggelar hajatan di masa

terdahulu.

Kalau terbebani ya paling kalau orang sering menggelar hajatan berkali- kali itu mas. Kita

sebagai tetangga atau orang yang kenal dekat pastilah tidak enak hati kalau tidak memenuhi

Page 3: instrumen penelitian

3

undangan untuk menghadiri hajatan yang diselenggarakan. Atau kalau di bulan- bulan

tertentu itu ya orang rame- rame menggelar hajatan itu mas, itu ya kadang memang menjadi

beban tersendiri mas.

Ya bukan terbebani mas, namun buwuh menjadi salah satu beban hidup yang harus di

fikirkan mas. tidak hanya memikirkan untuk membayar biaya sekolah anak, atau makan

sehari- hari saja, namun terdapat beban baru yaitu untuk buwuh saat tetangga menggelar

hajatan.

Buwuh terasa berat ketika dalam semalam terdapat beberapa orang yang secara bersama-

sama menggelar hajatan mas. sebenarnya tidak hanya tetangga yang akan memberikan

buwuh yang merasa terbebani, namun juga penyelenggara hajatan ketika mereka secara

bersama- sama menggelar hajatan, hasil yang didapat tidak bisa maksimal karena orang

akan mempertimbangkan dan memiliki skala prioritas mana yang akan disumbang dan tidak.

Jadi sebenarnya juga resiko bagi mereka yang menggelar hajatan secara bersama- sama

yaitu buwuhan yang pernah ia berikan tidak bisa kembali dengan jumlah yang sama

Kalau terbebani tidak yam as, namun kadang terasa berat mas, ya taulah mas bagaimana

kebutuhan orang desa, banyak hutang, belum lagi untuk mengansur kreditan motor, dan saat

waktu yang bersamaan seseorang menggelar hajatan itu mas yang kadang terasa berat.

5. Pernahkan andai sampai berhutang untuk melakukan Tradisi Buwuh?

Ya beberapa kali pernah, hutang tetangga atau bos saya terkadang. Biasanya hal itu terjadi

di bulan- bulan yang dianggap baik untuk menyelenggarakan hajatan. Banyak orang yang

serentak mengadakan hajatan. Biasanya hal ini terjadi di bulan sebelum bulan puasa dan

setelah lebaran. warga desa kaliaman masih menggunakan hitungan bulan jawa untuk

mencari hari baik menyelenggarakan hajatan.

Kalau hutang ya kadang pernah mas, biasanya ya sama kerabat gitu. Kalau lagi musim

lebaran itu mas seringnya kita sampai pusing mikir biaya untuk buwuh ini. Tapi ya

bagaimana lagi mas wong memang menjadi hal yang biasa dilakukan mas.

Ya pernah mas, untuk menghadiri undangan dan menghindari rasa tidak enak hati kepada

tetangga ya kadang kita sampai melakukan hutang mas. karena biasanya lagi tidak ada uang

dan banyak kebutuhan lain, jadi solusi terakhir ya hutang mas.

Pernah mas beberapa kali, biasanya kalau belum musim panen gitu kan belum ada uang.

hutang tidak hanya untuk buwuh saja sio mas, namun untuk memenuhi beberapa kebutuhan

salah satunya buwuh, dan ketika sudah panen hutang tersebut saya lunasi, bisa dengan uang

atau pun dengan beras hasil panen dari sawah saya mas.

Page 4: instrumen penelitian

4

Ya pernah mas, di musim- musim hajatan itu biasanya. Biasanya kita hutang ke penjual gula

dan rokok yang kebetulan amsih saudara dengan saya mas. jadi boleh ngutang dan kita

lunasin kalau sudah laku hasil penjualan batu bata itu mas.

6. Apakah anda sudah pernah menggelar hajatan?

Saya pernah sekali menggelar hajatan khitanan anak saya.

Pernah dua kali mas, ketika khitanan anak saya dan menikahkan anak saya

Pernah mas sekali, saat mengkhiutankan anak saya.

Pernah mas dua kali, menikahkan anak saya

Pernah mas tiga kali

7. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk sekali hajatan?

Kalau biaya untuk menggelar hajatan itu berfariasi ya, tergantung bagaimana hiburan,

konsumsi, serta perlengkapan yang digunakan. Ada berbagai pilihan hiburan, sarana dalam

hal ini tratak, kursi, meja, dan perlatan masak yang semuanya itu di sewa. Terdapat kelas-

kelas tertentu peralatan tersebut. kalau saya pribadi ya sekitar 12 juta itu pun

penyelenggaraan hajatan yang sederhana dan tidak terlalu mewah dalam segi hiburan,

konsumsi, dan peralatan yang digunakan.

Kalau anak saya pas khitanan itu ya habis sekitar 13- 15 juta mask karena memang ada

hiburannya orkes rebbana., kalau saat menikahkan anak saya ya sekitar 12 juta mas.

Walaupun tidak ada hiburan, tapi kalau menikahkan dan kebetulan anak saya perempuan

jadi ya butuh peralatan lebih banyak seperti bekasri dan menyewa tukang foto mas.

Biaya menggelar hajatan itu kita milih yam as, mau hajatan yang kayak gimana. Bisa biasa

saja ataupun yang meriah. Kalau yang meriah memang butuh dana tambahan untuk

menyewa huburan itu mas. kalau disini yang paling umum ya orkes music mas. harga orkes

music itu pun bervariasi mas, bisa dua juga hingga 10 juta lebih. Ya kita tinggal menghitung

saja mas biaya menggelar hajatan ditambah hiburan tersebut. kalau menurut saya si hajatan

yang sederhana itu menghabiskan dana minimal 10 juta, dan yang meriah itu minimal 20

juta mas.

Kalau biaya menggelar hajatan menurut saya itu ya besar mas, 15 juga bisa habis digunakan

untuk sekali menggelar hajatan mas. ya bagaimana yam as, sekarang apa apa mahal. Untuk

bumbu dapur saja bisa menghabiskan dana 3 juta rupiah. Belum menyewa ini itu dan jika

ditambah adanya hiburan tentunya akan semakin besar biaya menggelar hajatan mas.

Unttuk menggelar hajatan memang membutuhkan dana yang besar mas, karena kita harus

menjamu ratusan orang dalam dua malam. Selain biaya konsumsi yang besar juga biaya lain

Page 5: instrumen penelitian

5

untuk menyewa peralata, penerangan, dekorasi dan sebagainya bisa menghabiskan puluhan

juta rupiah mas.

8. Dari mana sumber dana yang anda gunakan dalam menggelar hajatan?

Kalau saya sendiri ya memang jauh- jauh hari sudah mempersiapkan acara hajatan ini, jadi

sebagian ya memang dana yang sudah di tabung untuk acara ini dan sebagian dana

pinjaman dari saudara. Biasanya orang yang akan menggelar hajatan akan lebih mudah

dalam mencari hutangan. Hal ini karena orang yang akan member hutang tidak kuatir

uangnya tidak kembali. Seseorang yang menggelar hajatan pasti akan mendapat banyak

bantuan dari para tetangga dan kerabatnya. Hasil penjualan barang buwuh inilah yang

nantinya digunakan untuk melunasi hutang kekurangan biaya penyelenggaraan hajatan.

Kalau saya sendiri ya memang sudah dipersiapkan mas. Ketika panen itu ya uang hasil

panen di siapkan buat menggelar hajatan dan beberapa uang dari pinjaman dari saudara

mas.

Kalau biaya ya memang sudah dipersiapkan jauh- jauh hari mas, selain itu juga hutangan

dari berbagai pihak yang jaminannya itu ya hasil buwuhan yang di dapat di hari H

pelaksanaan hajatan itu mas.

Kalau biaya ya dari diri sendiri mas. kalau hutang itu hal yang wajar bagi orang yang

menyelenggarakan hajatan mas. kalau di desa ini mereka berani hutang karena memang

yakin akan mampu mengembalikan mas. ya dari hasil buwuh itu memang besar juga mas.

bahkan bisa lebih untuk menggelar hajatan kalau memang orang yang menggelar hajatan itu

rajin memberikan buwuh kepada orang yang menggelar hajatan di amsa sebelumnya.

Dana menggelar buwuh ya dari tabungan, dan juga hutang mas. kalau saya si pinjam sama

bakul mas, pengembaliannya biasanya dalam bentuk barang- barang buwuh yaitu rokok dan

gula. Jadi kalau yang memberikan modal ini akan mendapat barang labih banyak dari baku

lainnhya mask arena dari awal sudah memberikan bantuan hutangan sebagai modal

menggelar hajatan.

9. Apakah Buwuh yang anda berikan selalu kembali dalam jumlah yang sama?, apakah kurang

atau lebih?

Kalau jumlah buwuhan yang pernah saya berikan kembali dalam jumlah yang sama atau

tidak itu ya sulit yam as menghitungnya. Kalau menurut saya ya iya karena orang- orang

yang pernah saya sumbang dulu datang dan memberikan buwuhan kepada saya juga.

ya untuk menghitungnya sulit mas, paling ya kita bisa melihat bagaimana kerabat, kolega

dan tetangga berdatangan memberikan bantuan dengan memberikan buwuh itu mas. Dan ya

Page 6: instrumen penelitian

6

memang sebagian besar kembali dan mereka bergantian saling membantu mas. Malah

kadang melebihi yang kita bayangkan atau kita perkirakan.

10. Lebih besar manakah antara biaya menggelar hajatan dan buwuh yang didapat?

Kalau saat menggelar hajatan dulu ya lebih besar buwuhan yang di dapat karena saya

sendiri termasuk orang yang rajin memberikan buwuh, dan saya baru sekali menggelar

hajatan. Tentunya orang- orang yang pernah saya datangi berkali- kali akan berusaha

datang karena ini merupakan hajatan yang pertama saya lakukan. Terkadang juga orang

yang lebih dari sekali saya berikan buwuh saat menyelenggarakan hajatan, memberikan

dalam jumlah yang lebih dari standar buwuh pada umumnya. kalau misalnya standarnya itu

pihak perempuan membawa dua bungkus gula ya ia membawa empat atau tiga bungkus

karena merasa saya sudah berkali kali buwuh kepadanya. Namun hal seperti itu sebagian

kecil saja si mas yang paling sering ya mereka lebih mengutamakan bagaimana untuk tetap

bisa datang menghadiri buwuh dan memberikan buwuh sebagaimana mestinya.

Kalau biaya itu ya lebih besar hasil penjualan buwuh mas, karena memang begitu banyak

dan masih begitu kuat melakukan tradisi buwuh di desa kaliaman ini. Tapi kalau hajatannya

sifatnya mewah ya kadang seimbang atau bahkan lebih besar biaya menggelar hajatan kalau

orang yang menggelar hajatan mewah itu jarang memberikan buwuh saat tetangga nya

mengadakan hajatan.

11. Apakah Buwuh menjadi sumber dana utama anda dalam menggelar hajatan?

Kalau menurut saya ya bisa dikatakan hal seperti itu mas kalau di desa sini. Karena jumlah

buwuhan yang banyak membuat dana yang terkumpul pun begitu banyak. Harga buwuhan

yang mahal ya memang pantas kalau hasil yang di dapat pun banyak. Apalagi di desa ini

kegiatan menyumbang buwuh masih menjadi kebiasaan tolong menolong antar sesama

warga.

Ya hasil penjualan barang buwuhan para tetangga dan kerabat itu ya digunakan untuk

menutup kekurangan dan hutang yang digunakan untuk mempersiapkan dan melaksanakan

hajatan itu mas.

12. Menurut anda bagaimana system balas pemberian di dalam tradisi buwuh?

Model kegiatan buwuh ini ya sebagaimana keluarga saling membantu ketika yang lain

memiliki beban. Di desa ya masih erat mas rasa solider antar sesame warga. Buwuh ini itu

modelnya seperti orang berbalas kebaikan satu dengan yang lainnya. ketika seseorang perlu

bantuan dibantu dan bantuannya suatu saat akan kembali kepadanya. Kalau buwuh itu ya

berkaitan dengan keluarga kalau di desa ini mas. Ketika suami nyumbang biasanya diikuti

dengan istri makanya buwuh menjadi tanggungan keluarga. Dan seseorang yang telah

Page 7: instrumen penelitian

7

berkeluargalah yang menjalankan tradisi ini. Ketika ada keluarga yang menggelar hajatan,

ya keluarga lain yang dekat secara tempat tinggal maupun secara individu ya ikut

memberikan bantuan buwuh itu. misalnya saya membawa rokok satu slop kepada orang yang

sebelumnya belum pernah menyelenggarakan hajatan. Itu berarti saya sebagai orang yang

memulai menyumbang yang orang sini istilahnya “ndeleh”. Ketika saya menyelenggarakan

hajatan ya orang yang saya sumbang tersebut memiliki tanggungan potangan kepada saya.

Potangan itu bisa diartikan hutang yang dimasa mendatang harus dikembalikan. Jadi

sifatnya lebih memaksa ketika seseorang memiliki tanggungan potangan kepada orang yang

akan menyelenggarakan hajatan. Ketika seseorang telah merasa saling membalas dan dirasa

telah seimbang kata potangan tersebut hilang. Dan ketika telah terjadi hal demikian ketika

salah satu diantara mereka ada yang menyelenggarakan hajatan, maka buwuh yang akan

diberikan oleh salah satunya bersifat lebih longgar seseorang dapat memilih untuk

menyumbang atau tidak. Nah ketika salah satu dari mereka menyumbang maka pihak yang

satunya memiliki tanggungan potangan. Kata potangan muncul ketika dirasa balas jasa

diantara mereka belum seimbang. Namun kalau dalam lingkup RT hampir tidak ada pilihan

lain selain tetap menyumbang baik potangan maupun tidak, hal ini karena dalam lingkup Rt

itu hampir setiap hari mereka bertemu dan berinteraksi satu dengan lainnya. maka

seseorang tidak lagi melihat potangan atau tidak, mereka hanya berusaha membantu karena

rasa solidaritas dan kesadaran kolektif diantara mereka.

13. Ketika anda menggelar hajatan sekali, bagaimana anda mengembalikan Buwuh pada orang

yang berkali- kali menggelar hajatan. ?

Kalau saya buwuh si ya berusaha menyumbang apa yang menjadi standar disini mas, namun

kalau dirasa tidak potangan dan pada malam itu banyak yang menyelenggarakan hajatan ya

saya menyumbang amplop yang berisi uang mas. Kalu orang yang sering mnggelar hajatan

kan berarti saya sudah beberapa kali datang kesana mas jadi ya lebih longgar entah saya

mau menyumbang apa.

Kalau itu ya saya berusaha member sebagiaman mestinya mas, namun memang kalau orang

yang menggelar hajatan berkali- kali dan keliatan ingin mengambil keuntungan dari

menggelar hajatan ya kita datang paling membawa amplop mas, kalau misalnya dia

menggelar hajatan sudah 4 atau lima kali itu ya sudah terhitung banyak mas. Apalagi kalau

kitanya baru satu atau dua kali. Kalau kita sudah berkali- kali menggelar hajatan yang

mungkin memberinya akan seimbang karena pemberian orang itu ke kita banyak ya kita

wajar jika mengembalikan dalam jumlah yang banyak mas.

14. Kenapa rokok dan gula?

Page 8: instrumen penelitian

8

Ya dulunya ketika orang desa ini belum sepadat sekarang ini ya rokok, gula, beras yang

diberikan itu ya yang digunakan sebagai bahan untuk menjamu dan memang benar- benar

digunakan dalam hajatan tersebut. misalnya rokok untuk melekan para tamu laki- laki, gula

untuk membuat minuman atau makanan yang membutuhkan gula, dan beras itunya

digunakan untuk nasi yang digunakan untuk menjamu tamu tersebut. atas dasar itulah gula,

rokok dan beras menjadi barang- barang yang biasa digunakan sebagi buwuh yang terus

dipakai hingga saat ini. Namun sekarang ini hanya sebagian kecil saja mas buwuhan yang

digunakan pas acara hajatan, kalau sekarang ini ya bahan- bahan tersebut di dapat dengan

membeli dan hasil penjualan barang buwuhan itulah yang digunakan untuk membayar

kurangan biaya yang dikeluarkan saat hajatan.

Kenapa barang- barang yang digunakan untuk menyumbang itu yak arena memang barang

ini telah digunakan sejak lama mas. Dan system timbal balik di tradisi ini ya membuat kita

mengembalikan dan member dalam bentuk yang serupa gitu mas. Kalau orang datang ke

acara hajatan yang saya adakan membawa rokok dan gula ya saya akan mengembalikan

rokok dan gula itu mas. Jadi barang- barang itu tidak secara sengaja dan menjadi kebiasaan

mas.

15. Cakupan wilayah buwuh?

Kalau saya selain kerabat, keluarga, teman dekat atau teman kerja ya paling dalam lingkup

satu RW mas. Karena lingkup inilah banyak orang yang saya kenal dan sering berinteraksi

setiap harinya. Kalau yang diluar RW ya paling kalau kita yang memiliki tanggungan

potangan ya kita berusaha datang mengahdiri undangan hajatan mereka mas.

Kalau saya ya paling tetangga tetangga dekat sini mas yang saya kenal gitu. Selain itu ya

keluarga, kerabat, kolega, teman kerja, atau teman lama yan dulu pernah datang keacara

hajatan yang saya adakan ya saya berusaha datang walaupun tempatnya jauh mas. Apalagi

kalau itu sifatnya potangan, saya akan berusaha sekali untuk datang mas. Kalau wilayah ya

paling dekat- dekat sini mas.

16. Apa yang akan anda lakukan ketika orang yang anda beri Buwuh tidak mengembalikan

Buwuhan anda dengan jumlah yang sama?

Kalau saya sendiri ya akan memaklumi mask arena memang terkadang banyak orang yang

menggelar hajatan di hari yang sama. Kalau saya yang tidak mengembalikan ya malah rasa

minder dan malu dalam diri saya sendiri mas. Tapi di lain kesempatan ketika orang yang

tidak saya sumbang buwuh itu mengadakan hajatan ya saya berusaha menyumbang untuk

memperbaiki hubungan, apalagi kalau dengan tetangga tentunya akan saya utaman dan

berusaha untuk datang.

Page 9: instrumen penelitian

9

Kalau saya ya paling memaklumi mas, dan kalau dia menyelenggarakan hajatan ya paling

saya menyumbang uang atau malah tidak datang gitu mas. ketika saya sendiri yang tidak

bisa datang ke acara hajatan tetangga atau kenalan saya ya mungkin malu yam as kalau

ketemu.

17. Jumlah anak dan intensitas menggelar hajatan yang berbeda antara satu orang dengan yang

lainnya. bagaimana proses dan perhitungan pengembalian buwuh yang andaa lakukan?

Kalau saya sendiri ya itu mas tergantung kalau misal dalam lingkup RT memang tidak ada

pilihan lain kecuali tetap menyumbang ketika ada yang menyelenggarakan hajatan mas,

namun kalau lingkup RW hokum potangan yang digunakan mas. Ketika saya dalam keadaan

ada ya walaupun saya tidak potangan akan tetap datang memnuhi undangan, namun ketika

memang banyak kebutuhan pada saat itu ya saya mengutamakan yang memang saya

memiliki tanggungan potangan mas. Kalau masalah hitungan itu kembali ke masing- masing

orangnya mas. Ada yang memakai perkiraan berapa jumlah anak yang dihubungkan dengan

jumlah kemungkinan menggelar hajatan dan ada juga yang hanya berusaha memenuhi

undangan dan memberikan buwuh sebagai mana mestinya tanpa menghitung jumlah anak

dan jumlah kemungkinan seseorang menggelar hajatan. Karena ketika seseorang meras

masih punya tnggungan potangansedangkan orang yang dimaksud telah selesai

menyelenggarakan hajatan ya bisa diberikan di kesempatan lain seperti saat selapan

anaknya atau saat acara lainnya selain kegiatan hajatan itu mas. Jadi kalau saya pribadi

yang memang kalau sudah tidak potangan ya akan lebih longgar dan memiliki pilihan untuk

menyumbang atau tidak menyumbang ketika ada seseorang yang menyelenggarakan hajatan.

Ya seperti yang saya katakana diawal tadi mas,menggunakan system perkiraan berapa kali

saya telah menyelenggarakan hajatan dan akan menyelenggarakan hajatan, dan juga berapa

kali orang tersebut menyelenggarakan hajatan. Kalau orang tersebut dirasa terlalu banyak

menyelenggarakan hajatan ya kita tetap berusaha menyumbang namun dalam bentuk lain

seperti amplop itu tadi. Tapi kalau memang belum terlewat banyak ya kita tetap berusaha

menyumbang sebagaimana mestinya mas. Kan orang itu beda- beda memandang batas

kewajaran seseorang menyelenggarakan hajatan. Menyumbang itu sifatnya dari dalam diri

orang itu sendiri mas yang akan memperkirakan seberapa besar sumbangan dan

mentumbang atau tidaknya pada seseorang.

18. Motivasi apa yang melatar belakangi anda melakukan Buwuh?

Ya mengikuti apa yang menjadi kebiasaan dan perilaku yang umum dilakukan di desa tempat

saya tinggal ini mas.

Page 10: instrumen penelitian

10

Karena ya hal ini sering dilakukan mas. Dan memang awal kenapa seseorang terjun dalam

tradisi ini ya ketika ia pertama kali menyelenggarakan hajatan itu tetangga dan kerabat

datang member bantuan. Dan hal itu menjadikan tanggungan potangan yang harus

dikembalikan, ya akhirnya saling balas membalas pemberian mas. Lagi pla kalau orang sini

menyelenggarakan hajatan ya memang begitu rame mas, dan sudah umum masyarakat

sekitar berkumpul disitu sebagai upaya membantu ya memberikan buwuh itu mas.

19. Ketika dalam semalam terdapat beberapa orang yang melakasanakan hajatan, criteria apa

yang anda pakai untuk memberikan atau tidak memberikan Buwuh pada hajatan seseorang?

Kalau itu si, yang pertama yang paling tidak bisa untuk tidak nyumbang ya keluarga dekat

yang menyelenggarakan hajatan mas tentunya akan diutamakan mas. Malah kadang dalam

jumlah yang lebih besar dari jumlah yang biasa digunakan dalam buwuh mas. Selain itu

potangan itu ya penting mas, karena itu bisa dibilang hutang kalau dirasa belum

dikembalikan mas, yang ketiga yang tetangga dekat atau teman dekat yang memang kita

sering temui di kehidupan sehari- hari. Semakin jauh tempat tinggal, semakin tidak mengenal

dan jarang bertemu dalam kegiatan sehari- hari ya semakin besar kemungkinan untuk tidak

nyumbang mas. Wong untuk memenuhi undangan tetangga- tetangga dekat saja sudah

menghabiskan dana yang besar mas kalau dimusim hajatan gitu.

Ya kalau semuanya potangan ya sebisa mungkin untuk menghadiri semua mas, namun kalau

sifatnya tidak potangan ya memntingkan yang paling dekat dan yang paling kita kenal yang

kita sering temui setiap harinya.

20. Apakah Buwuh memberikan dampak semakin mempererat solidaritas antar warga?

Kalau itu ya memang jelas ada mas, karena melalui tradisi ini terlihat bagaimana hubungan

diantara si penyumbang dan pemilik hajat. Kegiatan hajatan dan buwuh digunakan untuk

berkumpul dan saling membalas bantuan. Namun ya hal sebaliknya bisa juga terjadi mas,

yaitu kalau misalnya ada orang- orang yang tidak mengembalikan potangan. Walaupun

pemilik hajatan itu tidak memusuhi dan menaruh rasa benci, kadang dalam diri orang yang

tidak mampu membalas pemberian itu akan muncul rasa minder dan berusaha menghindar

ketika bertemu dengan orang tidak ia berikan buwuh itu mas.

Ya bisa dikatakan seperti itu mas, itulah cirri warga di daerah perdesaan mas yang masih

kental solidaritas dan guyup antara satu orang engan orang lain. Ya kita menyumbang itu

kan karena rasa solidaritas dan ketika kita tidak menyumbang itu ya memang tidak enak hati

mas. Lagi pula menyumbang itu kan sifatnya bergantian mas, jadi ya penting juga mas untuk

dilakukan.

21. Apakah anda merasa setuju dengan Tradisi Buwuh yang masih berlangsung hingga saat ini?

Page 11: instrumen penelitian

11

Kalau saya si tidak bisa berkata setuju atau tidak namun saya hanya mengikuti apa yang

menjadi kebiasaan mas. Karena saya juga telah meraskan bagaimana membantu dan dibantu

oleh sesame warga desa.

Ya seperti yang saya katakana tadi mas, tradisi ini itu yang menjadi pembeda antara

penduduk desa dan kota. Kalau desa ya memang kegiatan saling tolong menolong masih

tinggi. Namun ya kadang tradisi ini cukup berat ketika beberapa orang menggelar hajatan

secara bersamaan mas.

22. Terkait dengan tradisi buwuh, apakah ada perbedaan dari segi bentuk sumbangan buwuh

yang diberikan kepada pemilik hajatan dimasa dahulu dan sekarang?

Kalau perubahan ya mungkin dari segi merk rokok yang digunakan mas, kalau dulu tidak

ada rokok yang dijadikan standar seperti rokok sukun putih gitu mas, namun sekarang rokok

merk sukun putih menjadi merk rokok yang umum digunakan dalam memberikan buwuh.

Kalau dulu ya rokok sembarang mas, dan harganya pun lebih terjangkau. Kalau sekarang ya

memang harga rokok cukup tinggi untuk sekali menyumbang kepada orang yang menggelar

hajatan itu. apalgi kalau anak muda yang buwuh ke teman dekatnya gitu malah membawa

rokok yang diatas standar. Biasanya merk djarum, LA atau bahkan Marlboro.

Kalau gula ya sekarang ini munculnya istilah gula balen, yaitu gula yang di dapat oleh

pembeli dari hasil buwuhan yang kemudian di jual di tokonya. Biasanya gula balen ini

kurang dari satu kilo ukurannya. Makanya sekarang untuk gula bukan lagi satuan perkilo

gram yang digunakan tapi menggunakan ukuran bungkus. Selain perubahan itu juga

proporsi kaum perempuan dalam menyumbang pun sekarang mulai sedikit yang membawa

beras tidak seperti dulu yang hampir seimbang antara proporsi buwuh dengan beras dan

gula. Hal ini mungkin ya gula lebih praktis dan lebih mudah menghitung nya mas.

Perbedaan dari segi jenis barang si hampir tidak ada mas, dari dulu ya memang rokok dan

gula itu yang sering dilakukan. Kalau perbedaannya ya mungkin sekarang gulanya itu gula

balen, dan rokoknya itu mulai ada yang inisiatif menyumbang dengan rokok yang lebih

murah dari sukun putih, ya seperti rokok sukun 2000 gitu mas. Ya mungkin karena kalau

semua rokok sukun putih ya mngkin berat mas. Tapi ya memang jumlahnya msih paling

umum digunakan rokok sukun putih itu.

23. Masuknya uang sebagai nilai tukar yang praktis, apakah merubah bentuk sumbangan dalam

tradisi dari barang menjadi uang?

Kalau di desa ini si tidak terlalu berpengaruh mas, karena yang umum digunakan memang

barang- barang tersebut. orang yang menyumbang menggunakan uang biasanya untuk orang

yang sering menggelar hajatan dan orang yang tidak begitu dekat atau orang yang dari luar

Page 12: instrumen penelitian

12

desa kaliaman ini mas. Kalau di desa kaliaman ini buwuh dengan uang itu tidak di catat

kedalam buku catatan mas, dan amplopnya pun tidak di beri nama pemberi jadi kalau

amplop ya sulit untuk mengembalikan dalam jumlah yang sama mas.

Kalau uang emmang menjadi salah satu bentuk sumbangan disini mas, ya suami atau bapak-

bapak yang membawa biasanya kalau ibuk- ibuk y memang beras atau gula mas. kalau uang

biasanya dimasukan kedalam amplop dan tidak diberi nama. Uang ini juga tidak di catat jadi

tidak bisa mengembalikan dalam julah yang sama seumpama membawa uang. uang itu

digunakan kalau memang seseorang tidak memiliki anggungan potangan kepada orang yang

menyelenggarakan hajatan. Dan uang itu memang nilainya lebih kecil jika di banding

dengan rokok. jadi ya masih belum bisa menggantikan peran buwuh dalam bentuk rokok.

24. Pernahkah anda memberikan buwuhan dalam bentuk uang kepada tetangga anda yang

menyelenggarakan hajatan?

Ya beberapa kali pernah mas, ya itu mas ketika banyak yang menyelenggarakan hajatan

dalam semalam. Ya beberapa ada yang saya beri buwuh dengan uang dalam amplop gitu.

Ya uang dianggap sumbangan yang kategorinya kecil mas. istilahnya itu dari pada tidak

nyumbang dan tidak hadir ya mending menyumbang dengan uang. kalau saya ya semakin

jauh tempat tinggal dan semakin jauh hubungan pertemanan atau tidak terlalu kenal ya

kadang datang dengan buwuh uang itu mas yang di masukkan.

25. Apakah ada perubahan dalam segi makna memberikan sumbangan buwuh kepada

penyelenggara hajatan?

Kalau maknanya ya sama saja yam as, paling ya orang dalam menyumbang sekarang lebih

memakai perhitungan dan pertimbangan yang matang. Karena biaya untuk member buwuh

itu tidak lagi sedikit, ya harus lebih banyak perhitungan dan menyesuaikan keadaan ekonomi

keluarga mas.