7
TUGAS INSTRUMEN ANALISA Disusun Oleh: Setyoko Adjie Bagaskara 113024 AKADEMI KIMIA INDUSTRI St. PAULUS SEMARANG

Instrument Analisa Makalah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

teknik kimia

Citation preview

TUGAS INSTRUMEN ANALISA

Disusun Oleh:Setyoko Adjie Bagaskara113024

AKADEMI KIMIA INDUSTRI St. PAULUSSEMARANG2014

1. IsiTembaga adalah salah satu nutrisi yang penting bagi kesehatan manusia juga pada hewan dan tumbuhan. Tembaga dibutuhkan pada proses metabolisme normal. Tembaga yang berkombinasi dengan protein jenis tertentu akan menghasilkan enzim yang berfungsi sebagai katalis pada beberapa fungsi organ tubuh. Tembaga membantu menyediakan energi yang dibutuhkan dalam reaksi biokimia. Walaupun tembaga dibutuhkan sebagai mikronutrien penting dan dibutuhkan oleh tubuh dengan jumlah kecil, tetapi dalam jumlah yang berlebih dapat menyebabkan gangguan pada perut, seperti diare, kram perut, nausea dan vomiting. Penderita penyakit Wilsons bahkan lebih sensitive dengan tembaga. Tembaga secara umum ada didalam air alami. Kontaminasi tembaga terbesar terjadi dalam system pengaliran air sebagai hasil dari korosi pada pipa maupun saluran.Rumus molekul

a. Ligandb. Copper (II) complex

2. Metode2.1. Alat Spektrofotometer UV/Vis Hitachi dengan 10mm jalur sel optic sebagai pengukur panjang gelombang PH meter Delta 320 Mettler dengan kaca dan sepasang elektroda Mortar Labu Takar 100 mL dan 500 mL Corong2.2. BahanReagen dan Larutan Larutan stok Tembaga (II) nitrat dalam HNO3 0,001 M Larutan buffer Borat 0,1 M Larutan HCl 0,05 M yang ditambahkan tetes demi tetes pada larutan Na-borat.2.3. Prosedur Persiapan LigandPhenyl glyoxime sebanyak 5,0 g dihaluskan dengan mortar dan akan membentuk campuran tersuspensi dengan penambahan sejumlah kloroform. Gas klor kering akan melewati campuran tersuspensi pada saat ditempatkan dengan radiasi UV selama 15-20 menit. Pada akhir proses, akan didapatkan produk berwarna putih. Setelah proses klorinasi, udara dialirkan melewati produk selama 1,5 jam untuk menghilangkan kelebihan gas klor. Larutan Kloro (phenyl) glyoxime (0,05% (b/v)) dapat dibuat dengan melarutkannya pada air / etanol dengan perbandingan 25 : 75 (v/v). Ligand tidak lagi memerlukan pemurnian lebih lanjut. Persiapan Larutan Standar Baku10 mg tembaga dimasukkan dalam labu takar 25 mL dan tambahkan 1000 l dari kloro (phenyl) glyoxime 0,05 %. Ph larutan disesuaikan dengan ph borat buffer ke pH 4. Kemudian seluruh larutan dicampur dan dilarutkan dengan aquadest. Setelah 10 menit, Lakukan absorbansi dari larutan dengan panjang gelombang 290,5 nm dengan spektrofotometer. Bandingkan dengan reagen blanko. Penyiapan Sampel Lima tablet dibubukkan kemudian sejumlah bubuk yang dibutuhkan di bakar dengan mufel furnace pada suhu 400oC selama 2 jam. Abu dilarutkan pada 5 mL HCl pekat, dan larutan disaring dan dilarutkan dengan aquadest hingga volume 100mL. Dengan larutan ini, kadar tembaga ditentukan dengan cara kerja diatas.25ml dari air mineral dimasukkan dalam labu volumetric 25mL. Kemudian lakukan cara kerja umum diatas. Kandungan tembaga ditentukan secara spektrofotometri dengan panjang gelombang 290,5 nm.

3. Penyajian Data 3.1. Penyajian Data

Gambar: Adsorbsi cahaya dari tembaga-chloro(fenil) glyoxime kompleks (A: kompleks, B: Ligand)

3.2. Pengolahan Data Absorbsi CahayaAbsorbsi maximum didapatkan dengan panjang gelombang 290.5 nm untuk tembaga (II) kloro (fenil) glyoxime kompleks dalam air. Reagen Blanko digunakan sebagai referensi karena ini menunjukkan banyaknya penyerapan pada panjang gelombang ini. Garam kompeks memberikan gelombang penyerapan maksimum pada 290.5 nm dengan koefisien tingkat penyerepan molar 0,8 x 104 l/mol cm. Grafik Kalibrasi dan Batas DeteksiKurva kalibrasi yang ditunjukkan oleh tembaga pada jarak 0,1-10,0 mg/l (ppm) adalah 290,5 nm berdasarkan cara kerja umum diatas. Grafik kalibrasi dapat ditampilkan dengan persamaan regresi linear:y = 0.1047x + 0.0086 (r2 = 0.999)(y = absorbansi, x = konsentrasi)Batas deteksi berdasarkan selisih standar 3 kali blanko adalah 10 g/l (N=21). Simpangan dasar relative untuk penentuan tembaga adalah 2 % (N=10) pada kadar 0,5 mg/l.

3.3. Hasil Penentuan Kadar Tembaga sebagai Chloro (phenyl) glyoxime kompleks dengan metode spektrofotometri dalam sampel obat.SampelKadar yang tertera (g/g)Kadar yang didapat(mg/g)

Supradyn1.00.97 0.09

Vitadiyn1.01.06 0.09

Vi-Mineral0.070.069 0.006

Eunova0.20.19 0.02

Penentuan Kadar tembaga pada air mineral di negara Turki dengan metode spektrofotometriMerk Aytac AkyudumMerk Turquaz

Jumlah (g)Kadar yang ditemukan (g)Recovery (%)Kadar yang Didapatkan (g)Recovery (%)

0N.D.---

109.9 0.49910 0.6100

2020.3 1.210221.0 1.4105

3029.4 1.39830.3 2.0101

4. Daftar Pustaka1. Turkoglu, Orhan ; Soylak,Mustafa. 2005. Journal of The Chinese Chemical Society.