29
INSUFISIENSI PERNAFASAN dr. Heny Anggraeny Lenap

Insufisiensi Pernafasan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sgd

Citation preview

Page 1: Insufisiensi Pernafasan

INSUFISIENSI PERNAFASAN

dr. Heny Anggraeny Lenap

Page 2: Insufisiensi Pernafasan

Pendahuluan

Diagnosa dan pengobatan penyakit paru tergantung pd prinsip dasar respirasi dan pertukaran gas

Penyakit paru disebabkan oleh Ventilasi tidak adekuat Difusi melalui membran tidak adekuat Perpindahan gas dari paru-paru dan

jaringan melalui darah tidak normal

Page 3: Insufisiensi Pernafasan

Cara mempelajari kelainan respirasi

Pengukuran kapasitas vital, volume tidal, kapasitas residu fungsional, dead space

Analisa gas darah dan pH darah Pengukuran aliran ekspirasi maksimum Kapasitas vital ekpirasi paksa dan

volume ekspirasi paksa

Page 4: Insufisiensi Pernafasan
Page 5: Insufisiensi Pernafasan
Page 6: Insufisiensi Pernafasan
Page 7: Insufisiensi Pernafasan
Page 8: Insufisiensi Pernafasan

Analisa gas darah dan pH darah

Tes mendasar melihat kemampuan paru melalui PO2 darah, CO2 dan pH

Metode sederhana yang dapat dilakukan dengan beberapa tetes darah yaitu penentuan pH darah dengan elektroda pH

Elektroda pH meter dpt digunakan untuk mengukur CO2 dengan cara : ketika larutan dengan konsentrasi NaBikarbonat terpapar CO2 maka CO2 akan terlarut sampai kondisi equilibrum

Penentuan po2 darah dengan polarografi

Page 9: Insufisiensi Pernafasan

Pengukuran aliran ekspirasi maksimal

Penyakit asma tahanan udara ekspirasi meningkat aliran ekspirasi maksimal

Ketika seseorang ekspirasi sekuat tenaga sehingga aliran ekspirasi menjadi maksimum dan tidak dapat mengingkat lagi

Page 10: Insufisiensi Pernafasan

Kapasitas vital ekspirasi paksa Tes paru yang secara klinis berguna

dengan alat spirometer Untuk melakukan manuver ini seseorang

melakukan inspirasi maksimal kemudian meniup spirometer dengan ekspirasi sekuatnya

Page 11: Insufisiensi Pernafasan

Gangguan fisiologis pada kelainan paru

Emfisema paru kronis Adanya udara berlebihan dalam paru-paru Proses obstruktif dan destruktif Faktor resiko merokok lama Proses patologik dalam paru berupa : infeksi

kronik, overproduksi mukus, edema epitel bronkiolus obstruksi saluran nafas kecil

Obstruksi menyebabkan kesulitan ekspirasi udara terperangkap dalam alveoli alveoli teregang dan kerusakan dinding alveoli

Page 12: Insufisiensi Pernafasan

Efek fisiologis bergantung pada beratnya penyakit, tingkat obstruksi bronkiolus, dan kerusakan parenkim paru Obstruksi bronkus meningkatkan resistensi

jalan nafas sehingga meningkatkan upaya bernafas, mempersulit aliran udara ekspirasi

Kehilangan jaringan paru kapasitas difusi paru menurun dan kemampuan oksidasi menurun

Kerusakan bagian paru tertentu lebih parah kemampuan ventilasi paru tidak sama sehingga rasio ventilasi-perfusi tidak normal

Page 13: Insufisiensi Pernafasan

Kehilangan dinding alveolus menurunkan jumlah kapiler paru tahanan kapiler paru meningkat menyebabkan hipertensi pulmonal sehingga beban jantung kanan meningkat dan terjadi gagal jantung kanan

Terjadi hipoksia dan hipercapnia karena hipoventilasi dan kehilangan dinding alveoli

Page 14: Insufisiensi Pernafasan

Pneumonia Peradangan paru dimana alveoli terisi

cairan dan sel darah Paling sering e/ pneumokokkus Infeksi pada alveoli membran paru

menjadi infalmasi dan sangat permeabel cairan, sel darah merah dan sel darah putih masuk kedalam alveoli infeksi menyebar melalui alveoli ke alveoli

Page 15: Insufisiensi Pernafasan

Melibatkan daerah yang luas kadang seluruh lobus atau seluruh paru menjadi padat, terisi cairan dan debris sel

Dua kelainan yang terjadi : Penurunan luas permukaan membran

respirasi Penurunan rasio ventilasi-perfusi

Page 16: Insufisiensi Pernafasan

Atelektasis Pengempisan (kolaps) alveoli baik pada

daerah tertentu atau seluruh paru Penyebab :

Obstruksi total jalan nafas Sumbatan pada bronkus kecil oleh mukus Sumbatan bronkus besar oleh mukus yang besar

atau benda padat seperti tumor Kurangnya surfaktan pada cairan yang melapisi

alveoli

Page 17: Insufisiensi Pernafasan

Asma Konstraksi spastik otot polos bronkiolus sehingga

terjadi sumbatan parsial bronkiolus menyebabkan kesulitan bernafas

Pada usia muda akibat alergi hipersensitivitas Pada usia tua akibat hipersensitivitas tipe non

alergi thd zat iritan dalam udara Antibodi IgE>> oleh polen sel mast

melepaskan histamin, zat anafilaksis respon lambat, faktor kemotaksis eosinofil dan bradikinin edema lokal dinding bronkiolus kecil dan spasme otot polos bronkiolus

Page 18: Insufisiensi Pernafasan

Asma Kapasitas residu fungsional dan volume

residu paru mengingkat terutama saat serangan

Asma kronis menyebabkan barrel chest dan kapasitas residu fungsional dan volume residu paru meningkat permanen

Page 19: Insufisiensi Pernafasan

Tuberkulosis Disebabkan M. Tuberculosis Respon jaringan paru :

Serangan jaringan terinfeksi oleh makrophag Proses spesifik pembentukan dinding lesi oleh

jaringan fibrosa membentuk tuberkel Pada akhirnya membentuk fibrosis paru

Page 20: Insufisiensi Pernafasan

Hipoksia dan terapi oksigen

Semua kondisi diatas menyebabkan hipoksia jaringan dan terapi oksigen bisa menolong

Penyebab hipoksi secara umum : Oksigen darah yang tidak adekuat pada paru-

paru karena faktor ekstrinsik Kurangnya oksigen di atmosfer Hipoventilasi (penyakit neuromuskular)

Penyakit paru-paru Hipoventilasi karena peningkatan resistensi jalan

nafas atau penurunan kerja paru Rasio ventilasi-perfusi abnormal Penurunan difusi membran ventilasi

Page 21: Insufisiensi Pernafasan

Hipoksia dan terapi oksigen

Vena-arteri shunt Tidak adekuatnya transport oksigen ke jaringan

oleh darah Anemia atau Hb abnormal Kurangnya sirkulasi umum Kurangnya sirkulasi lokal Edema jaringan

Tidak adekuatnya jaringan menggunakan oksigen Keracunan enzim oksidasi sel Menurunnya kapasitas metabolik sel dalam

menggunakan oksigen, ex. keracunan, kekurangan vitamin

Page 22: Insufisiensi Pernafasan
Page 23: Insufisiensi Pernafasan

Hipoksia dan terapi oksigen

Terapi oksigen pada berbagai jenis hipoksia

Kepala penderita dimasukkan kedalam wadah berisi oksigen tambahan

Dengan masker yang diberi oksigen murni atau oksigen konsentrasi tinggi

Selang intranasal

Page 24: Insufisiensi Pernafasan

Hipoksia dan terapi oksigen

Berdasarkan prinsip fisiologis dari penyebab hipoksia Hipoksia atmosfer terapi yang 100%

efektif Hipoksia hipoventilasi oksigen 100% = 5x

udara normal Hipoksia karena gangguan difusi membran

alveolar hasil sama seperti hipoksia hipoventilasi

Page 25: Insufisiensi Pernafasan

Hipoksia dan terapi oksigen

Hipoksia karena anemia, Hb abnormal, gangguan sirkulasi atau fisiologi shunt kurang bermanfaat

Hipoksia karena ketidakmampuan jaringan menggunakan oksigen tidak ada keuntungan

Page 26: Insufisiensi Pernafasan

Hipoksia dan terapi oksigen

Sianosis Kulit yang kebiruan karena terdapat

sejumlah besar Hb deoksigenasi di pembuluh darah kulit

Terjadi bila darah arteri mengandung lebih dari 5 gr Hb deoksigenasi dalam 100 ml darah

Page 27: Insufisiensi Pernafasan

Hiperkapnia

Jumlah karbondioksida yang berlebih dalam cairan tubuh

PCO2 alveolus 60-75mmHg pernafasan cepat dan dalam, dispneu bertambah berat

PCO2 80-100mmHg lethargis dan kadang-kadang semikoma

PCO2 120-150mmHg kematian

Page 28: Insufisiensi Pernafasan

Dispneu Air hunger

Faktor penyebab Ketidaknormalan gas respirasi pada cairan

tubuh Jumlah kerja yang harus dilakukan otot

pernafasan untuk memberikan ventilasi yang cukup

Status pikiran

Page 29: Insufisiensi Pernafasan

Terimakasih