16
Integrasi Data Kepegawaian Aplikasi Sub Sistem di Universitas Diponegoro Melalui Web Service ''Kodrat Iman Satoto, 2) Rinta Kridalukmana Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Program Studi Teknik Sistem Komputer Jl. Prof. Sudharto, S.H. Tembalang, Semarang 50725, Indonesia E-mail : "kodratia^undip.ac.id, 2) [email protected] Abstract As one of top universities in Indonesia, Diponegoro University have been developed many information system applications to support its operational activities. As the impact, IT department faces new problem in which the data should be shared between applications in every level of organization. One of many solution that can be implemented is developing web service. By using Codelgniter Framework to build web application interface, lecturer data will be used as a model. Not only to handle request about lecturer information, in this research web service also be used to offer user authentication based on human resource application that exist in university to other application. To fulfill this function, web service will sent message to application that request information in JSON format. Keywords : web service, application interface. 1. Pendahuluan Sistem informasi di Universitas Diponegoro saat ini semakin banyak dikembangkan untuk memenuhi berbagai aspek kebutuhan, baik untuk pengelolaan data, monitoring, evaluasi, maupun untuk pencatatan berbagai aktifitas transaksi. Pengembangan sistem informasi ini tidak hanya dilakukan di unit pengelola sistem informasi di tingkat universitas, namun juga di unit pengelola di tingkat fakultas. Permasalahan mulai muncul ketika pengembangan sistem informasi di tingkat universitas dan fakultas akan melakukan pengelolaan terhadap data yang sama. Sebagai contoh adalah data kepegawaian. Data kepegawaian saat ini telah dikelola melalui sistem informasi kepegawaian yang dikembangkan oleh unit sistem informasi tingkat universitas. Namun untuk keperluan yang berbeda, pengelola sistem informasi tingkat fakultas memerlukan data tersebut untuk mengembangkan sistem-sistem lain seperti misalnya sistem kepangkatan dan sistem beban kerja dosen. Apabila pengembangan sistem-sistem lain yang memerlukan data kepegawaian tersebut tidak perlu memperhatikan validitas data dan integritas data, tentu saja akan lebih mudah untuk mengkoleksi data kepegawaian lagi untuk keperluan sistem yang akan dikembangkan tersebut. Namun hal ini tentu saja akan menimbulkan resiko terjadinya perbedaan data antara data kepegawaian di tingkat 77

Integrasi Data Kepegawaian€¦ · Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana ) Application interface yang dapat difungsikan untuk mengakses proses bisnis dan data dapat

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Integrasi Data Kepegawaian€¦ · Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana ) Application interface yang dapat difungsikan untuk mengakses proses bisnis dan data dapat

Integrasi Data Kepegawaian

Aplikasi Sub Sistem di Universitas Diponegoro

Melalui Web Service

''Kodrat Iman Satoto, 2)Rinta Kridalukmana

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Program Studi Teknik Sistem Komputer

Jl. Prof. Sudharto, S.H. Tembalang, Semarang 50725, Indonesia E-mail : "kodratia^undip.ac.id, 2)[email protected]

Abstract

As one of top universities in Indonesia, Diponegoro University have been developed many information system applications to support its operational activities. As the impact, IT department faces new problem in which the data should be shared between applications in every level of organization. One of many solution that can be implemented is developing web service. By using Codelgniter Framework to build web application interface, lecturer data will be used as a model. Not only to handle request about lecturer information, in this research web service also be used to offer user authentication based on human resource application that exist in university to other application. To fulfill this function, web service will sent message to application that request information in JSON format.

Keywords : web service, application interface.

1. Pendahuluan

Sistem informasi di Universitas Diponegoro saat ini semakin banyak dikembangkan untuk memenuhi berbagai aspek kebutuhan, baik untuk pengelolaan data, monitoring, evaluasi, maupun untuk pencatatan berbagai aktifitas transaksi. Pengembangan sistem informasi ini tidak hanya dilakukan di unit pengelola sistem informasi di tingkat universitas, namun juga di unit pengelola di tingkat fakultas.

Permasalahan mulai muncul ketika pengembangan sistem informasi di tingkat universitas dan fakultas akan melakukan pengelolaan terhadap data yang sama. Sebagai contoh adalah data kepegawaian. Data kepegawaian saat ini telah dikelola melalui sistem informasi kepegawaian yang dikembangkan oleh unit sistem informasi tingkat universitas. Namun untuk keperluan yang berbeda, pengelola sistem informasi tingkat fakultas memerlukan data tersebut untuk mengembangkan sistem-sistem lain seperti misalnya sistem kepangkatan dan sistem beban kerja dosen.

Apabila pengembangan sistem-sistem lain yang memerlukan data kepegawaian tersebut tidak perlu memperhatikan validitas data dan integritas data, tentu saja akan lebih mudah untuk mengkoleksi data kepegawaian lagi untuk keperluan sistem yang akan dikembangkan tersebut. Namun hal ini tentu saja akan menimbulkan resiko terjadinya perbedaan data antara data kepegawaian di tingkat

77

Page 2: Integrasi Data Kepegawaian€¦ · Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana ) Application interface yang dapat difungsikan untuk mengakses proses bisnis dan data dapat

Jumal Teknologi Infonnasi-Aiti, Vol. 11. No.l, Februari 2014 : 1 - 109

Universitas dengan data dari sistem lain yang dikembangkan di tingkat Fakultas. Salah satu penyebabnya adalah apabila akan dilakukan pembaharuan data, maka pembaharuan tersebut harus dilakukan di setiap sistem yang menyimpan data kepegawaian agar informasi yang diberikan selalu sama. Dikarenakan harus diperbaharui di setiap sistem yang mengelola data kepegawaian, maka sangat dimungkinkan apabila salah satu sistem tersebut tidak dilakukan pembaharuan data.

Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dicoba untuk menjembatani kebutuhan data kepegawaian dari yang telah dikelola oleh unit sistem informasi tingkat universitas untuk dapat dipergunakan oleh sistem-sistem lain yang akan dikembangkan di tingkat fakultas, yang selanjutnya sistem-sistem ini disebut dengan sub sistem, dengan mengembangkan web service.

Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengembangkan application interface berbasis web yang berfungsi sebagai web service untuk mengirimkan data/pesan dari sistem kepegawaian ke sub-sub sistem lain yang akan menggunakan data kepegawaian. Batasan masalah dari penelitian ini adalah: 1) Application interface yang akan dikembangkan hanya melayani retrieve data, tidak melakukan aktifitas CRUD (create, update, delete), 2) Data kepegawaian yang ditangani oleh web service dibatasi pada data dosen.

2. Kajian Pustaka

Pemahaman tentang application programming interfaces (APIs) sangat penting untuk memahami pengertian application interfaces. APIs merupakan

mekanisme yang telah didefinisikan dengan baik yang dikembangkan untuk menghubungkan sumber daya yang ada seperti misalnya application server,

middleware layer, atau database (lihat Gambar 1) [5], APIs memungkinkan developer untuk menggunakan layanan dari entitas-entitas yang ada untuk memperoleh nilai yang dimiliki oleh entitas tersebut.

Misalnya untuk mengakses informasi pelanggan akan membutuhkan perantaraan API ke database pelanggan. Alasan dibuat API adalah :

1) Menyediakan akses ke data dan proses bisnis tanpa harus melalui user interface.

2) Menyediakan mekanisme yang memungkinkan berbagi informasi

( Applicat'ori j > — —x • APIs |

«•

Oat 3 Appt'cation

Gambar 1 Application Interface [5]

78

Page 3: Integrasi Data Kepegawaian€¦ · Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana ) Application interface yang dapat difungsikan untuk mengakses proses bisnis dan data dapat

Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana )

Application interface yang dapat difungsikan untuk mengakses proses bisnis dan data dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Full service interface Tipe ini menyediakan seluruh layanan untuk mengakses layanan bisnis, object, dan data (Gambar 2).

U.'}- (fvS |

Gambar 2 Full Service Interface [5]

2. Limited service interface Pada limited service interface biasanya hanya diperkenankan untuk mengakses salah satu level saja dari layanan bisnis, object atau data (Gambar 3).

Gambar 3 Limited Service Interface [5]

3. Controlled service interface Tipe ini menyediakan layanan minimal terhadap logik dan data (Gambar

4)-

Gambar 4 Controlled Service Interface [5]

Jumlah pengguna aplikasi berbasis web yang terus meningkat memicu

penyedia layanan untuk meningkatkan kinerja aplikasi dengan menambahkan banyak fitur ke dalamnya. Salah satu fitur yang sekarang ini terus dikembangkan adalah penggunaan web service. Web Service adalah layanan yang tersedia di internet yang menggunakan bahasa standar XML untuk pengiriman pesannya, tidak terikat kepada bahasa pemograman atau sistem operasi tertentu [14],

Definisi lainnya, Web Service mengacu pada perancangan berbasis pesan yang sering ditemukan di web dan di perangkat lunak perusahaan (enterprise). Web Service adalah aplikasi yang dapat berkomunikasi dengan aplikasi-aplikasi

79

Page 4: Integrasi Data Kepegawaian€¦ · Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana ) Application interface yang dapat difungsikan untuk mengakses proses bisnis dan data dapat

Jurnal Teknologi Informasi-Aiti, Vol. 11. No.l, Februari 2014 : 1 - 109

yang lain melalui jaringan dengan menggunakan serangkaian aturan-aturan (protokol) yang terstandarisasi [18]. Standar XML dan SOAP dikembangkan oleh W3C (World Wide Web Consortium). Selanjutnya, W3C juga terlibat dalam pengembangan standar protokol dan arsitektur untuk Web Service, seperti WSDL (Web Service Description Language), termasuk standar teknologi keamanan untuk Web Service seperti XML Encryption, XML Signature, dan lain sebagainya. Di samping W3C, beberapa organisasi lain saat ini juga terlibat dalam pengembangan standarisasi untuk Web Service, seperti OASIS {Organization for Advancement of Structured Information Standard), WS-I {Web Service

Interoperability Organization) dan Liberty Alliance Technology Group yang disponsori oleh Sun Microsystem.

Web Service bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antara pemrogram dan perusahaan, yang memungkinkan sebuah fungsi di dalam Web Service dapat dipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu mengetahui detil pemrograman yang terdapat di dalamnya. Beberapa alasan mengapa Web Service digunakan adalah sebagai berikut:

1. Web Service dapat digunakan untuk mentransformasikan satu atau beberapa bisnis logic atau class dan objek yang terpisah dalam satu ruang lingkup yang menjadi satu, sehingga tingkat keamanan dapat ditangani dengan baik.

2. Web Service memiliki kemudahan dalam proses deployment-nya, karena tidak memerlukan registrasi khusus ke dalam suatu sistem operasi. Web Service cukup diunggah ke web server dan siap diakses oleh pihak-pihak yang telah diberikan otorisasi.

3. Web Service berjalan di port 80 yang merupakan protokol standar HTTP, dengan demikian Web Service tidak memerlukan konfigurasi khusus di sisi firewall.

4. Teknologi Web Service memungkinkan sebuah aplikasi menjadi sangat kecil ukurannya, karena kebanyakan datanya disimpan di Web Service sehingga tidak perlu disimpan secara lokal. Web Service ini juga memudahkan untuk memperbaharui data dalam aplikasi karena perubahan hanya tinggal dilakukan di Web Service dan semua aplikasi yang tsr-install secara lokal dan mengakses Web Service ini pun akan secara otomatis mengikuti perubahan ini. Teknologi Web Service ini sangat cocok untuk diterapkan pada aplikasi perangkat bergerak dimana perangkatnya kebanyakan selalu terkoneksi dengan internet dan membutuhkan aplikasi-

aplikasi yang ringan dalam sisi instalasi lokalnya.

Web Service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antarsistem pada suatu jaringan. Web Service digunakan sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh suatu situs web untuk menyediakan layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain,

sehingga sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut melalui layanan (service) yang disediakan oleh suatu sistem yang menyediakan Web Service. Web

Service menyimpan data informasi dalam format XML, sehingga data ini dapat diakses oleh sistem lain walaupun berbeda platform, sistem operasi, maupun

80

Page 5: Integrasi Data Kepegawaian€¦ · Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana ) Application interface yang dapat difungsikan untuk mengakses proses bisnis dan data dapat

Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana )

bahasa compiler. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Web Service memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :

1. Lintas platform Pengunaan Web Service memungkinkan komputer-komputer yang berbeda sistem operasi dapat saling bertukar data.

2. Programming Language Independent

Sebuah Web Service dapat diakses dengan menggunakan bahasa pemrograman apa saja.

3. Jembatan penghubung dengan database Umumnya sebuah aplikasi memerlukan driver database agar dapat melakukan koneksi ke dalam database. Web Service dapat dijadikan sebagai penghubung antara aplikasi dengan database. Dengan demikian, Web Service dapat menggantikan peran driver untuk mengakses database.

4. Mempermudah proses pertukaran data Penggunaan Web Service dapat mempermudah dan mempercepat pertukaran data diantara dua perusahaan, daripada harus menyesuaikan

aplikasi dan database yang digunakan. Contoh Web Service: autentikasi akun pada facebook dan autentikasi keabsahan kartu kredit pada visa.com

Codelgniter adalah sebuah aplikasi open-source yang berupa framework dengan model MVC {Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis dengan menggunakan PHP. Codelgniter dilengkapi dengan berbagai pustaka siap pakai untuk berbagai kebutuhan. Misalnya saja koneksi database, email, session dan cookies, keamanan, manipulasi gambar dan banyak lagi lainnya, sehingga mempermudah pekerjaan programmer. Dengan menciptakan pustaka sendiri yang kemudian A\-inchide-\cm ke dalam framework, programmer pun dapat menambah pustaka baru jika pustaka yang diinginkan tidak tersedia. Kadang juga beberapa pustaka dapat didapatkan di forum (http://codeigniter- id.com) maupun wiki-nya (http://codeigniter.com/wiki/) [20],

Arsitektur MVC {Model-View-Controller) muncul atas pemikiran Prof. Trygve Reenskaug, seorang berkebangsaan Norwegia. Dasar arsitektur ini adalah pemisahan antara logika aplikasi dengan tampilan dan database. Menggunakan pola ini diharapkan dapat meminimalisasi penulisan perintah (membuat coding lebih sederhana karena sudah dipisah dengan kode untuk tampilan), sehingga resiko terjadinya bug juga minimal, serta meningkatkan efisiensi pembangunan aplikasi karena programmer dapat bekerja secara terpisah dengan designer. Programmer mengerjakan logic sedangkan designer berkutat dengan desain tampilan antarmuka.

Beberapa bahasa pemograman berbasis web yang framework-nya menerapkan konsep MVC adalah ASP (ASP Xtreme Evolution), Actionscript (FlashMVC), Coldfusion (Fusebox), JavaScript {JavaScript MVC), XML (XForms) dan Ruby {Ruby on Rails). Contoh framework PHP MVC adalah CakePHP, Symfony dan Codelgniter (CI).

Gambaran penerapan arsitektur MVC pada Codelgniter kurang lebih sebagai berikut [13]:

• Model bertanggung jawab untuk melakukan pengelolaan data dalam basis data. Di dalamnya biasa dituliskan perintah untuk mengambil,

81

Page 6: Integrasi Data Kepegawaian€¦ · Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana ) Application interface yang dapat difungsikan untuk mengakses proses bisnis dan data dapat

Jumal Teknologi Informasi-Aiti, Vol. 11. No.l, Februari 2014 : 1 - 109

mengubah, menghapus, dan menambahkan data.

• View merupakan "tempat" untuk meletakkan apa yang akan ditampilkan di halaman browser. Sebuah berkas view umumnya berisi kode bahasa pemograman sisi klien.

• Controller merupakan pengatur utama hubungan antara model, view, dan juga sumber daya lain yang tersedia. Sumber daya ini diperoleh dari kelompok/tipe kelas yang dapat disebut dengan Ctmtn framework CI.

CI menerapkan pola MVC yang fleksibel karena Model dapat tidak digunakan. Jadi hanya menggunakan View dan Controller saja jika memang tidak memerlukan pemisahan di dalam struktur data dan basis data atau penggunaan model dianggap hanya menambah kompleks aplikasi dengan keuntungan yang kurang sebanding.

3. Desain Parameter Input dan Output Interface Web Service

Interface web service secara umum merupakan controller merupakan jembatan akses dari aplikasi lain ke layanan web service. Interface akan dikembangkan sesuai dengan informasi yang akan diakses melalui web service. Pada penelitian ini, informasi yang akan dijadikan model untuk layanan interface web service adalah sebagai berikut:

a. Informasi Data Umum Dosen, yang meliputi nama, tempat lahir, tanggal lahir, golongan, jabatan fungsional, alamat, nomor induk pegawai, jurusan dan fakultas.

b. Informasi Pengabdian Dosen, yang meliputi judul pengabdian dan tahun dilaksanakannya pengabdian.

c. Informasi Karya Ilmiah Dosen, meliputi informasi judul karya ilmiah, tahun publikasi, nama jurnal, volume dan nomor jumal, halaman artikel pada jumal dan bulan terbit jumal.

Selain informasi tersebut, untuk keperluan fungsi autentikasi user yang akan dilayani oleh web service, maka data-data credential pengguna pada aplikasi sistem kepegawaian yang meliputi username dan password juga akan dapat diakses. Untuk dapat berinteraksi dengan layanan web service, aplikasi hams menyediakan input parameter yang diminta oleh web service. Berdasarkan input parameter inilah web service memberikan respon pengiriman data dengan parameter-parameter output yang sesuai dengan informasi yang dibutuhkan. Adapun interface pada web service yang dikembangkan meliputi autentikasiQ, getlnfoDosen (), getlnfoPengabdian (),genInfoKaryaIlmiah() dan authenticateUser

(). Tabel 1 berikut ini menunjukkan input dan output parameter masing-masing interface.

82

Page 7: Integrasi Data Kepegawaian€¦ · Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana ) Application interface yang dapat difungsikan untuk mengakses proses bisnis dan data dapat

Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana )

Tabel 1 Input dan Output Parameter Interjace Web Service

Method Name autentikasi()

Deskripsi Tipe data Parameter Input parameter -sharekey Key penghubung

Aplikasi dan web

Id aplikasi yang Terdaftar di mesin webservice

Ouput parameter -statuslnfo Keluaran basil proses

autentikasi Boo ean

2 getlnfoDosem) Input parameter -nip - sharekey

Nomor induk pegawai Key penghubung Aplikasi dan web

Id aplikasi yang Terdaftar di mesin webservice

Ouput parameter nama dosen tempat lahir tanggal lahir golongan jabatan fungsional alamat

- tptlahir - tptlahir -gol Jf - almt

- jur - fakultas

jurusan fakultas

getlnfoPengabdian() Input parameter nomor induk pegawai

sharekey key penghubung aplikasi dan web service id aplikasi yang terdaftar di mesin web service

- thawa tahun awal pengabdian

thakhir tahun akhir pengabdian

Ouput parameter -jdl jiudul pengabdian

- thpeng tahun pengabdian

83

Page 8: Integrasi Data Kepegawaian€¦ · Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana ) Application interface yang dapat difungsikan untuk mengakses proses bisnis dan data dapat

Jumal Teknologi Informasi-Aiti, Vol. 11. No.l, Februari 2014 : 1-109

Sambungan Tabel 1 Input dan Output Parameter Interface Web Service

4 getlnfoKaryallmiah() Input parameter nomor induk pegawai

key penghubung aplikasi dan web service

sharekey

id aplikasi yang terdaftar di mesin web service

- thawal tahun awal karya ilmiah

- thakhir tahun akhir karya ilmiah

Ouput parameter -jdl nama dosen

tempat lahir

nmjurnal tanggal lahir

golongan

jabatan fungsional alamat

AuthenticateUser() Input parameter - userlD input user ID

password password user

sharekey key penghubung aplikasi dan web service

id aplikasi yang terdaftar di mesin webservice

Output Parameter - statusllser keluaran hasil proses

autentikasi user boolean

Output parameter adalah kumpulan variabel yang dikirimkan oleh web service kepada aplikasi yang meminta data melalui interface web service. Output parameter pada web service yang dikembangkan akan dikirimkan dalam format JSON. Berikut adalah format output JSON untuk informasi data umum dosen:

84

Page 9: Integrasi Data Kepegawaian€¦ · Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana ) Application interface yang dapat difungsikan untuk mengakses proses bisnis dan data dapat

Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana)

{"nama'Vnamadosen", "tptlahir":"tempatlahirdosen"/

"tgllahir":"2013-01-01", "gol":"golongan dosen", "jf": "fungsionaldosen", "almt":"Alamat Dosen", "nip":"nip dosen", "jur":"jurusan dosen", "fak'Y'fakultas dosen"}

Berikutnya, data yang akan dilayani oleh web service dalam penelitian ini adalah data karya ilmiah dosen yang memiliki format JSON pada output parameter seperti berikut ini:

{"jdl":"judul karya", "thpub":"2013", "nmjurnar':"nama jurnal", "vol":"volume jurnal", "no":"nomer jurnal", "hal":"halaman jurnal", "bln":"bulan terbit jurnal"}

Pada penelitian ini, selain dilakukan eksplorasi pengaksesan data kepegawaian melalui web service, data login kepegawaian ini juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan login oleh aplikasi lain melalui interafe autenticateUserQ. Adapun format output parameter fungsi login user ini adalah:

{"statusUser" : "true"}

{"statusUser" : "false}

4. Implementasi Model & Controller

Berikut ini adalah model_autentikasi yang diimplementasikan di lingkungan Codelgniter Framework dapat dilihat pada Kode Program berikut ini:

Kode Program 1 Implementasi Model model autentikasi

class Model.ajtentikasi extends CI_Model {

function {

parent: ^.coiSfyctQ;

function autentikcstC^n » (

V 'i it r %>"-){

-ID ) »mm_rowsO;

else { return false;

}

Pada model tersebut, query disimpan pada variable data['jml_row']. Data ini berisi nilai jumlah baris yang dihasilkan dari query, yang bila

diimplementasikan dengan Codelgniter Framework dapat digunakan fungsi num_rows().

85

Page 10: Integrasi Data Kepegawaian€¦ · Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana ) Application interface yang dapat difungsikan untuk mengakses proses bisnis dan data dapat

Jumal Teknologi Informasi-Aiti, Vol. 11. No.l, Februari 2014 : 1 - 109

Model modelinfoumumdosen terhubung dengan label dosen, masterprogramstudi, dan masterfakultas. Query pada model infoumumdosen bila diimplementasikan pada Codelgniter Framework dapat dilihat pada Kode Program 2 berikut ini:

Kode Program 2 Implementasi Model model infoumumdosen

class Model.infouRiuiTsdoseri extends CI.Model {

function ....consfuaO {

parent::..... anrsvuaO; }

0;

Selanjutnya untuk model_pengabdian, query yang diimplementasikan pada Codelgniter Framework dapat dilihat pada Kode Program 3 berikut ini :

Kode Program 3 Implementasi Model model pengabdian

'-J'pbp doss Model_pengabdlcm extends CI_Kodel {

function _„construct() {

pa re n t::..co n s t r u c t Q; >

function pengabdian (Siddos, Stbowal^null, Sthai<hir=nul!){ If , I && thakhir » nu\l){

Sdata[ J = $this->-cfb->queryC"Stl-fkT iud'.i!, tahun ;:nC a SHERi; iddos - '".Siddos. "" )->nesult(); } else {

SdattK i ] = Stir db yC:,SfcL[CT judul, tohun « ^ : .SiddosF" 4ND

. f Stbiin .Sthaknir, "' )->resuUC); } return (array) Sdata;

}

function infouwtnndosen($n";D){ At ] = Sthis->db >t

dol. fungs/jnal, tp

m" - St p

return (array) Saata;

- ,( ^

r.

Untuk model karyailmiah, implementasi pada Codelgniter Framework dapat dilihat pada Kode Program 4 berikut ini:

86

Page 11: Integrasi Data Kepegawaian€¦ · Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana ) Application interface yang dapat difungsikan untuk mengakses proses bisnis dan data dapat

Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana)

Kode Program 4 Implementasi Model model karyailmiah

<?pn3 class ModeLkaryoilnuah extends CLHodel {

function {

parent: :„cor;t:"uctO; }

function taryaUmiah (ltddos, ItPawcl^ull, Sthakhi^nullX if (Stn^s = ji && thakhip ==

Jflira" j = >db->L -= -( FCT tusul, v ) - — , s = 'Mid<fes.':"')->rev 0,

1 else { Sua-fl" ] = >db->u - (

' - > J(*vS $^niftal • )->r u(),

} return (array) Sdata;

} }

Dan yang terakhir, implementasi model userlogin pada Codelgniter Framework dapat dilihat pada Kode Program 5 berikut ini :

Kode Program 5 Implementasi Model model userlogin

<?pha class ModeLuserlogin extends CLHodel {

function _„conitr-uct() {

parent:..constructQi }

function usenloginCSusenid, SpGSSHord){ Sjunlabbons = Stbis->db->- v( ;

Suse.-id, » Spas^A: ) rows(); if (SiTlba s ^ {

e-1) = true; } else {

SdatafLtct^-U^:"-'] = false; } return (array) Scota;

}

Method autentifikasiQ merupakan interface web service yang dipergunakan untuk memeriksa apakah suatu aplikasi berhak memanfaatkan layanan web service. Implementasi method autentikasi pada controller Codelgniter Framework dapat dilihat pada Kode Program 6 berikut ini:

Kode Program 6 Controller autentikasiQ

public function autentikasl($sbQ''ekey. 5cppid){ Sretrievedatc = Sthis-^eLoutentikasl-xiutentikflsiCSslionekey, Sappid); echo ison^ncodeCS^etrlevedata);

1

Method getInfoDosen() yang telah diuraikan sebelumnya apabila

87

Page 12: Integrasi Data Kepegawaian€¦ · Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana ) Application interface yang dapat difungsikan untuk mengakses proses bisnis dan data dapat

Jumal Teknologi Informasi-Aiti, Vol. 11. No.l, Februari 2014 : 1 - 109

diimplementasikan pada Codelgniter Framework dapat dilihat pada Kode Program 7 berikut:

Kode Program 7 Controller getlnfoDosenQ

public function getlnfoDosen^nip, Ssnsrekay, mcludeC l; Sretne.-d-tt s -j-nodel.Qjtentikcsi-xJutentikosiCSsbo.cfKey, Sappui),

//bila -tturr! if Or r- t t ]V

//get tnfo dosen Sgetnodsi = Sims-^odeULnrouajrndosen-^infoupjmdosenCSnip;; fo uc h ''^u i-rd-' [ os >row){

0 [ ] * -noTiadosen; t. ,Sro>v->Qtfflnat9;

dO4" [ } "1 *"[0 S«l.i3T>C5t[l] . , ^ 1 u [ ] n, rn t[ . X iPOtM;

1 t [ t >t3tlanir; "1 t [ c >tgLlflnir;

i t [ ] gol^S 0;V->90l}; jd i [ j « get turg onalCS^ow-sfungsioral); SdatG[ Fr.'] = SrnoA->nip; SdotcC' •~r'] = Srcvft->prodl; Sdate['■•ok'] = S't-wfak;

} echo < -O'" _c-"cooe($doto3;

} )

Adapun implementasi controller getlnfoPengabdian pada Codelgniter Framework pada Kode Program 8 berikut ini:

Kode Program 8 Controller getlnfoPengabdianQ

put a ■uif rn getlnfoPengobdionCSnip, Sstarekey, Scpord, Stra; = , y'fuShlNMl'Ot

'a ihes uplikasi trc r > Ithis-Miooel.outentikosi-joutentikasKSsho'pKey, i^ul);

//tup returr! true if (5retrievedsta[: . "j{

//get ittom Spetredel . $this->«o£!eLinfou»rtdc5en->infouBiiiK)o5eri($nis); Siddos = ruU; foreoch (Sgetsodelfbufa't cs Srw}!

Siddos = i t.- arurs }

//get peegabcltori Sgetdcta » $trriS->®deLpengabdtan->pengaadi<!n(3iddos, 5ina.<sl, Sttiathir);

//kiriu sets ectio isc/jritodeCSgett ]);

} }

Me^or/getlnfoKaryallmiah dalam implementasinya hampir sama dengan getlnfoPengabdianQ, seperti terlihat pada Kode Program 9 berikut ini:

88

Page 13: Integrasi Data Kepegawaian€¦ · Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana ) Application interface yang dapat difungsikan untuk mengakses proses bisnis dan data dapat

Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana )

Kode Program 9 Controller getlnfoKaryallmiahQ

public function getlnfoKaryallnnahCSriip, Ssnarekey, SopdIu, $thOftdl=nuH, Stf^khi ranull){

//cek hck akses aplikosi Sretrievedots = Jthis-xnodeUflutentikflsi^QutentikosiCSshd^ksy, Sopptd);

//bild rp-tjrn true if (Spetrievedat L •-']}{

//get 1 n Sgetse i ^Tiodel_infourLifR[3osen->infouMdosen(Snip); Sidctes foreoch J [ pdfts'] a; SrewO{

Siddos = $now->iddos; }

//get kd'-'yc ilmoh Sgetdnto = Sthis-^nodel.karyflilfiiifih-vkQryflilJiia+iCSidclos, $thawtilr Sttokhi");

echo ;son_enccdeC$getdato[' c.-i--1 v]);

Untuk method autenticateUser() hampir sama implementasi pada Codelgniter Framework dengan method autentikasi(). Kode program Implementasi autenticateUser() dapat dilihat pada Kode Program 10 berikut ini:

Kode Program 10 Controller autenticateUser()

sufcUc function autentkateUserCSusend, SpossrardJl Sretrtevedats • $tf!is-xnodel_userlogin->usenlog!n($yserid, SpassxonO; echo i50;:,enfode(Sretrteveasts};

5. Pengujian

Berikut merupakan basil pengujian terhadap interface web service yang meliputi pengujian method autentikasiQ, getlnfoDosenQ, getlnfoPengabdian, getInfoKaryaIlmiah(), autenticateiUserQ.

Tabel 2 Basil Pengujian Interface Web Service

Fungsi yang dluji Bentuk Pengujian HasilYang Diharapkan

Basil Pengujian

autentikasi()

getlnfoDosenQ

Pengujian akses web Service URL dengan Input parameter yang ditentukan Pengujian akses web Service URL dengan Input parameter yang ditentukan

Menampilkan keluaran Output parameter dengan Format JSON

Menampilkan keluaran Output parameter dengan Format JSON

Berhasil

Berhasil

89

Page 14: Integrasi Data Kepegawaian€¦ · Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana ) Application interface yang dapat difungsikan untuk mengakses proses bisnis dan data dapat

Jumal Teknologi Informasi-Aiti, Vol. 11. No.l, Februari 2014 : 1 - 109

Sambungan Tabel 2 Hasil Pengujian Interface Web Service

Fungsi yang diuji Bentuk Pengujian Hasil Yang Hasil Diharapkan Pengujian

getlnfoDosenQ Pengujian Interface web Data dapat tampil pada Berhasil Service pada aplikasi lain Aplikasi mengakses web

service getlnfoPengabdian( Pengujian akses web Menampilkan keluaran Berhasil

Service URL dengan Output parameter dengan Input parameter yang Format JSON ditentukan

getlnfoPengabdianj Pengujian Interface web Data dapat tampil pada Berhasil Service pada aplikasi lain Aplikasi mengakses web

service

getlnfoKaryallmiah Pengujian akses web Menampilkan keluaran Berhasil Sendee URL dengan Output parameter dengan Input parameter yang Format JSON ditentukan

getlnfoKaryallmiah Pengujian Interface web Data dapat tampil pada Berhasil Service pada aplikasi lain Aplikasi mengakses web

service AuthenticateQ Pengujian akses web Autentifikasi login Berhasil

Service untuk melakukan berhasil Login/identifikasi user pada aplikasi lain

6. Kesimpulan dan Saran

Dari penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Penggunaan web service akan sangat membantu aplikasi lain dalam mengakses data, sehingga data yang sama tidak perlu disimpan bemlang kali.

2. Format JSON sebagai output web service dapat dipergunakan untuk

mendukung aplikasi web mobile. 3. Dengan dukungan web service, sub-sub sistem lain dapat memanfaatkan

informasi login dari sistem kepegawaian untuk masuk ke sub sistem tersebut.

Adapun saran yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Perlu dikelola dengan lebih baik manajemen share key dan identitas aplikasi sehingga dapat lebih aman

2. Lokasi web service dapat diletakkan di satu server dengan aplikasi sistem kepegawaian mengingat database sistem kepegawaian tidak membuka port komunikasi dari luar server.

90

Page 15: Integrasi Data Kepegawaian€¦ · Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana ) Application interface yang dapat difungsikan untuk mengakses proses bisnis dan data dapat

Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana )

7. Daftar Pustaka

[1] Bartel, M., J. Boyer, B. Fox, B. LaMacchia, E. Simon, 2002, "XML Signature Syntax and ProcessingW3C Recommendation,

http://www.w3.org/TR/xmldsig-core/ [2] Champion, M, Ch. Ferris, E. Newcomer, D. Orchard, 2002, "Web

Services Architecture", W3C Working Draft, 14 November 2002. Available : http://www.w3.org/TR/ws-arch

[3] Christensen, E., F. Curbera, G. Meredith, S. Weerawarana, 2001, Web Services Description Language (WSDL) 1.1, http: //www. w3. org/TR/wsdl

[4] Codelgniter Developer Team, http://codeisniter. com/user suide,

EllisLab Inc, 2006-2011, diakses Maret 2012 [5] David S. Linthicum, Enterprise Application Integration, Addison Wesley,

ISBN 0-201-61583-5, 1999. [6] Goodman, Danny, Michael Morrison, Paul Novitski, 2010, JavaScript

Bible, Seventh Edition, Wiley Publishing. [7] Gottschalk, K., S. Graham, H. Kreger, dan J. Snell, 2002, Introduction to

Web Services Architecture, IBM Journal, http: //www.deinf.u tma.br/~mario/pos/corba/artigos/gottschalk02ws-

[8] Keneth C. Laudon & Jane P. Laudon, Management Information System : Managing the Digital Firm, Seventh Edition, Prentice Hall, 2002, 208-210

[9] Kumiawan, Erick, 2010, Cepat Mahir ASP.NET 3.5 untuk Aplikasi Web

Interaktif Yogyakarta, Penerbit ANDI.

[10] Lucky, 2008, XML Web Service : Aplikasi Desktop, Internet, Handphone, Jasakom.

[11] Manish Srivastava, Legacy Integration : Which Approach Should Your Enterprise Adopt, SETLabs Briefings Vol. 1 No. 2, Infosys, 2003.

[12] Pranata, Antony, 2001, Panduan Pemograman JavaScript, Cetakan Ketiga, Yogyakarta, Penerbit ANDI.

[13] Pratama, Antonius Nugraha Widhi, 2010, Codelgniter: Cara Mudah Membangun Aplikasi PHP, Jakarta, MediaKita.

[14] Pumamasari, Susan Dian, 2008, Web Service Sebagai Solusi Integrasi Data Pada Sistem Informasi Akademik Universitas Bina Darma, Palembang, Universitas Bina Darma.

[15] Qian, Kai, 2004. Design Patterns for Web Services, 5th ACIS International Conference on SNPD, China, https://ritdml.rit.edu/handle/1850/3896

[16] Rudolf Grunig & Richard Kuhn (2004), Process-based Strategic Planning,Third Edition, Springer, 2004, 7-9.

[17] Sunyoto, Andi, M.Kom., 2007, Ajax Membangun Web dengan Teknologi Asynchronous JavaScript dan XML, Yogyakarta, Penerbit ANDI.

[18] W3C, Web of Services, http://www.w3.org/standards/webofservices/ [19] Wahana Komputer, 2010, Panduan Praktis Menguasai Pemograman

Web dengan JavaScript, Yogyakarta, Penerbit ANDI.

91

Page 16: Integrasi Data Kepegawaian€¦ · Integrasi Data Kepegawaian ( Satoto dan Kridalukmana ) Application interface yang dapat difungsikan untuk mengakses proses bisnis dan data dapat

Jumal Teknologi Informasi-Aiti, Vol. 11. No.l, Februari 2014 •. 1 - 109

[20] Wardana, S.Hut, M.Si, 2010, Menjadi Master PHP dengan Framework Codelgniter, Jakarta, Elex Media Computindo.

[21] Zaki, Ali, dan Smitdev Community, 2008, Seri Penuntun Praktis : AJAX untuk Pemula, Jakarta, Elex Media Komputindo.

92