14
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “KONFLIK DAN UPAYA PENYELESAIANNYA SERTA INTEGRASI DAN REINTEGRASI SOSIAL”. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaanMakalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Penulis,

INTEGRASI SOSIAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

integrasi sosial

Citation preview

Page 1: INTEGRASI SOSIAL

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil

menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul

“KONFLIK DAN UPAYA PENYELESAIANNYA SERTA INTEGRASI DAN

REINTEGRASI SOSIAL”. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi

kepada kita semua.

Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan

demi kesempurnaanMakalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah

SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Penulis,

Page 2: INTEGRASI SOSIAL

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang

Menurut Devid Lockwood, consensus dan konflik merupakan dua sisi dari

suatu kenyataan yang sama dan dua gejala yang melekat secar bersama-sama di

dalam masyarakat. Seperti halnya dengan konflik yang dapat terjadi antar individu,

individu dengan kelompok, dan antarkelompok. Demikian pula halnya dengan

consensus, consensus dapat pula terjadi antar individu, individu dengan kelompok,

dan antarkelompok. Menurut R. William Liddle, consensus nasional yang

mengintegrasikan masyarakat yang pluralistic pada hakikatnya adalah mempunyai

dua tingkatan sebagai prasyarat bagi tumbuhnya suatu integrasi nasional yang

tangguh. Pertama, sebagian besar anggota suku bangsa bersepakat tentang batas-batas

territorial dari negara sebagai suatu kehidupan politik di mana mereka sebagai

warganya. Kedua, apabila sebagian besar anggota masyarakatnya bersepakat

mengenai struktur pemerintah dan aturan-aturan dari proses politik yang berlaku bagi

seluruh masyarakat di atas wilayah negara yang bersangkutan. Nasikun

menambahkan bahwa integrasi nasional yang kuat dan tangguh hanya akan

berkembang di atas consensus nasional mengenai batas-batas suatu  masyarakat

poitik dan system politik yang berlaku bagi seluruh masyarakat tersebut. Kemudian,

suatu consensus nasional mengenai “system nilai” yang akan mendasari hubungan-

hubungan social di antara anggota suatu masyarakat negara.

1.2.   Tujuan

·         Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Sosiologi.

·        Menambah wawasan mengenai pengertian dan syarat Integrasi dan

ReintegrasiSosial.

·         Melatih membuat laporan dalam bentuk Makalah.

Page 3: INTEGRASI SOSIAL

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Integrasi Sosial

Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau

keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-

unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola

kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.

Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-

kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan

mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka

masing-masing.Integrasimemiliki 2 pengertian, yaitu :

Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosialdalam suatu sistem

sosial tertentu.

Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.

Integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama

lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.

Dalam KBBI di sebutkan bahwa integrasi adalah pembauan sesuatu yang tertentu

hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembauran tersebut

mengandung arti masuk ke dalam, menyesuikan, menyatu, atau melebur sehingga

menjadi satu.

Banton (dalam Sunarto, 2000 : 154) mendefinisikan integrasi sebagai suatu pola

hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak

memberikan makna penting pada perbedaan ras tersebut.

Menurut pandangan para penganut fungsionalisme structural, system social

senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut:

Page 4: INTEGRASI SOSIAL

·         Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya consensus di antara

sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat

fundamental.

·         Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi

anggota dari berbagai kesatuan social (cross-cutting affiliations).

Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun

menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang

terjadi secara sosial budaya.

Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan

karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok. Pada suratal-

An'am ayat 153 Allah lagi-lagi menegaskan tentang pentingnya integrasidalam

kehidupan manusia. "Dan bahwa yang kami perintahkan ini adalah jalan-Ku

yanglurus, maka ikutilah dia: jangan kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena

itu menceraiberaikan kamu dari jalanNya".Yang dimaksud tali Allah dalam ayat ini

adalah jalan yang lurus; perpecahan itu dengandemikian adalah jalan yang tidak

boleh ditempuh. Jalan -jalan yang lain dimaksud adalahagama-agama dan

kepercayaan yang selain Islam. Kecaman Allah bagi mereka yangmengikuti jalan

lain itu dapat disimak dalam surat yang sama ayat 159 yang artina:

"Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka

menjadi

berpecah belah (bergolongan), tidak ada sedikit pun tanggung jawab kamu terhadap

mereka, sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah Allah, kemudian Allah

akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat".

Masalahnya adalah, di sisi yang lain, perbedaan adalah Sunnatullah. Setiap

manusia diberikan kebebasan untuk menggunakan akal dan nuraninya untuk

mencari jalan yangterbaik menuju Allah. Dalam term ini, Islam (Syariah) sebagai

sistem nilai yang idiil hampir menemukan kemapanannya. Tentunya kesatuan

Page 5: INTEGRASI SOSIAL

tauhid akan keesaan Allah dankerasulan Muhammad SAW adalah mutlak.

Kemapanan ini akan berbeda ketika sudah memasuki wilayah sosiologis masyarakat

beragama.

2.2. Syarat-Syarat Integrasi Sosial

            Integrasi social akan terbentuk di masyarakat apabila sebagian besar anggota

masyarakat tersebut memiliki kesepakatan tentang batas-batas territorial dari suatu

wilayah atau Negara tempat mereka tinggal.

            Selain itu, sebagian besar masyarakat tersebut bersepakat mengenai struktur

kemasyarakatan yang di bangun, termasuk nilai-nilai, norma-norma, dan lebih

tinggi lagi adalah pranata-pranata sosisal yang berlaku dalam masyarakatnya, guna

mempertahankan keberadaan masyarakat tersebut. Selain itu, karakteristik yang di

bentuk sekaligus manandai batas dan corak masyarakatnya.

            Menurut William F. Ogburn da Mayer Nimkoff, syarat berhasilnya suatu

integrasi social adalah:

a. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi

kebutuhan-kebutuhan satu dengan yang lainnya. Hal ini berarti kebutuhan fisik

berupa sandang dan pangan serta kebutuhan sosialnya dapat di penuhi oleh

budayanya. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan masyarakat perlu

saling menjaga keterikatan antara satu dengan lainnya.

b. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama

mengenai norma-norma dan nilai-nilai social yang di lestarikan dan di jadikan

pedoman dalam berinteraksi satu dengan yang lainnya, termasuk menyepakati hal-

hal yang di larag menurut kebudayaannya.

c. Norma-norma dan nilai social itu berlaku cukup lama dan di jalankan secara

konsisten serta tidak mengalami perubahan sehingga dapat menjadi aturan baku

dalam melangsungkan proses interaksi social.

Page 6: INTEGRASI SOSIAL

2.3. Bentuk – bentuk Integrasi Sosial

Bentuk integrasi social dalam masyarakat dapat dibagi menjadi dua bentuk yakni:

o   Asimilasi, yaitu pembaruan kebudayaan yang disertai dengan hilangnya cirrikhas

kebudayaan asli. Dalam masyarakat bentuk integrasi social ini terlihat Dari

pembentukan tatanan social yang baru yang menggantikan budaya asli. Biasanya

bentuk integrasi ini diterapkan pada kehidupan social yang primitive dan rasis. Maka

dari itu budaya asli yang bertentangan dengan norma yang mengancam disintegrasi

masyarakat akan digantikan dengan tatanan social barau yang dapat menyatukan

beragam latar belakang social.

·         Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsure- unsure asing tanpa menghilangkan

kebudayaan asli. Akulturasi menjadi alternative tersendiri dalam menyikapi interaksi

social, hal ini didasarkan pada nilai- nilai social masyarakat yang beberapa dapat

dipertahankan. Sehingga nilai- nilai baru yang ditanamkan pada masyarakat tersebut

akan menciptakan keharmonisan untuk mencapai integrasi soaial.

2.4. Faktor Integrasi

Faktor integrasi bangsa Indonesia rasa senasib dan sepenanggungan serta rasa

seperjuanagan di masa lalu ketika mengalami penjajahan. Penjajahan menimbulkan

tekanan baik mental ataupun fisik. Tekanan yang berlarut-larut akan melahirkan

reaksi dari yang ditekan ( di jajah ). Sehingga muncul kesadaran ingin

memperjuangkan kemerdekaan.

Yang bisa menjadi faktor integrasi bangsa adalah semboyan kita yang terkenal

yaitu bhineka tunggal ika, dimana kita terpisah-pisah oleh laut tetapi kita mempunyai

ideologi yang sama yaitu pancasila. Dengan kata lain yang dapat menjadi faktor

integrasi bangsa Indonesia adalah; (1)Pancasila, (2)Bhineka Tunggal Ika, (3) Rasa

cinta tanah air, (4) Perasaan senasib sepenanggungan. Dengan menyadari keadaan

bangsa Indonesia yang majemuk itu, setiap warga negara harus waspada agar jangan

Page 7: INTEGRASI SOSIAL

sampai melakukan hal-hal negatif yang dapat memperlemah persatuan dan kesatuan

bangsa.

Adapun factor- factor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi

integrasi social dalam masyarakat, antara lain sebagai berikut:

ü  Factor internal : kesadaran diri sebagai makhluk social, tuntutan kebutuhan, dan

semangat gotong royong.

ü  Factor eksternal : tuntutan perkembangan zaman, persaman kebudayaan, terbukanya

kesempatan, berpartisipasi dalam kehidupan bersama, persamaan visi, dan tujuan,

sikap toleransi, adanya consensus nilai, dan adanya tantangan Dari luar.

2.5.    Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial

Untuk mencapai integrasi social dalam masyarakat diperlukan setidaknya dua

hal berikut untuk menjadi solusi atas perbedaan yang terdapat dalam masyarakat:

1.    Pada setiap diri individu masing- masing harus mengendalikan perbedaan/ konflik

yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.

2.    Tiap warga masyarakat meraas saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan

yang lainnya. Sehingga dalam masyarakat tercipta keharmonisan dan saling

memahami antara stu sama lain, maka konflik pun dapat dihindarkan.

Maka dari itu ditawarkan empat system berikut untuk mengurangi konflik yang

terjadi, antara lain:

1.    Mengedepankan identitas bersama seperti system budaya yang berasaskan nilai- nilai

Pancasila dan UUD 1945.

2.    Menerapkan system social yang bersifat kolektiva social dalam masyarakat dalam

segala bidang.

3.   Membiasakan system kepribadian yang terintegrasi dengan nilai- nilai social

kemasyarakatan yang terwujud dalam pola- pola penglihatan (persepsi), perasaan

(cathexis), sehingga pola- pola penilaian yang berbeda dapat disamakan sebagai pola-

pola keindonesiaan.

Page 8: INTEGRASI SOSIAL

4.   Mendasarkan pada nasionalisme yang tidak diklasifikasikan atas persamaan ras,

melainkan identitas kenegaraan.

Page 9: INTEGRASI SOSIAL

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

·        Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration"yang berarti kesempurnaan atau

keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-

unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola

kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Menurut William F. Ogburn

da Mayer Nimkoff, syarat berhasilnya suatu integrasi social adalah:

a.    Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi

kebutuhan-kebutuhan satu dengan yang lainnya. Hal ini berarti kebutuhan fisik

berupa sandang dan pangan serta kebutuhan sosialnya dapat di penuhi oleh

budayanya. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan masyarakat perlu

saling menjaga keterikatan antara satu dengan lainnya.

b.   Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai

norma-norma dan nilai-nilai social yang di lestarikan dan di jadikan pedoman dalam

berinteraksi satu dengan yang lainnya, termasuk menyepakati hal-hal yang di larag

menurut kebudayaannya.

c.    Norma-norma dan nilai social itu berlaku cukup lama dan di jalankan secara

konsisten serta tidak mengalami perubahan sehingga dapat menjadi aturan baku

dalam melangsungkan proses interaksi social.

3.2. Saran

Apabila terjadi konflik antar individu atau individu dengan kelompok, maka

yang pertama kali harus di lakukan adalah melakukan integrasi sosial, karena suatu

integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi

berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflikyang terjadi secara

sosial budaya.

Page 10: INTEGRASI SOSIAL

DAFTAR PUSTAKA

Adhi.2009.Mencegah Disintegrasi.(online).

http://mradhi.com/sosial-politik/mencegah-disintegrasi.html

Anonimus.2006.Disintegrasi dan Integrasi Masyarakat.(online).

http://akarsejarah.wordpress.com/2010/09/30/disintegrasi-integrasi-dan-

tipologi-masyarakat/

Anonimus.2009.Disintegrasi Sosial Kampus.(online).

http://matanews.com/2008/10/09/disintegrasi-sosial-kehidupan-kampus/

M, Idianto. 2005. Sosiologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Maryati, Kun dan Juju Suriawati. 2007. Sosiologi Untuk SMA dan MAKelas XI.

Bandung: PT.Gelora Aksara Pratama

Saeful, Hadi.1980.Integrasi Nasional di Indonesia pada Penataran MKDU ISD.

Bandung: Universitas: Padjajaran Universitas