Interaksi Antar Radiasi Pengion

Embed Size (px)

Citation preview

As Low As Reasonably Achievable (ALARA) sebagai pedoman dalam Radiografi Gigi

Oleh Suhardjo Sitam Bagian Radiologi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Ikatan Radiologi Kedokteran Gigi Indonesia (IKARGI)

C i m a h i ,18 Oktober 2008

PENDAHULUAN

Interaksi Antara Radiasi Pengion dan Bahan Biologi melalui beberapa tahap :

Tahap Fisika (Merupakan peristiwa penyerapan energi oleh bahan dalam sel)1) EksitasiTerjadi bilamana radiasi melintas mendekati suatu atom dan menimbulkan percepatan pada elektron yang bergerak pada orbitnya

2) IonisasiTerjadi bilamana radiasi dengan energi yang cukup besar melintas mendekati ataupun menumbuk suatu atom dan menyebabkan terlemparnya satu elektron keluar dari orbitnya (Proses ini berlangsung sangat singkat dalam waktu 10-16 detik)

Tahap Fisikokimia (Merupakan peristiwa perubahan molekulmolekul penting secara kimiawi)1) Direct Action (Kerja langsung)Dimana perubahan atau kerusakan terjadi pada molekul-molekul biologi yang menyerap langsung energi radiasi.

2) Indirect Action (Kerja tidak langsung)Dimana perubahan atau kerusakan pada molekulmolekul terjadi akibat pengaruh senyawa radikalradikal bebas (OH0,H0) yang tidak stabil dan dapat membentuk peroksida (H2O2) yang bersifat oksidator kuat,karena sel sebagian besar (70%) tersusun atas air. (Proses ini berlangsung dalam waktu 10-6 detik)

Tahap Kimia dan Biologi

(Merupakan peristiwa kerusakan molekulmolekul penting secara biokimia baik yang tampak maupun tidak tampak) Kerusakan pada : molekul-molekul enzim, DNA, protein, karbohidrat, lemak dsb.

Tahap Biologi

(Merupakan respons biologis yang timbul yang timbul), Seperti : efek genetik, somatik, fisiologis, letal.

1) Efek fisiologis dari radiasiBersifat sementara dan dapat normal kembali (recovery)

2) Efek genetik radiasi(Menghasilkan bentuk mutasi pada keturunan organisme dengan sifat-sifat yang berbeda dari induknya)

3) Efek somatik radiasi(Menghasilkan bentuk sel-sel somatik abnormal sebagai hasil pembelahan sel secara mitosis Terdapat 2 macam efek somatik : 1. Jenis stokastik (Efek tertunda) Contoh: Kanker darah, tulang dan paru-paru 2. Jenis Nonstokastik Dimana terdapat hubungan antara dosis paparan radiasi dan efek radiasi Contoh : Luka bakar pada kulit (erythema), katarak mata, kemandulan

4) Efel letal radiasi (mematikan)Terjadi akibat beberapa kegagalan kegagalan yang serius pada fungsi tubuh Contoh : Gangguan pada fungsi jaringan Hemapoietik, saluran pencernaan,mekanisme pernafasan lalu peningkatan infeksi berat oleh mikroba.

TINJAUAN PUSTAKAALARA (As Low As Reasonably Achievable)

1) Prinsip proteksi radiasiTujuannya meminimalkan risiko paparan radiasi dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial.

2) Prinsip Keselamatan radiasiTujuannya membatasi peluang terjadinya akibat stokastik atau resiko akibat pemakaian radiasi yang dapat diterima oleh masyarakat dan mencegah akibat nonstokastik (deterministik) dari radiasi yang membahayakan seseorang.

Untuk memelihara ALARA :

Perlu memperhatikan : Waktu, Jarak, Pelindung (perisai), dikenal sebagai hubungan antara dosis radiasi dan efek biologi (Linear Hypothesis)

Organisasi Proteksi RadiasiDi Tingkat Internasional : International Commission on Radiological Protection (ICRP)Merupakan organisasi Internasional yang independen, yang keanggotaannya bersifat perorangan yang terdiri dari para ahli dalam masalah keselamatan dan kesehatan radiasi Didirikan oleh Kongres Internasional Radiologi ke 2 pada tahun 1928 sebagai Komisi Internasional untuk Proteksi terhadap radium dan sinar-X Dalam menjalankan kewajibannya : Mempersiapkan rekomendasi pokok-pokok proteksi radiasi dan menyerahkan tanggung jawab penjabarannya kepada Pemerintah setempat

Organisasi Proteksi RadiasiDi Indonesia : Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Merupakan Badan Pengawas Tenaga Nuklir, yang berada dibawah dan bertanggung-jawab kepada Presiden

yang bertugas : Melaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir, termasuk tenaga yang berasal dari sumber radiasi pengion, misalnya dalam bentuk sinar-X Badan Pengawas Tenaga Nuklir menyelenggarakan peraturan, perizinan dan inspeksi

Pengawasan ditujukan untuka) Terjaminnya kesejahteraan,keamanan,dan ketenteraman masyarakat. b) Menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja dan anggota masyarakat serta perlindungan terhadap lingkungan hidup. c) Memelihara tertib hukum dalam pemanfaatan tenaga nuklir. d) Meningkatkan kesadaran hukum pengguna tenaga nuklir untuk menimbulkan budaya keselamatan dibidang nuklir e) Mencegah terjadinya perubahan tujuan pemanfaatan bahan nuklir . f) Menjamin terpeliharanya dan ditingkatkannya disiplin petugas dalam pelaksanaan pemanfaatan tenaga nuklir (Undang-Undang No.10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, Bab II pasal 4, Bab V pasal 15,16)

Setiap Instalasi wajib memiliki organisasi Proteksi RadiasiMaksudnya Agar ada kejelasan dimana kewajiban atau tugas dan tanggung jawab yang berhubungan dengan keselamatan kerja terhadap radiasi jelas dan tidak tumpang tindih satu sama lainnya. Ada 3 unsur : 1) Pengusaha instalasi 2) Petugas Proteksi Radiasi 3) Pekerja Radiasi (Peraturan Pemerintah RI No.63 Tahun 2000 tentang Keselamatan dan Kesehatan terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion Pasal 8)

Setiap Orang atau Badan yang akan memanfaatkan Tenaga nuklir Wajib :Mendapat izin dari Badan Pengawas, setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan yang merupakan persyaratan umum, meliputi : 1) Mempunyai izin usaha. 2) Mempunyai fasilitas yang memenuhi persyaratan keselamatan 3) Mempunyai petugas ahli yang memenuhi persyaratan kualifikasi untuk pemanfaatan tenaga nuklir 4) Mempunyai peralatan tehnik dan peralatan keselamatan radiasi yang diperlukan 5) Memiliki prosedur kerja yang aman bagi pekerja,masyarakat,dan lingkungan hidup (Peraturan Pemerintah RI No.64 Tahun 2000 tentang Perizinan Pemanfaatan Tenaga Nuklir Bab II Pasal 2,3)

Sumber Radiasi Alami (Sumber Radiasi Eksternal) Radiasi KosmikBesarnya 0,27 mSv (8%)

Macamnya Radiasi Kosmik Primer (Yang mencapai bumi) Radiasi Kosmik Sekunder (Interaksi Radiasi Kosmik Primer dengan atom-atom molekul atmosfer bumi)Radiasi Kosmik fungsi utama ketinggian (Hampir 2 x lipat dengan peninggian 2000 m) Pada permukaan laut : 0,24 mSv per-tahun 1600 m : 0,50 mSv per-tahun 3200 m : 1,25 mSv per-tahun

Radiasi Kosmik lebih besar pada garis lintang yang lebih ke utara(Karena muatan partikel dari angkasa dibelokkan ke arah kutub oleh medan magnet sehingga terjadi penambahan dosis sinar kosmik pada kutub) Penerbangan selama 5 jam pada garis lintang tengah dengan ketinggian 12 Km : 25 mikro Sievert Awak pesawat terbang rute bagian utara (Amerika Serikat ke Eropa) diklasifikasikan sebagai Pekerja Radiasi

Radiasi TerrestrialBesarnya 0,28 mSv(8%) Berasal : Dari nuklida radioaktif dalam tanah Tingginya paparan Sesuai jenis tanah Kandungannya secara alamiah yang berasal dari Radionuklida Potasium -40 Pemecahan Uranium-238, torium-232 (Sebagian besar radiasi gama)

Sumber Radiasi Alami (Sumber Radiasi Internal) Radionuklida :Yang berasal dari lingkungan eksternal, masuk melalui Pernafasan dan Pencernaan

Melalui Pernafasan : Radon Produk pemecahan uranium (Radon-222) Diperkirakan jumlahnya 2,0 mSv (56%) Sebagai Penyumbang tunggal terbesar radiasi alami (pada penduduk di Amerika Serikat) Ada dimana-mana,diangkut melalui udara masuk kedalam rumah dan bangunan. Produk pemecahan yang memancarkan sinar alfa () (218PO,214Po,214Pb,,dan 214Bi) menempel pada partikel debu yang dapat mengendap pada traktus respiratorius (epitelium bronchial) yang menyebabkan 10.000-20.000 kematian akibat kanker paruparu (di Amerika Serikat)

Melalui Pencernaan : Radionuklida Yaitu : uranium, thorium,dan produk pemecahan,terutama Potasium-40,Rubidium-87,Carbon-14 dan ekstraterestrial. Yang masuk melalui pencernaan besarnya 0,4 mSv (11%) per-tahun Yang menarik perhatian : Kacang-kacangan Brazil, mempunyai konsentrasi radionuklida yang relatif tinggi (100 gram per-minggu akan menerima dosis sebesar 0,2 mSv)

Sumber Radiasi Buatan : KedokteranPada tahun 1993 : Dalam bidang Kedokteran telah diperkirakan setiap tahunnya pemeriksaan menggunakan sinar-x untuk radioterapi dan radiodiagnostik adalah lebih dari satu milyar Dalam bidang Kedokteran Gigi 300 juta.

Untuk bidang Kedokteran dan Kedokteran Gigi Untuk radiodiagnostik merupakan penyumbang terbesar (0,39 mSv)

RADIOGRAFI KEDOKTERAN GIGIDiagnosis : Adalah seni membedakan satu penyakit dengan penyakit lainnya Oleh karena itu, diperlukan foto sebagai alat bantu dalam mendiagnosis suatu penyakit,

Maka, foto harus dapat menyediakan informasiyang maksimum, atau dengan kata lain, foto harus mempunyai kualitas yang paling tinggi

Kualitas fotoTergantung pada 4 kondisi :1. Secara penglihatan : Densitas dan Kontras 2. Geometris : Gambar : Gerakan,Screen Pembesaran Perubahan 3. Anatomi 4. Memberikan ulasan yang cukup

Densitas Adalah derajat kehitaman pada foto. Tergantung pada banyaknya radiasi pengion yang mengenai film yang mengandung perak halida bersifat peka terhadap radiasi dan larutan pengembang. Tampak hitam,karena terjadi penguraian dari perak halida. (Lebih banyak energi sinar-x yang mengenai film,lebih tinggi derajat kehitamannya pada foto Kepentingan Densitas Untuk membawa informasi, karena detail gambar tidak mungkin dilihat tanpa densitas

Faktor-faktor primer yang mempengaruhi densitas1) Milliampere detik (mAs) Densitas berubah secara langsung oleh mA dan s 2) Kilovoltase (Kv)Densitas dipengaruhi oleh daya tembus Kilovoltase besar, panjang gelombang menjadi pendek maka daya tembus berkas sinar-x menjadi besar, Oleh karena itu bila mengenai emulsi pada film, akan menyebabkan perak halida banyak terurai dan densitas radiografi menjadi lebih tinggi

Faktor-faktor primer yang mempengaruhi densitas3) Jarak sumber sinar dengan film Intensitas suatu berkas sinar-x berbanding terbalik dengan kuadrat jarakSumber sinar dan film (Hukum kuadrat terbalik)

Waktu paparan diperlukan untuk menjaga densitas agar konstan (Berbanding lurus pada kuadrat jarak fokus dan film)Lebih pendek jarak fokus dan film maka lebih banyak sinar-x yang mengenai film,oleh karena itu densitasnya lebih tinggi

Faktor-faktor sekunder yang mempengaruhi densitas1) Tipe filmFilm berkecepatan tinggi memerlukan sedikit mAs (tipe E), bila dibandingkan Film berkecepatan rendah (tipe D). 2) Lembar penguat (Intensifyng screen) untuk Film Ekstra-Oral Adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi sinar-x menjadi kuat sehingga memerlukan sedikit mAs

Faktor-faktor sekunder yang mempengaruhi densitas3) Grid. Adalah alat yang digunakan pada radiografi ekstra-oral (seperti Sefalometri) untuk mencegah radiasi sebar yang mencapai film,terdiri dari rangkaian strip timbal yang dipisahkan oleh celah yang terbuat dari bahan yang mempunyai kepadatan rendah.Penggunaan grid memerlukan lebih banyak mAs

KontrasKontras adalah perbedaan densitas dua area

Faktor-faktor yang mempengaruhi kontras1) Tipe Film 2) Larutan pengolahan film 3) Tipe jaringan yang diradiasi (Ketebalan,kepadatan,dan nomer atom)

GeometrisPenyebab gambar atau geometrik tidak tajam, terjadi pembesaran dan distorsi adalah 1) Sinar-x berasal dari daerah tertentu lebih dari titik sumber. 2) Perjalanan sinar-x menyimpang dari garis lurus yang memancar dari sumber asalnya. 3) Struktur manusia dalam ukuran panjang dan lebar

Lima aturan agar gambar akurat1) Sinar-x harus sedapat mungkin berasal dari titik fokus yang kecil. 2) Jarak antara sumber sinar-x dan objek harus tepat. 3) Film harus sedekat mungkin dengan objek. 4) Film harus sejajar mungkin dengan sumbu panjang gigi. 5) Sinar sentral harus setegak-lurus mungkin

Anatomi1) Cementoenamel junction labial dan lingual dari gigi anterior tumpang tindih. 2) Bonjol bukal dan lingual gigi posterior tumpang tindih. 3) Kontak gigi-gigi harus terbuka 4) Puncak tulang Alveolar bagian bukal tumpang tindih dengan bagian lingual pada gigi posterior. 5) Tidak ada tumpang tindih antara prosesus zygomatikus dengan akar-akar gigi molar maksila.