22
FARMAKOLOGI INTERAKSI OBAT

INTERAKSI OBAT

  • Upload
    rina-ms

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Farmakologi

Citation preview

Page 1: INTERAKSI OBAT

FARMAKOLOGI

INTERAKSI OBAT

Page 2: INTERAKSI OBAT

INTERAKSI OBAT

Interaksi obat adalah suatu fenomena yang terjadi bila efek suatu obat dimodifikasi oleh obat lain yang tidak sama atau sama efeknya, jika diberikan bersama-sama.

Obat juga dapat berinteraksi dengan makanan, zat kimia yang masuk kedalam tubuh dari lingkungan dll.

Page 3: INTERAKSI OBAT

JENIS INTERAKSI OBAT

Interaksi Farmasetika Interaksi Farmakokinetika Interaksi Farmakodinamika

Page 4: INTERAKSI OBAT

INTERAKSI FARMASETIKA (INKOMPABILITAS)

Terjadi diluar tubuh sebelum obat diberikan, biasanya antara obat yang tidak bisa dicampur.

Pencampuran obat tersebut menyebabkan terjadinya interaksi langsung secara fisik atau kimia.

Tandanya bisa dilihat dengan adanya endapan, perubahan warna dll.

Page 5: INTERAKSI OBAT

INTERAKSI FARMASETIKA (INKOMPABILITAS)

Contoh : Gentamisin inaktif dengan

Karbenisilin Penisilin G dengan Vitamin C Amfoterisin B mengendap dalam

cairan fisiologis

Page 6: INTERAKSI OBAT

INTERAKSI FARMAKOKINETIKA

Terjadi bila salah satu obat mempengaruhi absorpsi, distribusi, metabolisme atau ekskresi obat lain

Page 7: INTERAKSI OBAT

1. Interaksi dalam absorpsi

1. Interaksi langsung dalam saluran cerna sehingga mengganggu absorpsi, bisa dicegah dengan menjaga jarak waktu pemberian obat, contohnya Digoksin dengan Kortikosteroid

2. Perubahan pH cairan saluran cerna, contohnya antasida dengan Aspirin

Page 8: INTERAKSI OBAT

1. Interaksi dalam absorpsi3. Perubahan waktu pengosongan lambung

dan transit usus, dimana obat-obat yang mempercepat pengosongan lambung mempercepat absorpsi dalam usus halus dan sebaliknya obat yang memperlambat pengosongan lambung memperlambat absorpsi. Contohnya analgetik narkotika dengan Parasetamol

4. Efek toksik dalam saluran cerna, contohnya asam mefenamat dan neomisin menyebabkan malabsorpsi obat lain

Page 9: INTERAKSI OBAT

2. Interaksi waktu distribusi

1. Interaksi dalam ikatan protein plasma

Protein plasma ada yang bersifat basa (albumin) dan ada yang bersifat asam (asam α – glikoprotein). Waktu distribusi obat yang bersifat asam terikat pada albumin dan obat bersibat basa terikat pada asam α – glikoprotein. Hal tersebut akan menimbulkan kompetisi antara 2 jenis obat yang bersifat asam maupun antara obat yang sama-sama bersifat basa.

Contohnya Fenitoin dengan Fenilbutazon (meningkatkan toksisitas Fenitoin)

2. Interaksi dalam ikatan jaringan Kompetisi untuk ikatan dalam jaringan terjadi dengan

akibat peningkatan kadar plasma. Contoh : Digoksin dan Kuinidin

Page 10: INTERAKSI OBAT

3. Interaksi dalam metabolisme

1. Metabolisme obat dipercepat

Reaksi metabolisme dikatalis oleh beberapa enzim yang berbeda. Ada beberapa obat larut dalam lemak yang yang dapat menginduksi (meningkatkan aktifitas) enzim, sehingga obat penginduksi enzim yang diberikan bersama dengan obat lain, dapat mempercepat metabolisme obat tersebut.

Page 11: INTERAKSI OBAT

3. Interaksi dalam metabolisme

Contoh zat penginduksi enzim : - Fenobarbital, Fenitoin, Rifampisin,

Karbamazepin dapat menginduksi enzim mikrosom hati

- Rokok dan makanan panggang arang menghasilkan hidrokarbon polisiklik, dimana hidrokarbon tersebut merupakan penginduksi enzim metabolisme

Page 12: INTERAKSI OBAT

3. Interaksi dalam metabolisme

2. Metabolisme obat dihambat Interaksi yang menghambat metabolisme

obat terjadi akibat kompetisi antara substrat obat yang diberikan bersamaan enzim metabolisme yang sama. Penghambatan metabolisme suatu obat akan menyebabkan peningkatan kadar plasma obat, sehingga meningkatkan efek obat ataupun toksisitasnya.

Page 13: INTERAKSI OBAT

3. Interaksi dalam metabolisme

Contoh yang menghambat metabolisme obat : Dikumarol, Ertromisin,

Ketokenazol, Kloramfenikol Penderita dengan penyakit hati

yang berat Usia lanjut dimana aktifitas

enzim metabolismenya rendah

Page 14: INTERAKSI OBAT

4. Interaksi dalam ekskresi

1. Ekskresi melalui empedu Gangguan dalam ekskresi melalui empedu

terjadi akibat kompetisi antara obat yang diberikan bersamaan atau metabolit obat untuk sistem transport yang sama.

Contoh: Rifampisin dg Kontrasepsi Oral, dimana

Rifampisin menekan bakteri usus dan menghambat sirkulasi Kontrasepsi, akibatnya efek Kontrasepsi berkurang

Page 15: INTERAKSI OBAT

4. Interaksi dalam ekskresi

2. Sekresi tubuli ginjal Sama dengan ekskresi melalui empedu, tetapi penghambatan sekresi tubuli ginjal terutama pada sistem transport obat asam dan metabolit yang bersifat asam.

Contoh : Furosemid dengan Gentamisin, dimana

Furosemid menghambat seksresi Gentamisin, sehingga terjadi kumulasi, akibatnya ekskresi Gentamisin menurun dan toksisitasnya meningkat

Page 16: INTERAKSI OBAT

4. Interaksi dalam ekskresi

3. Perubahan pH urin, dimana obat-obat yang mempercepat ekskresi obat lain akan menyebabkan efek obat tsb bekurang dan sebaliknya

contoh : Efedrin dengan Ammonium Klorida , dimana

NH4Cl mengasamkan urin dan Efedrin cepat dieksresi (toksisitas Efedrin berkurang)

Salisilat dengan Na Bicarbonat, Na Bic membasakan urin, ekskresi Salisilat meningkat dan efeknya menurun

Page 17: INTERAKSI OBAT

INTERAKSI FARMAKODINAMIKA Dapat terjadi pada obat yang bekerja pada

sistem reseptor atau sistem fisiologik yang sama, sehingga terjadi efek yang aditif, sinergik atau antagonistik.

Interaksi farmakodinamik seringkali dapat di ekstrapalasikan ke obat lain yang segolongan dengan obat yang berinteraksi karena penggolongan obat memang berdasarkan persamaan efek farmakodinamiknya.

Sebagian besar interaksi farmakodinamik dapat diramalkan kejadiannya, oleh karena itu dapat dihindarkan.

Page 18: INTERAKSI OBAT

CONTOH INTERAKSI FARMAKODINAMIK

Aspirin meningkatkan efek Antikoagulan

Anestesi meningkatkan efek Antihipertensi

Kombinasi Digitalis dg Amfoterisisn B, dapat menyebabkan Hipokalemia dan toksisitas Digitalis

Page 19: INTERAKSI OBAT

INTERAKSI YG MENGUNTUNGKAN Interaksi Penisilin dengan Probenesid, dimana

Probenesid menghambat sekresi Penisilin dalam tubuli ginjal, sehingga kadar plasma meningkat dan efek Penisilin meningkat

Kombinasi antihipertensi dan kombinasi antikanker dapat meningkatkan efek terapi dan menurunkan efek samping antara obat-obat tersebut

Kombinasi obat-obat antituberkulosis dapat memperlambat timbulnya resistensi kuman terhadap obat, sehingga kombinasi anti TBC dapat diminum secara aman selama beberapa bulan oleh penderita TBC

Page 20: INTERAKSI OBAT

INTERAKSI ANTAR ANTIBIOTIKA

Pemberian Ampisilin bersama Kloramfenikol pada penyakit meningitis (yang disebabkan oleh Pneumokokus yang sensitif terhadap Ampisilin) akan menimbulkan efek antagonis

Pemberian Ketokenazol bersama Amfoterisin B untuk penyakit jamur sistemik akan menimbulkan antagonis

Page 21: INTERAKSI OBAT

INTERAKSI OBAT DG MAKANAN

Tannin yang terdapat didalam teh dapat berinteraksi dengan obat-obatan (mis : Vit B1) dimana tannin bersifat absorben sehingga Vit B1 tidak dapat diabsorbsi

Asam susu yang terdapat pada susu berinteraksi dengan antibiotika dan obat-obat yang mengandung logam berat

Rokok dan makanan panggang arang menghasilkan hidrokarbon polisiklik, dimana hidrokarbon tersebut merupakan penginduksi enzim metabolisme, sehingga obat yang diberikan bersamaan dengan makanan tsb akan lebih cepat dimetabolisme

Page 22: INTERAKSI OBAT

That’s all for today……

Thxs and see you next week

Assalamu’alaikum Wr Wb.