Upload
zahrotin-nisa
View
2.964
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
Interaksi Antibiotika dan Makanan
Kelompok 5
Pengertian Antibiotik
• Menurut Ganiswara et al. (1995) dan Kennedy et al. (1998), antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba terutama fungi, baik secara alami maupun buatan (sintetik) yang dapat menghambat atau membasmi mikroba jenis lain.
• Saat ini beberapa jenis antibiotika merupakan senyawa sintetis ( tidak dihasilkan dari mikroorganisme) tetapi juga dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri. Secara teknis, zat yang dpat membunuh bakteri baik berupa senyawa sintetis, atau alami disebut dengan zat anti mikroba, akan tetapi banyak orang menyebutnya dengan antibiotika.
Mekanisme Kerja Antibiotik
Antibiotik menghambat mikroba melalui mekanisme yang berbeda yaitu :•Menganggu metabolisme sel mikroba•Menghambat sintesis dinding sel mikroba•Mengganggu permeabilitas membran sel mikroba•Menghambat sintesis protein sel mikroba•Menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikroba.
Sifat Antibiotik
Berdasarkan daya kerjanya, antibiotik dapat bersifat:•Bakterisida :Antibiotika yang bakterisid secara aktif membasmi kuman. Ex: penisilin, sefalosporin, aminoglikosida (dosis besar), kotrimoksazol , polipeptida, rifampisin, isoniazid dll.•Bakteriostatik :Antibiotika bakteriostatik bekerja dengan mencegah atau menghambat pertumbuhan kuman, tidak membunuhnya, sehingga pembasmian kuman sangat tergantung pada daya tahan tubuh. Ex: sulfonamida, tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin, trimetropim, linkomisin, makrolida, klindamisin, asam paraaminosalisilat, dll.
Spektrum Kerja Antibiotik
• Spektrum luas (aktivitas luas) :
Antibiotik yang bersifat aktif bekerja terhadap banyak jenis mikroba yaitu bakteri gram positif dan gram negative. Contoh antibiotik dalam kelompok ini adalah sulfonamid, ampisilin, sefalosforin, kloramfenikol, tetrasiklin, dan rifampisin.
• Spektrum sempit (aktivitas sempit) :
Antibiotik yang bersifat aktif bekerja hanya terhadap beberapa jenis mikroba saja, bakteri gram positif atau gram negative saja. Contohnya
Penggolongan Antibiotikberdasarkan penyakit:
Golongan Penisilin•Dihasilkan oleh fungi Penicillinum chrysognum.•Penisilin merupakan antibiotik yang paling efektif dan kurang toksik. Aktif terutama pada bakteri gram positif (+) dan beberapa bakteri gram negatif (-). Obat golongan ini digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan bakteri atau jamur, mengobati infeksi pada saluran napas bagian atas (hidung dan tenggorokan) seperti sakit tenggorokan, untuk infeksi telinga, bronchitis kronik, dan pneumonia. Aman bagi wanita hamil & menyusui. Contoh obat yang termasuk dalam golongan ini antara lain : Ampisilin, Amoksisilin dan Kloksasilin
Golongan Sefalosporin•Dihasilkan oleh jamur Cephalosporium acremonium.•Obat golongan ini termasuk obat dengan spektrum kerja luas meliputi bakteri gram positif dan negatif. Obat golongan ini digunakan untuk mengobati infeksi saluran pencernaan bagian atas (hidung dan tenggorokan) seperti sakit tenggorokan, pneumonia, infeksi telinga, kulit, jaringan lunak, dan tulang. Contoh obat yang termasuk dalam golongan ini antara lain : Sefradin, Sefaklor, Sefadroksil, Sefaleksin
Golongan Lincosamides•Dihasilkan oleh Streptomyces lincolnensis dan bersifat bakteriostatis.•Obat golongan ini termasuk obat dengan spektrum kerja sempit, terutama terhadap bakteri gram positif dan dan dalam kondisi anaerob. Digunakan untuk mengobati infeksi berbahaya pada pasien yang alergi terhadap penisilin atau pada kasus yang tidak sesuai diobati dengan penisilin. Contoh obatnya yaitu Clindamycin dan Linkomycin.
Golongan Tetracycline•Diperoleh dari Streptomyces aureofaciens dan Streptomyces rimosus.•Khasiatnya bersifat bakteriostatik, pada pemberian iv dapat dicapai kadar plasma yang bersifat bakterisida lemah. Mekanisme kerjanya mengganggu sintesis protein kuman.•Obat golongan ini aktif terhadap banyak bakteri gram positif dan gram negative kecuali terhadap Pseudomonas dan Proteus. Digunakan untuk mengobati infeksi jenis yang sama seperti yang diobati penisilin dan juga untuk infeksi lainnya seperti kolera, demam berbintik Rocky Mountain, konjungtivitis mata, dan amubiasis intestinal. Dokter ahli kulit menggunakannya pula untuk mengobati beberapa jenis jerawat. Contoh obatnya yaitu : Tetrasiklin, Klortetrasiklin, Oksitetrasiklin, Doksisiklin, dan Minosiklin
Golongan aminoglikosida •Dihasilkan oleh fungi Streptomyces dan micromonospora. Mekanisme kerjanya bakterisida, berpenetrasi pada dinding bakteri dan mengikatkan diri pada ribosom dalam sel.•Obat golongan ini digunakan untuk bakteri gram negatif. Contoh obatnya termasuk streptomisin, neomisin, kanamisin dan gentamisin.
Golongan KloramfenikolBersifat bakteriostatik terhadap Enterobacter dan S. aureus bekerja dengan menghambat sintesis polipeptida kuman. Bersifat bakterisida terhadap S. pneumoniae, N. meningitidis & H. influenza. Obat golongan ini digunakan untuk mengobati infeksi yang berbahaya yang tidak efektif bila diobati dengan antibiotik yang kurang efektif. Penggunaannya secara oral, sejak tahun 1970-an dilarang di negara barat karena menyebabkan anemia aplastis. Sehingga hanya dianjurkan pada infeksi tifus (salmonella typhi) dan meningitis (khusus akibat H. influenzae). Juga digunakan sebagai salep 3%, tetes/salep mata 0,25-1%. Contoh obatnya adalah Kloramfenikol, Turunannya yaitu tiamfenikol.
Golongan Makrolida•Bersifat bakteriostatik. Mekanisme kerjanya yaitu pengikatan reversibel pada ribosom kuman, sehingga mengganggu sintesis protein. Penggunaannya merupakan pilihan pertama pada infeksi paru-paru.•Digunakan untuk mengobati infeksi saluran nafas bagian atas seperti infeksi tenggorokan dan infeksi telinga, infeksi saluran nafas bagian bawah seperti pneumonia, untuk infeksi kulit dan jaringan lunak. Sering pula digunakan untuk pasien yang alergi terhadap penisilin. Contoh obatnya yaitu : eritromisin, klaritromisin, roxitromisin, azitromisin, diritromisin serta spiramisin.
Golongan KuinolonBerkhasiat bakterisid pada fase pertumbuhan kuman, dgn menghambat enzim DNA gyrase bakteri sehingga menghambat sintesa DNA.Digunakan untuk mengobati sinusitis akut, infeksi saluran pernafasan bagian bawah serta pneumonia nosokomial, infeksi kulit dan jaringan kulit, infeksi tulang sendi, serta efektif untuk demam tifoid. Contoh obatnya yaitu : Siproflokasin, Levofloksasin, Ofloksasin dan Trovafloksasin
Interaksi Antibiotik dengan MakananGolongan
Obat
Contoh Obat Interaksi dengan makanan Cara Penanggulangan
Penisilin Amoksilin 1. Makanan berserat
menyebabkan penurunan
absorpsi dari amoksilin
2. Mengurangi volume cairan
perut
3. Makanan yang mengandung
vitamin C dapat menyebabkan
inaktivasi penisilin
1. Hindari minum obat dengan
makanan yang mengandung
serat
2. Minum dengan air putih lebih
banyak
3. Hindari makanan yang
mengandung vitamin C.
Ampisilin
Kloksasilin
1. Makanan dapat mengganggu
penyerapan obat
2. Mengurangi volume cairan
perut
1. Dianjurkan diminum saat perut
kosong (1 jam sebelum makan
atau 2 jam setelah makan)
2. Minum dengan air putih lebih
banyak
Kuinolon Siproflokasin
Levofloksasin
Ofloksasin
Trovafloksasin
1. Makanan dapat
mengganggu
penyerapan obat
2. Makanan yang
mengandung kalsium
seperti susu, yogurt,
vitamin atau mineral
yang mengandung zat
besi akan menurunkan
kadar obat dalam tubuh
3. Golongan obat ini akan
meningkatkan kadar
kafein jika diminum
bersama makanan atau
minuman yang
mengandung kafein
sehingga menyebabkan
rasa gelisah dan
excitability (rasa
gembira yang
berlebihan)
1. Dianjurkan diminum saat perut
kosong (sebelum makan)
2. Hindari makanan yang
mengandung kalsium seperti
susu, yogurt, vitamin atau
mineral yang mengandung zat
besi
3. Hindari makanan atau minuman
yang mengandung kafein
Cephalosp
orin
Sefaklor
Sefadroksil
Sefiksime
Sefrozil
Sefaleksin
Sefnidir
1. Makanan dapat
mengganggu
penyerapan obat
2. Secara farmakokinetik
dairy product
menurunkan efektivitas
obat
1. Dianjurkan diminum saat perut
kosong (1 jam sebelum makan
atau 2 jam setelah makan)
2. Hindari makanan dairy product
seperti susu, keju, coklat,
yoghurt, dll
Makrolida Azitromisin,
Klaritromisin,
Makanan dapat
mengganggu penyerapan
obat
Dianjurkan diminum saat perut
kosong (1 jam sebelum makan atau
2 jam setelah makan)
Eritromisin Minum bersama jus buah
atau anggur akan
menurunkan efektivitas
obat
Hindari minum obat bersama jus
buah atau anggur
Tetrasiklin Doksisilin Makanan dapat
mengganggu penyerapan
obat
Dianjurkan diminum saat perut
kosong (1 jam sebelum makan
atau 2 jam setelah makan)
Tetrasiklin, 1. Makanan dapat
mengganggu
penyerapan obat
2. Makanan yang
mengandung kalsium
seperti susu, yogurt,
vitamin atau mineral
yang mengandung zat
besi akan berinteraksi
membentuk kelat
yang tidak dapat
diabsorbsi.
1. Dianjurkan diminum saat
perut kosong (1 jam
sebelum makan atau 2 jam
setelah makan)
2. Hindari makanan yang
mengandung kalsium
seperti susu, yogurt, vitamin
atau makanan yang
mengandung zat besi
maupun suplemennya
Lincosa
mide
Clindamysin
Linkomycin
1. Makanan dapat
menurunkan kadar
plasma
2. Makanan dairy
product akan
menurunkan
efektivitas obat
3. Siklamat juga dapat
menurunkan
absorpsi dari
linkomisin
1. Dianjurkan diminum saat
perut kosong
2. Hindari makanan atau
minuman dairy product
3. Hindari makanan atau
minuman yang
mengandung siklamat
Aminoglik
osida
Streptomisin
Neomisin
Kanamisin
Gentamisin
Makanan dapat
mengganggu
penyerapan obat
Dianjurkan diminum saat
perut kosong (1 jam sebelum
makan atau 2 jam setelah
makan)
Kloramfeni
kol
Kloramfenikol Makanan dapat
mengganggu
penyerapan obat
Dianjurkan diminum saat
perut kosong (1 jam sebelum
makan atau 2 jam setelah
makan)
Terima Kasih