Internal Audit Capability Model

  • Upload
    aaloed

  • View
    348

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PowerPoint Template

INTERNAL AUDIT CAPABILITY MODEL (IA-CM)LOGOBagaimana mengetahui atau cara mengukur kualitas internal auditor dan meningkatkan kapabilitasnya agar tercapai fungsi internal audit yang efektif dan efisien sehingga informasi yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi stakeholder lainnya ?IA-CMPermasalahanPengembangan IA-CMInternational Internal Audit Research Foundation (IIARF) :Menyususn IA-CM dalam 2 fase mulai Oktober 2006 - Mei 2009.

Indonesia :Ditetapkan Peraturan Kepala BPKP Nomor: PER-1633/K/JF/2011 Tanggal 27 Desember 2011 tentang Pedoman Teknis Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah.Internal Audit Capability Model (IA-CM) ?Suatu kerangka kerja yang mengindentifikasi aspek-aspek fundamental yang dibutuhkan untuk pengawasan intern yang efektif di sektor publik.

Alat bantu dalam menyusun kerangka kerja untuk memperkuat peran Internal Auditor melalui beberapa langkah perubahan yang di organisasikan dalam 5 level kapabilitas yaitu initial, infrastructure, integrated, managed dan optimizing.Manfaat (IA-CM) ?Sarana Komunikasi(a communication vehicles)Kerangka untuk penilaian (a framework for assessment)Peta jalan untuk peningkatan Kapabilitas secara sistematis (a road map for orderly improvement)IA-CMPrinsip-prinsip yang mendasariIA-CMPengawasan intern merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari tata kelola yang efektif di sektor publik dan membantu mencapai tujuan organisasi.Tiga variabel yang harus dipertimbangkan saat menilai tingkat kapabilitas suatu Internal Auditor adalah kegiatan pengawasan intern itu sendiri, organisasi, dan lingkungan keseluruhan dimana organisasi beroperasi.Sebuah organisasi memiliki kewajiban untuk menentukan tingkat kapabilitas optimal pengawasan intern untuk mendukung tata kelola yang dibutuhkan dan untuk mencapai dan mempertahankan kemampuan yang diinginkan.Tidak setiap organisasi membutuhkan kapabilitas pengawasan intern maupun kecanggihan yang sama. Tingkatan (level) yang tepat harus sesuai dengan sifat dan kompleksitas organisasi dan risiko yang organisasi mungkin dihadapi. (No one size fits all).Kapabilitas Internal Auditor secara langsung terkait dengan tindakan yang diambil oleh Pimpinan Internal Auditor untuk menetapkan proses dan praktek-praktek yang diperlukan untuk mencapai dan mempertahankan kapabilitas audit internal dan tindakan yang diambil oleh manajemen organisasi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung untuk pengawasn intern.Pengawasan intern harus diselenggarakan dengan cara yang hemat biaya.Elemen Internal Auditperan dan layanan APIP, pengelolaan SDM, praktikprofesional, akuntabilitas dan manajemen kinerja, budaya dan hubungan organisasi, struktur tata kelola.Struktur Level IA-CMInternal Auditor tidak memiliki kapabilitas yang berkelanjutan dan berulang-ulang tergantung dengan individuMANAGEDINTEGRATEDINFRASTRUCTURINITIALOPTIMIZINGLevel 1Level 2Level 3Level 4Level 5Internal Auditor menerapkan praktek dan prosedur yang berkelanjutan dan berulangManajemen Internal Auditor dan praktek profesional secara merata diterapkanInternal Auditor mengintegrasikan informasi dari lintas organisasi untuk meningkatkan tata kelola dan manajemen risikoInternal Auditor belajar dari dalam dan luar organisasi untuk perbaikan yang berkelanjutanKarakteristik : Level 1 (Initial)Ad hoc atau tidak terstruktur;Hanya melakukan audit saja atau reviu dokumen dan transaksi untuk akurasi dan kepatuhan;Hasil pengawasan bergantung pada keterampilan orang tertentu;Tidak ada praktik profesional yang dilaksanakan;Persetujuan anggaran oleh manajemen K/L/P, sesuai dengan kebutuhan;Tidak adanya infrastruktur;Keberadaan Internal Auditor kurang diperhitungkan; sertaKemampuan kelembagaan tidak dikembangkanKarakteristik : Level 2 (Infrastructure)Internal Auditor membangun dan memelihara proses secara berulang-ulang dengan demikian kemampuan akan meningkat;Internal Auditor telah memiliki aturan tertulis mengenai pelaporan kegiatan pengawasan intern, infrastruktur manajemen dan administrasi, serta praktik profesional dan proses yang sedang dibangun;Perencanaan audit ditentukan berdasarkan prioritas manajemen;Masih ketergantungan pada keterampilan dan kompetensi dari orangorang tertentu; sertaPenerapan standar masih parsial.Karakteristik : Level 3 (Integrated)Kebijakan, proses, dan prosedur di Internal Auditor telah ditetapkan, didokumentasikan, dan terintegrasi satu sama lain, serta merupakan infrastruktur organisasi;Manajemen serta praktik profesional Internal Auditor telah mapan dan seragam diterapkan di seluruh kegiatan pengawasan intern;Kegiatan pengawasan intern mulai diselaraskan dengan tata kelola dan risiko yang dihadapi;Internal Auditor berevolusi dari hanya melakukan kegiatan secara tradisional menjadi mengintegrasikan diri sebagai kesatuan organisasi dan memberikan saran terhadap kinerja dan manajemen risiko;Memfokuskan untuk membangun tim dan kapasitas kegiatan pengawasan intern, independesi serta objektivitas; sertaPelaksanaan kegiatan secara umum telah sesuai dengan Standar Audit.Karakteristik : Level 4 (Managed)Adanya keselarasan harapan Internal Auditor dan stakeholder utama;Memiliki ukuran kinerja kuantitatif untuk mengukur dan memantau proses dan hasil pengawasan intern;Internal Auditor diakui memberikan kontribusi yang signifikan bagi organisasi;Fungsi pengawasan intern sebagai bagian integral dari tata kelola organisasi dan manajemen risiko;Internal Auditor adalah unit usaha yang dikelola dengan baik. Risiko diukur dan dikelola secara kuantitatif; sertaAdanya persyaratan keterampilan dan kompetensi dengan kapasitas untuk pembaruan dan berbagi pengetahuan (dalam Internal Auditor dan seluruh organisasi).Karakteristik : Level 5 (Optimizing)Internal Auditor adalah organisasi pembelajar dengan proses perbaikan yang berkesinambungan dan inovasi;Internal Auditor menggunakan informasi dari dalam dan luar organisasi untuk berkontribusi dalam pencapaian tujuan strategis;Kinerja kelas dunia (world-class)/recommended/best practice;Internal Auditor adalah bagian penting dari struktur tata kelola organisasi K/L/Pemda;Internal Auditor masuk kategori organisasi top-level yang profesional dan memiliki keterampilan terspesialisasi; sertaUkuran kinerja individu, unit, dan organisasi sepenuhnya terintegrasi untuk mendorong peningkatan kinerja.Key Process area ( KPA )

Key Process area (KPA) KPA merupakan bangunan utama yang menentukan kapabilitas suatu APIP. KPA mengidentifikasi apa yang seharusnya ada dan berkelanjutan pada tingkat kapabilitas tertentu sebelum penyelenggaraan aktivitas pengawasan intern dapat meningkat pada level berikutnya. Ketika APIP telah melembagakan semua dari KPA terkait dengantingkatan tertentu, maka dapat dianggap telah mencapai tingkat itu atau semua KPA dalam setiap elemen harus dikuasai dan dilembagakan ke dalam budaya dari kegiatan APIP untuk mencapai tingkat tertentuKey Process area (KPA) Setiap KPA terdiri atas :Tujuan: merupakan tujuan dari KPA yang merangkum hasil yang diharapkan atau keadaan yang harus ada untuk KPA itu. Sejauhmana tujuan telah dicapai merupakan indikator seberapa banyak kemampuan APIP telah dibentuk pada suatu level kapabilitas. Tujuan juga menunjukkan seberapa signifikan dari ruang lingkup dan maksud dari setiap KPA .Aktivitas Esensial: merupakan sekelompok kegiatan terkait dalam setiap KPA yang dilakukan secara kolektif untuk mencapai tujuan.Output dan outcome: merupakan keluaran dan hasil dari setiap kegiatan dalam setiap KPA.Institusionalisasi: merupakan praktik-praktik yang harus dikuasai dan dilembagakan ke dalam aktivitas APIP untuk mencapai KPA tertentu, serta dilakukan internalisasi sehingga dapat dilaksanakan oleh seluruh unsur APIP.Matrik IA-CMMATRIKS MODEL KAPABILITAS INTERNAL AUDITORPeran danLayanan Internal AuditorPengelolaanSDMPraktikProfesionalAkuntabilitasdan ManajemenKinerjaBudaya danHubunganOrganisasiStruktur TataKelolaLevel 5-OptimizingInternal Auditor diakuisebagai agenperubahanPimpinan Internal Auditorberperan aktifdalam organisasiprofesi

Proyeksitenaga/tim kerjaPraktik profesionaldikembangkansecaraberkelanjutan

Internal Auditor memilikiPerencanaanStrategisLaporan efektivitasInternal Auditor kepadapublikHubunganberjalan efektifdan terusmenerusIndependensi,kemampuan, dankewenangan penuhInternal AuditorLevel 4-ManagedJaminanmenyeluruh atastata kelola,manajemen risiko,dan pengendalianorganisasiInternal Auditor berkontribusiterhadappengembanganmanajemen

Internal Auditor mendukungorganisasi profesi

Perencanaantenaga/tim kerjaStrategi auditmemanfaatkanmanajemen risikoorganisasiPenggabunganukuran kinerjakualitatif dankuantitatifPimpinan Internal Auditormampumemberikansaran danmempengaruhimanajemenPengawasanindependenterhadap kegiatanInternal Auditor

Laporan pimpinanInternal Auditor kepadapimpinan tertinggiOrganisasiLevel 3-IntegratedLayananKonsultansi

Auditkinerja/programevaluasiMembangun timdankompetensinya

Pegawai yangberkualifikasiprofesional

Koordinasi timKualitas kerangkakerja manajemen

Perencanaan auditberbasis risikoPengukuran kinerja

Informasi biaya

Pelaporanmanajemen Internal AuditorKoordinasidengan PihakLain yangmemberikanSaran danPenjaminan

KomponenManajemen Timyang IntegralPengawasanmanajementerhadap kegiatanInternal Auditor

MekanismependanaanLevel 2-InfrastructureAudit KetaatanPengembanganprofesi individu

Identifikasi danrekrutmen SDMyang kompetenKerangka kerjapraktik profesionaldan prosesnya

Perencanaanpengawasanberdasarkanprioritasmanajemen/pemangku kepentinganoperasionalkegiatan Internal Auditor

Perencanaankegiatan Internal AuditorPengelolaanorganisasi Internal AuditorAkses penuhterhadap informasiorganisasi, aset danSDM

Hubunganpelaporan telahterbangunLevel 1-InitialAd hoc dan tidak terstruktur, audit terbatas untuk ketaatan, output tergantung pada keahlian orang pada posisi tertentu, tidak menerapkan praktik profesional secara spesifik selain yang ditetapkan asosiasi profesional, pendanaan disetujui oleh manajemen sesuai yang diperlukan, tidak adanya infrastruktur, auditor diperlakukan sama seperti sebagian besar unit organisasi, tidak ada kapabilitas yang dibangun, oleh karena itu tidak memiliki area proses kunci yang spesifik.Self Assesment StepsSyarat Keberhasilan Penerapan IA-CMPerlu untuk memastikan bahwa tujuan, struktur dan prinsip-prinsip yang mendasari IA - CM dipahamiPerlu komitmen yang jelas dari atas terkait untuk penilaian, hasil dan rencana aksi untuk perbaikanPerlu untuk mendorong keterbukaan dan kejujuranPenting untuk menjadi inklusifwww.themegallery.comHasil Pemetaan dengan IA-CM di IndonesiaHasil pemetaan yang dilakukan dengan alat Internal Audit Cappability Model (IACM) menunjukkan bahwa sampai saat ini :hanya ada 1 (satu)Inspektorat Jenderal di lingkungan Pemerintah Pusat yang telah menduduki level 3 yaitu Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan5,74 % atau sebanyak 19 Internal Auditor Pusat dan Daerah yang menduduki level 2IA-CM.Untuk level 1, terdapat 93,96% atau sebanyak 311 Internal Auditor Pusat dan Daerah.

Internal Auditor harus meningkatkan kapabilitasnya agar tercapai fungsi internal audit yang efektif dan efisien.

ReferensiThe Institute of Internal Auditors (IIA) Research Foundation, Internal Audit Capability Model (IA-CM) For the Public Sector, 2009.

Peraturan Kepala BPKP Nomor: PER-1633/K/JF/2011 Tanggal 27 Desember 2011 tentang Pedoman Teknis Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah.

http://alvianaa.blogspot.com/2013/03/peningkatan-kapabilitas-apip-iacm.html

Thank You !LOGO