1
J EPANG mereformasi ke- bijakan nasional di bidang pertahanan sebagai res- pons atas perkembangan militer China dan Korea Utara yang kian mengkhawatirkan. ‘Negeri Matahari Terbit’ kini mengarahkan moncong sen- jata ke China dan tidak lagi menganggap musuh bebuyut- annya semasa Perang Dunia II, Rusia, sebagai ancaman. Pemerintah Jepang akan me- mindahkan armada perangnya dari Pulau Hokkaido yang berada di utara ke pulau-pulau yang berada di selatan, seperti Okinawa dan sejumlah wilayah perbatasan yang disengketakan oleh Tokyo dan Beijing. Dalam rangka mendukung kebijakan tersebut, Jepang bakal mening- katkan kemampuan misil dan menambah kekuatan armada kapal serta jet tempur mereka. Hubungan antara Tokyo dan Beijing memanas akibat seng- keta kepulauan di Laut China Timur yang sudah berlangsung puluhan tahun kembali menge- muka. Kepulauan itu punya dua versi nama, di China disebut Diayou sedangkan Jepang me- namakan pulau itu Senkaku. Pedoman Program Perta- hanan Nasional yang disahkan dalam sidang kabinet, kemarin, juga menekankan pentingnya mempererat hubungan dengan AS untuk keamanan Jepang. Hal itu menjadi sinyal keber- pihakan pemerintahan Perdana Menteri Naoto Kan terhadap pangkalan militer Futenma di Okinawa yang dihuni oleh lebih dari 47 ribu tentara AS. Padahal, warga Okinawa sudah lama mengeluhkan keberadaan Futenma karena menimbul- kan kebisingan dan membuat angka kriminalitas di pulau tersebut meningkat tajam. Ke depan, Jepang juga dido- rong untuk lebih proaktif dalam menjalin hubungan diplomatik dan pertahanan. Selain itu, juga bertekad memperluas jaringan kemiliteran ke sejumlah negara sekawasan, seperti Korea Selatan dan Australia. Pemerintah Jepang melihat pengaruh dan kekuatan global mulai bergeser, tidak lagi dimonopoli Amerika tapi oleh beberapa negara berkembang seperti China dan India. Selain itu, Jepang bertekad meningkatkan kemampuan mi- sil mereka untuk melindungi diri dari ancaman China dan Korut. “Kita masih menyiagakan banyak tank dan pasukan Angkatan Darat di Hokkaido. Kita juga harus segera memin- dahkan mereka ke kepulauan selatan,” ujar seorang pejabat pemerintah. “Tujuannya adalah untuk memodernisasi postur pertahanan kita semasa perang dunia,” tambahnya. Ancaman terbesar Dokumen kebijakan perta- hanan itu menyebut, perkem- bangan militer China yang masif dan tertutup menjadi ancaman terbesar bagi Jepang dan dunia saat ini. Aktivitas militer Korut telah memicu tekanan dan instabili- tas di Jepang serta menjadi batu penghalang upaya nonproli- ferasi dunia. “Krisis di Semenanjung Ko- rea dan Korut adalah ancaman yang dekat dan nyata bagi keamanan Jepang serta sangat mungkin memengaruhi kerja sama militer Jepang dan AS di masa datang,” ujar Hideshi Takesada, Direktur Eksekutif Institut Nasional Studi Per- tahanan. Selain mereformasi kebi- jakan, Jepang juga membuat rencana pertahanan jangka pendek untuk lima tahun ke de- pan hingga Maret 2015. Jepang berencana menambah personel tentara hingga 150 ribu orang di kepulauan selatan. Para tentara itu akan dilengkapi berbagai peralatan canggih untuk me- ngawasi perairan sekitar. Lebih dari 100 tentara akan dikirim ke kepulauan dekat China dan Taiwan. (Mps/AP/I-2) mayapuspita@ mediaindonesia.com PERDANA Menteri Australia Julia Gillard menegaskan situs WikiLeaks tidak melanggar hukum di negara tersebut. Dia mengemukakan hal tersebut setelah menerima saran dari ke- polisian federal (AFP). “Masuk- an dari mereka adalah tidak ada pelanggaran terhadap un- dang-undang Australia (yang dilakukan WikiLeaks ),” ujar Gillard seperti dikutip kantor berita Australia AAP. Jaksa Agung Robert McClel- land menyokong pernyataan Gillard. Menurutnya, semua jenis pelanggaran telah diper- hitungkan kepolisian, namun hasilnya nihil. Konsekuen- sinya, penyelidikan dihentikan. “Sebagaimana telah diutarakan sebelumnya, mengingat doku- men-dokumen (yang dibocor- kan WikiLeaks) dikategorikan rahasia oleh Amerika Serikat, maka penyelidikan selanjut- nya ada pada AS. Pemerintah (Australia) sangat prihatin akan penyebaran materi rahasia se- cara tidak bertanggung jawab,” papar McClelland. Meski WikiLeaks tidak me- langgar hukum di Australia, Gillard berkeras menuding WikiLeaks telah melakukan tin- dakan ilegal dalam menyebar- kan 200 ribu dokumen rahasia. Menurutnya, penyebaran itu bukan dilakukan oleh jurna- lis, melainkan oleh seseorang yang memiliki akses kepada dokumen rahasia. “Itu akan ditangani oleh aparat AS. Saya meyakini tindakan tersebut tidak bertanggung jawab,” tegas Gillard. Kecaman Gillard terhadap WikiLeaks memancing komen- tar Partai Hijau di Australia. Scott Ludlam selaku juru bicara partai itu mengatakan Gillard seharusnya menarik kembali ucapannya bahwa tindakan WikiLeaks ilegal. “Jika pekerjaan WikiLeaks ilegal, peran media pun akan dipertanyakan.” Sementara itu, pendiri WikiLeaks Julian Assange me- nyatakan akan terus berjuang demi transparansi dan kebe- basan informasi. “Posisi saya tidak akan berubah. Justru menguatkan saya secara pribadi bahwa kami berada di jalan yang benar,” ka- tanya setelah bebas dari penjara di London, Inggris. (Jer/I-4) Julia Gillard Perdana Menteri Australia LATIHAN PERANG: Tank Jepang menembak target saat latihan di area Higashifuji, Tokyo, Jepang, beberapa waktu lalu. Jepang mereformasi kebijakan nasional di bidang pertahanan sebagai respons atas perkembangan militer China dan Korea Utara yang kian mengkhawatirkan. Jepang Rombak Pertahanan REUTERS/YURIKO NAKAO REUTERS/KIM KYUNG-HOON 8 | Internasional SABTU, 18 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Gillard Akui WikiLeaks tidak Langgar Hukum Perkembangan militer China yang masif dan program nuklir Korut menjadi ancaman terbesar bagi Jepang dan dunia saat ini. Maya Puspita Sari PANTAI Gading makin terseret ke ambang perang saudara. Kubu presiden terpilih Alas- sane Ouattara menegaskan akan terus menggelar protes sampai Presiden Laurent Gbag- bo menyerahkan kekuasaan kepada Ouattara, meski korban jiwa mulai berjatuhan. “Kami akan terus menggelar protes,” tegas Patrick Achi, juru bicara Ouattara, kemarin, sehari setelah bentrokan berdarah yang menewaskan sedikitnya 20 orang di ibu kota negeri itu, Abidjan. Pemimpin oposisi Ouattara memenangi pemilihan umum di negeri Afrika Barat itu 28 November lalu dengan suara 54% berbanding 46%. Keme- nangan Ouattara juga telah disahkan PBB. Namun, Gbagbo bersikeras telah terjadi kecurangan besar- besaran, terutama di wilayah utara yang masih dikuasai pemberontak setelah perang saudara 2002-2003. Dia mem- bangkang terhadap seruan PBB, Amerika Serikat, dan ne- gara-negara Afrika untuk me- letakkan kekuasaan. Penolakan Gbagbo mendo- rong para pendukung Ouattara, Kamis (16/12), untuk meng- gelar protes di kantor pusat televisi pemerintah di Abidjan tengah dengan dipimpin man- tan panglima pemberontak Guillaume Soro. Namun, para pasukan yang setia pada Gbag- bo menghadang mereka. Bentrokan pun tidak terelak- kan. Juru bicara Gbagbo menga- takan bentrokan menewaskan 20 orang; 10 demonstran dan 10 pasukan keamanan. Namun, menurut kubu Ouattara korban tewas mencapai 30 orang. Bentrokan juga membuat Kedubes AS di Abidjan men- jadi korban. Sebuah roket salah sasaran menghantam kedubes. Pemerintah AS sendiri telah memerintahkan warga mereka keluar dari negeri itu. “Pasukan keamanan pen- dukung Gbagbo dan mantan pemberontak Pasukan Baru (FN) yang mendukung Ouattara telah siap tempur. Hanya butuh sedikit pemantik untuk memicu konfrontasi besar-besaran,” ung- kap Rolake Akinola, analis Afrika dari VoxFrontier Consulting. Harapan untuk mencegah meletusnya perang saudara kini ada di pundak 10 ribu pasukan perdamaian PBB. Di Washing- ton, juru bicara Departemen Luar Negeri AS PJ Crowley mengatakan delegasi Uni Af- rika dan Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat akan segera tiba di Abidjan untuk mendorong Presiden Gbagbo meletakkan jabatan. (Hde/Reuters/AP/I-5) Pendukung Ouattara Terus Gelar Protes

Internasional SABTU, 18 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA ... · kapal serta jet tempur mereka. Hubungan antara Tokyo dan Beijing memanas akibat seng-keta kepulauan di Laut China Timur

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Internasional SABTU, 18 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA ... · kapal serta jet tempur mereka. Hubungan antara Tokyo dan Beijing memanas akibat seng-keta kepulauan di Laut China Timur

JEPANG mereformasi ke-bijakan nasional di bidang pertahanan sebagai res-pons atas perkembangan

militer China dan Korea Utara yang kian mengkhawatirkan.

‘Negeri Matahari Terbit’ kini mengarahkan moncong sen-jata ke China dan tidak lagi me nganggap musuh bebuyut-annya semasa Perang Dunia II, Rusia, sebagai ancaman.

Pemerintah Jepang akan me-mindahkan armada perangnya dari Pulau Hokkaido yang berada di utara ke pulau-pulau yang berada di selatan, seperti Okinawa dan sejumlah wilayah perbatasan yang disengketakan oleh Tokyo dan Beijing. Dalam rangka mendukung kebijakan tersebut, Jepang bakal mening-katkan kemampuan misil dan menambah kekuatan armada kapal serta jet tempur mereka.

Hubungan antara Tokyo dan Beijing memanas akibat seng-keta kepulauan di Laut China Timur yang sudah berlangsung puluhan tahun kembali menge-muka. Kepulauan itu punya dua versi nama, di China disebut Diayou sedangkan Jepang me-namakan pulau itu Senkaku.

Pedoman Program Perta-hanan Nasional yang disahkan dalam sidang kabinet, kemarin, juga menekankan pentingnya mempererat hubungan dengan AS untuk keamanan Jepang.

Hal itu menjadi sinyal keber-pihakan pemerintahan Perdana Menteri Naoto Kan terhadap pangkalan militer Futenma di Okinawa yang dihuni oleh lebih dari 47 ribu tentara AS. Padahal, warga Okinawa sudah lama mengeluhkan keberadaan Futenma karena menimbul-kan kebisingan dan membuat angka kriminalitas di pulau

tersebut meningkat tajam. Ke depan, Jepang juga dido-

rong untuk lebih proaktif dalam menjalin hubungan diplomatik dan pertahanan. Selain itu, juga bertekad memperluas jaringan kemiliteran ke sejumlah negara sekawasan, seperti Korea Selatan dan Australia. Pemerintah Jepang melihat pengaruh dan kekuatan global mulai bergeser, tidak lagi dimonopoli Amerika tapi oleh beberapa negara berkembang seperti China dan India.

Selain itu, Jepang bertekad meningkatkan kemampuan mi-sil mereka untuk melindungi diri

dari ancaman China dan Korut. “Kita masih menyiagakan

banyak tank dan pasukan Angkatan Darat di Hokkaido. Kita juga harus segera memin-dahkan mereka ke kepulauan selatan,” ujar seorang pejabat pemerintah. “Tujuannya adalah untuk memodernisasi postur pertahanan kita semasa perang dunia,” tambahnya.

Ancaman terbesarDokumen kebijakan perta-

hanan itu menyebut, perkem-bangan militer China yang masif dan tertutup menjadi

ancaman terbesar bagi Jepang dan dunia saat ini.

Aktivitas militer Korut telah memicu tekanan dan instabili-tas di Jepang serta menjadi batu penghalang upaya nonproli-ferasi dunia.

“Krisis di Semenanjung Ko-rea dan Korut adalah ancaman yang dekat dan nyata bagi keamanan Jepang serta sangat mungkin memengaruhi kerja sama militer Jepang dan AS di masa datang,” ujar Hideshi Takesada, Direktur Eksekutif Institut Nasional Studi Per-tahanan.

Selain mereformasi kebi-jakan, Jepang juga membuat rencana pertahanan jangka pendek untuk lima tahun ke de-pan hingga Maret 2015. Jepang berencana menambah personel tentara hingga 150 ribu orang di kepulauan selatan. Para tentara itu akan dilengkapi berbagai peralatan canggih untuk me-ngawasi perairan sekitar. Lebih dari 100 tentara akan dikirim ke kepulauan dekat China dan Taiwan. (Mps/AP/I-2)

[email protected]

PERDANA Menteri Australia Julia Gillard menegaskan situs WikiLeaks tidak melanggar hukum di negara tersebut. Dia mengemukakan hal tersebut setelah menerima saran dari ke-polisian federal (AFP). “Masuk-an dari mereka adalah tidak ada pelanggaran ter hadap un-dang-undang Australia (yang dilakukan WikiLeaks),” ujar Gillard seperti dikutip kantor berita Australia AAP.

Jaksa Agung Robert McClel-land menyokong pernyataan Gillard. Menurutnya, semua jenis pelanggaran telah diper-hitungkan kepolisian, namun hasilnya nihil. Konsekuen-sinya, penyelidikan dihentikan. “Sebagaimana telah diutarakan

sebelumnya, mengingat doku-men-dokumen (yang dibocor-

kan WikiLeaks) dikategorikan rahasia oleh Amerika Serikat,

maka penyelidikan selanjut-nya ada pada AS. Pemerintah (Australia) sangat prihatin akan penyebaran materi rahasia se-cara tidak bertanggung jawab,” papar McClelland.

Meski WikiLeaks tidak me-langgar hukum di Australia, Gillard berkeras menuding WikiLeaks telah melakukan tin-dakan ilegal dalam menyebar-kan 200 ribu dokumen rahasia. Menurutnya, penyebaran itu bukan dilakukan oleh jurna-lis, melainkan oleh seseorang yang memiliki akses kepada dokumen rahasia. “Itu akan ditangani oleh aparat AS. Saya meyakini tindakan tersebut tidak bertanggung jawab,” tegas Gillard.

Kecaman Gillard terhadap WikiLeaks memancing komen-tar Partai Hijau di Australia. Scott Ludlam selaku juru bicara partai itu mengatakan Gillard seharusnya menarik kembali ucapannya bahwa tindakan WikiLeaks ilegal. “Jika pekerjaan WikiLeaks ilegal, peran media pun akan dipertanyakan.”

Sementara i tu , pendir i WikiLeaks Julian Assange me-nyatakan akan terus berjuang demi transparansi dan kebe-basan informasi.

“Posisi saya tidak akan berubah. Justru menguatkan saya secara pribadi bahwa kami berada di jalan yang benar,” ka-tanya setelah bebas dari penjara di London, Inggris. (Jer/I-4)

Julia GillardPerdana Menteri Australia

LATIHAN PERANG: Tank Jepang menembak target saat latihan di area Higashifuji, Tokyo, Jepang, beberapa waktu lalu. Jepang mereformasi kebijakan nasional di bidang pertahanan sebagai respons atas perkembangan militer China dan Korea Utara yang kian mengkhawatirkan.

Jepang Rombak Pertahanan

REUTERS/YURIKO NAKAO

REUTERS/KIM KYUNG-HOON

8 | Internasional SABTU, 18 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

Gillard Akui WikiLeaks tidak Langgar Hukum

Perkembangan militer China yang masif dan program nuklir Korut menjadi ancaman terbesar bagi Jepang dan dunia saat ini.

Maya Puspita Sari

PANTAI Gading makin terseret ke ambang perang saudara. Kubu presiden terpilih Alas-sane Ouattara menegaskan akan terus menggelar protes sampai Presiden Laurent Gbag-bo menyerahkan kekuasaan kepada Ouattara, meski korban jiwa mulai berjatuhan.

“Kami akan terus menggelar protes,” tegas Patrick Achi, juru bicara Ouattara, kemarin, sehari setelah bentrokan berdarah yang menewaskan sedikitnya 20 orang di ibu kota negeri itu, Abidjan.

Pemimpin oposisi Ouattara memenangi pemilihan umum di negeri Afrika Barat itu 28 November lalu dengan suara 54% berbanding 46%. Keme-nangan Ouattara juga telah disahkan PBB.

Namun, Gbagbo bersikeras telah terjadi kecurangan besar-besaran, terutama di wilayah utara yang masih dikuasai pemberontak setelah perang saudara 2002-2003. Dia mem-bangkang terhadap seruan PBB, Amerika Serikat, dan ne-gara-negara Afrika untuk me-letakkan kekuasaan.

Penolakan Gbagbo mendo-rong para pendukung Ouattara, Kamis (16/12), untuk meng-gelar protes di kantor pusat televisi pemerintah di Abidjan tengah dengan dipimpin man-tan panglima pemberontak

Guillaume Soro. Namun, para pasukan yang setia pada Gbag-bo menghadang mereka.

Bentrokan pun tidak terelak-kan. Juru bicara Gbagbo menga-takan bentrokan menewaskan 20 orang; 10 demonstran dan 10 pasukan keamanan. Namun, menurut kubu Ouattara korban tewas mencapai 30 orang.

Bentrokan juga membuat Kedubes AS di Abidjan men-jadi korban. Sebuah roket salah sasaran menghantam kedubes. Pemerintah AS sendiri telah memerintahkan warga mereka keluar dari negeri itu.

“Pasukan keamanan pen-dukung Gbagbo dan mantan pemberontak Pasukan Baru (FN) yang mendukung Ouattara telah siap tempur. Hanya butuh sedikit pemantik untuk memicu konfrontasi besar-besaran,” ung-kap Rolake Akinola, analis Afrika dari VoxFrontier Consulting.

Harapan untuk mencegah meletusnya perang saudara kini ada di pundak 10 ribu pasukan perdamaian PBB. Di Washing-ton, juru bicara Departemen Luar Negeri AS PJ Crowley mengatakan delegasi Uni Af-rika dan Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat akan segera tiba di Abidjan untuk mendorong Presiden Gbagbo meletakkan jabatan. (Hde/Reuters/AP/I-5)

Pendukung OuattaraTerus Gelar Protes