14
BAB II PEMBAHASAN Dasar - Dasar Interpretasi Seismik Tahapan Interpretasi Interpretasi seismik itu terdiri dari 2 bagian, yaitu interpretasi kualitatif dan interpretasi kuantitatif. Interpretasi kualitatif itu contohnya seperti menentukan batas - batas antar formasi menggunakan penunjuk refleksi refleksi kuat pada data penampang seismik, jadi masih belum menggunakan dasar perhitungan apa - apa. penarikan horison sebagai representasi dari batas antar formasi juga tanpa guidance dari data sumur. biasanya tahapan ini dilakukan di lapangan yang masih "virgin" a.k.a belum pernah dibor sama sekali. sedangkan interpretasi kuantitatif itu terdiri dari macam - macam metode geofisika seperti inversi seismik, analisis atribut seismik, dsb. tahapan interpretasi biasanya diawali dengan kualitatif lalu kemudian ke kuantitatif. sejatinya kita akan memulai sesuatu dengan yang lebih umum dulu baru ke yang khusus kan. demikianlah tahapannya: 1. Kalibrasi Time Depth data seismik post stack pada umumnya masih dalam domain TWT (two way time) dan data sumur dalam MD (measured depth). data sumur biasanya dikonversi dulu ke dalam TVD (true vertical depth) karena MD itu adalah kedalaman yang terukur dari Kelly Bushing bukan dari datum yang standar yaitu MSL (muka air laut). 2. Well To Seismic Tie Di dalam tahapan ini kita melakukan yang namanya pengikatan sumur ke data seismik, simpelnya ya mencocokkan misal di kedalaman sekian feet pada sumur itu berarti di time sekian pada seismik. ini diperlukan untuk nantinya kita bisa melakukan yang namanya picking horison. pengikatan data sumur ke seismik ini menjadi begitu penting karena kalau saja pengikatan ini tidak pas, maka kesalahan tersebut akan diwariskan pada tahapan interpretasi selanjutnya. Pengikatan data sumur dan data seismik dikalibrasi menggunakan data checkshot atau VSP. jika data checkshot atau VSP tidak ada,

Interpretasi Data seismik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Interpretasi Data Seismik

Citation preview

Page 1: Interpretasi Data seismik

BAB II PEMBAHASAN

Dasar - Dasar Interpretasi Seismik

Tahapan Interpretasi

Interpretasi seismik itu terdiri dari 2 bagian, yaitu interpretasi kualitatif dan interpretasi kuantitatif. Interpretasi kualitatif itu contohnya seperti menentukan batas - batas antar formasi menggunakan penunjuk refleksi refleksi kuat pada data penampang seismik, jadi masih belum menggunakan dasar perhitungan apa - apa. penarikan horison sebagai representasi dari batas antar formasi juga tanpa guidance dari data sumur. biasanya tahapan ini dilakukan di lapangan yang masih "virgin" a.k.a belum pernah dibor sama sekali. sedangkan interpretasi kuantitatif itu terdiri dari macam - macam metode geofisika seperti inversi seismik, analisis atribut seismik, dsb. tahapan interpretasi biasanya diawali dengan kualitatif lalu kemudian ke kuantitatif. sejatinya kita akan memulai sesuatu dengan yang lebih umum dulu baru ke yang khusus kan. demikianlah tahapannya:

1. Kalibrasi Time Depth data seismik post stack pada umumnya masih dalam domain TWT (two way time) dan data sumur dalam MD (measured depth). data sumur biasanya dikonversi dulu ke dalam TVD (true vertical depth) karena MD itu adalah kedalaman yang terukur dari Kelly Bushing bukan dari datum yang standar yaitu MSL (muka air laut). 

2. Well To Seismic Tie Di dalam tahapan ini kita melakukan yang namanya pengikatan sumur ke data seismik, simpelnya ya mencocokkan misal di kedalaman sekian feet pada sumur itu berarti di time sekian pada seismik. ini diperlukan untuk nantinya kita bisa melakukan yang namanya picking horison. pengikatan data sumur ke seismik ini menjadi begitu penting karena kalau saja pengikatan ini tidak pas, maka kesalahan tersebut akan diwariskan pada tahapan interpretasi selanjutnya. Pengikatan data sumur dan data seismik dikalibrasi menggunakan data checkshot atau VSP. jika data checkshot atau VSP tidak ada, kita kemudian bisa membuat pseudolog dari data seismik yang kemudian bisa dijadikan pedoman untuk pengikatan, bisa juga melakukan proses T/D relation berdasar pada formula Dix atau bisa juga dengan cara analisis kecepatan dari data seismik. 

3. Picking Horison Untuk apa sih picking horison? Kita mendapatkan data seismik dalam bentuk post stack time migrated sebagai deretan gelombang yang bervariasi terhadap waktu (ms) dan juga offset (m) sedangkan perlapisan batuan itu sendiri memiliki pola/ pattern yang mengikuti pola strata atau pengendapan. Biasanya singkapan pola pengendapan itu kita bisa lihat di outcrop di lapangan geologi, dari sana kita bisa mengenal yang namanya pola sikuen. ada yang namanyahummocky, onlap, toplap, downlap, dan lain sebagainya. untuk itulah kita lakukan pemilahan "umur" berdasarkan marker strata yang kita mau. umumnya untuk studi awal, geosaintis akan melakukan picking berdasarkan refleksi seismik yang kuat dan kontinu, ini dikarenakan asumsi bahwa setiap muka gelombang memasuki medium baru, maka akan terjadi kontras impedansi yang menghasilkan pola strong reflection dalam data seismik. 

Page 2: Interpretasi Data seismik

4. Pembuatan Model KonseptualSetelah melakukan penarikan horison berdasarkan pola yang kita inginkan, maka selanjutnya adalah membuat model konseptual yang merupakan hasil dari asumsi awal tentang bagaimana kondisi bawah permukaan. Model konseptual juga bisa disebut dengan model frekuensi rendah karena model ini dihasilkan dari korelasi log dan juga penarikan horison seismik. mengapa disebut model frekuensi rendah? Data seismik memiliki cakupan gelombang yang besar, sedangkan sumur memiliki cakupan gelombang yang kecil. Sehingga pada saat kita melakukan yang namanya proses inversi, yang didasarkan pada hasil proses dekonvolusi data seismik dan reflektivitas maka akan didapatkan hasil yangbandlimited. korelasi sumur inilah yang memberikan kelengkapan pada data yang tidak terkandung pada hasil inversibandlimited tadi.

INTERPRETASI SEISMIK 3D2.1 WARNA: KONSEP, PENGGUNAAN, DAN PERSEPSI 

Penggunaan warna dalam interpretasi seismik telah dimungkinkan melalui pengembangan perangkat lunak workstation canggih. Sebagai warna sifatnya adalah subyektif, penafsir harus bereksperimen dengan skema warna yang berbeda untuk menemukan satu yang paling sesuai dengan dia atau ketika melakukan interpretasi.  Ingat dari Fisika kelas Anda di sekolah bahwa ada tiga warna primer aditif: merah, hijau dan biru, dan tiga warna primer subtraktif: magenta, kuning dan cyan. 

Konsep: Hue, kejenuhan dan kepadatan:  Warna dicirikan oleh tiga parameter di atas, yang dapat ditampilkan pada kubus warna (atau tampilan berbentuk lainnya). Memvariasikan tiga parameter akan mengubah warna dirasakan oleh pengamat, dan Anda didorong untuk bereksperimen dengan parameter warna seperti yang diberikan pada perangkat lunak tertentu. Skema yang sesuai dengan satu orang belum tentu sesuai dengan yang lain, sehingga akan ada gunanya untuk merekomendasikan satu skema bagi Anda untuk mengikuti. 

• Hue: isi spektral warna • Saturasi: dinilai dari 0 sampai penuh; mempengaruhi persepsi visual warna • Kepadatan: skala kontinu grayness (dari putih menjadi hitam) 

Kegunaan:  Penggunaan warna primer adalah untuk meningkatkan persepsi visual dari data seismik. Secara khusus, penggunaan warna untuk menunjukkan amplitudo sinyal seismik telah memungkinkan untuk mengkorelasikan respon amplitudo tinggi dengan fitur struktural dan stratigrafi. skema warna kontras: yang digunakan, misalnya, dalam peta kontur pasti memberikan perubahan warna di batas  Bergradasi skema warna: digunakan untuk menyoroti tren, pola dan kontinuitas, seperti misalnya ketika menafsirkan bagian seismik. 

2. 2 KEMAMPUAN PERANGKAT LUNAK 

Page 3: Interpretasi Data seismik

Ketika memutuskan di mana paket perangkat lunak untuk membeli dan menginstal, kemampuan minimum harus mencakup sebagai berikut: 

• otomatis dan manual pelacakan cakrawala pada kedua bagian vertikal dan horisontal. • Otomatis pelacakan cakrawala spasial dan mengedit seluruh volume 3D • Korelasi bagian vertikal dengan data dengan baik, termasuk kemampuan untuk menerapkan "meregangkan dan memencet" ke sonik dan / atau seismogram sintetik • Ekstraksi, sortasi dan manipulasi amplitudo seismik • Manipulasi peta • Fleksibel penggunaan warna • Ekstraksi dan penggunaan atribut seismik  

2.3. PENGENALAN POLA MENGGUNAKAN CONTOH 2D 

Bagian ini berisi catatan beberapa contoh 2D bagian untuk menggambarkan beberapa fitur stratigrafi dan struktur yang satu perlu mengakui pada bagian seismik.

Di sini kita melihat urutan rifting Jurassic dengan beberapa ketidakselarasan di atas, menandai batas urutan yang pasti. Pentingnya kemampuan untuk mengidentifikasi batas urutan tidak bisa

terlalu ditekankan.

Page 4: Interpretasi Data seismik

Bagian ini menggambarkan masalah yang sering kita hadapi dalam rezim seperti: miskin pencitraan bawah bidang sesar

Contoh ini berisi perangkap  di dalam  kubah garam, ini adalah cerminan dari luar bidang bagian ("sisi-menggesek").cap

rockdi bagian atas garam yang cukup jelas

Irisan vertikal dari volume data 3D melalui 2 kubah garam yang telah menembus ke permukaan. Perhatikan deformasi parahunit stratigrafi yang berdekatan.

Page 5: Interpretasi Data seismik

Kemungkinan adanya terumbu dicirikan oleh kurangnya reflektifitas internal, dibaurkan di atas puncak dan petunjuk kecepatan pull-up di bawah

Dalam contoh ini Anda bisa melacak sejumlah listric, atau melengkung, kesalahan normal. Mereka tampaknya satu-satunya di bagian serpih tebal

Page 6: Interpretasi Data seismik

Ini slice 3D waktu diberikan di sini untuk menggambarkan penggunaan irisan waktu untuk mengidentifikasi sistem saluran

dalam pandangan rencana. Hal ini juga menunjukkan penampang dari dua kubah garam, terlihat dalam ilustrasi sebelumnyadala

m irisan waktu vertikal dari volume data.

2.4. INTERPRETASI STRUKTUR 

Prosedur dasar adalah sebagai berikut: 

• Mengidentifikasi kesalahan besar dalam kubus data. Menafsirkan dan menentukan poligon salahmu. Pastikan Anda mengidentifikasi kesalahan Anda dengan benar melalui volume data. Anda mungkin menemukan bahwa kesalahan segmen yang telah Anda awalnya diidentifikasi sebagai yang terpisah dan unik dalam segmen kenyataan pesawat kesalahan yang sama sehingga kembali penamaan dan konsolidasi mungkin diperlukan. • Dalam blok (terbesar) kesalahan utama, cakrawala peta menggunakan bagian horizontal. Kontur yang digambar di bagian horizontal pada interval kontur yang diinginkan. • Ketika blok kesalahan pertama adalah ditafsirkan memuaskan, kemudian kembali ke bagian vertikal untuk menghubungkan seluruh kesalahan. • Setelah menghubungkan seluruh pesawat kesalahan menafsirkan blok kesalahan kedua, dan seterusnya. 

Cross - korelasi kesalahan 

Masalah yang dihadapi semua penafsir adalah bagaimana untuk mengkorelasikan di pesawat kesalahan (atau di suatu fitur lain yang mengganggu urutan sedimen). Ada beberapa teknik yang dapat digunakan: 

Page 7: Interpretasi Data seismik

• berhubungan data seismik dengan sumur bor di kedua sisi kesalahan (metode terbaik!!) • berkorelasi atas dasar isochrons • berkorelasi berdasarkan karakter seismik 

a. Penggunaan irisan waktu  irisan Waktu dapat dihasilkan oleh sebagian besar paket perangkat lunak interpretasi yang baik. Anda mungkin perlu untuk memiliki prosesor seismik Anda menghasilkan irisan yang diperlukan akan dimuat ke dalam proyek workstation anda. Apapun berarti Anda harus menggunakan, penting untuk menentukan nomor yang benar irisan, yang dihasilkan pada interval yang tepat. Untuk melakukan hal ini Anda harus memeriksa bermigrasi data untuk isi frekuensi. Anda perlu memastikan bahwa Anda menghasilkan potongan yang cukup melalui zona yang menarik untuk melihat detail yang diperlukan. 

b. Berurusan dengan reflektor semu

Apakah setara 3D cakrawala siluman? Jika Anda tahu di mana cakrawala target Anda, tetapi tidak sendiri merupakan reflektor yang baik sehingga Anda tidak dapat melihat dengan baik, pilih reflektor di atas tujuan yang diinginkan, yang sejalan tujuan sedekat mungkin. Waktu reflektor ini. Kemudian tambahkan waktu yang tetap terhadap reflektor Anda telah memilih, untuk membuatnya lebih dekat ke tujuan. Setelah Anda melakukan itu, maka menggunakan sumur dan bagian vertikal untuk memperkirakan koreksi yang diperlukan untuk cakrawala objektif. Interpolasi antara titik-titik kalibrasi untuk menghasilkan peta koreksi akhir. 

c. Penggunaan isochron yang 

Hal ini sangat umum untuk memetakan dalam waktu - yaitu, untuk memproduksi struktur waktu (atau struktur kedalaman) peta. Namun dalam melakukannya Anda berisiko menghasilkan struktur waktu untuk sesuatu yang tidak nyata. Anda harus mampu menunjukkan bahwa struktur Anda telah memetakan benar-benar ada pada saat itu bahwa migrasi hidrokarbon sedang berlangsung. Dengan kata lain, Anda harus mampu menunjukkan bahwa perangkap ada waktu untuk diisi dengan hidrokarbon. Untuk melakukan ini, Anda harus membuat isochron (atau isopach) peta. 

Prosedur dasar untuk memilih reflektor terkenal, muda dalam usia dari cakrawala bunga, dan untuk menghasilkan peta perbedaan waktu antara horizon marker dan cakrawala yang Anda minati. Dalam melakukan ini, Anda akan menghasilkan peta cakrawala Anda yang akan menunjukkan struktur yang nyata dan ada pada saat pengendapan cakrawala penanda Anda. Dengan cara ini Anda harus dapat berhubungan mekanisme menjebak ke waktu pembuatan

2.5. Stratigrafi INTERPRETASI 

Interpretasi stratigrafik melibatkan kemampuan untuk mengenali pola-pola tertentu pada bagian seismik dan berhubungan mereka untuk perubahan geologi. Beberapa elemen dasar adalah pengakuan dari: 

Page 8: Interpretasi Data seismik

• Shale bagian: ditandai dengan reflektifitas sangat sedikit - sebuah "tenang" zona pada bagian seismik. • Sandy bagian: amplitudo yang lebih tinggi reflektifitas. • Banjir permukaan: pengakuan on-pangkuan • Urutan batas: pengakuan on-putaran, turun-lap, dan pemotongan • ketidakselarasan dan disconformities (biasanya menandai batas urutan) • Terumbu: dicirikan oleh tirai, kurangnya reflektifitas internal dan mungkin kecepatan pull-up di bawah • Saluran: dicirikan oleh tirai, akomodasi, dan dalam 3D irisan waktu atau melihat cakrawala slice, liku • Garam: lagi, ditandai dengan kurangnya reflektifitas internal, distorsi dari sedimen di sekitarnya, patahan di • Cubit-out: sebagai tempat tidur tipis, sehingga resolusi vertikal menjadi lebih problematis. Salah satu indikasi menipis adalah peningkatan amplitudo pada ketebalan tuning Dengan fase – fase yang biasanya berbentuk :• Fase perubahan: perubahan fase lateral selama beberapa jejak stack sering indikator dari suatu perubahan fasies. Hal ini juga dapat menunjukkan perubahan dalam porositas atau konten cairan. • Perubahan bentuk wavelet: tepi tempat tidur tipis mungkin ditunjukkan dengan "bahu" tepat di atas atau di bawah puncak wavelet (tergantung pada polaritas bagian• Pengaruh tuning (disebutkan di atas) • Perubahan dalam amplitudo: perubahan lateral dalam amplitudo selama beberapa jejak dapat hasil dari perubahan fasies, porositas perubahan, atau perubahan isi cairan. 

Penggunaan hak warna juga penting dalam penafsiran stratigrafi. Jangan over-jenuh bar warna Anda, karena Anda mencari perubahan halus yang Anda tidak ingin terlalu kuat tertutup oleh warna.  Salah satu alat yang paling kuat dalam penafsiran stratigrafi adalah potongan waktu, karena ia dapat menggambarkan fitur dilihat hanya dalam lintas-bagian pada irisan vertikal (contoh yang baik menjadi contoh saluran diberikan dalam bagian kedua). pola Fault sekitar kubah garam sering dapat dengan mudah dilacak pada waktu slice. Interpretasi stratigrafi di hadapan struktur sehingga kita dapat Pertimbangkan situasi di mana Anda telah menafsirkan prospek struktural, mendefinisikan kesalahan dan menafsirkan cakrawala. Pada cakrawala yang menarik, Anda melihat anomali amplitudo atau beberapa bukti lain dari fitur stratigrafi.

  2.6. KEDALAMAN IMAGING 

a. Single model kecepatan: 

Gambar kedalaman paling sederhana, meskipun tidak begitu akurat, yang dihasilkan dengan kecepatan tunggal. Teknik ini menggunakan kecepatan rata-rata dari permukaan ke cakrawala yang bersangkutan, dan waktu satu arah, untuk menghitung kedalaman untuk cakrawala lengkap. Dengan tidak adanya informasi yang baik maka Anda dibatasi untuk menggunakan kecepatan stacking dari penampang seismik itu sendiri. Ini adalah inheren metode yang paling akurat untuk digunakan. 

Page 9: Interpretasi Data seismik

b. Interval kecepatan model (kue lapis): 

Dalam hal ini, model yang lebih akurat, Anda mengidentifikasi lapisan di bagian yang Anda dapat menurunkan kecepatan interval dari informasi baik Anda. Dengan sumur yang cukup di daerah Anda juga dapat menangani perubahan kecepatan lateral. 

Teknik dasarnya adalah untuk menentukan kecepatan dari lapisan pertama, bersama dengan waktu satu cara untuk cakrawala pertama, dan menghitung kedalaman itu. Anda kemudian melanjutkan, lapis demi lapis, sampai Anda telah mencapai cakrawala bunga. 

c. Pra-stack migrasi kedalaman: 

The imaging (dan terbaik) kedalaman akhir ini tentu saja pra-stack migrasi kedalaman, yang proses nya yang akhirnya mencapai geofisika menafsirkan sebagai kenyataan. Sekali lagi, validitas proses hanya sebagai baik sebagai model kecepatan. 

Hal ini penting untuk mengkalibrasi kedalaman gambar yang Anda hasilkan. Peta kedalaman harus cocok dengan kedalaman cakrawala di setiap sumur yang menembus cakrawala dipetakan. 

Page 10: Interpretasi Data seismik

TUGAS PRAKTIKUM

GEOLOGOI MINYAK BUMI

INTERPETASI DATA SEISMIK

Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai mata kiliah praktikum Geologi Minyak Bumi

Disusun Oleh :

Alfin Sharil Widantoro

125090707111006

MIPA

GEOFISIKA

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MEI 2014