1
xiii INTISARI Peningkatan kadar SGOT dan SGPT dalam darah merupakan indikator kerusakan hepar, disebabkan pemakaian parasetamol dosis toksik. Daun talok (Muntingia calabura) mengandung antioksidan (flavonoid) bekerja mengurangi peroksidasi lipid sehingga sebagai hepatoprotektor. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak daun talok terhadap kadar SGOT dan SGPT pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi parasetamol dosis toksik. Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groups design, sampel 24 ekor tikus putih jantan galur wistar yang dikelompokkan secara random menjadi 4 kelompok. Kelompok I kontrol negatif (pakan dan minum standar), Kelompok II (ekstrak daun talok 50 mg/200 grBB). Kelompok III (ekstrak daun talok 100 mg/200 grBB). Kelompok IV (ekstrak daun talok 200 mg/200 grBB). Pemberian per oral satu kali sehari selama 14 hari. Hari ke-15 diberikan parasetamol dosis tunggal 180 mg per oral, setelah 4 jam kemudian dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan SGOT, SGPT. Analisa Oneway anova dilanjutkan Post Hoc Lsd. Rerata kadar SGPT (IU/L) kelompok I,II,III dan IV adalah 62.44, 48.91, 56.45 dan 55.12. Hasil uji Oneway anova p=0.000(p<0.05) menunjukkan perbedaan bermakna antar kelompok. Hasil Post Hoc menunjukan perbedaan bermakna antara kelompok I dengan II, III dan IV, kelompok II dengan III dan IV, sedangkan kelompok III dengan IV tidak menunjukkan adanya perbedaan (p>0.05). Rerata kadar SGOT (IU/L) kelompok I, II, III dan IV adalah 176.25, 160.40, 173.27 dan 161.04. Hasil uji Oneway anova p=0.439(p>0.05), tidak terdapat perbedaan antar kelompok. Kesimpulan ekstrak daun talok berpengaruh terhadap kadar SGPT tetapi tidak berpengaruh terhadap kadar SGOT. Kata kunci : Ekstrak daun talok, Kadar SGPT dan SGOT, Parasetamol.

INTISARI - repository.unissula.ac.idrepository.unissula.ac.id/2477/3/abstrak_1.pdfmengetahui pengaruh ekstrak daun talok terhadap kadar SGOT dan SGPT pada tikus putih jantan galur

  • Upload
    vodat

  • View
    232

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: INTISARI - repository.unissula.ac.idrepository.unissula.ac.id/2477/3/abstrak_1.pdfmengetahui pengaruh ekstrak daun talok terhadap kadar SGOT dan SGPT pada tikus putih jantan galur

xiii

INTISARI

Peningkatan kadar SGOT dan SGPT dalam darah merupakan indikatorkerusakan hepar, disebabkan pemakaian parasetamol dosis toksik. Daun talok(Muntingia calabura) mengandung antioksidan (flavonoid) bekerja mengurangiperoksidasi lipid sehingga sebagai hepatoprotektor. Penelitian bertujuanmengetahui pengaruh ekstrak daun talok terhadap kadar SGOT dan SGPT padatikus putih jantan galur wistar yang diinduksi parasetamol dosis toksik.

Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign, sampel 24 ekor tikus putih jantan galur wistar yang dikelompokkansecara random menjadi 4 kelompok. Kelompok I kontrol negatif (pakan danminum standar), Kelompok II (ekstrak daun talok 50 mg/200 grBB). KelompokIII (ekstrak daun talok 100 mg/200 grBB). Kelompok IV (ekstrak daun talok 200mg/200 grBB). Pemberian per oral satu kali sehari selama 14 hari. Hari ke-15diberikan parasetamol dosis tunggal 180 mg per oral, setelah 4 jam kemudiandilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan SGOT, SGPT. Analisa Onewayanova dilanjutkan Post Hoc Lsd.

Rerata kadar SGPT (IU/L) kelompok I,II,III dan IV adalah 62.44, 48.91,56.45 dan 55.12. Hasil uji Oneway anova p=0.000(p<0.05) menunjukkanperbedaan bermakna antar kelompok. Hasil Post Hoc menunjukan perbedaanbermakna antara kelompok I dengan II, III dan IV, kelompok II dengan III dan IV,sedangkan kelompok III dengan IV tidak menunjukkan adanya perbedaan(p>0.05). Rerata kadar SGOT (IU/L) kelompok I, II, III dan IV adalah 176.25,160.40, 173.27 dan 161.04. Hasil uji Oneway anova p=0.439(p>0.05), tidakterdapat perbedaan antar kelompok.

Kesimpulan ekstrak daun talok berpengaruh terhadap kadar SGPT tetapitidak berpengaruh terhadap kadar SGOT.

Kata kunci : Ekstrak daun talok, Kadar SGPT dan SGOT, Parasetamol.