2
Relasi kelima hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya dapat dilakukan dalam kelompok kecil atau diskusi kelas dengan meminta mereka menuliskan, menggambarkan pikiran mereka tentang suatu situasi atau peristiwa. 2. Mengamati suatu kejadian yang tak terduga dapat merangsang siswa untuk memikirkan peristiwa tersebut. dengan demikian akan terjadi konflik konseptual yang menghasilkan ketidakpuasan terhadap konsepsi awalnya. 3. Pertanyaan dialektik (socractic questioning) dapat membantu siswa dalam menimbang cara berfikirnya yang belum konsisten dan kontradiksi satu sama lain, serta dalam mengkonstruksi gagasan mereka secara koheren. Untuk tujuan yang sama dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi gagasan sendiri melalui diskusi dengan temannya dalam kelompok kecil. 4. Siswa didorong secara aktif untuk mempertimbangkan penafsira- penafsiran alternative bagi berbagai peristiwa dan mendorong mereka untuk menilainya. 5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menguji atau memeriksa keterpakaian hasil percobaan pada situasi baru merupakan hal yang penting. Dengan cara ini siswa dapat memperolek keyakinan bahwa gagasan baru yang diperolehnya lebih berguna. Bell (1995:31-32) menyimpulkan bahwa perubahan konseptual akan terjadi dalam suatu strategi pembelajaran jika :

IPA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ipa

Citation preview

Page 1: IPA

Relasi kelima hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya dapat dilakukan dalam

kelompok kecil atau diskusi kelas dengan meminta mereka menuliskan, menggambarkan pikiran

mereka tentang suatu situasi atau peristiwa.

2. Mengamati suatu kejadian yang tak terduga dapat merangsang siswa untuk memikirkan peristiwa

tersebut. dengan demikian akan terjadi konflik konseptual yang menghasilkan ketidakpuasan

terhadap konsepsi awalnya.

3. Pertanyaan dialektik (socractic questioning) dapat membantu siswa dalam menimbang cara

berfikirnya yang belum konsisten dan kontradiksi satu sama lain, serta dalam mengkonstruksi

gagasan mereka secara koheren. Untuk tujuan yang sama dapat dilakukan dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi gagasan sendiri melalui diskusi dengan

temannya dalam kelompok kecil.

4. Siswa didorong secara aktif untuk mempertimbangkan penafsira-penafsiran alternative bagi

berbagai peristiwa dan mendorong mereka untuk menilainya.

5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menguji atau memeriksa keterpakaian hasil

percobaan pada situasi baru merupakan hal yang penting. Dengan cara ini siswa dapat

memperolek keyakinan bahwa gagasan baru yang diperolehnya lebih berguna.

Bell (1995:31-32) menyimpulkan bahwa perubahan konseptual akan terjadi dalam suatu

strategi pembelajaran jika :

1. Siswa memperoleh kejlasan baik terhadap pengetahuan dirinya maupun pengetahuan orang

lain

2. Terdapat penyelesaian terhadap kerancuan kognitif

3. Terjadi pengkonstruksian konsep baru atau penataan kembali konsep yang ada

4. Penerimaan akan kosep baru

5. Adanya penggunaan konsep-konsep baru dalam situasi/masalah baru