Upload
jafar-fandy
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMILPRIMIGRAVIDA TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN DI
PUSKESMAS KECAMATAN JATIBARANG KABUPATEN BREBES
LAELATUL MUBASYIROH
INTISARI
Kehamilan merupakan suatu kebahagiaan bagi wanita hamil dan suaminya. Tetapikehamilan juga dapat menjadi suatu kekhawatiran bagi mereka. Kekhawatiran yang dirasakanoleh wanita hamil pada trimester pertama, kedua dan ketiga memiliki ciri-ciri tersendirisesuai dengan masalah yang dirasakan pada saat kehamilannya. Kekhawatiran ini selainmempengaruhi dirinya juga mempengaruhi janin yang dikandungnya. Salah satu masalahyang sering muncul adalah beberapa pasangan mengkhawatirkan kegiatan hubungan seksualmereka selama kehamilan. Mereka merasa takut bahwa hubungan seksual akan mengganggupertumbuhan si cabang bayi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuandengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida tentang hubungan seksual selama.
Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan secaracross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu hamil primigravida diPuskesmas Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes dari data sejak bulan Januari sampaiDesember 2010 berjumlah 112 jiwa dengan ibu hamil primigravida. Cara pengambilansample dengan menggunakan quota sampling dengan jumlah sample 88 orang ibuprimigravida. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis datayang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Kendal Tau.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan kurangcenderung memiliki kecemasan dalam berhubungan. Hasil uji statistic yang menggunakananalisa Kendal tau didapatkan nilai = 0,471 dengan nilai p= 0,012 dengan taraf signifikan5%.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakana antarapengetahuan dengan kecemasan.
Kata kunci : tingkat pengetahuan, kecemasan
PENDAHULUAN
Kecemasan merupakan responindividu terhadap suatu keadaan yangtidak menyenangkan dan dialami olehsemua makhluk hidup dalam kehidupansehari-hari (Suliswati dkk, 2005).Kecemasan terjadi sebagai akibat dariancaman terhadap harga diri atau identitasdiri yang sangat mendasar bagi keberadaanindividu. Kecemasan dikomunikasikansecara interpersonal dan merupakan bagiandari kehidupan sehari-hari, menghasilkanperingatan yang berharga dan pentinguntuk upaya memelihara keseimbangan
diri dan melindungi diri (Suliswati dkk,2005).
Gejala kecemasan baik yangsifatnya akut maupun kronik (menahun)merupakan komponen utama bagi hampirsemua gangguan kejiwaan. Diperkirakanjumlah mereka yang menderita gangguankecemasan ini baik akut maupun kronikmencapai 5% dari jumlah penduduk,dengan perbandingan antara wanita danpria 2 banding 1. Dan, diperkirakan antara2% - 4% diantara penduduk di suatu saatdalam kehidupannya pernah mengalamigangguan cemas (Hawari, 2008).
Kecemasan dapat terjadi sepanjangsiklus kehidupan termasuk pada
2
kehamilan. Peristiwa kehamilanmerupakan suatu rentang waktu, dimanatidak hanya terjadi perubahan fisiologi,tetapi juga terjadi perubahan psikologisyang memerlukan penyesuaian emosi, polaberfikir, dan perilaku berlanjut hingga bayilahir. Latar belakang munculnya gangguanpsikologik atau kejiwaan adalah berbagaiketidakmatangan dalam perkembanganemosional dan psikoseksual dalam rangkakesanggupan seseorang untukmenyesuaikan diri dengan situasi tertentutermasuk kehamilan (Pantikawati danSaryono, 2010).
Kehamilan merupakan suatukebahagiaan bagi wanita hamil dansuaminya. Tetapi kehamilan juga dapatmenjadi suatu kekhawatiran bagi mereka.Kekhawatiran yang dirasakan oleh wanitahamil pada trimester pertama, kedua danketiga memiliki ciri-ciri tersendiri sesuaidengan masalah yang dirasakan pada saatkehamilannya. Kekhawatiran ini selainmempengaruhi dirinya juga mempengaruhijanin yang dikandungnya (Luluvikar,2009).
Primigravida adalah Wanita yangbaru hamil untuk pertama kalinya. seorangibu primigravida biasanya mendapatkankesulitan dalam mengenali perubahan-perubahan yang terjadi dalam tubuhnyayang menyebabkan ketidaknyamananselama kehamilannya berlangsung(Cahyono, 2010). Kehamilan pertama,biasanya perempuan banyak mengalamikekhawatiran, takut bercampur was-was,juga bahagia. Kecemasan ibu yang sedanghamil biasanya sekitar hamilnya(Luluvikar, 2009).
Salah satu masalah yang seringmuncul adalah beberapa pasanganmengkhawatirkan kegiatan hubunganseksual mereka selama kehamilan. Merekamerasa takut bahwa hubungan seksualakan mengganggu pertumbuhan si cabangbayi (Huliana, 2007). Beberapa merasagairah seksualnya menurun, karenatubuhnya melakukan banyak penyesuaian
terhadap bentuk kehidupan baru yangberkembang di rahim (Jones, 2001).
Perubahan fisik dan psikologi yangdialami ibu hamil menyebabkan ibumerasa cemas, yang dikarenakankurangnya pengetahuan ibu hamil.Penyebab tingginya angka kematian ibudan bayi di Indonesia adalah kurangnyapengetahuan ibu tentang permasalahanyang dapat timbul dalam kehamilan.Sehingga ibu tidak tahu cara mengatasiketidaknyamanan yang ibu rasakan(Solihah, 2008).
Menurut Soewandi (1997),mengatakan bahwa pengetahuan yangrendah mengakibatkan seseorang mudahmengalami stress. Ketidaktahuan terhadapsuatu hal dianggap sebagai tekanan yangdapat mengakibatkan krisis dan dapatmenimbulkan kecemasan. Stress dankecemasan dapat terjadi pada individudengan tingkat pengetahuan yang rendah,disebabkan karena kurangnya informasiyang diperoleh (Mitra riset, 2008).
Banyak mitos tentang seks selamakehamilan yang beredar luas dimasyarakat, dan dianggap sebagai suatukebenaran. Karena dianggap benar, makaperilaku seksual juga dipengaruhi danmengikuti informasi yang salah sesuaidengan mitos itu. Salah satu mitos yangberedar luas di masyarakat ialah hubunganseksual harus sering dilakukan selamamasa hamil, agar bayi didalam rahim dapattumbuh besar dan sehat. Anggapan lainyang juga salah tetapi beredar luas dimasyarakat ialah bahwa hubungan seksualtidak boleh dilakukan agar tidakmengganggu perkembangan bayi(Uduryna, 2008).
Sayangnya, sebagian dari tenagakesehatan kurang memberikan informasitentang hubungan seksual selamakehamilan. Mereka tidak mengatakan apayang bisa diharapkan atau tidak bisadiharapkan dalam hubungan intim kepadapara pasangan hamil. Sehingga banyakpasangan yang tidak tahu apa yang harusmereka lakukan. Pemahaman tentang
3
mengapa hubungan seksual selama hamilberbeda dari saat-saat lainnya akan bisamembantu meredakan ketakutan dankekhawatiran sehingga tindakanmelakukan (atau tidak melakukan)hubungan seksual selama hamil bisa lebihditerima dan dinikmati (Eisenberg, Murkofdan Hathaway, 2006).
Hasil studi pendahuluan yangdilakukan di Puskesmas KecamatanJatibarang Kabupaten Brebes yang terdiridari 14 kelurahan, ibu hamil yangterhitung sejak bulan Januari sampaidengan Desember 2010 berjumlah 492jiwa dengan ibu hamil primigravidaberjumlah 112 jiwa. Hasil wawancarayang dilakukan peneliti pada tanggal 25Oktober 2010 terhadap 5 ibu Primigravida,menunjukkan fakta yang berbeda. Hasilwawancara didapatkan 4 ibu primigravida(80%) telah diberi penjelasan tentanginformasi hubungan seksual selamakehamilan, 3 ibu primigravida (60%)diantaranya masih merasa khawatir dancemas dalam melakukan hubunganseksual, dan 1 ibu primigravida (20%)tidak merasa cemas dalam hubunganseksual. Sedangkan satu ibu primigravida(20%) yang tidak mendapatkan informasitentang hubungan seksual selamakehamilan justru tidak merasa cemasdalam hubungan seksual.
Melihat uraian diatas, maka penelititertarik untuk melakukan penelitian yangbertujuan untuk mengetahui hubungantingkat pengetahuan dengan kecemasanibu hamil primigravida tentang hubunganseksual selama kehamilan.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakanadalah survey analitik yang merupakanpenelitian yang mencoba menggalibagaimana dan mengapa fenomenakesehatan itu terjadi, kemudian melakukandinamika korelasi antara fenomena, baikantara faktor risiko dengan faktor efek(Notoatmodjo, 2002) dengan
menggunakan studi cross sectional.Populasi dalam penelitian adalah seluruhibu hamil primigravida di PuskesmasKecamatan Jatibarang Kabupaten Brebesdari data sejak bulan Januari sampaiDesember 2010 berjumlah 112 jiwadengan ibu hamil primigravida. Tehnikpengambilan sampel dengan menggunakanquota sampling yaitu dengan caramenetapkan sejumlah anggota sampelsecara quotum atau jatah (Notoatmodjo,2002). Jumlah populasi ibu primigravidaKecamatan jatibarang Brebes sebanyak112 orang. Berdasarkan hasil. perhitungantersebut dapat diketahui jumlah sampelpenelitian sebesar 87,5 yang dibulatkanmenjadi 88 orang ibu primigravida.
a. Kriteria inklusiKriteria inklusi adalah kriteriadimana subjek penelitian dapatmewakili dalam sampelpenelitian yang memenuhisyarat sebagai sampel(Notoatmodjo, 2002), yaitu:1) Ibu hamil primigravida2) Ibu hamil yang bersedia
menjadi responden3) Ibu primigravida yang dapat
membaca dan menulisb. Kriteria eksklusi
Kriteria ekslusi merupakansubjek penelitian yang tidakdapat mewakili sampel karenatidak memenuhi syarat sebagaisampel penelitian (Notoatmodjo,2002), yaitu:1) Ibu primigravida yang pada
saat peneletian mengalamisakit
2) Ibu primigravida yang tidakbersedia menjadi responden
Penelitian ini dilakukan diPuskesmas Kecamatan JatibarangKabupaten Brebes pada bulanJanuari- Februari 2010.
Pengambilan data dilakukandengan menggunakan kuesioner atau
4
angket yaitu sejumlah pertanyaan yangdiajukan secara tertulis dan jawaban diisi oleh responden sesuai dengan daftarisian yang diterima (Budiarto, 2003).Dalam penelitian ini instrumen yangdigunakan adalah kuesioner yangterbagi dalam tiga kelompok yaitu :
1) Kuesioner A yang berisi tentangbiodata responden.
2) Kuesioner B yang berisi tentangvariabel pengetahuan primigravidatentang hubungan seksual selamakehamilan terdiri dari 22pernyataan.
3) Kuesioner C yang berisi tentangkecemasan primigravida tentanghubungan seksual selamakehamilan berdasarkan kuesioneryang berkaitan dengan tingkatkecemasan dengan menggunakanalat ukur kecemasan Kuesionerdengan pertanyaan tertutup terdiridari 7 pernyataan denganmenggunakan Depression AnxietyStress Scale.Untuk mengetahui apakahkuesioner yang kita susun tersebutmampu mengukur apa yang hendakkita ukur, maka perlu diuji denganuji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skortotal kuesioner tersebut(Notoatmodjo, 2002). Rumuskorelasi yang dapat digunakanadalah rumus korelasi productmoment (Arikunto, 2006). Uji cobaresponden dilakukan di PuskesmasKecamatan Pagerbarang dengankriteria inklusi yang hampir samadengan Puskesmas KecamatanJatibarang. Pengukuran yangmemiliki reliabilitas tinggi disebutsebagai pengukuran yang reliabel(Azwar, 2007). Cara perhitunganreliabilitas suatu alat ukur dapatdilakukan dengan menggunakanrumus K-R 20 (Arikunto, 2006).
Pengolahan data analisis datadilakukan dengan bantuan programkomputer.a. Analisis Deskriptif (univariat)
Analisis deskriptif (univariat)digunakan untuk mendeskripsikanvariabel-variabel yang diteliti.Dalam hal ini digunakan untukmendeskripsikan variabelpengetahuan terhadap hubunganseksual selama kehamilan dankecemasan terhadap hubunganseksual selama kehamilan.
b. Analisis (Bivariat)Analisis bivariat digunakan untukmendapatkan gambaran hubunganantara variabel bebas dan variabelterikat. Teknik analisis data yangdigunakan dalam penelitian iniadalah korelasi Kendal Tau. Untukdapat memberikan trafsiran apakahharga tersebut signifikan atau tidakmaka dapat memberikan ketentuanbahwa, bila z hitung lebih besardari z tabel, maka koefisienkorelasi yang ditemukan adalahsignifikan.
HASIL PENELITIAN1. Karakteristik Responden
Berdasarkan Umur Kehamilan IbuTabel 1 Karakteristik RespondenMenurut Umur Kehamilan
Umur Kehamilan f %0-12 minggu
13-24 minggu25- 36 minggu
Jumlah
321630
107020
100
Berdasarkan Tabel 1dapat diketahui bahwa sebagianbesar responden mempunyai umurantara 20-35 tahun yaitu 21responden (70%), dan umur lebihdari 35 tahun sebanyak 6 orang(20%). Sedangkan banyaknyaresponden yang berumur kurangdari 20 tahun sebanyak 3 orang(10%).
5
2. Karakteristik RespondenBerdasarkan Umur IbuTabel 5 Karakteristik RespondenMenurut Umur Ibu
Umur Kehamilan f %35 Tahun
Jumlah
321630
107020
100Sumber : Hasil Kuesioner
Berdasarkan Tabel 2 dapatdiketahui bahwa sebagian besarresponden mempunyai umur antara20-35 tahun yaitu 21 responden(70%), dan umur lebih dari 35tahun sebanyak 6 orang (20%).Sedangkan banyaknya respondenyang berumur kurang dari 20tahun.
3. Karakteristik RespondenBerdasarkan Pendidikan TerakhirIbu
Tabel 3 KarakteristikResponden BerdasarkanPendidikan Terakhir Ibu
TingkatPendidikan
f %
Tidak SekolahSD
SLTPSLTA
PTJumlah
01198230
036,67
3026,676,67100
Berdasarkan Tabel 3 dapatdiketahui bahwa sebagian besarresponden mempunyai pendidikanterakhir SD yaitu sebanyak 11orang (36,67%) dan respondenyang mempunyai pendidikanterakhir SLTP sebanyak 9 orang(30%). Sedangkan jumlahresponden yang mempunyaipendidikan terakhir SLTAsebanyak 8 orang (26,67%), danyang mempunyai pendidikanterakhir di perguruan tinggisebanyak 2 orang (6,67%).
4. Karakteristik RespondenBerdasarkan Pekerjaan Ibu
Tabel 4 KarakteristikResponden Berdasarkan PekerjaanIbu
PekerjaanResponden
f %
IRTPetani
Pegawai SwastaPNS
Jumlah
21531
30
7016,67
103,33100
Berdasarkan Tabel 4 dapatdiketahui bahwa sebagian besarresponden adalah ibu rumah tanggayaitu sebanyak 21 orang (70%),Sedangkan banyaknya respondenyang bekerja sebagai petanisebanyak 5 0rang (16,67%) danyang mempunyai pekerjaan sebagaipegawai swasta sebanyak 3 orang(10%), serta yang bekerja sebagaiPNS yaitu terdapat 1 orang(3,33%).
5. Karakteristik RespondenBerdasarkan Sumber InformasiTabel 5 Karakteristik RespondenBerdasarkan Sumber Informasi
PekerjaanResponden
f %
TVMajalahkoranTeman
Tenaga KesehatanLainnya
21531
30
7016,67
103,33100
Berdasarkan Tabel 5 dapatdiketahui bahwa sebagian besarresponden adalah ibu rumah tanggayaitu sebanyak 21 orang (70%),Sedangkan banyak
A. Analis Univariat1. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Hubungan SeksualSelama Kehamilan.Tabel 6 Distribusi FrekuensiTingkat Pengetahuan Ibu HamilTentang Hubungan SeksualSelama Kehamilan
6
TingkatPengetahuan
f %
BaikCukup
Kurang BaikJumlah
5178
30
16,6756,6726,67100
Berdasarkan tabel 6menunjukkan dari 30responden terdapat 5 responden(16,67%) berpengetahuan baik.Responden yangberpengetahuan cukupsebanyak 17 responden(56,67%) dan Responden yangberpengetahuan kurang baiksebanyak 8 responden(26,67%).
2. Kecemasan IbuPrimigravida tentangHubungan seksual Selamakehamilan
Tabel 7 Distribusi FrekuensiTingkat Kecemasan Ibu HamilTentang Hubungan SeksualSelama Kehamilan
TingkatKecemasan
f %
BaikCukup
Kurang BaikJumlah
517830
16,6756,6726,67100
Berdasarkan tabel 7menunjukkan dari 30responden terdapat 5 responden(16,67%) dengan tingkatkecemasan baik. Respondenyang tingkat kecemasan cukupsebanyak 17 responden(56,67%) dan Responden yangtingkat kecemasan kurang baiksebanyak 8 responden(26,67%).
B. Analis bivariatAnalisis bivariat adalah mengetahuihubungan antara variable yang ditelitidalam hal ini dalah hubunganpengetahuan tentanghubunganseksualo selama kehamilandengan kecemasan ibu primigravidatentang hubungan seksual selamakehamilan. Dari tabel diketahuiresponden yang memiliki pengetahuankurang cenderung memilikikecemasan dalam berhubungan. Hasiluji statistic yang menggunakan analisaKendal tau didapatkan nilai = 0,471dengan nilai p= 0,012 dengan tarafsignifikan 5%. Karena nilai p < 0,05maka Ho ditolak, yang berarti adahubungan yang bermakana antarapengetahuan dengan kecemasan.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta:Salemba Medika.
Alimul, A. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta:Salemba Medika.
Arief, N. 2008. Panduan Lengkap Kehamilan dan Kelahiran Sehat. Yogyakarta:Dianloka.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka cipta.
Ayub. 2007. Frekuensi Hubungan Seks. http://www.balita-anda.indoglobal.com/index.php . 20 Oktober 2010.
Azwar, S. 2007. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
7
Budiarto, E. 2003. Metodelogi Penelitian Kedokteran. Jakarta: EGC.
Cahyono, eko. 2010. Kecemasan Primigravida Menghadapi Proses Persalinan. http://Organisasi.org/ Kecemasan-Primigravida-menghadapi-proses-persalinan-melahirkan.com. 20 Oktober 2010.
Danim, S. 2003. Metode Penelitian Kebidanan. Jakarta: EGC.
Eisenberg, Murkof dan Hathaway. 2006. Kehamilan yang Anda Hadapi Bulan perBulan. Jakarta: Arcan.
Hawari, Dadang. 2008. Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta: FKUI.
Huliana, M. 2007. Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. http://panduankesehatan.blog spot.com. 10 Oktober 2010.
Isa, A. 2008. Panduan Lengkap Hamil Sehat. Yogyakarta: Familia.
Jones, D. 2001. Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Arcan.
Luluvikar. 2009. Manajemen Asuhan Pada Ibu Primigravida. http:// luluvikar.Wordpress.com. 20 Oktober 2010.
Manuaba dkk. 2009. Memahami Reproduksi Wanita Edisi 2. Jakarta: Arcan.
Mitra Riset. 2008. Kecemasan atau Ansietas. http:// www.mitrariset.com. 12 Oktober2010.
Notoatmodjo, S. 2002. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
, S. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan:Pedoman Skripsi Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika.
Pantikawati dan Saryono. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta: NuhaMedika.
Prasetyono, D. 2008. Bimbingan Persiapan dan Perawatan Kehamilan. Yogyakarta:DIVA press.
Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: MITRA CENDIKIA Press
Saryono. 2010. Kumpulan Instrumen Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: NuhaMedika
Solihah, L. 2008. Panduan Lengkap Hamil Sehat. Yogyakarta: DIVA press.
Stoppard, M. 2002. Panduan Mempersiapkan Kehamilan dan Persalinan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Stuart, Gail W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
8
Suliswati, dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Uduryna, 2008. Mitos Seks di Seputar Kehamilan. http:// Uduryna.blogdetik.com. 12Oktober 2010.
Wawan dan Dewi. 2010. Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku. Yogyakarta: NuhaMedika.
Zaviera, F. 2007. Teori Kepribadian Sigmun Freud. Yogyakarta: PRISMASOPHIE.