12
ARTIKE L FAKHRI AHNAF DHIA IX-G 12/5/2012 PERDAGANGAN INTERNASIONAL

ips ekonomi 07.12.2012

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ekonomic

Citation preview

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Kata Pengantar

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan NYA mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Perdagangan Internasional yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang Perdagangan Internasional yang sangat menarik bagi para pembaca. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru IPS yang telah membimbing dalam belajar.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

5 Desember 2012

penyusun

(Fakhri Ahnaf D)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. 1DAFTAR ISI ............................................................................................................. 2LATAR BELAKANG.................................................................................................3Perdagangan Sumut melemah ...................................................................................4RI-Uni Eropa Masih Petakan Konsep Perdagangan Bebas.........................................5Berikut 4 Prioritas Strategi Perdagangan Internasional...............................................7PERTANYAAN DAN KESIMPULAN .....................................................................8A. Pertanyaan........................................................................................................8

B. Kesimpulan .....................................................................................................9LATAR BELAKANG

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Perdagangan Internasional saat ini semakn maju, dengan didukungnya perdagangan bebas, export import semakin lebih mudah, namun tanpa kita sadari banyak nya penyelundupan dan monopoli. Untuk itu dengan menciptakan perdagangan yang adil, maka semua pihak akan saling menguntungkan.

Perdagangan Sumut melemah

MEDAN - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perlambatan di laju penerimaan devisa perdagangan internasional Sumatera Utara. Kondisi itu didorong oleh pelemahan kinerja ekspor Sumut sebesar 12,5 persen Oktober 2012 lalu.

Kepala BPS Sumut Suharno mengatakan, ekspor Sumut pada Oktober 2012 mencapai USD781,52 juta turun 9,26 persen dibandingkan capaian pada September sebelumnya sebesar USD861,27 juta. Sedangkan Oktober 2011 lalu, realisasi ekspor Oktober 2012 ini juga turun 10,93 persen dibandingkan Oktober 2011 yang mencapai USD87,458 juta.

Penerimaan devisa kita dari ekspor masih terus tergerus akibat pengaruh krisis global yang semakin sistemik. Realisasinya berdasarkan nilai juga melambat," paparnya di Medan.

Dia menjelaskan, sejak Januari hingga Oktober 2012 lalu, nilai realisasi ekspor Sumut melambat 12,5 persen dimana pada periode JanuariOktober 2011 lalu, total ekspor mencapai USD9,84 miliar. "Sementara di periode tahun ini hanya USD8,61 miliar, tambahnya.

Dia melanjutkan, penurunan penerimaan devisa ini juga cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, selama 2012 kinerja ekspor Oktober mencatatkan kedua terendah sepanjang tahun. Begitu pula secara akumulatif, capaian Oktober ini merupakan ketiga terendah sejak 2007.

Pemerintah sepertinya harus semakin memaksimalkan kegiatan ekspor ini. Namun jika kita lihat selisih volumenya cukup jauh karena di Oktober 2012 ini mencapai 685.974 ton sementara Mei lalu hanya 547.155 ton. Ini karena ada penurunan ekspor disertai penurunan harga, ungkapnya.

Sementara secara akumulatif, capaian ekspor Januari Oktober 2012 ini, berada di posisi ketiga terendah setelah pada 2007 total penerimaan devisa dari ekspor mencapai USD7,08 miliar dan di 2009 yang hanya USD6,46 miliar. tambah Suharno.

Suharno juga mengatakan, kondisi penurunan penerimaan devisa dari ekspor ini juga semakin parah karena penurunan penerimaan devisa justru terjadi di sektor industri, yang merupakan sektor terpenting dalam perdagangan internasional Sumut.

Dia menjelaskan, hingga Oktober lalu, sektor penyumpang devisa ekspor terbesar kita masih sektor Industri dengan nilai mencapai USD6,26 miliar. Sektor ini berkontribusi sebesar 72,7 persen terhadap total perolehan devisa ekspor.

"Hingga oktober ini pun perolehannya melambat 11,97 persen dari JanuariOktober lalu yang mencapai USD6,41 miliar sehingga pemerintah harusnya dapat bergerak lebih cepat dalam mendorong hilirisasi. Kita tidak ingin perekonomian di sektor ini bangkrut, tutupnya.

sumber:

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=270356:perdagangan-sumut-melemah&catid=18:bisnis&Itemid=95ne)

07/12/2012 11:31

RI-Uni Eropa Masih Petakan Konsep Perdagangan Bebas

NUSA DUA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan bahwa finalisasi dari Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) saat ini masih dalam proses tahap memetakan. Beberapa hal utama yang akam dibahas masih dinegosiasikan oleh Indonesia dan Uni Eropa.

Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Kemendag Iman Pambagyo mengatakan, pemetaan itu akan selesai dalam beberapa bulan mendatang.

"Mulai soal prosedur, ketentuan-ketentuannya, hingga struktur negosiasinya. Kalau sudah selesai, kami akan serahkan kepada pemerintah sebagai rekomendasi dari working group," kata Iman seusai acara European Union-Indonesia Business Dialogue (EIBD) 2012 di Nusa Dua, Bali, Jumat (9/11/2012).

Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa, kata dia, saling sepakat untuk mendorong agar CEPA bisa memasuki tahap lanjut. Dia menambahkan, pemerintah Indonesia tetap mengutamakan kepentingan nasional. Dengan begitu, ketika ada industri nasional yang merasa terancam dengan kesepakatan CEPA, harus diketahui apa sebabnya dan dianalisa secara objektif sehingga ada kesiapan serta antisipasinya.

"Kita mau memperoleh nasib yang lebih baik dengan kesepakatan ini. Kita juga harus lebih sensitif," ucapnya.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, persiapan CEPA membutuhkan waktu setidaknya tiga sampai enam tahun.

"Fokus melakukan pembahasan terkait kerja sama investasi oleh pihak swasta dan pemerintah kedua pihak. Lalu, pada saat CEPA dibahas, harus clear, berapa investasi dari Eropa yang akan masuk dalam lima tahun ke Indonesia? Termasuk, kerjasama di pariwisata. Artinya, harus jelas angka-angkanya, target jangka panjang," kata Hidayat.

Hidayat berharap, Eropa terus meningkatkan nilai investasinya di Indonesia meski saat ini masih terjadi perlambatan ekonomi di kawasan itu. Adapun sektor-sektor industri yang berpotensi memiliki peluang investasi antara lain adalah manufaktur, agro industri dan barang modal seperti permesinan asal Jerman, Italia, dan Inggris. (gna)(Sandra Karina/Koran SI/rhs)

Sumber: http://economy.okezone.com/read/2012/11/09/320/716260/ri-uni-eropa-masih-petakan-konsep-perdagangan-bebas07/12/2012 11:40

Berikut 4 Prioritas Strategi Perdagangan InternasionalAktivasi diseminasi kerjasama peningkatan ekspor harus terus dilakukan dengan memanfaatkan jejaring kemitraan dengan lembaga pemerintah dan non-pemerintah.JAKARTA, Jaringnews.com - Arah strategi perdagangan internasional ke depan akan diprioritaskan kepada empat hal yakni intensifikasi promosi dan diplomasi perdagangan internasional melalui pendekatan komoditi dan negara tujuan ekspor, ekpor produk yang bernilai tambah, peningkatan ekspor ke pasar non tradisional (Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika dan Eropa Timur), serta perlindungan dan penguatan pasar domestik.

Hal itu dikatakan Kasubdit Asia Pasific dan Afrika Dit Kerjasama Pengembangan Ekspor, Dirjen Kementerian Perdagangan Adhar Hazairi melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (1/12).

Dengan melakukan klinik bisnis, para eksportir daerah harus terus memperkaya dan membuka wawasan mengenai kondisi pasar atau produk di negara tujuan ekspor, kata Adhar.

Adhar menilai, aktivasi diseminasi kerjasama peningkatan ekspor harus terus dilakukan dengan memanfaatkan jejaring kemitraan dengan lembaga pemerintah dan non-pemerintah.

Hal ini penting untuk meningkatkan daya saing sekaligus memperluas pangsa pasar produk ekspor Indonesia, imbuhnya.

Sumber: http://jaringnews.com/ekonomi/umum/28838/berikut-prioritas-strategi-perdagangan-internasional07/12/2012 11:15

PERTANYAAN DAN KESIMPULAN

A.Pertanyaan1. Jelaskan keuntungan yang diperoleh indonesia dalam perdagangan internasional Menjalin Persahabatan Antar Negara

Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri

Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.

Memperoleh keuntungan dari spesialisasi

Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.

Memperluas pasar dan menambah keuntungan

Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.

Transfer teknologi modern

Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.

2. Apa hambatan utama yang dihadapi indonesia dalam perdagangan internasional?

Perbedaan Mata Uang Antarnegara

Kualitas Sumber Daya yang Rendah

Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar

Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara

Terjadinya Perang

Adanya Organisasi Organisasi Ekonomi Regional

Subsidi

Exchage Control

Peraturan anti-dumping

Banyaknya saingan

3. Bagaimana perdagangan internasional dapat dilakukan secara adil?

Dengan menetapkan peraturan pembatasan barang expor/imoprt agar tidak terjadi monopoli dari produsen yang bermodal tinggi/besar terhadap produsen bermodal lemah/kecil, sehingga barang dari dalam negeri tidak akan kalah dengan produk luar negeri. Sehingga terjadi keadilan antara produsen besar dan produsen kecil.B.Kesimpulan

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.

Faktor-faktor untuk melakukan perdagangan internasional yaitu memenuhi kebutuhan, memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara, perbedaan kemampuan, kelebihan produk dalam negeri, perbedaan keadaan, kesamaan selera, membuka kerja sama, dan era globalisasi

Sedangkan manfaat perdagangan internasional antara lain memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri, memperoleh keuntungan dari spesialisasi, memperluas pasar dan menambah keuntungan, transfer teknologi modern dan perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern

ARTIKEL

FAKHRI AHNAF DHIA

IX-G

12/5/2012

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

9