Upload
gunk-lanank
View
168
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Ilmu dan Teknologi Diibaratkan Pisau Bermata Dua Mencermati film Jurassic Park, terasa melambung kembali harapan kita akan kemampuan manusia dalam pengembangan teknologi sebagai upaya mempertinggi mutu kehidupan. Namun demikian, terekam pula kengerian, sekaligus bahaya, yang mengancam peradaban manusia. Pertama, sekalipun fiksi, alur cerita yang dibangun dalam
Citation preview
ILMU DAN TEKNOLOGI DIIBARATKAN PISAU BERMATA DUA
Lingkungan Pesisir 1
Nama : I Gst. Agung Lanang Widyantara
NIM : 1291261013
Jurusan : Lingkungan Pesisir
Ilmu dan Teknologi Diibaratkan Pisau Bermata Dua
Mencermati film Jurassic Park, terasa melambung kembali harapan kita akan
kemampuan manusia dalam pengembangan teknologi sebagai upaya mempertinggi
mutu kehidupan. Namun demikian, terekam pula kengerian, sekaligus bahaya, yang
mengancam peradaban manusia.
Pertama, sekalipun fiksi, alur cerita yang dibangun dalam film ini bertolak
dari kerangka ilmiah. Karena itulah, film ini bisa menjadi cermin tentang keajaiban
yang mampu dihasilkan oleh manusia, dengan kemampuan rekayasa genetikanya, be-
berapa tahun mendatang. Dalam film ini, keajaiban itu berwujud lahirnya kembali
binatang purba, dinosaurus, hasil pencangkokan DNA (dioxyribose nucleid acid)
darah dinosaurus dari serangga penghisap darah yang terjebak getah pohon, menjadi
fosil. Keberhasilan penciptaan kembali dinosaurus ini menjadi bukti akan keung-
gulan manusia dengan teknologinya.
Kedua, teknologi rekayasa genetika yang berhasil dikembangkan ternyata
menyeret manusia pada keruntuhan nilai-nilai peradaban. Dinosaurus yang berhasil
dibidupkan kembali justru menjadi momok. Di luar perhitungan, dinosaurus yang
mulanya direncanakan untuk tidak berkembang biak, sehingga dalam rekayasa ini
dibuat berkelamin betina semua, ternyata meleset. Ditemukan telur dinosaurus yang
menetas di alam terbuka. Akhirnya, terjadilah kekacau-balauan. Dinosaurus yang
sudah tak terkontrol ini mengamuk, memorak-porandakan semua yang ada. Dan
kengerian pun mengancam manusia.
ILMU DAN TEKNOLOGI DIIBARATKAN PISAU BERMATA DUA
Lingkungan Pesisir 2
Rekayasa Genetika, Primadona Bioteknologi
Film Jurassic Park menjadi menarik untuk didiskusikan karena di sinilah
orang kembali teringat akan bioteknologi serta gambaran keuntungan dan kerugian
yang menyertainya. Agar gambaran kita tentang bioteknologi menjadi proporsional,
baiklah kita tinjau sedikit pengertian bioteknologi. Banyak dijumpai definisi tentang
bioteknologi. Namun begitu ada satu keseragaman yang dapat ditarik bahwa
bioteknologi selalu berkaitan dengan kegiatan mikroorganisme, sistem dan proses
biologi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Bioteknologi ini menjadi perbincangan menarik terutama ketika
dikembangkannya teknologi rekombinan DNA (deoxyribose nucleid acid). Dengan
teknologi ini, manusia mampu menghasilkan sesuatu yang sebelumnya sulit dapat
dibayangkan. Ini bisa dimungkinkan karena DNA, sebagai bahan materi genetik,
mampu dimanipulasi dan direkayasa sesuai dengan keinginan manusia. Seperti
diketahui, DNA berupa pita ganda yang saling terpilin membentuk spiral (double
helix). Dengan demikian, salah satu pita molekul DNA itu dapat diibaratkan sebagai
pita kaset; jika pita itu dapat dihapus rekamannya, mengapa pita molekul DNA yang
berisi informasi genetik itu tidak dapat dihapus dan diganti dengan informasi keturu-
nan yang lain? Di sinilah awal munculnya teknologi rekayasa genetika. Ternyata,
DNA suatu organisme dapat dipergunakan untuk merekayasa DNA organisme lain
sehingga terbentuk hasil yang sama sekali baru.
Dengan rekayasa genetika, manusia dapat memperoleh banyak kemudahan,
misalnya dalam bidang kedokteran berhasil diproduksi insulin dari bakteri. Padahal,
sebelumnya produksi insulin banyak bergantung pada pankreas hewan. Banyak lagi
hasil yang menggembirakan manusia dari teknologi rekayasa genetika.
Peranan Etika
Jika kita lihat satu sisi keuntungan dari rekayasa genetika, maka serentak
semua akan mendukung pengembangan teknologi ini secara besar-besaran. Namun,
sebagai gambaran, film Jurassic Park seakan mengisyaratkan bahwa rekayasa
genetika dan bioteknologi sebagai pisau bermata dua. Satu sisi menguntungkan,
ILMU DAN TEKNOLOGI DIIBARATKAN PISAU BERMATA DUA
Lingkungan Pesisir 3
namun sisi lain menjadi ancaman. Dalam film ini, dinosaurus bukan hanya dapat
dihidupkan kembali sehingga memperkaya kembali penghuni bumi ini, bahkan
manusia sendiri terancam oleh kemunculannya. Rekayasa genetika sebagai teknologi
bukan saja merendahkan harkat manusia, bahkan mengobrak-abrik ciptaan Tahan.
Lantas bagaimanakah makna etika dalam pengembangan teknologi?
Mengutip A.W. Pratikaya, teknologi adalah kemampuan manusia untuk
memanipulasi lingkungan (alam) sehingga diperoleh nilai tambah (added value) bagi
manusia. Pengertian ini memberikan harapan bahwa sebenarnya teknologi
merupakan keharusan bagi manusia. Persoalannya adalah ketika pandangan kita
tertuju pada dampak pisau bermata dua itu, Karena itulah, sebenarnya teknologi me-
merlukan etika sebagai penuntun dan “pengendali”. Dalam hal ini, setidak-tidaknya
ada dua pandangan. Pertama, pandangan yang menganggap bahwa etika tidak boleh
terpengaruh pada perkembangan teknologi. Kedua, pandangan yang menganggap
bahwa etika harus berkembang dan perubahannya disesuaikan dengan laju
perkembangan teknologi.
Jelas, kedua pandangan ini sama-sama belum merupakan fungsi etika itu
sendiri. Pandangan pertama, jelas etika menjadi sesuatu yang kaku dan teknologi
tidak akan pernah berkembang. Sebaliknya, pandangan kedua justru
mengesampingkan makna etika. Dalam hal ini, etika tidak pernah punya fungsi
sebagai kendali. Karena itulah, perlu pandangan alternatif. Sebuah pandangan yang
menggabungkan kedua pandangan di atas, dengan dua prinsip. Pertama, etika ini
mampu mengantisipasi perkembangan teknologi, dan kedua tetap berlandasan pada
nilai idealnya. Etika alternatif inilah yang seharusnya menjadi pijakan dalam
pengembangan teknologi, khususnya bioteknologi.
Perkembangan teknologi tidak akan dapat dihentikan. Sebab, di samping
perkembangan sains juga begitu pesat, teknologi itu sendiri menjadi kebutuhan
manusia karena hasil-hasil yang dicapai sangat bermanfaat bagi peningkatan mutu
hidup manusia. Sebaliknya, agar teknologi tidak menjadi liar, yang berimplikasi pada
pelecehan martabat kemanusiaan dan nilai-nilai Ketuhanan, maka perlu penjagaan
dengan etika. Etika di sini bisa berarti kesadaran moral manusia untuk senantiasa
ILMU DAN TEKNOLOGI DIIBARATKAN PISAU BERMATA DUA
Lingkungan Pesisir 4
mendasari setiap tindakan teknologinya dengan nilai-nilai atau kesadaran filter dalam
setiap gagasan yang dicoba akan dikembangkan.
Dengan model hubungan etika dengan teknologi semacam di atas, kiranya
dapat diminimalkan terjadinya dampak teknologi. Apa yang menjadi pilihan
teknologi, bagaimana pengembangannya, dan apa kepentingannya. Rekayasa
genetika jelas sangat memerlukan etika dalam pengembangannya karena teknologi
ini mampu membuat sesuatu yang baru, termasuk organisme. Misalnya dalam
pengembangan dinosaurus seperti yang terdapat dalam cerita fiksi-ilmiah Jurassic
Park. Apa kepentingan menghidupkannya kembali? Bagaimana dampak yang
ditimbulkannya nanti? Dan yang penting, apakah ini tidak menyalahi hak cipta yang
hanya di milik oleh Tuhan? Dan pertanyaan-pertanyaan kritis lainnya yang berfungsi
sebagai kesadaran filter. Apalagi jika teknologi ini mencoba membuat manusia,
seperti yang diangankan terwujudnya manusia klon (cloning). Sungguh sebuah ke-
galauan yang maha-dahsyat.
Subjektivasi Bioteknologi
Persoalan mendasar berkaitan dengan pentingnya etika sebagai penuntun dan
pengendali bioteknologi adalah karakter bioteknologi itu sendiri. Pertama,
bioteknologi bisa dimanfaatkan untuk membuat apa saja dan, karena itulah, karater
kedua-nya, bioteknologi ini sulit untuk dikendalikan. Dua karakter ini jelas mampu
melahirkan kejadian-kejadian di luar dugaan, apalagi kecenderungan terjadinya
pergeseran peran bioteknologi menjadi begitu besar. Bioteknologi seakan menjadi
variabel yang menentukan, sementara nilai kemanusiaan menjadi terabaikan. Di sini
terjadi subjektivasi bioteknologi dan objektivasi manusia. Jika ini yang terjadi, maka
martabaat manusia menjadi terancam, mereka akan terpasung oleh ciptaannya sen-
diri.
Memang itu menjadi tantangan manusia modern di era modern, era
perkembangan bioteknologi yang menakjubkan dan mungkin belum pernah terjadi
dalam sejarah umat manusia.
ILMU DAN TEKNOLOGI DIIBARATKAN PISAU BERMATA DUA
Lingkungan Pesisir 5
Kini semuanya berpulang pada manusia sendiri. Terus memacu penguasaan
teknologinya tanpa kontrol etika atau sejak dini sadar untuk tidak memisahkan etika
dengan iptek yang dikuasainya.