Irenti Unp Pkmgt.pdf

  • Upload
    irenti

  • View
    24

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    PRAMUKA ALA ANAK USIA DINI UNTUK MENUMBUHKAN

    KECERDASAN MORAL ANAK

    BIDANG KEGIATAN

    PKM-GAGASAN TERTULIS

    Diusulkan oleh:

    Irenti NIM/BP: 1305110/2013

    Alzira Nanse Maharani NIM/BP: 1300649/2013

    Gabriela Yastika Putri NIM/BP: 1305094/2013

    Rajib Ansyari NIM/BP: 14011011/2014

    UNIVERSITAS NEGERI PADANG

    PADANG

    2015

  • ii

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

    RINGKASAN ....................................................................................................... iv

    PENDHULUAN

    Latar Belakang ....................................................................................................... 1

    Tujuan ..................................................................................................................... 2

    Manfaat ................................................................................................................... 2

    GAGASAN

    Kondisi Kekinian Moralitas Anak........................................................................3

    Solusi yang Pernah ditawarkan ............................................................................ 3

    Gagasan Baru yang ditawarkan ........................................................................... 3

    Pihak-pihak yang dapat mengimplementasikan gagasan .................................. 6

    Langkah-langkah stategis dalam implementasi gagasan .................................. 7

    KESIMPULAN ....................................................................................................... 7

    DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing.........................8

    Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas..........13

    Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana.............................................14

    iii

  • RINGKASAN

    Masa awal anak-anak (early childhood) merupakan periode perkembangan

    yang terjadi mulai akhir bayi hingga sekitar usia lima atau enam tahun. Pada masa

    ini proses perkembangan terjadi dengan pesat dan sangat fundamental bagi

    kehidupan selanjutnya. Anak memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang jauh

    berbeda dari orang dewasa. Anak selalu aktif, dinamis, antusias, dan ingin tahu

    terhadap apa yang dilihat dan didengarnya, seolah-olah tidak pernah berhenti

    belajar.

    Namun sayangnya, saat ini sudah banyak terjadi krisis moral pada anak-

    anak, seperti maraknya kasus bullying, berkelahi dengan teman sebaya, dan anak

    usia dini pun sudah bisa berbohong. Ini disebabkan karena pengaruh dari

    lingkungan sekitar, kurangnya perhatian dari orang tua dan dampak dari tayangan

    televisi serta situs-situs internet yang mengandung unsur-unsur negatif. Jika hal

    tersebut tetap dibiarkan, tidak mendapat penanganan yang serius akan

    menyebabkan kehancuran negara kita, negara yang seharusnya berkembang

    malah akan terjadi sebaliknya, kekacauan terjadi dimana-dimana, tak peduli orang

    lain dan mementingkan diri sendiri yang akan menyebabkan kerusakan

    lingkungan. Maka hendaklah seorang anak itu ditanamkan kecerdasan moral

    sedini mungkin dan berlangsung secara berkesinambungan sepanjang kehidupan.

    Maka untuk mengatasi permasalahan ini, penulis membuat sebuah gagasan

    program pramuka untuk anak usia dini yang dinamakan pramuka pra siaga.

    Penulis mengusulkan program pramuka ini karena pramuka merupakan program

    yang efektif untuk menumbuhkan kecerdasan moral dan pembentukan karakter.

    Namun pendidikan pramuka di Indonesia hanya baru mulai diterapkan pada

    murid Sekolah Dasar. Padahal seharusnya pendidikan pramuka ini harus diajarkan

    sejak dini pada anak yaitu pada pendidikan Taman Kanak-Kanak karena masa

    kanak-kanak merupakan masa yang paling kritis dalam perkembangan hidup

    manusia.

    iv

  • PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Perkembangan merupakan suatu perubahan, baik secara psikis maupun

    psikologis yang dialami oleh seorang anak yang didukung oleh faktor lingkungan

    dan proses belajar menuju kedewasaan. Dalam perkembangan kehidupan,

    manusia mengalami yang namanya tahap-tahap perkembangan atau yang lebih

    dikenal dengan tugas-tugas perkembangan. Banyak teori yang menyatakan bahwa

    masa balita atau masa kanak-kanak awal merupakan masa yang paling kritis

    dalam perkembangan hidup manusia. Berdasarkan teori psikoanalisa Freud, pada

    masa awal perkembangan terjadi kesulitan penyesuaian kepribadian. Kesulitan ini

    dikatakan Freud dapat dilacak sampai ke suatu pengalaman yang tidak

    menyenangkan di masa kanak-kanak.

    Masa awal anak-anak (early childhood) juga disebut masa anak usia

    prasekolah, merupakan periode perkembangan yang terjadi mulai akhir bayi

    hingga sekitar usia lima atau enam tahun (Santrock,2002). Anak pada masa

    awalnya adalah sosok yang sangat istimewa. Mereka adalah individu yang sedang

    menjalani proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi

    kehidupan selanjutnya. Ia memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang jauh

    berbeda dari orang dewasa. Anak selalu aktif, dinamis, antusias, dan ingin tahu

    terhadap apa yang dilihat dan didengarnya, seolah-olah tidak pernah berhenti

    belajar (Hartati, 2007)

    Namun sayangnya, saat ini sudah banyak terjadi krisis moral pada anak-

    anak, seperti maraknya kasus bullying, berkelahi dengan teman sebaya, dan anak

    usia dini pun sudah bisa berbohong. Ini disebabkan karena pengaruh dari

    lingkungan sekitar, kurangnya perhatian dari orang tua dan dampak dari tayangan

    televisi serta situs-situs internet yang mengandung unsur-unsur negatif. Jika hal

    tersebut tetap dibiarkan, tidak mendapat penanganan yang serius akan

    menyebabkan kehancuran negara kita, negara yang seharusnya berkembang

    malah akan terjadi sebaliknya, kekacauan terjadi dimana-dimana, tak peduli orang

    lain dan mementingkan diri sendiri yang akan menyebabkan kerusakan

    lingkungan. Maka hendaklah seorang anak itu ditanamkan kecerdasan moral

    sedini mungkin dan berlangsung secara berkesinambungan sepanjang kehidupan.

    Kecerdasan moral didefinisikan oleh Borba (2008) adalah kemampuan

    untuk memahami benar dan salah dan pendirian yang kuat untuk berpikir dan

    berperilaku sesuai dengan nilai moral. Lebih lanjut, Borba (2008) merumuskan

    kecerdasan dalam tujuh kebajikan moral yaitu :

    1. Empati adalah mampu memahami dan merasakan sesuatu yang dialami orang

    lain, kepekaan akan kebutuhan orang lain, keinginan untuk melakukan

    sesuatu terhadap orang lain yang mengalami kesulitan.

    2. Hati nurani adalah mampu menilai, memilih, menentukan tindakan yang

    benar.

    1

  • 3. Kontrol diri adalah mampu menahan diri dari keinginan atau dorongan, sikap

    tidak tergesa-gesa melakukan sesuatu yang potensial untuk membahayakan

    diri maupun orang lain, kepercayaan diri untuk melakukan sesuatu.

    4. Rasa Hormat menunjukkan sikap menghargai, menghormati orang lain dan

    diri sendiri, tidak menunjukkan kekerasan, meminta ijin, berterima kasih.

    5. Kebaikan Hati merupakan tidak berorientasi pada kebutuhan sendiri atau

    egois, berorientasi pada kebutuhan orang lain, menunjukkan perasaan kasih,

    sikap menghibur, membantu, menolong orang yang dalam ketidaknyamanan

    atau kesulitan.

    6. Toleransi merupakan menerima perbedaan dalam berbagai hal, menghargai

    orang lain dari sisi sifat atau karakter.

    7. Keadilan adalah tidak harus selalu menang atau dimenangkan, mengikuti

    aturan, membantu, mendengar pendapat orang lain.

    Kebajikan-kebajikan utama tersebut yang akan melindungi anak agar tetap

    berada di jalan yang benar dan mendorong anak untuk berperilaku moral. Ketika

    anak berhasil menguasai satu kebajikan, kecerdasan moralnya semakin meningkat

    dan anak mencapai tingkat kecerdasan moral yang lebih tinggi (Borba,2008).

    Membangun karakter atau pun moral, tidaklah semudah membalikkan

    telapak tangan, tidak cukup hanya membangun fisik secara utuh, melainkan

    membutuhkan proses panjang hingga anak tumbuh dan berkembang sampai

    dewasa. Pembangunan karakter memerlukan kekonsistenan dan orientasi kearah

    pembangunan jiwa yang semangat dalam diri individu. Karakter merupakan

    tatanan nilai nilai moral yang perlu ditanamkan sejak dini. Peran penting dalam

    penanaman karakter dapat bermulai dari keluarga dan sekolah sebagai fasilitas

    proyek pembentukkan karakter.

    Kegiatan kepramukaan merupakan salah satu kegiatan yang bisa

    menumbuhkan kecerdasan moral anak. Namun, pramuka baru diajarkan di

    sekolah dasar yang dinamakan pramuka siaga. Sehingga penulis tertarik untuk

    membuat program kegiatan pramuka untuk anak usia dini yang penulis namakan

    pramuka pra siaga. Oleh karena itu judul yang diangkat dalam karya tulis ini

    adalah : Pramuka Ala Anak Usia Dini Untuk Menumbuhkan Kecerdasan Moral

    Anak.

    Tujuan

    Karya tulis ini bertujuan meningkatkan kecerdasan moral anak usia dini

    melalui permainan dalam program kegiatan pramuka.

    Manfaat

    Melalui karya tulis ini diharapkan dapat mendongkrak kecerdasan moral

    anak usia dini, sehingga dapat memunculkan generasi penerus bangsa yang

    memiliki kecerdasan moral yang tinggi.

    2

  • GAGASAN

    Kondisi Kekinian Moralitas Anak

    Dalam koran Republika online (2014), Komisi Nasional Perlindungan

    Anak (Komnas PA) menyatakan bahwa anak pelaku kejahatan dari Januari hingga

    September 2014 di DKI Jakarta sebanyak 816 orang atau naik 26 persen

    dibanding kasus 2013. Dalam liputan6.com, 2 orang kakak beradik di Jawa Timur

    yang masih berusia 3,5 dan 2,5 tahun memiliki kegemaran buruk yaitu merokok

    sejak usia 1,5 tahun. Dan beberapa bulan sebelumnya telah terjadi kekerasan yang

    dilakukan oleh beberapa orang siswa SD kepada seorang siswi di SDS Perwari

    Bukittinggi.

    Sehingga dapat dikatakan bahwa moralitas anak semakin lama semakin

    menurun. Telah terjadi krisis moral pada diri anak, yang disebabkan oleh faktor

    lingkungan, kurangnya perhatian dari orang tua dan dampak dari tayangan televisi

    serta situs-situs internet yang mengandung unsur-unsur negatif. Anak kebanyakan

    diajarkan bagaimana menjadi pintar, sedangkan untuk membangun kecerdasan

    moral anak itu sendiri hanya sedikit diajarkan oleh orang tua dan gurunya.

    Solusi yang Pernah Ditawarkan

    Solusi yang telah diterapkan untuk mengatasi penyimpangan moral yang

    terjadi pada anak usia dini adalah melalui metode pembelajaran moral yang ada

    dalam kurikulum pembelajaran di TK, dimana terdapat 6 metode yaitu metode

    praktek langsung, pemberian tugas, tanya jawab, bercerita, unjuk kerja dan

    bermain serta melalui pendidikan holistik berbasis karakter. Namun, pembelajaran

    moral yang diajarkan belum efektif untuk menumbuhkan kecerdasan moral anak.

    Gagasan Baru yang Ditawarkan

    Gagasan yang ditawarkan adalah membuat modul/program kegiatan

    pramuka bagi anak usia dini, yang dinamakan pramuka pra siaga. Pramuka pra

    siaga yang artinya di sini adalah praja muda karana bersiap menuju tingkat siaga

    atau persiapan pramuka menuju tingkat siaga. Keanggotaan pramuka pra siaga

    diambil dari anak yang masih sekolah di pendidikan Taman Kanak-Kanak. Setiap

    tingkatan pramuka memiliki janji masing masing, di pramuka pra siaga ini kita

    terapkan/ajarkan janji yang berada pada pramuka siaga, karena pramuka prasiaga

    masih dalam masa latihan dan pengembangan untuk menjadi anggota pramuka

    yang sebenarnya.

    Janji pramuka pra siaga yaitu:

    1. Dwi Satya

    1) Demi kehormatanku aku berjanji dan bersungguh-sungguh menjalankan

    kewajiban ku terhadap Tuhan dan menurut tata krama keluarga.

    2) Setiap hari berbuat kebaikan.

    2. Dwi Dharma

    3

  • 1) Prasiaga itu berbakti kepada ayah dan bundanya.

    2) Prasiaga itu berani dan tidak pernah putus asa .

    Di dalam pramuka prasiaga inilah kita mengajarkan anak untuk

    menumbuhkan kecerdasan moralnya. Dimana ada tujuh kecerdasan moral yang

    harus dimiliki oleh anak yaitu: rasa empati, hati nurani, kontrol diri, rasa hormat,

    kebaikan hati, dan toleransi, serta menumbuhkan rasa keadilan di dalam diri

    mereka dengan cara memberi mereka pengenalan terhadap ilmu pramuka yang

    kami buat dalam bentuk modul pramuka selama 10 kali pertemuan.

    MODUL PRAMUKA

    N

    O

    Nama

    Kegiatan

    Alat

    dan

    Bahan

    Metode Kegiatan Wak

    tu

    Kecerda

    san Moral

    yang

    ditumbuh

    kan

    Per

    tem

    uan

    ke

    1,2

    ,3.

    Mengingat

    sang pen-

    cipta

    (mengenal

    rukun is-

    l lam, rukun

    iman dan

    dua kalimat

    syahadat)

    - Kertas

    origa-

    - Gun-

    ting

    - Kertas

    karton

    - Lem

    - Setiap awal pertemuan

    selalu diingatkan tentang

    rukun islam, iman dan dua

    kalimat syahadat.

    - Pembina menulis di kertas

    karton poin-poin dari

    rukun iman, rukun islam

    dan dua kalimat syahadat

    dan memotongnya.

    - Lalu siswa diajak untuk

    menempelkannya di papan

    tulis secara berurutan.

    3 x 45

    menit

    - Hati Nurani

    - Rasa

    Hormat

    Per

    tem

    uan

    ke

    4

    Menyebut

    kan

    lambang

    gerakan

    pramuka

    dan

    tokohnya

    - Gambar

    kelapa

    - Gambar

    tokoh

    pramu-

    ka

    - Pembina menceritakan se-

    jarah pramuka.

    - Lalu pembina menempel-

    kan gambar tunas kelapa

    dan gambar tokoh pendiri

    pramuka beserta dengan

    nama-namanya.

    - Siswa dibentuk menjadi

    beberapa kelompok, sete-

    lah itu menyuruh tiap tiap

    siswa menempelkan secara

    bergantian di kelompok.

    - Beri reward berupa bin-

    tang atau permen.

    45

    menit

    - Kontrol diri

    - Keadilan

    4

  • Per

    tem

    uan

    ke

    5

    Menyusun

    puzzle

    dengan

    gambar

    badge dan

    tunas

    kelapa

    - Badge

    - Gun-

    ting

    - Selasi-

    ban

    - Bagi siswa dalam kelom-

    pok yang terdiri dari 5

    orang.

    - Berikan ke tiap-tiap kelom-

    pok gambar badge dan tu-

    nas kelapa.

    - Gambar dipotong menjadi

    lima bagian.

    - Lalu setiap kelompok

    diajak uttuk menyusun

    kembali potongan gambar

    menjadi 1 gambar yang

    utuh.

    45

    menit

    - Keadilan

    - Toleransi

    Per

    tem

    uan

    ke

    6

    Permainan

    Bongkar

    Pasang

    Sepatu

    - Sepatu

    - Kaus

    kaki

    - Bintang

    yang

    terbuat

    dari

    kertas

    warna

    - Lem

    - Permen

    - Siswa dibagi menjadi

    beberapa kelompok. Tiap

    kelompok mempunyai satu

    ketua yang dipilih oleh

    kelompok itu sendiri

    - Ketua kelompok menyuruh

    mereka membuka sepatu dan

    kaus kaki, lalu menumpuk-

    kannya pada satu tempat.

    - Tugas pembina adalah

    memisahkan kaus kaki dan

    sepatu. Setelah dipisahkan,

    berikan waktu 5 s/d 10 menit

    untuk memasang lagi sepatu

    tersebut .

    - Jika pertandingannya sudah

    selesai, berikan kepada

    semua anggota yang ikut

    permainan satu buah bintang

    karena sudah menyelesaikan

    pertandingan secara baik.

    - Lalu bagikan permen kepa

    da ketua kelompok. Ketua

    kelompok membagikannya

    kepada anggotanya secara

    adil.

    45

    menit

    - Empati

    - Kontrol

    Diri

    - Kebaikan

    Hati

    - Keadilan

    - Toleransi

    5

  • Per

    tem

    uan

    ke

    7

    Mencari

    harta

    karun

    - Spidol

    - Kertas

    putih

    Di pertemuan ini anak di

    ajarkan untuk mengenal

    tanda jejak dengan cara

    menjelaskan beberapa tan-

    da yang mudah di ingat.

    Seperti : jalan lurus, jalan

    ke kanan, jalan ke kiri,

    tidak boleh di lewati, tanda

    kembali kebelakang dan

    tanda tempat.

    45

    menit

    - Rasa

    Hormat

    Per

    tem

    uan

    ke

    8

    Baksos

    (bakti

    sosial)

    dan

    belajar

    tepuk

    pramuka

    Alat-alat

    keber-

    sihan

    Siswa diajarkan membersih

    kan lingkungan dan di sela

    sela membersihkan diajar-

    kan pula tepuk pramuka

    yang membangun semangat

    anak.

    45

    menit - Empati

    - Kebaikan

    hati

    - Toleransi

    Per

    tem

    uan

    ke

    9

    Renungan

    Suci

    Instru-

    ment

    melodi

    Mengenang orang tua 45

    menit - Rasa

    Hormat

    - Hati Nurani

    Per

    tem

    uan

    ke

    10

    Pelantikan

    kacu

    Kacu

    Upacara pelantikan dan

    memutarkan tayangan kegia

    tan mereka dari awal sam-

    pai akhir.

    45

    menit

    Tumbuhnya

    ketujuh

    kecerdasan

    moral dalam

    diri anak

    Pihak-Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan

    1. Kepala Sekolah Taman Kanak Kanak, selaku pihak yang berwenang dengan

    mengeluarkan kebijakan kebijakan untuk menetapkan sebuah kurikulum

    mengenai seluruh kegiatan disekolah

    2. Guru guru, selaku pihak yang akan membimbing murid muridnya.

    3. Siswa atau Mahasiswa yang merupakan anggota pramuka di SLTA atau

    Perguruan Tingginya, selaku orang yang akan menerapkan permainan

    tersebut kepada murid murid di TK.

    6

  • Langkah-Langkah Strategis dalam Implementasi Gagasan

    Langkah-langkah strategis untuk mewujudkan gagasan ini adalah:

    1. Inisiasi kerjasama antara pihak sekolah Taman Kanak-Kanak dengan

    pembina pramuka dalam pengembangan dan penerapan kegiatan pramuka pra

    siaga.

    2. Memasukkan kurikulum pramuka pra siaga ke dalam kurikulum pendidikan

    Taman Kanak-Kanak.

    KESIMPULAN

    Krisis moralitas yang terjadi pada anak usia dini menyebabkan kami

    membuat gagasan program pramuka bagi anak usia dini yang kami namakan

    pramuka pra siaga. Kegiatan di dalam pramuka pra siaga ini dibuat sepuluh kali

    pertemuan yang diisi oleh berbagai kegiatan yang dapat menumbuhkan

    kecerdasan moral anak. Modul yang kami buat ini banyak mengandung unsur

    permainan, karena anak usia dini sangat menyukai permainan. Sehingga sambil

    bermain anak ditumbuhkan kecerdasan moralnya. Dengan dimasukkannya

    program pramuka ke dalam pendidikan Taman Kanak-Kanak, maka akan

    terbangun sejak dini kecerdasan moral anak. Sehingga kejahatan yang dilakukan

    oleh anak semakin berkurang.

    DAFTAR PUSTAKA

    Borba, M. 2008. Membangun Kecerdasan Moral Tujuh Kebijakan Utama Agar Anak

    Bermoral Tinggi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

    Hartati, Sofia. How To Be a Good Teacher and How to Be a Good Mother, Seri

    Panduan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). 2007. Jakarta : Enno

    Media.

    Liputan 6. 2015. 2 Balita Merokok di Lumajang. dalam http://news.liputan6.com diunduh

    tanggal 20 Maret 2015 pukul 16.00.

    Republika. 2014. Komnas PA: Anak Pelaku Kejahatan Naik 26 Persen. dalam

    http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/hukum diunduh tanggal 20

    Maret 2015 pukul 16.00.

    Santrock, John W. 2002. Life-Span Development : Perkembangan Masa Hidup

    Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.

    7

  • 8

  • 9

  • 9

    10

  • 11

  • 12

  • Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

    No Nama /

    NIM

    Program

    Studi

    Bidang

    Ilmu

    Alokasi

    Waktu

    (jam/minggu)

    Uraian Tugas

    1 Irenti/

    1305110

    Psikologi Sosial 3 jam/

    minggu

    Ketua tim, pence-

    tus gagasan ,

    membuat program

    pramuka dalam

    bentuk gagasan.

    2 Alzira

    Nanse

    Maharani/

    1300649

    Psikologi Sosial 2 jam/minggu Mencari sumber

    rujukan dalam

    pembuatan

    gagasan

    3 Gabriela

    Yastika

    Putri/

    1305094

    Psikologi Sosial 2 jam/ minggu Mencari sumber

    rujukan dalam

    pembuatan

    gagasan

    4 Rajib

    Ansyari/

    14011011

    Psikologi Sosial 2 jam/ minggu Merancang

    kegiatan pramuka

    Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

    10 11 12 13

  • 14