irigasi teory

Embed Size (px)

DESCRIPTION

teori irigasi

Citation preview

1.5.4 Papan duga

Untuk pengukuran debit secara sederhana, ada tiga papan duga yang harus dipasang, yaitu : Papan duga muka air di saluran Skala sentimeter yang dipasang pada kerangka bangunan Skala liter yang ikut bergerak dengan Romijn.

Skala sentimeter dan liter dipasang pada posisi sedemikian rupa sehingga pada waktu bagian atas meja berada pada ketinggian yang sama dengan muka air di saluran (dan oleh sebab itu debit di atas meja nol), titik nol pada skala liter memberikan bacaan pada skala sentimeter yang sesuai dengan bacaan muka air pada papan duga di saluran (lihat gambar 2.9).

1.5.5. Karakteristik alat ukur Romijn

Kalau alat ukur romijn dibuat dengan mercu datar dan peralihan penyempitan sesuai dengan gambar 2.8C , tabel debitnya sudah ada dengan kesalahan kurang dari 3% Debit yang masuk dapat diukur dan diatur dengan satu bangunan . Kehilangan tinggi energy yang diperlukan untuk aliran moduler adalah di bawah 33% dari tinggi energy hulu dengn mercu sebagai acuannya, yang relatif kecil. Karena alat ukur Romijn ini bisa ini disebut berambang lebar, maka sudah ada teori hidrolika untuk merencanakan bangunan tersebut Alat ukur Romijn dengan pintu bawah bisa dieksploitasi oleh orang yang tak berwenang , yaitu melewatkan air lebih banyak dari yang di izinkan dengan cara mengangkat pintu bawah lebih tinggi lagi.

1.5.3 Dimensi dan tabel debit standar

Lebar standar untuk alat ukur Romijn adalah 0,50, 0,75, 1,00, 1,25 dan 1,50 m untuk harga-harga lebar standar ini semua pintu, kecuali satu tipe, mempunyai panjang standar mercu 0,50 untuk mercu horizontal dan jari jari 0,10 m untuk meja berunjung bulat . satu pintu lagi ditambahkan agar sesuai dengan bangunan sadap tersier yang debitnya kurang 160 l/dt. Lebar pintu 0,50 m. tapi mercu horizontalnya 0,33 m dan jari jari 0,07 m untuk ujung meja.

Kehilangan tinggi energy H yang diperlukan di atas alat ukur yang bisa digerakkan diberikan dibagian bawah Tabel A.2.5, Lampiran 2. Harga-harga ini dapat dipakai bila alat ukur mempunyai saluran hilir segi empat dengan potongan pendek , seperti ditunjukkan pada contoh Gambar 2.9. Jika dipakai saluran hilir yang lebih lebar, maka kehilangan tinggi energi sebaiknya diambil 0,4 Hmaks

Harga-harga besaran debit yang dianjurkan untuk standar alat ukur Romijn diberikan pada Tabel 2.4

Energi merupakan hal pokok yang menjadi bahan pertimbangan . Bangunan ini biasanya ditempatkan di awal saluran primer, pada titik cabang saluran besar dan tepat dihilir pintu sorong pada titik masuk petak tersier.

1.5 Dimensi alat ukur Romijn

Pintu Romijn adalah alat ukur ambang lebar yang bisa digerakkan untuk mengatur dan mengukur debit didalam jaringan saluran irigasi . agar dapat bergerak, mercunya dibuat dari pelat baja dan dipasang di atas pintu sorong Pintu ini dihubungkan dengan alat pengangkat.

Tipe-tipe alat ukur Romijn

Sejak pengenalanya pada tahun 1932, pintu Romijn telah dibuat dengan tiga bentuk mercu (Gambar 2.8), yaitu :(i) Bentuk mercu datar dan lingkaran gabungan untuk peralihan penyempitan hulu (Gambar 2.8A)(ii) Bentuk mercu miring keatas 1:25 dan lingakaran tunggal sebagai peralihan penyempitan (Gambar 2.8B)(iii) Bentuk mercu datar dan lingkaran tunggal sebagai peralihan penyempitan (Gambar 2.8C).

Mercu horizontal & lingkaran gabungan :

Dipandung dari segi hidrolis, ini merupakan perencanaan yang baik. Tetapi pembuatan kedua lingkaran gabungan sulit , padahal tanpa lingkaran lingkaran itu pengarahan air di atas mercu pintu bisa saja di lakukan tanpa pemisahan aliran

Karena mercu berkimiringan 1.25 juga lebih rumit pembuatanya dibandingkan dengan mercu datar, maka penggunaan mercu dengan kemiringan ini tidak dianjurkan.

Mercu horizontal & lingkaran tunggal: (lihat Gambar 2.9)

Ini adalah kombinasi yang bagus antara dimensi hidrolis yang benar dengan perencanaan konstruksi. Jika dilaksanakan pintu Romijn, maka sangat dianjurkan untuk menggunakan bentuk mercu ini

1.5.2 Perencaan hidrolisDilihat dari segi hidrolis, pintu Romijn dengan mercu horizontal dan peralihan penyempitan lingkaran tunggal adalah serupa dengan alat ukur ambang lebar yang telah dibicarakan dalam Pasal 2.2. Untuk kedua bangunan tersebut, persamaan antara tinggi dan debitnya adalah:

Q = Cd Cv 2/3 bc h 1.5 (2.4)Dimana :Q = debit, m3 /dtCd = koefisien debitCv = koefisien kecepatan datangg = percepatan grafitasi, m/dt2 bc = lebar meja, mh1 = tinggi energy hulu diatas meja , m

di mana koefisien debit sama dengan Cd = 0,93 + 0,10 H1 /L (2.5)