Upload
dobao
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
S k r i p s i
IRNA D MIMA WAN
PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN DALAM SERUM PADA SUBYEK NORMAL
f F *rr'/ Or;
r,r
M I L I KPERPLSI/ AAAN
TUNIVERSITAS A.KLANOOA"
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS A1RLANGGA
SURABAYA 1989
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN
DALAM SERUM PADA SUBYEK NORMAL
SKRIPSI
DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR MENCAPAI
GELAR SARJANA FABMASI PADA FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
1989
oleh
IRNA DARMAWAN
058ifl06̂ fl
Disetujui oleh pembimbing
Dra.H.Nv.SITI SJAMSIAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas berkat rahmat yang telah dilimpahkan kepada
saya sehingga saya berhasil menyusun dan menyelesaikan
naskah skripsi ini, guna memenuhi persyaratan mencapai ge-
Xar sarjana farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Air-
langga.
Bagi saya skripsi ini’ merupakan pengalaman belajar
yang pertama dalam menyusun karya ilmiah dan karena penge-
tahuan saya yang sangat terbatas sefaingga banyak sekali
memerlukan bantuan dari pihak lain yang lebih berpengala-
man.
Pada kesempatan ini perkenankanlah saya menyatakan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepr.da pembimbing saya
yaitu Ibu Dra. Siti Syamsiah H. dari staf pengajar Jurusan
Farmasetika Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Be
liaulah yang telah banyak membantu saya untuk melakukan
penelitian ini dan di tengah kesibukannya, .telah memfim-
bing serta memberikan saran-saran dan. pengarshan yang
sangat berharga untuk penyelesaian skripsi ini.
Kepada Bapak dr. Yatno dari staf Bagian Kardiologi
RS Dr. Soetomo dan Bapak dr. R. Imam Santoso dari staf Ba-
gian Patologi Klinik RS Dr. .Soetomo, selaku pembimbing,
saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bim-
bingan dan bantuan beliau terutama dalam ..hal pemeriksaan
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
fisik para sukarelav/an dan bantuan beliau dalam hal sarana
tempat dan alat untuk analisa sampel.
Pada kesempatan ini pula . s^ya . mengucapkan banyak
terima kasih kepada seluruh staf Jurusan Farmasetika Fa -
kultas Farmasi Universitas Airlangga, seluruh staf Bagian
Kardiologi dan staf Bagian Fatologi Klinik RS Dr. Soetomo
yang telah banyak membantu saya selama mengadakan peneli -
tian.
Kepada rekan-rekan mahasiswa yang bersedia dengan
tulus ikhlas menjadi sukarelawan pada penelitian ini, sa -
ya ucapkan terima kasih yang tak terhingga.
Akhirnya kepada panitia skripsi yang telah berkenan
memeriksa skripsi ini saya menyampaikan banyak terima ka -
sih# Semoga semua bantuan yang diberikan dari berbagai pi-
hak di atas mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa dan
mudah-mudahan skripsi ini dapat men:berikan manfaat.
Surabaya, Juni 1989
Penyusun
iii
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................. ii
DAFTAR TABEL ............................... vii
DAFTAR GAMBAR .............................. ix
PENDAHULUAN ................................ ..... 1
BAB:
I. TINJAUAN PUSTAKA ........................... 4
1. Tinjauan singkat tentang digitalis ... 4
2. Metildigoksin ........................... 5
2.1. Sifat fisika dan kimia .......... . 5
2.2. Hubungan struktur kimia dan aktivitas 6
2.3. Farmakologi ................ ..... 8
2.3*1. Khasiat dan mekanisme kerja ..... 8
2.3.2. Dosis .............. ........... 13
2.3.3. Indikasi dan kontraindikasi ..... 14
2.3.4. Toksisitas ..................... 14
2.4..Farmakokinetik .................... 15
3. Tinjauan singkat tentang diuretik .... 1?
4. Furosemid ................ ......... 19
4.1. Sifat fisika dan kimia ............ 19
4.2. Farmakologi ...................... 20
4.2.1. Khasiat dan mekanisne kerja ..... 20
4.2.2. Dosis .......................... 21
4.2.3. Indikasi dan kontraindikasi ..... 21
4.2.4- Toksisitas ..................... 22
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
4.3* Farmakokinetik ................... 22
5* Analisis kadar metildigoksin dalam
cairan biologik ..................... 22
5.1. Metode Radioimmunoassay .......... 23
II. ALAT, BAHAN DAN METODE PENELITIAN ...... 25
1. Alat ............................... 25
2. Bahan ........................ 25
3. Metode penelitian .................. 26
3.1. Subyek ........................... 26
3.2. Rancangan percobaan .............. 26
3.3. Protokol ......................... 27
3.4. Tahapan kerja ........... ..... . 28
3.4*1. Pembuatan kurva kalibrasi ....... 28
3*4.2. Penentuan kadar metildigoksin da -
lam serum ..................... 30
3.5* Pengolahan data .................. 30
3.5-1* Kurva kalibrasi ................ 30
3.5.2. Kadar metildigoksin dalam sampel
serum .......................... 30
3.5.3* Perhitungan parameter farmakokine.-
tik ............................ 31
3.5*3.1. Jumlah obat terabsorpsi(AUC) ... 31
3-5.3.2. Cmaks dan .............. 31
3-5.3.3* Analisis statistik ........... 31
III. HASIL PERCOBAAN ....................... 32
1. Kurva kalibrasi ..................... 32
v
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
2. Penentuan kadar metildigoksin dalam se-
rum pada interval pengambilan saapel
dari kelima subyek ................. 32
3- Penentuan parameter farmakokinetik ser-
ta analisis statistik ........... . 32
■IV. PEMBICARAAN ........................... W?
V. KESIMPULAN .................. ......... 50
SARAN-SARAN ........................... 51
RINGKASAN ................... *........ 52
LAMPIRAN ............................. 53
DAFTAR PUSTAKA ........................ 69
vi
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
1- Latar Belakang Hasalah
Pemakaian obat secara korabinasi untuk maksud terapi
sampai sekarang masih banyak digunakan, Pada terapi ke-
gagalan jantung, penggunaan digitalis sering dikombina-
sikan dengan diuretik, oleh karena diuretik dapat me-
nyebabkan berkurangnya edema dan digitalis dapat mem-
perbaiki sistem kontraktilitas jantung (1,2,3)*
Digitalis sebagai obat jantung, masih merupakan o -
bat yang banyak digunakan oleh karena efek inotropiknya
yang menyebabkan peningkatan kekuatan kontraksi otot
Jantung (4).
Secara farmakokinetik, penggunaan obat kombinasi
dapat mempengaruhi absorpsi, distribusi, metabolisme
dan ekskresi, misalnya pada proses absorpsi, obat yang
satu menghambat absorpsi obat lain, pada distribusi da-
pat terjadi persaingan antar obat dalam berikatan de -
ngan protein, adanya sifat induksi dan inhibisi enzim
dapat mempengaruhi proses metabolisme, dan pada proses
eliminasi terjadi kompetisi di tubuli ginjal. Hal ini
dapat mengubah parameter farmakokinetik dari salah satu
obat yang dikombinasi (5)*
Kombinasi digitalis dengan diuretik furosemid lebih
banyak dijumpai dari diuretik lain, karena furosemid
mempunyai kerja yang cepat dan poten (I),
FENDAHULUAN
1
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
2
Beberapa peneliti melaporkan bahwa furosemid meru -
pakan diuretik yang dapat mempengaruhi eliminasi digok-
sin di ginjal ( 6,7 ) . Sedangkan beberapa peneliti
lainnya melaporkan tidak ada pengaruh diuretik tersebut
terhadap eliminasi digoksin (8,9)
Penelitian ini bermaksud untuk mempelajari kemung -
kinan adanya interaksi furosemid dengan metildigoksin
pada fase eliminasi, yang akan mengakibatkan perubahan
kadar glikosida dalam serum. Di antara digitalis, pada
penelitian ini digunakan metildigoksin mengingat obat
ini relatif baru dan belum banyak dilaporkan. Xnteraksi
ini perlu diteliti karena- peningkatan kadar yang sedi -
kit saja dari metildigoksin pada kadar tunak terapetik
dapat menyebabkan intoksikasi, karena metildigoksin
mempunyai indeks terapi yang sempit (10). Sedangkan fu-
rosemid adalah diuretik yang poten yang bekerja di ansa
Henle, pada pemakaian yang lama dapat menurunkan jumlah
K+ dalam tubuh., dan rendahnya harga K+ akan mempermudah
terjadi intoksikasi digitalis (11)*
Untuk menghindari pengaruh-pengaruh hemodinamik
yang dapat mengganggu penelitian, maka pada penelitian
ini dilakukan pada subyek orang sehat. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan infcrmasi yang dapat digu -
nakan sebagai pertimbangan untuk kegunaan terapetik pa-
da pemakaian kombinasi metildigoksin dengan furosemid
pada penderita*
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
3
2. Tuiuan Penelitian
Mempelajari pengaruh furosemid terhadap profil ka -
dar metildigokdin (total glikosida) dalam serum pada
subyek normal dengan _membandirigkan parameter jumlah
obat terabsorpsi (AUC), kadar obat maksimum( ser-
ta waktu kadar obat maksimum (tmakg) antara metildigok-
sin dan metildigoksin dengan furosemid.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1. Tin.iauan Singkat Tentang Digitalis
Digitalis adalah nama suatu golongan obat yang mem-
punyai efek khusus terhadap otot jantung, yaitu memper-
kuat kontraksi otot jantung. Digitalis merupakan salah
satu golongan dari sekian banyak golongan obat yang
berpengaruh terhadap sistem kardiovaskuler. Semua obat
yang tergolong dalam digitalis mempunyai struktur dasar
yang sama dan berupa glikosida meskipun sumbernya ber -
beda-beda (12).
Banyak tanaman yang mengandung glikosida yang aktif
terhadap jantung, misalnya Digitalis lanata dan Digita-
lis nur'Durea dengan kandungan utamanya digoksin dan di-
gitoksin, Stronhanthus gratus dengan kandungannya oua -
bain dan Stro-phanthus kombe dengan kandungannya stro -
phantin-K serta masih banyak tanaman lainnya (2,13*14).
Digoksin dan digitoksin adalah glikosida jantung
yang cukup banyak digunakan (15)* di mana digoksin di -
absorpsi kurang lebih 60% dengan waktu paruh 36 jam.
Digitoksin diabsorpsi dengan sempurna (hampir 100%) de-
ngan waktu paruh 7 hari, oleh karena itu bahaya kumula-
si lebih besar daripada digoksin (16).
Metildigoksin adalah derivat semisintetis dari di -
k
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
5
goksin yang menjadi populer karena mempunyai kombinasi
sifat dari digoksin dan digitoksin, di mana metildigok-
sin diabsorpsi dengan cepat dan sempurna seperti sifat
digitoksin dan dieliminasikan dengan cepat seperti di -
goksin (13).
2* Metiidigoksin
Metildigoksin adalah. suatu derivat digoksin, yang-
dinyatakan diabsorpsi dalam usus lebih baik (lebih be -
sar dari 90%) dibanding absorpsi digoksin (kurang lebih
€>0%) (16).
2.1. Sifat fisika dan kimia
Metildigoksin berbentuk serbuk hablur, tidak
berbau, sangat sedikit larut dalam air, larut da -
lam alkohol dan kloroform (17).
Metildigoksin dengan rumus molekul C^H^gO^
dan berat molekul 750,0 (17) mempunyai rumus ba -
ngun sebagai berikut :
Digoksin : R = OH
Metildigoksin : R = OCH^
Gambar 1: Struktur metildigoksin dan digoksin(18).
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
6
2.2. Hubungan struktur kimia dan aktivitas
Glikosida adalah suatu senyawa yang terdiri
dari gugus gula dan gugus bukan gula yang disebut
aglikon atau genin. Digoksin merupakan glikosida
alami yang terdiri atas steroid, cincin lakton dan
tiga molekul digitoksose (10).
Struktur dasar aglikon adalah inti siklopentana -
perhidrofenantren dengan gugus lakton siklik tak
jeriuh pada atom C-17 (12,15,18). Dengan demikian
struktur aglikon memperlihatkan persamaan dengan
struktur dasar asam empedu, sterol, hormon kelamin
dan adrenokortikoid (12,15)
Pada metildigoksin, aglikonnya adalah digoksi-
. genin yang mengikat 3 buah molekul digitoksose pa-
da atom C-3 dan gugus metil yang terikat pada gu -
gus gula (10,13,19,20).
Bagian aglikon mempunyai aktivitas farmakolo -
gik terhadap jantung, sedangkan bagian gula dari
glikosida mempengaruhi kelarutan zat tersebut da -
lam air dan penetrasi ke dalam sel (12,15).
Aglikon saja kurang aktif daripada glikosida (2,15.
20) hanya dengan adanya gugus gula yang terikat
pa:da atom C-3, aktivitas penuh . kardiatonik baru
diperoleh (20). Ini menunjukkan bahwa gugus gula
akan memperaudah absorpsi dan pengikatan pada jan-
tung atau melindungi aglikon terhadap aktivitas
enzim yang dapat menginaktifkan senyavva tersebut
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
7
dengan mengubah konfigurasi sterik (2).
Karakteristik kerja dari glikosida jantung
tergantung pada dua faktor yaitu :
Pertama, struktur kimia molekul yang dihubungkan
dengan aktivitas kortikoid mineral yang raenyebab -
kan kerja yang kuat dan cepat pada keraampuan de -
nyut. Kedua, adanya lakton dan . gugus hidroksil
mempengaruhi lama kerja kardiatonik (2).
Eerikut ini struktur molekul digoksin dengan
bagian-bagiannya :
Tfi-d ig itoksose
Gambar 2 : Struktur digoksin dengan bagian-bagian-
nya (10,18 )
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
8
2,3. Farmakologi
2*3*1* Khasiat dan mekanisme ker.ia
Glikosida digitalis mungkin yang paling
unik di antara semua obat Jantung, karena
obat ini mempunyai efek yang sangat kuat
terhadap payah Jantung, tetapi hanya sedi -
kit efeknya terhadap jantung normal (1).
Dasar kerja glikosida digitalis pada
jantung normal- tidak berbeda dari payah
jantung, namun hasilnya tidak sama karena
adanya perbedaan status sistem kardiovasku-
ler dan sirkulasi (13)* Pada individu nor -
mal, glikosida jantung juga meningkatkan
kekuatan kontraksi jantung, namun efek ino-
tropik positif ini tidak menyebabkan pe
ningkatan curah jantung karena adanya efek
vaskuler dari glikosida yang berupa kon -
triksi pembuluh darah (13,21).
Semua glikosida digitalis mempunyai
kerja farmakologi yang sama tetapi berva-.
riasi dalam hal potensi, aula kerja kecepa-
taa absorpsi serta laju dan jalan ekskresi
(10,22)Sebagian pengaruh digitalis terhadap
jantung disalurkan melalui nervus vagus ,
disebut sebagai aksi vagal, yang dapat di-
hambat dengan pemberian atropin dan seba -
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
9
gian secara langsung terhadap otot jantung,
disebut aksi ekstravagal, dan ini tidak da-
pat dihambat oleh atropin (1,11,12)*
Glikosida jantung pada penderita payah
jantung akan menurunkan tekanan vena dan
volume darah, menyebabkan diuresis dan me -
ngurangi edema. Digitalis juga menyebabkan
perlambatan denyut ventrikel pada fibrilasi
dan fluter atrium (1,10,15).
Digitalis yang terikat pada membran sel
otot jantung akan mempengaruhi ambilan (up-
take) Tt+, Ka+, dan Ca++ (3). Glikosida jan-
tung yang bekerja langsung pada otot jan -
tung, menyebabkan jantung berkontraksi le -
bih kuat sehingga lebih banyak darah masuk
ke sistem arterial pada tiap denyut atau
menimbulkan efek inotropik positif (2).
Efek inotropik positif didasarkan atas
dua hal, yaitu :
1. Penghambatan enzim Na+, K+ adenosin tri-
fosfatase (Na+, K+-ATP-ase) yang terikat
di membran sel miokardimn (sarkolema)
dan berperan dalam mekanisme pompa Na+.
2. Peningkatan arus masuk lambat (slow in -
ward current) pada potensial aksi yang+4'merupakan arus masuk Ca ' ke intrasel
( 10, 15, 20).
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
10
Pada fisiologi otot jantung terjadi
pertukaran ion-ion di intra- dan ekstrasel.
Pertukaran ini terjadi karena perbedaan ka-
dar ion-ion tersebut di dalam .dan di luar
sel, misalnya pada pertukaran Ca++ intrasel
dengan Na+ ekstrasel. Tetapi pertukaran Na+
intrasel dengan K+ ekstrasel terjadi aela -
lui mekanisme pompa Na+ yang memerlukan e ~
nergi karena pertukaran ini melav/an kadar
yang tinggi (10,15)*
Energi untuk pompa Ha4 .diperc-leii dari
hidrolisa ATP oleh enzim Na*, ATP-ase ,
maka penghambatan aktivitas enzim ini me -
nyebabkan terhambatnya pertukaran K+ eks
trasel dan Na+ intrasel dengan akibat me -
ningginya kadar Na+ intrasel dan menurun -
nya K+ intrasel. Peningkatan Ha* intrasel
'inilah yang diyakini sebagai dasar utama
efek inotropik positif, sebab dengan demi -++kian pertukaran Ca intrasel dan Na' eks -
trasel terhambat dan Ca++ di intrasel akan
meningkat (10,15).
Selain kedua mekanisme di atas, diduga
digitalis juga menyehabkan dilepaskannya
cadangan Ca++ dari retikulum sarkoplasma(10,
22) Dan ini lebih meningkatkan Ca++ bebas
intrasel (10). Ca++ ini akan berikatan de -
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
11
ngan troponin di mana troponin ini sebelum-
nya menghambat interaksi protein kontraktil
yaitu aktin dan miosin. Dengan terikatnya
troponin oleh Ca++ maka interaksi aktin
miosin akan lebih mudah sehingga akan mema-
cu kontraksi jantung (23).
Pada gambar di bawah ini dapat dilihat
mekanisme kerja digitalis. Pada gambar 3
Ca++ yang berlebihan ini ditukarkan dengan
Na+ ekstrasel melalui mekanisme biasa (la).
Digitalis bekerja .menghambat pompa lfa+ (1)
sehingga Ca*+ ekstrasel masuk (la) mening -
katkan arus masuk lambat (2), dan juga me -
lepaskan Ca++ dari depotnya (3) (4,10).
Gambar b menunjukkan interaksi antara dua
protein kontraktil, aktin dan miosin (23)*
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
Gambar 3 • Mekanisme kerja digitalis (10).
Gambar k : Mekanisme kerja digitalis (23)
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
13
Untuk mencegah intoksikasi, terapi di-
gitalis dibagi dalam dua tahap. Tahap per-
tama adalah digitalisasi awal, yaitu pern -
berian digitalis pada penderita yang- belua
pernah mendapat terapi digitalis dalam em-
pat minggu terakhir untuk mendapat efek
ter-api (12), Setelah dicapai efek terapi
yang cukup, dosis harus diturunkan untuk
mencegah tertimbunnya digitalis dalam ba -
dan* tahap ini disebut tahap penun3ang(12).
Dosis digitalis awal dan dosi penun
jang pada setiap penderita sangat tergan -
tung pada keadaan sebelum terapi dan reak-
si penderita terhadap obat, maka besarnya
dosis berbeda-beda pada setiap penderita
(12, 20).Besarnya dosis penunjang adalah sama
dengan jumlah* obat yang dieliminasi dari
tubuh setiap hari, kira-kira 35% dari se -
luruh timbunan dalam tubuh untuk digoksin
(10,15).
Umumnya dosis awal metildigoksin ada -
lah 0,4 mg dalam dosis terbagi sedangkan
dosis penunjangnya adalah 0,2 - 0,3 Eg da-
lam sehari (13)*
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
Ik
2.3*3. Indikasi dan kontraindikasi
Indikasi pemakaian digitalis adalah un-
tuk pengobatan payah jantung, kacau atrium,
gelepar atrium serta serangan denyut jan -
■ tung yang cepat dan mendadak (3,12).
Payah Jantuag adalah indikasi utama
penggunaan digitalis tidak peduli macam e -
tiologi, berat ringan penyakit atau ada ti-
daknya gangguan ritme, gangguan frakuensi
dan gangguan konduksi selama gangguan ter -
sebut tidak disebabkan oleh digitalis sen -
diri (12),
Semua glikosida jantung kontraindikasi
dengan intoksikasi digitalis, keadaan hipo-
kalemia, hiperkalsemia (2).
2.3*4* Toksisitas
Semua efek toksik digitalis sebenarnya
merupakan kelanjutan efek terapi. Manifes -
tasi toksik digitalis pada jantung dapat
segera menyebabkan kematian penderita (12).
Keracunan ini biasanya terjadi karena :
1. Pemberian dosis awal yang besar serta
pemberian ulang yang cepat (10,13)*
2. Akumulasi akibat dosis penunjang yang
terlalu besar (10).
3* Gangguan fungsi ginjal pada v;aktu pema -
kaian digitalis, karena digitalis ini
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
15
diekskresi melalui ginjal. Konsentrasi obat
dalam serum akan meningkat bersamaan dengan
menurunnya ekskresl ginjal (20,24).
Rasio terapi digitalis sangat sempit
sehingga . 5 - 20% dari penderita umumnya
memperlihatkan gejala toksik dengan mani -
festasi yang sukar dibedakan dengan tanda -
tanda penyakit jantung (10).
2*4* Faraakokinetik
Absorpsi, Distribusi, Metabolisme dan Ekskresi
(ADME) digoksin secara kinetika mengikuti konsep
kompartemen dua terbuka (25) yang dapat digambar -
kan sebagai berikut :
PC
K12 i « a
D.fKa
CC
VC Cp
Gambar 5 • Konsep kompartemen dua terbuka (26).
Keterangan :
D = dosis yang diberikan*
f = prosentasi obat terabsorpsi.
CC = kompartemen sentral,
PC = kompartemen periferal. .
Ka = konstanta kecepatan absorpsi.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
16
“12* ^21 = kcnstanta kecepatan distribusi.
K-^ = konstanta kecepatan eliminasi.
VC = volume kompartemen sentral.
Cp = konsentrasi obat pada kompartemen
sentral,
Penyerapan digoksin pada pemberian per oral a-
gak bervariasi dan sangat ditentukan oleh jenis
sediaan yang digunakan, adanya makanan serta wak -
tu pengosongan lambung (10)* Penyerapan digoksin
dihambat oleh adanya makanan dalam saluran cerna,
melambatnya pengosongan lambung dan adanya sindrom
malabsorpsi (10).
Absorpsi metildigoksin cepat .dan sempurna ,
yaitu lebih dari 9C$ metildigoksin terabsorpsi de-
ngan mula kerja 5 - 2 0 menit dan lama kerja 6 hari
(13,16).
Distribusi glikosida dalam tubuh berlangsung
lambat, sebagian karena volume distribusinya yang
luas (if,10,15). Kira-kira 25'̂ digoksin terikat pa-
da protein plasma (10,15,27,28). Perbedaan dalam
ikatan protein ini sebagian akan menimbulkan per -
bedaan dalam volume distribusi dan kadar terapi
(10,15)*
Digitalis didistribusikan ke hampir semua Ja -
ringan (4,10,15). Pada keadaan seimbang kadar da -
lam jantung 15 - 30 kali lebih tinggi daripada ka-
dar dalam plasma, sementara kadar dalam otot ske -
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
let setengah kadar dalam jantung (10,15).
Metildigoksin dalam tubuh dimetabolisme menja-
di digoksin (4,29). Sebagian kecil digoksin akan
dihidrolisa menjadi bis-digitoksose, mono-digitok-
sose dan digitoksigenin. Semua metabolit yang ter-
bentuk tetap aktif (27,28,30).
Digoksin dieliminasi terutama melalui ginjal.
Obat ini mengalami filtrasi di glomerulus dan di -
sekresi melalui tubulus serta ' direabsorpsi pada
lumen tubulus (10,20,28).
Tin.jauan Singkat Tentang Diuretik
Diuretik adalah obat yang bekerja di ginjal untuk
mempercepat diuresis. Istilah diuresis sendiri mencakup
dua pengertian, pertama sebagai pembentukan uxin dan
kedua sebagai proses pengeluaran zat-zat terlarut dan
air (10,11,15). Fungsi utama diuretik adalah untuk me -
mobilisasi cairan edema, yang berarti mengubah keseim -
bangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan
ekstrasel kembali menjadi normal (10).
Berdasarkan terapat kerjanya, diuretik dapat dibagi
menjadi :
1. Diuretik dengan terapat kerja tubuli proksimal, yaitu
golongan diuretik osmotik (manitol, urea, sorbitol).
2. Diuretik dengan tempat kerja ansa Henle asenaen ,
yaitu furosenid, bumetanid dan asam etakrinat.
3- Tiuretik dengan tempat kerja segmen dilusi distal ,
yaitu golongan tiasid.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
18
if* Diuretik dengan tempat kerja tubuli distal, yaitu
triamteren, amilorid dan spironolakton (12, 15)*
Diuretik digunakan secara luas baik sendiri mau-
pun dalam kombinasi dengan obat lain, misalnya de -
ngan obat antihipertensi dan obat untuk pengobatan
payah jaritung (2, 16,31).
Pada gambar di bawah ini dapat dilihat tempat
kerja diuretik.
Gambar 6 • Tempat kerja diuretik (3)
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
19
if. Furosemid
Furosemid merupakan diuretik kuat (8,10,11,32) yang
paling banyak digunakan pada penderita payah jantung(l,
. 32). Furosemid tetap efektif walaupun ada penurunan
filtrasi glomerulus yang pada keadaan ini tiasid rela -
tif tidak efektif (11).
Furosemid dapat menyebabkan hipokalemia alkalosis,
namun keadaan ini tidak mengganggu kerja furosemid ka -
rena furosemid tetap mempunyai efek diuresis dengan a -
danya gangguan elektrolit maupun asam-basa (11).
Adapun sifat umum diuretik kuat adalah s
1. Mula kerja sangat cepat.
2. Bekerja dengan cara menghambat reabsorpsi Na+ dan Cl
sepanjang ansa Henle bagian asenden.
3. Efeknya tidak tergantung pada perubahan keseimbangan
asam-basa (12).
if.l# Sifat fisika dan kimia
Furosemid merupakan serbuk hablur, berwarna
putih atau sedikit kekuningan, tidak berbau, tidak
berasa dan titik lelehnya 206’C. Furosemid tidak
larut dalam air maupun kloroform, satu bagian fu -
rosemid larut dalam 75 bagian alkohol, 850 bagian
eter dan 15 bagian aseton (17).
Furosemid atau asam if-kloro-N(3-furilmetil)-5“
sulfamoilantranilat masih tergolong derivat asam
monosulfamilantranilat (17,22) dengan rumus mole -
kul C12H1;lC1N205S , berat molekul 330,7 (17) serta
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
20
rumus bangun sebagai berikut :
,j uCl C H j'
H jN S O : > ^ > ^ C O O H
Gambar 7 : Struktur furosemid (10)*
4.2. Farmakologi
Furosemid efektif pada pemberian per oral mau-
pun parentral. Efek diuresisnya cepat timbul dan
cepat berakhir. Efektif untuk segala jenis edema
dan aktivitasnya tetap tampak meskipun penderita
dengan insufisiensi ginjal (12).
Khasiat dan mekanisme keria
Efek furosemid terutama menghambat re -
absorpsi Na+ oleh sel pars asenden ansa
Henle (4,12,22). Pada pemberian berulang ,
furosemid dapat menyebabkan ekskresi K+ dan
-yang berlebihan. Hal ini terjadi karena
pertukaran Ka+ jadi lebih aktif (12).
Reabsorpsi HC0^“ boleh dikatakan hampir
semua, karena pertukaran Na+ dengan H+ yang
aktif tersebut maka urin akan mengandung
Cl“ dalam jumlah yang relatif tinggi, se -
hingga hal tersebut menimbulkan alkalosis
hipokloremik hipokalemik. Tetapi .furosemid
tidak menurun aktivitasnya meskipun terjadi
alkalosis ataupun asidosis (12).
Selain efeknya sebagai penghambat
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
21
transpor Na+, furosemid juga menurunkan re-
sistensi vaskuler intrarenal dan meningkat-
kan aliran darah ginjal (12,22). Mungkin
karena efek inilah maka furosemid sering
masih efektif pada penderita yang resisten
terhadap diuretik merkuri dan tiasid (12).
4-2.2. Dosis
Furosemid efektif pada pemberian per o-
ral maupun parentral (8). Dosis untuk tera-
pi per oral adalah 40 - 500 mg dalam sehari
(27), mula-mula dengan dosis 40 mg sekali
atau dua kali sehari dan dapat ditingkatkan
menjadi 120 mg sehari ataupun lebih (33).
Dosis untuk injeksi intravena adalah
20 - 120 mg (27).
Penderita yang menggunakan dosis lebih
dari 80 mg sehari harus mendapat perhatian
klinis dan pengamatan laboratoris untuk
menghindari ketidakseimbangan elektrolit(22)
4*2.3# Indikasi dan kontraindikasi
Diuretik hampir selalu digunakan jika
ada kelebihan cairan ekstrasel atau edema
(20). Diuretik kuat efektif untuk pengobat-
an edema akibat gangguan jantung, hati atau
ginjal (10).
Furosemid kontraindikasi untuk penderi-
ta yang sensitif terhadap sulfonamid (4).
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
22
4-2.if- Toksxsitas
Furosemid dapat menyebabkan hiponatre -
mia, hipokalemia, hipomagnesia (27), serta
dapat menginduksi reaksi diabetik atau me -
nyebabkan retensi asam urat (20 )•
if.3. Farmakokinetik
Furosemid diabsorpsi dengan cepat oleh saluran
cerna (15,33), absorpsinya kurang lebih 50%, mula
kerja 15 - 30 menit (16), lama kerja 4 - 6 jam(13,
17,27) serta waktu paruh 30 - 70 menit (17,27).
Di dalam plasma 95 - 99% furosemid berikatan
. dengan protein plasma, tapi dengan cepat ikatan
tersebut disekresi oleh sistem transpor asam orga-
nik di tubuli ginjal (27).
Furosemid diekskresi lewat urin oleh filtrasi
glomerulus dan sekresi tubulus proksimal, Sebagian
besar furosemid diekskresi dalam bentuk tidak ber-
ubah dan sebagian kecil lainnya dalam bentuk meta-
bolit konjugat glukoronid dan metabolit asam
2-amino-4-kloro-5-sulfamoilantranilat (27,32)•
5. Analisis Kadar. Metildigoksin Dalam CairanJBioIogik
Pada penelitian ini analisis kadar metildigoksin
dilakukan dengan metode RIA (Radioimmunoassay), karena
metode ini mempunyai beberapa kelebihan antara lain
selaktivitas dan kepekaannya tinggi (34,36) serta meru-
pakan metode untuk pengukuran digoksin secara rutin
yang kadarnya sangat kecil dalam cairan biologik(28,34).
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
23
5.1. Metode Radioimmunoassay
Prinsip Radioimmunoassay adalah berdasarkan a-
danya kompetisi antara obat yang ada dalam serum
dengan obat sejenis yang mengandung radioaktif da-
lam memperebutkan "binding site" yang terbatas da-
ri antibodi spesifik (35>36).
Untuk tercapainya reaksi sempurna, perlu inku-
basi agar terjadi keseimbangan antara antigen dan
antibodi. Setelah keseimbangan tercapai 9 fraksi
radioaktif yang terikat pada reseptor, melekat pa-
da dasar tabung sedang yang bebas pada superaatan.
Kemudian fraksi radioaktif yang melekat pada dasar
tabung dicacah dengan pencacah gamma (36) •
Prinsip kerja alat pencacah ialah mencatat
fluoresensi yang ditimbulkan oleh sinar B atau
ionisasi yang ditimbulkan oleh sinar H (35)*
Pada perhitungan Radioimmunoassay dengan meng-
gunakan pencacah gamma pada pereaksi spesifik di -
perlukan pembuatan kurva kalibrasi. Kurva ini me -
nunjukkan hubungan antara logit fraksi terikat re-
septor - digoksin terhadap log kadar larutan
standar yang tersedia. Kadar sampel dapat dihitung
dengan cara mengintrapolasikan harga logit fraksi
terikat sampel pada kurva tersebut (36).
Gambar di bawah ini menunjukkan prinsip ta -
hapan kerja dengan metode RIA.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
its?
24
a -cm m •«* 3a ..i»aa ..w«2) -c«aa 'C*»H <■• 3
1 i li Digoksin
Antibodi
|^J Metildigoksin (total glikosida).
---- Tabung yang berisi sampel metil -125digoksin, digoksin I ' dan anti-
bodi.
Inkubasi.
Pemisahan fraksi bebas dan ter -
ikat.
--- Pencacahan.
JUS Digoksin I12 ̂ + Antibodi
Metildigoksin . ... ..^ (total glikosida) Antibodi
Gambar 8 : Prinsip tahapan kerja metode RIA (36)
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
BA.3 II
ALAT, BAHAN DAN METODE PENELITIAN
1. Alat
- Automatic Gamma Counter, LKB-7/allac 1272 Clinigamma.
- Vortex mixer, Sybron Thermolyne,
- Refrigerated centrifuge, Beckman.
- Tabung polistiren 75 mm x 12 mm.
- High precission micropippetter (50 ul).
- Clinipette 1000 ul.
- Yellow tips dan blue tips.
2. Bahan
- Tablet Lanitop dari pabrik Boehringer Mannheim yang
mengandung metildigoksin 0,1 rag.
No. batch : 0395200.
No. sertifikat analisis : 2087.
- Tablet furosemid z+0 mg (Indofarma).
No. batch : 19T-61005.
No. sertifikat analisis : 1240/LP/X/36.
- Amerlex Digoxin RIA Kit.
No. lot : 160, exp date : 29 April 1989.
Yang berisi :
- Digoksin standar, terdiri dari 9 konsentrasi,
yaitu : 0; 0,09; 0,18; 0,36; 0,72; 1,46; 2,46;
5,40; 7,20 ng/ml.
- Antibodi kompleks, yang % terikatnya ^ 40 %,T 9 C
- Digoksin I , mengandung < 370 kBq.
25
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
26
3• Metode Penelitian
3-1- Subvek
Subyek lima (5) orang pria "normal” yang telah
menyetujui menjaai sukarelawan. Umur 20 - 26 tahun
dan berat badan 50 - 65 kg. Pada semua subyek di -
lakukan pemeriksaan laboratoris yang meliputi faal
hati (SG0T,SGPT), faal .ginjal (serum kreatinin)
dan faal jantung dalam hal . EKG (Elektro. Kardio
Grafi) oleh tim medis di Rumah Sakit Dr. Soetomo ,
UPF Patologi Klinik dan Kardiologi.
3.2. Rancangan uercobaan
Percobaan dilakukan secara . rancangan silang
(complete cross over). Urutan pemberian obat ber -
dasarkan undian yang didapat. Masing-masing subyek
mendapat dua kali perlakuan dengan metildigoksin
(I) dan metildigoksin + furosemid (II).
Urutan pemberian obat berdasarkan undian, digam -
barkan dalam skema berikut :
Subyek Minggu I Minggu IV
K I II
D II I
J I II
N II I
S I II
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
27
Keterangan :
I = Tablet metildigoksin 0,4 mg,
II = Tablet metildigoksin 0,4 mg + tablet furose -
mid 80 mg (dalam dosis terbagi dua).
Jarak waktu pemberian tablet metildigoksin dan ta-
blet metildigoksin + tablet furosemid adalah tiga
minggu (21 hari).
3.3* Protokol
Dua belas jam sebelum penelitian, subyek di -
minta berpuasa (6,29). Setiap subyek mendapat dua
kali perlakuan yaitu dengan tablet metildigoksin
0,4 mg dan tablet metildigoksin 0,4 mg + tablet
furosemid 80 mg. Tablet furosemid diberikan dalam
dosis terbagi dua yaitu satu tablet furosemid(40mg)
diberikan bersama tablet metildigoksin 0,4 mg dan
satu tablet (40 mg) diberikan 4 jam berikutnya.
Jarak waktu pengambilan darah adalah 0; i; ^ ;
1; lj; 2; 4j 6; 24 jam setelah pemakaian tablet
metildigoksin (37)- Sampel darah dari waktu ke - 0
sampai ke - 6 diambil sebanyak 3 ml melalui venous
canulla sedangkan sampel darah pada jam Jte - 24
diambil dengan jarum sekali pakai.
Makanan diberikan seragam untuk semua subyek.
Selama seminggu sebelum dan selama penelitian ber-
langsung, subyek tidak diperkenankan minum obat a-
papun, terutama yang mempengaruhi absorpsi, dis -
tribusi, metabolisme dan ekskresi metildigoksin
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
28
(karbo adsorben; antasida; barbiturat) dan obat
yang dapat mengadakan reaksi silang dengan metil -
digoksin (obat-obat yang mempunyai inti steroid)
(38). Selama penelitian, subyek tidak diperkenan -
kan minum. teh, kopi, coklat dan obat diuretik lain.
Setelah serum dipisahkan, disimpan pada suhu
-20 *C sampai dilakukan penetapan kadar secara Ra -
dioimmunoassay (38).
3*4* Tahauan ker.ia
3.4*1* Pembuatan kurva kalibrasi
- Disiapkan tabung untuk larutan standar
digoksin dan diberi tanda (label) sesuai
dengan konsentrasi masing-masing (0;0,09;
0,18; 9,36; .0.,72; 1,46; 2,46; 5,40; 7,20
ng/ml) dan tabung untuk "Total Count" de-
ngan tanda TC dan tabung untuk ikatan non
spesifik dengan tanda NSB.
- Dipipet 50 ul dari masing-masing larutan
standar dengan mikropipet 50 ul (yellow
tips) dimasukkan ke tabung yang sesuai
dengan konsentrasi masing-masing. Untuk
tabung NSB dipipet larutan standar ̂di -
goksin 0 ng/ml dan untuk tabung TC tanpa
larutan standar.
- Tiap-tiap larutan standar di atas ditam -125bahkan l3rutan digoksin I sebanyak
200 ul.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
29
Ke dalam tiap-tiap larutan standar di a
tas ditambahkan 200 ul larutan antibodi
kecuali tabung TC dan NSB.
Semua isi tabung dihomogenkan dengan vor-
tex mixer,. kemudian’ diinkubasi selama
30 menit pada suhu kamar*
Tabung diletakkan pada "Refrigerated cen-
trifuge" (kecuali tabung TC) kemudian di-
pusingkan selama 30 menit*
Tabung-tabung dipindahkan dari "Refrige -
rated centrifuge” ke rak dekantasi dengan
hati-hati.
Tabung-tabung yang sudah tersusun rapi
di rak dekantasi, dibalik perlahan-lahan
agar supernatan mengalir dan meninggalkan
endapan di dasar tabung.
Tabung dibiarkan dalam keadaan terbalik
hingga isi mengalir pada kertas tissue
yang diletakkan psda tempat dekantasi se-
lama i menit.
Cairan yang tertinggal pada dinding ta -
bung dibersihkan dengan gulungan kertas
tissue.
Masing-masing tabung dicacah dengan pen -
cacah gamma (38).
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
30
3.4.2. Penentuan kadar metildigoksin dalam sam-oel
serum
- Sampel serum diambil dari penyimpanan ,
dicairkan dengan jalan didiamkan pada su-
hu kamar sampai seluruh serum, mencair ,
kemudian dihomogenkan dengan' vortex mixer.
- Dari masing-masing sampel serum dipipet
50 ul dan dimasukkan ke tabung yang sudah
ditandai.
- Selanjutnya pengerjaan sama seperti pada
pembuatan kurva kalibrasi.
3-*3* Pengolahan data
3-*5-l* Kurva kalibrasi
- Harga "Count Per Minute" (CPM) dari ma -
sing-masing larutan standar dikurangi de-
ngan harga CPM NSB.
- Dilakukan -perhitungan logit fraksi ter
ikat dari masing-masing standar.
- Dibuat kurva kalibrasi logit fraksi ter-
ikat standar terhadap. log kadar standar ,
(36).
3«5#2. Kadar metildigoksin dalam sp.mpel serum
- Dilakukan koreksi harga CPM dari masing-
masing sampel terhadap CPM NSB.
- Dihitung kadar sampel dengan mengintrapo-
lasikan harga logit fraksi terikat sampel
pada kurva kalibrasi (36).
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
31
3.5*3. Perhitungan parameter fsrm.-.kokinetik
- Jumlah obat yang terabsorpsi (AUC) dengan
metode trapesium(26).
- Kadar obat maksimum dan waktu un-
tuk mencapai kadar obat maksimum
- Analisis statistik dari parameter terse -
but di atas dipakai uji t untuk pengama -
tan sepasang (.Paired t Test) (39).
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
BAB III
HASIL PERCOBAAN
Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil-
hasil sebagai berikut :
1. Kurva Kalibrasi
Data kurva kalibrasi tercantum pada Tabel I dan
gambar kurva dapat dilihat. pada Gambar 9 dan Gambar 10,
sedangkan contoh perhitungannya pada Lampiran I,
2. Penentuan Kadar Metildigoksin Dalam Serum Pada Interval
Pengambilan Sampel Dari Kelima Subyek
Dengan perhitungan seperti pada Lampiran II dan
Lampiran III akan didapat kadar metildigoksin dalam se-
rum seperti tertera pada Tabel III.
3. Penentuan Parameter Farmakokinetik Serta Analisis Sta -
tistik
- Dari data k:sdar metildigoksin dalam serum (C) pada
tiap-tiap waktu (t) dibuat kurva antara kadar dalam
serum (ng/ml) vs waktu (jam). Kadar metildigoksin
dalam serum baik yang berasal dari metildigoksin
0,4 mg ataupun metildigoksin 0,4 mg + furosemid 80 mg
kelima subyek dapat dilihat pada Tabel III. Kurva ka-
dar vs waktu dari metildigoksin 0,4 mg dan metildi
goksin 0,4 mg + furosemid 80 mg kelima subyek dapat
dilihat pada Gambar 11 s/d 15-
32
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
33
- Penentuan jumlah obat terabsorpsi selama 24 Jam
(AIJCq _ dengan metode trapesium yang perhitung -
annya dapat dilihat pada Lampiran .V dan harga
AUC0„2ii kelima subyek dapat dilihat pada Tabel IV.
- Analisis statistik untuk harga AUC adalah dengan uji
t untuk pengamatan sepasang(Paired t Test) yang da -
pat dilihat pada Lampiran VI.
- Kadar obat maksimum dalam serum(^ma^s) dan waktu un-
tuk mencapai kadar obat maksimum(tmaks) dari metil -
digoksin 0,4 mg dan .metildigoksin 0*4 + furosemid
80 mg kelima subyek dapat dilihat pada Tabel.V dan
Tabel VI sedangkan perhitungan statistik dapat dili-
hat pada Lanpiran VII dan Lampiran VIII.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
34
TABEL I
HARGA CPM SERTA LOGIT FRAKSI TERIKAT LARUTAN STANDAR DI -
GOXSIN DARI BERBAGAI KADAR UNTUK PENENTUAN KURVA KALIBRASI,
ANALISIS DENGAN RIA DIGOKSIN I125 DENGAN MEMAKAI AUTOMATIC
GAMMA COUNTER, LKB-WALLAC 1272 CLINIGAMMA.
Tabung Duplikat CPM netto
Rata-rata CPM netto
Koefisienvariasi
Logit fraksi terikat
Kadar (ng/ml)
TC 5 1 4 1 0 ,052369,5 1 , 8 -
53329,0 -
NSB 378,0 _417,0 9,4 _
436,0 -
1 2 2 6 3 1 ,0 _22406,0 1 , 0 -
22181,0 -
2 19009,0 0,747919887,0 4,4 0,09 -
20765,0 1,1 0 2 2
3 20047,0 0,929320137,5 0,4 0,18
20228,0 0,9679
-4 17404,0 0,541517460,5 0,3 0 ,36
17517,0 0,5542
5 136 2 5 ,0 0,190813710,0 0 ,6 0,72
13795,0 0,2047
6 9451,0 -0,13709245,0 2 ,2 - 1,46
9039,0 -0,1699
7 6 3 0 3 ,0 -0,40746155,5 2,4 2,46
6008,0 -0,4361
8 * 3651,0 -0,71073442,5' 6 ,1 5,40
3234,0 -0 ,7 7 2 0
9 2663,0 -0 ,6 7 0 02594,0 2,7 7 , 2 0
2525,0 -0,8962
Kurva kalibrasi seperti gambar 9 dan 10.
Perhitungan regresi kurva kalibrasi pada lampiran I.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
35
Gambar 9 : Kurva kalibrasi Count Per Minute (CPM) vs Kadar
digoksin standar, analisis dengan RIA digoksin
1^25 dengan memakai Automatic Gamma Counter,
LKB-lVallac 1272 Clinigamma.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
36
Logit fraksi terikat -1 . 6 -0 . S 0 +0.8 +'1.6
7 0 CO?n * -
• L i U ' J * *■
7 *
Ta #
1 *. Q 2 D O 0 ) 0
I *
I *
I
I < > o
I *rn
TX *■+
. 0500- *
(CX
t r j
I *
I
I
.1000+
00+•
*•mUJo
TJ.
*
*
I
I+0> Y = 0,0193 - 1,0255 x
.2CQD-TX
r = -0,9896IT
T 0 ' . '
I
X + -
TX *
J
. 5QQQ+ o o
T -*■
7 ■ :o : :
Gambar 10 : Kurva kalibrasi logit fraksi terikat vs log
kadar digoksin standar, analisis dengan RIA
digoksin dengan memakai Automatic Gamma
Counter, LKB-Wallac 127.2 Clinigamma.
r tabel = 0,834 (P 0,01; DF 6)
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
TABEL IX
HAHGA CPM
SERTA KADAR METILDIGOKSIN (TOTAL GLIKOSIDA) DALAM SAMPEL SERUM
ANALISIS DENGAN RIA
DIGOKSIN
I125
DENGAN MEMAKAI
AUTOMATIC GAMMA COUNTER
LKB-WALLAC I2?2 CLINIGAMMA.
No.
Tabung
Rata-rata
Kadar
urut
%CPU nettd
(ng/ml)
1KIO
22700,0
4950*0
«2
KU
3,569
3KlJ
3550,0
5,322
4Kll
3004,0
6,440
5Kill
6980*0
2,263
6KI2
8949,0
1,555
7K1U
10741,0
1,132
8KI6
132
21,
00,732
9KT24
16284,0
0,402
10DIO
22480,0
•11
m4857,0
3,655
12m
3687,0
5,092
33Dll
5768,0
2,934
14Dill
8160,0
1,798
15DI2
9459,0
1,418
16Dll*
14443,0
0,584
17DI6
13213,0
0,733
10DI24
14907,0
0,534
19JIO
22618,0
«20
Jl{
6705,0
2,394
21m
5452,0
3,157
22JI1
4776,0
3,732
23Jill
5107,0
3,432
24JI2
7253,0
2,142
25JI4
10225,0
1,239
26Jib
13530,0
0,692
27J124
17656,0
0,290
20IJI0
22586,0
«29
llli
3880,5
4,813
• 30
till
2508,5
7,870
311111.
3204,0
6,160
3211
114
5511,0
3,149
33MI2
7019,0
2,336
HIU
12944,5
0,772
0,639
35ni
613975,0
36UI24
15989,0
0,450
37SIO
22846,0
•38
Sll
4354,0
4,180
39S
i|4081,0
4,518
40Sll
6170,0
2,683
41si
ll7178,0
2,174
42SI2
8366,0
1,730
43Sit*
14636,0
0,563
44SI6
16973,0
0,344
45SI24
15952,0
0,432
6KIIO
22554,5
*
1*7
KII*
14168,0
0,615
48KII|
4738,0
3,769
49Kill
4296,0
4,245
50Kill!
6917,0
2,292
51KII2
7809,0
1,922
52KII4
13015,0
0,760
53KII6
15480,0
0,477
54KII24
12050,0
22809,0
0,901
55DUO
«56
Dili
2836,0
6,869
57DII|
3411,0
5,573
58Dill
4950,0
3,569
59DIH!
6943,0
2,280
60DII2
7938,0
1,875
61Dill.
11812,0
0,939
62Dllb
12691,0
0,805
63DII24
12956,0
0,768
64JIIO
22432,0
*65
JIU
18574,0
8506,0
0,224
66JII|
1,686
67Jill
8277,0
1,759
68Jill!
730
0,0
2,122
69JII2
6268,0
2,626
70JIIL
11971,0
0,913
71JII6
13268,0
0,726
72JII24
13665,0
0,675
73n
no
22693,0
« *74
HIH
8944,0
1,567
75till!
3979,5
4,655
76m
u4988,5
3,559
7Zm
u!
5289,5
3,291
78IIII2
6718,0
2,388
79m
iti9894,0
kill
80If 116
12474,5
' 81
mi2
414801,5
0,550
82SIIO
22500,0
•
83sn
i4338,0
4,198
84SII|
3724,0
5,033
85Sill
4785,0
3,723
36si
n!
5903,0
2,846
87SII2
8390,0
1,722
88SII4
12071,0
0,898
89sii
614832,0
0,542
90SII24
15345,0
0,490
Keterangan :
* = Kadar rnetildigoksin (total glilcoeida) dalam sampel
serum tidak terdetdksi* Dalam hal ini dianggap
0 ng/ml.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
38
TABEL III
KADAR TOTAL GLIKOSIDA DALAM SAMP EL SERUM DARI KELIKA SUB -
YE?: PADA INTERVAL V/AKTU FEITGAMBILAN TERTEITTU SETELAH FEMA-
KAIAN TABLET METILDIGOKSIN 0,4 mg DAI'T TABLET METILDIGOKSIN
0,4 mg + TABLET FUPOSEI-JD 80 mg (DALAM DOSIS TEKBAGI DUA)@
Hct-lldlc>'krln 0,1* mg
'A'wktu Kadar motildigoksln dalam eampal serum (ng/ml) subyek
Kuncoro(K)
Indiarto(D)
Joml'or(J)
Nnsrudln(JO
Subiakto(S)
0 o- 0 0 0 0
i 3,569 3.655 2,39'. <»,813 4,180
i 5,322 5,092 3,157 7,870 4,518
1 6,440 2,93*4 3.732 6,160 2,683 ■
U 2,260 1,798 3,1*32 3,149 2,174
z 1,555 1,418 2,142 2,336 1,730
u 1,132 0,56k 1.239 0,772 0,563
6 0,732 0,733 0,665 0,639 0,344
24 0,402 0,53*. 0,290 0,450 0,432
Metlldigokaio 0,4 og ♦ furoaomld 80 mg
Waktu Kadar uetlldigoksin dalam sanpel serum (hg/al) subyek
K 0 J N S
0 0 0 0 0 0
i 0,615 6,869 0,224 1.567 4,198
i 3.769 5.573 1,686 4.655 5,033
1 4,245 3,569 1,759 3,559 3.723
li 2,292 2,280 2,122 3,291 2,846
2 1,922 1,875 2,626 2.388 1,722
4 0,760 0,939 0,913 1.314 0,898
6 0,477 0,305 0,726 0,836 0,542
24 0,901 0,768 0,675 0,550 0,490
• • Aaallala dssgaa RIA digoksin d.engon aemakal Automatic
Gamma Counter, LKB-VTallac 1272 Clinigamma.
Kurva kndar metildigoksin drrlan scrun vs noktu Hori anoin^-maeing
■tubyek senerti p.irt* g»mb*r 11 e/4 35.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
39
Gambar 11 : Kurva kadar total glikosida dalam serum vs
waktu dari subyek K, anali$is dengan RIA
digoksin dengan memakai Automatic Gamma
Counter, LKB-Wallac 1272 Clinigamma.
•--- * Metildigoksin 0,4 mg
x--- x Metildigoksin 0,4 mg + furosemid 80 mg
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
40
Gambar 12 : Kurva kadar total glikosida dalam serum vs
waktu dari subyek D, analisis d«n^an RIA di -
goksin dengan memakai Automatic Gamma
Counter, LKB-Wallac 1272 Clinigamma.
•--- * Metildigoksin 0,4 mg
x--- x Metildigoksin 0,4 mg + furosemid 80 mg
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
Kadar
total
glikosida
dnlam
cerum
(ng/ml)
41
Gambar 13 : Kurva kadar total glikosida dalam serum vs
waktu dari subyek J, analisis dengan RIA di -
goksin 1^5 dengan memakai Automatic Gamma
Counter, LKB-Wallac 1272 Clinigamma,
----- - Metildigoksin 0,4 mg
x--- x Metildigoksin 0,4 mg + furosemid 80 mg
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
42
Gambar 14 : Kurva kadar total glikosida dalam serum vs
waktu dari subyek N, analisis dengan RIA di -1?5
goksin I dengan memakai Automatic Gamma
Counter, LKB-V/allac 1272 Clinigamma*
•--- Metildigoksin 0,4 nig
x--- x Metildigoksin 0,4 rag + furosemid 80mg
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
Kadar
total
glikosida
dalam
serum
(ng/ml)
43
Gambar 15 • Kurva kadar total glikosida dalam serum vs
waktu dari subyek S, analisis dengan RIA di - 1°5gcksin I ^ dengan memakai Automatic Gamma
Counter, LKB-Wallac 1272 Clinigamma.
•--- Metildigoksin 0,4 mg
x--- x Metildigoksin 0,4 mg + furosemid 80 mg
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
44
HASIL PERHITUNGAN JUKLAH TOTAL GLIKOSIDA TERABSORPSI SELAMA
24 JAM (ATJC0_2^) SETELAH PEMAKAIAN TABLET METILDIGOKSIN
0,4 mg DAN TABLET METILDIGOKSIN 0,4 mg + TABLET FUROSEMID
80 rag (DALAM DOSIS TERBAGI DUA) DARI LIMA SUBYEK
TABEL IV
Subyek AUC0-24 (ng/ml*jam)
Metildigoksin Metildigoksin+Furosemid
K 22,3853 21,6371
D 20,2658 25,9154
J 20,0499 21,0723
N 22,7130 24,4854
S 15,7843 19,9999
t hitung = 1,8419 < t tabel = 3,747 (P 0,01 ; DF 4)
Keterangan :
Perhitungan AUC dapat dilihat pada lampiran V dan
perhitungan statistik dengan uji t untuk pengamatan
sepasang (Paired t Test) pada Lampiran VI.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
HASIL PENGAMATAN KADAR TOTAL GLIKOSIDA MAKSIMUM (Cmaks) SE-
TELAH PEMAKAIAN TABLET METILDIGOKSIN 0,4 mg DAN TABLET. ME -
TILDIGOKSIN 0,4 mg + TABLET FUROSEMID 80 tag (DALAM DOSIS
TERBAGI DUA) DARI LIMA SUBYEK
45
TABEL V
Subyek Cmaks (ng/ml)
Metildigoksin Metildigoksin+Furosemid
K 6,440 4,245
D 5,092 6,869
J 3,732 2,626
N 7,870 4,655
S 4,518 5,033
t hitung Cmaks = 0,9378 < t tabel = 3,747 (P 0,01; DF 4)
Keterangan :
Perhitungan statistik dengan uji't untuk pengamatan
sepasang (Paired t Test) dapat dilihat pada liampir-
an VII.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
HASIL PENGAMATAN WAKTU KADAR TOTAL GLIKOSIDA MAKSIMUM(t , JmakgSETELAH PEMAKAIAN TABLET METILDIGOKSIN 0,4 mg DAN TABLET
METILDIGOKSIN 0,4 mg + TABLET FUROSEMID 80 rag (DALAM DOSIS
TERBAGI DUA) DARI LIMA SUBYEK
46
TABEL VI
Subyek ^maks (jam)
Metildigoksin Metildigoksin+Furosemid
K 1 1
D i i
J 1 2
N i 17
S 11 i
t hitung tmaks = 0,6883 < t tabel = 3,747 (P 0,01; DF 4)
Keterangan :
Perhitungan statistik t ^ ^ dengan uji t untuk
pengamatan sepasang (Paired t Test) dapat dilihat
pada Lampiran VIII•
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
BAB IV
PEMBICARAAN
Pengaruh furosemid terhadap profil kadar metildigok -
sin telah diteliti pada lima (5) subyek pria normal, umur
20 - 26 tahun, 50 - 65 kg. Dosis metildigokrin 0,4 mg dan
metildigoksin 0,4 mg + furosemid 80 mg (dalam dosis ter -
bagi dua), diberikan per oral dengan rancangan silang,
jarak waktu pemberian 3 minggu. Sampel serum diambil pada
interval waktu tertentu. Kadar metildigoksin (total gli -
koeida) dalam sampel serum ditentukan'dengan faetode Ra -
dioimmunoaesay (RIA), menggunakan kit digoksin (37)* ka -
rena metildigoksin dalam tubuh dimetabolisme menjadi di -
goksin (4,29). Kurva kalibrasi didapatkan dari data Tabel
I, Gambar 9 dan 10. Kadar glikosida dalam sampel tiap in-
terval waktu tertentu didapatkan pada Tabel III. Jumlah
obat yang terabsorpsi (AUC) dengan pemakaian metildigok -
sin 0,4 mg adalah 15*8 - 23,7 ng/ml.jam dan pada pemakai-
an metildigoksin 0,4 mg + furosemid 80 mg (dalam dosis
terbagi dua) adalah 20,0 - 25,9 ng/ml.jam , didapatkan
pada Tabel IV dan kurva pada Gambar 11 s/d 15. Kadar obat
maksimum (0m k g ) dengan pemakaian metildigoksin 0,4 mg
adalah 3,7 - 7,9 ng/ml , dan 2,6 - 6,9 ng/ml pada pema -
kaian metildigoksin 0,4 mg + furosemid 80 rag (dalam dosis
terbagi dua) , pada Tabel V. Waktu kadar obat maksimum
47
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
(^makg) Pa(*a pemakaian metildigoksin 0 ,4 'mg adalah
? - l jam , dan v - 2 jam pada pemakaian metildigoksin
0,4 mg + furosemid 80 mg (dalam dosis terbagi dua).
Tsutsumi Etsuro (6) melakukan penelitian pada 6 sub -
yek normal dengan dosis digoksin 0,006 mg/kg BB secara
intravena. Furosemid diberikan 5 jam kemudian sebanyak
1 mg/kg BB per oral. Penampungan sampel serum dan .urin
sampai 24 jam. Melaporkan terjadi perpanjangan (waktu
paruh) digoksin dari 37 jam menjadi 86 jam. Mekanisme
yang terjadi dari perpanjangan t^ .diperkirakan adanya
kompetisi sekresi aktif di tubuli ginjal. Dengan adanya
kompetisi tersebut, diperkirakan eliminasi metildigoksin
yang sebagian besar melalui ginjal akan terhambat. Pene-
litian Malcolm (40) pada 8 subyek normal dengan dosis di-
goksin 0,75 mg dan furosemid 40 mg per oral bersamaan.
Furosemid diberikan tiap hari selama' lima' hari penam-
pungan sampel serum sampai 3 jam pada hari pertama dilan-
jutkan 2 hari sekali dan sampel urin ditampung sampai 3
jam pada haru pertama kemudian sehari sekali selama lima
(5) hari. Dengan cara ini tidak terlihat adanya peng -
aruh furosemid terhadap ekskresi digoksin. Demikian ju-
ga dengan penelitian Me. Allister (8) dengan 3 subyek
normal dengan dosis digoksin 0,25mg per oral, furose-
mid 80 mg intravena diberikan bersamaan. Penampungan
sampel serum dan urin selama 8 jam melaporkan tidak ada
pengaruh furosemid terhadap ekskresi digoksin.
48
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
49
Pada penelitian ini furosemid diberikan dalam dosis
terbagi dua agar furosemid masih berada dalam serum sela-
ma penampungan sampel. Tidak adanya pengaruh furosemid
terhadap profil kadar metildigoksin mungkin disebabkan o -
leh metildigoksin bersifat lebih non polar daripada digok-
sin sehingga menyebabkan perbedaan sekresi antara metildi-
goksin dengan digoksin di.tubulus ginjal.
i
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
BAB V
KESIMPULAN
Penelitian pengaruh furosemid terhadap profil kadar me-
tildigoksin dalam serum pada subyek normal menghasilkan :
a. Jumlah obat yang terabsorpsi selama 24 jam (AUCq _
untuk pemakaian metildigoksin 0,4 mg adalah
15,8 - 23,7 ng/ml.jam dan 20,0 - 25>9 ng/ml.jam untuk
pemakaian metildigoksin 0,4 mg + furosemid 80 mg ( dalam
dosis terbagi dua).
b. Kadar obat maksimum (Cmaks) untuk pemakaian metildigok -
sin 0,4 mg adalah 3,7 -7,9 ng/ml dan 2,6 - 6,9 ng/ml
untuk pemakaian metildigoksin 0,4 mg + furosemid 80 mg
(dalam dosis terbagi dua).
c. Waktu kadar obat maksimum untuk pemakaian metil-
digoksin 0,4 mg adalah \ - 1 jam dan ‘4 - 2 jam untuk
pemakaian metildigoksin 0,4 mg + furosemid 80 mg (dalam
dosis terbagi dua).
Harga tersebut menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna an-
tara metildigoksin dengan metildigoksin + furosemid.
Disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh furosemid terhadap
profil kadar metildigoksin dalam serum pada subyek normal.
50
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
RINGKASAN
Telah dilakukan penelitian pengaruh furosemid ter-
hadap profil kadar metildigoksin dalam serum pada lima o-
rang pria normal, umur 20-26 tahun, 50-65 kg. Rancangan
silang("Complete cross over") perlakuan metildigoksin 0,4
mg dan metildigoksin 0,4 mg + furosemid 80 mg(dalam dosis
terbagi dua) dengan jarak antara 2 perlakuan 3 minggu.
Selama seminggu sebelum percobaan dan selama perco-
baan subyek tidak diperkenankan minum obat apapun. Selama
percobaan makanan diberikan pada -waktu^-waktu tertentu
dengan menu yang sama. Sampel darah diambil sebanyak 3 ml-
melalui'venous' canulla pada waktu 0; 1/4; 1/2; 1; 1 1/2;
4; 6 dan pada jam ke-24 sampel darah diambil dengan jarum
sekali pakai(sesudah obat diminum). Sampel darah tersebut
diambil serumnya dan kadar obat : dalam serum., dianalisis
dengan kit digoksin 1^^.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa harga para -
meter jumlah obat terabsorpsi (AUC), kadar obat maksimum
(Cmaks) ^an wa^ u kadar obat maksimum tidak ada
perbedaan yang bermakna antara metildigoksin dengan me -
tildigoksin + furosemid.
52
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
69
1. Purwanto SL. Bagaimana Obat Bekerja. Edisi ke-1. Ja -
karta: Graffian Jaya, 1982: 93-97*101-105.
2. Crossland J. Lewis's Pharmacology. 5th ,-ad. Edinburg,
London, Melbourne, Kew York: Churchill Livingstone,
1980: 317, 621-699.
3. Sokolow M and MB Me. Ilroy. Clinical Cardiology. Los
Altos, California: Medical .Publications, 1977: 155,
244, 283-295*
4. Katzung BG. Basic and Clinical Pharmacology. 2nd ed.
Los Altos, .California:' Lange..Medical .Publications,
1984: 24, 143-152,180-182.
5. Gibaldi M and L Prescott. Drug Interactions and Cli-
nical Pharmacokinetics. In: Handbook of Clinical Phar-
macokinetics. New York, Tokyo, Mexico, Sydney, Auck -
land, Hongkong: Adis Health Science Press, 1983: 243 “
258.
6. Tsutsumi E et al. Effect of Furosemide on Serum Clear-
ance and Renal Excreation of Digoxin. Clinical Pharma-
cology 1979: 200-204.
DAFTAR PUSTAKA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
70
7. Seraple P, V7J Tilstone, DH Lawson, Furosemide and Uri-
nary Digoxin Clearance. New England Journal of Medi-
cine 1975; 18: 612-613.
8. Allister MC et al. Effect of Intravenous Furosemide
on The Renal Excreation of Digoxin, Clinical Pharma -
cology 1976; 17: 110-117.
9. Tilstone WJ et al. Effect of Furosemide on Glomerulus
Filtration Rate and Clearance Practolol, Digoxin, Ce-
phaloridine and Geutamicin. Clinical Pharmacology and
Therapeutics 1977; 22: 389-394.
10. Gan Sulistia. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-3. Ja-
karta: Bagian Farmakologi FKUI, 1937: 240-254, 284,
343, 345.
11. American Pharmaceutical Association. Evaluations of
Drug Interactions. 1st ed. Washington: APA , 1974 :
295-297, 302-307.
12. Tanu I. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-1. Jakarta:
Bagian Farmakologi FKUI,'1971: 217-227, 273*287.
13. Bowman WC and Rand KJ. Textbook of Pharmacology. ■ 2nd
ed. Oxford, London, Edinburgh, .Melbourne: Blackwell
Scientific Publication, 1980: 22.74 - 22.78, 22.81 -
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
71
22.82, 27.35 -
14. Burgen ASV and Mitchell JF, Gaddum's Pharmacology.
9th ed. London:Oxford University Press,1985: 124-126.
15. Goodman LS and Gilman AG. The 'Pharmacological Basis
of Therapeutics. 7th ed. New York: Macmillan Publi -
shing Company, 1985: 717, 729-730, 734, 896.
16. Tjay TH dan Raharjo K. Obat-obat Penti^g, Khasiat,
Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya. Edisi ke-4. Ja -
karta, 1985: 377, 390.
17. Martindale. The Extra Pharmacopoeia. 28th ed. London:.
Pharmaceutical Press, 1982: 544, 596.
18. Hinderling PH, ER Garret, RC Wesrfcer. Pharmacokine -
tics of B-Methyldigoxin in Helthy Human II Oral Stu -
dies and Bioavailability. Pharmaceutical Sciencel977;
66: 341-321.
19. Soljin SJ. Digoxin - Issues and Controversies. The A-
merican for Clinical Chemistry 1986; 32: 5.
20. Modell W. Drug of Choice 1982-1983. St Louis, Toron-
to, London: The CV Mosby Company, 1982: 43, 55, 375 -
381.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
72
21. Craig CR and StitzelRE* Modern Pharmacology. 1st ed. Boston: Little, Brown and Company, 1982: 270 - 274, 333-334.
22. Dipalma JR. Drill's Pharmacology in Medicine. 4th ed.
USA: Graw Hill Book Company, A Blakiston ■Publicati -
ons, 1971: 780-312, 892-917.
23. Brobeck JR. Best and Taylor's Physiological Basis of
Medical . Practice. 10th ed. Baltimore, London :
Williams and Wilkins, 1981: 3-29 - 3-38.
24- Campbell J\V and Frisse M. Manual of Medical Therapeu-
tics. 24th ed. Boston, Toronto: Little, Brown' and
Company, 1983: 79-82, 85-86.
25. Swarbrick J* Current Consepts ia the Pharmaceutical
Sciences, Dosage Form Design and Bioavailability.
Philadelphia: Lea and Febiger, 1973: 217-218.
26. Ritchel WA. Handbook of Basic Pharmacokinetics. 1st
ed. Hamilton: Drug Intelligence Publication Inc.,
1979: 173, 253-240, 315.
27. Bochner Felix. Handbook of Clinical Pharmacology.
2nd ed. Boston, Toronto: Little, Brown and Company^
1983: 175-177, 300-302.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
73
28. V/iddop B. Therapeutic Drug Monitoring. Edinburgh,
London, Melbourne, New York: Churchill Livingstone,
1985: 73, 183-192.
29* Hinderling PH, ER Garret, RC Wester. Pharmacokinetics
of B-Methyldigoxin in Healthy Human I. Pharmaceutical
Science 1977; 66: 242-245.
30. Wilkinson GR and Rawlins MD. Drug Metabolism and Dis -
position: Considerations in Clinical Pharmacology.
Lancaster, Boston, The Hague, Dordrecht: MTP Press Li-
mited, 1985: 11-12, 94, 102-103, 124-125-
31. Bristol JA et al. Cardiovascular Drugs. New York, Chi-
chester. Brisbane, Toronto, Singapore: A Wiley. Inter-
science Publications, 1986: 57, 143.
32. Benet LZ. Pharmacokinetics Pharmacodynamics of Furose-
mide in .Man. Pharmacokinetics and Biopharmaceutics
1979; 7: 1-25.
33. Laurence DR. Clinical Pharmacology. 3rd ed. London:
J & A Churchill LTD, 1969: 441-442.
34. Curry SH and Whelpton R. Manual of Laboratory Pharma -
cokinetics. Chichester, New York, Brisbane, Toronto,
Singapore: John Wiley & Sons, 1983-' 34.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN
35- Marsis 10, SV/ Sar^ono, K Soev/arsono. Selintas Menge -
nai Radioimmunoassay. Majalah Kedokteran Indonesia
1986; 36; 9: 436-440.
36. Thorell JL and SM Larson. Radioimmunoassay and Rela -
ted Techniques Metodology and Clinical Application,
Saint Louis: The CV Mosby Company, 1978'- 3-103.
37. Das Gopal, Talraers FN, Weissler AM. Comparative Phar -
macodynaraics of Betamethyl Digoxin and Digoxin in Man.
Clinical Pharmacology and Therapeutics 1977; 22; 3:
280-284-
38. Amerlex Digoxin RIA Kit.
39. Daniel Wyne W. Biostatistik: A Fondation Analysis in
The Health Sciences. 2nd ed. New York, Chichester,
Brisbane, Toronto: John Wiley & Sons, 1978: 182-187.
40. Malcolm AD et al, Digoxin Kinetics During Furosemide
Administration. Clinical Pharmacology and Therapeutics
1977; 21: 567-574.
74
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN IRNA DARMAWAN