6
TTS ISBD Nama : Yedija Kadmiel Elnatan NIM : 71130024 Grup : C 1. Pendapat saya mengenai perkembangan di kota Jogja saat ini adalah kota Jogja sudah menjadi kota dengan kepadatan yang cukup besar. Bisa dilihat dari banyaknya kendaraan yang berada di Jogja, seperti mobil, dan sepeda motor. Tidak hanya itu saja, di kota Jogja sekarang banyak didirikan pusat-pusat perbelanjaan, dan juga tempat-tempat wisata atau tempat hiburan baru. Dari segi nilai keindahan kota Jogja juga mengalami perubahan. Kota Jogja menurut saya sudah menjadi kota yang cukup tidak indah. Hal ini dikarenakan kota Jogja sudah banyak dengan adanya pusat-pusat perbelanjaan. Di kota Jogja sudah jarang ditemukan lahan-lahan area terbuka, seperti taman. Dengan banyaknya pusat-pusat perbelanjaan di kota Jogja, hal ini membuat terkesan kota Jogja tidak ada keindahan dari sisi alamnya. Jika dilihat sepanjang jalan hanya ada bangunan- bangunan tinggi, pusat-pusat perbelanjaan, ruko-ruko. Hal ini juga membuat kota Jogja menjadi panas, dikarenakan tidak adanya area lahan-lahan taman. Untuk masalah pohon juga, dikota Jogja juga menurut saya sedikit. Hal ini juga yang mungkin menyebabkan kota Jogja menjadi semakin panas. Dari segi nilai material juga mengalami perubahan. Seperti diketahui arti dari nilai material adalah nilai yang meliputi berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia. Salah satu contoh nilai material adalah sandang dan pangan. Dengan semakin berkembangnya kota Jogja, semakin hari juga akan membuat semakin tinggi tuntutan hidup khususnya untuk kebutuhan. Dengan begini, banyak orang untuk melakukan segala cara untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya uang untuk memenuhi kebutuhan, baik itu untuk keperluan keluarga maupun kebutuhan diri sendiri. Banyak dari mereka bekerja dari siang sampai malam untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Bahkan sampai ada yang bekerja sampai tengah malam untuk mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

ISBD

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas

Citation preview

  • TTS ISBD

    Nama : Yedija Kadmiel Elnatan

    NIM : 71130024

    Grup : C

    1. Pendapat saya mengenai perkembangan di kota Jogja saat ini adalah kota Jogja

    sudah menjadi kota dengan kepadatan yang cukup besar. Bisa dilihat dari banyaknya

    kendaraan yang berada di Jogja, seperti mobil, dan sepeda motor. Tidak hanya itu saja, di

    kota Jogja sekarang banyak didirikan pusat-pusat perbelanjaan, dan juga tempat-tempat

    wisata atau tempat hiburan baru. Dari segi nilai keindahan kota Jogja juga mengalami

    perubahan. Kota Jogja menurut saya sudah menjadi kota yang cukup tidak indah. Hal ini

    dikarenakan kota Jogja sudah banyak dengan adanya pusat-pusat perbelanjaan. Di kota

    Jogja sudah jarang ditemukan lahan-lahan area terbuka, seperti taman. Dengan

    banyaknya pusat-pusat perbelanjaan di kota Jogja, hal ini membuat terkesan kota Jogja

    tidak ada keindahan dari sisi alamnya. Jika dilihat sepanjang jalan hanya ada bangunan-

    bangunan tinggi, pusat-pusat perbelanjaan, ruko-ruko. Hal ini juga membuat kota Jogja

    menjadi panas, dikarenakan tidak adanya area lahan-lahan taman. Untuk masalah pohon

    juga, dikota Jogja juga menurut saya sedikit. Hal ini juga yang mungkin menyebabkan

    kota Jogja menjadi semakin panas.

    Dari segi nilai material juga mengalami perubahan. Seperti diketahui arti dari nilai

    material adalah nilai yang meliputi berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang

    berguna bagi jasmani manusia. Salah satu contoh nilai material adalah sandang dan

    pangan. Dengan semakin berkembangnya kota Jogja, semakin hari juga akan membuat

    semakin tinggi tuntutan hidup khususnya untuk kebutuhan. Dengan begini, banyak orang

    untuk melakukan segala cara untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya uang untuk

    memenuhi kebutuhan, baik itu untuk keperluan keluarga maupun kebutuhan diri sendiri.

    Banyak dari mereka bekerja dari siang sampai malam untuk memenuhi kebutuhan

    keluarga. Bahkan sampai ada yang bekerja sampai tengah malam untuk mendapatkan

    uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

  • TTS ISBD

    Dan dengan banyak orang berlomba-lomba untuk mencari uang untuk memenuhi

    kebutuhan baik untuk kebutuhan diri sendiri maupun untuk kebutuhan keluarga, banyak

    juga orang untuk beralih profesi. Dengan berkembangnya kota Jogja juga membuat

    perubahan pada mata pecaharian. Orang Jogja yang dulunya pekerjaannya bertani,

    dulunya hidup dengan berkecukupan. Dengan terus berkembangnya kota Jogja, para

    petani pun tidak bisa untuk memenuhi kebutuhan. Banyak yang beralih profesi untuk bisa

    mendapatkan uang yang lebih banyak dari perkerjaan sebelumnya guna memenuhi

    kebutuhan sehari-hari keluarga maupun pribadi. Mungkin dengan menjual lahan tempat

    mereka bercocok tanam, dan mencoba menjadi pengusaha makanan.

    2. Pada hari Selasa yang lalu, tepatnya tanggal 17 Maret 2015, saya mewawancarai

    seorang ibu yang bernama Innette Risna. Ibu Innette Risna lahir di Jogja, usia ibu Innette

    saat ini adalah 41 tahun. Pada tahun 1983 1989, Ibu Innette pernah meninggalkan kota

    Jogja, karena tuntutan pekerjaan ayah beliau. Dan ditahun 1990, Ibu Innette Risna

    kembali ke kota Jogja, dan sampai saat ini Ibu Innette Risna tinggal di kota Jogja.

    Pekerjaan Ibu Innette Risna adalah wiraswasta. Menurut Ibu Innette Risna mengenai

    perubahan di kota Jogja, kota Jogja sudah banyak sekali mengalami perubahan. Beliau

    memberikan contoh perubahan yang terjadi di kota Jogja saat ini adalah masalah

    kendaaran bermotor. Zaman Ibu Innette Risna masih kecil, masih sedikit sekali orang

    yang mempunyai kendaraan bermotor. Jika ingin berpergian orang-orang biasanya

    menggunakan kendaraan umum, seperti angkutan umum, bus, atau bahkan mereka

    berpergian dengan menggunakan kaki mereka alias jalan kaki. Ibu Innette Risna juga

    menceritakan bahwa kota Jogja dulu sangat sejuk. Tetapi sekarang kota Jogja sudah

    sangat padat. Banyak kendaraan bermotor di mana-mana, mulai dari motor, mobil.

    Ibu Innette Risna juga menyinggung dengan banyaknya sekarang pusat-pusat

    perbelanjaan yang didirikan. Menurut Ibu Innette Risna dengan banyaknya didirikan

    pusat-pusat perbelanjaan terdapat nilai positif dan negativenya. Untuk nilai positifnya

    adalah banyak orang-orang yang dulunya tidak mempunyai pekerjaan, dapat bekerja di

    pusat-pusat perbelanjaan. Pusat-pusat perbelanjaan di kota Jogja ini banyak mengambil

    karyawan mereka dari daerah tempat pusat perbelanjaan itu didirikan. Tetapi untuk nilai

  • TTS ISBD

    negativenya, Ibu Innette berpendapat membuat kota Jogja semakin sedikit lahan hijaunya.

    Kota Jogja semakin dipenuhi dengan gedung-gedung bertingkat tinggi. Dan lahan-lahan

    hijau, seperti taman menjadi tidak ada tempat untuk bisa dijadikan area hijau. Hal ini

    yang disayangkan oleh Ibu Innette Risna.

    Beliau juga menyinggung soal masalah nilai sosial pada masyarakat di kota Jogja,

    khususnya yang tinggal satu daerah dengan Ibu Innette Risna. Ibu Innette Risna

    menceritakan bahwa dulu penduduk tidak individualis. Kekerabatan sangat kental terasa.

    Saling sapa menyapa saat bertemu satu sama lain. Jika ada orang yang sedang tertipa

    musibah, tetangga lain ikut membantu. Beda dengan sekarang. Ibu Innette Risna

    menceritakan penduduk sekarang sangat individual. Walaupun orang Jogja menjunjung

    tinggi nilai kesopanan, nyatanya sekarang tidak jarang pula ibu Innette Risna menemukan

    orang yang tidak ramah atau tidak bertegur sapa saat bertemu. Jika ada orang yang

    kesusahan, sedikit orang yang terbeban untuk membantu.

    3. Ada nilai-nilai yang berubah, nilai pertama yang berubah adalah nilai sosial.

    Masyarakat kota Jogja dulunya sangat tidak individualis. Masyarakat Jogja sangat

    menjunjung tinggi nilai kesopanan. Jika ada orang yang mengalami musibah, atau

    bencana, atau bahkan sedang kesusahan, masyarakat lain tidak segan untuk membantu

    orang yang sedang mengalami kesusahan. Tetapi berbeda dengan sekarang. Berbeda

    zaman, berbeda juga nilai sosial. Tidak jarang ditemukan orang yang sekarang sangat

    individual. Semua serba sendiri. Bahkan, hanya untuk menyapa atau memberi senyum

    pun tidak. Pengaruh perubahan nilai untuk Ibu Innette Risna sendiri cukup besar. Sangat

    terasa perbedaan yang dirasakan Ibu Innette Risna. Yang dulu sering bergotong royong,

    saling tolong menolong, sekarang jarang sekali ditemukan oleh Ibu Innette Risna. Setiap

    bertemu orang, pasti saling sapa atau saling tatap muka, sekarang jarang ditemukan orang

    yang masih menjunjung tinggi ramah keramahtamahan. Sekarang banyak orang lebih

    banyak memegang gadget mereka masing-masing, dan tidak menghiraukan orang yang

    ada di depan mereka, baik itu lebih muda dari mereka bahkan yang lebih tua dari pada

    mereka.

    Perubahan nilai yang kedua adalah dari segi nilai keindahan. Dengan banyaknya

    pusat-pusat perbelanjaan yang didirikan di kota Jogja menjadikan lahan untuk area taman

  • TTS ISBD

    semakin sedikit. Jika Ibu Innette Risna ini sedang berjalan-jalan mengitari kota Jogja, Ibu

    Innette Risna ini hanya melihat gedung-gedung tinggi, pusat-pusat perbelanjaan, ruko-

    ruko. Ibu Innette Risna sudah tidak melihat lagi area-area hijau seperti taman. Ini

    menyebabkan kurang sedap untuk dipandang kota Jogja. Pengaruh perubahan nilai

    keindahan kota Jogja cukup besar. Dengan sedikitnya lahan hijau seperti taman, orang

    akan banyak menghabiskan waktunya di pusat-pusat perbelanjaan, entah itu dihabiskan

    dengan bermain, berbelanja, atau sebagainya. Hal ini akan membuat orang menjadi

    pribadi yang konsumtif, yaitu selalu membelanjakan uangnya. Ibu Innette juga

    mengkhawatirkan jika terus menerus terjadi seperti ini, generasi penerus akan sangat sulit

    dalam hidupnya, misalnya saja untuk mendapatkan udara segar, akan sangat sulit

    mendapatkannya karna kurangnya area hijau, seperti taman.

    4. Pendapat saya dengan Ibu Innette Risna tidaklah terlalu berbeda. Untuk pendapat

    saya, saya membahas dari segi nilai keindahan dan nilai material. Seperti sudah

    disinggung diatas, nilai-nilai tersebut sudah mengalami perubahan di kota Jogja. Untuk

    nilai keindahan, kota Jogja sudah banyak dengan adanya pusat-pusat perbelanjaan. Hal

    ini membuat menurut saya kota Jogja menjadi tidak indah atau kurang sedap untuk dilihat

    mata. Di kota Jogja sudah jarang ditemukan lahan-lahan area terbuka, seperti taman.

    Dengan banyaknya pusat-pusat perbelanjaan di kota Jogja, hal ini membuat terkesan kota

    Jogja tidak ada keindahan dari sisi alamnya. Menurut saya juga kota Jogja kurang untuk

    pohon-pepohonan. Jika melihat sepanjang jalan kota Jogja, kota Jogja hanya ada

    bangunan-bangunan tinggi, pusat-pusat perbelanjaan, ruko-ruko. Sedikit sekali ditemukan

    area-area hijau seperti taman, pohon-pohon. Hal ini juga membuat kota Jogja menjadi

    panas.

    Dari segi nilai materialnya juga, kota Jogja sudah mengalami perubahan. Dengan

    terus berkembangnya kota Jogja setiap harinya, hal ini membuat tingkat kebutuhan juga

    semakin melambung tinggi. Maksudnya dalam hal ini adalah dari segi harganya. Hal ini

    juga membuat perubahan pada mata pencaharian orang. Contohnya, yang dulunya

    pekerjaannya adalah petani, dulu dengan pekerjaannya bertani dapat memenuhi

    kebutuhan keluarganya, sandang maupun papan. Tetapi, dengan terus berkembangnya

    kota Jogja, dengan terus menjadi petani, hal untuk memenuhi kebutuhan pun menjadi

  • TTS ISBD

    tidak tercukupi. Banyak orang beralih profesi mereka. Yang dulunya petani, harus

    berubah profesi demi memenuhi kebutuhan keluarganya.

    Untuk pendapat dari Ibu Innette Risna, beliau melihat perubahan dari segi nilai

    sosial. Dari segi nilai sosial juga mengalami perubahan yang cukup besar. Masyarakat

    kota Jogja dulunya sangat tidak individualis. Masyarakat Jogja sangat menjunjung tinggi

    nilai kesopanan. Jika ada orang yang mengalami musibah, atau bencana, atau bahkan

    sedang kesusahan, masyarakat lain tidak segan untuk membantu orang yang sedang

    mengalami kesusahan. Tetapi berbeda dengan sekarang. Tidak jarang ditemukan orang

    yang sekarang sangat individual. Semua serba sendiri. Bahkan, hanya untuk menyapa

    atau memberi senyum pun tidak.

    Dan menurut pendapat Ibu Innette Risna, nilai yang mengalami perubahan adalah

    nilai keindahan. Dengan banyaknya pusat-pusat perbelanjaan yang didirikan di kota Jogja

    menjadikan lahan untuk area taman semakin sedikit. Dengan sedikitnya lahan hijau

    seperti taman, orang akan banyak menghabiskan waktunya di pusat-pusat perbelanjaan,

    entah itu dihabiskan dengan bermain, berbelanja, atau sebagainya. Hal ini akan membuat

    orang menjadi pribadi yang konsumtif, yaitu selalu membelanjakan uangnya. Dan yang

    dikhawatirkan jika terus menerus terjadi seperti ini, generasi penerus akan sangat sulit

    dalam hidupnya, misalnya untuk mendapatkan udara segar.

    Jadi menurut saya dan Ibu Innette Risna kota Jogja sudah sangat pesat

    perkembangannya, baik itu dari sisi ekonomi, pusat-pusat perbelanjaan, dan masih

    banyak lagi. Disamping berkembangnya kota Jogja, hal itu juga membuat perubahan

    pada nilai-nilai yang dulunya baik, kini menjadi berubah nilai-nilai tersebut. Jadi,

    alangkah baiknya jika kota Jogja tetap terus berkembang, tetapi nilai-nilainya tetap harus

    dijaga, agar nilai-nilai tersebut tidak berubah.

  • TTS ISBD

    Foto saya bersama dengan Ibu Innette Risna