5
ISDN Deskripsi - Nama & Struktur Kimia : - - Sifat Fisikokimia : Isosorbid berbentuk kristal roset berwarna putih, s - Keterangan : Isosorbid dinitrat merupakan nitrat organik yang m Golongan/Kelas Terapi Obat Kardiovaskuler Nama Dagang - Hapisor - Isoket - Isoket IV - Isordil - Isosorbide Dinitrate - Sorbidin - Vascardin - Cedocard/Cedocard Re Indikasi Pencegahan dan pengobatan angina pektoris; untuk gagal jantung kongestif; untuk mengurangi rasa ny Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian Dosis dewasa (untuk lanjut usia harus diberikan dosis harian terendah dan selanjutnya dititrasi). Oral : Angina : 5-40 mg, 4 kali sehari, atau 40 mg setiap 8-12 jam, sediaan sustained release. Sublingual: 2.5-5 mg setiap 5-10 menit, maksimum 3 dosis selama 15-30 menit, juga dapat digunakan 1 Gagal jantung kongestif : dosis awal : 20 mg, 3-4 kali sehari. Dosis target : 120-160 mg/hari dalam dosis Spasme pada esofagus (unlabeled use) : 5-10 mg sebelum makan. Sublingual : 2.5 mg setelah makan. 1 / 5

isdn.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: isdn.pdf

ISDN

Deskripsi - Nama & Struktur Kimia : - - Sifat Fisikokimia : Isosorbid berbentuk kristal roset berwarna putih, sedikit larut dalam air dan mudah larut dalam alkohol - Keterangan : Isosorbid dinitrat merupakan nitrat organik yang mudah meledak, diperlukan penambahan suatu bahan inert (mis, laktosa) agar bersifat non eksplosif. Golongan/Kelas Terapi Obat Kardiovaskuler Nama Dagang - Hapisor - Isoket - Isoket IV - Isordil - Isosorbide Dinitrate - Sorbidin - Vascardin - Cedocard/Cedocard Retard Indikasi

Pencegahan dan pengobatan angina pektoris; untuk gagal jantung kongestif; untuk mengurangi rasa nyeri, disfagia dan spasme pada esofagus dengan reflak gastroesofagus.

Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

Dosis dewasa (untuk lanjut usia harus diberikan dosis harian terendah dan selanjutnya dititrasi).

Oral : Angina : 5-40 mg, 4 kali sehari, atau 40 mg setiap 8-12 jam, sediaan sustained release.

Sublingual: 2.5-5 mg setiap 5-10 menit, maksimum 3 dosis selama 15-30 menit, juga dapat digunakan 15 menit sebelum melakukan aktivitas untuk mencegah terjadinya serangan (profilaksis).

Gagal jantung kongestif : dosis awal : 20 mg, 3-4 kali sehari. Dosis target : 120-160 mg/hari dalam dosis terbagi, digunakan secara kombinasi dengan hidralazin.

Spasme pada esofagus (unlabeled use) : 5-10 mg sebelum makan. Sublingual : 2.5 mg setelah makan.

1 / 5

Page 2: isdn.pdf

ISDN

Farmakologi

Pemberian isosorbid dinitrat per oral diabsorpsi cepat dari saluran gastrointestinal dan dari metabolisme fase pertama didapat bioavailabilitas sekitar 25% (berkisar dari 10-90%); dan bioavailabilitas meningkat pada penggunaan kronis. Pemberian sublingual akan didapat bioavailabilitas 45-59%. Bioavailabilitas bentuk lepas terkendali sekitar 75%. Onset isosorbid mulai 7.5-45 menit setelah pemberian dan lebih lama pada bentuk lepas lambat. Durasi pada pemberian sublingual adalah 45 menit hingga 2 jam, sementara bentuk konvensional sekitar 2-6 jam, dan tablet lepas lambat 10-14 jam.

Stabilitas Penyimpanan

Simpan dalam temperatur kamar, sekitar 25°C. Hindari cahaya. Tutup wadah rapat-rapat dan jangan gunakan obat bila telah melampaui tanggal kadaluwarsa.

Kontraindikasi

Hipersensitivitas terhadap isosorbid dinitrat atau komponen lain dalam formulasi; hipersensitif terhadap nitrat organik; penggunaan bersama penghambat phosphodiesterase-5 (PDE-5) (sildenafil, tadalafil, or vardenafil); glaukoma angle-closure( peningkatan tekanan intraocular); trauma kepala atau perdarahan serebral (peningkatan tekanan intrakranial); anemia berat.

Efek Samping

Kardiovaskuler: Hipotensi, hipotensi postural, pallor, kolaps kardiovaskuler, takikardi, syok, kemerahan, edema perifer. SSP: sakit kepala (paling sering), pusing (karena perubahan tekanan darah), tidak bisa tidur.

Gastrointestinal: Mual, muntah, diare.

Genitourinari: inkontinensia urin.

Hematologi: Methemoglobinemia (jarang, bila overdosis).

Neuromuskuler & skelet: Lemah/letih. Mata: Pandangan kabur.

2 / 5

Page 3: isdn.pdf

ISDN

Insiden hipotensi dan efek yang tidak diharapkan akan meningkat bila digunakan bersama sildenafil (Viagra®).

Efek samping lain(1-10% paisne) : bengkak, CHF, hipertensi,  takikardi, aritmia, hypotensi, miocardial infark, demam, infeksi,sepsis, perubahan berat badan, asma, sindrom seperti flu, hipergikemi, hipoglikemi, pneumonia, depresi pernafasan.

Interaksi

- Dengan Obat Lain :

Substrat CYP3A4 (mayor).

Penginduksi CYP3A4: Penginduksi CYP3A4 dapat menurunkan kadar/efek isosorbid dinitrat. Contoh obat ini adalah aminoglutethimid, karbamazepin, nafsilin, nevirapin, fenobarbital, fenitoin, and rifamisin.

Penghambat CYP3A4: Dapat meningkatkan kadar/efek isosorbid dinitrat. Contoh obat ini adalah antifungi golongan azol, kalritromisin, diklofenak, doksisiklin, eritromisin, imatinib, isoniazid, nefazodon, nikardipin, propofol, penghambat protease,kuinidin, telithromisin, dan verapamil. Sildenafil, tadalafil, vardenafil: Menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik bila digunakan bersama (kontraindikasi), harus diberi interval 24 jam.

Etanol: dapat meningkatkan risiko hipotensi.

Metotreksat : Meningkatkan toksisitas Metotreksat dengan menurunkan eliminasi di ginjal.

- Dengan Makanan : Obat ini bisa diberikan tanpa terpengaruh oleh adanya makanan.

Pengaruh

3 / 5

Page 4: isdn.pdf

ISDN

- Terhadap Kehamilan : Isosorbid dinitrat diklasifikasikan dalam kategori C pada kehamilan. Meskipun tidak dilakukan penelitian pada manusia, tetapi penelitian pada binatang  menunjukkan adanya efek yang tidak diharapkan pada janin. Jadi apabila memutuskan pemberian obat ini pada kehamilan, harus dipertimbangkan keuntungan terhadap ibu dan risikonya terhadap janin.

- Terhadap Ibu Menyusui : Tidak diketahui apakah isosorbid dinitrat atau metabolitnya diekskresikan dalam ASI. Karena banyak obat diekskresikan dalam ASI, hati-hati bila diberikan pada ibu menyusui.

- Terhadap Anak-anak : Keamanan dan efektivitas isosorbid dinitrat pada anak-anak tidak diketahui.

- Terhadap Hasil Laboratorium : -

Parameter Monitoring

Pemantauan adanya ortostasis

Bentuk Sediaan

Tablet

Peringatan

Dapat terjadi hipotensi yang berat.Gunakan hati-hati pada hipovolemia, hipotensi,dan infark ventrikel kanan. Selain hipotensi, juga disertai bradikardi paradoksal dan angina pektoris.Dapat juga terjadi hipotensi postural. Dapat terjadi toleransi terhadap nitrat,diperlukan dosis yang tepat untuk meminimalkan efek ini.Keamanan dan efikasi tidak diketahui bila digunakan pada pasien anak-anak.Nitrat dapat memperparah angina yang disebabkan oleh kardiomiopati hipertropik.Hindari penggunaan bersama sildenafil.

Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus

4 / 5

Page 5: isdn.pdf

ISDN

-

Informasi Pasien

Minum obat sesuai petunjuk dan jangan minum obat lain tanpa sepengetahuan dokter. Jangan menghentikan obat dengan tiba-tiba dan simpan obat dalam wadah aslinya. Jangan minum alkohol berlebihan karena dapat menyebabkan hipotensi yang berlebihan. Dapat menyebabkan hipotensi postural (minum obat sambil duduk dan hati-hati sewaktu bangkit dari posisi duduk atau berbaring); sakit kepala, pusing, lemah, atau pandangan kabur (hati-hati mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin), mual atau muntah (makan porsi sedikit namun lebih sering). Bila nyeri dada, segera minum obat, laporkan bila mengalami sakit kepala akut, jantung berdebar-debar, pusing dan tidak bisa tidur, lemah otot.

Mekanisme Aksi

Menstimulasi c-GMP intraseluler sehingga menyebabkan relaksasi otot polos baik pada arteri maupun vena. Menurunkan tekanan ventrikel kiri (preload) dan dilatasi arterial sehingga menurunkan resistensi arterial (afterload). Hal ini akan menurunkan kebutuhan oksigen sekaligus adanya dilatasi arteri koroner akan memperbaiki aliran darah pada derah iskemik.

Monitoring Penggunaan Obat

Kaji kondisi pasien yang memerlukan perhatian (mis, hipovolemia, hipotensi, dan infark ventrikular kanan). Kaji adanya potensial interaksi dengan obat-obat lain yang diminum pasien. Dapat terjadi toleransi dan diperlukan dosis yang tepat untuk meminimalkan toleransi. Kaji efektivitas terapi dan efek yang tidak diharapkan (mis, hipotensi, toleransi) pada interval penggunaan yang teratur. Pada penghentian obat, lakukan secara bertahap. Informasikan pada pasien cara penggunaan, kemungkinan efek samping dan melaporkan efek yang tidak diharapkan.

Daftar Pustaka

Lexi Comp's Drug Information Handbook, 14 th edition

AHFS Drug Information 2005

5 / 5