Upload
nur-khamidah
View
6
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
analisis pengembangan kurikulum
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai kegiatan menghasilkan
kurikulum atau proses mengaitkan suatu komponen dengan yang lainnya untuk
menghasilkan kurikulum yang lebih baik dan kegiatan peyusunan (desain),
pelaksanaan, penilaian, dan penyempurnaan kurikulum. Pengembangan
kurikulum dapat terjadi kapansaja sesuai kebutuhan. Salah satu kebutuhan yang
harus diperhatikan dalam kurikulum adalah pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Dalam pengembangan kurikulum, persoalan yang masih menonjol saat ini
adalah adanya kurikulum yang mengalami pergantian dari tahun ke tahun dan
membebani peserta didik tanpa ada arah pengembangan yang benar-benar
diimplementasikan sesuai dengan perubahan yang diinginkan pada kurikulum
tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan kurikulum selalu mengarah
pada perbaikan sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan karena dianggap
belum sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga perlu adanya refitalisasi
kurikulum. Usaha tersebut perlu dilakukan demi menciptakan generasi masa
depan yang berkarakter, yang memahami jati diri bangsanya, dan menciptakan
anak yang unggul dan mampu bersaing disunia internasional.
Tujuan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah agar siswa dapat memiliki
empat keterampilan, yaitu keterampilan mendengar ( istima’) berbicara (kalam),
membaca ( qiro’ah) dan menulis (kitabah). Untuk memantapkan empat
keterampilan tersebut siswa diharapkan juga memiliki keterapilan pendukungnya
berupa unsur kebahasaan, yakni berupa ucapan, tekanan kata,intonasi, kosa kata,
frasa, ejaan, tulisan dan tata bahasa.
Dalam Kurikulum Madrasah Tsanawiyah, terdapat beberapa mata
pelajaran seperti Akidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab dll.
Dalam pembelajaran bahasa Arab hendaknya siswa dikenalkan juga tentang
budaya Arab, baik budaya lisan ataupun budaya tulisannya, karenanya dalam
pembelajaran bahasa Arab guru diharapkan untuk membimbing siswa dalam
mempraktikkannya, sehingga pembelajaran bahasa Arab dapat menghantarkan
siswa sebagaimana orang Arab berbahasa.
Dari paparan diatas, maka penulis terdorong untuk melakukan observasi
tentang “Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Al-
Ma’arif 01 Singosari ”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Tujuan pembelajaran bahasa Arab di Mts Al-Ma’arif 01
Singosari ?
2. Bagaimana isi/ materi pembelajaran bahasa Arab di Mts Al-Ma’arif 01
Singosari?
3. Bagaimana metode dan media yang digunakan dalam pembelajaran bahasa
Arab di Mts Al-Ma’arif 01 Singosari?
4. Bagaimana Evaluasi pembelajaran bahasa Arab di Mts Al-Ma’arif 01
Singosari?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tujuan pembelajaran bahasa Arab di Mts Al-Ma’arif 01
Singosari
2. Untuk mengetahui isi/ materi pembelajaran bahasa Arab di Mts Al-Ma’arif
01 Singosari
3. Untuk mengetahui metode dan media yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa Arab di Mts Al-Ma’arif 01 Singosari
4. Untuk mengetahui Evaluasi pembelajaran bahasa Arab di Mts Al-Ma’arif
01 Singosari
BAB II
Hasil Observasi
A. Tujuan
Tujuan pembelajaran bahasa Arab di tingkat madrasah tsanawiyah ini
dibagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
dari pembelajaran bahasa Arab di tingkat ini adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan
maupun tulisan, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak
(istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah).
2. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya Bahasa Arab sebagai salah satu
bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji
sumber-sumber ajaran Islam.
3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan
budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian peserta didik
diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam
keragaman budaya.
Sedangkan tujuan khusus dari pembelajaran bahasa Arab ditingkat
madrasah tsanawiyah adalah sebagai berikut:
1. Menyimak
Mampu memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan (berbentuk
gagasan atau dialog sederhana) tentang identitas diri, rumahku, keluargaku,
menanyakan alamat, jam, aktifitas di sekolah, aktifitas di rumah, profesi, cita-
cita, kegiatan keagamaan dan lingkungan sekitar kita.
2. Berbicara
Mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman serta
informasi melalui kegiatan bercerita dan bertanya jawab tentang identitas diri,
rumahku, keluargaku, menanyakan alamat, jam, aktifitas di sekolah, aktifitas
di rumah, profesi, cita-cita, kegiatan keagamaan dan lingkungan sekitar kita.
3. Membaca
Mampu memahami berbagai ragam teks tulis dalam bentuk gagasan atau
dialog sederhana, melalui kegiatan membaca, menganalisis dan menemukan
pokok pikiran tentang identitas diri, rumahku, keluargaku, menanyakan
alamat, jam, aktifitas di sekolah, aktifitas di rumah, profesi, cita-cita, kegiatan
keagamaan dan lingkungan sekitar kita.
4. Menulis
Mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman dan
informasi melalui kegiatan menulis pikiran tentang identitas diri, rumahku,
keluargaku, menanyakan alamat, jam, aktifitas di sekolah, aktifitas di rumah,
profesi, cita-cita, kegiatan keagamaan dan lingkungan sekitar kita.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Contoh SK dan KD kelas VIII semester ganjil
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
MENYIMAK/ISTIMA'
1 ( Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan (berbentuk gagasan atau dialog sederhana) tentang ةالســاع
1.1. Mengidentifikasi bunyi huruf hija-iyah dan ujaran (kata, frasa, atau kalimat) dalam suatu konteks wacana lisan tentang “as-sa’ah” dengan cara mencocokkan dan membedakan secara tepat
1.2. Menemu-kan infor-masi umum dan atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan sederhana tentang v yang meliputi bilangan bertingkat.
1.3. Memberikan tanggapan/ respons pada ide/gagasan yang terdapat pada wacana lisan atau dialog sederhana tentang yang meliputi bilangan bertingkat
BERBICARA/KALAM 2.1. Menyampai-kan informasi secara lisan dengan lafal dan
(Mengungkapkan pikiran,
gagasan, perasaan, pengalaman
serta informasi melalui
kegiatan bercerita serta
bertanya jawab tentang
الســاعة
kalimat yang tepat me-lalui kegiatan bercerita tentang v dengan meng-guna-kan media gambar/ alat peraga dan menerap-kan kalimat meliputi: kata bilangan bertingkat
2.2. Melakukan tanya jawab dengan lancar dan tepat tentang v dengan mengguna-kan alat peraga dan struktur kalimat yang meliputi kata bilangan bertingkat
MEMBACA/QIRA'AH
3 (Memahami berbagai ragam teks tulis dalam bentuk gagasan atau dialog sederhana, baik fiksi dan atau non fiksi melalui kegiatan membaca, menganalisis dan menemukan pokok pikiran tentang الساعة)
3.1 Membaca nyaring, melafalkan huruf hijaiyyah, kata, frase, kalimat dengan ucapan, tekanan dan intonasi yang berterima tentang الساعة dengan menggunakan kalimat berstruktur: jumlah fi’liyyah
3.2 Mengidentifikasi kata, frasa, atau kalimat dalam wacana tertulis tentang kegiatan di rumah dengan menggunakan kalimat berstruktur jumlah fi’liyyah
3.3 Menemu-kan infor-masi umum dan atau rinci dari wacana tulis sederhana tentang الساعة dengan menerapkan kalimat berstruktur: jumlah fi’liyyah
KITABAH/MENULIS
(Mengungkapkan pikiran,
gagasan, perasaan,
pengalaman dan informasi
baik fiksi dan atau non fiksi
melalui kegiatan meringkas
dan menulis tentang الساعة
5.1 Menulis para-graf sederha-na tentang الساعة dengan menggunakan struktur kalimat terdiri: mubtada+khobar+maf’ul bih (jumlah ismiyyah)
5.2 Menulis kegiatan siswa di madrasah dengan menggunakan struktur kalimat terdiri: mubtada+khobar+maf’ul bih (jumlah ismiyyah)
Standart kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indicator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran
dan penilaian perlu memperhatikan standart proses dan standart penilaian.
B. Isi/Materi
Pemilihan materi untuk siswa kelas VII diambil dari Buku Ajar ‘دروس
العربية dari Kementerian Agama Republik Indonesia yang menggunakan ’اللغة
kurikulum 2013. Secara umum dalam semua pokok bahasan terintegrasi empat
unsur kemahiran berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis).
Dalam menyampaikan materi yang berkaitan dengan keterampilan menyimak dan
berbicara, guru memberikan 20-25 kosakata baru di setiap pertemuan yang
berhubungan dengan tema yang dibahas pada waktu itu. Selain itu juga guru
memberikan materi yang berbentuk dialog (الحوار) yang struktur atau pola
kalimatnya dimantapkan dalam bagian التركيب.
Pada materi Qira’ah pembelajaran dimulai dengan Tanya jawab tentang
teks bacaan secara umum, diikuti kegiatan menirukan, membaca secara bergiliran,
dan memahami bahan bacaan, termasuk dengan cara tarjamah sebagai alternatif
lain. Kemudian untuk materi kitabah, guru memerintahkan siswa untuk
menuliskan sebuah karangan yang sesuai dengan tema pembahasan pada
pertemuan tersebut. Biasanya, untuk menghemat waktu, sebagian atau seluruh
materi kitabah dapat dikerjakan oleh siswa sebagai pekerjaan rumah (PR).
Materi yang diberikan pada siswa kelas VII semester I adalah (1) التعريف
وبالعاملين المدرسية ) 2; (بالنفيس واألدوات األلوان) 3; (المرافق . Dan materi yang
diberikan dalam semester II adalah (1) األسرة )3; (بيتي) 2; (العنوان يوميات من .
Untuk materi pembelajaran bahasa Arab kelas VIII dan IX masih
menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 yang
disempurnakan dengan Peraturan Kementerian Agama (Permenag) no. 2 tahun
2008. Menggunakan buku paket ‘AL-HIDAYAH’. Materi yang diberikan kepada
siswa kelas VIII semester Ganjil mencakup materi tentang (1) (الساعة ;2(
المدرسة في (النشاطات البيت ) 3; في النشاطات ; semester genap mencakup
materi tentang (1) المهنة) 5; (الهواية
Sedangkan materi yang diberikan kepada siswa kelas IX semester Ganjil
mencakup materi tentang (1) والعيدان (الصيام الرسول )2; مولد بذكرى الحفل ;
semester genap meliputi materi (1) العالم البيئة ) 2; (خالق على الحفاظ .
C. Metode dan Media Pembelajaran
Dalam menerapkan metode pembelajaran, guru menggunakan metode
yang berbeda-beda. Metode disesuaikan dengan keadaan siswa di kelas, karena
sebagian besar siswa di MTs al-Ma’arif 01 Singosari tinggal di pondok pesantren.
Apabila guru berada di kelas yang semua siswanya tinggal di Pondok Pesantren,
maka guru menggunakan metode mubasyarah (metode langsung). Metode
mubasyarah adalah metode pembelajaran bahasa kedua yang tidak hanya
memperlakuakan bahasa kedua swebagai bahan yang harus diajarkan dan
dilatihkan, melainkan juga menjadikannya sebagai alat pengantar dalam
mengajarkan dan melatih bahasa kedua. Metode ini menolak pemakaian bahasa
ibu. Sistem pembelajaran langsung meuntun dan engajak siswa untuk memahami
dan menanamkan bahan pembelajaran tanpa diterjemahkan kedalam bahasa ibu.
Sedangkan apabila guru berada di kelas yang siswanya sebagian tinggal di
pomdok pesantren dan sebagian tinggal di rumah, maka guru menggunakan
metode eklektik (metode campuran) dapat diartikan sebagai metode kombinasi
tenik metode eklektik dapat dilakukan dengan cara menyajikan bahan pelajaran
asing didepan kelas dengan melalui bermacam-macam kombinasi beberapa
metode, misalnya : metode langsung, metode reading, metode qowaid wa
tarjamah, sekaligus diterapkan dalam suatu kondisi mengajar.
Sedangkan untuk media pembelajaran yang digunakan berupa :
1. Papan Tulis
Papan tulis merupakan suatu alat yang diperlukan di setiap sekolah di
kelas. Bahkan papan tulis dikatakan fasilitas yang mutlak diperlukan, seperti
halnya diperlukan meja dan kursi. Dengan papan tulis, pengajar dapat menulis
dan menjelaskan materi pelajaran secara efektif dan efisien sehingga siswa
dapat menerima pelajaran dengan baik. Papan tulis dapat dikategorikan
sebagai media pembelajaran, apabila papan tulis tersebut telah difungsikan
atau digunakan untuk memberikan informasi atau menjelaskan materi
pelajaran kepada penerima pesan yaitu siswa.
2. Buku Paket/ LKS
Buku merupakan sebuah media pembelajaran yang mempunyai
keuntungan yang banyak bagi para pemakainya, karena dapat menambah
berbagai pengetahuan dan informasi. Sebagai seorang guru, perlu melakukan
interaksi dengan buku karena guru dapat berperan sebagai pentransfer ilmu,
dengan demikian para siswa dapat memperoleh ilmu pengetahuan secara
langsung dari guru yang mengajar. Guru juga dapat mengembangkan isi dari
buku tersebut. Buku yang telah dipahami oleh guru dapat menjadi informasi
yang lebih luas lagi. Dan guru memberi informasi yang lebih luas dengan
media buku.
3. Laptop
Media laptop dimanfaatkan dalam pembelajaran karena memberikan
keuntungan yang tidak dimiliki oleh media pembelajaran lainnya. Laptop
memungkinkan untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya
dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan. Penggunaan
laptop dalam proses belajar membuat siswa dapat melakukan kontrol terhadap
aktifitas belajarnya. Manfaat laptop adalah:
1) Alat bantu memudahkan pembelajaran
2) Kemampuan belajar peserta didik dapat meningkat dengan adanya
fasilitas tersebut.
3) Kecerdasan psikomotorik siswa dapat terangsang dengan adanya
pendidikan yang berbasis teknologi.
4) Pendidik memiliki fariasi mengajar dengan menggunakan laptop.
5) Pembelajaran lebih menarik, interaktif, kongkrit dan nyata.
4. LCD Proyektor
Adalah perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk media
presentasi, atau alat bantu mengajar dikelas, karena mampu menampilkan
gambar dengan ukuran besar. Alat ini juga bisa diartikan sebagai alat bantu
mengajar tatap muka sejati karena tata letak ruang kelas tetap seperti biasa,
tidak ada yang berubah. Guru hanya perlu menayangkan materi yang telah
dibuat dikomputer dan diproyeksikan di layar. Hal ini akan sangat menarik
karena tayangan gambar, warna, dan gerak akan sangat bervariasi.
D. Evaluasi
Evaluasi adalah proses penilaian. Penilaian yang diterapkan di Mts Al-
Ma’arif 01 Singosari menggunakan tes formatif dan sumatif. Adapun tes formatif
yang diterapkan adalah dengan memberikan tes berupa soal-soal latihan di setiap
akhir bab. Sedangkan tes sumatif adalah dengan mengadakan ujian atau ulangan
di akhir semester dengan jadwal yang ditentukan oleh Kementerian Agama.
Apabila nilai yang diperoleh setelah melakukan tes formatif dan sumatif belum
mencapai standar kompetensi lulusan, maka akan diadakan remidial. Kegiatan
remidial ini bertujuan untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan dalam kurikulumyang berlaku.
BAB III
Analisis Hasil Observasi
Pengembangan kurikulum bahasa Arab yang diterapkan di MTs al-Ma’arif
01 Singosari dilihat dari strukturnya ada yang dikembangkan melalui silabusnya,
ada juga yang dikembangkan melalui RPP, serta ada pula yang dikembangkan
dengan menambahkan jam pelajaran bahasa Arab pada kelas khusus sebanyak
1x40 menit atau sebanyak satu jam pelajaran.
Dilihat dari pengembangan dalam segi penambahan jam pelajaran,
pengembangan ini hanya dilakukan untuk kelas VII dan kelas VIII, yang pada
mulanya 3x40 menit perminggu menjadi 4x40 menit perminggunya. Sedangkan
untuk kelas IX tidak diberi penambahan jam pada mata pelajaran Bahasa Arab,
dikarenakan untuk kelas IX penambahan jam pelajaran dialokasikan kepada mata
pelajaran yang berkenaan dengan ujian nasional (UN).
Dilihat dari pengembangan dalam silabus mata pelajaran Bahasa Arab
kelas VII yang memakai kurikulum 2013 dalam aspek kompetensi lulusan ada
keseimbangan antara soft skill dan hard skill yang meliputi aspek kompetensi
sikap, ketrampilan dan pengetahuan. Dan di Sekolah MTs. Al-Ma’arif 01
Singosari ini juga mengedepankan sikap Ahlus Sunnah Wal Jama’ah sesuai
dengan Visi dan Misi yang diusung oleh sekolah tersebut. Sementara untuk kelas
VIII dan IX yang memakai kurikulum KTSP hanya mengedepankan kepada aspek
pengetahuan saja.
Tidak hanya itu saja, pengembangan kurikulum ini juga diterapkan dalam
pembuatan RPP. Pada RPP yang menggunakan kurikulum KTSP masih belum
ada tugas terstruktur dan tugas tidak terstruktur tapi dalam RPP yang
menggunakan kurikulum 2013 sudah menggunakan tugas terstruktur dan tugas
tidak terstruktur. Kemudian aspek penilaian dalam RPP pada umumnya diambil
dari berbagai aspek, yaitu : penilaian sikap spiritual, sikap social, pengetahuan dan
keterampilan dengan 4 kategori yaitu : Belum terlihat, Mulai terlihat, Mulai
berkembang, dan membudaya. Sedangkan penilaian yang dilakukan di MTs al-
Ma’arif 01 Singosari dibagi menjadi 2 yaitu kategori penilaian dalam performasi
dengan 4 kategori didalamnya yaitu: sangat lancar, lancar, cukup lancar dan tidak
lancar dan dalam penilaian sikap menggunakan 4 kategori juga diantaranya :
antusiasme dalam belajar, bertanggung jawab/ peduli, percaya diri dalam
berinteraksi, menghargai orang lain dan santun. Dan di sekolah ini juga akan
diadakan remidial seperti halnya disekolah lain jika hasil penilaian terhadap siswa
belum memenuhi standar kompetensi lulusan (SKL) . Dan juga dalam RPP di
jelaskan bahwa Guru meminta siswa memperlihatkan lembar penilaian kepada
orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya dapat juga
dengan menggunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang
nilai pengetahuan dan sikap perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran. Dan untuk media pembelajaran, pengembangan yang dilakukan
terlihat ketika guru tidak hanya memakai buku saja untuk melakukan transfer
ilmu, tetapi juga menggunakan media yang berbasis teknologi seperti laptop dan
LCD proyektor.
Sedangkan perbedaan antara kurikulum KTSP dan kurikulum 2013 adalah
sebagai berikut:
Pada kurikulum KTSP, Standart Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
(KD) dilaksanakan secara sistematis atau berurutan dan secara bertahap dari sk
pertama sampai Standart Kompetensi (SK) terakhir dan dari Kompetensi Dasar
(KD) pertama dan Kompetensi Dasar (KD) terakhir. Sedangkan dalam kurikulum
2013 semua kompetensi inti selalu dilaksanakan atau dicantumkan pada setiap
pertemuan. Kompetensi dasar dipilih sesuai tujuan pembelajaran pada pertemuan
tersebut dan dipilih tidak secara sistematis melainkan menyesuaikan materi.
Tujuan pada kurikulum KTSP mengecu kepada penguasaan kognitif,
sedangkan tujuan pembeljaran pada kurikulum 2013, mencantumkan tujuan,
pelaksanaan sikap spiritual, sikap sosial, penguasaan kognitif dan kegiatan
keterampilan yang dapat dikembangkan sesuai materi yang dipelajarai pada
pertemuan tersebut.
Kegiatan pembelajaran pada kurikulum KTSP pada kegiatan inti berupa:
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Sedangkan pada kurikulum 2013
menggunakan metode scientiefic dengan kegiatan inti berupa : mengemati,
menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, mengkomunikasikan dan mencipta.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan:
1. Tujuan pembelajaran bahasa Arab di tingkat madrasah tsanawiyah ini dibagi
menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
2. Pemilihan materi untuk siswa kelas VII diambil dari Buku Ajar ‘ اللغة دروس
dari ’العربية Kementerian Agama Republik Indonesia yang menggunakan
kurikulum 2013. Sedangkan untuk materi pembelajaran bahasa Arab kelas
VIII dan IX masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) 2006 yang disempurnakan dengan Peraturan Kementerian Agama
(Permenag) no. 2 tahun 2008. Menggunakan buku paket ‘AL-HIDAYAH’.
3. Dalam menerapkan metode pembelajaran, guru menggunakan metode yang
berbeda-beda. Metode disesuaikan dengan keadaan siswa di kelas. Apabila
guru berada di kelas yang semua siswanya tinggal di Pondok Pesantren, maka
guru menggunakan metode mubasyarah (metode langsung). Sedangkan
apabila guru berada di kelas yang siswanya sebagian tinggal di pomdok
pesantren dan sebagian tinggal di rumah, maka guru menggunakan metode
eklektik (metode campuran). Adapaun dalam penggunaan media, sekolah ini
menggunakan papan tulis, buku paket/LKS, laptop, dan LCD proyektor.
4. Evaluasi yang diterapkan di Mts Al-Ma’arif 01 Singosari menggunakan tes
formatif dan sumatif.