18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai kegiatan menghasilkan kurikulum atau proses mengaitkan suatu komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan kurikulum yang lebih baik dan kegiatan peyusunan (desain), pelaksanaan, penilaian, dan penyempurnaan kurikulum. Pengembangan kurikulum dapat terjadi kapansaja sesuai kebutuhan. Salah satu kebutuhan yang harus diperhatikan dalam kurikulum adalah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam pengembangan kurikulum, persoalan yang masih menonjol saat ini adalah adanya kurikulum yang mengalami pergantian dari tahun ke tahun dan membebani peserta didik tanpa ada arah pengembangan yang benar-benar diimplementasikan sesuai dengan perubahan yang diinginkan pada kurikulum tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan kurikulum selalu mengarah pada perbaikan sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan karena dianggap belum sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga perlu adanya refitalisasi kurikulum. Usaha tersebut perlu dilakukan demi menciptakan generasi masa depan yang berkarakter, yang memahami jati diri bangsanya, dan

isi 2007

Embed Size (px)

DESCRIPTION

analisis pengembangan kurikulum

Citation preview

Page 1: isi 2007

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai kegiatan menghasilkan

kurikulum atau proses mengaitkan suatu komponen dengan yang lainnya untuk

menghasilkan kurikulum yang lebih baik dan kegiatan peyusunan (desain),

pelaksanaan, penilaian, dan penyempurnaan kurikulum. Pengembangan

kurikulum dapat terjadi kapansaja sesuai kebutuhan. Salah satu kebutuhan yang

harus diperhatikan dalam kurikulum adalah pesatnya perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara.

Dalam pengembangan kurikulum, persoalan yang masih menonjol saat ini

adalah adanya kurikulum yang mengalami pergantian dari tahun ke tahun dan

membebani peserta didik tanpa ada arah pengembangan yang benar-benar

diimplementasikan sesuai dengan perubahan yang diinginkan pada kurikulum

tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan kurikulum selalu mengarah

pada perbaikan sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan karena dianggap

belum sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga perlu adanya refitalisasi

kurikulum. Usaha tersebut perlu dilakukan demi menciptakan generasi masa

depan yang berkarakter, yang memahami jati diri bangsanya, dan menciptakan

anak yang unggul dan mampu bersaing disunia internasional.

Tujuan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah agar siswa dapat memiliki

empat keterampilan, yaitu keterampilan mendengar ( istima’) berbicara (kalam),

membaca ( qiro’ah) dan menulis (kitabah). Untuk memantapkan empat

keterampilan tersebut siswa diharapkan juga memiliki keterapilan pendukungnya

berupa unsur kebahasaan, yakni berupa ucapan, tekanan kata,intonasi, kosa kata,

frasa, ejaan, tulisan dan tata bahasa.

Dalam Kurikulum Madrasah Tsanawiyah, terdapat beberapa mata

pelajaran seperti Akidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab dll.

Dalam pembelajaran bahasa Arab hendaknya siswa dikenalkan juga tentang

Page 2: isi 2007

budaya Arab, baik budaya lisan ataupun budaya tulisannya, karenanya dalam

pembelajaran bahasa Arab guru diharapkan untuk membimbing siswa dalam

mempraktikkannya, sehingga pembelajaran bahasa Arab dapat menghantarkan

siswa sebagaimana orang Arab berbahasa.

Dari paparan diatas, maka penulis terdorong untuk melakukan observasi

tentang “Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Al-

Ma’arif 01 Singosari ”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Tujuan pembelajaran bahasa Arab di Mts Al-Ma’arif 01

Singosari ?

2. Bagaimana isi/ materi pembelajaran bahasa Arab di Mts Al-Ma’arif 01

Singosari?

3. Bagaimana metode dan media yang digunakan dalam pembelajaran bahasa

Arab di Mts Al-Ma’arif 01 Singosari?

4. Bagaimana Evaluasi pembelajaran bahasa Arab di Mts Al-Ma’arif 01

Singosari?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui tujuan pembelajaran bahasa Arab di Mts Al-Ma’arif 01

Singosari

2. Untuk mengetahui isi/ materi pembelajaran bahasa Arab di Mts Al-Ma’arif

01 Singosari

3. Untuk mengetahui metode dan media yang digunakan dalam pembelajaran

bahasa Arab di Mts Al-Ma’arif 01 Singosari

4. Untuk mengetahui Evaluasi pembelajaran bahasa Arab di Mts Al-Ma’arif

01 Singosari

Page 3: isi 2007

BAB II

Hasil Observasi

A. Tujuan

Tujuan pembelajaran bahasa Arab di tingkat madrasah tsanawiyah ini

dibagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum

dari pembelajaran bahasa Arab di tingkat ini adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan

maupun tulisan, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak

(istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah).

2. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya Bahasa Arab sebagai salah satu

bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji

sumber-sumber ajaran Islam.

3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan

budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian peserta didik

diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam

keragaman budaya.

Sedangkan tujuan khusus dari pembelajaran bahasa Arab ditingkat

madrasah tsanawiyah adalah sebagai berikut:

1. Menyimak

Mampu memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan (berbentuk

gagasan atau dialog sederhana) tentang identitas diri, rumahku, keluargaku,

menanyakan alamat, jam, aktifitas di sekolah, aktifitas di rumah, profesi, cita-

cita, kegiatan keagamaan dan lingkungan sekitar kita.

2. Berbicara

Mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman serta

informasi melalui kegiatan bercerita dan bertanya jawab tentang identitas diri,

Page 4: isi 2007

rumahku, keluargaku, menanyakan alamat, jam, aktifitas di sekolah, aktifitas

di rumah, profesi, cita-cita, kegiatan keagamaan dan lingkungan sekitar kita.

3. Membaca

Mampu memahami berbagai ragam teks tulis dalam bentuk gagasan atau

dialog sederhana, melalui kegiatan membaca, menganalisis dan menemukan

pokok pikiran tentang identitas diri, rumahku, keluargaku, menanyakan

alamat, jam, aktifitas di sekolah, aktifitas di rumah, profesi, cita-cita, kegiatan

keagamaan dan lingkungan sekitar kita.

4. Menulis

Mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman dan

informasi melalui kegiatan menulis pikiran tentang identitas diri, rumahku,

keluargaku, menanyakan alamat, jam, aktifitas di sekolah, aktifitas di rumah,

profesi, cita-cita, kegiatan keagamaan dan lingkungan sekitar kita.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Contoh SK dan KD kelas VIII semester ganjil

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

MENYIMAK/ISTIMA'

1 ( Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan (berbentuk gagasan atau dialog sederhana) tentang ةالســاع

1.1. Mengidentifikasi bunyi huruf hija-iyah dan ujaran (kata, frasa, atau kalimat) dalam suatu konteks wacana lisan tentang “as-sa’ah” dengan cara mencocokkan dan membedakan secara tepat

1.2. Menemu-kan infor-masi umum dan atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan sederhana tentang v yang meliputi bilangan bertingkat.

1.3. Memberikan tanggapan/ respons pada ide/gagasan yang terdapat pada wacana lisan atau dialog sederhana tentang yang meliputi bilangan bertingkat

BERBICARA/KALAM 2.1. Menyampai-kan informasi secara lisan dengan lafal dan

Page 5: isi 2007

(Mengungkapkan pikiran,

gagasan, perasaan, pengalaman

serta informasi melalui

kegiatan bercerita serta

bertanya jawab tentang

الســاعة

kalimat yang tepat me-lalui kegiatan bercerita tentang v dengan meng-guna-kan media gambar/ alat peraga dan menerap-kan kalimat meliputi: kata bilangan bertingkat

2.2. Melakukan tanya jawab dengan lancar dan tepat tentang v dengan mengguna-kan alat peraga dan struktur kalimat yang meliputi kata bilangan bertingkat

MEMBACA/QIRA'AH

3 (Memahami berbagai ragam teks tulis dalam bentuk gagasan atau dialog sederhana, baik fiksi dan atau non fiksi melalui kegiatan membaca, menganalisis dan menemukan pokok pikiran tentang الساعة)

3.1 Membaca nyaring, melafalkan huruf hijaiyyah, kata, frase, kalimat dengan ucapan, tekanan dan intonasi yang berterima tentang الساعة dengan menggunakan kalimat berstruktur: jumlah fi’liyyah

3.2 Mengidentifikasi kata, frasa, atau kalimat dalam wacana tertulis tentang kegiatan di rumah dengan menggunakan kalimat berstruktur jumlah fi’liyyah

3.3 Menemu-kan infor-masi umum dan atau rinci dari wacana tulis sederhana tentang الساعة dengan menerapkan kalimat berstruktur: jumlah fi’liyyah

KITABAH/MENULIS

(Mengungkapkan pikiran,

gagasan, perasaan,

pengalaman dan informasi

baik fiksi dan atau non fiksi

melalui kegiatan meringkas

dan menulis tentang الساعة

5.1 Menulis para-graf sederha-na tentang الساعة dengan menggunakan struktur kalimat terdiri: mubtada+khobar+maf’ul bih (jumlah ismiyyah)

5.2 Menulis kegiatan siswa di madrasah dengan menggunakan struktur kalimat terdiri: mubtada+khobar+maf’ul bih (jumlah ismiyyah)

Page 6: isi 2007

Standart kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan

untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indicator

pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran

dan penilaian perlu memperhatikan standart proses dan standart penilaian.

B. Isi/Materi

Pemilihan materi untuk siswa kelas VII diambil dari Buku Ajar ‘دروس

العربية dari Kementerian Agama Republik Indonesia yang menggunakan ’اللغة

kurikulum 2013. Secara umum dalam semua pokok bahasan terintegrasi empat

unsur kemahiran berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis).

Dalam menyampaikan materi yang berkaitan dengan keterampilan menyimak dan

berbicara, guru memberikan 20-25 kosakata baru di setiap pertemuan yang

berhubungan dengan tema yang dibahas pada waktu itu. Selain itu juga guru

memberikan materi yang berbentuk dialog (الحوار) yang struktur atau pola

kalimatnya dimantapkan dalam bagian التركيب.

Pada materi Qira’ah pembelajaran dimulai dengan Tanya jawab tentang

teks bacaan secara umum, diikuti kegiatan menirukan, membaca secara bergiliran,

dan memahami bahan bacaan, termasuk dengan cara tarjamah sebagai alternatif

lain. Kemudian untuk materi kitabah, guru memerintahkan siswa untuk

menuliskan sebuah karangan yang sesuai dengan tema pembahasan pada

pertemuan tersebut. Biasanya, untuk menghemat waktu, sebagian atau seluruh

materi kitabah dapat dikerjakan oleh siswa sebagai pekerjaan rumah (PR).

Materi yang diberikan pada siswa kelas VII semester I adalah (1) التعريف

وبالعاملين المدرسية ) 2; (بالنفيس واألدوات األلوان) 3; (المرافق . Dan materi yang

diberikan dalam semester II adalah (1) األسرة )3; (بيتي) 2; (العنوان يوميات من .

Untuk materi pembelajaran bahasa Arab kelas VIII dan IX masih

menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 yang

disempurnakan dengan Peraturan Kementerian Agama (Permenag) no. 2 tahun

2008. Menggunakan buku paket ‘AL-HIDAYAH’. Materi yang diberikan kepada

siswa kelas VIII semester Ganjil mencakup materi tentang (1) (الساعة ;2(

المدرسة في (النشاطات البيت ) 3; في النشاطات ; semester genap mencakup

materi tentang (1) المهنة) 5; (الهواية

Page 7: isi 2007

Sedangkan materi yang diberikan kepada siswa kelas IX semester Ganjil

mencakup materi tentang (1) والعيدان (الصيام الرسول )2; مولد بذكرى الحفل ;

semester genap meliputi materi (1) العالم البيئة ) 2; (خالق على الحفاظ .

C. Metode dan Media Pembelajaran

Dalam menerapkan metode pembelajaran, guru menggunakan metode

yang berbeda-beda. Metode disesuaikan dengan keadaan siswa di kelas, karena

sebagian besar siswa di MTs al-Ma’arif 01 Singosari tinggal di pondok pesantren.

Apabila guru berada di kelas yang semua siswanya tinggal di Pondok Pesantren,

maka guru menggunakan metode mubasyarah (metode langsung). Metode

mubasyarah adalah metode pembelajaran bahasa kedua yang tidak hanya

memperlakuakan bahasa kedua swebagai bahan yang harus diajarkan dan

dilatihkan, melainkan juga menjadikannya sebagai alat pengantar dalam

mengajarkan dan melatih bahasa kedua. Metode ini menolak pemakaian bahasa

ibu. Sistem pembelajaran langsung meuntun dan engajak siswa untuk memahami

dan menanamkan bahan pembelajaran tanpa diterjemahkan kedalam bahasa ibu.

Sedangkan apabila guru berada di kelas yang siswanya sebagian tinggal di

pomdok pesantren dan sebagian tinggal di rumah, maka guru menggunakan

metode eklektik (metode campuran) dapat diartikan sebagai metode kombinasi

tenik metode eklektik dapat dilakukan dengan cara menyajikan bahan pelajaran

asing didepan kelas dengan melalui bermacam-macam kombinasi beberapa

metode, misalnya : metode langsung, metode reading, metode qowaid wa

tarjamah, sekaligus diterapkan dalam suatu kondisi mengajar.

Sedangkan untuk media pembelajaran yang digunakan berupa :

1. Papan Tulis

Papan tulis merupakan suatu alat yang diperlukan di setiap sekolah di

kelas. Bahkan papan tulis dikatakan fasilitas yang mutlak diperlukan, seperti

halnya diperlukan meja dan kursi. Dengan papan tulis, pengajar dapat menulis

dan menjelaskan materi pelajaran secara efektif dan efisien sehingga siswa

dapat menerima pelajaran dengan baik. Papan tulis dapat dikategorikan

sebagai media pembelajaran, apabila papan tulis tersebut telah difungsikan

Page 8: isi 2007

atau digunakan untuk memberikan informasi atau menjelaskan materi

pelajaran kepada penerima pesan yaitu siswa.

2. Buku Paket/ LKS

Buku merupakan sebuah media pembelajaran yang mempunyai

keuntungan yang banyak bagi para pemakainya, karena dapat menambah

berbagai pengetahuan dan informasi. Sebagai seorang guru, perlu melakukan

interaksi dengan buku karena guru dapat berperan sebagai pentransfer ilmu,

dengan demikian para siswa dapat memperoleh ilmu pengetahuan secara

langsung dari guru yang mengajar. Guru juga dapat mengembangkan isi dari

buku tersebut. Buku yang telah dipahami oleh guru dapat menjadi informasi

yang lebih luas lagi. Dan guru memberi informasi yang lebih luas dengan

media buku.

3. Laptop

Media laptop dimanfaatkan dalam pembelajaran karena memberikan

keuntungan yang tidak dimiliki oleh media pembelajaran lainnya. Laptop

memungkinkan untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya

dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan. Penggunaan

laptop dalam proses belajar membuat siswa dapat melakukan kontrol terhadap

aktifitas belajarnya. Manfaat laptop adalah:

1) Alat bantu memudahkan pembelajaran

2) Kemampuan belajar peserta didik dapat meningkat dengan adanya

fasilitas tersebut.

3) Kecerdasan psikomotorik siswa dapat terangsang dengan adanya

pendidikan yang berbasis teknologi.

4) Pendidik memiliki fariasi mengajar dengan menggunakan laptop.

5) Pembelajaran lebih menarik, interaktif, kongkrit dan nyata.

4. LCD Proyektor

Adalah perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk media

presentasi, atau alat bantu mengajar dikelas, karena mampu menampilkan

gambar dengan ukuran besar. Alat ini juga bisa diartikan sebagai alat bantu

mengajar tatap muka sejati karena tata letak ruang kelas tetap seperti biasa,

Page 9: isi 2007

tidak ada yang berubah. Guru hanya perlu menayangkan materi yang telah

dibuat dikomputer dan diproyeksikan di layar. Hal ini akan sangat menarik

karena tayangan gambar, warna, dan gerak akan sangat bervariasi.

D. Evaluasi

Evaluasi adalah proses penilaian. Penilaian yang diterapkan di Mts Al-

Ma’arif 01 Singosari menggunakan tes formatif dan sumatif. Adapun tes formatif

yang diterapkan adalah dengan memberikan tes berupa soal-soal latihan di setiap

akhir bab. Sedangkan tes sumatif adalah dengan mengadakan ujian atau ulangan

di akhir semester dengan jadwal yang ditentukan oleh Kementerian Agama.

Apabila nilai yang diperoleh setelah melakukan tes formatif dan sumatif belum

mencapai standar kompetensi lulusan, maka akan diadakan remidial. Kegiatan

remidial ini bertujuan untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan dalam kurikulumyang berlaku.

Page 10: isi 2007

BAB III

Analisis Hasil Observasi

Pengembangan kurikulum bahasa Arab yang diterapkan di MTs al-Ma’arif

01 Singosari dilihat dari strukturnya ada yang dikembangkan melalui silabusnya,

ada juga yang dikembangkan melalui RPP, serta ada pula yang dikembangkan

dengan menambahkan jam pelajaran bahasa Arab pada kelas khusus sebanyak

1x40 menit atau sebanyak satu jam pelajaran.

Dilihat dari pengembangan dalam segi penambahan jam pelajaran,

pengembangan ini hanya dilakukan untuk kelas VII dan kelas VIII, yang pada

mulanya 3x40 menit perminggu menjadi 4x40 menit perminggunya. Sedangkan

untuk kelas IX tidak diberi penambahan jam pada mata pelajaran Bahasa Arab,

dikarenakan untuk kelas IX penambahan jam pelajaran dialokasikan kepada mata

pelajaran yang berkenaan dengan ujian nasional (UN).

Dilihat dari pengembangan dalam silabus mata pelajaran Bahasa Arab

kelas VII yang memakai kurikulum 2013 dalam aspek kompetensi lulusan ada

keseimbangan antara soft skill dan hard skill yang meliputi aspek kompetensi

sikap, ketrampilan dan pengetahuan. Dan di Sekolah MTs. Al-Ma’arif 01

Singosari ini juga mengedepankan sikap Ahlus Sunnah Wal Jama’ah sesuai

dengan Visi dan Misi yang diusung oleh sekolah tersebut. Sementara untuk kelas

VIII dan IX yang memakai kurikulum KTSP hanya mengedepankan kepada aspek

pengetahuan saja.

Tidak hanya itu saja, pengembangan kurikulum ini juga diterapkan dalam

pembuatan RPP. Pada RPP yang menggunakan kurikulum KTSP masih belum

ada tugas terstruktur dan tugas tidak terstruktur tapi dalam RPP yang

menggunakan kurikulum 2013 sudah menggunakan tugas terstruktur dan tugas

tidak terstruktur. Kemudian aspek penilaian dalam RPP pada umumnya diambil

dari berbagai aspek, yaitu : penilaian sikap spiritual, sikap social, pengetahuan dan

keterampilan dengan 4 kategori yaitu : Belum terlihat, Mulai terlihat, Mulai

berkembang, dan membudaya. Sedangkan penilaian yang dilakukan di MTs al-

Page 11: isi 2007

Ma’arif 01 Singosari dibagi menjadi 2 yaitu kategori penilaian dalam performasi

dengan 4 kategori didalamnya yaitu: sangat lancar, lancar, cukup lancar dan tidak

lancar dan dalam penilaian sikap menggunakan 4 kategori juga diantaranya :

antusiasme dalam belajar, bertanggung jawab/ peduli, percaya diri dalam

berinteraksi, menghargai orang lain dan santun. Dan di sekolah ini juga akan

diadakan remidial seperti halnya disekolah lain jika hasil penilaian terhadap siswa

belum memenuhi standar kompetensi lulusan (SKL) . Dan juga dalam RPP di

jelaskan bahwa Guru meminta siswa memperlihatkan lembar penilaian kepada

orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya dapat juga

dengan menggunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang

nilai pengetahuan dan sikap perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran. Dan untuk media pembelajaran, pengembangan yang dilakukan

terlihat ketika guru tidak hanya memakai buku saja untuk melakukan transfer

ilmu, tetapi juga menggunakan media yang berbasis teknologi seperti laptop dan

LCD proyektor.

Sedangkan perbedaan antara kurikulum KTSP dan kurikulum 2013 adalah

sebagai berikut:

Pada kurikulum KTSP, Standart Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar

(KD) dilaksanakan secara sistematis atau berurutan dan secara bertahap dari sk

pertama sampai Standart Kompetensi (SK) terakhir dan dari Kompetensi Dasar

(KD) pertama dan Kompetensi Dasar (KD) terakhir. Sedangkan dalam kurikulum

2013 semua kompetensi inti selalu dilaksanakan atau dicantumkan pada setiap

pertemuan. Kompetensi dasar dipilih sesuai tujuan pembelajaran pada pertemuan

tersebut dan dipilih tidak secara sistematis melainkan menyesuaikan materi.

Tujuan pada kurikulum KTSP mengecu kepada penguasaan kognitif,

sedangkan tujuan pembeljaran pada kurikulum 2013, mencantumkan tujuan,

pelaksanaan sikap spiritual, sikap sosial, penguasaan kognitif dan kegiatan

keterampilan yang dapat dikembangkan sesuai materi yang dipelajarai pada

pertemuan tersebut.

Kegiatan pembelajaran pada kurikulum KTSP pada kegiatan inti berupa:

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Sedangkan pada kurikulum 2013

Page 12: isi 2007

menggunakan metode scientiefic dengan kegiatan inti berupa : mengemati,

menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, mengkomunikasikan dan mencipta.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan:

1. Tujuan pembelajaran bahasa Arab di tingkat madrasah tsanawiyah ini dibagi

menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

2. Pemilihan materi untuk siswa kelas VII diambil dari Buku Ajar ‘ اللغة دروس

dari ’العربية Kementerian Agama Republik Indonesia yang menggunakan

kurikulum 2013. Sedangkan untuk materi pembelajaran bahasa Arab kelas

VIII dan IX masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) 2006 yang disempurnakan dengan Peraturan Kementerian Agama

(Permenag) no. 2 tahun 2008. Menggunakan buku paket ‘AL-HIDAYAH’.

3. Dalam menerapkan metode pembelajaran, guru menggunakan metode yang

berbeda-beda. Metode disesuaikan dengan keadaan siswa di kelas. Apabila

guru berada di kelas yang semua siswanya tinggal di Pondok Pesantren, maka

guru menggunakan metode mubasyarah (metode langsung). Sedangkan

apabila guru berada di kelas yang siswanya sebagian tinggal di pomdok

pesantren dan sebagian tinggal di rumah, maka guru menggunakan metode

eklektik (metode campuran). Adapaun dalam penggunaan media, sekolah ini

menggunakan papan tulis, buku paket/LKS, laptop, dan LCD proyektor.

4. Evaluasi yang diterapkan di Mts Al-Ma’arif 01 Singosari menggunakan tes

formatif dan sumatif.