8
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dalam dua dekade terakhir ini. Teknologi dalam bidang kesehatan juga memberikan kontribusi yang sangat untuk menunjang praktek perawatan luka ini. Disamping itu manajemen perawatan luka ini berkaitan dengan perubahan profil pasien, dimana pasien dengan kondisi penyakit degeneratif dan kelainan metabolik semakin banyak ditemukan. Kondisi tersebut biasanya sering menyertai kekompleksan suatu luka dimana perawatan yang tepat diperlukan agar proses penyembuhan bisa tercapai dengan optimal. (Marzoeki.1994) Perawatan paska operatif adalah penting seperti halnya persiapan preoperatif. Perawatan paska . operasi yang kurang sempurna akan menghasilkan ketidakpuasan dan tidak memenuhi standard operasi.Tujuan perawatan paska operatif adalah untuk menghilangkan rasa nyeri, sedini mungkin mengidentifikasi masalah dan mengatasinya sedini mungkin. Mengantisipasi dan mencegah terjadinya komplikasi lebih baik daripada sudah terjadi komplikasi. (Hidayat.2009) Prinsip-prinsip perawatan paska operatif : 1. Memberi dukungan pada pasien 2. Menghilangkan rasa sakit. 3. Antisipasi dan atasi segera komplikasi. 4. Memelihara komunikasi yang baik dengan tim. Komunikasi yang tidak baik merupakan masalah yang sering menyebabkan kegagalan dalam perawatan paska operasi. 5. Rencana perawatan. Menyesuaikan perawatan dengan kebutuhan pasien. Setiap pasien membutuhkan modifikasi yang sesuai dengan protokol perawatan, yang mempunyai problem unik tersendiri. (Hidayat.2009) 1

ISI Bandage

  • Upload
    poe-tra

  • View
    270

  • Download
    12

Embed Size (px)

DESCRIPTION

6l6 7

Citation preview

Page 1: ISI Bandage

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.     Latar Belakang

Dewasa ini perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dalam dua dekade terakhir ini. Teknologi dalam bidang kesehatan juga memberikan kontribusi yang sangat untuk menunjang praktek perawatan luka ini. Disamping itu manajemen perawatan luka ini berkaitan dengan perubahan profil pasien, dimana pasien dengan kondisi penyakit degeneratif dan kelainan metabolik semakin banyak ditemukan. Kondisi tersebut biasanya sering menyertai kekompleksan suatu luka dimana perawatan yang tepat diperlukan agar proses penyembuhan bisa tercapai dengan optimal. (Marzoeki.1994)

Perawatan paska operatif adalah penting seperti halnya persiapan preoperatif. Perawatan paska . operasi yang kurang sempurna akan menghasilkan ketidakpuasan dan tidak memenuhi standard operasi.Tujuan perawatan paska operatif adalah untuk menghilangkan rasa nyeri, sedini mungkin mengidentifikasi masalah dan mengatasinya sedini mungkin. Mengantisipasi dan mencegah terjadinya komplikasi lebih baik daripada sudah terjadi komplikasi. (Hidayat.2009)

Prinsip-prinsip perawatan paska operatif :

1. Memberi dukungan pada pasien2. Menghilangkan rasa sakit.3. Antisipasi dan atasi segera komplikasi.4. Memelihara komunikasi yang baik dengan tim. Komunikasi yang tidak baik merupakan

masalah yang sering menyebabkan kegagalan dalam perawatan paska operasi.5. Rencana perawatan. Menyesuaikan perawatan dengan kebutuhan pasien. Setiap pasien

membutuhkan modifikasi yang sesuai dengan protokol perawatan, yang mempunyai problem unik tersendiri. (Hidayat.2009)

Jika akan dilakukan inspeksi pada luka , maka harus dilakukan dalam keadaan steril. Sedapat mungkin luka dibiarkan di bawah dressing dan inspeksi hanya dilakukan bila kuatir ada infeksi, discharge atau akan mengganti dressing. Jika pasien demam, dan terdapat banyak discharge atau dressing berbau, maka dressing harus diganti dan saat itu ada kesempatan untuk menginspeksi luka. (Hidayat.2009)

Pada praktikum kali ini akan dijelaskan bagaimana cara perawatan luka paska operasi denganteknik bandage yang baik dan benar agar kondisi pasien dapat terkontrol dengan baik.

1

Page 2: ISI Bandage

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Bandaging :

Tindakan pembalutan pada luka pasca operasi atau luka karena traumatik. Dimana tujuan dari bandaging adalah untuk membatasi gerak pada hewan untuk menyentuh atau menggores bagian luka. (R.L.Walton. 1994)

Tujuan bandaging adalah :

Sebuah perban dalam bentuk yang paling sederhana adalah strip kain yang digunakan untuk menutup dan mengikat luka. Dalam bidang kedokteran hewan telah disempurnakan dan dielaborasi cara bandaging yang benar yang menggunakan gips, sling, dan splints untuk menyembuhkan segala macam luka pasca operasi.

Fungsi dari bandaging adalah :

Untuk melindungi luka dari bakteri lingkungan Untuk menyerap sekresi luka Untuk mengeringkan luka Untuk memberikan tekanan yang membantu mencegah pembengkakan atau

perdarahan (R.L.Walton. 1994)

2.2 Alat, bahan dan perlengkapan yang di butuhkan

Alat yang dibutuhkan :

Beberapa bahan yang diperlukan untuk menempatkan perban. Bahan-bahan ini diantaranya adalah :

pita perekat Kasa Cotton Padding Pita elastikon Pad steril (jika ada luka terbuka) (R.L.Walton. 1994)

Anda dapat melihat dari melihat empat fungsi penyembuhan dengan menggunakan perban yang mungkin dibutuhkan lebih dari strip sederhana untuk mencegah bakteri, menyerap sekresi, memberikan tekanan, dan mengeringkan luka. Perban yang menutupi luka terbuka memiliki tiga lapisan:

1. Lapisan primer (kontak) 2. Lapisan sekunder (menengah) 3. Lapisan tersier (luar) (R.L.Walton. 1994)

2

Page 3: ISI Bandage

Macam – macam perban yang umum digunakan dalam bandaging adalah sebagai berikut:

A. perekat tape B. kasaC. kapas cor paddingD. Elastikon tapeE. pad steril. (R.L.Walton. 1994)

2.3 Teknik bandaging

Pembalut lebih sulit untuk diterapkan pada kucing daripada anjing dan, sekali diterapkan, lebih sulit untuk tetap di tempat. Kucing yang merasa terganggu dengan pemasangan bandage dapat diberikan obat tranquilisation atau penenang supaya bandage tidak mudah untuk terlepas. Ketika kucing dapat mencakar daerah yang diperban maka dapat dilakukan balutan pada kaki kucing atau kliping kuku. (Swaim.1997)

Bandaging kaki : Untuk membalut kaki, tempatkan beberapa kain kassa steril di atas luka. Masukkan bola kapas di antara jari kaki dan tahan di tempat dengan pita perekat yang mengitari bagian bawah kaki dan kembali di bagian atas sampai kaki yang pas dibungkus. (Swaim.1997)

3

Page 4: ISI Bandage

Bandaging abdomen : perban ini digunakan untuk melindungi kulit perut, panggul atau untuk mencegah cakaran atau goresan kucing pada daerah tersebut. Hal ini dibuat dengan mengambil potongan persegi panjang dan memotong sisi - sisinya untuk membuat simpul. Dengan meletakan perban pada bagian dorsal kemudian disimpul pada bagian ventral. (Swaim.1997)

Bandaging mata : Tempatkan kasa steril persegi di atas mata yang luka kemudian perban dibalutkan di sekitar kepala yang kemudian dibalut lagi dengan perekat. Pembalutan tidak dianjurkan untuk tidak terlalu ketat dan bagian telinga tidak boleh ikut terbalut supaya telinga dapat bebas bergerak. (Swaim.1997)

4

Page 5: ISI Bandage

Elizabeth collar : adalah untuk mencegah si kucing agar tidak menjilat atau menggigit, atau juga mencakar bagian tubuhnya yang terluka dan dalam masa penyembuhan. Perangka medis ini didesian secara khusus agar kucing tetap dapat makan dan minum, dan hanya membatasi gerak mulutnya agar tidak dapat menjilati tubuhnya atau lehernya, atau mencegah kakinya untuk mencakar bagian leher dan kepala yang sedang terluka. Sebenarnya E-Collar ini tidak hanya digunakan oleh kucing saja, melainkan juga digunakan oleh hewan-hewan lain, seperti anjing, yang dalam masa penyembuhan. Meskipun desainnya sudah dibuat sedemikian rupa, tetapi ada beberapa hewan yang tidak mau makan kalah kepalanya masih terhalang perangkat ini. Maka, tetap mesti dilepaskan sementara waktu selama makan dan minum. (Swaim.1997)

5

Page 6: ISI Bandage

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bahwa bandaging merupakan tindakan yang ditunjukan untuk dilakukan pada perawatan pasca operasi atau pada kejadian luka atau trauma. Dimana fungsi bandaging adalah untuk melindungi luka dari kontaminasi, untuk menyerap sekresi luka, ntuk mengeringkan luka dan untuk memberikan tekanan yang membantu mencegah pembengkakan atau perdarahan pada daerah luka.

3.1 Saran

Saran dalam penulisan makalah ini mahasiswa dapat mengetahui dan dapat meningkatkan wawasan tentang alat-alat yang digunakan dalam tindakan penjahitan luka dan bagaimana prosedur yang digunakan pada tindakan penjahitan.

6

Page 7: ISI Bandage

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Musrifatul. 2009. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.

Marzoeki, Djohansyah. 1994. Ilmu Bedah Luka dan Perawatannya. Surabaya : Airlangga University Press.

R.L.Walton. 1994. Perawatan Luka Penderita Perlukaan Ganda. Jakarta : EGC. Swaim SF, Henderson RA. 1997.Small Animal Wound.Management. 2nd ed. Baltimore,

Williams and Wilkins, , pp 87-144.

7