47
PERAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI Disusun Oleh: Nama : Muhamad Deny Amsah NPM : 25213712 Kelas : 2EB12 Dalam Rangka Menyelesaikan Tugas Dan Ujian Bidang Studi Pancasila FAKULTAS EKONOMI/AKUNTANSI UNIVERSITAS GUNADARMA i

Isi Pancasila.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengaruh GLobalisasi

Citation preview

PERAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

Disusun Oleh:Nama: Muhamad Deny AmsahNPM: 25213712Kelas : 2EB12

Dalam Rangka Menyelesaikan Tugas Dan Ujian Bidang Studi Pancasila

FAKULTAS EKONOMI/AKUNTANSI UNIVERSITAS GUNADARMA2013/2014

ABSTRAKPeran Pancasila di Era Globalisasi Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi dalam dunia komunikasi saat ini telah terasa begitu nyata. Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi membawa kita ke sebuah era dimana kita dapat berkomunikasi dengan orang lain di belahan bumi mana pun, kapan pun, secara seketika itu juga. Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan,teknologi dan informasi dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu,kita sebagai bangsa Indonesia juga tidak bisa menghindarinya. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain juga akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.Oleh karena itu,diperlukanlah Pancasila sebagai pedoman bangsa Indonesia untuk menghadapi tantangan di era globalisasi.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya maka laporan penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila yang terdapat pada semester III di tahun ajaran 2014/2015, dengan judul Peran Pancasila di Era Globalisasi. Dengan adanya pembuatan laporan penelitian ini kami mengharapkan mampu untuk lebih memahami tentang pentingnya nilai-nilai pancasila di era globalisasi ini.Selanjutnya Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak termasuk para responden yang terlibat atas kerja sama selama proses penyusunan sampai dengan pada tahap penyelesaian, sehingga kami dapat memberikan-nya dalam bentuk laporan penelitian secara utuh.Kami mengharapkan bahwa laporan penelitian ini dapat bermanfaat dan berguna bagi yang membacanya, walaupun kami menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca untuk membantu perbaikan laporan penelitian ini.

Depok, 29 Oktober 2014Penulis,

Muhamad Deny Amsah

DAFTAR ISIAbstrakiiKata pengantariiiDaftar Isi......ivDaftar Tabel.....viDaftar Gambar.viiBab I Pendahuluan....11.1 . Latar Belakang..11.2. Rumusan masalah......21.3. Hipotesa.....21.4 Tujuan....21.5 Manfaat ....21.6 Sistematika ...3Bab II Landasan Teori.42.1 Pancasila....42.2 Globalisasi.....5Bab III Metode Penelitian....83.1 Jenis penelitian...83.2 Populasi..83.3 Teknik Sampling83.4 Instrumen Penelitian.83.5 Analisis Data..8Bab IV Hasil Penelitian dan pembahasan94.1 Hasil Penelitian..94.2 Pembahasan....19Bab V Penutup..245.1 Kesimpulan....245.2 Saran..24Daftar Pustaka...25CV..26Kuesioner..27

DAFTAR TABEL No.Tabel Judul Halaman4.1Jenis Kelamin........................................................................................... 94.2 Usia Anda.104.3 Pekerjaan Anda.............................................................. 114.4 Apakah Anda tahu globalisasi? ................................................ 114.5 Anda selalu menanamkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari? ................................................... 124.6 Apakah anda tahu peran pancasila dalam era globalisasi? ...... 12 4.7 Apakah ada kaitanya antara pancasila dan globalisasi? .. 13 4.8 Dengan masuknya globalisasi, apakah mempengaruhi sikap anda dalam bersosialisasi? .................... 144.9 Dengan masuknya globalisasi, apakah mempengaruhi nilai-nilai pancasila? ........................................ 144.10 Dengan masuknya globalisasi, apakah mengancam kepribadian Indonesia? ........................................ 154.11 Apakah peran pancasila masih relevan(pantaskah) di era globalisasi? ..................................... 154.12 Menurut anda, seberapa besarkah pengaruh negatif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia? ............................ 164.13 Peran pancasila begitu penting dalam era globalisasi............... 164.14 Peran pemerintah sudah benar dalam memfilter globalisasi.17 4.15 Pancasila dapat memfilter globalisasi........................................ 174.16 Globalisasi membuat anda meninggalkan produk buatan dalam negeri184.17 Globalisasi bertentangan dengan nilai pancasila.................... 18DAFTAR GAMBARNo.Gambar Gambar Halaman 4.1Jenis Kelamin........................................................................................... 10 4.2 Usia Anda.104.3 Pekerjaan Anda.............................................................. 114.4 Apakah Anda tahu globalisasi? ................................................ 124.5 Anda selalu menanamkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari? ................................................... 124.6 Apakah anda tahu peran pancasila dalam era globalisasi? ...... 13 4.7 Apakah ada kaitanya antara pancasila dan globalisasi? .. 134.8 Dengan masuknya globalisasi, apakah mempengaruhi sikap anda dalam bersosialisasi? .................... 144.9 Dengan masuknya globalisasi, apakah mempengaruhi nilai-nilai pancasila? ........................................ 144.10 Dengan masuknya globalisasi, apakah mengancam kepribadian Indonesia? ........................................ 154.11 Apakah peran pancasila masih relevan(pantaskah) di era globalisasi? ..................................... 164.12 Menurut anda, seberapa besarkah pengaruh negatif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia? ............................ 164.13 Peran pancasila begitu penting dalam era globalisasi............... 174.14 Peran pemerintah sudah benar dalam memfilter globalisasi.17 4.15 Pancasila dapat memfilter globalisasi........................................ 184.16 Globalisasi membuat anda meninggalkan produk buatan dalam negeri184.17 Globalisasi bertentangan dengan nilai pancasila.................... 19

4

13

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik ketika negara Indonesia didirikan,dan hingga sekarang di era globalisasi. Negara Indonesia tetap berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negara.Sebagai dasar negara tentulah pancasila harus menjadi acuan Negara dalam menghadapi tantangan global dunia yang terus berkembang. Di era globalisasi ini peran pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa indonesia,karena dengan adanya globalisasi batasan batasan diantara negara seakan tak terlihat,sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke masyarakat. Hal ini dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa indonesia,jika kita dapat memfilter dengan baik berbagai hal yang timbul dari dampak globalisasi tentunya globalisasi itu akan menjadi hal yang positif karena dapat menambah wawasan dan mempererat hubungan antar bangsa dan negara di dunia.Tapi jika kita tidak dapat memfilter dengan baik sehingga hal-hal negatif dari dampak globalisasi dapat merusak moral bangsa dan eksistensi kebudayaan indonesia. Dari faktor-faktor tersebutlah di butuhkan peranan pancasila sebagai dasar dan pedoman negara dalam menghadapi tantangan global yang terus meningkat di era globalisasi.

1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana Pengertian Pancasila? 2. Bagaimana Landasan Pendidikan Pancasila? 3. Bagaimana Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Nasionalisme? 4. Bagaimana peran Pancasila bagi bangsa Indonesia di era globalisasi?

1.3 HipotesisHipotesis adalah jawaban sementara dari permasalahan yang menjadi objek penelitian dimana kebenarannya masih perlu untuk diuji. Berdasarkan perumusan masalah di atas, penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut :1. Pancasila berperan penting dalam memfilter globalisasi.2. Jika tidak ada Landasan pendidikan Pancasila, maka tidak akan ada masyarakat yang melaksanakan Pancasila dalam kehidupan sebagai warga Negara.3. Terdapat beberapa pengaruh globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme, seperti pengaruh positif dan negatif terhadap masyarakat Indonesia.4. Jika peran Pancasila tidak ada dalam era globalisasi, maka Negara ini akan kehilangan pandangan hidupnya.1.4 Tujuan Penelitian1. Mengetahui Apa itu pengertian pancasila 2. Mengetahui apa itu landasan pendidikan pancasila3. Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme4. Mengetahui peran Pancasila bagi bangsa Indonesia di era globalisasi

1.5 Manfaat Penelitian

a. Menambah khasanah ilmu pengetahuan dan informasi khususnya mengenai peran Pancasila di era globalisasib. Bagi penulis sendiri, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan proses pembelajaran dan menambah wawasan ilmiah penulis dalam disiplin ilmu yang penulis tekuni.

1.6 Sistematika PenyajianKarya Ilmiah sebagai suatu tulisan ilmiah memerlukan sistematika yang teratur sebagai berikut: Bab I pendahuluan yaitu:1.1 Latar belakang 1.2 Rumusan masalah1.3 Hipotesis1.4 Tujuan penelitian1.5 Manfaat penelitian1.6 Sistematika penulisanBab II Landasan Teori yaitu :2.1 Pancasila2.2 GlobalisasiBab III Metode Penelitian yaitu:3.1 Jenis penelitian3.2 Populasi3.3 Teknik Sampling3.4 Instrumen Penelitian3.5 Analisis Data

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yaitu:

4.1 Hasil Penelitian4.2 PembahasanBab V Penutup yaitu:5.1 Kesimpulan5.2 SaranDaftar PustakaCVKuesioner

BAB IILandasan Teori

2.1 PancasilaMenurut Muhammad Yamin. Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik. Sedangkan menurut Ir. Soekarno. Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.2.1.1 Landasan Pendidikan Pancasilaa. Landasan HistorisBangsa Indonesia terbentuk melalui proses yang panjang mulai jaman kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya penjajah. Bangsa Indonesia berjuang untuk menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang merdeka dan memiliki suatu prinsip yang tersimpul dalam pandangan hidup serta filsafat hidup, di dalamnya tersimpul cirri khas, sifat karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain. Oleh para pendiri bangsa kita (the founding father) dirumuskan secara sederhana namun mendalam yang meliputi lima prinsip (sila) dan diberi nama Pancasila.Secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar Negara Indonesia secara obyektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri, atau bangsa Indonesia sebagai kausa materialis Pancasila.b. Landasan KulturalBangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara pada suatu asas cultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung dalam sila-sila Pancasila bukanlah merupakan hasil konseptual seseorang saja melainkan merupakan suatu hasil karya bangsa Indonesia sendiri yang diangkat dari nilai-nilai cultural yang dimiliki melalui proses refleksi filosofis para pendiri Negara.c. Landasan YuridisLandasan Yuridis (hukum) perkuliahan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi diatur dalam UU No.2 tahun 1998 tentang system Pendidikan Nasional,pasal 39 menyatakan : Isi kurikulum setiap jenis,jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan.Sebagai pelaksanaan dari SK tersebut,Dirjen Pendidikan Tinggi mengeluarkan SK No.38/DIKTI/Kep/2002,tentang rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK). Pengembangan tersebut dengan harapan agar Mahasiswa mampu mengambil sikap sesuai dengan hati nuraninya, mengenali masalah hidup terutama kehidupan rakyat, mengenali perubahan serta mampu memaknai peristiwa sejarah, nilai-nilai budaya demi persatuan bangsa.d. Landasan FilosofisPancasila sebagai dasar Negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesia, oleh karena itu sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten merealisasikan dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.Secara filosofis bangsa Indonesia sebelum mendirikan Negara adalah sebagai yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan kenyataan obyektif bahwa manusia adalah makhluk Tuhan YME. Setiap aspek penyelenggaraan Negara harus bersumber pada nilai-nilai pancasila termasuk system peraturan UU di Indonesia.

2.2 Globalisasi McLuhan yang merupakan seorang pemikir komunikasi pada tahun 1964 telah melontarkan konsepnya mengenai The Global Village, namun konsep globalisasi baru masuk kajian dunia universitas pada tahun 80-an sebagai suatu pengertian sosiologi yang dicetuskan oleh Roland Roberston dari University of Pittsburgh, meskipun secara umum globalisai dianggap sebagai suatu pengertian ekonomi (Tilaar, 1997:15). Tabb (2001:10) mengatakan bahwa definisi globalisasi merupakan sebuah kategori luas yang mencakup banyak aspek dan makna. Selanjutnya dia mengatakan bahwa:Istilah tersebut berarti sebuah proses saling keterhubungan antar negara dan masyarakat. Ini adalah gambaran bagaimana kejadian dan kegiatan di satu bagian dunia memiliki akibat signifikan bagi masyarakat dan komunitas di bagian dunia lainnya. Ini bukan saja soal ekonomi tapi bahkan meningkatnya saling ketergantungan sosial dan budaya dari desa global yang minum Coke dan menonton DisneyMalcom Waters dalam bukunya Globalization, membuat beberapa kemungkinan mengenai proses mulainya globalisasi. Pertama, globalisasi muncul sejak manusia hidup di bumi ini; kedua, globalisasi lahir sejalan modernisasi yang dimulai dikenal peradaban Barat yang sejalan dengan perkembangan kapitalisme, ketika, globalisasi merupakan fenomena baru yang berkaitan dengan pascaindustri, pascamodern atau disorganisasi kapitalisme. (Tilaar, 1997:16).Proses globalisasi mempengaruhi pada hampir keseluruhan arena kehidupan manusia. Tetapi pada umumnya meliputi arena ekonomi, politik, dan budaya. Pada arena ekonomi mempengaruhi dimensi perdagangan, produksi, investasi, ideologi organisasi, pasar uang, dan pasar kerja. Pada arena politik mempengaruhi kedaulatan negara, fokus pemecahan masalah, organisasi internasional, hubungan internasional, dan politik budaya. Pada arena budaya mempengaruhi dimensi lanskap kepercayaan (sacriscape), lanskap etnik (etnoscape), lanskap ekonomi (econoscape), dan lanskap persantaian (leisurescape).Pandangan Marxian menganggap arena ekonomiah yang menentukan, sedangkan pandangan Parsonian menganggap arena budaya yang menentukan, sedangkan arena lainnya mengikuti. Tabb (Tilaar, 2001:14) berpandangan bukan hanya pada arena itu saja yang dipengaruhi globalisasi melainkan baik atau buruk. Bagi mereka yang diuntungkan cenderung menyukainya dan tidak menghendaki campur tangan pemerintah. Sementara yang berfikir bahwa mereka dirugikan atau takut akan kehancuran dan mahalnya ongkos sosial globalisasi akan usaha penyebaran keuntungan secara lebih fair . Tabb mengatakan bahwa untuk menilai globalisasi, perlu dipertimbangkan norma-norma kultural yang dihasilkan oleh proses globalisasi kontemporer. Masalah globalisasi bukan melulu eksploitasi atau pekerja dunia ketiga atau kerusakan lingkungan, tetapi juga proses dehumanisasi. Globalisasi pada bidang ekonomi melahirkan negara-negara industri raksasa dan korporasi perdagangan raksasa, di sisi lain memarjinalkan negara-negara miskin. Globalisasi dalam bidang politik mengakibatkan semakin berkurangnnya kekuasaan negara karena perkembangan ekonomi dan budaya global. Globalisasi budaya menyebabkan dunia dewasa ini dalam keadaan kacau (chaos).Heilbroner ( Tilaar,1997:34) menyatakan bahwa:masa depan atau esok hari hanya dapat dibayangkan dan tidak dapat dipastikan. Masa depan tidak dapat diramalkan. Manusia hanya dapat mengontrol secara efektif kekuatan-kekuatan yang membentuk masa depan pada hari ini. Dengan kata lain masa depan adalah masa kini yang diarahkan oleh manusia itu sendiri. Apabila manusia masa kini tidak mengenal kemungkinan-kemungkinan yang akan lahir serta kekuatan-kekuatan yang akan membawa kehidupan umat manusia di masa depan tidak dikenal maka manusia itu akan menderita akibat ketidaksadarannya itu. Dengan kata lain manusia yang tidak mempunyai persepsi terhadap masa depannya akan dibawa oleh arus perubahan yang dahsyat yang membawanya ketempat yang tidak dikenalnya. Maka hasilnya sudah dapat dibaca, yaitu kehidupan di dalam ketidakpastian atau chaos.

BAB IIIMETODE PENELITIANA. Jenis penelitianPenelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kuantitatif dikarenakan hasil penelitian ini hanyalah mengidentifikasi dan mendeskripsikan kecenderungan-kecenderungan mengenai pendapat masyarakat akan peran pancasila terhadap globalisasi.B. Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh pengguna internet khsususnya diforum Kaskus.C. Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Dikarenakan jumlah sampel yang kurang mencukupi jadi saya mengambil semua anggota populasi sebagai sampel. Hal ini didasarkan pada keterbatasan waktu penelitian yang ditentukan.D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini berupa kuesioner online, dalam bentuk baik tertutup berupa pilihan pendapat tentang peran pancasila di era globalisasi maupun kuesioner jenis skala likert yang berupa lima pilihan skala dengan format seperti:1. Sangat Tidak Setuju (STS)2. Tidak Setuju (TS)3. Netral atau Biasa (B)4. Setuju (S)5. Sangat setuju (SS)Skala likert ini dipilih karena lebih memudahkan responden untuk menjawab pertanyan-pertanyaan yang berkaitan dengan masalah penelitian tersebut.E. Analisis DataAnalisis data penelitian ini mengunakan analisis statistik deskriptif berupa identifikasi persentase kecenderungan-kecenderungan pendapat masyarakat tentang Peran Pancasila di era globalisasi dan analisis kuantitatif berupa tabel dan diagram tentang bagaimana masyarakat melaksanakan nilai-nilai pancasila terhadap globalisasi sebagai ideologi bangsa.

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014 terhadap masyarakat yang menggunakan internet diforum kaskus dengan populasi yang berjumlah 60 orang, dengan responden yang sesuai dengan teknik sampling yang digunakan berjumlah 60 orang. Data penelitian ini diperoleh dari angket (quesioner) onlne yang diberikan kepada responden berupa angket gabungan tertutup dan skala likert untuk menjaring data tentang Peran pancasila di era globalisasi. Dari instrumen yang diberikan kepada responden telah diterima kembali kepada peneliti berjumlah 60 angket. Banyaknya angket online ini yang tidak isi oleh responden dikarenakan beberapa kemungkinan yang menurut peneliti menjadi kendalanya yaitu, waktu penelitian yang singkat, menyita waktu responden untuk mengisi angket yang bersangkutan, dan tidak adanya reward untuk responden yang mengisi angket (karena terbatasnya dana).Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah :1. Jenis KelaminPilihan JawabanJumlahPersentase

Laki-laki5287%

Perempuan813%

Kesimpulan: Responden lebih banyak terdiri dari Laki-laki daripada Perempuan.2. Usia anda sekarang?

Pilihan JawabanJumlahPersentase

15-20 tahun2338%

20-25 tahun2338%

25-30 tahun1220%

>30 tahun24%

Kesimpulan; Sebagian Responden adalah berusia antara 15-20 tahun dan 20-25 tahun.

3. Pekerjaan anda sekarang?

Pilihan JawabanJumlahPersentase

Pelajar/Mahasiswa3864%

Wiraswasta610%

Karyawan Swasta915%

PNS35%

Tidak bekerja23%

Lainnya23%

Kesimpulan: Sebagian besar Responden adalah Pelajar/Mahasiswa.4. Apakah Anda tahu globalisasi?

Pilihan JawabanJumlahPersentase

Ya60100%

Tidak00%

Ragu-ragu00%

Kesimpulan: Sebanyak 100% dari total responden tahu apa itu globalisasi.

5. Anda selalu menanamkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari?

Pilihan JawabanJumlahPersentase

Ya2033%

Tidak23%

Kadang-kadang3864%

Kesimpulan: Sejumlah Responden mengaku kadang-kadang menanmkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

6. Apakah anda tahu peran pancasila dalam era globalisasi?

Pilihan JawabanJumlahPersentase

Ya3457%

Tidak712%

Ragu-ragu1931%

Kesimpulan: Setengah jumlah Responden mengetahui apa peran pancasila dalam era globalisasi.7. Apakah ada kaitanya antara pancasila dan globalisasi?Pilihan JawabanJumlahPersentase

Ya4067%

Tidak47%

Ragu-ragu1626%

Kesimpulan: Sejumlah Responden menjawab Ya bahwa antara Pancasila dan Globalisasi saling berkaitan.

8. Dengan masuknya globalisasi, apakah mempengaruhi sikap anda dalam bersosialisasi?Pilihan JawabanJumlahPersentase

Ya3863%

Tidak1932%

Tidak Tahu35%

Kesimpulan: Sejumlah Responden menjawab Ya bahwa dengan masuknya globalisasi mempengaruhi sikap dalam bersosialisasi.9. Dengan masuknya globalisasi, apakah mempengaruhi nilai-nilai pancasila?Pilihan JawabanJumlahPersentase

Ya2948%

Tidak2338%

Tidak Tahu814%

Kesimpulan: Sejumlah Responden menganggap Ya bahwa dengan masuknya globalisasi mempengaruhi nilai-nilai pancasilasa.10. Dengan masuknya globalisasi, apakah mengancam kepribadian bangsa Indonesia?Pilihan JawabanJumlahPersentase

Ya3660%

Tidak1932%

Tidak Tahu58%

Kesimpulan: Setengah dari jumlah Responden menganggap bahwa globalisasi mengancam kepribadian bangsa Indonesia.11. Apakah peran pancasila masih relevan(pantaskah) di era globalisasi?Pilihan JawabanJumlahPersentase

Ya4676%

Tidak712%

Tidak Tahu712%

Kesimpulan: Sejumlah Responden menganggap bahwa peran Pancasila masih pantas di era globalisasi.12. Menurut anda, seberapa besarkah pengaruh negatif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia?Pilihan JawabanJumlahPersentase

Sangat Besar3863%

Biasa Saja1932%

Tidak Ada35%

Kesimpulan: Sejumlah Responden menganggap pengaruh negative terhadap masyarakat sangat besat.13. Peran pancasila begitu penting dalam era globalisasi.

Pilihan JawabanJumlahPersentase

1(STS)35%

2(TS)35%

3(B)1118%

4(S)1830%

5(SS)2542%

Kesimpulan: Sejumlah Responden menganggap Sangat Setuju bahwa peran Pancasila begitu penting dalam era globalisasi.14. Peran pemerintah sudah benar dalam memfilter globalisasi.

Pilihan JawabanJumlahPersentase

1(STS)1322%

2(TS)1423%

3(B)2440%

4(S)712%

5(SS)23%

Kesimpulan: Sebagian Responden menganggap peran pemerintah masih biasa saja dalam memfilter globalisasi15. Pancasila dapat memfilter globalisasi.

Pilihan JawabanJumlahPersentase

1(STS)610%

2(TS)58%

3(B)1017%

4(S)2542%

5(SS)1423%

Kesimpulan: Sejumlah Responden menganggap setuju bahwa Pancasila dapat memfilter globalisasi16. Globalisasi membuat anda meninggalkan produk buatan dalam negeri

Pilihan JawabanJumlahPersentase

1(STS)1220%

2(TS)2135%

3(B)1118%

4(S)712%

5(SS)915%

Kesimpulan: Sejumlah Responden menganggap tidak setuju bahwa globalisasi dapat membuat anda meninggalkan produk buatan dalam negeri.17. Globalisasi bertentangan dengan nilai pancasila.Pilihan JawabanJumlahPersentase

1(STS)1423%

2(TS)1830%

3(B)1932%

4(S)58%

5(SS)47%

Kesimpulan: Sejumlah Responden menganggap biasa saja/netral bahwa globalisasi bertentangan dengan nilai pancasila.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Peran Pancasila bagi Bangsa Indonesia di Era Globalisasi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menjadi sebuah pedoman dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara,berbagai tantangan dalam menjalankan ideologi pancasila juga tidak mampu untuk menggantikankan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Oleh karena itu tantangan di era globalisasi yang bisa mengancam eksistensi kepribadian bangsa,dan kini mau tak mau,suka tak suka ,bangsa Indonesia berada di pusaran arus globalisasi dunia.Tetapi harus diingat bahwa bangsa dan negara Indonesia tak harus kehilangan jatidiri kendati hidup ditengah-tengah pergaulan dunia.Rakyat yang tumbuh di atas kepribadian bangsa asing mungkin saja mendatangkan kemajuan,tetapi kemajuan tersebut akan membuat rakyat tersebut menjadi asing dengan dirinya sendiri.Mereka kehilangan jatidiri yang sebenarnya sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur pancasila.

Dalam arus globalisasi saat ini dimana tidak ada lagi batasan-batasan yang jelas antar setiap bangsa, bangsa Indonesia harus membuka diri. Dalam pergaulan dunia yang kian global, bangsa yang menutup diri rapat-rapat dari dunia luar bisa dipastikan akan tertinggal oleh kemajuan zaman dan kemajuan bangsa-bangsa lain. Dalam era globalisasi seperti saat ini bangsa Indonesia bukan hanya menyerap masuknya modal, teknologi, ilmu pengetahuan, dan ketrampilan, tetapi juga terbawa masuk nilai-nilai sosial politik yang berasal dari kebudayaan bangsa lain.Yang terpenting adalah bagaimana bangsa dan rakyat Indonesia mampu menyaring agar hanya nilai-nilai kebudayaan yang baik dan sesuai dengan kepribadian bangsa saja yang terserap. Sebaliknya, nilai-nilai budaya yang tidak sesuai apalagi merusak tata nilai budaya nasional mesti ditolak dengan tegas. Kunci jawaban dari persoalan tersebut terletak pada Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Bila rakyat dan bangsa Indonesia konsisten menjaga nilai-nilai luhur bangsa, maka nilai-nilai atau budaya dari luar yang tidak baik akan tertolak dengan sendirinya.Namun, persoalannya dalam kondisi yang serba terbuka seperti saat ini bangsa dan rakyat Indonesia kini seakan-akan tidak mengenal dirinya sendiri sehingga budaya atau nilai-nilai dari luar baik yang sesuai maupun tidak sesuai terserap bulat-bulat.Lihat saja sistem demokrasi yang kini tengah berkembang di Tanah Air yang mengarah kepada faham liberalisme. Padahal, negara Indonesia seperti ditegaskan dalam pidato Bung Karno di depan Sidang Umum PBB menganut faham demokrasi Pancasila yang berasaskan gotong royong, kekeluargaan, serta musyawarah dan mufakat.Sistem politik yang berkembang saat ini semakin menjauh dari sistem politik berdasarkan Pancasila yang seharusnya dibangun dan diwujudkan rakyat dan bangsa Indonesia. Terlihat jelas betapa demokrasi diartikan sebagai kebebasan tanpa batas. Hak asasi manusia (HAM) dengan keliru diterjemahkan dengan boleh berbuat semaunya dan tak peduli apakah merugikan atau mengganggu hak orang lain.Budaya dari luar, khususnya faham liberalisme, telah merubah sudut pandang dan jati diri bangsa dan rakyat Indonesia. Pergeseran nilai dan tata hidup yang serba liberal memaksa bangsa dan rakyat Indonesia hidup dalam ketidakpastian. Akibatnya, seperti terlihat saat ini, konstelasi politik nasional serba tidak jelas. Para elite politik tampak hanya memikirkan kepentingan dirinya dan kelompoknya semata. Dalam kondisi seperti itu sekali lagi peran Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara memegang peranan penting. Pancasila akan menilai nilai-nilai mana saja yang bisa diserap untuk disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu, nilai-nilai baru yang berkembang nantinya tetap berada di atas kepribadian bangsa Indonesia. Pasalnya, setiap bangsa di dunia sangat memerlukan pandangan hidup agar mampu berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan tujuan yang hendak dicapai. Dengan pandangan hidup, suatu bangsa mempunyai pedoman dalam memandang setiap persoalan yang dihadapi serta mencari solusi dari persoalan tersebut .Dalam pandangan hidup terkandung konsep mengenai dasar kehidupan yang dicita-citakan suatu bangsa. Juga terkandung pikiran-pikiran terdalam dan gagasan suatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang dicita-citakan. Pada akhirnya pandangan hidup bisa diterjemahkan sebagai sebuah kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa yang diyakini kebenarannya serta menimbulkan tekad bagi bangsa yang bersangkutan untuk mewujudkannya. Karena itu, dalam pergaulan kehidupan berbangsa dan bernegara, bangsa Indonesia tidak bisa begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan bangsa lain, tanpa menyesuaikan dengan pandangan hidup dan kebutuhan bangsa Indonesia sendiri.

4.2.2 Dampak positif dan negatif globalisasi bagi bangsa Indonesia

Dampak Positif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia

1. Dari aspek globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis, karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara. Jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentun akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa jati diri terhadap negara menjadi meningkat dan kepercayaan masyarakat akan mendukung yang dilakukan oleh pemerintahan. 2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja yang banyak dan devisa suatu negara. Maka akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang dapat menunjang kehidupan nasional dan akan mengurangi kehidupan miskin. 3. Dari aspek globalisasi sosial budaya, kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi,disiplin serta Iptek dari negara lain yang sudah maju untuk memajukan bangsa.Kita juga dapat bertukar ilmu pengetahuan tentang budaya suatu bangsa.

Dampak Negatif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia

1. Aspek politik, Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya jati diri bangsa akan luntur dan mungkin bangsa kita akan terpecah belah. 2. Aspek Globalisasi ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (mainan, minuman, makanan, pakaian, dll) membanjiri Indonesia. Hal ini menunjukan gejala berkurangnya jati diri bangsa.Selain itu akan menghilangkan beberapa perusahaan kecil yang memang khusus memproduksi produk dalam negeri. 3. Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia dimana dilihat dari sopan santun mereka yang mulai berani kepada orang tua, hidup metal, hidup bebas, dll. Mereka sangat mengagungkan gaya barat yang sudah masuk ke bangsa kita dan semakin banyak yang cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat. 4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa. Serta menambah angka pengangguran dan tingkat kemiskinan suatu bangsa. 5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa. Padahal jati diri bangsa kita dahulu mengutamakan Gotong Royong, tapi kita sering lihat sekarang contohnya saja di perumahan / komplek elit, mereka belum tentu mengenal sesamanya. Dari hal tersebut saja sudah tercermin tidak adanya kepedulian, karena jika tidak kenal maka tidak sayang. Dampak di atas akan perlahan-lahan mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia, Akan tetapi secara keseluruhan aspek dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau luntur. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat Indonesia secara global. Apa yang ada di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara Indonesia. Padahal,bila dilaksanakan belum tentu sesuai dengan jatidiri bangsa Indonesia. Bila tidak dilaksanakan akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

BAB VPENUTUP5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendapat masyarakat tentang: 1. Peran Pancasila terhadap globalisasi adalah bahwa sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena tanpa adanya peran pancasila, globalisasi dapat merusak jatidiri bangsa kita, seperti dengan masuknya globalisasi membuat anda bersikap berbeda dalam bersosialiasi yang membuat anda menjadi tertutup dengan dunia baru. Oleh sebab itu, dibutuhkanlah peran Pancasila untuk menyaring nilai-nilai mana saja yang bisa disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri.2. Pengaruh positif dan negatif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia adalah 2 pengaruh yang tak pernah terpisahkan. Jika ada positif pasti terdapat negatif, itu sama saja dengan globalisasi. Dengan masuknya globalisasi ke Indonesia, itu semua memiliki keuntungan dan kerugian diberbagai aspek kehidupan. Oleh sebab itu, semuanya tergantung kepada setiap individu dalam menyikapi masuknya globalisasi, dan jangan lupa bahwa Negara kita memiliki pancasila sebagai ideologi bangsa. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sangat berperan penting dalam menyaring masuknya globalisasi.

5.2 SaranRakyat Indonesia diharapkan bisa tetap menjaga kepribadian bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi,serta bisa mengambil hal-hal positif dari efek globalisasi dengan tetap berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negara sehingga bisa membantu pembangunan dan perkembangan negara.

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan, M.S. 1996. Pendidikan Pancasila Yuridis Kenegaraan. Yogyakarta: Paradigma.Kansil, SH. 2004. Pancasila dan UUD 1945 Bagian 2. Jakarta: PT. Pradnya paramita.Lukman, M.SI, Euis Purnama, dkk. 2008. Modul Pendidikan Kewarganegaraan 3. Jakarta: Yudhistira.Muchji,Ahmad. 2006. Pendidikan Pancasila.Jakarta: Gunadarma.Taopan, M. 1992. Keunggulan Pancasila Sebagai Filsafat Kenegaraan. PT Citra Aditya Bakti.

CURRICULUM VITAE

Nama: Muhamad Deny AmsahAlamat: jl. Kembang Lio rt05/13 no.30 Telepon: 081934145205Email: [email protected] Tanggal Lahir: Jakarta, 22 Februari 19995Status: Belum NikahAgama: Islam

Kuesioner tentang Peran Pancasila dalam Era GlobalisasiPETUNJUK PENGISIAN ANGKET1. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama.2. Isilah semua nomor dengan memilih satu diantara 5 alternatif jawaban dengan memberikan memilih/click pada bulatan yang sudah disediakan.3. Skala 1 adalah sangat tidak setuju/sangat tidak baik dimana disingkat menjadi STSskala 5 adalah sangat setuju/sangat baik dimana disingkat SS4. Jawablah semua pertanyaan yang ada tanpa ada yang terlewati.5. Kami menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban yang anda berikanSelamat mengerjakan dan sebelumnya saya ucapkan terimakasih atas waktu yang telah diberikan.* WajibTop of FormUsia (dalam tahun)*

Pekerjaan* PNS Pelajar/Mahasiswa Karyawan Swasta Wiraswasta Tidak bekerja Yang lain:Jenis kelamin* Laki-laki PerempuanApakah Anda tahu globalisasi?* Ya Tidak Ragu-raguAnda selalu menanamkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari?* Ya Tidak Kadang-kadangApakah anda tahu peran pancasila dalam era globalisasi?* Ya Tidak Ragu-raguApakah ada kaitanya antara pancasila dan globalisasi?* Ya Tidak Ragu-raguDengan masuknya globalisasi, apakah mempengaruhi sikap anda dalam bersosialisasi?* Ya Tidak Tidak tahuDengan masuknya globalisasi, apakah mempengaruhi nilai-nilai pancasila?* Ya Tidak Tidak tahuDengan masuknya globalisasi, apakah mengancam kepribadian Indonesia?* Ya Tidak Tidak tahuApakah peran pancasila masih relevan(pantaskah) di era globalisasi?* Ya Tidak Tidak tahuMenurut anda, seberapa besarkah pengaruh negatif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia?* Sangat besar Biasa saja Tidak ada

Peran pancasila begitu penting dalam era globalisasi*12345

STSSS

Peran pemerintah sudah benar dalam memfilter globalisasi*12345

STSSS

Pancasila dapat memfilter globalisasi*12345

STSSS

Globalisasi membuat anda meninggalkan produk buatan dalam negeri*12345

STSSS

Pancasila sebagai pedoman dalam menghadapi globalisasi*12345

STSSS

Globalisasi bertentangan dengan nilai pancasila*12345

STSSS

Jangan pernah mengirimkan sandi melalui Google Formulir.

Bottom of Form