Upload
nety-puspita-sari
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Isi Sirosis Hepatis 3
1/14
A. Pendahuluan
Sirosis merupakan kondisi yang diketahui secara histopatologi dan
memiliki Berbagai manifestasi klinik serta komplikasi. Beberapa diantaranya
dapat mengancam nyawa. Dahulu sirosis diketahui bersifat reversible, meskipun
sekarang bila diketahui penyebab dari sirosis makan akan dapat mencegah
fibrosis. Hal yang paling menonjol adalah keberhasilan penanganan hepatitis C
yang bersifat kronik. Disamping itu reversal fibrosis juga terlihat pada pasien
dengan hemokromatosis yang berhasil ditangani dan pasien dengan alcoholic liver
yang berhenti mengkonsumsi alcohol.!, "#
Sirosis hepatis secara klinis dibagi menjadi sirosis hepatis kompensata
yang berarti belum adanya gejala klinis yang nyata dan sirosis hepatis
dekompensata yang ditandia gejala$gejala dan tanda klinis yang jelas. Sirosis hati
kompensata merupakan kelanjutan dari proses hepatitis kronik dan pada satu
tingkat tidak terlihat perbedaan secara klinis. %#
B. Epidemiologi
&ebih dari '() pasien sirosis tidak menunjukkan gejala. *ada keadaan ini
sirosis ditemukan pada waktu pemeriksaan rutin kesehatan atau pada waktu
autopsy. +eseluruhan insidensi sirosis di merika serikat diperkirakan %-( per
!((.((( penduduk. *enyebabnya sebagian besar akibat penyakit hati akan
mengakibatkan steatohepatitis non alkoholik SH,prevalensi ')# dan berakhir
dengan sirosis hati dengan prevalensi (,%. Di /ndonesia data prevalensi sirosiS
hati belum ada, hanya laporan$laporan dari beberapa pusat pendidikan saja.
0umlah pasien sirosis hati di beberapa rumah sakit di /ndonesia berkisar ') dariseluruh pasien yang dirawat di bagian penyakit dalam.
/nsidensi penyakit ini sangat meningkat sejak perang dunia //, sehingga sirosis
menjadi salah satu penyebab kematian yang paling menonjol. *eningkatan ini
sebagian disebabkan oleh insidensi hepatitis virus yang meningkat. Saat ini
penyebab sirosis hati yang paling diketahui adalah virus hepatitis C. survey
epidemiologi memperkirakan terdapatnya !1( juta pengidap HC2 kronis di
seluruh dunia. '# Sedangkan sirosis akibat alcohol merupakan penyebab kematian
1
8/19/2019 Isi Sirosis Hepatis 3
2/14
nomor sembilan pada tahun !33- di merika Serikat dengan jumlah "4.(((
kematian.%, 5#
C. Anatomi & Fisiologi
Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh, berat rata$rata sekitar !5((
gram atau ") berat badan orang dewasa normal. Hati merupakan organ lunak
yang lentur dan tercetak oleh struktur sekitarnya. Hati memiliki permukaan
superior yang cembung dan terletak di bawah kubah kanan diafragma dan
sebagian kubah kiri. Bagian bawah hati berbentuk cekung dan merupakan atap
dari ginjal kanan lambung pancreas dan usus. Hati memiliki dua lobus utama
yaitu kanan dan kiri. &obus kanan dibagi menjadi segmen anterior dan posterior
oleh fisura segmentalis kanan yang tidak terlihat dari luar. &obus kiri dibagi
menjadi segmen medial dan lateral oleh ligamentum falsiformis yang terlihat dari
luar. &igamentum falsiformis berjalan dari hati ke diafragma dan dinding depan
abdomen. *ermukaan hati diliputi oleh peritoneum visceralis. +ecuali daerah kecil
pada permukaan posterior yang melekat langsung pada diafragma. Beberapa
ligamenttum yang merupakan peritoneum membantu menyokong hati. Di bawah
peritoneum terdapat jaringan ikat padat yang disebut kapsula 6lisson, yang
melipputi permukaan seluruh organ, bagian paling tebal kapsula ini terdapat pada
porta hepatis, membentuk rangka untuk cabang vena porta, arteri hepatica, dan
saluran empedu. *orta hepatis adalah fisura pada hati tempat masuknya vena porta
dan arteri hepatica serta tempat keluarnya duktus hepatica. 5#
Setiap lobus hati terbagi menjadi struktur$struktur yang disebut sebagai
lobules, yang merupakan unit mikroskopis dan fungsional organ. Setiap lobules
merupakan badan heksagonal yang terdiri atas lempeng$lempeng sel hati
berbentuk kubus, tersusun radial mengelilingi vena sentralis yang mengalirkan
darah dari lobules. Hati manusia memiliki maksimal !((.((( lobulus. Diantara
lempengan sel hati terdapat kapiler$kapiler yang disebut sebagai sinusoid yang
merupakan cabang vena porta dan arteri hepatica. 7idak seperti kapiler lain,
sinusoid dibatasi oleh sel fagositik atau sel kupffer. Sel kupffer merupakan system
2
8/19/2019 Isi Sirosis Hepatis 3
3/14
monosit makrofag dan fungsi utmanya adalah menelan bakteri dan benda asing
dalam darah. Sejumlah 5() dari semua makrofag dalam hati adalah sel kupffer
sehingga hati adalah salah satu organ penting dalam pertahanan melawan invasi
bakteri dan agen toksik. 5#
Selain cabang$cabang vena porta dan arteri hepatica yang melingkari
bagian perifer lobules hati, terdapat juga saluran empedu. Saluran empedu
interlobular membentuk kapiler empedu yang sangat kecil yang disebut sebagai
kanalikuli tidak tampak yang berjalan di tengah lempengan sel hati. 8mpedu yng
dibentuk dalam hepatosit diekskresi ke dalam kanalikuli yang bersatu membentuk
saluran empedu yang makin lama makin besar hingga menjadi duktus koledokus.
5#
natomi Hepar
9ungsi hati
Selain merupakan organ parenkim yang paling besar hati sangat penting
untuk mempertahankan hidup dan berperan dalam hampir setiap fungsi metabolic
tubuh dan terutama bertanggung jawab atas lebih dari 5(( aktivitas berbeda.
3
8/19/2019 Isi Sirosis Hepatis 3
4/14
:ntungnya hati memiliki kapasitas cadangan yang besar dan hanya membutuhkn
!($"() jaringan yangberfungsi untuk tetap bertahan. Destruksi total atau
pengangkatan hati menyebabkan kematian dalam waktu kurang dari !( jam. Hati
mempunyai kemampuan regenarasi yang mengagumkan. *ada kebanyakan kasus,
pengangkatan sebagian hati akan merangsang tumbuhnya hepatosit untuk
mengganti sel yang sudah mati atau sakit. *roses regenerasi lengkap sekitar '$
5minggu. *ada beberapa individu massa hati normal akan pulih dalam waktu -
bulan. 5#
9ungsi utama hati adalah membentuk dan mengekskresi empedu. :nsur
utama empedu adalah air 31)#, elektrolit, garam empedu, fosfolipid terutama
lesitin#, kolesterol garam anorganik dan pigmen empedu terutama bilirubin
terkonjugasi#. 6aram empedu berfungsi untuk pencernaan dan absorpsi lemak
dalam usus halus. Setelah diolah dalam usus halus, sebagian besar garam empedu
akan direabsorpsi di ileum, mengalami resirkulasi ke hati. 5#
Bilirubin pigmen empedu# adalah hasil akhir metabolisme yang
menunjukkan adanya penyakit hati dan saluran empedu yang penting karena
bilirubin mewarnai jaringan dan cairan yang kontak dengannya. 5#
Hati juga penting dalam metabolism tiga makronutrien yang dihantarkan
oleh vena porta pasca absorpsi di usus. Bahan makanan tersebut adalah
karbohidrat protein dan lemak. ;onosakarida dari usus halus diubah menjadi
glikogen dan disimpan dalam hati glikogenesis#. Dari depot glikogen ini glukosa
akan dilepas ke dalam darah glikogenolisisi# untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Sebagian glukoasa dimetabolisme dalam jaingn untuk menghasilkan panas dan
energy sisanya diubah menjadi glikogen dan disimpan di jaringan subkutan. Hati
juga mampu mensisntesis glukosa dari protein dan lemak gluconeogenesis#.
Semua protein kecuali gama globulin# disntesis oleh hati. *rotein tersebut antara
lain albumindiperlukan untuk mempertaha kan tekanan osmotic koloid#,
protrombin, fibrinogen dan factor$faktor pembekuan lain.5#
9ungsi hati yang lain adalah metabolism lemak, penimbunan vitamin, bsi
dan tembaga, konjugasi dan ekskresi steroid adrenal dan gonad, serta detoksifikasi
sejumlah
8/19/2019 Isi Sirosis Hepatis 3
5/14
8/19/2019 Isi Sirosis Hepatis 3
6/14
Sirosis Hati
E. Manifestasi Klinis
Diagnosis sirosis hepatis dapat diawali dari melihat gejala klinis yang
muncul. 6ambaran klinis dari sirosis tergantung dari penyakit penyebab serta
perkembangan tingkat kegagalan hepatoseluler dan fibrosisnya. ;anifestasi klinis
sirosis umumnya merupakan kombinasi dari kegagalan fungsi hati dan hipertensi
porta. Berdasarkan stadium klinis sirosis dapat di bagi " bentuk =
!. Stadium kompensata
*ada keadaan ini belum ada gejala klinis yang nyata, diagnosisnya sering
ditemukan kebetulan.
". Stadium dekompensata
Sirosis hati dengan gejala nyata. 6ejala klinik sirosis dekompensata
melibatkan Berbagai system.
• Sistem gastrointestinal
*ada gastrointestinal terdapat gangguan saluran cerna seperti mual
muntah dan anoreksia sering terjadi. Diare pada pasien sirosis dapat
terjadi akibat mal$absorbsi, defisiensi asam empedu atau akibat mal$
nutrisi yang terjadi. yeri abdomen dapat terjadi karena gall$stones,
refluk gastroesophageal atau karena pembesaran hati. Hematemesis
serta hematoke
8/19/2019 Isi Sirosis Hepatis 3
7/14
terjadi melalui mekanisme hipertensi porta, serta adanya hepatomegali
dan splenomegali yang juga disebabkan oleh mekanisme hipertensi
vena porta. *ada sirosis, hati akan membesar, normal atau mengecil.
Bilamana hati teraba akan teraba keras dan nodular. Sedangkan pada
splenomegali sering ditemukan terutama pada sirosis yang penyebabnya
non alkoholik. *embesaran ini akibat kongesti pulpa merah lien karena
hipertensi porta. kibat lain dari hipertensi porta adalah ascites yaitu
penimbunan cairan dalam rongga peritonium. %#
Ascites
• Sistem hematologi
nemia dan gangguan pembekuan darah disebabkan penurunan
fisiologis hepar dalam hal sintesis faktor pembekuan. Sedangkan
anemia dapat dikaitkan dengan perdarahan yang terjadi akibat
pecahnya varises, atau akibat kronisitas dari perjalanan penyakit
sirosis. %#
• Sistem respirasi
Sesak nafas akibat penurunan daya perfusi pulmonal, terjadinya
kolateral porta$pulmonal, kapasitas vital paru yang menurun.
;ekanisme yang menyebabkan perubahan perfusi paru belum
diketahui dengan pasti. Hipoksia ditemukan pada ")$%() anak
dengan sirosis. Sianosis dan clubbing finger dapat terjadi karena
hipoksemia kronik akibat terjadinya kolateral paru$sistemik. %#
7
8/19/2019 Isi Sirosis Hepatis 3
8/14
Clubbing Finger
• Sistem kardiovaskular
*eningkatan cardiac output yang dapat berkembang menjadi resistensi
sistemik serta penurunan hepatic blood flow hipertensi porta#,
selanjutnya dapat pula menjadi hipertensi sistemik. %#
• Sistim endokrin
+egagalan hati dalam mensintesis atau metabolisme hormon
menyebabkan adanya keterlambatan pubertas dan pada adolesen dapat
ditemukan penurunan libido serta impontensia karena penurunan
sintesis testeron di hati. 0uga dapat terjadi feminisasi berupa
ginekomastia serta kurangnya pertumbuhan rambut. %#
• Sistim neurologi
8nsefalopati hepatikum mungkin disebabkan adanya penurunan
metabolisme ammonia yang menyebabkan intoksikasi pada jaringan
otak dan selanjutnya akan menimbulkan penurunan kesadaran atau
gejala neurologis lainnya. 6angguan neurologis lain dapat berupa
asteriksis flapping tremor #. %#
Sistem imun pada sirosis dapat terjadi penurunan fungsi imunologis
yang dapat menyebabkan rentan terhadap berbagai infeksi, diantaranya
yang paling sering terjadi pneumonia dan peritonitis bakterialis
spontan. +elainan yang ditemu$kan sering berupa penurunan aktifitas
fagosit sistem retikulo$endo$telial, opsonisasi, kadar komplemen C",
C% dan C' serta aktifitas pro$liferatif monosit. %#
8
8/19/2019 Isi Sirosis Hepatis 3
9/14
6angguan nutrisi dapat terjadi berupa mal$nutrisi, anoreksia, mal$
absorbsi, hipo$albuminemia serta defisensi vitamin yang larut dalamlemak. Sering pula terjadi hipo$kalemia karena hilangnya kalium
melalui muntah, diare atau karena pengaruh pemberian diuretik. %#
7emuan klinis lain yang ditemukan pada sirosis meliputi spider angio
maspiderangiomata spider telangiektasis# yaitu suatu lesi vascular yang
dikelilingi beberapa vena$vena kecil. 7anda ini sering ditemukan di bahu,
muka dan lengan atas. ;ekanisme terjadinya tidak diketahui. 7anda ini juga
bisa ditemukan selama hamil, malnutrisi berat, bahkan ditemukan pula
orang sehat, walau umumnya ukuran lesi kecil.
Spider nevi
7anda lain yang bisa ditemukan adalah perubahan kuku$kuku
muchrche berupa pita putih hori
8/19/2019 Isi Sirosis Hepatis 3
10/14
:ntuk pemeriksaan laboratorium adanya sirosis dicurigai bila ada
kelainan pemeriksaan laboratorium pada waktu seseorang
memeriksakan kesehatan rutin. tau waktu skrining untuk evaluasi
keluhan spesifik.
!. 7es fungsi hati
7es fungsi hati meliputi aminotransferase, alkali fosfatase, gamma
glutamil transpeptide, bilirubin, albumin dan waktu protrombin.
• Aspartat aminotransferase S7# atau serum glumatil
oksaloasetat transaminase S6@7# dan alanin aminotransferase
&7# atau serum glutamil piruvat transaminase S6*7#
meningkat tapi tidak terlalu tinggi. S7 lebih meningkat daripada
&7, namun bila transaminase normal tidak mengeyampingkan
adanya sirosis.
• lkali fosfatase, meningkat kurang dari " sampai % kali batas
normal atas. +onsentrasi yang tinggi bisa ditemukan pada pasien
sirosis hepatis dengan penyakit kolangitis sklerosis primer dan
sirosis billier primer sebagai dasarnya.
• Gamma-glutamil transpeptidase 667# dapat pula digunakan
sebagai penanda adanya kelainan pada hepar. +onsentrasinya
akan meningkat pada penyakit hati alkohol kronik, karena alkohol
selain menginduksi 667 mikrosomal hepatik, juga bisa
menyebabkan bocornya 667 dari hepatosit.
• Bilirubin, konsentrasinya bisa normal pada sirosis hati
kompensata, tapi bisa meningkat pada sirosis yang lanjut.
•lbumin, sintesisnya hanya terjadi di jaringan hati,
konsentrasinya menurun sesuai dengan perburukan sirosis.
• 6lobulin, konsentrasinya meningkat pada sirosis. %#
2. Darah rutin
*ada pemeriksaan darah rutin dapat dilihat adanya kelainan
hematologi berupa anemia akibat penyakit kronik. nemia yang
disertai dengan trombositopenia, leukopenia, dan neutropenia dapat
10
8/19/2019 Isi Sirosis Hepatis 3
11/14
terjadi akibat splenomegali kongestif berkaitan dengan hipertensi
porta sehingga terjadi hipersplenisme.%#
. *emeriksaan radiologi
*emeriksaan radiologi yang dapat dilakukan meliputiA Barium
meal sebagai konfirmasi adanya varises sebagai komplikasi dari
hipertensi porta. :S6 bdomen secara rutin digunakan karena
pemeriksaaannnya non invasif dan mudah digunakan meski
sensitivitasnya kurang. *emeriksaan hati yang dapat dilnilai
dengan :S6 meliputi sudut hati, permukaan hati, ukuran,
homogenitas, dan adanya nodul atau massa, serta menilai adanya
asites, splenomegali, thrombosis vena porta, pelebaran vena porta,
dan skrining karsinoma hati pada pasien sirosis. !"
#. Penatalaksanaan
Sirosis kompensata memerlukan kontrol yang teratur. :ntuk sirosis dengan
gejala, pengobatan memerlukan pendekatan holistik yang memerlukan
penanganan multi disipliner.
!. *embatasan aktifitas fisik tergantung pada penyakit dan toleransi fisik
penderita. *ada stadium kompensata dan penderita dengan keluhan>gejala
ringan dianjurkan cukup istirahat dan menghindari aktifitas fisik berat.
". *engobatan berdasarkan etiologi.
%. Dietetik
• *rotein diberikan !,5$",5 gram>hari. 0ika terdapat ensepalopati, protein
harus dikurangi ! gram>kgBB>hari# serta diberikan diet yang
mengandung asam amino rantai cabang karena dapat meningkatkan
penggunaan dan penyimpanan protein tubuh. Dari penelitian diketahui
11
8/19/2019 Isi Sirosis Hepatis 3
12/14
bahwa pemberian asam amino rantai cabang akan meningkatkan kadar
albumin secara bermakna serta meningkatkan angka survival rate.
• +alori dianjurkan untuk memberikan masukan kalori !5() dari
kecukupan gikg>hari. *enelitian *upon mendapatkan dengan
pemberian asam ursodeoksikolat !%$!5 mg>kgBB>hari pada sirosis bilier
ternyata dapat memperbaiki gejala klinis, uji fungsi hati dan
prognosisnya.• +olestiramin bekerja dengan mengikat asam empedu di usus halus
sehingga terbentuk ikatan komplek yang tak dapat diabsorbsi ke dalam
darah sehingga sirkulasinya dalam darah dapat dikurangi. @bat ini juga
berperanan sebagai anti pruritus. Dosis ! gram>kgBB>hari di bagi dalam -
dosis atau sesuai jadwal pemberian susu.
• Colchicines ! mg>hari selama 5 hari setiap minggu memperlihatkan
adanya perbaikan harapan hidup dibandingkan kelompok placebo.
12
8/19/2019 Isi Sirosis Hepatis 3
13/14
amun penelitian ini tidak cukup kuat untuk mereko$mendasikan
penggunaan colchicines jangka panjang pada pasien sirosis karena
tingginya angka drop out pada percobaan tersebut.
• +ortikosteroid merupakan anti imflamasi menghambat sintesis kolagen
maupun pro$kolagenase. *enggunaan prednisone sebagai terapi pada
hepatitis virus B kronik masih diperdebatkan. *enelitian propsektif pada
anak /talia dengan hepatitis kronik aktif yang disebabkan hepatitis B
virus menunjukan tidak adanya keuntungan dari pemberian pred$nisolon.
• D$penicillamine. *emberian penicil$ linamine selama !$1 tahun rata$rata
%,5 tahun# pada pasien dengan /ndian Chil hood cirrhosis ternyata
memberikan perbaikan klinik, biokimia dan histology. amun penelitian
Boderheimer, mendapatkan bahwa pemberian penicillinamine "5( mg
dan 15( mg pada pasien sirosis bilier primer ternyata tak memberikan
keuntungan klinis. 0uga peningkatan dosis hanya memberatkan efek sam$
ping obat, sedangkan penyakitnya tetap progresif.
CyclosporineA pemberian cyclosporine pada pasien sirosis bilier primer
sebanyak % mg>kgbb>hari akan menurunkan mortalitas serta memper$
panjang lama dibutuhkannya transplantasi hati sampai 5()
disampingkan kelompok placebo.
@bat yang menurunkan tekanan vena portal, vasopressin, somatostatin,
propanolol dan nitrogliserin. %#
$. Prognosis
*rognosis sirosis bervariasi dipengaruhi sejumlah factor meliputi etiologi,
beratnya kerusakan hati, komplikasi, dan penyakit lain yang menyertai.
13
8/19/2019 Isi Sirosis Hepatis 3
14/14
D97 *:S7+
1. Cirrhosis and Its Complication. In: Dan L Longo. Dnnis L !aspr. " Larr# "amson d$ ditor. %arrisson&s 'rincipl o( Intrnal )dicin.*ightnth d. +nitd ,tat o( -mrica: )c/ra %ill Compan# 2012.2. a#mon Chng D!'. Cirrhosis and its complication. In: !asprDL$ ditor. %arrison&s 'rincipls o( Intrnal )dicin. 16 d. +,-: )c/ra %ill 2005. p. 185862.3. rdanah ,. ,irosis %ati. In: -r ,do#o ,$ Idrs -li$)arclls ,imadirata !$ ,iti ,tiati$ ditor. aar Ilm 'n#aitDalam. ; d. "aarta: Intrna 'lishing 2009. p. 66873.4. mohammad "sari$ ,amsl -ri($ Inaosalina$ nn# ,ri )l#ani. -ar /strontrologi%patologi. 3d: adan 'nrit ID-I 2012.5. Lindsth /. /anggan %ati$ andng mpd dan 'anras. In:'ric ,-$ ilson L)$ ditors. 'ato?siologi !onsp !linis 'rosspross'n#ait. 6 d. "aarta: pnrit dotran */C 2005. p. 47299.6. "rnalis =D$ ,a#oti =$ %rno?aldi. ,irosis %patis dngan%iprtnsi 'ortal dan 'cahn#a ;ariss *so(ags. maalah dotran-ndalas o 2. 2007.
14