11
JUDUL : EFEKTIFITAS PENGGUNAAN OLAHAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.) TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN DARAH A. LATAR BELAKANG Peranan gizi dalam menyokong kehidupan masyrakat semakin diakui secara luas. Hal ini mendorong semakin tingginya tingkat kepedulian terhadap pemenuhan kebutuhan akan gizi. Kesadaran akan pentingnya gizi menyebabkan masyarakat semakin peduli terhadap pengadaan sumber- sumber gizi penting bagi tubuh. Berbagai produk baik nabati maupun hewani merupakan sumber gizi penting bagi tubuh. Kacang hijau termasuk sumber pangan bergizi tinggi yang baik untuk tubuh. Alternatif penggunaan kacang-kacangan selain dikonsumsi langsung dapat juga secara tidak langsung dalam pengolahannya pada produk pangan. Berbagai alternatif produk olahan kacang hijau dapat dibuat , misalnya : sebagai penyedap rasa dan pasta kaldu nabati dari kacang-kacangan yang dilakukan secara fermentasi menggunakan Lnokulum Rtiyzophua stater P1-10 . Terdapat berbagai jenis kacang- kacangan yang sering digunakan adalah kacang merah (Phaseolus vulgaris L.), dan kacang hijau (Phaseolus Radiatus L.) . Kacang hijau merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat penting peranannya dalam kehidupan.Asam amino yang terkandung dalam proteinya memang tidak selengkap protein hewani, akan tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan protein dengan sedikit penambahan bahan protein hewani.Kacang hijau dapat digunakan sebagai bahan dasar utama pembuatan kue kacang hijau karena memiliki kandungan zat antioksidan tinggi yang dapat menghambat pertumbuhan sel kangker.(10)

Isi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Isi

JUDUL : EFEKTIFITAS PENGGUNAAN OLAHAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.) TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN DARAH

A. LATAR BELAKANG

Peranan gizi dalam menyokong kehidupan masyrakat semakin diakui secara luas. Hal ini mendorong semakin tingginya tingkat kepedulian terhadap pemenuhan kebutuhan akan gizi. Kesadaran akan pentingnya gizi menyebabkan masyarakat semakin peduli terhadap pengadaan sumber- sumber gizi penting bagi tubuh. Berbagai produk baik nabati maupun hewani merupakan sumber gizi penting bagi tubuh.

Kacang hijau termasuk sumber pangan bergizi tinggi yang baik untuk tubuh. Alternatif penggunaan kacang-kacangan selain dikonsumsi langsung dapat juga secara tidak langsung dalam pengolahannya pada produk pangan. Berbagai alternatif produk olahan kacang hijau dapat dibuat , misalnya : sebagai penyedap rasa dan pasta kaldu nabati dari kacang-kacangan yang dilakukan secara fermentasi menggunakan Lnokulum Rtiyzophua stater P1-10 . Terdapat berbagai jenis kacang-kacangan yang sering digunakan adalah kacang merah (Phaseolus vulgaris L.), dan kacang hijau (Phaseolus Radiatus L.) . Kacang hijau merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat penting peranannya dalam kehidupan.Asam amino yang terkandung dalam proteinya memang tidak selengkap protein hewani, akan tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan protein dengan sedikit penambahan bahan protein hewani.Kacang hijau dapat digunakan sebagai bahan dasar utama pembuatan kue kacang hijau karena memiliki kandungan zat antioksidan tinggi yang dapat menghambat pertumbuhan sel kangker.(10)

B. PERUMUSAN MASALAH

Masalah yang melatar belakangi program ini adalah :

1. Bagaimana potensi pengembangan tanaman kacang hijau sebagai bahan olahan untuk meningkatakan kadar hemoglobin ?

2. Bagaimana efektivitas pengembangan tanaman kacang hijau sebagai bahan olahan untuk meningkatkan kadar hemoglobin ?

3. Bagaimanakah mekanisme kandungan kacang hijau dalam meningkatkan kadar hemoglobin ?

C. TUJUAN

Penelitian ini bertujuan untuk :

Page 2: Isi

1. Mengembangkan potensi tanaman kacang hijau sebagai bahan untuk meningkatkan kadar hemoglobin

2. Mengembangkan pemanfaatan tanaman khas Indonesia yang kurang dimanfaatkan secara luas untuk mengembangkan bidang kesehatan

3. Melakukan usaha untuk meneliti kandungan kimia dari tanaman kacang hijau yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin

D. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Didapatkan hasil dari penelitian Kandungan Senyawa yang meningkatkan kadar HB pada Olahan kacang hijau (Phaseolus Radiatus L.). Serta kandungan kimia yang terdapat didalamnya.

E. KEGUNAAN

Kegunaan Program

1.Bagi Perguruan Tinggi

Munculnya satu usaha penelitian kandungan tanaman daun dewa ini , dapat menumbuhkan iklim kompetitif dikalangan mahasiswa untuk bersaing melalui pengembangan intelektualitas dan kreatifitas, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi

2.Bagi Mahasiswa

Pelaksanaan kegiatan ini akan merangsang mahasiswa dalam menumbuhkan jiwa peneliti, berfikir positif, kreatif, inovatif dan dinamis.

3.Bagi Masyarakat

Adanya penelitian tentang efektifitas olahan kacang hijau ini akan membantu masyarakat dalam pengendalian kasus anemia.

G. TINJAUAN PUSTAKA

G.1 Kacang Hijau

Page 3: Isi

Kacang hijau (Phaseolus radiates L) merupakan tanaman kacang-kacangan yang banyak dibudidayakan di Indonesia, menempati peringkat ketiga kedelai dan kacang tanah.(8) Kandungan gizi yang terdapat dalam kacang hijau, antara lain 110 g kacang hijau mengandung 345 kalori, 22,2 gram protein, 1,2 gram lemak, vitamin A B1, 1,157 IU, mineral berupa fosfor zat besi, dan mg.

G.2 Hemoglobin

Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan (Evelyn, 2009).

Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah.Hemoglobin adalah kompleks protein-pigmen yang mengandung zat besi. Kompleks tersebut berwarna merah dan terdapat didalam eritrosit. Sebuah molekul hemoglobin memiliki empat gugus haeme yang mengandung besi fero dan empat rantai globin (Brooker,2001).

Hb Eritrosit berikatan dengan karbon dioksida menjadi karboksi hemoglobin dan warnanya merah tua. Darah arteri mengandung oksigen dan darah vena mengandung karbon dioksida (Depkes RI dalam Widyayanti, 2008).(6)

G.3 Proses Pengukuran Kadar Hemoglobin

Dalam rangka menegakkan diagnosis anemia, diperlukan pemeriksaan laboratorium yang tepat. Salah satu pemeriksaan lab tersebut adalah pemeriksaan kadar hemoglobin. Pemeriksaan kadar hemoglobin dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara, diantaranya yang paling teliti dan banyak dipakai adalah cara fotoelektrik Sian Methemoglobin.(9)

Page 4: Isi

“Metode Sahli tidak dianjurkan karena memiliki kesalahan yang besar, alatnya tidak dapat distandardisasi, dan tidak semua jenis hemoglobin dapat diukur, seperti sulfhemoglobin, methemoglobin dan karboksihemoglobin.”

Dua metode yang lain (oksihemoglobin dan sianmethemoglobin) dapat diterima dalam hemoglobinometri klinik.Namun, dari dua metode tersebut, metode sianmethemoglobin adalah metode yang dianjurkan oleh International Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) sebab selain mudah dilakukan juga mempunyai standar yang stabil dan hampir semua hemoglobin dapat terukur, kecuali sulfhemoglobin.

G.4 Dasar Penetapan

Penetapan Hb metode Sahli didasarkan atas pembentukan hematin asam setelah darah ditambah dengan larutan HCl 0.1N kemudian diencerkan dengan aquadest. Pengukuran secara visual dengan mencocokkan warna larutan sampel dengan warna batang gelas standar.

Metode ini memiliki kesalahan sebesar 10-15%, sehingga tidak dapat untuk menghitung indeks eritrosit. Penetapan kadar Hb metode oksihemoglobin didasarkan atas pembentukan oksihemoglobin setelah sampel darah ditambah larutan Natrium karbonat 0.1% atau Ammonium hidroksida. Kadar Hb ditentukan dengan mengukur intensitas warna yang terbentuk secara spektrofotometri pada panjang gelombang 540 nm.

Metode ini tidak dipengaruhi oleh kadar bilirubin tetapi standar oksihemoglobin tidak stabil. Metode sianmethemoglin didasarkan pada pembentukan sianmethemoglobin yang intensitas warnanya diukur secara fotometri. Reagen yang digunakan adalah larutan Drabkin yang mengandung Kalium ferisianida (K3Fe[CN]6) dan kalium sianida (KCN). Ferisianida mengubah besi pada hemoglobin dari bentuk ferro ke bentuk ferri menjadi methemoglobin yang kemudian bereaksi dengan KCN membentuk pigmen yang stabil yaitu sianmethemoglobin. Intensitas warna yang terbentuk diukur secara fotometri pada panjang gelombang 540 nm.

Selain K3Fe[CN]6 dan KCN, larutan Drabkin juga mengandung kalium dihidrogen fosfat (KH2PO4) dan deterjen. Kalium dihidrogen fosfat berfungsi menstabilkan pH dimana rekasi dapat berlangsung sempurna pada saat yang tepat. Deterjen berfungsi mempercepat hemolisis darah serta mencegah kekeruhan yang terjadi oleh protein plasma.

G.5 Bahan Pemeriksaan

Bahan pemeriksaan yang digunakan untuk penetapan kadar hemoglobin (Hb) adalah darah kapiler atau darah EDTA.

G.6 Prosedur

Page 5: Isi

Prosedur pemeriksaan yang akan dibicarakan di sini adalah prosedur yang menggunakan metode sianmethemoglobin.

Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 5 ml larutan Drabkin lalu ditambah 20 ul sampel darah. Lakukan pencampuran dengan cara membolak-balikkan tabung beberapa kali. Diamkan pada suhu kamar selama 3-5 menit kemudian ukur intensitas warna dengan fotometer pada panjang gelombang 540 nm dengan blanko reagen. Kadar Hb dapat dibaca pada kurve kalibrasi atau dihitung dengan menggunakan faktor, Dimana kadar Hb = serapan x faktor. Kurve kalibrasi dan faktor telah dipersiapkan sebelumnya.

G.7 Membuat Kurva Kalibrasi dan Perhitungan Faktor

Sebelum melakukan penetapan kadar Hb, fotometer harus dikalibrasi dulu atau dihitung faktornya. Untuk keperluan tersebut disiapkan larutan standar Hemisianida (sianmethemoglobin) dan pengenceran larutan tersebut dalam larutan Drabkin.

Kadar Hb dari larutan standar dapat dihitung dengan rumus = kadar hemisianida x 0.251 g/dl.Buatlah pengenceran larutan standar 100, 75, 50, 25 dan 0 %, sebagai blanko dengan larutan Drabkin. Setelah semua tercampur, biarkan 3-5 menit pada suhu kamar lalu baca serapan (absorbance atau optical density/OD) pada fotometer dengan panjang gelombang 540 nm. Buatlah kurvenya dengan kadar Hb sebagai absis dan serapan sebagai ordinat. Selanjutnya untuk menetapkan kadar Hb pasien tinggal memplotkan pada kurve kalibrasi.

Jika memilih menggunakan perhitungan faktor, maka jumlahkan dulu nilai serapan (= total OD) dan kadar Hb larutan standar (= total kadar) yang telah diencerkan 100, 75, 50, 25 dan 0 %. Faktor (F) = total OD : total kadar .Kadar Hb pasien = OD pasien x F. Fotometer saat ini telah banyak yang dirancang untuk dapat menghitung secara otomatis dimana kadar Hb yang diukur sudah langsung diketahui tanpa kita harus melakukan penghitungan secara manual.

Nilai RujukanDewasa pria : 13.2 - 17.3 g/dlPerempuan : 11.7 - 15.5 g/dlBayi baru lahir : 15.2 - 23.6 g/dlAnak usia 1-3 tahun : 10.8 - 12.8 g/dlAnak usia 4-5 tahun : 10.7 - 14.7 g/dlAnak usia 6-10 tahun : 10.8 - 15.6 g/dl

Masalah Klinis

Page 6: Isi

Penurunan kadar : anemia (defisiensi besi, aplastik, hemolitik, dsb), perdarahan hebat, leukemia, kanker (usus besar, usus halus, rektum, hati, tulang, dsb), thalasemia, penyakit ginjal, penyakit Hodgkin, kehamilan, sarkoidosis, kelebihan cairan intra-vena. Pengaruh obat : antibiotik (kloramfenikol [chloromycetin], penisilin, tetrasiklin), aspirin, antineoplastik, doksapram (dopram), derivat hidantoin, vitamin A dosis besar, hidralazin (Apresoline), indometasin (Indocin), inhibitor MAO, primakuin, rifampin, sulfonamid, trimetadion (Tridione)

Peningkatan kadar : dehidrasi/hemokonsentrasi, polisitemia, daerah dataran tinggi, chronic heart failure (CHF), luka bakar yang parah. Pengaruh obat : gentamisin, metildopa (Aldomet)

H. METODE PELAKSANAAN

H.1 Desain PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian laboratorium eksperimental dengan pre dan posttest

eksperimental group design. Pada kelompok eksperimental, Mahasiswa mendapat perlakuan dengan ekstrak kacang hijau (Phaseolus radiatus l).

H.2 Populasi dan Sampel Penelitian1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian meliputi mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Mataram2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini meliputi mahasiswa fakultas kedokteran angkatan 2010 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

3. Kriteria Inklusi Mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Mataram dengan kadar Hb yang normal Mahasiwa fakultas kedokteran yang tidak memiliki kelainan hematologis kongenital

4. Kriteria EksklusiMahasiswa fakultas kedokteran Univesitas Mataram yang memiliki kelainan hematologis

dan penyakit lainnya dengan kadar Hb yang abnormal.5. Pemilihan Sampel

Pada penelitian ini dipilih mahasiswa yang telah memenuhi criteria. Selanjutnya sampel yang diperoleh akan dipilih secara stratified random sampling.

6. Penentuan Jumlah Sampel

H.3 Variabel Penelitian1. Variabel bebas

Konsentrasi olahan kacang hijau (Phaseolus radiatus l).2. Variabel tergantung

Kadar hemoglobin pada sampel yang telah diberi ekstrak olahan kacang hijau (Phaseolus radiatus l).

H.4 Definisi Operasional 1. Konsentrasi olahan kacang hijau (Phaseolus radiatu l)

Page 7: Isi

2. Peningakatan kadar Hb3. Kacang Hijau (Phaseolus radiates l)4. Hemoglobin

H.5 Bahan dan Alat1. Bahan

a). Ekstraksi olahan kacang hijau (Phaseolus radiates l).Pengolahan ekstrak kacang hijau menjadi bahan konsumsi pada sampel yang telah

ditentukan : Kacang hijau, b). Pengambilan dan Pengujian Sampel Hb

Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah: Sampel darah, larutan drabkin2. Alat

a). Ekstraksi olahan kacang hijau (Phaseolus radiates l). Peralatan yang digunakan pada proses ekstraksi antara lain : Blender, Panci

b). Pengambilan dan Pengujian Sampel HbPada tahap uji antibakteri digunakan peralatan berikut: fotometer, tabung EDTA

H.6 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

H.7 Prosedur Penelitian

H.8 Lokasi Penelitian

I. Waktu dan Jadwal PelaksanaanRencana kegiatan serta waktu pelaksanaan penelitian, dijadwalkan sebagai berikut:Tabel. Rencana Kegiatan

Rencana Kegiatan M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8

Penyusunan Proposal

√ √ √ √ √ √

Pembuatan Ekstrak Olahan Kacang Hijau

Pengujian Kadar Hb

Pengolahan data √Analisis data √ √Penyusunan √

Keterangan:M : bulan√ : pelaksanaan rencana kegiatan

J. Rancangan BiayaAdapun rincian biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan program kreatif ini adalah:

Page 8: Isi

Tabel . Rincian BiayaNo Nama Barang Satuan Jumlah

yang Dibutuhkan

Harga Persatuan (Rp)

Harga Total (Rp)

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.

14.

15.

Total Biaya yang dibutuhkan Rp.