10
INFEKSI SALURAN KEMIH Muhammad Sjaifullah Noer, Ninik Soemyarso, Risky Vitrya Prasetyo Kompetensi tingkat 4 Setelah mempelajari modul pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan defrinisi, etiologi paling sedikit 3 kuman, menjelaskan patofisiologi, menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis dan kelainan urin secara laboratorik, menjelaskan 3 cara pengambilan sampel urin untuk pembiakan, menyimpulkan hasil pembiakan urin, memberikan terapi, menemukan komplilaksi, menangani komplikasi, serta meramalkan prognosis. BATASAN Infeksi saluran air kemih adalah tumbuh dan berkembang biaknya kuman atau mikroba dalam jumlah bermakna pada saluran air kemih, mulai dari uretra, buli-buli, ureter, piala ginjal sampai jaringan ginjal Infeksi ini dapat berupa : - pielonefritis akut - Pielonefritis kronik - Infeksi saluran kemih bagian bawah atau sistitis - Infeksi saluran air kemih berulang - Bakteriuria asimtomatis - Infeksi saluran kemih kompleks atau atipik ETIOLOGI Kuman penyebab infeksi saluran air kemih : - Kuman gram negatif : E.Coli (85%), Klebsiela, Entero- bakter, Proteus, dan Pseudomonas. - Stafilokokus Aureus, Streptokokus fecalis, kuman anaerob, TBC, jamur, virus dan bentuk L bakteri protoplas. PATOFISIOLOGI Infeksi dapat terjadi melalui penyebaran hematogen (neonatus) atau secara asending (anak anak). Faktor predisposisi infeksi adalah fimosis, alir-balik vesikoureter (refluks vesikoureter), uropati obstruktif, kelainan kongenital buli-buli atau ginjal, dan diaper rash. Patogenesis infeksi saluran kemih sangat kompleks, karena tergantung dari banyak faktor seperti faktor

Isk Update 03 Des 2012

Embed Size (px)

DESCRIPTION

.

Citation preview

INFEKSI SALURAN KEMIHMuhammad Sjaifullah Noer, Ninik Soemyarso,

Risky Vitrya PrasetyoKompetensi tingkat 4

Setelah mempelajari modul pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan defrinisi, etiologi paling sedikit 3 kuman, menjelaskan patofisiologi, menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis dan kelainan urin secara laboratorik, menjelaskan 3 cara pengambilan sampel urin untuk pembiakan, menyimpulkan hasil pembiakan urin, memberikan terapi, menemukan komplilaksi, menangani komplikasi, serta meramalkan prognosis.BATASANInfeksi saluran air kemih adalah tumbuh dan berkembang biaknya kuman atau mikroba dalam jumlah bermakna pada saluran air kemih, mulai dari uretra, buli-buli, ureter, piala ginjal sampai jaringan ginjal Infeksi ini dapat berupa :- pielonefritis akut-Pielonefritis kronik- Infeksi saluran kemih bagian bawah atau sistitis-Infeksi saluran air kemih berulang-Bakteriuria asimtomatis- Infeksi saluran kemih kompleks atau atipikETIOLOGIKuman penyebab infeksi saluran air kemih :-Kuman gram negatif : E.Coli (85%), Klebsiela, Entero-bakter, Proteus, danPseudomonas.-Stafilokokus Aureus, Streptokokus fecalis, kuman anaerob, TBC, jamur, virus danbentuk L bakteri protoplas.PATOFISIOLOGIInfeksi dapat terjadi melalui penyebaran hematogen (neonatus) atau secara asending (anak anak). Faktor predisposisi infeksi adalah fimosis, alir-balik vesikoureter (refluks vesikoureter), uropati obstruktif, kelainan kongenital buli-buli atau ginjal, dan diaper rash. Patogenesis infeksi saluran kemih sangat kompleks, karena tergantung dari banyak faktor seperti faktor pejamu (host) dan faktor organismenya. Bakteri dalam urin dapat berasal dari ginjal, pielum, ureter, vesika urinaria atau dari uretra.Beberapa faktor predisposisi ISK adalah obstruksi urin, kelainan struktur, urolitiasis, benda asing, refluks atau konstipasi yang lama. Pada bayi dan anak biasanya bakteri berasal dari tinjanya sendiri yang menjalar secara asending. Bakteri uropatogenik yang melekat pada pada sel uroepitelial, dapat mempengaruhi kontraktilitas otot polos dinding ureter, menyebabkan gangguan peristaltik ureter. Melekatnya bakteri ke sel uroepitelial, dapat meningkatkan virulensi bakteri tersebut.Mukosa kandung kemih dilapisi oleh glycoprotein mucin layer yang berfungsi sebagai anti bakteri. Robeknya lapisan ini dapat menyebabkan bakteri dapat melekat, membentuk koloni pada permukaan mukosa, masuk menembus epitel dan selanjutnya terjadi peradangan. Bakteri dari kandung kemih dapat naik ke ureter dan sampai ke ginjal melalui lapisan tipis cairan (films of fluid), apalagi bila ada refluks vesikoureter maupun refluks intrarenal. Bila hanya buli buli yang terinfeksi, dapat mengakibatkan iritasi dan spasme otot polos vesika urinaria, akibatnya rasa ingin miksi terus menerus (urgency) atau miksi berulang kali (frequency), sakit waktu miksi (dysuri). Mukosa vesika urinaria menjadi edema, meradang dan perdarahan (hematuria).Infeksi ginjal dapat terjadi melalui collecting system. Pelvis dan medula ginjal dapat rusak, baik akibat infeksi maupun oleh tekanan urin akibat refluks berupa atrofi ginjal. Pada pielonefritis akut dapat ditemukan fokus infeksi dalam parenkim ginjal, ginjal dapat membengkak, infiltrasi lekosit polimorfonuklear dalam jaringan interstitial, akibatnya fungsi ginjal dapat terganggu. Pada pielonefritis kronik akibat infeksi, adanya produk bakteri atau zat mediator toksik yang dihasilkan oleh sel yang rusak, mengakibatkan parut ginjal (renal scarring).\

GEJALA KLINISGejala klinis infeksi saluran air kemih bagian bawah secara klasik yaitu nyeri bila buang air kecil (dysuria), sering buang air kecil (frequency), dan ngompol. Gejala infeksi saluran kemih bagian bawah biasanya panas tinggi, gejala gejala sistemik, nyeri di daerah pinggang belakang. Namun demikian sulit membedakan infeksi saluran kemih bagian atas dan bagian bawah berdasarkan gejala klinis saja.Gejala infeksi saluran kemih berdasarkan umur penderita adalah sebagai berikut :0-1Bulan:Gangguan pertumbuhan, anoreksia, muntah dan diare, kejang, koma, panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya, ikterus (sepsis).1 bln-2 thn:Panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya, gangguan pertumbuhan, anoreksia, muntah, diare, kejang, koma, kolik (anak menjerit keras), air kemih berbau/berubah warna, kadang-kadang disertai nyeri perut/ pinggang.2-6 thn:Panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya, tidak dapat menahan kencing, polakisuria, disuria, enuresis, air kemih berbau dan berubah warna, diare, muntah, gangguan pertumbuhan serta anoreksia.6-18 thn:Nyeri perut/pinggang, panas tanpa diketahui sebabnya, tak dapat menahan kencing, polakisuria, disuria, enuresis, air kemih berbau dan berubah Warna.DIAGNOSIS Diagnosis ISK ditegakkan berdasar :

1. Gejala klinis :

Gejala klinis sesuai dengan umur penderita2. Biakan air kemih :Biakan air kemih merupakan gold standar untuk menegakkan diagnosis ISKKultur urinMetode pengambilan sampelJumlah koloni kuman/mlKemungkinan infeksi (%)

Aspirasi suprapubikGram negatif basil: berapapun jumlah kuman

Gram positif kokus: >103 >99%

Kateterisasi transurethral>105 5x104!03-