Upload
ji-uvex
View
216
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Iskandar Muda Purwamijaya 2008
Citation preview
42214 Perhitungan Galian dan Timbunan
Gambar 405. Penampang melintang jalan ragam 3
4. Setelah luas masing -masing irisan
penampang melintang diperoleh,
selanjutnya hitung volume timbunan
masing-masing dengan rumus sebagai
berikut :
Volume ( ) dxaa2
21 +=
Keterangan :
V = Volume galian atau timbunan
tanah (m 3)
A1 = Luas bidang galian atau
timbunan pada titik awal proyek
(m2)
A2 = Luas bidang galian atau
timbunan pada irisan
penampang berikutnya (m2)
d = Panjang antara 2 (dua) titik irisan
melintang (m)
5. Hitung total jumlah volume galian dan
timbunan tanah tersebut.
Untuk mempermudah dalam
perhitungan digunakan format tabel
14.1 berikut sebagai salah satu contoh.
Tabel 40. Tabel perhitungan galian dan timbunan
Luas Penampang (m2) Volume (m3)STA
Galian Timbunan
Jarak
(meter) Galian Timbunan
Sta. awal G1 T1
Sta. A Ga Tad1 1.
21 d
GG a+1
1 .2
dTT a+
Sta. B Gb Tb
Sta. C Gc Tcd2
2.2
dGG cb +
2.2
dTT cb +
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
dst dst dst dst dst dst
Total ? Gn ? Tn ? dn ?Vol G ? Vol T
42314 Perhitungan Galian dan Timbunan
14.5 Perhitungan galian
dan timbunan
a. Perubahan volume tanah akibat galian
Materi yang terdapat di alam itu berada
dalam keadaan padat dan terkonsolidasi.
dengan baik, sehingga hanya sedikit bagian -
bagian yang kosong atau terisi udara di
antara butir-butirnya, terutama bila butir-butir
tersebut sangat halus.
Tetapi jika material tersebut digali, maka
akan terjadi pengembangan volume
(swelling). Besarnya swelling ini tidak sama
untuk setiap jenis tanah, bergantung pada
berat jenis tanah. Pengembangan volume ini
dinyatakan dengan swell factor
yang dalam persen. Sebagai contoh
misalnya untuk tanah liat. Bila tanah liat
tersebut di alam mempunyai volume 1 m3,
maka setelah digali menjadi 1,25 m3. Artinya
terjadi penambahan volume sebesar 25 %.
Dengan demikian tanah liat tersebut
mempunyai “Swelling Factor” 0,80 atau 80
%.
Untuk menentukan besarnya swell factor ini
digunakan persamaan :
( ) %100×−=L
LBSw
Dimana : SW = Swelling factor.
B = Berat jenis tanah dalam
keadaan asli.
L = Berat jenis tanah dalam
keadaan lepas.
Cara lain yang digunakan adalah dengan
menggunakan load factor , yaitu persentase
pengurangan dalam berat jenis (density)
dari suatu material pada keadaan asli
menjadi pemindahan tanah didasarkan pada
pengukuran material dalam keadaan asli.
Persamaan yang digunakan adalah :
(lb/curf)asli tanah jenisBerat(lb/curf)gambur tanah jenisBeratfactorLoad =
(curf/lb)lepas tanah jenisvolume(curf/lb)asli tanah jenisvolumefactorLoad =
Atau volume tanah keadaan asli = load
factor x volume tanah gembur.
Sw = 1001 xLB
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ − % = 1001
/1 x
LB ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ − %
Swell (%) = 1001⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−
factorLoad%
b. Perubahan volume tanah akibat
timbunan
Dalam pekerjaan tanah yang dimaksud
dengan timbunan adalah tanah yang
dipadatkan untuk tujuan tertentu. Misalkan
untuk membuat badan jalan, tanggul,
bendungan dan lain-lain, dengan demikian
akan terjadi perubahan volume. Volume ini
sering disebut volume penyusutan
(shringkage)
42414 Perhitungan Galian dan Timbunan
Tabel 41. Daftar load factor dan procentage swell dan berat dari berbagai bahan
MATERIAL Lb/BCY % Selt Lb/LCY Load factor ( % )
Bauksit 3200 33 2400 75Caliche 3800 82 2100 55Cinders 1450 52 950 66Karnotit, Bijih Uranium 3700 35 2750 74Lempung, Tanah Liat Asli 3400 22 2800 82Kering untuk digali 3100 11 2500 81
Basah untuk digali 350 25 2800 80Lempung dan kerikilkering 2800 41 2000 74
Lempung dan kerikilBasah
3100 11 2800 74
Batu bara : antrasit muda 2700 35 2000 74Batu bara : Tercuci 2500 35 1850 74Batu bara : Bitumen muda
2150 35 1600 74
Batu bara : Tercuci 1900 35 1400 74Batuan lapukan75% batu 25%tanahbiasa
4700 43 3300 70
50% batu 50% tanahbiasa
3850 33 2900 75
25% batu 75% tanahbiasa
3300 25 2550 80
Tanah-Kering Padat 3200 25 2550 80Tanah-Basah 3400 27 2700 79Tanah-Lanau (Loam) 2600 23 2100 81Batu granit-pecah 4600 64 2800 61Kerikil, siap pakai 3650 12 3250 89Kering 2850 12 2550 89Kering ¼”, 2” (6-51mm) 3200 12 2850 89Basah ¼”, 2” (6-51mm) 3800 12 3400 89Pasir dan tanah liat-lepas 3400 27 2700 79Pasir dan tanah liat-padat - - 4050 -Gips dengan pecahanbesar
3550 75 3050 57
Gips dengan pecahankecil
4700 75 2700 57
42514 Perhitungan Galian dan Timbunan
X1 X2
h2 d
h1
ab
MATERIALLb/BCY % Selt Lb/LCY Load factor
( % )Hematit, bijih besi 4900 18 4150 85Batu kapur-pecah 4400 69 2600 59Magnetit, bijih besi 5500 18 4700 85Pyrit, bijih besi 5100 18 4350 85Pasir batu 4250 67 2550 60Pasir-Kering lepas 2700 12 2400 89Pasir-Sedikit basah 3200 12 2850 89Pasir-Basah 3500 12 2900 89Pasir & Kerikil-Kering 3250 12 2900 89Pasir & Kerikil-Basah 3750 10 3400 91Slag-Pecah 4950 67 2950 60Batu-Pecah 4950 67 2700 60Takonit 7100-
945075 – 72 4100-
5400 57 – 58
Tanah permukaan(Top soil) 2300 43 1600 70
Traprock - pecah 4400 49 2950 67
Besarnya persentase shringkage adalah :
Sh = 1001 xCB⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ − %
Dimana :
Sh = % Penyusutan (shringkage).
B = Berat jenis tanah keadaan asli
(Lb/curf)
C = Berat jenis tanah pada
(lb/curf)
c. Perhitungan Galian dan Timbunan
Untuk menghitung volume galian atau
timbunan dari suatu badan jalan atau
saluran mis alnya, maka harus diketahui dulu
luas penampangnya. Dalam menghitung
luas penampang dapat dilakukan beberapa
cara seperti: cara sederhana, cara
koordinat dan lain-lain.
Perhitungan Luas Penampang,
Pada cara sederhana penampang dibagi
menjadi bentuk segitiga, persegi panjang
atau trapesium.
Contoh :
Misal akan dihitung volume dari galian
sebagai berikut :
Gambar 406. Penampang trapesium
Tabel 42. Daftar load factor dan procentage swell dan berat dari berbagai bahan