Upload
ismady-sihombing
View
227
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Nama : Ismadi Sihombing
NIM : 8146175016
Kelas : A2 Reguler
Mata Kuliah : Elektrodinamika
2.3.3 Persamaan Poisson dan Persamaan Laplace
Kita tinjau pada bagian 2.3.1 bahwa muatan listrik dapat ditulis sebagai gradien dari
suatu potensial skalar.
Muncul pertanyaan: Apa yang menjadi persamaan dasar untuk E,
Terlihat seperti dalam Hal V? Baik, jadi, selain dari tanda minusnya
tetap, divergensi dari E adalah laplacian dari V. Hukum Gauss berbunyi bahwa,
(2.24)
Ini dikenal sebagai persamaan Poisson. Dalam daerah dimana tidak terdapat muatan,
sehingga ρ=0, persamaan Poisson direduksikan ke Persamaan Laplace,
(2.25)
Kita akan membahas persamaan ini lebih jelas pada bab 3. Begitu banyak aturan untuk
Gauss. Bagaimana aturan untuk Curl ? Ini mengatakan bahwa
Harus sama dengan nol. Tetapi tidak pada keadaan V- Curl dari gradien selalu nol. Tentu
saja, kita gunakan dalil Curl untuk menunjukkan bahwa E dapat dinyatakan sebagai gradien
dari suatu besaran skalar, jadi sungguh tidak mengherankan bahwa ini bekerja diluar:
membenarkan sebaliknya menjamin . Itu diperlukan hanya satu
persamaan diferensial (Poisson) untuk determinan V, karena V adalah besaran skalar, untuk
E kita butuhkan dua persamaan, Divergensi dan Curl.
E=−∇ V
∇ .E= ρε0
dan ∇ xE = 0
∇ . E=∇ .(−∇ . V )=−∇2V ,
∇2V =− ρε0
∇2V =0
∇ x E = ∇ x (−∇ V )
∇ x E =0E=−∇ V ;E=−∇ V ;∇ x E =0
2.3.4 Potensial oleh Distribusi Muatan Lokal
Saya mendefinisikan dalam hubungannya dengan E (Persamaan 2.21). Biasanya, lebih dulu,
harga E yang kita cari untuk (jika kita telah mengetahui nilai E, tidak akan ada gunanya
menghitung V). Ide tersebut mungkin lebih mudah untuk mendapatkan harga V pertama, lalu
menghitung E dengan menarik gradien. Ciri utamanya, lalu, kita tahu dimana muatan itu ada
(yaitu, kita kenal ρ ), dan kita ingin menemukan V. Sekarang, persamaan poisson
berhubungan dengan V dan ρ, tetapi sayangnya hubungan V dan ρ jalannya salah
disekelilingnya; Hal itu akan memberi kita ρ, jika kita ketahui V, sedangkan kita inginkan
harga V, dengan mengetahui ρ. Apa yang harus diperbuat, kemudian, yaitu membalikkan
persamaan Poisson. Bahwa, rencana untuk tahap ini, Meskipun saya akan menggunakan cara
tidak langsung, sebelumnya, seperti biasa, dengan suatu muatan titik pada titik asal.
Menetapkan titik acuan di tak terhingga, potensial dari muatan titik q pada titik asal adalah
(Anda lihat disini sifat khusus menggunakan jumlah tak terbatas untuk titik acuan: Menolak
batas bawah pada integral). Melihat tanda V, sepertinya tanda minus biasanya masuk dalam
ketentuan dari V (2.21) justru dipilih urutan yang tepat untuk potensial dari muatan positif
keluar. Hal ini berguna untuk diingat bahwa daerah muatan positif yang berpotensial ‘tinggi”,
daerah yang bermuatan negatif berpotensial “rendah” dan titik medan listrik “menurun” dari
bertambah menjadi berkurang.
Secara umum, potensial dari suatu muatan titik q adalah
(2.26)
Dimana seperti biasa, adalah jarak dari muatan ke r (Gambar 2.32). tidak berdasar prinsip
superposisi, maka potensial dari suatu muatan yang terkumpul adalah
(2.27)
V (r )= −14 πε0
∫∞
r q
r '2dr ' = 1
4 πε0
qr '
|∞r = 1
4 πε 0
qr
V (r )= 14 πε0
qr
V (r )= 14 πε0
∑i=1
nqr
Atau, untuk distribusi yang kontinu,
(2.28)
Secara khusus, untuk volume suatu muatan, yaitu :
(2.29)
Ini adalah persamaan yang kita cari, memberi tahu kita bagaimana untuk menghitung
V, ketika kita mengetahui ρ; itu, jika anda suka, “solusinya” untuk persamaan poisson, untuk
distribusi muatan lokal. Saya mengajak anda untuk membandingkan persamaan 2.29 dengan
formulasi yang sesuai : untuk medan listrik dan hubungannya dengan ρ.
Titik utama yang perlu diperhatikan adalah bahwa vektor satuan sekarang menghilang,
sehingga tidak perlu khawatir tentang komponen-komponennya. Kebetulan, potensial dari
garis dan permukaan muatan adalah
(2.30)
Saya harus memperingatkan anda bahwa segala sesuatu pada sesi ini diprediksi pada asumsi
bahwa keterangan titik pada jumlah tak terhingga. Ini tidak jelas dalam dalam persamaan
2.29, tapi ingat bahwa kita memperoleh persamaan dari potensial dengan suatu muatan titik
pada titik asal, yang berlaku hanya bila Jika anda mencoba menerapkan
formula ini untuk salah satu masalah yang dibuat dimana muatan itu sendiri meluas ke titik
dengan tak terhingga, integralnya akan menyimpang.
Contoh 2.7
Hitunglah potensial dari kulit bola yang bermuatan seragam dari radius R (gambar 2.33).
Solusi: Ini adalah masalah yang sama kita pecahkan dalam contoh 2.6, tetapi kali ini kita
akan mengerjakannya dengan menggunakan persamaan 2.30 :
Kita akan tetapkan titik r pada sumbu Z dan menggunakan aturan cosinus untuk
membuktikan dalam sudut polar θ :
Unsur luas permukaan pada bidang ini adalah R2 sin θ' dθ' dφ' , jadi
Pada tahap ini kita harus sangat hati-hati dalam menarik akar positif. Untuk titik diluar
bidang, Z lebih besar dari R, dan karena √( R−Z )2= Z−R ; untuk titik didalam bidang
√( R−Z )2= R−Z ; dengan
Hubungannya dari total muatan pada kulit,
q=4πR2 σ , V (Z )=(1/ 4 πε0 ) (q/ z ) {atau sec ara umum, V ( r )= (1 /4 πε0 ) (q/r ) untuk titik di luar bola, dan
(1 /4 πε0 ) (q/ R ) untuk titik di dalam bidang .
4 πε 0 V (Z) = σ∫R2sin θ' dθ' dφ'
√R2+ Z2− 2 RZ cos θ '
=2 πR2σ ∫0
π sin θ'
√ R2+ Z2− 2 RZ cos θ'dθ'
=2 πR2σ (1RZ√ R2+ Z2− 2RZ cos θ' ) |0π
=2 πRσZ
(√ R2+Z2+2 RZ − √ R2+Z2−2RZ )=2 πRσ
Z[√( R+Z )2 − √( R−Z )2]
V (Z )=Rσ2 ε0 Z
[( R+Z )−(Z−R )] = R2 σε0 Z
, outside
V (Z )=Rσ2 ε0 Z
[( R+Z )−(Z−R )] = Rσε0
, inside
Tentu saja, dalam kasus ini, hal itu lebih mudah untuk memperoleh V dengan
menggunakan 2.21 lalu 2..30, karena Aturan Gauss memberikan kita dengan usaha yang lebih
sedikit . Tetapi jika anda bandingkan contoh 2.7 dengan masalah 2.7, anda akan menyadari
magna dari rumus potensial.
Masalah 2.25 Gunakan persamaan 2.27 dan 2.30, tentukan potensial pada jarak Z diatas pusat
dari distribusi muatan.
Masalah 2.26 Suatu permukaan kerucut (mangkok eskrim kosong membawa muatan
permukaan yang seragam σ. Tinggi kerucutnya adalah h, seperti jari-jari bagian atas.
Tentukan beda potensial antara titik a (puncak) dan b (pusat atas).
Masalah 2.27 Tentukan potensial pada sumbu pada sumbu silinder padat bermuatan seragam,
z jarak dari pusat, panjang silinder adalah l, jari-jari adalah R, dan kerapatan muatan adalah ρ.
Gunakan pencarian anda untuk menghitung medan listrik pada titik ini. (asumsikan bahwa z >
L/2).
Masalah 2.28 Gunakan persamaan 2.29 untuk menghitung potensial dalam suatu
bidang(bulat) padat yang yang bermuatan seragam dari jari-jari R dan muatan total q.
Bandingkanlah jawaban anda ke masalah 2.21.
Masalah 2.29 Periksalah bahwa persamaan 2.29 memenuhi persamaan poisson, dengan
menerapkan Laplacian dan gunakan persamaan 1.102.
2.3.5 Ringkasan; Keadaan batas elektrostatik
Dalam masalah elektrostatik yang khusus akan diberikan dari sumber yang muatannya
terdistribusi ρ, dan anda akan menemukan medan listrik E yang dihasilkannya. Kecuali
simetri dari masalah yang menerima suatu penyelesaian dengan Hukum Gauss, umumnya
untuk mempermudah anda dalam menghitung potensial utama, sebagai langkah selanjutnya.
Ini, maka ada tiga hal yang mendasar yang dijumlah dari elektrostatik; ρ, E, dan V. Kita telah
membahas dalam diskusi kita, keenam formula atau rumus yang saling menghubungkan
mereka. Persamaan ini diringkas dengan rapi dalam gambar 2.3.5. Kita mulai dengan dua
pengamatan eksperimen : (1) Prinsip dari superposisi--aturan umum yang menerapkan
banyak hal untuk semua gaya elektromagnetik, dan (2) Hukum Coulomb—aturan dasar dari
listrik. Dari sini, semuanya diikuti.
Dimana A adalah luas tutup kotak obat, (jika σ bervariasi dari titik ke titik atau, permukaan
melengkung, kita harus memilih A menjadi sangat kecil. Sekarang, sisi kotak obat tidak
berkontribusi apa-apa untuk fluks, dalam batas ketebalan ε menuju nol, jadi kita letakkan
disisi kiri dengan : E
1atas
− 1bawah
= 1ε0
σ , (2.31)
Dimana E
1atas menunjukkan komponen E yang tegak lurus ke permukaan dekat atas, dan
E1
bawah adalah sama, hanya dibawah permukaan untuk ketetapan, kita ambil “atas” menjadi arah yang positif untuk keduanya. Kesimpulan : Komponen normal E adalah
terputus dengan jumlah
σε0 pada beberapa batas. Khususnya, dimana tidak terdapat muatan
permukaan E┴ adalah kontinu, seperti misalnya pada permukaan bola padat yang bermuatan seragam.
Komponen tangensial dari E, sebaliknya, selalu kontinu. Karena jika menerapkan persamaan 2.19,
∮s
E . da = 1ε0
Qenc = 1ε0
σA ,
∮E .dl = 0 ,
Untuk loop persegi panjang tipis dari gambar 2.37, akhirnya tidak memberikan apa-apa
(dengan ε →0 ), dan sisinya memberikan (Eatas
| l − Ebawah
‖ l) , sehingga
(2.32)
Dimana E‖‖
adalah uraian dari komponen E yang sejajar dengan permukaan. Keadaan batas pada E (persamaan 2.31 dan 2.32) dapat digabungkan menjadi satu formula :
Eatas − Ebawah = σε0
n̂ , (2.33)
Dimana n̂ adalah vektor satuan yang tegak lurus dengan permukaan, arahnya dari “bawah” ke “atas”. Potensial, sementara itu, kontinu tepat disebelahnya (gambar 2.38), karena
Sebagai panjang lintasan yang menyusut menuju nol, demikian juga integral ;
(2.34)
Eatas| = Ebawah
|
V atas − V bawah =−∫a
bE . dl ;
V atas = V bawah