38
REKAYASA BIOPROSES ISOLASI, SELEKSI, DAN IDENTIFIKASI MIKROORGANISME (BAKTERI, KAPANG, KHAMIR) Oleh : Kelompok 1 1. Liza Novriani (061430401227) 2. Melia (061430401228) 3. Melva M.Pardede (061430401229)

Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

  • Upload
    meimei

  • View
    106

  • Download
    32

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Rekayasa Biopproses

Citation preview

Page 1: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

REKAYASA BIOPROSES

ISOLASI, SELEKSI, DAN IDENTIFIKASI

MIKROORGANISME (BAKTERI, KAPANG, KHAMIR)

Oleh :

Kelompok 1

1. Liza Novriani (061430401227)

2. Melia (061430401228)

3. Melva M.Pardede (061430401229)

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2014

Page 2: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Tuhan YME,

karena atas segala limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya penulis

dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah yang berjudul “ Isolasi, Seleksi, Identifikasi

Mikroorganisme (bakteri, kapang, khamir) ”disusun untuk memenuhi tugas

Instrumen dan Teknik Pengukuran.

Tentunya tak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada semua

pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini, maka dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr.Ir.Martha Aznury, M.Si selaku dosen mata kuliah Rekayasa

Bioproses Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya yang

telah memberikan arahan,bimbingan serta dukungan kepada kami

dalam menulis dan menyelesaikan tugas makalah ini.

2. Teman- teman kelas KC , khususnya kelompok 1 mata kuliah

Instrumen dan Teknik Pengukuran yang selalu memberikan masukan

kepada penulis dalam penulisan dan menyelesaikan tugas makalah ini.

Tak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang

telah membantu terselesaikannya tugas makalah ini, khususnya kepada

teman-teman yang telah meluangkan waktunya demi terselesaikannya tugas

makalah ini. Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari sepenuhnya

bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Meskipun penulis

telah mengerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti, tetapi penulis

masih merasakan adanya kekurangan-kekurangan dalam penyusunan tugas

makalah ini. Untuk itu, penulis selalu mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi selangkah lebih maju. Semoga makalah ini bermanfaat

bagi para

Page 3: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Isolasi mikroorganisme mengandung arti proses pengambilan

mikroorganisme dari lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan

dalam suatu medium di laboratorium. Proses isolasi ini menjadi penting

dalam mempelajari identifikasi mikrobia, uji morfologi, fisiologi, dan

serologi. Sedangkan pengujian sifat-sifat tersebut di alam terbuka sangat

mustahill untuk dilakukan. Prinsip kerja isolasi bakteri cukup sederhana

yakni dengan menginokulasikan sejumlah kecil bakteri pada suatu

medium tertentu yang dapat menyusung kehidupan bakteri.

Istilah pertumbuhan umumnya dipergunakan bakteri dan

mikroorganisme yang lainnya dan biasanya lebih mengacu pada

perubahan di dalam hasil panen sel dan bukanlah dilihat. Dari

pertambahan jumlah individu mikroorganisme tersebut. Suatu proses

pertumbuhan menyatakan pertambahan jumlah atau massa yang

melebihi dari yang ada di dalam inokulum asalnya.

Di dalam suatu populasi bakteri, tidak semua sel mampu hidup

terus. Yang dianggap sebagai sel hidup ialah sel yang mampu

membentuk koloni di dalam agar biak atau membentuk suspensi dalam

larutan biak. Sel-sel yang mampu hidup terus inilah yang dihitung

dengan berbagai metode untuk menetapkan jumlah sel hidup. Pada

jumlah total sel ikut dihitung semua sel yang nampak atau yang dapat

dihitung dengan cara lain, sehingga dengan demikian sel-sel mati dan

cacat ikut dihitung. Cara apapun yang digunakan, jumlah koloni

dihitung sesudah inkubasi

Page 4: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

Ada berbagai cara untuk mengisolasi bakteri dalam biakan murni

yaitu, cara pengenceran, cara penuangan, cara penggesekan atau

penggoresan, cara penyebaran, cara pengucilan 1 sel, dan cara inokulasi

pada hewan. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Untuk metode streak plate misalnya, mikrobia diletakkan dalam

pada ujung plate menggunakan ose,lalu digoreskan pada permukaan

medium agar tersebut dengan pola tertentu yang khas. Ada pula metode

pour plate atau penuangan. Metode ini dapat digunakan untuk

penghitungan bakteri secara langsung. Karena sebelum dituang bakteri

tersebut diencerkan terlebih dahulu. Sehingga syarat penghitungan

langsung yaitu dalam satu media terdapat 30-300 koloni dapat terpenuhi

Metode pengenceran yaitu dengan mengencerkan misalnya satu

ose bakteri dengan air. Lalu hasil pengenceran tersebut diencerkan lagi

dengan beberapa ketentuan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi

konsentrasi bakteri.

B.     Tujuan

1.      Untuk mengetahui cara melakukan isolasi mikroorganisme dengan

berbagai metode.

2.      Mengetahui mikroorganisme melalui seleksi dan identifikasi

mikroorganisme.

Page 5: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

BAB II

PEMBAHASAN

A. Isolasi dan Seleksi Mikroorganisme

Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini

sangatlah besar dan cukup kompleks. Beratus spesies mikroba

menguasai setiap bagian tubuh kita. Mereka terdapat dalam jumlah yang

cukup basar. Sebagai contoh, sekali kita bersin dapat mnebarkan beribu-

ribu mikroorganisme. Satu gram tinja dapat mengandung jutaan bakteri.

Alam di sekitar kita, baik itu tanah, air, maupun udara juga dihuni oleh

kumpulan mikroorganisme.Penelitian yang layak mengenai

mikroorganisme dalam berbagai habitat ini memerlukan teknik untuk

memisahkan populasi campuran yang rumit ini, atau yang biasanya

dikenal dengan istilah biakan campuran, menjadi spsies yang berbeda-

beda yang bikenal dengan istilah biakan murni. Biakan murni in teerdiri

dari satu populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel induk.

Pemindahan bakteri dari medium lama ke medium yang baru atau

yang dikenal dengan istilah inokulasi bakteri ini memerluakn banyak

ketelitian. Terlebih dahulu kita harus mengusahakan agar semua alat-

alat yang akan digunakan untuk pengerjaan medium dan pengerjaan

inokulasi benar- benar steril. Hal ini untuk menghindari terjadinya

kkontaminasi, yaitu masuknya mikrooba lain yang tidak diinginkan

sehingga biakan yang tumbuh di dalam medium adalah benar- benar

biakan murni. Berikut adalah beberapa teknik isolasi dalam

mikroorganisme :

1. Teknik Pengenceran Suspensi

Page 6: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

Pengenceran industry bakteri dari sampel sumber dari lingkungan

dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan kuantitas bakteri dalam

jumlah yang dapat terhitung. Seperti yang telah diketahui bahwa

dalam sampel lingkungan komunitas bakteri berada dalam kuantitas

yang sangat melimpah. Selain mendapatkan kuantitas yang dapat

terhitung, pengenceran industry bakteri dari sampel/ sumber industri

dari alam juga diperlukan dalam rangka memudahkan dalam

pengamatan koloni, terutama dalam kegiatan bertahap pemurnian

industr (sub-kultur). Koloni yang tumbuh terpisah dalam kuantitas

yang dapat dihitung memudahkan peneliti untuk memilih koloni

yang akan dipisahkan (disub-kultur).Pengenceran industry bakteri

dari sampel/ sumber industr dari lingkungan pada umumnya

dilakukan dengan teknik pengenceran berseri (series of dilution).

2. Teknik Isolasi Bakteri

Dalam kegiatan mikrobiologi pembuatan dilakukan dengan cara

mengambil sampel mikrobiologi dari lingkungan yang ingin diteliti.

Dari sampel tersebut kemudian dibiakkan dengan menggunakan

media universal atau media selektif, tergantung tujuan yang ingin

Biologipedia.blogspot.com

Page 7: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

dicapai. Jika menggunakan media universal akan diperoleh biakan

mikroba campuran. Untuk proses identifikasi maupun isolasi jenis

tertentu saja, dilakukan proses pembuatan industr tunggal dari

industr campuran tersebut. Isolat tunggal atau biakan murni

merupakan biakan yang asalnya dari pembelahan satu sel tunggal.

Ada beberapa metode untuk memperoleh biakan murni dari industri

campuran. Dua di antaranya

yang sering digunakan adalah teknik cawan gores danteknik cawan

tuang. Prinsip dari kedua teknik tersebut sama, yaitu mengencerkan

biakan campuran hingga setiap individu spesies dapat dipisahkan,

sehingga setiap koloni yang terbentuk merupakan hasil dari

pembelahan satu sel.

Metode Cawan Gores Kuadran (Strike Plate)

Metode ini praktis, hemat biaya dan waktu, hanya membutuhkan

keterampilan. Hasil penggoresan diharapkan tampak seperti

gambar dibawah ini.

Kesalahan-kesalahan yang umum dilakukan dalam metode ini

antara lain : (1) tidak memanfaatkan permukaan medium untuk

digores sehingga pengenceran kurang optimal, (2) penggunaan

yang terlalau banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel waktu

digores.

Metode Cawan Tuang (Pour Plate)

bioselisthebest.blogspot.com

Page 8: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

Metode cawan tuang merupakan teknik lain yang

dapatdigunakan untuk mendapatkan koloni murni

mikroorganisme. Kelemahan metode ini adalah membutuhkan

waktu dan bahan yang lama dan banyak, akan tetapi tidak

memerlukan keterampilan tinggi. Biakan campuran diencerkan

dengan menggunakan medium agar yang telah dicairkan dan

didinginkan. Pengenceran dilakukan dalam beberapa tahap

hingga diperoleh koloni tunggal

Goresan Sinabung

Cara kerja :

. Menyentuhkan loop pada koloni dan gores secara kontinyu

sampai setengah permukaan agar.

. Jangan pijarkan loop, lalu putar cawan 180oC lanjutkan goresan

sampai habis.

. Goresan sinambung umumnya digunakan bukan untuk

mendapatkan

koloni tunggal, melainkan untuk peremajaan ke cawan atau

medium

baru.

gz208pdg.blogspot.com

biologipedia.blogspot.com

Page 9: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

Goresan T

Cara kerja :

· Bagi cawan menjadi 3 bagian menggunakan spidol marker

· Inokulasi daerah 1 dengan streak zig-zag

· Panaskan jarum inokulan dan tunggu dingin, kemudian

lanjutkan streak zig-zag pada daerah 2 (streak pada gambar).

Cawan diputar untuk memperoleh goresan yang sempurna

· Lakukan hal yang sama pada daerah 3

Page 10: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

Spread Plate

Spread plate adalah teknik menanam dengan menyebarkan

industry bakteri di permukaan agar diperoleh kultur murni.

Adapun prosedur kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai

berikut :

· Ambil cairan sebanyak 0,1 ml dengan pipet ukur

kemudian teteskan diatas permukaan agar yang telah memadat.

· Batang L atau batang drugal diambil kemudian disemprot dan

dibakar diatas ndust beberapa saat, kemudian didinginkan dan

ditunggu beberapa detik.

· Kemudian disebarkan dengan menggosokannya pada permukaan

agar supaya tetesan ndustry merata, penyebaran akan lebih efektif

bila cawan ikut diputar.

· Hal yang perlu diingat bahwa batang L yang terlalu panas dapat

menyebabkan sel-sel mikroorganisme dapat mati karena panas.

B. Identifikasi Mikroorganisme

Bakteri berasal dari bahasa Latin bacterium; jamak: bacteria adalah

kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme

ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil

(mikroskopik). Hal ini menyebabkan organisme ini sangat sulit untuk

dideteksi, terutama sebelum ditemukannya mikroskop. Barulah setelah

biologipedia.blogspot.com

biologipedia.blogspot.com

Page 11: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

abad ke-19 (setelah ditemukannya mikroskop), ilmu tentang

mikroorganisme terutama bakteri (bakteriologi) mulai berkembang.

Bakteri

Morfologi bakteri sangat sederhana, sehingga sangat tidak mungkin

hanya menggunakan morfologi sel untuk informasi taksonomi. Namun

demikian morfologi tetap bernilai dalam taksonomi. Morfologi bakteri

yang dipertimbangkan adalah :

1. Bentuk sel bakteri

Pada umumnya bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar

(berdasarkan bentuknya) yaitu:

1. Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola

dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:

- Mikrococcus, jika kecil dan tunggal

- Diplococcus, jka berganda dua-dua

- Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur

sangkar

- Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus

Id.wikipedia.org

Page 12: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

- Staphylococcus, jika bergerombol

- Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai

2. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang

atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut:

- Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua

- Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai

3. Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan

mempunyai variasi sebagai berikut:

Id.wikipedia.org

Id.wikipedia.org

Page 13: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

- Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah

lingkaran (bentuk koma)

- Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran

- Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.

2. Ukuran sel bakteri

- Sangat kecil dan bervariasi : 1,0 – 5,0 x 0,5 – 1,0 μm, diameter 0,6

μm.

- Diamati dengan mikroskop pada pembesaran maksimum (100x)

- Detil struktur sel dapat diamati dengan menggunakan mikroskop

electron

Reproduksi Bakteri

Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara

aseksual (tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada

bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi

dua. Selama proses pembelahan, material juga menduplikasi diri dan

membelah menjadi dua, dan mendistribusikan dirinya sendiri pada dua

sel baru. Bakteri membelah diri dalam waktu yang sangat singkat.Pada

kondisi yang menguntungkan berduplikasi setiap 20 menit.

Cara Reproduksi Bakteri selain pembelahan biner antara lain :

1. Konjugasi : reproduksi seksual dimana bakteri bertukar bahan ndustr

sebelum membelah diri, sehingga turunannya memiliki gen baru.

Material ditransfer melalui pili sex.

2. Transformasi – bakteri mengambil gen dari bakteri lain yang telah

Page 14: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

mati dari lingkungannya.

3. Transduksi – virus menyisipkan gen baru ke dalam sel bakteri.

Metoda ini digunakan dalam bioteknologi untuk menghasilkan bakteri

yang dapat menghasilkan insulin.

Jenis-jenis Bakteri

Berdasarkan cara memperoleh makanannya, bakteri dapat digolongkan

menjadi dua golongan yaitu :

A. Bakteri Heterotrof

Bakteri ini hidup dengan memperoleh makanan berupa zat dari

lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat yang

dibutuhkannya. Zat diperoleh dari sisa-sisa organisme lain. Bakteri

yang mendapatkan zat dari sampah, kotoran, bangkai dan juga sisa

makanan, kita sebut sebagai bakteri saprofit. Bakteri ini

menguraikan zat dalam makanan menjadi zat anorganik, yaitu CO2,

H2O, dan mineral.

B. Bakteri Autotrof

Bakteri Autotrof adalah bakteri yang dapat menyusun zat makanan

sendiri dari zat anorganik yang ada. Dari sumber yang digunakannya,

bakteri (auto = sendiri, trophein = makanan) dibedakan menjadi dua

golongan, yaitu:

1. Bakteri fotoautrotof

Bakteri fotoautrotof yaitu bakteri yang memanfaatkan cahaya

sebagai untuk mengubah zat anorganik menjadi zat melalui

proses fotosintesis. Contoh bakteri ini adalah: bakteri hijau,

bakteri ungu.

2. Bakteri kemoautrotof

Page 15: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

Bakteri kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan kimia

yang diperolehnya pada saat terjadi perombakan zat kimia dari

molekul yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan

melepaskan. Contoh bakteri ini adalah: Nitrosomonas.

Nitrosomonas dapat memecah NH3 menjadi NH2, air.

Di samping terdapat bakteri yang dikelompokkan berdasarkan cara

mendapatkan makanan, ada juga penggolongan bakteri berdasarkan

sumber oksigen yang diperlukan dalam proses respirasi. Bakteri itu

dikelompokan sebagai berikut:

1. Bakteri aerob

yaitu bakteri yang menggunakan oksigen bebas dalam proses

respirasinya. Misal: Nitrosococcus, Nitrosomonas dan

Nitrobacter.

2. Bakteri anaerob

yaitu bakteri yang tidak menggunakan oksigen bebas dalam

proses respirasinya. Misal: Streptococcus lactis.

Sedangkan berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri

dikelompokkan lagi menjadi:

1 . Bakteri aerob obligat

yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana mengandung

oksigen. Misal: Nitrobacter dan Hydrogenomonas.

2. Bakteri anaerob obligat

yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana tanpa

oksigen. Misal: Clostridium tetani.

3. Bakteri anaerob fakulatif

yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. Misal:

Escherichia coli, Salmonella thypose dan Shigella.

Page 16: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

Kapang

Kapang (Mold) adalah fungi multiseluler yang mempunyai

ndustry, dan pertumbuhannya pada substrat mudah dilihat karena

penampakannya yang berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya mula-

mula berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk

berbagai warna tergantung dari jenis

Kapang.

Menurut Fardiaz kapang terdiri dari suatu thallus yang tersusun

dari

yang bercabang yang disebut hifa. Kumpulan dari hifa membentuk suatu

jalinan yang disebut miselium. Setiap hifa memiliki lebar 5-10 µm.

Menurut Fardiaz ,dan Waluyo, kapang dapat dibedakan menjadi 2

kelompok berdasarkan struktur hifa, yaitu hifa tidak bersekat atau

nonseptat dan hifa bersekat atau septat. Septat akan membagi hifa

menjadi bagian-bagian, dimana setiap bagian tersebut memiliki inti satu

atau lebih. Kapang yang tidak memiliki septat maka inti sel tersebar di

sepanjang hifa. Dinding penyekat pada kapang disebut dengan septum

yang tidak tertutup rapat sehingga sitoplasma masih dapat bebas

bergerak dari satu ruang ke ruang lainnya. Kapang yang bersekat antara

lain kelas Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes. Sedangkan

kapang yang tidak bersekat yaitu kelas Phycomycetes (Zygomycetes dan

Oomycetes).

Reproduksi Kapang

Secara alamiah kapang berkembang biak dengan berbagai cara,

baik aseksual dengan pembelahan, penguncupan, atau pembentukan

spora. Dapat pula secara

seksual dengan

peleburan dari kedua

induknya. Pada

Sule-gratis.blogspot.com

Page 17: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

pembelahan, suatu sel membelah diri untuk membentuk dua sel anak

yang serupa. Pada penguncupan suatu sel anak tumbuh dari penonjolan

kecil pada sel inangnya .

Menurut Fardiaz, secara aseksual spora kapang diproduksi dalam

jumlah banyak, berukuran kecil dan ringan, serta tahan terhadap keadaan

kering. Spora ini mudah beterbangan di udara, dan bila berada pada

substrat yang cocok, maka spora tersebut tumbuh menjadi miselium

baru.

Spora aseksual yaitu:

1. Konidiospora atau konidia, yaitu spora yang dibentuk di ujung atau

di sisi suatu hifa.  Konidia kecil dan bersel satu disebut disebut

mikrokonidia. Sedangkan konidia besar dan banyak disebut

makrokonidia.

2. Sporangiospora. Spora bersel satu, terbentuk di dalam kantung spora

yang disebut sporangium di ujung hifa khusus yang disebut

sporangiofora.

3. Oidium atau arthrospora, spora bersel satu ini terjadi karena

segmentasi pada ujung-ujung hifa.  Sel-sel tersebut selanjutnya

membulat dan akhirnya melepaskan diri sebagai spora.

4. Klamidospora, spora ini berdinding tebal, dan sangat resisten

terhadap keadaan yang buruk yang terbentuk pada sel-sel hifa.

5. Blastospora, terbentuk dari tunas pada miselium yang kemudian

tumbuh menjadi spora.  Juga terjadi pada pertunasan sel-sel khamir.

Perkembangbiakan seksual. Pada beberapa spesies perbedaan morfologi

antara jenis kelamin belum sehingga semua disebut .  Tapi pada

beberapa spesies mempunyai perbedaan gamet besar dan kecil sehingga

disebut mikrogamet (sel kelamin jantan) dan makrogamet (sel kelamin

betina).

Spora seksual yaitu:

Page 18: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

1. Askospora. Spora bersel satu terbentuk di dalam kantung yang

disebut dengan askus. Biasanya terdapat 8 askospora di dalam setiap

askus.

2. Basidiospora. Spora bersel satu terbentuk gada yang dinamakan

basidium.

3. Zigospora. Spora besar dan berdinding tebal yang terbentuk apabila

ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi dinamakan

gametangia.

4. Oospora. Spora terbentuk di dalam struktur betina khusus yang

disebut oogonium. Pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan di

anteridium menghasilkan. Dalam setiap oogonium terdapat satu atau

lebih oosfer.

Sifat Fisiologi Kapang

1. Kebutuhan air

Kebanyakan kapang membutuhkan air minimal untuk

pertumbuhannya dibandingkan dengan khamir dan bakteri Air

merupakan pelarut esensil yang dibutuhkan bagi semua reaksi

biokimiawi dalam hidup dan sekitar 90% menyusun berat basah sel.

2. Suhu pertumbuhan

Kebanyakan kapang bersifat mesofilik, yaitu mampu tumbuh baik

pada suhu kamar. Suhu optimum pertumbuhan untuk kebanyakan

kapang adalah sekitar 25-30oC, tetapi beberapa dapat tumbuh pada

suhu 35-37oC atau lebih. Beberapa kapang bersifat psikotrofik yakni

dapat tumbuh baik pada suhu lemari es, dan beberapa bahkan masih

dapat  tumbuh lambat pada suhu dibawah suhu pembekuan, -5 sampai

-10oC, selain itu beberapa kapang bersifat termofilik yakni mampu

tumbuh pada suhu tinggi .

3. Kebutuhan oksigen dan pH

Page 19: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

Semua kapang bersifat, yakni membutuhkan oksigen dalam

pertumbuhannya. Kebanyakan kapang dapat tumbuh baik pada pH

yang luas, yakni 2,0-8,5, tetapi biasanya pertumbuhannya akan baik

bila pada kondisi asam atau pH rendah .

4. Nutrien

Waluyo menyatakan nutrisi sangat dibutuhkan kapang untuk

kehidupan dan pertumbuhannya, yakni sebagai sumber karbon,

sumber nitrogen, sumber, dan pertumbuhan (mineral dan vitamin).

Nutrien tersebut dibutuhkan untuk membentuk ndust dan menyusun

komponen-komponen sel. Kapang dapat menggunakan berbagai

komponen sumber makanan, dari materi yang sederhana hingga

materi yang kompleks. Kapang mampu memproduksi enzim

hidrolitik, seperti proteinase dan lipase.  Maka dari itu kapang

mampu tumbuh pada bahan yang mengandung pati, protein atau

lipid.

5. Komponen penghambat

Beberapa kapang mengeluarkan komponen yang dapat menghambat

pertumbuhan organisme lainnya. Komponen ini disebut antibiotik,

misalnya penisilin yang diproduksi oleh Penicillium chrysogenum,

dan clavasin yang diproduksi oleh Aspergillus clavatus. Sebaliknya,

beberapa komponen lain bersifat mikostatik atau fungistatik, yaitu

menghambat pertumbuhan kapang, misalnya asam sorbat, propionat

dan asetat, atau bersifat fungisidal yaitu membunuh kapang.

Jenis-jenis kapang1.Rhizopus

Rhizopussering disebut kapang roti karena sering tumbuh dan

menyebabkan kerusakan pada roti. Selain itu kapang ini

jugaseringtumbuh pada sayuran dan buah-buahan. Spesies Rhizopus

yang sering tumbuh pada roti adalah R.stoloniferdan R.nigrican.

Page 20: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

Selain merusak makanan,beberapa spesies Rhizopusjuga digunakan

dalam pembuatan beberapa makanan fermentasi tradisional, misal R.

oligosporusdan R. oryzaeyang digunakan dalam fermentasi berbagai

macam tempedanoncom hitam.

2.Aspergillus

Kapang ini tumbuh baik pada substrat dengan konsentrasi gula dan

garam tinggi, oleh karena itu dapat tumbuh pada makanan dengan kadar

air rendah. Grup ini mempunyai konidia berwarna hijau, dan

membentuk askospora yang terdapat didalam

aski perithesia berwarna kuning sampai

merah. Grup A. nigermempunyai kepala

pembawa konidia yang besar yang dipak

secara padat, bulat dan berwarna hitam,

coklat hitam atau ungu coklat. Konidianya

kasar dan mengandung pigmen. Grup A.

flavus-oryzaetermasuk spesies yang penting

dalam fermentasi beberapa makanan

tradisional dan untuk memproduksi enzim, tetapi

Proprofs.com

biology.stackexchange.com

Page 21: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

kapang dalam grup ini sering menyebabkan kerusakan makanan.

A.oryzae digunakan dalam fermentasi tahap pertama dalam pembuatan

kecap dan tauco. Konidia dalam grup ini berwarna kuning sampai hijau,

dan mungkin membentuk sklerotia.

3.Penicillium

Kapang ini sering menyababkan kerusakan pada sayuran, buah-buahan

dan serealia. Penicillium juga digunakan oleh dalam industriuntuk

memproduksi antibiotic.

4.Neurospora (Monila)

Neurospora (Monila) sitophiladan N. crassamerupakan spesies yang

umum dijumpai pada makanan dan disebut kapang roti merah atau

kapang nasi merah karena

pertumbuhannya yang

cepat pada roti atau nasi

dengan membentuk warna

merah-oranye. N.

sitophilajuga digunakan

dalam pembuatan

www.mycology.adelaide.edu.au

bioselisthebest.blogspot.com

Page 22: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

oncom merah. Pembentukan askospora yang terdapat didalam

perithesia jarang terlihat pada kapang ini.

Khamir

Khamir (yeast) merupakan jasad renik (mikroorganisme) yang pertama

yang digunakan manusia dalam industri pangan. Orang-orang Mesir

zaman dahulu telah menggunakan yeastdan proses fermentasi dalam

memproduksi minuman beralkohol dan membuat roti pada lebih dari

5000 tahun yang lalu. Khamir merupakan jenis jamur uniseluler. Istilah

khamir umumnya digunakan untuk bentuk-bentuk yang menyerupai

jamur dari kelompok Ascomycetes yang tidak berfilamen tetapi

uniseluler berbentuk ovoid atau spheroid. Bentuk khamir dapat sperikal

sampai ovoid, kadang dapat membentuk miselium semu. Ukuran juga

bervariasi. Struktur yang dapat diamati meliputi dinding sel, sitoplasma,

vakuol air, globula lemak dan granula. Kebanyakan khamir melakukan

reproduksi secara aseksual melalui pembentukan tunas secara

multilateral ataupun pola.

Sifat Fisiologis

Khamir kebanyakan tumbuh paling baik pada kondisi dengan air yang

cukup. Khamir dapat tumbuh pada medium dengan gula atau garam

yang tinggi, sehingga khamir kebutuhan airuntuk pertumbuhan lebih

sedikit dibandingkan dengan bakteri. Batas aktivitas air khamir terendah

untuk pertumbuhan berkisar antara 0,88-0,94. Selain itu banyak kamir

yang bersifat osmofilik yakni dapat tumbuh pada medium dengan

aktivitas air relative rendah, yaitu 0,62-0,65. Kisaran suhu untuk

pertumbuhan kebanyakan khamir pada umumnya hamper sama denga

kapang, yaitu suhu optimum 25-30 derajat celcius dan suhu maksimum

34-47 derajat celcius, tetapi beberapa khamir dapat tumbuh pada suhu 0

Page 23: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

derajat celcius. Kebanyakan khamir lebih cepat tumbuh pada pH 4.0-4,5,

dan tidak dapat tumbuh dengan baik pada medium alkali, kecuali jika

telah beradaptasi.

Klasifikasi Khamir

Berdasarkan morfologinya, khamir diklasifikasikan menjadi dua

kelompok yaitu:

1)Kelompok yeast sejati

Kelompokyeastsejati pada dasarnya termasuk kedalam

kelasAscomycetes, dengan ciri memiliki spora. Termasuk kedalam

kelompok ini adalah berbagai spesies Saccharomyces,

Schizosaccharomyces, Zygosaccharomyces, Pichia,Hansenula,

Debaryomyce dan Hanseniaspora. Sedangkan pada kelompok jenis

yeastsejati ini spesies yang umum digunakan dalam industri

adalahSaccharomyces cerevisiae yaitu untuk pembuatan roti,

minuman beralkohol, glyserol dan enzim invertase.

2) Kelompok yeast yang liar

Kelompok yeast ini tidak mempunyai spora.Yeastliar ini

pertumbuhannya terkadang diharapkan ada yang tidak diharapkan

dalam suatu fermentasi. Termasuk dalam kelompok yeast ini

adalahCandida, Torulopsis,Brettanomyces, Rhodotorula,

Trichosporon dan Kloeckera. Contoh: Khamir Gambar Cryptococcus

Debaryomyces Rhodotorula Saccharomyces

Tabel Perbedaan antara Kapang dan Khamir

Page 24: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa untuk mengisolasi, mengidentifikasi serta

menyeleksi suatu mikroba diperlukan pengetahuan dasar tentang

karakteristik mikroba yang akan diteliti, cara hidupnya serta

Page 25: Isolasi, Seleksi, Identifikasi Mikroorganisme

perkembangbiakan nya. Mikroba memiliki banyak jenis mulai dari

bakteri,kapang, dan khamir. Untuk mengetahuinya dilakukan penelitian

agar mengetahui perbedaan dari ketiga jenis mikroorganisme tersebut.

Terutama pada kapang dan khamir yang terlihat sama namun sangat

berbeda. Oleh karena itu dibutuhkan ketelitian serta ketepatan dalam

mengamatinya.

DAFTAR PUSTAKA

Aznury, Martha.2014.Isolasi, Seleksi dan Identifikasi

Mikroorganisme.Modul Kuliah Rekayasa Bioproses.Jurusan Teknik

Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang

http://farmingresearch.blogspot.com/2014/01/teknik-isolasi-bakteri.html