40
1 Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL Jakarta, 3 Maret 2009 Disampaikan pada: Program Sarjana Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Ol dr. Sugiri Syarief, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasio

Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

  • Upload
    morag

  • View
    443

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN. Oleh: dr. Sugiri Syarief, MPA Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Disampaikan pada: Program Sarjana Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. BADAN KOORDINASI - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

1

Isu Terkini Masalah Kependudukan di

Indonesia:Peran BKKBN

BADAN KOORDINASI

KELUARGA BERENCANA NASIONAL

Jakarta, 3 Maret 2009

Disampaikan pada:Program Sarjana

Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Indonesia

Oleh:dr. Sugiri Syarief, MPA

Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional

Page 2: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

2

KOMPONEN KEPENDUDUKANKOMPONEN KEPENDUDUKAN

KUANTITASPENDUDUK

KUALITASPENDUDUK

MOBILITASPENDUDUK

DATA DAN ADMPENDUDUK

Page 3: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

3

PROFIL PENDUDUK INDONESIA

1. Kuantitas/ Jumlah Penduduk Besar

325,6270,8

201,7276,2

998,1

1.266,801.330,40

1.480,40

0,00

200,00

400,00

600,00

800,00

1.000,00

1.200,00

1.400,00

1.600,00

China India USA Indonesia

19992025

2. Kualitas Rendah

Empat negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia:

1. MMR : 307/100.000 kelahiran (laporan UN: 220 / 100.000 kelahiran)2. IMR : 34 per 1.000 (SDKI 2007)3. 60% penduduk hanya tamat SD atau lebih rendah 4. HDI peringkat ke 110 dari 177 Negara (thn 2005) –107 (2007)

No-1- Norway, No-3 Australia No-25 Singapore dan No-177 Niger

Page 4: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

4

KEPADATAN PENDUDUKSUSENAS 2005

= 0 – 50 Pddk/Km2

= 51 – 100 Pddk/Km2

= 101 – 500 Pddk/Km2

= >500 Pddk/Km2

PROSENTASE PERBANDINGAN LUAS WILAYAH DAN JUMLAH PENDUDUK TAHUN 20053

1,3

10

,4

27

,3

24

,0

7,0

7,5

7,2

5,5

21

,0

58

,7

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

JAWA SUMATERA KALIMANTAN SULAWESI PULAU LAIN

PE

RS

EN

TA

SE

LUAS PENDUDUK

3. PERSEBARAN PENDUDUK

Page 5: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

5

4. ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

SINGLE IDENTITY NUMBER(KTP, SIM, PAJAK, DLL)

Page 6: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

6

0.00

25.00

50.00

75.00

100.00

125.00

150.00

175.00

200.00

225.00

1600 1700 1800 1900 2000

205.8

18.314.210.8

40.2

Sumber: Hugo, et.al (1987) Sensus, 2000 (BPS)

PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA1600 – 2000

(Periode 100 tahunan)

AKIBAT ANGKA KEMATIAN MENURUN DENGAN CEPAT

PENDUDUK MENINGKAT DENGAN PESAT

5 x lipat2 x lipat

Page 7: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

7

0.00

25.00

50.00

75.00

100.00

125.00

150.00

175.00

200.00

225.00

Sumber: Hasil Sensus & Supas, BPS

PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA1950 - 2015

250.00

1950 1961 1971 1980 1990 2000 2005 2010 2015

PROYEKSI

248234

219

206

180

148

119

97

77

PENDUDUK LIPAT DUADALAM 30 – 40 TAHUN

Page 8: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

8

2,32

1,98

1,47

1,14 1,10,98

0

0,5

1

1,5

2

2,5

1971-80 1980-1990 1990-2000 2009 2015-2020 2020-2025

LPP

LPP 1971-2025LPP 1971-2025

SASARAN RPJM

PROYEKSI

JIKA KB TIDAK BERHASIL MENGENDALIKAN LAJU

PERTUMBUHAN PENDUDUK, SASARAN RPJM DIPERKIRAKAN TIDAK AKAN

TERCAPAI

Page 9: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

9

KOMPOSISI PENDUDUK INDONESIAKOMPOSISI PENDUDUK INDONESIA

118 118 JUTAJUTA > 219> 219 JUTA JUTAPROYEKSI PENDUDUK DENGAN ASUMSI “PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG” TAHUN 2015 PROYEKSI PENDUDUK DENGAN ASUMSI “PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG” TAHUN 2015

(KB BERHASIL) --- SESUAI PROYEKSI PEMERINTAH (BPS):(KB BERHASIL) --- SESUAI PROYEKSI PEMERINTAH (BPS):

• THN 2O10 : 234,139 JUTA JIWA THN 2015 : 248,180 JUTA JIWA THN 2O10 : 234,139 JUTA JIWA THN 2015 : 248,180 JUTA JIWA

• THN 2020 : 261,539 JUTA JIWA THN 2025 : 273,651 JUTA JIWATHN 2020 : 261,539 JUTA JIWA THN 2025 : 273,651 JUTA JIWA

POTENSI BABY BOOM

Page 10: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

10

Proyeksi Penduduk Indonesia 1950-2050

0

25

50

75

100

125

150

175

200

225

250

275

300

325

1950

1960

1970

1980

1990

2000

2010

2020

2030

2040

2050

TAHUN

Pe

nd

ud

uk

PBB

BPS

Iskandar

Widjojo

Sumber: Prof. Dr. Sri Murtiningsih Adioetomo

PADA TAHUN 2000 PROGRAM KB TELAH BERHASIL MENCEGAH KELAHIRAN SEKITAR 80 JUTA JIWA

Page 11: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

11

Hasil Kebijakan Kependudukan dan Kesehatan di IndonesiaHasil Kebijakan Kependudukan dan Kesehatan di Indonesia

Proyeksi Widjojo tanpa penurunan fertilitas, estimasi jumlah penduduk 2000 mencapai 350 jt.

Proyeksi Iskandar (I), CBR menurun 2001, hasil jumlah penduduk 2000 mencapai 280 jt

Sensus 2000, jumlah penduduk 206 juta

Pembangunan ekonomi dan kebijakan kependudukan dan KB menghindarkan kelahiran 80 juta penduduk.

Meskipun begitu jumlah penduduk masa depan masih tetap meningkat

Population, Estimates and Projection, Indonesia, 1950-2050

0

25

50

75

100

125

150

175

200

225

250

275

300

325

Year

Pop

ulat

ion

in m

illio

n

UN Projection

CBS Projection

Iskandar

Widjojo

Estimates

Page 12: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

12

PROGRAM KELUARGA BERENCANA

SAAT INI

Page 13: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

13

VISI

MISI

Seluruh KeluargaIkut KB

Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera

Page 14: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

14

TIGA AGENDA PERUBAHAN

MINDSET MANAGEMEN STRATEGI

PERUBAHANPARADIGMA

SESUAI DENGAN LINGSTRA YANG

BERUBAH

KEUANGAN BERBASIS KINERJA

Balanced Score Card;

SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

PERUBAHAN VISI, MISI, GRAND

STRATEGI & SASARAN

DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG MEMADAI

Page 15: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

15

Faktor penentu fertililtas(Kingsley Davis & Judith Blake)

Intercourse Variables:1. Umur memulai hubungan kelamin2. Selibat permanen3. Lamanya berstatus kawin4. Abstinensi sukarela5. Abstinensi terpaksa6. Frekuensi senggama

Conception Variables:7. Infekunditas sengaja8. Pemakaian kontrasepsi9. Infekunditas tidak disengaja

Gestation Variables:10. Mortalitas janin tidak disengaja11. Mortalitas janin disengaja

DEMOGRAFI

SOSIALEKONOMI

VARIABELLAINNYA

FERTILITAS

Page 16: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

161616

264.4

255.5

237.8

200

210

220

230

240

250

260

270

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Popu

lati

on (

mill

ions

)

Turun Konstan Naik

215 juta (2005)

CPR turun 0,5% per tahun

CPR tetap konstan

CPR naik 1% per tahun

248 juta (2015) Proyeksi Penduduk

264.4

255.5

237.8

200

210

220

230

240

250

260

270

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Popu

lati

on (

mill

ions

)

Turun Konstan Naik

215 juta (2005)

CPR turun 0,5% per tahun

CPR tetap konstan

CPR naik 1% per tahun

248 juta (2015) Proyeksi Penduduk44.4 44.4 jutajuta

35.5 juta35.5 juta

17.8 juta

TAMBAHAN PENDUDUK YG

TERCEGAH

Jumlah penduduk Tahun 2007: 226 jt

SKENARIO KEBERHASILAN PROGRAM KB SKENARIO KEBERHASILAN PROGRAM KB

CPR: Contraceptive Prevalence Rate

Page 17: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

17

TOTAL FERTILITY RATE

SASARANTAHUN 2009TFR = 2,14

Tahun 2015TFR = 2,1

Page 18: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

18

4,23,9

3,83,5

3,43,4

3,33,3

3,13,13,1

32,82,82,82,82,82,8

2,72,72,72,7

2,62,6

2,52,52,5

2,42,3

2,12,12,1

1,8

NTTMALUKU

SUMUTSULBAR

PABARSUMBARSULTRA

SULTENGMALUT

NADKEPRI

KALTENGPAPUA

NTBKALBAR

SULUTSULSEL

JAMBIRIAU

BANTENKALTIM

SUMSELGRTL

KALSELLAMPUNG

BABELJABAR

BENGKULJATENG

JATIM DKI

BALIDIY

Sumber: SDKI Sumber: SDKI 20072007

NASIONAL 2.6

- TFR, tidak mengalami perubahan yaitu 2,6, sasaran RPJMN 2009 sebesar 2,2 per WUS

TFR PER PROVINSI

Page 19: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

19

FERTILITAS MENURUT PENDIDIKAN DAN KESEJAHTERAAN(SDKI 2002/2003)

4.02.6TOTAL

4.44.34.14.03.4

3.02.62.72.52.2

Indeks Kesejahteraan(quintile) Q1 (terendah) Q2 Q3 Q4 Q5 (tertinggi)

4.34.44.03.73.0

2.62.72.72.52.5

Pendidikan Tidak sekolah Tidak tamat SD Tamat SD Tidak tamat SMP Tamat SMP atau lebih

Anak Pernah Dilahirkan

Wanita 40 - 49TFR

Pendidikan dan Indeks Kesejahteraan

RAKYAT MISKINANAKNYA BANYAK !

Semakin tinggi pendidikan, semakin rendah jumlah anak yang dilahirkan; semakin miskin semakin banyak jumlah anaknya

Page 20: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

20

PERCEPATANPROGRAMKELUARGA BERENCANA

Page 21: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

21

1. Program Penggarapan Daerah Miskin

- Melakukan pelayanan melalui Tim KB Keliling;

- Menyediakan alokon untuk keluarga miskin;

- Melakukan advokasi kepada pemerintahan Kab/Kota agar pelayanan KB keluarga miskin tidak membayar;

- Memberikan insentif kepada petugas pelayanan KB

Page 22: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

22

2. Program Penggarapan Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan, Kumuh, Pesisir dan Kepulauan

- Meningkatkan frekuensi pelayanan KB;

- Melakukan pelayanan KB dengan memanfaatkan bakti-bakti sosial (Baskara Jaya);

- Meningkatkan akses informasi dengan mengoptimalkan penggunaan Mupen dan KIP/Konseling;

- Menggerakkan tokoh agama/masyarakat/LSOM;

- Meningkatkan kegiatan Beyond Family Planning seperti UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) dan kegiatan BKB (Bina Keluarga Balita) dan BKR (Bina Keluarga Remaja).

Page 23: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

23

3. Program Penggarapan Daerah Khusus Unmet Need Di atas Sasaran RPJMN 2004-2009

- Meningkatkan akses informasi dan pelayanan KB melalui kegiatan KIE;

- Meningkatkan pelayanan KB melalui Program Pelayanan KB Rumah Sakit (PKBRS);

- Membentuk dan mengembangkan pusat-pusat pelayanan kesehatan reproduksi vasektomi, rekanalisasi, konseling HIV/AIDS;

- Meningkatkan pelayanan KB mandiri

Page 24: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

24

4. Program Penggarapan Daerah CPR Rendah (<67%) dan/atau TFR tinggi (>2,2)

- Melakukan Intensifikasi KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi);

- Meningkatkan pemakaian kontrasepsi dengan efektivitas dan kelangsungan yg lebih tinggi (MOP, MOW, Implant, IUD);

- Melakukan pelayanan KB post partum (PUS hamil);

- Meningkatkan pelayanan KB rumah sakit (PKBRS)

Page 25: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

25

5. Program Pengembangan Jaringan Operasional KB

- Mengangkat PLKB dengan sistem kontrak;

- Memanfaatkan tenaga PLKB purna tugas;- Memanfaatkan LSOM sebagai petugas PLKB;

- Memanfaatkan tenaga kader yang ada;

- Memanfaatkan tenaga penyuluh dari sektor lain;

- Melakukan capacity building bagi pengelola program dari kabupaten/kota ke bawah

Page 26: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

262626

Dampak Tidak Berhasilnya Program KB terhadap kondisi kependudukan di Indonesia

1. Kemiskinan meningkat.

Tingkat kelahiran penduduk miskin lebih besar penduduk miskin bertambah lebih cepat.

2. Kualitas penduduk rendah.

TFR msh tinggi penyediaan pelayanan dasar tidak memadai

Page 27: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

272727

3 . Pengangguran meningkat.

TFR masih tinggi pertumbuhan ekonomi masih sekitar 6%, diperkirakan pengangguran bertambah 1,5 juta

4. Kebutuhan energi meningkat.

pertambahan penduduk tinggi penyediaan fasilitas yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan energi

5. Kebutuhan akan pangan meningkat.

Pertambahan penduduk besar penyediaan biaya lebih besar untuk pengadaan pangan .

Page 28: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

282828

Pengaruh terhadap capaian HDI (Human Development Index) Indonesia

HDI atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kesehatan, pendidikan, dan

pendapatan keluarga

Upaya peningkatan HDI akan mengalami hambatan manakala program KB tidak

berhasil , karena :

Page 29: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

29

1) Angka Harapan Hidup rendah.

Angka kelahiran tidak dapat diturunkan angka kematian bayi dari keluarga miskin sulit diturunkan

Page 30: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

30

2) Akses pendidikan rendah.

meningkatnya jumlah penduduk miskin kesempatan penduduk bersekolah dan melanjutkan pendidikan lebih tinggi semakin sulit

Page 31: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

31

3) Kemiskinan Struktural Meningkat.

Keluarga miskin kemungkinan akan melahirkan kemiskinan pula daya beli terhambat.

Page 32: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

32

MDGs1.Halving extreme poverty and hunger,2.Achieving universal primary education3.Promoting gender equality4.Reducing under-five mortality by two-

thirds5.Reducing maternal mortality by three-

quarters 6.Reversing spread of HIV/AIDS, malaria & TB7.Ensuring environmental sustainability8.Developing a global partnership for

development, with targets for aid, trade and debt relief.

Page 33: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

33

RENUNGAN PROFIL GENERASI MENDATANG JIKA PERTUMBUHAN PENDUDUK TIDAK DIKENDALIKAN

Kemiskinan Kesehatan Ibu Kesehatan Anak Pendidikan Lingkungan Pengangguran

WINDOW OF OPPORTUNITY DOOR TO DISASTER

MDG’s TIDAK AKAN TERCAPAI

Page 34: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

34

UU No. 10/1992KB : Peningkatan kepedulian dan

peranserta masy. Dalam:• pendewasaan usia perkawinan,

• pengaturan kelahiran,• pembinaan ketahanan keluarga,

Dan • peningkatan kesejahteraan

keluarga

Page 35: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

35

Page 36: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

CONTOH VISI MISI KELUARGA BERENCANA KAB BANTUL

Visi Pemerintah Kabupaten Bantul Bantul Projotamansari, Sejahtera, Demokratis dan

Agamis

Visi BANTUL SEJAHTERA 2015 Visi tersebut mengandung pengertian bahwa tujuan

bersama antara pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bantul yang ingin mewujudkan kondisi Kabupaten Bantul pada tahun 2015 yaitu kebutuhan dasar keluarga telah terpenuhi secara lahir dan batin yang diwujudkan melalui misi

36

Page 37: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

Misi

Misi I 1.Memberdayakan Keluarga dalam rangka mewujudkan Kesejahteraan dan Ketahanan Keluarga a.Pemberdayaan Keluarga Miskin

Menurunnya Proporsi Keluarga Miskin. Peningkatan Kualitas SDM Keluarga Miskin dan terbukanya akses kesempatan kerja serta modal

kerja. Meningkatkan produktifitas keluarga miskin. Tersedianya system informasi program (SIP) pengentasan kemiskinan. Terjadinya sinergi antar program dan kemitraan dalam usaha menanggulangi kemiskinan

secara terpadu. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemberdayaan kelembagaan masyarakat dalam

penanggulangan kemiskinan. Meningkatkan kelembagaan Ekonomi Desa.

b. Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Meningkatnya jumlah keluarga yang mempunyai kegiatan Ekonomi Produktif. Meningkatnya partisipasi mitra usaha dalam kegiatan kelompok UPPKS. Berkembangnya program penguatan modal usaha. Meningkatnya penyerapan modal usaha oleh kelompok UPPKS

c.Ketahanan Keluarga Meningkatnya partisipasi keluarga dalam Kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga

Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL). Berkembangnya Kuantitas dan Kualitas Kelompok BKB, Kelompok BKR dan Kelompok BKL.

37

Page 38: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

Misi II

Meningkatkan kualitas pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi untuk mendukung kebijakan kependudukan.

a. Kesejahteraan Keluarga dan Keluarga Berencana Menurunya proporsi Unmeet need Meningkatnya kelestarian kesertaan KB Menurunnya TFR Meningkatnya Proporsi Keluarga Sejahtera yang menggunakan pelayanan mandiri. Meningkatnya usia kawin pertama wanita 21 tahun. Meningkatnya proporsi keluarga yang memahami tentang Kesehatan Reproduksi. Menurunya tingkat kegagalan penggunaan alat kontrasepsi.

b. Operasional Kependudukan Komitmen politis untuk melindungi Meningkatnya derajat kesehatan ibu, bayi dan

anak balita. Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana pelayanan Konseling Keluarga

Berencana dan Kesejahteraan Keluarga. Meningkatnya partisipasi pria dalam program Kesejahteraan Keluarga dan

Keluarga Berencana. Meningkatnya komitmen politis untuk perlindungan terhadap kekerasan dalam

rumah tangga.

38

Page 39: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

Misi III

Memperkuat Jaringan Kelembagaan untuk mendukung kelancaran Program Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana

a. Penguatan dan Pemantapan Jaringan Kelembagaan Penguatan Kelembagaan Desa dan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) dalam

program Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana. Meningkatnya peran serta masyarakat dan LSOM dalam Program Kesejahteraan

Keluarga Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana. Tersedianya petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis, pedoman operasional

tentang Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana. Tersedianya sarana pencatatan dan pelaporan. Meningkatnya kualitas SDM keluarga Meningkatnya partisipasi tenaga program dalam program Kesejahteraan Keluarga,

Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana. Mantapnya mekanisme operasional Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga

dan Keluarga Berencana.

39

Page 40: Isu Terkini Masalah Kependudukan di Indonesia: Peran BKKBN

Misi IV Mendukung Kemitraan dalam rangka Pengembangan Jaringan Informasi Program

Kesejahteraan Keluarga dan Keluarga Berencana a.Penguatan dan Pengembangan Jaringan Informasi

Tersedianya data Keluarga Miskin, Keluarga Sejahtera, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana.

Mantapnya pengelolaan pelayanan informasi dan Program Penanggulangan Kemiskinan, Program Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana.

Adanya hasil kajian periodic hasil program. Adanya inovasi program Penanggulangan Kemiskinan, Kesejahteraan Keluarga,

Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana. b. Advokasi KIE Kesejahteraan Kelaurga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana

Meningkatnya komitmen politis terhadap program Penanggulangan Kemiskinan, Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana.

Tersedianya sarana KIE Program Penanggulangan Kemiskinan, Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana.

Meningkatnya Jangkauan Pelayanan KIE Program Penanggulangan Kemiskinan, Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana.

Meningkatnya kepedulian Keluarga terhadap program Penanggulangan Kemiskinan, Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana.

Berkembangnya pusat konseling Program Penanggulangan Kemiskinan, Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana.

Meningkatnya kemampuan keluarga dalam pengambil keputusan terkait masalah Penanggulangan Kemiskinan, Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana.

40