32
07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 1 Ekologi Mikroorganisme Mikrobiologi Umum Semester Genap 2012/2013 Esti Widowati,S.Si.,M.P Pengaruh Faktor Abiotik dan Faktor Tumbuh

ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 1

Ekologi Mikroorganisme

Mikrobiologi UmumSemester Genap 2012/2013Esti Widowati,S.Si.,M.P

Pengaruh Faktor Abiotik dan Faktor Tumbuh

Page 2: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 2

Faktor Fisika

Page 3: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 3

Suhu

Daya tahan MO ditentukan oleh tinggi suhu, paparan dalam suhu, pemanasan dalam kondisi kering atau basah, pH dan sifat lain media

Suhu minimum adalah suhu paling rendah saat aktivitas fisiologis masih berlangsung dan sebaliknya pada suhu maksimum.

Suhu optimum adalah suhu terbaik dan dekat dengan suhu maksimum.

Page 4: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 4

termofil (politermik) : tumbuh baik pada suhu 55-65°C. Batas suhu 40-80°C dan suhu optimum antara 50-60°C. Misalnya Thermus

aquaticus, Bacillus caldolyticus dan Bacillus caldotenax. Kelompok mikroorganisme termofilik (stenotermofil)(termofil obligat)

yang tumbuh baik pada 60°C dan tidak dapat tumbuh pada suhu 30°C Euritermofil (termofil fakultatif) yang masih dapat tumbuh pada suhu

dibawah 30°C. mesofil (mesotermik) : suhu 5-60°C dengan suhu optimum 25-40°C.

Suhu 15-55°C dan suhu optimum 25-37°C. psikrofil (oligotermik) : batas suhu 0-3°C dengan suhu optimum 10-20°C. Suhu 0-30°C dan suhu optimum 15°C. stenotermik : golongan bakteri yang hidup pada kisaran suhu sempit

yaitu 30-40°C misalnya Gonococcus sp. euritermik : golongan bakteri yang hidup pada kisaran suhu lebar yaitu

8-46°C. Misalnya E.coli.

Pembagian Mikroorganisme

Page 5: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 5

Bakteri dipanasi dalam air akan lebih cepat mati daripada dalam buih.

Protein dalam kondisi pemanasan basah lebih cepat menggumpal pada suhu yang sama. Pemanasan kering suhu lebih tinggi dan waktu yang lebih lama.

Faktor yang mempengaruhi titik kematian thermal : waktu, suhu, kelembapan, bentuk dan jenis spora, usia

mikroorganisme, pH dan komposisi media. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan terhadap

panas : waktu yang diperlukan untuk membunuh spora akan berkurang dengan naiknya suhu

Suhu Tinggi

Page 6: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 6

Setiap kenaikan suhu 10°C terjadi peningkatan kecepatan reaksi 2-3 kali lipat. Suhu yang tinggi menyebabkan denaturasi protein sel.

Spora bakteri termofil menyulitkan dalam pasteurisasi dan pengawetan makanan.

Bakteri psikrofil menyulitkan penyimpanan dalam lemari pendingin.

Thermal Death Point (TDT) nilai suhu yang serendah-rendahnya dapat membunuh

bakteri yang berada dalam standar medium selama 10 menit pada kondisi tertentu.

Thermal Death Rate terjadi karena perbedaan kematian pada suhu berbeda. Bakteri berspora pemanasan diatas titik didih dalam waktu tertentu.

Page 7: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 7

Bakteri umumnya lebih tahan pada kondisi dingin. Pembekuan tidak berpengaruh terhadap spora (spora

mengandung sedikit air) Bakteri mati jika dibekukan dalam air bukan dalam buih. Pembekuan spora pada suhu -16°C (es dan garam) lebih

efektif daripada pembekuan mendadak dalam udara pada suhu -190°C.

Pembekuan secara terputus-putus lebih efektif daripada terus-menerus.

Kematian sel : perubahan koloidal protoplasma irreversibel, denaturasi atau koagulasi protein sel, aw turun, air mengkristal.

Suhu Rendah

Page 8: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 8

Pembekuan (usaha penyimpanan dan pengawetan). Proses ini dapat dilakukan dengan nitrogen cair.

Pendinginan secara cepat dari suhu optimal ke 0°C dapat menyebabkan kematian (cold shock) karena terjadi perubahan lipid pada membran.

Efek letal : denaturasi atau flokulasi protein sel atau enzim rusak

Ketahanan sel dipengaruhi faktor internal sel, cara pembekuan, suhu beku, lama pembekuan, kecepatan pencairan, ada tidaknya cryoprotectant atau kombinasi faktor diatas, fase pertumbuhan sel atau fase eksponensial.

Page 9: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 9

Pengaruh kebasahan dan kekeringan

Proses pengeringan dapat membunuh bakteri jika kondisinya

pengeringan dengan cahaya terang lebih berefek daripada dalam gelap

pengeringan pada suhu tubuh lebih berefek daripada suhu beku

pengeringan dalam udara lebih baik karena ada faktor oksidasi daripada dalam kondisi vakum

Page 10: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 10

Kelembapan pada suhu tinggi mempercepat koagulasi protein.

Mikroorganisme lebih cepat mati dalam pemanasan dengan media asam atau basa.

Partikel senyawa meningkatkan resistensi terhadap panas dan menghalangi penetrasi panas kedalam media.

Kelembapan optimum diatas 85% (bakteri) dan dibawah 80% (jamur).

Nilai aw bakteri antara 0,9-0,999 sedangkan untuk bakteri halofilik mendekati 0,75.

Pengeringan protoplasma menyebabkan aktivitas sel terhenti dan sel rusak karena pengaruh tekanan osmosis.

Page 11: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 11

Pengaruh perubahan nilai osmosis

Media isotonis terhadap isi sel. Kondisi hipertonis menyebabkan plasmolisis. Perubahan nilai osmosis terjadi perlahan membantu

bakteri beradaptasi. Larutan hipertonis menghambat pertumbuhan (Prinsip

manisan atau asinan). Mikroorganisme yang beradaptasi dengan konsentrasi

gula atau garam tinggi : osmofil. Mikroorganisme yang tahan dalam larutan dengan kandungan garam sampai 30% disebut halodurik.

Garam bersifat hidrasi sehingga aw turun.

Page 12: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 12

pH

Batas pH mikroorganisme adalah antara 6,5-7,5 untuk bakteri, 4,0-4,5 untuk ragi dan rentang pH yang luas untuk kapang dan actinomycetes.

Pembagian mikroorganisme berdasarkan rentang pH adalah

1. asidofilik yang dapat tumbuh pada pH 2,0-5,02. mesofilik (neutrofilik) yang dapat tumbuh pada pH

antara 5,5-8,03. alkalifilik yang dapat tumbuh pada pH 8,4-9,5 Sel berusaha memompa proton keluar sehingga sel

mengalami kehilangan gradien konsentrasi atau denaturasi karena asam.

Page 13: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 13

Pengaruh senyawa toksik

Ion-ion logam (Hg, Ag, Cu, Au, Zn, Li dan Pb) Ion logam berat dapat bereaksi dengan gugus

senyawa sel. Daya bunuh ini disebut oligodinamik. Misalnya ion Hg2+ yang bergabung dengan gugus sufhidril (-SH) pada enzim akan menghambat aktivitas enzim. Ion Li+ dan Zn2+ akan menghentikan aktivitas enzim karena kation ini bersifat antagonis dengan H+.

Hal ini dapat terjadi sebaliknya jika pH ditingkatkan sehingga efek toksisitas enzim dapat dikurangi.

Logam

Page 14: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 14

Anion (sulfat, tartrat, klorida, nitrat dan benzoat) Sifat toksik alkali tergantung pada logam

penyusunnya. Misalnya konsentrasi –OH yang sama pada larutan Ba(OH)2 lebih toksik daripada pada NaOH karena Ba2+ bersifat lebih toksik daripada Na+.

Prinsip ini digunakan dalam pengawetan makanan. Sifat toksik disebabkan oleh molekul asam organik

terhadap gugus di dalam sel.

Anion

Page 15: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 15

Pengaruh cahaya dan arus listrik

Cahaya 240-300 nm (gelombang pendek). Bakteri terganggu atau mati. Spora dan virus tahan pada sinar UV.

Energi sinar X, γ dan UV digunakan dalam sterilisasi air dan pengawetan makanan.

Faktor yang mempengaruhi resistensi : komposisi kimia dan fisik bahan, suhu, aw dan kondisi sel.

Cahaya gelombang panjang punya efek fotodinamik dan biofisik. Radiasi menyebabkan ionisasi komponenen, kematian, mutasi atau

penghambatan pertumbuhan sel. Panas atau senyawa yang muncul dalam media seperti ozon dan klor

dapat mematikan sel. Arus AC atau DC voltase tinggi mempengaruhi komponen medium.

Page 16: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 16

Pengaruh hidrostatik dan mekanik

Tekanan 600 atm dapat menghentikan perkembangbiakan. Tekanan 6.000 atm membunuh bakteri. Tekanan 12.000 atm membunuh spora.

Pengguncangan media tidak berbahaya kecuali terdapat pecahan kaca, tanah radiolaria atau foraminifera.

Pengguncangan 9.000 kali/detik membunuh bakteri Beberapa mikoorganisme dapat hidup dengan tekanan

tinggi : barofilik. Tekanan tinggi menyebabkan peningkatan reaksi kimia,

pengecilan volume koloid organik dan meningkatkan viskositas cairan serta dissosiasi elektrolit.

Page 17: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 17

Pengaruh Tegangan Permukaan

Tegangan permukaan mempengaruhi cairan (cairan permukaan seperti membran elastis).

Perubahan tegangan dinding sel mempengaruhi perubahan morfologi dan aktivitas fisiologis.

Senyawa sabun dan deterjen dapat diadsorbsi oleh permukaan interfasial (permukaan antara udara dan cairan) (Tween 80 dan Triton A20).

Bakteri di saluran pencernaan tahan tegangan permukaan relatif tinggi.

Page 18: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 18

Oksigen

Golongan aerobik memerlukan oksigen bebas sebagai akseptor tunggal hidrogen terakhir dalam respirasi.

Golongan anaerobik menggunakan senyawa organik. Variasi kehidupan mikroorganisme berdasarkan kebutuhan

oksigen adalah a. mikroaerofilik : memerlukan oksigen dalam jumlah

sangat sedikit b. fakultatif-anaerobik atau fakultatif aerobik : secara

terbatas dapat hidup dalam keadaan aerobik maupun anaerobik

c. kapnofilik : memerlukan oksigen dalam konsentrasi rendah tetapi karbondioksida dalam konsentrasi tinggi

Page 19: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 19

Faktor Kimia

Page 20: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 20

Zat bakteriostatik atau antiseptik adalah zat yang hanya menghambat pembiakan dan fisiologis bakteri.

Zat yang dapat membunuh bakteri adalah zat desinfektan, germisida atau bakterisida.

Batas kedua jenis zat tersebut sulit ditentukan tergantung pada konsentrasi dan lamanya paparan zat tersebut.

Page 21: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 21

Faktor yang mempengaruhi daya desinfektan usia bakteri. Bakteri berusia tua lebih tahan kepekatan desinfektan paparan terhadap desinfektan kenaikan suhu yang menambah efek desinfektan pengaruh bahan (susu, plasma darah dan zat lain serupa

protein yang dapat melindungi bakteri) Desinfektan perlu memperhatikan faktor pengaruhnya

pada kerusakan jaringan, rasa sakit, logam, kestabilan, konsumsi, bau dan warna.

Page 22: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 22

Garam logam (oligodinamik) : raksa (merkurokrom, metafem atau mertiolat), nitrat perak 2% dan tembaga.

Larutan fenol 2-4% (karbol), kresol/kreolin dan Lisol (campuran deterjen dan kresol).

Formaldehida (CH2O) 40% dapat membunuh bakteri, virus dan jamur.

Alkohol 50-70%. Larutan yodium 2-5% untuk luka kecil. Klor untuk sterilisasi air minum. Warna hijau berlian, hijau malakit, fuschin basa dan

kristal ungu.

Senyawa Desinfektan

Page 23: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 23

Sabun biasa dan heksaklorofom lebih berefek. Deterjen (bakteriostatik dan bakterisidal terutama untuk

bakteri Gram positif). Alkil-dimetil-bensil-ammonium klorida (pencuci alat makan).

Antibiotik dalam jumlah sedikit dapat bersifat bakterisidal. Antibiotik spektrum luas efektif untuk bakteri kokus, basil

dan spiril misalnya tetrasiklin.Uji paper disc. Kerusakan bakteri karena zat kimia yaitu oksidasi, koagulasi,

depresi atau ketegangan permukaan. Hidrolisis dapat disebabkan oleh basa dan asam organik.

Page 24: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 24

Oksidasi dapat disebabkan H2O2, Na2BO4 dan KMnO4 yang mudah melepaskan O2 sehingga dapat menyebabkan oksidasi.

Zat ini adalah desinfektan. Hubungan klor langsung dengan sitoplasma dapat menjadi desinfektan.

Koagulasi protein protoplasma disebabkan raksa, perak, tembaga, senyawa organik seperti fenol, formaldehida dan etanol.

Protein yang menggumpal tersebut mengalami denaturasi seingga tidak berfungsi lagi.

Oksidasi

Koagulasi

Page 25: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 25

Depresi disebabkan sabun yang menurunkan tegangan permukaan dan hancurnya sel bakteri.

Garam empedu memiliki efek yang sama tetapi bakteri usus lebih tahan. Bakteri Gram negatif lebih tahan.

Depresi

Page 26: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 26

Faktor Tumbuh

Page 27: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 27

Kebutuhan nutris i dan faktor biotik

Mikroorganisme memerlukan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan penyusun asam nukleat.

Pengendalian pH media tumbuh dilakukan dengan buffer.

Mikroorganisme dapat memanfaatkan sumber energi dalam bentuk padat (holozoik) sebaliknya holofitik.

Page 28: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 28

Mikroorganisme berdasarkan kebutuhan nutrisi fotoautotrof memerlukan cahaya sebagai sumber energi fotoheterotrof menggunakan cahaya sebagai sumber energi

dan senyawa organik sebagai sumber karbon utama kemoautotrof menggunakan sumber energi kimiawi dan

karbondioksida sebagai sumber karbon utama kemoheterotrof menggunakan sumber energi kimiawi dan

bahan organik sebagai sumber karbon utama Mikroorganisme autotrofik memerlukan sumber C dalam

bentuk senyawa anorganik seperti karbondioksida atau karbonat

Mikroorganisme heterotrofik memerlukan sumber C dalam bentuk senyawa organik. Kelompok heterotrof dapat hidup secara saprofitik atau parasitik.

Page 29: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 29

Tipe Kehidupan Mikroorganisme

Sumber Energi Primer

Sumber Nutrien

Tipe KehidupanDisusun dari sumber anorganik

Diserap dari sumber organik

Cahaya FotolitotrofikBakteri belerang unguBakteri belerang hijauAlgae biru-hijauAlgae hijau

FotoorganotrofikBakteri belerang ungu

Fotosintetik

Kimia KemolitotrofikBakteri belerangBakteri besiBakteri hidrogenBakteri nitrifikasi

KemoorganotrofikBakteri saprofitBakteri pembusukBakteri denitrifikasiBakteri simbiosaJamur

Kemosintetik

Autotrofik Heterotrofik

Page 30: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 30

Sumber Nutrisi

Air (pelarut, alat pengangkut dan sumber oksigen untuk bahan organik sel dan respirasi).

Sumber energi (senyawa organik dan anorganik yang dapat dioksidasi serta cahaya matahari).

Sumber karbon (karbohidrat, asam dan garam organik dan polialkohol).

Sumber akseptor elektron. Penangkap elektron dalam oksidasi yaitu oksigen, senyawa organik, nitrat, nitrit, N2O, sulfat, karbondioksida dan Fe3+

Page 31: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 31

Sumber mineral Komponen mineral utama adalah nitrogen fosfor, karbon,

oksigen dan hidrogen selain itu adalah K, Ca, Mg, Na, S, Cl sedangkan Fe, Mn, Co, Ca, Bo, Za, Mo dan Al. Unsur mineral berperan sebagai pengatur tekanan osmosis, kadar ion hidrogen, permeabilitas dan tekanan oksidasi-reduksi media.

Faktor pertumbuhan : vitamin dan asam amino. Sumber nitrogen : ammonium, nitrat, asam amino dan

protein. Beberapa jenis mikroorganisme dapat memfiksasi N2 bebas dari udara.

Page 32: ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor tumbuh

07/04/13 S1-THP Mikroumum 2011/2012 32

Tugas Ekologi MO

Tuliskan 1 contoh aplikasi dan mekanisme senyawa bakterisidal atau bakteriostatik fenol, antibiotik, formaldehida, alkohol dan sulfonamida. (kapan senyawa tersebut bersifat bakterisidal dan bakteriostatik). (Pilih 1)

Tuliskan 1 contoh mekanisme kematian sel karena pendinginan/pembekuan, pengasinan, pemanisan dan pengasaman (Pilih 1).

Tugas perorangan Sumber dapat dari artikel, jurnal, skripsi/thesis. Tugas dapat diketik atau tidak. Tidak perlu dijilid. Rapi.

Dapat disertai gambar atau tabel. Tidak boleh sama persis dengan yang lain (Copy Paste).

Dikumpul via email [email protected]