24
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAMAN PERKEBUNAN (AGH 341) MORFOLOGI BUNGA DAN TAKSASI PRODUKSI KELAPA SAWIT Kelompok A6 : Iskandar Zulkarnaen A24100023 Amanda Sari Widyanti A24100050 Fanny Sukma A24100052 Ramdana A24100140 Rizky Paramita Sasti A24100151 Yulisda Eka Wardani A24100189 Dosen : Dr. Ir. Hariyadi, MS Asisten : Meta Simangunsong DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

ITPer minggu ke lima_5.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LAPORAN PRAKTIKUMILMU TANAMAN PERKEBUNAN (AGH 341)MORFOLOGI BUNGA DAN TAKSASI PRODUKSI KELAPA SAWIT

Citation preview

Page 1: ITPer minggu ke lima_5.docx

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU TANAMAN PERKEBUNAN (AGH 341)

MORFOLOGI BUNGA DAN TAKSASI PRODUKSI KELAPA

SAWIT

Kelompok A6 :

Iskandar Zulkarnaen A24100023

Amanda Sari Widyanti A24100050

Fanny Sukma A24100052

Ramdana A24100140

Rizky Paramita Sasti A24100151

Yulisda Eka Wardani A24100189

Dosen :

Dr. Ir. Hariyadi, MS

Asisten :

Meta Simangunsong

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 2: ITPer minggu ke lima_5.docx

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kelapa sawit dapat tumbuh pada daerah tropika basah disekitar 120 LU dan

120 LS, pada ketinggian 0 - 500 m di atas permukaan laut (m dpl). Jumlah curah

hujan yang baik adalah 2 000 – 2 500 mm/tahun, tidak memiliki defisit air, hujan

agak merata sepanjang tahun. Tanaman kelapa sawit memerlukan suhu yang optimum

sekitar 24 – 280C untuk tumbuh dengan baik. Meskipun demikian, tanaman masih

bisa tumbuh pada suhu terendah 180C dan tertinggi 320C. Kelapa sawit dapat tumbuh

pada berbagai jenis tanah seperti podsolik, latosol, hidromorfik kelabu, regosol,

andosol, organosol dan alluvial. Kelapa sawit dapat tumbuh pada pH 4.0 – 6.0 namun

yang terbaik adalah pada pH 5.0 – 5.6, tanah yang mempunyai pH rendah dapat

ditingkatkan dengan pengapuran namun membutuhkan biaya yang tinggi. Tanah

dengan pH rendah ini biasanya dijumpai pada daerah pasang surut terutama tanah

gambut (Lubis, 1992).

Tanaman kelapa sawit berumah satu atau monoecious di mana bunga jantan

dan betina berada dalam satu pohon. Tandan bunga terletak terpisah dan keluar dari

ketiak pelepah daun. Bunga jantan berbentuk lonjong memanjang, sedangkan bunga

betina agak bulat terbungkus oleh seludang bunga. Pada umumnya tanaman kelapa

sawit merupakan tanaman yang menyerbuk silang. Buah sawit disebut juga fructus.

Waktu yang diperlukan mulai dari penyerbukan sampai dengan buah matang siap

dipanen kurang lebih 5 - 6 bulan. Perbandingan jumlah bunga betina dibagi dengan

total jumlah bunga ialah nilai seks rasio. Angka seks rasio akan menentukan produksi

tandan buah yang akan dihasilkan (Lubis, 1992).

Sebelum pemanenan harus dilakukan persiapan terlebih dahulu. Persiapan

tersebut meliputi penyediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan, peralatan, pengangkutan,

data kerapatan penen dan sarana panen. Taksasi produksi atau angka kerapatan panen

adalah kegiatan menghitung jumlah tandan buah segar yang akan diperoleh pada

waktu panen berdasarkan jumlah dan keadaan tandan bunga betina yang

Page 3: ITPer minggu ke lima_5.docx

memungkinkan menjadi tandan buah. Berat rata-rata tandan buah sesuai dengan umur

tanaman dan jenisnya (Sunarko, 2007). Tujuan kegiatan ini adalah untuk

memudahkan pengaturan dan pelaksanaan pengerjaan panen di kebun dan pengolahan

di pabrik, mengetahui jumlah tenaga pemanen yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

panen pada luasan tertentu, memudahkan penyediaan dan pengaturan transportasi.

Tujuan

Melakukan taksasi produksi meliputi taksasi untuk 6 bulan dan taksasi

bulanan, taksasi untuk 3 bulan, taksasi untuk 1 bulan dan taksasi panen. Menghitung

perkiraan hasil panen, menghitung seks rasio, dan menghitung kebutuhan tenaga

kerja panen. Melakukan taksasi produksi meliputi taksasi untuk 6 bulan dan taksasi

bulanan, taksasi untuk 3 bulan, taksasi untuk 1 bulan dan taksasi panen. Menghitung

perkiraan hasil panen, menghitung seks rasio, dan menghitung kebutuhan tenaga

kerja panen.

Page 4: ITPer minggu ke lima_5.docx

TINJAUAN PUSTAKA

Kelapa sawit merupakan tanaman berumah satu (monoecious). Artinya, pada

satu batang terdapat bunga betina dan bunga jantan yang letaknya terpisah. Namun,

seringkali terdapat pula tandan bunga betina yang mendukung bunga jantan

(hermaprodit) (Setyamidjaja 2006). Rangkaian bunga jantan terpisah dengan bunga

betina. Bentuk bunga jantan lonjong memanjang dengan ujung kelopak agak

meruncing dan garis tengah bunga lebih kecil. Sementara itu, bentuk bunga betina

agak bulat dengan ujung kelopak agak rata dan garis tengah lebih besar (Suwarto dan

Octavianty 2010).

Tandan bunga jantan dibungkus oleh seludang bunga yang pecah ketika bunga

tersebut menjelang matang. Bunga betina terletak dalam tandan yang muncul pada

ketiak daun. Bunga jantan ataupun bunga betina biasanya terbka selama dua hari atau

selama 3 – 5 hari pada satu tandan. Pada tanaman kelapa sawit muda, jumlah bunga

jantan lebih sedikit disbanding bunga betina, (Setyamidjaja 2006).

Bunga betina setelah dibuahi akan berkembang menjadi buah. Buah yang

terletak di sebelah dalam tandan berukuran lebih kecil dan bentuknya kurang

sempurna dibandingkan dengan yang berada di luar tandan (Setyamidjaja 2006).

Warna buah pada tanaman kelapa sawit tergantung varietas dan umurnya. Secara

anatomi, buah kelapa sawit terdari dua bagian. Bagian pertama adalah perikarpium

yang terdiri dari epikarpium dan mesokarpium. Bagian kedua adalah biji yang terdiri

dari endikarpium, endosperm, dan lembaga atau embrio (Suwarto dan Octavianty

2010).

Taksasi produksi merupakan kegiatan menghitung tandan buah atau bunga

betina kelapa sawit yang dilakkukan untuk mrmbuat perkiraan produksi 6 bulan atau

3 bulan yang akan datang bahkan perkiraan produksi yang akan dipanen esok hari.

Untuk dapat menyusun pragnosa produksi harus diketahui perkembangan bunga

betina dan tandan kelapa sawit .

Selama buah kelapa sawit masih muda, yaitu umur 3 – 4 bulan, buah kelapa

sawit tersebut masih berwarna ungu (sesuai dengan varietas dan tipenya). Setelah itu,

Page 5: ITPer minggu ke lima_5.docx

warna kulit buah berubah dari ungu berangsur-angsur menjadi merah kekuning-

kuningan. Pada saat ini, terjadilah proses pembentukan minyak yang intensif pada

daging buah (mesocarp). Butir-butir tersebut mengandung zat warna karoten yang

berwarna jingga (Setyamidjaja 2006).

Page 6: ITPer minggu ke lima_5.docx

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat

Kegiatan praktikum dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan,

Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

pada Senin 18 Maret 2013 dimulai pukul 07.00 hingga 09.00.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah 20 tanaman contoh TM 1

kelapa sawit. Alat yang digunakan, yaitu lembar kerja praktikum dan alat tulis.

Metode Kerja

Setiap kelompok mengamati 20 tanaman contoh TM kelapa sawit. Kondisi

tandan buah dan tandan bunga seluruh tanaman contoh diamati dan dicatat untuk

mengetahui taksasi produksi. Selain itu tandan bunga jantan dan tandan bunga betina

juga diamati untuk mengetahui sex rasio. Selanjutnya, bobot tandan buah segar rata-

rata diperkirakan dengan cara menimbang sampel tandan buah segar. Kemudian

prestasi kerja, taksasi produksi enam bulan, tiga bulan, dan satu bulan dihitung.

Page 7: ITPer minggu ke lima_5.docx

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel PengamatanTaksasiProduksiNo.

Tanaman

Jumlah tandan dengan umur buah setelah seludang terbuka

10 hari 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 5 bulan ♂ ♀

1 4 1 1 - - - 2 6

2 - 7 - 2 - 1 2 10

3 - 2 2 - - - 0 4

4 - 2 1 - - - 1 3

5 4 4 - - - - 4 8

6 1 - - - - - 10 1

7 - 5 1 - - - 3 6

8 2 3 - - - - 7 5

9 6 3 1 - - - 3 4

10 5 5 - - - - 7 10

11 5 3 - - - - 7 8

12 6 1 - - - - 5 7

13 - - 1 - 1 2 1 4

14 - - - - - - 9 0

15 1 1 13 - 1 3 0 19

16 1 2 - 1 1 2 1 7

17 2 - - - - - 12 2

18 - - - - - - 5 0

19 1 2 5 - - - 4 8

20 8 - 2 1 1 - 0 12

Total 46 41 27 4 4 8 83 124

Cara perhitungantaksasiproduksi 3 bulandan 6 bulan :

Taksasi Produksi= Jumlah TandanJumlah Tanaman

x 136 tanaman x Bobot RataanTandan

Page 8: ITPer minggu ke lima_5.docx

TaksasiProduksi 3 bulan

Taksasi Produksi= 16 Tandan20 Tanaman

x136 tanaman /ha x 2.29kg

¿249.152 kg /ha=0.249 ton /h a

TaksasiProduksi 6 bulan

Taksasi Produksi= 124 Tandan20 Tanaman

x136 tanaman /ha x 2.29 kg

¿1930.928 kg /ha=1.930 ton /ha

Taksasi Produksi 1 Bulan

Taksasi Produksi= 8tandan20 tanaman

x136tanaman

hax 2.29 kg=124.576 kg

¿0.124 ton /ha

Penghitungan Angka Kerapatan Panen (AKP)

AKP= Jumla htandan matangJumlah tanaman contoh

×100 %= 820

x 100 %=40 %

Perhitungan Seks Rasio

seksrasio= BungabetinaBunga betina+Bunga jantan

×100%

= 124

124+83 x 100 %

= 59.90 %

Penghitungan Kebutuhan tenaga kerja panen

Kebutuhan tenaga kerja panen = (AxBxCxD)/E

Keterangan : A = Luas ancak yang akan dipanen

B = AKP

C = Rata-rata berat buah

D = Populasi tanaman per hektar

E = Kapasitas panen

Sehingga didapatkan : 30 ha x 0.4 x 2.29 kg x136 tanaman

100 janjang/ HOK=37.37 dibulatkan

menjadi 37 pemanen per hari kerja.

Page 9: ITPer minggu ke lima_5.docx

Pertumbuhan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terus berlangsung

bertambah tinggi selama hidup secara alami hingga umur 135 tahun (seperti yang

tercatat di Kebun Raya Bogor). Pertumbuhan kelapa sawit memiliki sifat-sifat

vegetatif (akar, batang dan daun) dan generative (bunga dan buah) yang khas, serta

fenologi yang kompleks.

Tandan bunga terletak pada ketiak daun, mulai muncul setelah tanaman

berumur satu tahun di lapangan. Bakal bunga terbentuk sekitar 33-34 bulan sebelum

bunga mekar (anthesis), sedangkan pemisahan bunga jantan dan betina terjadi sekitar

14 bulan sebelum anthesis (Breure dan Mendez 1990). Penentuan jenis kelamin

ataupun pemisahan kelamin merupakan proses yang penting dalam rasio seks kelapa

sawit. Rasio seks yang dimaksud merupakan perbandingan antara jumlah bunga

betina dengan seluruh bunga yang diproduksi pada suatu waktu tertentu. Semakin

tinggi rasio seks maka semakin banyak bunga betina, sehingga peluang untuk

mendapatkan produktivitas tanda yang tinggi akan menjadi lebih besar. Pada

praktikum kali ini, seks rasio adalah sebesar 0.40 untuk total 20 tanaman sawit yang

diamati.

Produktivitas kelapa sawit sangat erat kaitannya dengan seks rasio, semakin

tinggi seks rasio dalam artian jumlah bunga betina semakin banyak maka

produktivitas kelapa sawit akan semakin tinggi, hal ini disebabkan karena semakin

banyak bunga betina maka jumlah buah kelapa sawit yang dihasilkan juga akan

semakin tinggi. Walaupun seks rasio berkaitan erat dengan produktivitas kelapa

sawit, namun di satu sisi rasio seks yang tinggi tidak menjamin produktivitas kelapa

sawit yang tinggi, karena bunga betina yang dihasilkan tidak dapat dipastikan akan

menjadi tandan buah yang dapat dipanen. Hal ini dapat terjadi karena adanya

kemungkinan terjadi aborsi bunga betina. Penyebab aborsi adalah karbohidrat yang

kurang untuk perkembangan bunga, kurangnya ketersediaan air, serta pengurangan

daun yang terlalu banyak sehingga tanaman mengalami cekaman (Corley dan Tinker

2003).

Taksasi merupakan kegiatan memperkirakan atau menduga jumlah tanaman

sawit yang dapat dipanen. Taksasi produksi dilakukan untuk memprediksi panen

Page 10: ITPer minggu ke lima_5.docx

setiap tahun. Ada beberapa jenis taksasi, salah satunya adalah taksasi panen

semesteran yang merupakan kegiatan meramalkan produktivitas kebun pada enam

bulan ke depan. Taksasi semesteran digunakan untuk menentukan budget yang harus

dipenuhi oleh setiap divisi. Taksasi produksi digunakan untuk meramalkan produksi

kebun, kebutuhan tenaga kerja panen dan kebutuhan truk pengangkut tandan buah

segar (TBS) (Hasibuan dan Junaedi 2009). Pada praktikum didapatkan nilai taksasi

semesteran sebesar 1.930 ton per hektar.

Lama selisih umur antara tandan bunga atau tandan buah yang satu dengan

tandan bunga atau buah yang umurnya paling berdekatan adalah satu bulan. Hal ini

disebabkan karena dalam satu bulan pembentukan bunga atau buah pada pangkal

tandan kelapa sawit rentangnya adalah dari 1 sampai 2 buah/bunga.

Kerapatan panen adalah sejumlah angka yang menunjukkan tingkat kerapatan

pohon matang panen di dalam suatu areal. Tujuannya untuk mendapatkan satu tandan

yang matang panen.Angka kerapatan panen didapat dengan menghitung jumlah

janjang matang pada pokok yang dijadikan sampel kemudian dibagi jumlah total

pokok yang diamati dan dikalikan persentase 100, maka akan didapatkan angka

kerapatan panen pada blok tersebut (Nurmalisa 2011). Proses pematangan buah

kelapa sawit dapat dilihat dari perubahan warna kulit buahnya. Buah akan berwarna

merah jingga ketika masak. Pada praktikum ini didapatkan nilai AKP sebesar 40%.

Setelah didapatkan angka kerapatan panen (AKP) maka dapat dihitung kebutuhan

tenaga kerja panen kebun kelapa sawit, untuk hasil perhitungan pada praktikum ini

didapatkan angka kebutuhan tenaga kerja panen pada satu blok kebun seluas 30 ha

sebesar 37 pemanen/hari kerja.

Kegiatan praktikum yang meliputi; melakukan taksasi produksi, menghitung

perkiraan hasil panen, menghitung seks rasio, dan menghitung kebutuhan tenaga

kerja panen membutuhkan waktu 38 menit atau 0.63 jam sehingga HOK yang

dibutuhkan untuk 20 pohon yang diamati adalah 0.54 HOK. Populasi dalam satu

hektar berjumlah 136 tanaman sehingga HOK yang dibutuhkan untuk melakukan

pengamatan satu hektar lahan adalah 3.672 HOK.

Page 11: ITPer minggu ke lima_5.docx

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Tingginya produktivitas kelapa sawit dipengaruhi oleh tingginya nilai seks

rasio. Hal lain yang perlu diperhatikan sebelum panen dalam budidaya kelapa sawit

adalah taksasi untuk memperkirakan produktivitas. Selanjutnya menghitung angka

kerapatan panen untuk mengetahui jumlah tandan yang matang panen dan angka

kerapatan panen juga dapat digunakan untuk memperkiran jumlah pekerja panen pada

panen selanjutnya.

Saran

Secara keseluruhan praktikum sudah berjalan dengan cukup baik, hanya saja

dalam pengamatan kriteria buah matang perlu penjelasan lebih lanjut, karena

pengamatan criteria matang panen sangat subjektif.

Page 12: ITPer minggu ke lima_5.docx

DAFTAR PUSTAKA

Breure, C.J and T. Mendez. 1990. The Determination of Bunch Yield Components in

The Development of Inflorescences in Oil Palm (Elaeis guineensis).

Experimental Agriculture. 26: 99-115

Corley, R.H.V and P.B Tinker. 2003. The Oil Palm Fourth Edition. Blackwell

Science Ltd. Oxford. P.541

Hasibuan, M.A.M dan A.Junaedi. 2009. Manajemen Tenaga Kerja Panen Kelapa

Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Mentawak, PT Jambi Agro

Wijaya, Bakrie Sumatera Plantation, Sorolangun, Jambi. Makalah Seminar.

Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian. Institut

Pertanian Bogor.

Lubis, A.U. 1992. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis. Jacq) di Indonesia. Pematang

Siantar (ID) : Pusat Penelitian Perkebunan Marihat-Bandar Kuala.

Nurmalisa, M. 2011. Pengelolaan Panen Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis

Jacq.) di Sungai Bahaur Estate PT Bumitama Gunajaya Agro, Kotawaringin

Timur, Kalimantan Tengah. Skripsi. Departemen Agronomi dan

Hortikultura. Institut Pertanian Bogor. 85 hal.

Setyamidjaja, djoehana. 2006. Kelapa Sawit: Teknik Budidaya, Panen, dan

Pengolahan. Yogyakarta: Kanisus.

Sunarko. 2007. Petunjuk Praktis Budi Daya dan Pengolahan Kelapa Sawit. Jakarta

(ID) : Agromedia Pustaka.

Suwarto, Octavianty Y. 2010. Budidaya 12 Tanaman Perkebunan Unggulan. Jakarta:

Penebar Swadaya.

Page 13: ITPer minggu ke lima_5.docx

LAMPIRAN

Gambar 1. Tandan berumur 1 bulan Gambar 2. Tandan berumur 2 bulan

Gambar 3. Bunga anthesis berumur 10 hari Gambar 4. Tandan berumur 3 bulan

Gambar 5. Tandan berumur 5 bulan Gambar 6. Tandan berumur 4 bulan

Page 14: ITPer minggu ke lima_5.docx

Gambar 7. Bunga Jantan Gambar 8. Bunga Jantan

kemungkinan terkena jamur

Page 15: ITPer minggu ke lima_5.docx

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM ILMU TANAMAN PERKEBUNAN

MATERI ke 3 : MORFOLOGI BUNGA-BUAH DAN TAKSASI

PRODUKSI KELAPA SAWIT

LOKASI : KEBUN PERCOBAAN CIKABAYAN

HARI/TANGGAL : Senin, 18 Maret 2013

KELOMPOK PRAKTIKUM : A6

No

.

Nama NRP TandaTangan Keterangan

1. Ramdana A24100140

2. Fanny Sukma A24100052

3. YulisdaEka W. A24100189

4. Amanda Sari W. A24100050

5. RizkyParamitaSasti A24100151

6. Iskandar Zulkarnaen A24100023

LEMBAR PENGAMATAN

Form pengamatantaksasiproduksi

No.

Tanaman

Jumlah tandan dengan umur buah setelah seludang terbuka

10 hari 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 5 bulan ♂ ♀

1 4 1 1 - - - 2 6

2 - 7 - 2 - 1 2 10

3 - 2 2 - - - 0 4

4 - 2 1 - - - 1 3

5 4 4 - - - - 4 8

6 1 - - - - - 10 1

7 - 5 1 - - - 3 6

8 2 3 - - - - 7 5

9 6 3 1 - - - 3 4

10 5 5 - - - - 7 10

11 5 3 - - - - 7 8

Page 16: ITPer minggu ke lima_5.docx

12 6 1 - - - - 5 7

13 - - 1 - 1 2 1 4

14 - - - - - - 9 0

15 1 1 13 - 1 3 0 19

16 1 2 - 1 1 2 1 7

17 2 - - - - - 12 2

18 - - - - - - 5 0

19 1 2 5 - - - 4 8

20 8 - 2 1 1 - 0 12

Total 46 41 27 4 4 8 83 124

HASIL KEGIATAN :

1. Waktu kerja : 38 menit = 0.63 jam

2. Perhitungan HOK (1 HOK = 1 orang dengan 7 jam kerja) = 0.63 jam x 6 orang x

(1 HOK/7 jam) = 0.54 HOK

3. HOK yang dibutuhkan untuk 1 ha : 13620

x 0,54=3.672 HOK /h a

JAWABAN PERTANYAAN:

1. Seks rasio adalah perbandingan antara jumlah bunga betina dengan seluruh bunga

yang diproduksi pada suatu waktu tertentu

2. seksrasio= BungabetinaBunga betina+Bunga jantan

×100%

= 124

124+83 x 100 %

= 59.90 %3. Lama selisih umur antara tandan bunga atau tandan buah yang satu dengan tandan

bunga atau buah yang umurnya paling berdekatan adalah satu bulan

Page 17: ITPer minggu ke lima_5.docx

4. semakin tinggi seks rasio dalam artian jumlah bunga betina semakin banyak maka

produktivitas kelapa sawit akan semakin tinggi

5.

AKP= Jumlah tandan matangJumlah tanaman contoh

×100 %= 820

x100 %=40 %

6. Kebutuhan tenaga kerja panen = (AxBxCxD)/E

Keterangan : A = Luas ancak yang akan dipanen

B = AKP

C = Rata-rata berat buah

D = Populasi tanaman per hektar

E = Kapasitas panen

Sehingga didapatkan : 30 ha x 0.4 x 2.29 kg x136 tanaman

100 janjang/ HOK=37.37 dibulatkan

menjadi 37 pemanen per hari kerja.

METODE PELAKSANAAN :

Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah 20 tanaman contoh TM 1.

Setiap kelompok mengamati 20 tanaman contoh TM kelapa sawit. Kondisi tandan

buah dan tandan bunga seluruh tanaman contoh diamati dan dicatat untuk mengetahui

taksasi produksi. Selain itu tandan bunga jantan dan tandan bunga betina juga diamati

untuk mengetahui sex rasio. Selanjutnya, bobot tandan buah segar rata-rata

diperkirakan dengan cara menimbang sampel tandan buah segar. Kemudian prestasi

kerja, taksasi produksi enam bulan, tiga bulan, dan satu bulan dihitung.

Diperiksa oleh :

Pembimbing/AsistenPraktikum