ItrakonazolItrakonazol tersedia dalam bentuk oral dan intravena, dan digunakan pada dosis 100-400mg/hari. Absorpsinya meningkat dengan makanan dan pH lambung yang rendah. Seperti azol lain yang larut-lipid, itrakonazole berinteraksi dengan enzim mikrosomal hati, meskipun derajat lebih rendah daripada ketokonazole. Suatu interaksi obat yang penting adalah berupa penurunan bioavailabelitas itrakonazole ketika digunakan bersama dengan rifamisin (rifampin,rifabutin,rifapentin). Itrakonazol tidak mempengaruhi sintesis steroid mamalia, dan efeknya pada metabolism obat lai yang dibersihkan oleh hati lebih kecil daripada efek yang ditimbulkan oleh ketokonazole. Meskipun itrakonazole memperlihatkan aktivitas anti jamur yang kuat, efektivitasnya dapat dibatasi oleh rendahnya bioavailabelitasnya. Formulasi yang terbaru, termasuk sedian cairan oral dan intravena, menggunakan siklodekstran sebagai molekul karir untuk meningkatkan kelarutan dan bioavailabelitasnya. Seperti ketokonazole, penetrasi itrakonazol kedalam cairan serebrospinal berjalan dengan buruk. Itrakonazole merupakan azol pilihan untuk terapi penyakit akibat jamur dimorfik histoplasma, blastomises, dan sporotriks. Itakonazole memiliki aktivitas terhadap spesies aspergillus, tetapi obat ini telah digantikan oleh vorikonazole sebagai azol pilihan untuk aspergillosis. Itrakonazole digunakan secara luas dalam terapi dermatofitosis dan onikomikosis.