2
LAPORAN PENDAHULUAN Penyusunan Grand Design Intelegent Transport System Kota Yogyakarta PT. Kala Prana Konsultan III - 51 Tabel 3.5 Tingkat Pelayanan Persimpangan Tingkat Pelayanan Tundaan (de/smp) Keterangan A < 5 Baik Sekali B 5,1 – 15 Baik C 15,1 – 25 Sedang D 25,1 – 40 Kurang E 40,1 – 60 Buruk F >60 Buruk Sekali 3. Analisis Pemanfaatan ITS Setelah didapatkan kondisi lalu lintas eksisting untuk semua koridor, maka proses selanjutnya adalah analisis penerapan sistem ITS. Terlebih dahulu perlu diberikan alternatif sistem ITS yang ada, baik sistem yang lama maupun sistem ITS yang baru dikembangkan di negara lain. Pemilihan sistem ITS ini harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi Tugas setelah mendapatkan masukan – masukan dari konsultan berupa perbandingan kelebihan dan kelemahan masing-masing sistem ITS yang ada. Langkah selanjutnya adalah pembuatan model sistem pengendali sinyal terkoordinasi untuk tiap koridor terpilih yang akan memberikan output (keluaran) berupa optimalisasi waktu offset, waktu siklus dan waktu hijau tiap simpang. Dengan langkah optimalisasi yang dilaksanakan pada pembangunan model sistem pengendali sinyal terkoordinasi diharapkan mampu memberikan perbaikan kinerja dari tiap ruas jalan dan persimpangan pada wilayah studi. Adapun metodologi untuk tahap analisis penerapan ITS ini dapat ditunjukkan pada Gambar 3.10 dibawah ini.

ITS BAB 3 35

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ITS BAB 3 35

Citation preview

  • LAPORAN PENDAHULUAN

    Penyusunan Grand Design Intelegent Transport System Kota Yogyakarta

    PT. Kala Prana Konsultan

    III - 51

    Tabel 3.5 Tingkat Pelayanan Persimpangan

    Tingkat Pelayanan

    Tundaan (de/smp) Keterangan

    A < 5 Baik Sekali B 5,1 15 Baik C 15,1 25 Sedang D 25,1 40 Kurang E 40,1 60 Buruk F >60 Buruk Sekali

    3. Analisis Pemanfaatan ITS Setelah didapatkan kondisi lalu lintas eksisting untuk semua koridor, maka proses selanjutnya adalah analisis penerapan sistem ITS. Terlebih dahulu perlu diberikan alternatif sistem ITS yang ada, baik sistem yang lama maupun sistem ITS yang baru dikembangkan di negara lain. Pemilihan sistem ITS ini harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi Tugas setelah mendapatkan masukan masukan dari konsultan berupa perbandingan kelebihan dan kelemahan masing-masing sistem ITS yang ada. Langkah selanjutnya adalah pembuatan model sistem pengendali sinyal terkoordinasi untuk tiap koridor terpilih yang akan memberikan output (keluaran) berupa optimalisasi waktu offset, waktu siklus dan waktu hijau tiap simpang. Dengan langkah optimalisasi yang dilaksanakan pada pembangunan model sistem pengendali sinyal terkoordinasi diharapkan mampu memberikan perbaikan kinerja dari tiap ruas jalan dan persimpangan pada wilayah studi. Adapun metodologi untuk tahap analisis penerapan ITS ini dapat ditunjukkan pada Gambar 3.10 dibawah ini.

  • LAPORAN PENDAHULUAN

    Penyusunan Grand Design Intelegent Transport System Kota Yogyakarta

    PT. Kala Prana Konsultan

    III - 52

    Gambar 3.10 Diagram Alir Tahap Analisis Penerapan ITS

    D. Tahap Penyusunan Rekomendasi Setelah dilakukannya proses analisis data dan identifikasi berbagai masalah yang ada, serta dengan berdasarkan rekomendasi dan masukan dari pihak-pihak terkait, maka dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut :

    1) Spesifikasin teknis perangkat ITS yang akan digunakan di wilayah Kota Yogyakarta.

    2) Menetapkan estimasi rencana anggaran dan biaya penerapan ITS di Kota Yogyakarta.