ITS Undergraduate 10397 Paper

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 ITS Undergraduate 10397 Paper

    1/8

    Proceeding Tugas Akhir Semester Gasal 2009/2010

    1

    SISTEM MONITORING HIDROLOGIREAL TIMEDENGAN

    MENGGUNAKAN WIRELESSDATA LOGGERUNTUK

    PENGENDALIAN PINTU AIR PADA DAERAH RAWAN BANJIR

    Aan Nurochman

    Jurusan Teknik Elektro,

    Institut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya

    E-mail: [email protected]

    Banjir adalah bencana alam yang dampaknya sangat

    merugikan kehidupan manusia. Bencana ini setiap

    tahunnya sering membuat kelompok masyarakat yang

    tinggal di daerah aliran sungai merasa tidak tenang.

    Selama ini pengukuran untuk mendapatkan data terkini

    mengenai kondisi sungai dilakukan secara manual, yaitu

    dengan cara mengukur dan mencatat secara langsung

    ketinggian air dan data curah hujan, Sehingga data yangdidapat hanya pada saat dilakukan pengukuran. Oleh

    karena itu dibutuhkan suatu sistem monitoring hidrologi

    yang mampu memonitor dan mengolah data yang ada

    secara real time.

    Teknik yang digunakan yaitu mengolah parameter-

    parameter yang bisa mempengaruhi peningkatan debit air

    sungai yaitu ketinggian air dan curah hujan di hulu

    sungai. Data yang diperoleh disimpan ke sistem data

    logger, kemudian dikirim lagi secara wireless dengan

    menggunakan gelombang radio ke komputer data kolektor

    sehingga didapatkan hasil monitoring berupa kondisi

    terkini pada catchment area (daerah pantau) tertentu.

    Setelah itu dari komputer data kolektor, data dikirim ke

    komputer data server yang kemudian diolah bersama data

    dari daerah pantau lainnya. Jika hasil monitoring

    menunjukkan kondisi yang memungkinkan terjadinya

    banjir maka ada sebuah sistem alert berupa sirine dan

    respon kontrol untuk buka-tutup pada pintu-pintu

    air.Dengan sistem seperti ini diharapkan langkah

    antisipasi dini terhadap banjir bisa dilakukan dengan

    secepat mungkin.

    Pada transmitter pengujian dilakukan selama satu

    jam, penyimpanan dilakukan tiap satu menit serta

    pengiriman dilakukan setiap 2 menit didapatkan hasil

    eror pengiriman sebesar 6,67% hal ini terjadi karena

    gangguan pada frekuensi wireless. dengan menggunakan

    media wireless yang lebih baik eror ini bisa di reduksi.

    Sedangkan pada sensor curah hujan didapatkan eror

    sebesar 5,4% , disebabkan karena faktor mekanik. pada

    sensor ketinggian terjadi eror sebesar 1,87% . pada

    sensor ini didapatkan hasil yang lebih baik , walaupun

    masih ada kesalahan.

    Kata kunci : Banjir, Sistem monitoring, pengendalian

    pintu air

    1. PENDAHULUAN

    1.1

    Latar Belakang Masalah

    Banjir merupakan kejadian alam dimana palung

    sungai tidak dapat menampung air dari curah hujan yang

    terjadi. Fenomena ini berubah menjadi bencana alam

    ketika manusia mulai terancam dam mengalami kerugian,

    baik itu kerugian korban jiwa baik material maupun non

    material[1]. Kerugian yang cukup besar dikarenakan

    masih kovensionalnya sistem pemantau dan peringatan

    dini akan bencana banjir. Segala upaya sudah dilakukan,

    salah satunya adalah membangun sisstem peringatan diniyang menggunakan transmisi data melalui SMS (Short

    Message service)[2]. Dari beberapa analisa yang ada,keandalan sistem yang telah dibangun ini mempunyai

    banyak kelemahan antara lain sistem masih berada pada

    secondlayerdalam arti masih tergantung pada keandalan

    provider penyedia layanan jaringan. Seharusnya sistem

    yang digunakan sebagai monitoring untuk acuan

    pengontrolan pintu air berada pada first layer atau

    mandiri. Kelemahan yang kedua yaitu tidak real time,

    padahal untuk sistem yang tingkat urgensinya tinggi

    seperti ini sangat memerlukan data yang cepat dan tepat,

    karena berkaitan dengan reaksi kontrol yang imbasnya

    pada kehidupan masyarakat setempat[3].

    Pemantauan pada hulu sungai adalah langkah awal

    untuk mengetaui gejala datangnya banjir sehinggaantisipasi dini bisa diambil untuk memperkecil angka

    kerugian maupun korban jiwa[4]. Pada tugas akhir ini

    akan dirancang sebuah sistem monitoring hidrologi

    menggunakan wireless data logger yang berbasis sensor

    network untuk memperbaiki sistem yang ada sekarang

    berdasarkan analisa yang telah dilakukan. Hasil

    pengolahan data dari monitoring tersebut akan dijadikan

    referensi untuk buka tutup pintu air. Metodologi yang

    digunakan adalah sensor curah hujan (rain gauge) dan

    pendeteksi level air atau disebut automatic water level

    record (AWLR) dipasang pada beberapa catchment area

    (area pantau) yang telah ditentukan. Hasil pembacaan

    sensor tersebut akan disimpan pada sistem data logger

    dan ditransmisikan melalui gelombang radio ke komputer

    data kolektor[5]. Dari komputer data kolektor di masing-

    masing area pantau akan dikirim ulang melalui jaringan

    komputer ke sistem data pusat.

    Pengolahan data dari semua area pantau dilakukan

    ketika semua sudah terkumpul di sistem data pusat. Hasil

    dari pengolahan ini digunakan untuk memprediksi

    peningkatan volume air yang akan datang sehingga bisa

    dijadikan acuan untuk buka tutup pintu. Dengan demikian

    kuantitas air bisa diatur lebih ini dan potensi banjir bisa

    diminimalisasi. Selain itu jika kuantitas air yang akan tiba

    melampaui ambang batas yang ditentukan maka sistem

    alertakan berbunyi di setiap sektor rawan banjir.

  • 7/23/2019 ITS Undergraduate 10397 Paper

    2/8

    Dengan adanya sisem ini dihar

    terhadap bahaya banjir dapat dila

    sehingga dapat meminimalisasi kerugditimbulkan olehnya.

    2. TORI PENUNJANG

    2.1 Transduser Ultrasonik

    Gelombang ultrasonik dapat dib

    memberikan getaran pada kristal piezpiezo-ceramicmemiliki sifat-sifat meka

    a. Akan bergetar secara mekanis

    potensial pada kedua sisinya.

    b. Akan menimbulkan beda pote

    sisinya bila diberikan getaran mekaDari sifat-sifatpiezo-ceramicdi atas m

    dapat berfungsi sebagai sumber yang d

    gelombang ultrasonik dan juga dapat

    penerima gelombang ultrasonik

    Gambar 2. 1 Transduser Ult

    2.2 Sensor Curah Hujan

    Hujanadalah peristiwa turunny

    kristal-kristal es dari awan sampai ke

    Curah hujan merupakan ketinggian

    terkumpul dalam tempat yang datar, ti

    meresap, dan tidak mengalir. Berikskema pengukur curah hujan manual.

    Gambar 2. 2 Sensor curah h

    2.3 Modulasi FSK(Frequency Shift KModulasi FSK Biner (yang leb

    sebagai FSK) adalah salah satu tekndigunakan untuk mengirim informas

    digital. Data ditransmisikan dengan

    biner ke frekuensi. Salah satu frekuens

    frekuensi mark dan satu lagi didesain

    space. FSK dapat ditransmisikan sec

    markdan space memiliki fase yang tetmembuat sinyal FSK dengan men-swit

    oscillator yang memiliki frekue

    menghasilkan mark dan space

    modulasinya dapat dilihat pada Gambar

    Proceeding Tugas Akh

    2

    apkan pencagahan

    ukan lebih dini

    ian-kerugian yang

    angkitkan dengan

    -ceramic. Kristalnis antara lain :

    bila diberi beda

    sial pada kedua

    niska kristal tersebut

    apat menghasilkan

    berfungsi sebagai

    rasonik

    titik-titik air atau

    permukaan tanah.

    air hujan yang

    ak menguap, tidak

    t adalah gambar

    jan [9]

    eying) Binerih sering disebut

    ik modulasi yangi antar peralatan

    mengubah bentuk

    i didesain sebagai

    sebagai frekuensi

    ra koheren, yaitu

    ap. Hal seperti ini

    h antara dua buah

    si tetap untuk

    rekuensi. Sinyal

    2.3.

    Gambar 2. 3 Si

    2.4 Basis Data

    Basis data (databa

    terintegrasi dengan ukura

    khusus menjelaskan akbeberapa organisasi yan

    Secara sederhana databa

    suatu pengorganisasia

    komputeryang meungkinmudah dan cepat. Dalam

    mencakup pemerolehandata, seperti menambah d

    Gambar konfigurasi bas

    dapat dilihat sepe

    Gambar 2.4 korelasi data

    3. PERANCANGAN DA

    3.1 Konfigurasi sistemSecara garis bes

    terdiri dari blok transmi

    human interface dan mini

    1. Blok transmitter

    pemancar dan p

    rangkaian sensor

    mikrokontroler ATdan bagian PTT (P

    talky.

    2.

    Bagian receiverterbagian komunikasi

    3.

    Bagian penampun

    menggunakan Mydata dari kompute

    sebelumnya.

    4. bagian human i

    informasi yang a

    menampilkannya

    menggunakan PHP

    5.

    Bagian terakhir be

    air yang terdiri dari

    serta komunikasi

    sirine sebagai siste

    r Semester Gasal 2009/2010

    yal modulasi FS [14]

    se) adalah sekumpulan data

    yang sangat besar, yang secara

    tifitas-aktifitas dari satu atausatu sama lain saling terkait.

    se dapat diungkapkan sebagai

    data dengan bantuan

    kan data dapat diakses denganhal ini pengertian akses dapat

    data maupun pemanipulasiann menghapus.

    is data pada jaringan computer

    rti gambar di bawah ini.

    basedengan sistem aplikasi lain

    N PEMBUATAN ALAT

    ar perancangan perangkat kerastter, receiver, penampung data,

    plantpintu air.

    terdiri dari bagian rangkaian

    nerima tranduser ultrasonik,

    curah hujan, minimum system

    mega 162, bagian modem FSKush To Talk) serta sebuah handy

    iri dari bagian modem FSK danserial RS 232.

    data berupa sistem basis data

    QL yang menampung semuadata kolektor atau rangkaian

    terface berfungsi mengolah

    a pada database server dan

    sesuai dengan kebutuhan

    (Hypertext Preprocessor).

    upa pengontrol mini plantpintu

    minimum system AT mega 162

    S 232, driver motor DC dan

    peringatan dini.

  • 7/23/2019 ITS Undergraduate 10397 Paper

    3/8

    Proceeding Tugas Akhir Semester Gasal 2009/2010

    3

    Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

    3.2 Perancangan Perangkat Keras

    3.2.1Tranduser Ultrasonik sebagai AWLR

    Pemancar gelombang ultrasonik ini dibuat untuk

    memperkuat daya pancar sinyal kotak sebesar 40 kHz

    yang dibangkitkan oleh mikrokontroler. Untuk itu yang

    perlu dipertimbangkan adalah bagaimana memperbesar

    level tegangan dan arusnya karena daya adalah perkalian

    arus dan tegangan . Dalam rangkaian ini digunakan satu

    IC Max 232, karena hanya membutuhkan tegangan supply+5V, namun bisa menghasilkan tegangan output yang

    dapat mencapai Vpp sebesar 18 V. Sinyal yang telah

    dikuatkan dapat dilihat pada Gambar 3.2.

    Saat gelombang ultrasonik dikirim oleh

    pemancar, penerima ultrasonik siap untuk menerima

    gelombang ultrasonik yang telah dipantulkan oleh benda

    dan jika penerima menerima gelombang ultrasonik,

    tranduser akan mengubah gelombang ultrasonik menjadi

    sinyal sinus. Sinyal sinus yang diterima tranduser

    penerima sangatlah kecil maka dikuatkan oleh rangkaian

    amplifier.

    Gambar 3. 1 Sinyal kotak 40 KHz yang telah dikuatkanSinyal Ultrasonik yang diterima oleh receiver

    sebelum dikuatkan memiliki tegangan Vpp 56 mV, Tetapi

    setelah masuk ke rangkaian penguat, sinyal memiliki

    tegangan Vpp 2,04 V.

    Gambar 3.3 diatas merupakan sinyal Transmiter (atas) danReceiver (bawah).

    Terlihat adanya selang waktu antara kedua sinyal tersebut.

    Selang waktu itulah yang akan dihitung untuk

    menentukan jarak terhadap benda. Kemudian dihitung

    untuk menentukan ketinggian air.

    3.2.2 Sensor Curah Hujan

    (Rain Gauge)

    Sensor curah hujan pada hakekatnya adalah

    mengukur banyaknya hujan yang turun kebumi pada suatu

    daerah tiap satuan waktu tertentu. Curah hujan sebesar 1

    mm artinya adalah tinggi air hujan yang terukur

    setinggi 1 mm pada daerah seluas 1 m2 (meter persegi).Artinya banyaknya air hujan yang turun dengan ukuran

    1 mm adalah 1 mm x 1 m2= 0,001 m

    3atau 1 liter.

    Gambar 3.4 sensor curah hujan dengan model jungkat-jungkit (Tipping bucket) [9]

    3.2.3 Real Time Clock (RTC)

    Bagian RTC ini berfungsi membangkitkan sinyal

    waktu. Didalam IC RTC DS1307 sudah terdapat system

    yang membangkitkan sinyal waktu yang berupa detik,

    menit, jam, tanggal, bulan dan tahun Skema rangkaian

    dari RTC ini bisa dilihat pada gambar 3.6 di bawah ini.

    Gambar 3.6 Skema rangkaianReal Time ClockDS1307

    3.2.4 EEPROM untuk Data Logger

    Data logger berupa EEPROM yang menggunakan IC

    AT24C128 yang proses menyimpan dan membacanya

    bisa diakses melalui komunikasi I2C dengan memberikansinyal control terhadad alamat-alamat yang menyusunnya.

    Gambar dari rangkian data logger AT24C128 dapat

    dilihat seperti gambar 3.7 dibawah ini.

  • 7/23/2019 ITS Undergraduate 10397 Paper

    4/8

    Proceeding Tugas Akhir Semester Gasal 2009/2010

    4

    Gambar 3.7 Skema Rangkaian Data Logger AT24C428

    3.2.5 Bagian Modulasi FSK

    Bagian modulasi FSK berupa rangkaian modulator

    FSK-FM yang merupakan aplikasi dari single chip FSK

    modemTCM 3105. Skema rangkaian modulatorFSK-FM

    ini dapat dilihat pada gambar 3.8.

    Gambar 3. 8 Skema rangkaian modulatorFSK-FM TCM

    3105

    Rangkaian modulator ini menggunakan baudrate

    maksimum 1200 bps, yang merepresentasikan mark

    dengan frekuensi 1300Hz, dan space2100Hz.

    3.2.6 Bagian PTT (push-to-talk)

    PTT digunakan untuk menyalakan pemancar FM

    pada proses pengiriman data, sehingga pemancar FM

    tidak dinyalakan secara terus menerus dan menghemat

    daya yang digunakan. Skema rangkaian PTT ditunjukkan

    pada gambar 3.9.

    Gambar 3.9 Skema Rangkaian PPT

    3.2.7 BlokReceiverBagian receiver berupa rangkaian demodulator FSK

    dan rangkaian komunikasi serial RS 232. Skema

    rangkaian bagian receiver ditunjukkan Gambar 3.10

    berikut ini :

    Gambar 3.11 Skema Rangkaian Receiver

    3.2.8 PengontrolMini plantpintu airBagian ini digunakan untuk mengatur perputaran

    motor berdasaraka sinyal kontrol yang masuk. Skematiklengkap dari rangkaian driver motor yang digunakan

    dapat dilihat pada gambar 3.13 dibawah ini.

    Gambar 3.13 RangkaianDrivermotor DC

    3.3 Perancangan Perangkat Lunak

    Perancangan perangkat lunak ada dua bagian,

    yaitu perancangan perangkat lunak mikrokontroler dan

    perancangan perangkat lunak komputer. Perancangan

    perangkat lunak mikrokontroler menggunakan bahasa

    pemrograman C dengan Code Vision AVR C Compiler.

    Sedangkan perangkat lunak pada komputer menggunakan

    Borland Delphi 7.0 dan PHP.

    3.3.1 Perancangan Pada Rangkaian Transmisi

    Deskripsi program utama perangkat lunak

    mikrokontroler tampak padaflowchart pada Gambar 3.17.

    Gambar 3. 17 Flowchartperangkat

    lunak Mikrokontroler

  • 7/23/2019 ITS Undergraduate 10397 Paper

    5/8

    Proceeding Tugas Akhir Semester Gasal 2009/2010

    5

    3.3.2 Perancangan Perangkat Lunak Pada

    Komputer Data kolektor

    Bagian ini mengontrol data yang masuk danmengecek apakah data yang masuk itu benar-benar data

    yang diharapkan. Ketika ada data masuk maka software

    akan melihat header dan footer dari data paket yang

    dikirim. Jika cocok maka data itu langsung di teruskan kedata base pada computer server sedangkan jika salah

    maka software akan menolaknya sampai data yang

    diterima header danfooter sesuai yang ditentukan

    3.3.3 Perancangan Sistem Database dan Human

    interfaceData yang sudah tersimpan dalam database

    komputer server kemudian diolah dan ditampilkan sesuai

    dengan kebutuhan. Dalam hal ini adalah untuk

    pemantauan-pemantauan sensor yang dipasang

    dilapangan. Pada perancangan software untuk human

    interface ini diharapkan setiap titik dari daerah yang

    dipantau dapat diakses datanya secara langsung baik dataketinggian sungai maupun data curah hujannya tinggak

    mengeklik pada setiap titik tersebut.

    3.3.4 Perancangan Kontrol untuk komputerserverHasil dari pengolahan data sensor yang ada pada data

    base menjadi referensi untuk menghasilkan sinyal kontrolbagi mini plant pintu air. Pada perancangan kontrol

    ini,data yang diolah diterjemahkan dalam 3 tahap kontrol.

    Yang pertama tahap normal artinya pintu tidak perlu

    dibuka atau pintu yang semula terbuka harus ditutup

    secara penuh. Tahap yang kedua adalah siaga 1 artinya

    pintu harus buka pada . tahap selanjutnya adalah kritis

    dengan indikasi pintu dibuka penuh. Dimana dalamperencanaan control ini masing-masing kondisi diwakili

    oleh satu karakter yang dikirim secara serial ke mini plant

    pintu air

    4. Pengujian Alat

    4.1

    Sensor Curah Hujan

    Merupakan alat untuk mengukur jumlah curah

    hujan yang turun kepermukaan tanah per satuan luas.

    Satuan curah hujan yang umumnya dipakai oleh BMKG

    (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) adalahmillimeter (mm). Jadi jumlah curah hujan yang diukur,

    sebenarnya adalah tebalnya atau tingginya permukaan air

    hujan yang menutupi suatu daerah luasan di permukaan

    bumi / tanah. Curah hujan satu millimeter, artinya dalam

    luasan satu meter persegi pada tempat yang datar

    tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampungair sebanyak satu liter atau 1000 ml. Gambar sensor curah

    hujan yang dirancang bisa dilihat pada gambar dibawah

    ini.

    Gambar 4.3 Alat pengukur curah hujan

    Pengujian pada alat ini adalah dengan menuangkan

    air sebanyak 0,5 liter ke corong tadah hujan. Data hassilpengujian dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini.

    Tabel 4.1 Pengujian alat pengukur curah hujan

    Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa eror rata-rata

    dalam 20 kali pengujian adalah 5,4%. Hal itu terjadi

    karena adanya rugi-rugi mekanik pada alat yang dibuat.

    Secara grafik fluktuasi eror dapat dilihat pada gambar 4.2

    dibawah ini.

    Gambar 4.2 Grafik fluktuasi eror curah hujan

    4.2 Sensor Ketinggian

    Pengujian tranduser ultrasonik untuk mengukur jarak

    dilakukan dengan meletakkan tranduser ultrasonik

    berhadapan dengan benda berupa kubus dengan

    permukaan yang rata. Dari hasil pengujian tersebut,

    tranduser memiliki jarak ukur minimum sejauh 10 cm dan

    jarak maksimum sejauh 100 cm. Hasil pengujiantranduser ultrasonic bisa dilihat pada tabel 4.2.

  • 7/23/2019 ITS Undergraduate 10397 Paper

    6/8

    Proceeding Tugas Akhir Semester Gasal 2009/2010

    6

    Tabel 4.2 Pengujian Tranduser ultrasonik

    Dari tabel diatas dapat kita hitung eror rata-rata dari

    18 kali pengujian yaitu sebesar 1.87%. Fluktuasi eror dari

    tranduser ultrasonic dapat dilihat pada gambar 4.9 di

    bawah ini.

    Gambar 4.9 Grafik Eror pada tranduser ultrasonik

    Dari data tersebut dapat dilihat bahwa Ultrasonik

    mampu mengukur jarak dengan ketelitian yang baik,

    walaupun masih ada kesalahan.

    4.3

    Modulasi frekuensi sebelum transmisi wirelessPada bagian ini pengujian dilakukan selama 1 jam

    dengan menggunakan media wireless. Sehingga pada

    pengujian ini terdapat 30 record data. Terdapat beberapa

    error pada pengiriman, data menit ke 2 dan 6 tidakditerima oleh komputer. Error yang terjadi sebesar 6,67%. Sedangkan error pada menit ke 2 dan 6 bisa

    disebabkan gangguan pada frekuensi handy Talkie yang

    digunakan.

    4.4

    Rangkaian Demodulasi

    Pengujian rangkaian demodulator dilakukan denganmemberi input sinyal sinusoidal dengan frekuensi yang

    bebeda, dimulai dengan frekuensi rendah dan terus

    dinaikkan. Hasil pengujian rangkaian demodulator ini

    dapat dilihat pada tabel 4.3. Pada pengujian rangkaian

    demodulator ini menggunakan sinyal yang memiliki

    tegangan Vpp= 520 mV dengan variasi frekuensi antara

    300 2900 Hz. Rangkaian demodulator memiliki output

    yang tidak stabil ketika diberikan input sinyal dengan

    frekuensi kurang dari 900 Hz dan pada frekuensi 1700 Hz.Rangkaian ini memiliki output5 Volt ( logika 1 ) ketika

    diberikan sinyal inputdengan frekuensi antara 900 1600

    Hz dan memiliki output 0 Volt ( logika 0 ) ketika

    diberikan sinyal input dengan frekuensi antara 1800 2900 Hz.

    Tabel 4. 1 Hasil pengujian rangkaian demodulator

    Pengujian berikutnya yaitu enghubungkan output

    rangkaian modulator ke input rangkaian demodulator.

    Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan sinyalinput dengan sinyal output. Input rangkaian modulator

    diberi inputdari pin TX mikrokontroler

    .

    4.5

    Komunikasi Serial RS 232

    Data yang dikirim melalui wireless kemudian di

    kirim ulang ke komputer melalui komunikasi serial RS232. Pengujian dilakukan dengan membandingkan antara

    data yang dikirim dengan data yang diterima. Transmitter

    mengirim 5 data yang sama dalam satu kali pengiriman.

    Hal ini dilakukan untuk memperkecil kemungkinan

    kehilangan kondisi. Pada pengujian didapatkan beberapa

    kali data yang diterima hanya 3 atau 4 data saja hal ini

    dikarenakan dalam proses transmisi ada kemungkinansatu paket data terkena noise sehingga receiver menolak

    data tersebut. Data yang masuk dapat dilihat pada

    interface yang dibuat dengan menggunakansofware

    delphi seperti pada gambar 4.15 dibawah ini.

    Gambar 4.15 Tampilan data input dengan delphi

    4.5 Tampilan web basesistem monitoring hidrologi

    Gambar 4.18 Tampilan halaman muka

  • 7/23/2019 ITS Undergraduate 10397 Paper

    7/8

    Proceeding Tugas Akhir Semester Gasal 2009/2010

    7

    Pada halaman mukadapat diperoleh informasi berupa

    lokasi-lokasi dimana tebaran sensor dipasang yaitu berupa

    titik-titik yang berwarna biru. Dari titik titik tersebut bisasecara langsung di klik untuk mendapatkan informasi

    berupa ketinggian muka air dan curah hujan pada daerah

    tersebut.

    4.6

    Panel KontrolMini PlantPintu AirData yang masuk ke data base kemudian diolah dan

    menjadi referensi kontrol pada mini plant pintu air. Dalam

    pengontrolannya dibagi menjadi 5 level yang masing

    masing mengindikasikan suatu keadaan tertentu

    berdasarkan hasil pembacaan sensor dilapangan. Semua

    parameter kontrol ditampilkan dalam aplikasi panelkontrol pintu air yang dapat dilihat pada gambar 4.20.

    pada panel kontrol tersebut juga ditampilkan hasil analisa

    dari semua daerah pantau dalam bentuk grafik dan angka.

    Untuk lebih jelasnya ada pada gambar dibawah ini.

    Gambar 4.20 Tampilan panel kontrol pintu air

    4.7

    RealisasiMini plantpintu Air

    Gambar 4.21 Realisasi Miniplant pintu Air

    Sinyal kontrol dari Komputer server kemudian dieksekusi oleh mikrokontroler untuk menggendalikan

    driver motor. Putaran motor selalu dihitung oleh rotary

    encoder yang hasil hitungannya dijadikan referensi untukpembagian level buka-tutup pintu air. Dengan begitu buka

    tutup pintu air memiliki beberapa kondisi berdasarkan

    hitungan rotary encoder.

    5. PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Pembuatan data Sistem monitoring hidrologi real

    time pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan

    penyimpanan data sensor setiap 1 menit dan pengiriman

    ke komputer setiap 2 menit. Pengiriman data dilakukan

    dengan menggunakan Handy Talkie. Delay pengiriman

    antara data yang satu dengan yang kedua harus tepat,

    karena penggunaan delay pada pengiriman data

    transmitter yang kurang tepat dapat menyebabkan

    kesalahan pembacaan pada hyper terminal komputer.

    Oleh karena itu dalam satu kali transmisi dikirim 5 data

    yang sama untuk memper kecil kesalahan tersebut.Data yang disimpan pada data logger didapatkan

    dari sensor yang digunakan, yaitu Sensor Curah hujan dan

    ketinggian air. Pengujian dari sensor tersebut didapatkan

    bahwa Curah hujan memiliki error rata - rata sebesar

    5.4%. Error ini terjadi karena sistem mekanik yang

    terpengaruh gaya gesek . Sensor Ketinggian memiliki eror

    yang lebih baik yaitu dengan rata-rata 1.87%.Disamping itu pada tugas akhir ini dibuat system

    data base berbasis MySQL yang mampu menampung data

    sekitar 60.000 tabel dengan jumlah record mencapai

    5.000.000.000 bahkan untuk yang terbaru sudah lebih.

    Data base ini digunakan menampung data dari tebaran

    sensor network yang dipasang, kemudian datanya diolahdan dijadikan referensi untuk buka-tutup pintu air.

    5.2 Saran

    Rancangan alat ini masih berbentuk model yang

    nantinya akan direalisasikan menjadi alat yang sebenarnya

    dan siap untuk digunakan. Berdasarkan hasil pengujian,alat ini memungkinkan untuk direalisasikan. Untuk

    menghindari gangguan frekuensi pada media wireless

    sebaiknya menggunakan frekuensi yang tidak digunakan

    dan menggunakan pesawat radio yang memiliki daya

    pancar kuat sehingga bisa digunakan untuk range yang

    lebih jauh.

    Selain itu sensor curah hujan harus didesaindengan meminimalkan rugi-rugi mekanik sehingga hasil

    pembacaan lebih akurat.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Balai PSAWS Bondowoso, Standart Operation

    Procedure (SOP) PPengelolaan Banjir,

    Bondowoso, 2009

    2. Nurianto, P. & Haq, I.N., Sistem Informasi

    Bencana Alam Menggunakan SMS Server danWeb Server,Lomba Perancangan Instrumentasi dan

    Kontrol Program Studi Teknik Fisika, Institut

    Teknologi Bandung, Bandung, 2006.

    3.

    Umboro Lasmito, Suyanto, Short Message Service

    (sms) sebagai Media Komunikasi Data DalamMonitoring Muka Air Sungai, Jurnal Teknologi dan

    Rekayasa Sipil torsi, maret 2008

    4. Elizabeth Basha & Daniela Rus, Design of Early

    Warning Flood Detection Systems for Developing

    Countries, IEEE Trans., 2007 pp. 612-617

    5. M.Fanani, implementasi wireless data logger untuk

    pemantauan jarak jauh terhadap ketinggian airsungai, arah angin, dan suhu berbasis web, Tugas

    Akhir, Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS, Surabaya,

    2009.

  • 7/23/2019 ITS Undergraduate 10397 Paper

    8/8

    6.

    __________, Ultrasonic Sensor,http://en.wikipedia.org/wiki/Ultra

    September 2008.7.

    Sachse, W.; Ceranoglu, A, A

    Measurements with PiezoelecUltrasonics Symposiu

    1979, Page(s): 350 355.8. __________, Ultrasonic Sensor,

    http://www.mouser.com/catalog/s

    9. __________,Alat Ukur Curah H

    http://www.cocio.co.cc , 15 Nope

    BIODATA PENULIS

    Aan Nurochman di

    pada tanggal 26 Sep

    ketiga dari empat be

    dari Bapak Sutaji

    Menempuh pendidiGandusari, SLTP

    SMUN I Blitar. Pad

    menempuh pendidi

    Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

    Teknologi Sepuluh Nopember Suraba

    Bidang Studi Elektronika.

    Proceeding Tugas Akh

    8

    sonicsensor, 20

    solute Ultrasonic

    ric Transducers,, IEEE

    pecsheets.

    jan,

    ber 2009.

    lahirkan di Blitar

    ember 1986. Anak

    rsaudara pasangan

    dan Ibu Sriwarti.

    kan di SDN 12 Gandusari,

    tahun 2005 mulai

    kan di Jurusan

    Industri, Institut

    a dan mengambil

    r Semester Gasal 2009/2010