Upload
muhammad-mirza
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 ITS Undergraduate 10397 Paper
1/8
Proceeding Tugas Akhir Semester Gasal 2009/2010
1
SISTEM MONITORING HIDROLOGIREAL TIMEDENGAN
MENGGUNAKAN WIRELESSDATA LOGGERUNTUK
PENGENDALIAN PINTU AIR PADA DAERAH RAWAN BANJIR
Aan Nurochman
Jurusan Teknik Elektro,
Institut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya
E-mail: [email protected]
Banjir adalah bencana alam yang dampaknya sangat
merugikan kehidupan manusia. Bencana ini setiap
tahunnya sering membuat kelompok masyarakat yang
tinggal di daerah aliran sungai merasa tidak tenang.
Selama ini pengukuran untuk mendapatkan data terkini
mengenai kondisi sungai dilakukan secara manual, yaitu
dengan cara mengukur dan mencatat secara langsung
ketinggian air dan data curah hujan, Sehingga data yangdidapat hanya pada saat dilakukan pengukuran. Oleh
karena itu dibutuhkan suatu sistem monitoring hidrologi
yang mampu memonitor dan mengolah data yang ada
secara real time.
Teknik yang digunakan yaitu mengolah parameter-
parameter yang bisa mempengaruhi peningkatan debit air
sungai yaitu ketinggian air dan curah hujan di hulu
sungai. Data yang diperoleh disimpan ke sistem data
logger, kemudian dikirim lagi secara wireless dengan
menggunakan gelombang radio ke komputer data kolektor
sehingga didapatkan hasil monitoring berupa kondisi
terkini pada catchment area (daerah pantau) tertentu.
Setelah itu dari komputer data kolektor, data dikirim ke
komputer data server yang kemudian diolah bersama data
dari daerah pantau lainnya. Jika hasil monitoring
menunjukkan kondisi yang memungkinkan terjadinya
banjir maka ada sebuah sistem alert berupa sirine dan
respon kontrol untuk buka-tutup pada pintu-pintu
air.Dengan sistem seperti ini diharapkan langkah
antisipasi dini terhadap banjir bisa dilakukan dengan
secepat mungkin.
Pada transmitter pengujian dilakukan selama satu
jam, penyimpanan dilakukan tiap satu menit serta
pengiriman dilakukan setiap 2 menit didapatkan hasil
eror pengiriman sebesar 6,67% hal ini terjadi karena
gangguan pada frekuensi wireless. dengan menggunakan
media wireless yang lebih baik eror ini bisa di reduksi.
Sedangkan pada sensor curah hujan didapatkan eror
sebesar 5,4% , disebabkan karena faktor mekanik. pada
sensor ketinggian terjadi eror sebesar 1,87% . pada
sensor ini didapatkan hasil yang lebih baik , walaupun
masih ada kesalahan.
Kata kunci : Banjir, Sistem monitoring, pengendalian
pintu air
1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Banjir merupakan kejadian alam dimana palung
sungai tidak dapat menampung air dari curah hujan yang
terjadi. Fenomena ini berubah menjadi bencana alam
ketika manusia mulai terancam dam mengalami kerugian,
baik itu kerugian korban jiwa baik material maupun non
material[1]. Kerugian yang cukup besar dikarenakan
masih kovensionalnya sistem pemantau dan peringatan
dini akan bencana banjir. Segala upaya sudah dilakukan,
salah satunya adalah membangun sisstem peringatan diniyang menggunakan transmisi data melalui SMS (Short
Message service)[2]. Dari beberapa analisa yang ada,keandalan sistem yang telah dibangun ini mempunyai
banyak kelemahan antara lain sistem masih berada pada
secondlayerdalam arti masih tergantung pada keandalan
provider penyedia layanan jaringan. Seharusnya sistem
yang digunakan sebagai monitoring untuk acuan
pengontrolan pintu air berada pada first layer atau
mandiri. Kelemahan yang kedua yaitu tidak real time,
padahal untuk sistem yang tingkat urgensinya tinggi
seperti ini sangat memerlukan data yang cepat dan tepat,
karena berkaitan dengan reaksi kontrol yang imbasnya
pada kehidupan masyarakat setempat[3].
Pemantauan pada hulu sungai adalah langkah awal
untuk mengetaui gejala datangnya banjir sehinggaantisipasi dini bisa diambil untuk memperkecil angka
kerugian maupun korban jiwa[4]. Pada tugas akhir ini
akan dirancang sebuah sistem monitoring hidrologi
menggunakan wireless data logger yang berbasis sensor
network untuk memperbaiki sistem yang ada sekarang
berdasarkan analisa yang telah dilakukan. Hasil
pengolahan data dari monitoring tersebut akan dijadikan
referensi untuk buka tutup pintu air. Metodologi yang
digunakan adalah sensor curah hujan (rain gauge) dan
pendeteksi level air atau disebut automatic water level
record (AWLR) dipasang pada beberapa catchment area
(area pantau) yang telah ditentukan. Hasil pembacaan
sensor tersebut akan disimpan pada sistem data logger
dan ditransmisikan melalui gelombang radio ke komputer
data kolektor[5]. Dari komputer data kolektor di masing-
masing area pantau akan dikirim ulang melalui jaringan
komputer ke sistem data pusat.
Pengolahan data dari semua area pantau dilakukan
ketika semua sudah terkumpul di sistem data pusat. Hasil
dari pengolahan ini digunakan untuk memprediksi
peningkatan volume air yang akan datang sehingga bisa
dijadikan acuan untuk buka tutup pintu. Dengan demikian
kuantitas air bisa diatur lebih ini dan potensi banjir bisa
diminimalisasi. Selain itu jika kuantitas air yang akan tiba
melampaui ambang batas yang ditentukan maka sistem
alertakan berbunyi di setiap sektor rawan banjir.
7/23/2019 ITS Undergraduate 10397 Paper
2/8
Dengan adanya sisem ini dihar
terhadap bahaya banjir dapat dila
sehingga dapat meminimalisasi kerugditimbulkan olehnya.
2. TORI PENUNJANG
2.1 Transduser Ultrasonik
Gelombang ultrasonik dapat dib
memberikan getaran pada kristal piezpiezo-ceramicmemiliki sifat-sifat meka
a. Akan bergetar secara mekanis
potensial pada kedua sisinya.
b. Akan menimbulkan beda pote
sisinya bila diberikan getaran mekaDari sifat-sifatpiezo-ceramicdi atas m
dapat berfungsi sebagai sumber yang d
gelombang ultrasonik dan juga dapat
penerima gelombang ultrasonik
Gambar 2. 1 Transduser Ult
2.2 Sensor Curah Hujan
Hujanadalah peristiwa turunny
kristal-kristal es dari awan sampai ke
Curah hujan merupakan ketinggian
terkumpul dalam tempat yang datar, ti
meresap, dan tidak mengalir. Berikskema pengukur curah hujan manual.
Gambar 2. 2 Sensor curah h
2.3 Modulasi FSK(Frequency Shift KModulasi FSK Biner (yang leb
sebagai FSK) adalah salah satu tekndigunakan untuk mengirim informas
digital. Data ditransmisikan dengan
biner ke frekuensi. Salah satu frekuens
frekuensi mark dan satu lagi didesain
space. FSK dapat ditransmisikan sec
markdan space memiliki fase yang tetmembuat sinyal FSK dengan men-swit
oscillator yang memiliki frekue
menghasilkan mark dan space
modulasinya dapat dilihat pada Gambar
Proceeding Tugas Akh
2
apkan pencagahan
ukan lebih dini
ian-kerugian yang
angkitkan dengan
-ceramic. Kristalnis antara lain :
bila diberi beda
sial pada kedua
niska kristal tersebut
apat menghasilkan
berfungsi sebagai
rasonik
titik-titik air atau
permukaan tanah.
air hujan yang
ak menguap, tidak
t adalah gambar
jan [9]
eying) Binerih sering disebut
ik modulasi yangi antar peralatan
mengubah bentuk
i didesain sebagai
sebagai frekuensi
ra koheren, yaitu
ap. Hal seperti ini
h antara dua buah
si tetap untuk
rekuensi. Sinyal
2.3.
Gambar 2. 3 Si
2.4 Basis Data
Basis data (databa
terintegrasi dengan ukura
khusus menjelaskan akbeberapa organisasi yan
Secara sederhana databa
suatu pengorganisasia
komputeryang meungkinmudah dan cepat. Dalam
mencakup pemerolehandata, seperti menambah d
Gambar konfigurasi bas
dapat dilihat sepe
Gambar 2.4 korelasi data
3. PERANCANGAN DA
3.1 Konfigurasi sistemSecara garis bes
terdiri dari blok transmi
human interface dan mini
1. Blok transmitter
pemancar dan p
rangkaian sensor
mikrokontroler ATdan bagian PTT (P
talky.
2.
Bagian receiverterbagian komunikasi
3.
Bagian penampun
menggunakan Mydata dari kompute
sebelumnya.
4. bagian human i
informasi yang a
menampilkannya
menggunakan PHP
5.
Bagian terakhir be
air yang terdiri dari
serta komunikasi
sirine sebagai siste
r Semester Gasal 2009/2010
yal modulasi FS [14]
se) adalah sekumpulan data
yang sangat besar, yang secara
tifitas-aktifitas dari satu atausatu sama lain saling terkait.
se dapat diungkapkan sebagai
data dengan bantuan
kan data dapat diakses denganhal ini pengertian akses dapat
data maupun pemanipulasiann menghapus.
is data pada jaringan computer
rti gambar di bawah ini.
basedengan sistem aplikasi lain
N PEMBUATAN ALAT
ar perancangan perangkat kerastter, receiver, penampung data,
plantpintu air.
terdiri dari bagian rangkaian
nerima tranduser ultrasonik,
curah hujan, minimum system
mega 162, bagian modem FSKush To Talk) serta sebuah handy
iri dari bagian modem FSK danserial RS 232.
data berupa sistem basis data
QL yang menampung semuadata kolektor atau rangkaian
terface berfungsi mengolah
a pada database server dan
sesuai dengan kebutuhan
(Hypertext Preprocessor).
upa pengontrol mini plantpintu
minimum system AT mega 162
S 232, driver motor DC dan
peringatan dini.
7/23/2019 ITS Undergraduate 10397 Paper
3/8
Proceeding Tugas Akhir Semester Gasal 2009/2010
3
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem
3.2 Perancangan Perangkat Keras
3.2.1Tranduser Ultrasonik sebagai AWLR
Pemancar gelombang ultrasonik ini dibuat untuk
memperkuat daya pancar sinyal kotak sebesar 40 kHz
yang dibangkitkan oleh mikrokontroler. Untuk itu yang
perlu dipertimbangkan adalah bagaimana memperbesar
level tegangan dan arusnya karena daya adalah perkalian
arus dan tegangan . Dalam rangkaian ini digunakan satu
IC Max 232, karena hanya membutuhkan tegangan supply+5V, namun bisa menghasilkan tegangan output yang
dapat mencapai Vpp sebesar 18 V. Sinyal yang telah
dikuatkan dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Saat gelombang ultrasonik dikirim oleh
pemancar, penerima ultrasonik siap untuk menerima
gelombang ultrasonik yang telah dipantulkan oleh benda
dan jika penerima menerima gelombang ultrasonik,
tranduser akan mengubah gelombang ultrasonik menjadi
sinyal sinus. Sinyal sinus yang diterima tranduser
penerima sangatlah kecil maka dikuatkan oleh rangkaian
amplifier.
Gambar 3. 1 Sinyal kotak 40 KHz yang telah dikuatkanSinyal Ultrasonik yang diterima oleh receiver
sebelum dikuatkan memiliki tegangan Vpp 56 mV, Tetapi
setelah masuk ke rangkaian penguat, sinyal memiliki
tegangan Vpp 2,04 V.
Gambar 3.3 diatas merupakan sinyal Transmiter (atas) danReceiver (bawah).
Terlihat adanya selang waktu antara kedua sinyal tersebut.
Selang waktu itulah yang akan dihitung untuk
menentukan jarak terhadap benda. Kemudian dihitung
untuk menentukan ketinggian air.
3.2.2 Sensor Curah Hujan
(Rain Gauge)
Sensor curah hujan pada hakekatnya adalah
mengukur banyaknya hujan yang turun kebumi pada suatu
daerah tiap satuan waktu tertentu. Curah hujan sebesar 1
mm artinya adalah tinggi air hujan yang terukur
setinggi 1 mm pada daerah seluas 1 m2 (meter persegi).Artinya banyaknya air hujan yang turun dengan ukuran
1 mm adalah 1 mm x 1 m2= 0,001 m
3atau 1 liter.
Gambar 3.4 sensor curah hujan dengan model jungkat-jungkit (Tipping bucket) [9]
3.2.3 Real Time Clock (RTC)
Bagian RTC ini berfungsi membangkitkan sinyal
waktu. Didalam IC RTC DS1307 sudah terdapat system
yang membangkitkan sinyal waktu yang berupa detik,
menit, jam, tanggal, bulan dan tahun Skema rangkaian
dari RTC ini bisa dilihat pada gambar 3.6 di bawah ini.
Gambar 3.6 Skema rangkaianReal Time ClockDS1307
3.2.4 EEPROM untuk Data Logger
Data logger berupa EEPROM yang menggunakan IC
AT24C128 yang proses menyimpan dan membacanya
bisa diakses melalui komunikasi I2C dengan memberikansinyal control terhadad alamat-alamat yang menyusunnya.
Gambar dari rangkian data logger AT24C128 dapat
dilihat seperti gambar 3.7 dibawah ini.
7/23/2019 ITS Undergraduate 10397 Paper
4/8
Proceeding Tugas Akhir Semester Gasal 2009/2010
4
Gambar 3.7 Skema Rangkaian Data Logger AT24C428
3.2.5 Bagian Modulasi FSK
Bagian modulasi FSK berupa rangkaian modulator
FSK-FM yang merupakan aplikasi dari single chip FSK
modemTCM 3105. Skema rangkaian modulatorFSK-FM
ini dapat dilihat pada gambar 3.8.
Gambar 3. 8 Skema rangkaian modulatorFSK-FM TCM
3105
Rangkaian modulator ini menggunakan baudrate
maksimum 1200 bps, yang merepresentasikan mark
dengan frekuensi 1300Hz, dan space2100Hz.
3.2.6 Bagian PTT (push-to-talk)
PTT digunakan untuk menyalakan pemancar FM
pada proses pengiriman data, sehingga pemancar FM
tidak dinyalakan secara terus menerus dan menghemat
daya yang digunakan. Skema rangkaian PTT ditunjukkan
pada gambar 3.9.
Gambar 3.9 Skema Rangkaian PPT
3.2.7 BlokReceiverBagian receiver berupa rangkaian demodulator FSK
dan rangkaian komunikasi serial RS 232. Skema
rangkaian bagian receiver ditunjukkan Gambar 3.10
berikut ini :
Gambar 3.11 Skema Rangkaian Receiver
3.2.8 PengontrolMini plantpintu airBagian ini digunakan untuk mengatur perputaran
motor berdasaraka sinyal kontrol yang masuk. Skematiklengkap dari rangkaian driver motor yang digunakan
dapat dilihat pada gambar 3.13 dibawah ini.
Gambar 3.13 RangkaianDrivermotor DC
3.3 Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan perangkat lunak ada dua bagian,
yaitu perancangan perangkat lunak mikrokontroler dan
perancangan perangkat lunak komputer. Perancangan
perangkat lunak mikrokontroler menggunakan bahasa
pemrograman C dengan Code Vision AVR C Compiler.
Sedangkan perangkat lunak pada komputer menggunakan
Borland Delphi 7.0 dan PHP.
3.3.1 Perancangan Pada Rangkaian Transmisi
Deskripsi program utama perangkat lunak
mikrokontroler tampak padaflowchart pada Gambar 3.17.
Gambar 3. 17 Flowchartperangkat
lunak Mikrokontroler
7/23/2019 ITS Undergraduate 10397 Paper
5/8
Proceeding Tugas Akhir Semester Gasal 2009/2010
5
3.3.2 Perancangan Perangkat Lunak Pada
Komputer Data kolektor
Bagian ini mengontrol data yang masuk danmengecek apakah data yang masuk itu benar-benar data
yang diharapkan. Ketika ada data masuk maka software
akan melihat header dan footer dari data paket yang
dikirim. Jika cocok maka data itu langsung di teruskan kedata base pada computer server sedangkan jika salah
maka software akan menolaknya sampai data yang
diterima header danfooter sesuai yang ditentukan
3.3.3 Perancangan Sistem Database dan Human
interfaceData yang sudah tersimpan dalam database
komputer server kemudian diolah dan ditampilkan sesuai
dengan kebutuhan. Dalam hal ini adalah untuk
pemantauan-pemantauan sensor yang dipasang
dilapangan. Pada perancangan software untuk human
interface ini diharapkan setiap titik dari daerah yang
dipantau dapat diakses datanya secara langsung baik dataketinggian sungai maupun data curah hujannya tinggak
mengeklik pada setiap titik tersebut.
3.3.4 Perancangan Kontrol untuk komputerserverHasil dari pengolahan data sensor yang ada pada data
base menjadi referensi untuk menghasilkan sinyal kontrolbagi mini plant pintu air. Pada perancangan kontrol
ini,data yang diolah diterjemahkan dalam 3 tahap kontrol.
Yang pertama tahap normal artinya pintu tidak perlu
dibuka atau pintu yang semula terbuka harus ditutup
secara penuh. Tahap yang kedua adalah siaga 1 artinya
pintu harus buka pada . tahap selanjutnya adalah kritis
dengan indikasi pintu dibuka penuh. Dimana dalamperencanaan control ini masing-masing kondisi diwakili
oleh satu karakter yang dikirim secara serial ke mini plant
pintu air
4. Pengujian Alat
4.1
Sensor Curah Hujan
Merupakan alat untuk mengukur jumlah curah
hujan yang turun kepermukaan tanah per satuan luas.
Satuan curah hujan yang umumnya dipakai oleh BMKG
(Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) adalahmillimeter (mm). Jadi jumlah curah hujan yang diukur,
sebenarnya adalah tebalnya atau tingginya permukaan air
hujan yang menutupi suatu daerah luasan di permukaan
bumi / tanah. Curah hujan satu millimeter, artinya dalam
luasan satu meter persegi pada tempat yang datar
tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampungair sebanyak satu liter atau 1000 ml. Gambar sensor curah
hujan yang dirancang bisa dilihat pada gambar dibawah
ini.
Gambar 4.3 Alat pengukur curah hujan
Pengujian pada alat ini adalah dengan menuangkan
air sebanyak 0,5 liter ke corong tadah hujan. Data hassilpengujian dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini.
Tabel 4.1 Pengujian alat pengukur curah hujan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa eror rata-rata
dalam 20 kali pengujian adalah 5,4%. Hal itu terjadi
karena adanya rugi-rugi mekanik pada alat yang dibuat.
Secara grafik fluktuasi eror dapat dilihat pada gambar 4.2
dibawah ini.
Gambar 4.2 Grafik fluktuasi eror curah hujan
4.2 Sensor Ketinggian
Pengujian tranduser ultrasonik untuk mengukur jarak
dilakukan dengan meletakkan tranduser ultrasonik
berhadapan dengan benda berupa kubus dengan
permukaan yang rata. Dari hasil pengujian tersebut,
tranduser memiliki jarak ukur minimum sejauh 10 cm dan
jarak maksimum sejauh 100 cm. Hasil pengujiantranduser ultrasonic bisa dilihat pada tabel 4.2.
7/23/2019 ITS Undergraduate 10397 Paper
6/8
Proceeding Tugas Akhir Semester Gasal 2009/2010
6
Tabel 4.2 Pengujian Tranduser ultrasonik
Dari tabel diatas dapat kita hitung eror rata-rata dari
18 kali pengujian yaitu sebesar 1.87%. Fluktuasi eror dari
tranduser ultrasonic dapat dilihat pada gambar 4.9 di
bawah ini.
Gambar 4.9 Grafik Eror pada tranduser ultrasonik
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa Ultrasonik
mampu mengukur jarak dengan ketelitian yang baik,
walaupun masih ada kesalahan.
4.3
Modulasi frekuensi sebelum transmisi wirelessPada bagian ini pengujian dilakukan selama 1 jam
dengan menggunakan media wireless. Sehingga pada
pengujian ini terdapat 30 record data. Terdapat beberapa
error pada pengiriman, data menit ke 2 dan 6 tidakditerima oleh komputer. Error yang terjadi sebesar 6,67%. Sedangkan error pada menit ke 2 dan 6 bisa
disebabkan gangguan pada frekuensi handy Talkie yang
digunakan.
4.4
Rangkaian Demodulasi
Pengujian rangkaian demodulator dilakukan denganmemberi input sinyal sinusoidal dengan frekuensi yang
bebeda, dimulai dengan frekuensi rendah dan terus
dinaikkan. Hasil pengujian rangkaian demodulator ini
dapat dilihat pada tabel 4.3. Pada pengujian rangkaian
demodulator ini menggunakan sinyal yang memiliki
tegangan Vpp= 520 mV dengan variasi frekuensi antara
300 2900 Hz. Rangkaian demodulator memiliki output
yang tidak stabil ketika diberikan input sinyal dengan
frekuensi kurang dari 900 Hz dan pada frekuensi 1700 Hz.Rangkaian ini memiliki output5 Volt ( logika 1 ) ketika
diberikan sinyal inputdengan frekuensi antara 900 1600
Hz dan memiliki output 0 Volt ( logika 0 ) ketika
diberikan sinyal input dengan frekuensi antara 1800 2900 Hz.
Tabel 4. 1 Hasil pengujian rangkaian demodulator
Pengujian berikutnya yaitu enghubungkan output
rangkaian modulator ke input rangkaian demodulator.
Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan sinyalinput dengan sinyal output. Input rangkaian modulator
diberi inputdari pin TX mikrokontroler
.
4.5
Komunikasi Serial RS 232
Data yang dikirim melalui wireless kemudian di
kirim ulang ke komputer melalui komunikasi serial RS232. Pengujian dilakukan dengan membandingkan antara
data yang dikirim dengan data yang diterima. Transmitter
mengirim 5 data yang sama dalam satu kali pengiriman.
Hal ini dilakukan untuk memperkecil kemungkinan
kehilangan kondisi. Pada pengujian didapatkan beberapa
kali data yang diterima hanya 3 atau 4 data saja hal ini
dikarenakan dalam proses transmisi ada kemungkinansatu paket data terkena noise sehingga receiver menolak
data tersebut. Data yang masuk dapat dilihat pada
interface yang dibuat dengan menggunakansofware
delphi seperti pada gambar 4.15 dibawah ini.
Gambar 4.15 Tampilan data input dengan delphi
4.5 Tampilan web basesistem monitoring hidrologi
Gambar 4.18 Tampilan halaman muka
7/23/2019 ITS Undergraduate 10397 Paper
7/8
Proceeding Tugas Akhir Semester Gasal 2009/2010
7
Pada halaman mukadapat diperoleh informasi berupa
lokasi-lokasi dimana tebaran sensor dipasang yaitu berupa
titik-titik yang berwarna biru. Dari titik titik tersebut bisasecara langsung di klik untuk mendapatkan informasi
berupa ketinggian muka air dan curah hujan pada daerah
tersebut.
4.6
Panel KontrolMini PlantPintu AirData yang masuk ke data base kemudian diolah dan
menjadi referensi kontrol pada mini plant pintu air. Dalam
pengontrolannya dibagi menjadi 5 level yang masing
masing mengindikasikan suatu keadaan tertentu
berdasarkan hasil pembacaan sensor dilapangan. Semua
parameter kontrol ditampilkan dalam aplikasi panelkontrol pintu air yang dapat dilihat pada gambar 4.20.
pada panel kontrol tersebut juga ditampilkan hasil analisa
dari semua daerah pantau dalam bentuk grafik dan angka.
Untuk lebih jelasnya ada pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.20 Tampilan panel kontrol pintu air
4.7
RealisasiMini plantpintu Air
Gambar 4.21 Realisasi Miniplant pintu Air
Sinyal kontrol dari Komputer server kemudian dieksekusi oleh mikrokontroler untuk menggendalikan
driver motor. Putaran motor selalu dihitung oleh rotary
encoder yang hasil hitungannya dijadikan referensi untukpembagian level buka-tutup pintu air. Dengan begitu buka
tutup pintu air memiliki beberapa kondisi berdasarkan
hitungan rotary encoder.
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pembuatan data Sistem monitoring hidrologi real
time pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan
penyimpanan data sensor setiap 1 menit dan pengiriman
ke komputer setiap 2 menit. Pengiriman data dilakukan
dengan menggunakan Handy Talkie. Delay pengiriman
antara data yang satu dengan yang kedua harus tepat,
karena penggunaan delay pada pengiriman data
transmitter yang kurang tepat dapat menyebabkan
kesalahan pembacaan pada hyper terminal komputer.
Oleh karena itu dalam satu kali transmisi dikirim 5 data
yang sama untuk memper kecil kesalahan tersebut.Data yang disimpan pada data logger didapatkan
dari sensor yang digunakan, yaitu Sensor Curah hujan dan
ketinggian air. Pengujian dari sensor tersebut didapatkan
bahwa Curah hujan memiliki error rata - rata sebesar
5.4%. Error ini terjadi karena sistem mekanik yang
terpengaruh gaya gesek . Sensor Ketinggian memiliki eror
yang lebih baik yaitu dengan rata-rata 1.87%.Disamping itu pada tugas akhir ini dibuat system
data base berbasis MySQL yang mampu menampung data
sekitar 60.000 tabel dengan jumlah record mencapai
5.000.000.000 bahkan untuk yang terbaru sudah lebih.
Data base ini digunakan menampung data dari tebaran
sensor network yang dipasang, kemudian datanya diolahdan dijadikan referensi untuk buka-tutup pintu air.
5.2 Saran
Rancangan alat ini masih berbentuk model yang
nantinya akan direalisasikan menjadi alat yang sebenarnya
dan siap untuk digunakan. Berdasarkan hasil pengujian,alat ini memungkinkan untuk direalisasikan. Untuk
menghindari gangguan frekuensi pada media wireless
sebaiknya menggunakan frekuensi yang tidak digunakan
dan menggunakan pesawat radio yang memiliki daya
pancar kuat sehingga bisa digunakan untuk range yang
lebih jauh.
Selain itu sensor curah hujan harus didesaindengan meminimalkan rugi-rugi mekanik sehingga hasil
pembacaan lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Balai PSAWS Bondowoso, Standart Operation
Procedure (SOP) PPengelolaan Banjir,
Bondowoso, 2009
2. Nurianto, P. & Haq, I.N., Sistem Informasi
Bencana Alam Menggunakan SMS Server danWeb Server,Lomba Perancangan Instrumentasi dan
Kontrol Program Studi Teknik Fisika, Institut
Teknologi Bandung, Bandung, 2006.
3.
Umboro Lasmito, Suyanto, Short Message Service
(sms) sebagai Media Komunikasi Data DalamMonitoring Muka Air Sungai, Jurnal Teknologi dan
Rekayasa Sipil torsi, maret 2008
4. Elizabeth Basha & Daniela Rus, Design of Early
Warning Flood Detection Systems for Developing
Countries, IEEE Trans., 2007 pp. 612-617
5. M.Fanani, implementasi wireless data logger untuk
pemantauan jarak jauh terhadap ketinggian airsungai, arah angin, dan suhu berbasis web, Tugas
Akhir, Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS, Surabaya,
2009.
7/23/2019 ITS Undergraduate 10397 Paper
8/8
6.
__________, Ultrasonic Sensor,http://en.wikipedia.org/wiki/Ultra
September 2008.7.
Sachse, W.; Ceranoglu, A, A
Measurements with PiezoelecUltrasonics Symposiu
1979, Page(s): 350 355.8. __________, Ultrasonic Sensor,
http://www.mouser.com/catalog/s
9. __________,Alat Ukur Curah H
http://www.cocio.co.cc , 15 Nope
BIODATA PENULIS
Aan Nurochman di
pada tanggal 26 Sep
ketiga dari empat be
dari Bapak Sutaji
Menempuh pendidiGandusari, SLTP
SMUN I Blitar. Pad
menempuh pendidi
Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Teknologi Sepuluh Nopember Suraba
Bidang Studi Elektronika.
Proceeding Tugas Akh
8
sonicsensor, 20
solute Ultrasonic
ric Transducers,, IEEE
pecsheets.
jan,
ber 2009.
lahirkan di Blitar
ember 1986. Anak
rsaudara pasangan
dan Ibu Sriwarti.
kan di SDN 12 Gandusari,
tahun 2005 mulai
kan di Jurusan
Industri, Institut
a dan mengambil
r Semester Gasal 2009/2010