12
Data Bathymetri. Lihat Gambar 3 Arus : kecepatan 1.50 m/s ke arah Barat Laut, Pasang Surut HWS (High Water Surface) = +3,01 m LWS MSL (Mean Sea Level) = +2,568 m LWS LWS (Low Water Surface) = ±0,018 m LWS Angin : (5-6 knot ke arah Timur) Data Tanah. Lihat Gambar 4 Data Gelombang : sangat rendah karena masuk dalam kawasan yang terlindung oleh daratan Madura

ITS Undergraduate 14603 3106100091 Presentation 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

A vessel/mooring/riser coupled dynamic analysis program in time domain is developed for the global motion simulation of a turret-moored, tanker based FPSO designed for 6000-ft water depth. The vessel and line dynamics are solved simultaneously in a combined matrix for the given environmental and boundary conditions. The vessel global motions and mooring tension are tested at the OTRC wave basin for the non-parallel wind-wave-current 100-year hurricane condition in the Gulf of Mexico. The same case is also numerically simulated using the developed coupled dynamic analysis program. The numerical results are compared with the OTRC 1:60 model-testing results with truncated mooring system.The system’s stiffness and line tension as well as natural periods and damping obtained from the OTRC measurement reasonably match with numerically simulated static-offset and free-decay tests. The numerically predicted global vessel motions are also in good agreement with the measurements. It is underscored that the dynamic mooring tension can be underestimated when truncated mooring system is used.

Citation preview

Data Bathymetri. Lihat Gambar 3

Arus : kecepatan 1.50 m/s ke arah Barat Laut,

Pasang SurutHWS (High Water Surface) = +3,01 m LWS

MSL (Mean Sea Level) = +2,568 m LWS

LWS (Low Water Surface) = ±0,018 m LWS

Angin : (5-6 knot ke arah Timur)

Data Tanah. Lihat Gambar 4

Data Gelombang : sangat rendah karena masuk dalam kawasan yang

terlindung oleh daratan Madura

Gambar 4 dan 5

B1B3B2

B4Titik B-1, B-2, B-3, B-4

E

W TR

UE

NO

RT

H

Gambar 6

Sisi timur tambahan tambatan Kapal Tanker 12000 DWT

Sisi barat tambahan tambatan Kapal Tanker 15000 DWT

Sisi barat

Sisi timur

Gambar 7 dan 8

►Areal penjangkaran = LOA + 6 d + 30 m

= 249,7 m

►Kolam Putar ( Turning Basin )

Db = 2 x LOA

= 324 m.

►Kolam Dermaga ( Basin )

Panjang = 196,25 m.

►Kedalaman dan Pengaruh Perairan SekitarH = 10,01 meter > -6.5 mLWS

Karena kedalaman perairan eksisting hanya -6.5 mLWS

maka diperlukan penambahan sedalam 4.5 m untuk mencapai kedalaman

-11.0 mLWS.

►Elevasi dolphinH = HWS + (0.5 – 1.5 m )

= 3.51 - 4.51 diambil 4.50 meter

Lebar = 27,125 m.

• Technical Standard Port and Harbour Facilities in Japan (1991)

Digunakan untuk merencanakan bollard / boulder dan menghitung energi pada fender.

• Peraturan Beton Indonesia (1971)

Digunakan dalam perencanaan tulangan dengan memakai Perhitungan Lentur Cara “n’ ( Ir. Wiratman W. )

• PPKGURG 1987

Sebagai dasar perhitungan gempa

• Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung Menggunakan Metode LRFD

• Peraturan Pembebanan Indonesia, 1983

• SNI 03 – 2847 – 2002

Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung di Indonesia.

• ASTM A36

Standard Specification for Struktur Steel

• ASTM A525

Welded and Seamless Steel Pipe Piles

• Desain dimensi mooring dolphin:Mooring dolphin berbentuk segi enam dengan panjang tiap

sisinya adalah 2,208 m x 6 kali.

Tebal mooring dolphin =1,50 m

Concrete decking =80 mm

Diameter tiang pancang Baja = 711,2 mm

Tebal = 16 mm

• Desain dimensi catwalk:Berikut ini adalah disain dimensi struktur catwalk :

Panjang = 30 m

Lebar =1,0 m

Jarak antar balok melintang = 2,0 m

Balok utama dengan Profil Circular Hollow Sections (CHS) ini :

Outside diameter (D) = 254 mm

Wall thickness (t) = 12 mm

Kerangka balok dengan Profil Circular Hollow Sections (CHS) ini :

Outside diameter (D) = 152 mm

Wall thickness (t) = 7 mm

• Data data perencanaan plank fender :Lebar (b) = 200 cm

Tinggi (h) = 100 cm

Selimut beton = 8 cm

Diameter Tulangan = 22 mm (tul. utama)

= 16 mm (sengkang)

Perhitungan Beban yang Bekerja pada Mooring Dolphin yaitu :

1. Beban Vertikala. Beban Mati (Berat Sendiri)

Berat beton bertulang diambil = 2900 kg/m3 = 2,9 t/m3 (sumber : Technical

Standard for Port and Harbour in Japan).

Jadi berat sendiri konstruksi mooring dolphin adalah sebagai berikut:

Berat poer = (0,5 x 3,825 x 1,104 x 2 + 2,208 x 3,825) x 1,75 x 2,9

= 64,292 ton

Berat boulder = 1 ton

b. Beban Hidup Merata

Beban air hujan setinggi 0,1 meter = 0,1 x 1 = 0,1 t/m2

b. Beban Horizontal

Tumbukan Kapal

Dimana :

Ws 1,3 DWT = 1,3 x 15000 = 19500 ton

Cm= 2,15

Cc = 1

Ce = 0.65

Cs = 1

g = gravitasi (m/s2) = 9,8 m/s2

V = 0.11 m/s (kondisi perairan tenang dan terlindung)

Sehingga didapat Ef = 16,823 ton-m = 168,23 KN-m.

b. Beban Horizontal

Tarikan Kapal (12.000 DWT)

○ Tabel, P = 50 ton

H = P sin 450 =106.07 ton

○ Gaya tarik oleh angin dan arus

Gaya tarik arus :

= 82,703 ton

Gaya tarik angin :

= 83,212 ton

Pc + Pw = 41,48 ton

4

g

VACP CCCC

C2

2

1600

2

cossin W

WWWW

VBACP