27
1 MAKALAH TUGAS AKHIR ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK APARTEMEN HIGH POINT SURABAYA FREDY YULIANSYAH NRP 3108 100 652 Dosen Pembimbing : Ir. RETNO INDRYANI, MS JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011 S 13

ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

1

MAKALAH TUGAS AKHIR ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK APARTEMEN HIGH POINT SURABAYA

FREDY YULIANSYAH NRP 3108 100 652 Dosen Pembimbing : Ir. RETNO INDRYANI, MS JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011 S 13

Page 2: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

2

PERENCANAAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN TRILLIUM OFFICE &

RESIDENCE SURABAYA

Nama Mahasiswa : Fredy Yuliansyah NRP : 3108 100 652 Jurusan : Teknik Sipil FTSP-ITS Dosen Pembimbing : Ir. Retno Indryani, MS

Abstrak

Perencanaan persediaan material merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu proyek konstruksi. Hal ini dikarenakan kebutuhan material menyerap hampir sebagian besar total biaya proyek. Keterlambatan dan kehabisan persediaan material karena perencanaan yang kurang baik mengakibatkan pekerjaan akan tertunda sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi waktu pelaksanaan dan biaya proyek.

Dalam tugas akhir ini, persediaan material pada proyek Apartemen High Point dianalisa menggunaan metode Material Requirement Planning (MRP). Data berupa kebutuhan material, biaya pesan, biaya simpan dan lead time dianalisa melalui beberapa tahapan antara lain perhitungan kebutuhan bersih (netting), perhitungan jumlah pemesanan (lotting) serta penentuan waktu pemesanan (offsetting) guna mendapatkan total pesanan yang paling optimum dan biaya persediaan yang paling minimum.. Teknik lot size yang digunakan dalam tahapan lotting adalah Lot for Lot, Economic Order Quantity, Period Order Quantity, Fixed period Requirement dan Part Period Balancing.

Hasil proses analisa dengan metode Material Requirement Planning menunjukkan bahwa pada material multyplek 12 mm, teknik lot sizing Period Order Quantity dan Fixed period Requirement menghasilkan biaya persediaan minimum, sedangkan untuk besi beton D19 dapat menggunakan teknik Period Order Quantity dan Part Period Balancing. Untuk material kayu meranti 5/7 dan besi beton Ø13, teknik Period Order Quantity menghasilkan total biaya persediaan minimum. Teknik lot sizing dengan biaya minimum untuk material besi beton Ø8, Ø10 dan Ø12 adalah teknik Part Period Balancing. Sedangkan untuk material besi beton D22 dan besi beton D25, biaya persediaan minimum diperoleh dengan menggunakan teknik Lot for Lot. Apabila dibandingkan total biaya persediaan material sebesar Rp.1.795.961.375,00 dan total biaya persediaan material dengan menggunakan teknik Lot for Lot yang biasa dipakai dalam memenuhi kebutuhan material pada kebanyakan proyek konstruksi termasuk dalam proyek ini yaitu Rp. 1.796.221.950,00, maka biaya persediaan material memiliki selisih Rp. 260.575,00.

Kata kunci : Apartemen, Material Requirement Planing, Persediaan, lot sizing

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Persedaiaan menjadi salah satu faktor produksi yang

harus dikelola dengan benar, karena merupakan asset yang sangat berpengaruh terhadap suatu proses produksi. Selain itu perencanaan persediaan material merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu proyek konstruksi. Hal ini dikarenakan kebutuhan material menyerap hampir sebagian besar total biaya proyek, sehingga jika persediaan material tidak diatur dengan sistem yang baik akan mengakibatkan kehabisan persediaan material yang berdampak pada tertundanya pekerjaan. Secara tidak langsung sistim persediaan material akan berpengaruh terhadap waktu pelaksanaan proyek dan biaya total proyek. Oleh karena itu, dengan perencanaan

pengendalian persediaan yang baik dapat mengurangi biaya dan memperlancar pelaksanaan proyek.

Proyek Pembangunan Apartemen High Point merupakan investasi hunian oleh PT. Sambadha Wahana Development untuk memenuhi kebutuhan hunian yang moderen dan nyaman untuk warga kota Surabaya. Proyek ini terdiri dari 13 lantai dan dibangun di atas lahan yang sempit dengan luas 3.758,52 m², sehingga material tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama dan jumlah yang besar. Waktu pelaksanaan proyek ini dimulai pada bulan Maret 2009 dan dijadwalkan selesai pada bulan Maret 2010 untuk tahap konstruksi. Maka dengan keterbatasan waktu, dan area proyek serta kebutuhan sumber daya material yang tidak sedikit, maka perlu adanya perencanaan persediaan material yang tepat agar proyek dapat berjalan dengan lancar dan selesai sesuai waktu yang dijadwalkan.

Pada proyek pembangunan Apartemen High Point ini materialnya bersifat saling bergantung (dependent deman) yang memiliki hubungan langsung antara suatu item dengan item-item yang lain. Kebutuhan ini terjadi karena item-item tersebut digunakan dalam memproduksi item yang lain.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dilakukan analisa persediaan material untuk menjamin kelancaran mekanisme pemenuhan material. Secara kronologis metode pengendalian persediaan dapat diklasifikasikan menjadi metode persediaan tradisional, metode perencanaan kebutuhan material (MRP), dan metode Just in time (JIT /Kanban). Metode pengendalian tradisional digunakan pada persediaan yang bersifat tidak bergantung (independent), kontinu dan perubahan ukuran pemesanan tidak terlampau drastis. Jumlah pesanan dihitung atas dasar peramalan kebutuhan dengan pendekatan matematis selama waktu ancang, dan dilakukan jika waktu pemesanan telah tiba. Namun salah satu kesulitan dari metode persediaan ini adalah menentukan tingkat persediaan optimal untuk item yang mempunyai sifat bergantung (dependent). Jika metode ini diterapkan, maka akan terjadi penumpukan material yang berlebih.

Metode MRP digunakan pada kebutuhan yang bergantung (dependent), serta dapat digunakan pada kebutuhan yang bersifat deterministik. Metode ini dipakai untuk mengetahui ukuran pemesanan dan waktu kapan kebutuhan harus terpenuhi. Perhitungan jumlah pesanan dengan cara mengalokasikan harga-harga persediaan terhadap kebutuhan bersih yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pada satu atau beberapa perioda berdasarkan jadwal induk produksi, struktur produk dan status persediaan. Kekurangan dari metode ini adalah pemrosesan data yang terlalu sering sehingga biayanya akan lebih mahal, namun cocok untuk situasi yang tidak menentu.

Konsep dasar sistem JIT sangat mirip dengan ide dasar dari MRP yaitu item-item akan diproduksi pertamakali hanya ketika dibutuhkan. Namun pada metode ini jumlah pemesanan hanya dalam ukuran kecil dan mereduksi lead time, sehingga membuat perencanaan menjadi lebih mudah dan meminimasi jumlah perubahan dalam sistem persediaan. Karena jumlah pemesanan yang kecil maka pengiriman bahan menjadi lebih sering, bahkan pengiriman bisa terjadi lebih dari sekali dalam sehari. Oleh karena itu lokasi dengan akses yang sulit menjadi masalah utama dalam metode JIT.

Dari ketiga metode persediaan diatas, metode Material Requirement Planning (MRP) merupakan metode yang paling tepat diterapkan dalam proyek Apartement High Point yang memiliki akses proyek yang sulit, area proyek yang sempit, waktu yang terbatas serta kebutuhan material dependent yang tidak sedikit.

1.2. Perumusan Masalah Dalam menganalisa persedian material dengan metode

Material Requirement Planning (MRP) yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menentukan jumlah pesanan

Page 3: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

3

yang optimum pada material yang bersifat saling bergantung (Dependent) dengan biaya total persediaan yang paling minimum.

1.3. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan analisa persediaan material ini

adalah untuk mendapatkan jumlah pemesanan yang paling optimum dengan biaya total persediaan yang paling minimum.

1.4. Ruang lingkup dan Batasan Masalah Untuk menghindari meluasnya topik pembahasan, maka

permasalahn dibatasi sebagai berikut: 1. Teknik lot sizing yang digunakan dalam penentuan

jumlah pesanan optimum adalah Lot for Lot, Economic Order Quantity, Period Order Quantity, Fixed period Requirement dan Part Period Balancing.

2. Jadwal proyek dianggap tidak mengalami perubahan 3. Material yang dihitung meliputi material pada pekerjaan

struktur saja. 4. Harga material berdasarkan pada harga tahun 2009 dan

hanya dilakukan pada material utama antara lain multipleks, kayu, besi tulangan dan beton

5. Proyek dianggap tidak memiliki persedian awal. 6. Lingkup perencanaan persediaan material adalah

perencanaan jumlah dan waktu pemesanan yang dilakukan untuk item pekerjaan struktur atas pada lantai dasar yang meliputi pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran.

7. Perencanaan persediaan pada item pekerjaan struktur lantai dasar tidak berkaitan dengan item pekerjaan struktur lain.

8. Diasumsikan supplier dapat memenuhi setiap jumlah pesanan material dengan waktu ancang untuk setiap item telah diketahui.

1.5. Manfaat

Dengan melakukan analisa persediaan material ini diharapkan dapat merencanakan persediaan material yang baik dengan metode perencanaan material (MRP), sehingga aliran persediaan material dapat berjalan lancar, dan proyek bisa selesai tepat pada waktu yang telah dijadwalkan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Persediaan Persediaan merupakan bahan yang disimpan untuk tujuan

tertentu, antara lain untuk proses produksi, jika berupa bahan mentah maka akan diproses lebih lanjut, jika berupa komponen (spare part) maka akan dijual kembali menjadi barang dagangan (Siagian, 2005 : 161)

Sedangkan menurut Nasution & Prasetyawan (2008), persediaan adalah : Sumber daya menganggur (idle resources ) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut tersebut adalah berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi ataupun kegiatan konsumsi pangan pada sistem rumah tangga.

2.2. Fungsi Persediaan Fungsi dasar persediaaan sebenarnya sangat sederhana,

yaitu meningkatkan profitability perusahaan. Selain fungsi dasar persediaan, ada beberapa fungsi persediaan yang lainnya, yakni fungsi wilayah, fungsi decoupling, fungsi penyeimbang dengan permintaan dan funsi penyangga (buffer stock) (Siagian, 2005).

Fungsi utama persediaan adalah menjamin kelancaran mekanisme pemenuhan permintaan barang sesuai dengan kebutuhan konsumen sehingga sistem yang dikelola dapat mencapai kinerja (performance) yang optimal (Nasution &

Prasetyawan, 2008).

2.3. Permasalahan Persediaan Dua masalah yang umum yang dihadapi suatu sistem di

dalam mengolah porsedian adalah sebagai berikut 1. Masalah Kuantitatif yaitu berbagai hal yang berkaitan

dengan penentuan kebijakan persediaan. 2. Masalah Kualitatif yaitu semua hal yang berkaitan dengan

sistem pengoperasian persediaan yang akan menjamin kelancaran, pengelolaan sistem persediaan. Permasalahan utama dari persediaan material adalah

menentukan jumlah pemesanan ekonomis (Economic Order Quantity) yang akan menjawab persoalan berapa jumlah material dan kapan material tersebut dipesan sehingga dapat meminimasi biaya pemesanan (ordering cost) dan biaya penyimpanan (holding cost) (Nasution & Prasetyawan, 2008: 118).

2.4. Jenis Persediaan Assauri (1993) membedakan jenis-jenis persediaan

menurut fungsinya menjadi 3 (tiga) yang terdiri atas : 1. Batch Stock atau Lot Size inventory adalah persediaan

yang diadakan karena membeli atau membuat bahan-bahan/barang-barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan pada saat itu

2. Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.

3. Anticipation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun untuk menghadapi penggunaan atau permintaan yang meningkat. Dilihat dari jenisnya fungsinya, ada 4 macam

persediaan secara umum yaitu : 1. Bahan baku (raw materials) adalah barang-barang yang

dibeli dari pemasok (supplier) dan akan digunakan atau diolah menjadi produk jadi yang akan dihasilkan oleh perusahaan.

2. Bahan setengah jadi (work in-process) adalah bahan baku yang sudah diolah atau dirakit menjadi komponen namun masih membutuhkan langkah-langkah lanjutan agar menjadi produk jadi.

3. Barang jadi (finished goods) adalah barang jadi yang telah selesai diproses, siap untuk disimpan di gudang barang jadi, dijual, atau didistribusikm ke lokasi-lokasi pemasaran.

4. Bahan pembantu atau penolong (supplies) adalah barang-barang yang dibutuhkan untuk menunjang produksi, namum tidak akan menjadi bagian pada produk akhir yang dihasilkan perusahaan. (Nasution & Prasetyawan, 2008 : 114).

2.5. Biaya Persediaan Menurut Imam (2007) ada beberapa biaya – biaya yang

sering digunakan dalam manajemen persediaan yaitu : 1. Ordering cost adalah biaya yang ditimbulkan oleh

adanya kegiatan pemesanan persediaan, misalnya : formulir supplies, proses pemesanan, administrasi dan lain-lain selama bahan/barang belum tersedia untuk diproses lebih lanjut.

2. Setup cost adalah biaya yang timbul dalam mempersiapkan proses produksi untuk membuat suatu barang, atau biaya-biaya yang dibutuhkan untuk melalukan penyesuian pada saat bahan/barang diproses. Secara prinsip, setup cost adalah order cost pada saat bahan telah/sedang diproses

3. Holding cost adalah biaya yang ditimbulkan oleh penyimpanan persediaan dalam gudang termasuk di dalamnya biaya asuransi, kerusakan, penyusutan, administrasi dan lain- lainnya.

Page 4: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

4

4. Biaya pembelian adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk pembelian barang berdasarkan harga per unit.

2.6. Model Persediaan Tujuan dari setiap model persediaan adalah keputusan

mengenai berapa banyak produk yang harus dipesan dan kapan sebaiknya pesanan dilakukan.

Bila ditinjau dari sifat kejadiannya, permintaan diklasifikasikan menjadi deterministik dan probabilistik. 1. Permintaan Deterministik

Permintaan yang bersifat statis, dalam arti bahwa laju pemakaian tetap sepanjang waktu atau dinamis.

2. Permintaan probabilistik Permintaan ini memiliki dua klasifikasi serupa : kasus stasioner, dimana fungsi kepadatan probabilitas permintaan tetap tidak berubah sepanjang waktu, dan kasus nonstasioner dimana fungsi kepadatan bervariasi dari waktu ke waktu.

2.6.1 Permintaan Independent Kebutuhan Independent yaitu kebutuhan untuk

suatu item yang tidak ada hubungannya dengan item yang lain (Nasution & Prasetyawan, 2008).

Metode ini berusaha mencari jawaban optimal dalam menentukan : 1. Jumlah ukuran pemesanan ekonomis (EOQ) 2. Titik pemesanan kembali (Reorder point) 3. Jumlah cadangan pengaman (Safety stock)

Meskipun item-item yang bersifat independent dibutuhkan secara kontinyu, item-item tersebut akan lebih ekonomis bila diproduksi secara lot.

2.6.2 Permintaan Dependent Kebutuhan dependent yaitu kebutuhan yang

memiliki hubungan langsung antara suatu item dengan item-item yang lain pada level yang lebih tinggi. Kebutuhan item-item yang bersifat dependent merupakan hasil dari kebutuhan yang disebabkan oleh penggunaan item-item tersebut dalam memproduksi item yang lain. Kebutuhan dependent tidak terjadi secara acak, tetapi terjadi secara lumpy yang berasal dari penerapan jadwal produksi yang berdasarkan lot-lot. (Nasution & Prasetyawan, 2008).

Misalnya saja pada besi tulangan kolom K5 berikut :

Gambar 2.1. Tulangan Kolom Permintaan untuk besi beton ulir D25 dan besi polos Ø12 adalah tergantung pada permintaan untuk besi tulangan kolom type K5. Hubungan ini dapat digambarkan seperti pada gambar 2.2.

Gambar 2.2. Struktur Produk Tulangan Kolom K5

Dari gambar di atas menunjukkan struktur produk yang artinya bahwa setiap besi tulangan kolom type K5 terbentuk dari 9 besi beton D22 dan 5 besi beton Ø12

2.7. Metode Pengendalian Persediaan Dalam mencari jawaban atas permasalahan dalam

pengendalian persediaan seperti yang telah diuraikan diatas, secara kronologis metode pengendalian persediaan yang ada dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Metode pengendalian tradisional. 2. Metode perencanaan kebutuhan material (MRP) 3. Metode JIT/kanban 2.7.1. Metode Pengendalian Persediaan Tradisional

Metode ini menggunakan matematika dan statistik sebagai alat bantu utama dalam memecahakan masalah kuantitatif dalam sistem per-sediaan.

Menurut Siagian (2005) dalam pengendalian tradisional (Basic Economic Order) memiliki beberapa syarat yaitu: 1. Permintaan (demand) diketahui, konstan, dan

bersifat bebas (independent). 2. Waktu tunggu (lead time) diketahui dan

konstan. 3. Penerimaan barang (seketika dan lengkap)

pada satu waktu tertentu. 4. Tidak berlaku potongan harga artinya

berapapun jumlah barang yang dibeli, harga beli sama.

5. Biaya variable terdiri dari biaya pesan (ordering cost), atau biaya penyiapan (setup cost) dan biaya simpan (holding cost).

6. Kehabisan barang (stockouts/shortages) dapat dihindari jika pemesanan dilakukan pada waktu yang tepat.

2.7.2. Metoda Perencanaan Kebutuhan Material (MRP)

Ide dasar dari Metode MRP adalah membuat item-item tersedia ketika sejumlah item-item tersebut dibutuhkan (Nasution & Prasetyawan, 2008: 309). Metode ini bersifat komputer oriented, yang terdiri dari sekumpulan prosedur, aturan-aturan keputusan dan seperangkat mekanisme pencatatan yang dirancang untuk menjabarkan Jadual Induk Produksi (MPS).

Gambar 2.3. Components of MRP (Pheng & Dung, 2007 : 21) 2.7.3. Metode JIT

JIT merupakan suatu filosofi yang tujuannya adalah mengeliminasi segala sumber-sumber yang tidak produktif seperti persediaan yang tidak perlu dan skrap dalam proses produksi (Nasution & Prasetyawan, 2009: 307)

Tujuan metode ini adalah memberi suatu tanda terhadap kebutuhan komponen yang lebih banyak dan menjamin bahwa komponen-komponen tersebut diproduksi tepat pada waktunya sehingga

Besi Beton D22 (9)

Besi Beton Ø12 (5)

Besi Tulangan Kolom K5

Page 5: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

5

mendukung kegiatan perakitan pada tahap berikutnya.

2.8. Material Requirement Planning (MRP) Material Requirement Planning dapat didefinisikan

sebagai suatu teknik atau set prosedur yang sistematis dalam penentuan kuantitas serta waktu dalam proses pengendalian kebutuhan bahan terhadap komponen-komponen permintaan yang saling bergantung (Dependent demand item).

Menurut Nasutio & Prasetyawan (2008) MRP adalah prosedur logis, aturan keputusan dengan teknik pencatatan terkomputerisasi yang dirancang untuk menterjemahkan "Jadwal Induk Produksi" atau MPS (Master Production Schedulling) menjadi "kebutuhan bersih" atau NR (Net Requirement) untuk semua item. Sistem MRP juga dikenal sebagai perencanan kebutuhan berdasarkan tahapan waktu (time-phases requirements planning). Dasar-dasar penyusunan MRP yaitu : 1. MRP menurunkan permintaan terikat untuk bahan-bahan

baku, bahan-bahan pembantu, dan barang-barang setengah jadi berdasarkan jadwal pengolahan barang jadi.

2. MRP menetapkan jadwal pengadaan (seperti jadwal pengolahan atau pembelian) tidak jauh menyimpang dari jadwal penggunaannya.

Tujuan dari MRP dari sudut pandang logistik adalah untuk menghindari sebanyak mungkin membawa barang-barang dalam persediaan (Siagian, 2005: 194).

2.8.1 Manfaat Sistem MRP Manfaat penggunaan sistem MRP antara lain

adalah : 1. Penurunan jumlah persediaan yang

dibutuhkan. MRP menentukan jumlah bahan atau bagian barang yang benar-benar dibutuhkan untuk setiap satuan waktu sesuai dengan rencana produksi induk (MPS), sehingga tingkat persediaan yang berlebihan dapat dihindari.

2. Pengurangan masa tunggu pembuatan dan pemesanan. MRP menunjukkaan jumlah, dan ketersediaan bahan atau bagian barang, serta tindakan pengadaan yang dibutuhkan untuk memenuhi waktu penyerahan sehingga dapat menghindari penundaan kegiatan pengolahan.

3. Penentuan jadwal yang lebih tepat. Dengan MRP, pesanan-pesanan yang baru diterima dapat langsung ditambahkan ke dalam perencanaan, dan jadwal pengolahan baru, setelah masuknya pesanan baru, dapat ditangani dengan mempertimbangkan daya hasil yang dimilki.

4. Peningkatan kehematan. MRP mensyaratkan kerjasama dan penyelarasan antar berbagai pusat kerja pada saat bahan-bahan mengalir diantara pusat-pusat kerja tersebut (Pardede, 2005: 477).

2.8.2 Kemampuan Sistem MRP MRP memiliki 4 kemampuan yang menjadi

ciri utamanya (Nasution & Prasetyawan, 2008: 248), yaitu: 1. Mampu menentukan kebutuhan pada saat yang

tepat, maksudnya adalah menentukan secara, tepat kapan suatu pekerjaan harus diselesaikan atau kapan material harus tersedia untuk memenuhi suatu pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

2. Membentuk kebutuhan minimal untuk setiap item, dengan diketahuinya bahan baku dalam suatu pekerjaan, MRP dapat menentukan secara tepat sistem penjadwalan (berdasarkan

prioritas) untuk memenuhi semua kebutuhan minimal setiap item komponen.

3. Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan, maksudnya adalah memberikan indikasi kapan pemesanan atau pembatalan terhadap pesanan harus dilakukan.

4. Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang sudah direncanakan.

2.8.3 Input Sistem MRP Berbagai data dan keterangan yang

diperlukan sebagai Input di dalam MRP adalah: 1. Master Product Schedule (MPS) yaitu jadwal

induk produksi yang dibuat dengan tujuan mengetahui jenis produksi yang akan dibuat / digunakan dan waktu pembuatan / pemakaian produk (Zulfikarijah, 2005: 166).

Gambar 2.4. Jadwal Produksi (Siagian, 2005 : 198)

2. Bill of Material (BOM) yaitu daftar material

dan komponen secara lengkap, baik jenis dan jumlah setiap item untuk membuat satu unit produk. BOM merupakan daftar komponen, deskripsi komponen dan jumlah setiap yang diperlukan untuk membuat satu unit produk. Salah satu cara untuk menentukan BOM produk adalah dengan menyusun struktur produk. Struktur Produk ini dibutuhkan dalam menentukan kebutuhan kotor dan kebutuhan bersih suatu komponen. Selain itu, Stuktur Produk juga berisi informasi tentang “jumlah kebutuhan komponen" dan “jumlah produk akhir" yang harus dibuat (Nasution & Prasetyawan, 2008: 252).

Gambar 2.5. Struktur Produk (Siagian, 2005 : 197)

3. Inventory availability yaitu Catatan Keadaan

Persediaan yang menggambarkan status semua item yang ada dalam persediaan. Catatan Keadaan Persediaan terdiri dari data-data setiap jenis barang persediaan, dimana setiap jenis barang persediaan tersebut nantinya dibutuhkan untuk menentukan jumlah kebutuhan bersih. Catatan Keadaan Persediaan ini juga berisikan tentang faktor perencanaan yang digunakan untuk menetapkan jumlah waktu untuk merencanakan pemesanan, diantaranya adalah lead time (waktu pengadaan). Lead time yaitu waktu yang

Page 6: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

6

dibutuhkan dari saat pemesanan sampai dengan barang diterima (Siagian, 2005 : 195).

2.8.4 Tahapan Proses Pengelolaan MRP Menurut Nasution & Prasetyawan (2008),

proses pengolahan MRP dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

1. Netting Proses netting adalah proses perhitungan untuk menetapkan jumlah kebutuhan bersih. Data yang diperlukan dalam perhitungan kebutuhan bersih ini adalah : a. Kebutuhan kotor untuk setiap periode. b. Persediaan yang dipunyai pada awal

perencanaan. c. Rencana penerimaan untuk setiap periode

perencanaan.

2. Lotting Proses lotting adalah suatu proses untuk menentukan besarnya pesanan yang optimal untuk masing-masing item produk berdasarkan pada hasil perhitungan kebutuhan bersih

3. Offsetting Proses ini bertujuan untuk menentukan saat yang tepat untuk melakukan pemesanan dalam rangka memenuhi kebutuhan bersih. Rencana pemesanan diperioleh dengan mengurangkan saat awal tersedianya ukuran lot yang diinginkan dengan basarnya "lead time”.

4. Eksplosion Proses eksplosion adalah proses perhitungan kebutuhan kotor item yang berada di tingkat komponen yang lebih bawah, didasarkan atas rencana pemesanan yang telah disusun pada proses offsetting. Dalam proses eksplosion ini data struktur produk (bill of material) memegang peranan penting, karena atas dasar struktur produk.

Agar dapat memahami proses pengolahan MRP dengan lebih jelas, maka dibawah ini akan dijelaskan langkah-langkah dasar mengenai sistem MRP.

Tabel 2.1 Kebutuhan dan Rencana Penerimaan Material

Tabel 2.2 Contoh Proses Perhitungan MRP

2.8.5 Output Sistem MRP Menurut Nasution & Prasetyawan (2008)

secara umum output dari sistem Material Requirement Planning (MRP) terdiri dari laporan mengenai :

1. Memberikan catatan tentang jadwal pemesanan material yang harus dilakukan atau harus direncanakan baik dari pabrik maupun dari supplier.

2. Memberikan indikasi bila perlu penjadwalan ulang.

3. Memberikan indikasi untuk pembatalan atas pesanan.

4. Memberikan indikasi untuk keadaan parsediaan.

2.8.6 Asumsi-asumsi Sistem MRP Asumsi-asumsi dari sistem MRP yang standard

menurut Nasution & Prasetyawan (2008) adalah sebagai berikut :

1. Adanya data file yang terintegrasi. 2. Waktu ancang untuk samua item diketahui. 3. Setiap item persediaan selalu ada dalam

pengendalian. 4. Semua komponen untuk suatu perakitan dapat

disediakan pada saat perakitan akan dilakukan. 5. Pengadaan dan pemakaian komponen bersifat

diskrit. 6. Proses pembuatan sesuatu item tidak bergantung

terhadap proses pembuatan item lainnya.

2.8.7 Teknik Penentuan Ukuran Lot Ukuran lot (lot size) adalah menyatakan jumlah

bahan baku yang harus dipesan untuk suatu periode. Teknik penentuan ukuran lot sangat tergantung pada beberapa hal, antara lain:

a. Variasi dari kebutuhan, baik dari segi jumlah maupun periodenya.

b. Rentang waktu perencanaan. c. Ukuran periodenya (hari, minggu, bulan dan

sebagainya). d. Perbandingan biaya pesan dan biaya simpan.

Adapun untuk menentukan salah satu yang terbaik adalah cara menggunakan perbandingan total biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan. Biaya-biaya yang digunakan adalah biaya pemesanan, biaya pembelian, dan biaya penyimpanan (Nasution, 2008). Berikut metode yang akan digunakan dalam penentuan ukuran pemesanan diantaranya sebagai berikut :

Page 7: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

7

a) Lot for Lot (L4L) Teknik penetapan ukuran lot dengan ini dilakukan atas dasar pesanan diskrit. Penggunaan teknik ini bertujuan untuk meminimumkan ongkos simpanan, sehingga dengan teknik ini ongkos simpan menjadi nol (Nasution,2008: 271).

b) Economic Order Quantity (EOQ) Dalam teknik ini besarnya ukuran lot adalah tetap. Namun perhitungannya sudah mencakup biaya pesan serta biaya simpan..

hDkEOQ 2

=

Dimana : D = Demand/ kebutuhan rata-rata k = Order cost/ biaya pesan per pemesanan h = Holding cost/ biaya simpan per periode

c) Period Order Quantity (POQ) Satu aturan penentuan jumlah pesanan secara dinamis adalah jumlah pesanan berkala (Periodic Order Quantity = POQ). POQ adalah jumlah yang sama dengan jumlah yang dibutuhkan selama beberapa minggu sejak bahan yang dipesan diterima, ditambah dangan jumlah persediaan pengaman dan dikurangi dengan jumlah persediaan awal atau persediaan ditangan (Pardede, 2005 : 496). Interval pesanan ekonomi (EOI) diperoleh dari persamaan berikut:

RPhRC

REOQEOI 2 = EOI ==

Dimana : C = Biaya pemesanan pada tiap pemesanan. P = Harga pembelian per Unit h = Holding cost/ biaya simpan per periode R = Rata-rata permintaan pada tiap periode

d) Fixed Period Requirement (FPR) Dalam metoda ini penentuan ukuran lot berdasarkan pada periode tertentu saja. Besarnya jumlah kebutuhan tidak berdasarkan ramalan, tetapi dengan cara menjumlahkan kebutuhan bersih pada periode yang akan datang. Pada metode ini selang waktu antar pemesanan dibuat tetap dengan ukuran lot sesuai pada kebutuhan bersih.

e) Part Period Balancing (PPB) Part Period Balancing (PPB) merupakan pendekatatan yang cukup dinamis dengan menyeimbangkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Dalam PPB ini terdapat EPP (Economic Part Period) yang berisi resiko biaya pemesanan dan biaya penyimpanan (Zulfikarijah, 2005 : 191).

2.8.8 Program POM-QM for windows Program POM-QM for Windows adalah versi

baru dari perangkat lunak windows yang merupakan gabungan dari POM for Windows dan QM for Windows. Perangkat lunak ini merupakan produk yang fleksibel dan paling banyak digunakan dibidang manajemen operasi. Program POM-QM merupakan sebuah program bantu komputer yang memiliki beberapa metode untuk memecahkan permasalahan–permasalahan yang berkaitan dengan manajemen operasi dan riset operasi. Dalam penelitian ini, program POM-QM digunakan dalam proses lotting yaitu menentukan ukuran pemesanan.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini membahas mengenai analisa persediaan

material struktur atas pada proyek pembangunan apartemen

High Point Surabaya. Analisa persediaan material yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan pada jumlah pemesanan (lot size) dan waktu pemesanan material dengan menggunakan Material Requirement Planning (MRP) sebagai metode dalam pengendalain material. Penentuan lot size pada penelitian ini menggunakan lima macam teknik, yaitu Lot for Lot, Economic Order Quantity, Period Order Quantity, Fixed Period Requirement dan Part Period Balancing. Dengan membandingkan hasil analisa dengan teknik-teknik tersebut dibandingkan untuk dipilih teknik mana yang menimbulkan biaya persediaan yang ekonomis.

3.2 Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data-data yang yang digunakan

dalam menentukan tingkat persediaan material yang optimal dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari hasil tanya jawab dari pihak yang bersangkutan dalam proyek tersebut dan data-data yang bersumber dari dokumen proyek, antara lain :

1. Data umum proyek Data yang menggambarkan kondisi umum proyek meliputi nama proyek, spesifikasi proyek, owner, perencana, kontraktor, waktu pelaksanaan dan biaya proyek.

2. Data material a. Analisa bahan

Berisikan informasi jenis-jenis material yang digunakan dalam suatu item pekerjaan

b. Lokasi Pengambilan Material Berisikan informasi lead time yang dibutuhkan dalam pemesanan material.

c. Harga material Memberikan informasi biaya pembelian material.

3. Data teknis proyek Data teknis adalah data-data yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, yaitu : a. Gambar perencanaan

Digunakan untuk menghitung volume material dari pekerjaan yang ditinjau sehingga dapat diketahui volume kebutuhan material yang harus dipesan.

b. Schedule proyek Berisikan waktu rencana penyelesaian item pekerjaan yang nantinya digunakan untuk menentukan waktu pemesanaan material yang dibutuhkan.

3.3 Identifikasi Objek Penelitian Pelaksanaan pembangunan apartemen High Point

Surabaya secara umum dilaksanakan secara bertahap per lantai dengan beberapa item pekerjaan utama seperti pekerjaan persiapan, pekerjaan semi basement, pekerjaan sub struktur dan pekerjaan struktur atas. Berdasarkan time schedule proyek, brake down pekerjaan struktur apartemen dapat dilihat pada gambar 3.1.

Dari Gambar tersebut memberikan gambaran bahwa pekerjaan struktur atas pada apartement High Point terdiri dari pekerjaan struktur pada lantai Lt. Dasar, Lt. 1, Lt. 1A (Mezzanine), Lt. 2, dan seterusnya sampai lantai 15 (penamaan Lt.4, Lt. 13 & Lt 14 tidak digunakan). Untuk pelaksanaanya pada setiap lantai terdiri dari pekerjaan plat lantai, balok, kolom, tangga & ramp. Sedangkan pada pekerjaan semi basement terdiri dari Galian tanah, potong kepala pancang, pile cap, tie beam, plat lantai, kolom & shear wall, basement wall, tangga & ramp. Salah satu struktur produk dalam pekerjaan struktur plat lantai terlihat pada gambar 3.2.

Page 8: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

8

Gambar 3.2. Struktur Produk Material Struktur Balok

Gambar 3.1. Break Down Apartement High Point

3.4 Metode Analisa

3.4.1. Penentuan Jumlah Pesanan Kebutuhan Material Proses ini merupakan perhitungan jumlah total

Lotting (penentuan jumlah pemesanan) Proses ini bertujuan untuk menentukan

besarnya pemesanan (lot size) yang optimum berdasarkan pada hasil perhitungan kebutuhan bersih. Dalam proses ini data yang diperlukan antara lain kebutuhan bersih, besarnya biaya pesan dan biaya simpan material. Teknik penentuan lot size yang digunakan yaitu Lot for Lot (L4L), Economic Order Quantity (EOQ), Period Order Quantity (POQ), Fixed period Requirement (FPR), Part Period Balancing (PPB). Dalam penentuan jumlah pemesanan ini dipertimbangkan pengaruh frekuensi pemesanan dengan biaya pemesanan serta besarnya biaya simpan yang dikeluarkan. Dalam proses ini dilakukan dengan bantuan program komputer POM-QM

3.4.2. Penentuan Biaya Total Persediaan Biaya total persediaan diperoleh dari seluruh

biaya yang dikeluarkan akibat adanya proses persediaan. Dari kelima teknik penentuan jumlah pemesanan dipilih biaya yang dihasilkan yang paling minimal

3.5. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah sebagai berikut : 1. Menentukan latar belakang penelitian dari wacana

mengenai proyek konstruksi serta permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi.

2. Menentukan permasalahan pengadaan persediaan material dalam proyek pembangunan apartemen High

Point sesuai latar belakang dalam penelitian. 3. Studi literatur mengenai perencanaan persediaan

material yang dapat dipergunakan dalam menunjang penyusunan penelitian.

4. Pengumpulan data-data yang berkaitan dengan tugas akhir, yaitu :

a. Gambar- gambar perencanaan proyek b. Schedule proyek c. Data kebutuhan material (BOQ) d. Data analisa material e. Melakukan tannya jawab dengan pihak yang

bersangkutan 5. Membuat break down pekerjaan sebagai hasil

identifikasi pada obyek penelitian. Dalam hal ini obyek penelitian adalah pekerjaan struktur atas proyek pembangunan apartemen High Point.

6. Membuat struktur produk (Bill of Material) tiap item induk produksi dari hasil break down pelaksanaan pekerjaan struktur bangunan atas dan menentukan material penyusun yang akan dianalisa kebutuhannya.

7. Menyusun jadwal induk produksi. 8. Menghitung kebutuhan bersih material (netting) dari

material-material penyusun yang telah ditentukan pada struktur produk.

9. Menentukan ukuran pemesanan (lotting) pada material yang telah dihitung kebutuhan bersihnya menggunakan teknik lot size yang telah ditentukan menggunakan bantuan shoftware POM-QM.

10. Mengitung biaya total pengadaan tiap material dari semua teknik lot size yang dilakukan.

11. Menentukan waktu pemesanan (offsetting) berdasar lead time yang dibutuhkan material.

12. Menghitung biaya total yang diakibatkan dari pengadaan material.

13. Menarik kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

STRUCTURE OF HIGH POINT APARTMENT

Pek. Persiapan

Pembuatan Keet, Bedeng, Pagar

proyek dll

Pek. Pengukuran

Pek. Semi Basement

Galian Tanah

Potong Kepala Pancang

Pile Cap

Tie Beam

Slab

Column & Shear Wall

Basement Wall

Stair Basement -Lt. Dasar &

Ramp

Pek. Struktur Atas

LANTAI DASAR

Beam & Slab

Column

Stair Lt Dasar - Lt 1 & Ramp

Lt. 1

Beam & Slab

Column

Stair Lt. 1 - Lt. 1A & Ramp

LANTAI 1A (MEZZANINE)

Beam & Slab

Column

Stair Lt. 1A - Lt. 2 & Ramp

Lt. 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, &

15

Beam & Slab

Column

Stair & Ramp

Pek. Atap Gedung

Beam & Slab (+45,00)

Column

Roof Floor (+48,50)

Pek. Non Struktur

Pasang Tower Crane

Pengiriman

Instal Tower Crane

Pek. Pagar

Retaining Wall

Pek. Pembersihan

Kayu Glugu 5/7

Kayu Meranti 5/7

Kayu Meranti 6/12

Multiplek 12 mm

Besi Beton D22

Besi Beton Ø 13

Besi Beton Ø12

Struktur Balok

Bekisting Besi tulangan Beton Ready Mix K. 300

Besi Beton Ø 10

Besi Beton Ø 8

Page 9: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper
Page 10: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

8

Langkah-langkah pengerjaan penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar 3.3.

Gambar 3.3. Bagan Alur Penelitian

BAB IV ANALISA DATA

4.1. Gambaran Umum Proyek Proyek Apartement High Point yang berlokasi berdekatan

dengan salah satu Universitas Swasta terkemuka di Surabaya, merupakan sebuah hunian yang memiliki konsep Luxury Student Apartment yang dirancang dengan sistem hemat energi. Dilengkapi dengan fasilitas bintang lima, area parkir pribadi serta menggunakan spesifikasi bahan yang berkualitas menjadikan apartement ini sebagai student apartment yang menyediakan privasi dan kenyamanan bagi para penghuninya. Selain sebagai sebuah investasi hunian, apartemen High Point juga membuka kesempatan bagi para pengusaha yang ingin membuka tempat usaha di apartement ini.

Proyek ini terdiri dari 13 lantai yang dibangun diatas lahan seluas 3.758,52 m². Pelaksanaan pembangunan struktur atas proyek ini dibagi menjadi 3 zona pekerjaan tiap lantainya. Pada pekerjaan struktur balok lt. 5 - lt. 15 merupakan pekerjaan typical, sedangkan pekerjaan struktur kolom yang typical pada lt. 5 – lt. 9 dan lt. 10 – lt. 15.

Gambaran umum mengenai proyek Apartement High Point dilihat sebagai berikut :

4.1.1. Data Proyek

Nama Proyek : High Point. Jenis Proyek : Student Apartement.

Lokasi Proyek : Jl. Siwalankerto No.185 Wonocolo, Surabaya.

Nilai Kontrak : Rp. 34.650.000.000,- (Untuk Pekerjaan Struktur Atas)

Tipe Kontrak : Lump Sump Fix Price. Pemilik Proyek : PT. Sambadha Wahana

Development. Konsultan Arsitektur : PT. Archi Metric. Kontraktor Pelaksana : PT. Nusa Raya Cipta. Luas Area : 3.758,52 m². Luas Bangunan : Basement = 2695,96 m². Lt. Dasar – lt. 3 = 1.659,41 m². Lt. 5 – lt. 15 = 1.568 m². Jumlah 15 lantai : Basement = 1 lantai. Retail Shop = 2 lantai. Unit apartement = 12 lantai. Struktur Bangunan : Pondasi = Tiang Pancang Str. Atas = Beton Bertulang Atap = Plat Beton

4.1.2. Data Item Pekerjaan Pelaksanaan pembangunan apartemen High

Point Surabaya secara umum dilaksanakan secara bertahap per lantai dengan beberapa item pekerjaan utama seperti pekerjaan persiapan, pekerjaan semi basement, pekerjaan sub struktur dan pekerjaan struktur atas. Pembangunan struktur atas proyek ini dibagi menjadi 3 zona

Perumusan Permasalahan

Studi Literatur

Input MRP

LOTTING pada level material (Penentuan Jumlah Pesanan) dengan teknik :

a. Lot for Lot d. Part Period Balancing b. Economic Order Quantity e. Fixed period Requirement c. Periodic Order Quantity

Membuat Struktur Produk (BOM)

Menyusun Jadwal Induk Produksi

Menghitung Kebutuhan Bersih ( Netting )

Lead Time Menentukan Waktu Pemesanan ( Offsetting )

Biaya Pesan dan simpan

Menghitung Kebutuhan level di bawahnya ( Explosion )

Latar Belakang

Pengumpulan data-data : Data umum, material, teknis

Biaya Total Persediaan

Kesimpulan

Pembuatan Break Down

Page 11: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

9

DurasiHari

4 LANTAI DASAR 56BALOK & PLAT 14KOLOM & DINDING GESER 7TANGGA Lt. DASAR - Lt. 1 14

Item PekerjaanNo. Uraian Pekerjaan

Pekerjaan beton bertulang pada balok & plat, pekerjaankolom, pekerjaan tangga lantai dasar - lantai 1 dinding geseruntuk lift.

N0. Pekerjaan Material Volume Sat1 Balok

Multypleks 1220x2440 mm2 (12mm)Kayu Glugu 5/7 per-4 meterKayu Meranti 5/7 per-4 meterKayu Meranti 6/12 per-4 meterBesi tulangan D-22Besi tulangan Ø-13Besi tulangan Ø-12Besi tulangan Ø-8Besi tulangan Ø-10

Beton Beton K.300 223.46 m3

m2

Kg86826.42Besi Tulangan

Bekisting 1782.07

N0. Pekerjaan Material Volume Sat2 Plat

Multypleks 1220x2440 mm2 (12mm)Kayu Glugu 5/7 per-4 meterKayu Meranti 6/12 per-4 meterPipa Ø 1,5"Hory beamBesi tulangan Ø-10Besi tulangan Ø-8

Beton Beton K.300 281.56 m3

3 KolomMultypleks 1220x2440 mm2 (12mm)Kayu Glugu 5/7 per-4 meterBesi tulangan D-25 Besi tulangan D-19Besi tulangan Ø-13Besi tulangan Ø-12Besi tulangan Ø-10

Beton Beton K.300 209.96 m3

4 Dinding GeserMultypleks 1220x2440 mm2 (12mm)Kayu Meranti 5/7 per-4 meterKayu Meranti 6/12 per-4 meter

Besi Tulangan Besi tulangan Ø-13 4507.49 Kg

Beton Beton K.300 34.90 m3

2098.49

683.30

236.52

Bekisting

Bekisting

Besi Tulangan

m2

Besi Tulangan

Bekisting

21328.32

37706.79

Kg

Kg

m2

m2

pekerjaan tiap lantainya pada pekerjaan balok dan plat. Dari masing-masing item pekerjaan tersebut terdiri dari beberapa sub item pekerjaan dan memiliki rangkaian aktivitas. Sedangkan item pekerjaan yang akan direncanakan persediaan materialnya adalah item pekerjaan pada struktur lantai dasar yang dijelaskan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Data Item Pekerjaan Struktur Lantai Dasar

Pekerjaan struktur lantai dasar yang akan

analisa merupakan pekerjaan struktur beton bertulang yaitu balok, plat, kolom dan dinding geser dimana pada masing-masing komponen struktur tersebut meliputi pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran. Pekerjaan tangga tidak dianlisa karena bukan merupakan struktur utama yang pelaksanaannya tidak bergantung pada pekerjaan struktur yang lain.

4.1.3. Jadwal Pelaksanaan Proyek Pelaksanaan pembangunan Proyek

Apartement High Point dimulai pada Agustus 2008 dan direncanakan selesai pada Nopember 2010, sehingga pada awal tahun 2011 bangunan apartement high point dapat diserah terimakan kepada investor. Pelaksanaan pekerjaan struktur atas proyek apartement ini dimulai pada tanggal 10 Maret 2009 sampai dengan tanggal 9 Maret 2010, sehingga lama

waktu penyelesaian pekerjaan struktur atas adalah 12 bulan. Sedangkan pada pekerjaan struktur lantai dasar dimulai pada tanggal 4 Mei 2009 sampai tanggal 25 Mei 2009.

4.2. Struktur Produk Struktur Produk berisi tentang informasi yang

mengidentifikasikan semua kebutuhan komponen dan sub komponen yang akan dipergunakan untuk menghasilkan produk akhir dari suatu pekerjaan. Untuk menyusun struktur produk ini berdasar pada break down struktur pekerjaan yang dapat dilihat pada time schedule proyek dan BOQ proyek.

Material yang akan dianalisa persediaannya adalah material utama yang diperlukan pada pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran pada struktur bangunan atas diantaranya adalah multipleks, balok kayu, besi tulangan dan beton readymix. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada struktur produk lantai dasar pada gambar 4.1

Pada gambar struktur produk lantai dasar tersebut terdiri dari 4 level, antara lain level 0 yang paling atas merupakan produk akhir dari analisa yang dilakukan yaitu Struktur Lantai Dasar. Sedangkan pada level dibawahnya yaitu 1, 2, dan 3 secara berurutan merupakan komponen, sub komponen penyusun dan material-material yang dibutuhkan. Pada Struktur produk tersebut juga menunjukkan adanya hubungan antara setiap item pekerjaan dengan material yang dibutuhkan. Hubungan tersebut merupakan kebutuhan antara material pada level paling bawah terhadap item pekerjaan pada level diatasnya. Misalnya kebutuhan akan material multipleks dan balok kayu tergantung pada kebutuhan akan bekisting. Sedangkan kebutuhan akan bekisting tergantung akan komponen-komponen yang akan dikerjakan, dalam hal ini adalah kolom, balok , plat, dan dinding geser.

Dari struktur produk yang dibuat diperoleh Bill of Material untuk pekerjaan struktur lantai dasar yang akan dihitung yang dijelaskan pada tabel 4.2.

Keterangan : Mltp. 12 = Multipleks 12 mm Ø = Diameter besi beton polos K.Mr = Kayu Meranti D = Diameter besi beton ulir K.Gl = Kayu Glugu PP = Pipa HB = Horry Beam

Tabel 4.2. Bill of Material Lantai Dasar

Gambar 4.1. Struktur Produk Struktur Lantai Dasar

Beton K.300

Balok

Besi Tul

D22 Ø13 Ø12 Ø8 Ø10

Bekisting

Mltp 12

K Gl 5/7

K Mr 5/7

K Mr 6/12

Bekisting

Plat

Besi Tul

Ø8 Ø10 Mltp

12 K Gl 5/7

K Mr 6/12

PP Ø1,5"

HB

Bekisting

Beton K.300

Besi Tul

Dinding Geser

Ø13 Mltp 12

K Mr 6/12

K Mr 5/7

Bekisting

Beton K.300

Struktur Lt. Dasar

Kolom

D25 Ø19 Ø13 Ø10 Ø12

Besi Tul

Mltp 12

K Gl 5/7

Bekisting

Beton K.300 Beton K.300

Level 0

Level 1

Level 2

Level 3

Page 12: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

10

Durasi KuantitasTotal Per hari

a b c d e f = d/e

1 Bekisting Balok m2 1782.07 9 198.01

2 Bekisting Plat m2 2098.49 9 233.173 Pembesian Balok Kg 86826.42 9 9647.384 Pembesian Plat Kg 21328.32 9 2369.81

No Pekerjaan VolumeSat

4.3. Jadwal Induk Produksi Jadwal induk produksi merupakan proses alokasi untuk

membuat sejumlah produk dalam suatu periode waktu dengan memperhatikan kapasitas yang dimiliki. Untuk menyusun

jadwal induk produksi diperlukan data jadwal pelaksanaan pekerjaan yang menunjukkan hubungan antar aktivitas pekerjaan. Jadwal pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

4.3.1. Zona Pekerjaan Dalam pelaksanaan pekerjaan pada proyek

dengan denah tidak simetris serta memiliki keterbatasan waktu pelaksanaan dan bobot pekerjaan yang cukup besar, maka untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan di lapangan perlu dilakukan pembagian zona pekerjaan. Dengan membagi kedalam beberapa zona pekerjaan diharapkan pelaksanaan pekerjaan dapat tersusun dan termonitoring dengan baik. Pembagian zona pekerjaan tersebut dibagi menjadi 3 zona antara lain zona 1 (as 1 - 5’ dengan as A’ - F’), zona 2 (as 5’ - 10 dengan as A’ - F’), dan zona 3 (as 5’+0,428 – 10 dengan as F’ – M), selengkapnya dapat dilihat seperti yang terlihat pada gambar 4.3. berikut ini.

Gambar 4.3. Pembagian Zona Pekerjaan

4.3.2. Hubungan antar aktivitas pada pekerjaan struktur lantai dasar

Langkah awal dalam menyusun Jadwal induk Produksi adalah perlu diketahuinya hubungan antar aktivitas guna mengetahui urutan pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Berdasarkan ketergantungan antar aktivitas maka dapat disusun secara tepat kapan pekerjaan harus selesai atau material harus tersedia di lapangan. Untuk jadwal pekerjaan struktur lantai dasar lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.4. berikut ini.

Pada jadwal perencanaan pekerjaan di atas dapat dilihat bahwa untuk menyelesaikan pekerjaan struktur Lantai dasar diperlukan waktu selama 3,2 minggu dengan rincian 2 minggu untuk pekerjaan balok dan plat, 1 minggu untuk pekerjaan kolom dan dinding geser lift. Secara

rinci hubungan aktivitas pekerjaan lantai dasar dijelaskan sebagai berikut: a. Pekerjaan pembesian balok dikerjakan

setelah bekisting balok terpasang dilapangan.

b. Pekerjaan bekisting plat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan bekisting balok.

c. Pekerjaan bekisting balok dan plat harus telah selesai sehari sebelum pekerjaan pembesian balok dan plat selesai.

d. Pekerjaan pengecoran pada balok dan plat dimulai setelah seluruh pekerjaan bekisting dan pekerjaan pembesian telah selesai dikerjakan.

e. Pekerjaan struktur kolom dimulai 1 hari setelah pekerjaan balok dan plat selesai dikerjakan (adanya proses curring pada beton).

f. Pekerjaan bekisting kolom dan dimulai setelah pekerjaan pembesian kolom terpasang di lapangan.

g. Pekerjaan dinding geser dilakukan bersamaan dengan pekerjaan kolom.

4.3.3. Durasi pekerjaan Sebelum melakukan penyusunan jadwal

induk produksi, perlu diketahui durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu item pekerjaan. Secara teori durasi pekerjaan untuk tiap item pekerjaan diperoleh dengan membagi volume pekerjaan dengan kuantitas yang dapat diselesaikan dalam sehari.

Durasi pekerjaan balok dan plat Lt. dasar adalah 11 hari dengan rincian 1 hari untuk pekerjaan pengecoran, pekerjaan bekisting harus selesai 1 hari sebelum pekerjaan pembesian selesai dikerjakan dan pekerjaan pembesian dimulai 1 hari setelah pekerjaan bekisting mulai dikerjakan. Sehingga, durasi untuk pekerjaan bekisting dan pembesian adalah 9 hari.

Berdasarkan volume pekerjaan seperti tabel 4.2, dapat diketahui kuantitas pekerjaan per hari pekerjaan bekisting dan pembesian balok dan plat yang dijelaskan pada tabel 4.3. Data kuantitas tersebut digunakan untuk menghitung durasi per zona seperti tabel 4.4.

Tabel 4.3. Kuantitas Bekisting dan Pembesian Per Hari

Page 13: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

11

Kuantitasper hari

Bekisting

Zona 1 661.72 m2 198.01 3.342 dipakai 3Zona 2 530.63 m2 198.01 2.680 dipakai 3Zona 3 589.73 m2 198.01 2.978 dipakai 3

Zona 1 781.25 m2 233.17 3.351 dipakai 3Zona 2 612.45 m2 233.17 2.627 dipakai 3Zona 3 704.80 m2 233.17 3.023 dipakai 3

Pembesian

Zona 1 30321.77 Kg 9647.38 3.143 dipakai 3Zona 2 27040.12 Kg 9647.38 2.803 dipakai 3Zona 3 29464.53 Kg 9647.38 3.054 dipakai 3

Zona 1 7548.22 Kg 2369.81 3.185 dipakai 3Zona 2 6458.04 Kg 2369.81 2.725 dipakai 3Zona 3 7322.06 Kg 2369.81 3.090 dipakai 3

No Pekerjaan Volume Sat Durasihr

1

Balok

Plat

2

Balok

Plat

Durasi

hr 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5Bekisting Balok

Zona 1 661.72 m2 3 220.57 220.57 220.57

Zona 2 530.63 m2 3 176.88 176.88 176.88

Zona 3 589.73 m2 3 196.58 196.58 196.58Pembesian Balok

Zona 1 30321.77 Kg 3 10107.26 10107.26 10107.26Zona 2 27040.12 Kg 3 9013.37 9013.37 9013.37Zona 3 29464.53 Kg 3 9821.51 9821.51 9821.51

Bekisting Plat

Zona 1 781.25 m2 3 260.42 260.42 260.42

Zona 2 612.45 m2 3 204.15 204.15 204.15

Zona 3 704.80 m2 3 234.93 234.93 234.93Pembesian Plat

Zona 1 7548.22 Kg 3 2516.07 2516.07 2516.07Zona 2 6458.04 Kg 3 2152.68 2152.68 2152.68Zona 3 7322.06 Kg 3 2440.69 2440.69 2440.69

Pengecoran Balok dan Plat

5 Zona 1, 2 dan 3 505.02 m3 1 505.02

480.99 480.99 480.99 381.02 381.02 381.02 431.51 431.51 431.5112623.33 12623.33 12623.33 11166.05 11166.05 11166.05 12262.20 12262.20 12262.20

505.02Jumlah Kuantitas PengecoranJumlah Kuantitas Pembesian

1

2

3

4

Jumlah Kuantitas Bekisting

No Pekerjaan Volume Sat Minggu ke- 18 Minggu ke- 19Kuantitas

Durasi 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

HariBalok

Zona 1

Bekisting 661.72 m2 3 220.57 220.57 220.57Pembesian 30321.77 Kg 3 10107.26 10107.26 10107.26

Pengecoran K.300 79.81 m3 1 79.81Zona 2

Bekisting 530.63 m2 3 176.88 176.88 176.88Pembesian 27040.12 Kg 3 9013.37 9013.37 9013.37

Pengecoran K.300 68.78 m3 1 68.78Zona 3

Bekisting 589.73 m2 3 196.58 196.58 196.58Pembesian 29464.53 Kg 3 9821.51 9821.51 9821.51

Pengecoran K.300 74.88 m3 1 74.88Plat

Zona 1

Bekisting 781.25 m2 3 260.42 260.42 260.42Pembesian 7548.22 Kg 3 2516.07 2516.07 2516.07

Pengecoran K.300 99.87 m3 1 99.87

Zona 2

Bekisting 612.45 m2 3 204.15 204.15 204.15Pembesian 6458.04 Kg 3 2152.68 2152.68 2152.68

Pengecoran K.300 83.96 m3 1 83.96

Zona 3

Bekisting 704.80 m2 3 234.93 234.93 234.93Pembesian 7322.06 Kg 3 2440.69 2440.69 2440.69

Pengecoran K.300 97.74 m3 1 97.74Kolom

Bekisting 683.30 m2 4 227.77 113.88 113.88 227.77Pembesian 37706.79 Kg 5 8379.29 8379.29 6284.46 6284.46 8379.29

Pengecoran 209.96 m3 1 209.96

Dinding Geser

Bekisting 236.52 m2 2 118.26 118.26Pembesian 4507.49 Kg 2 2253.75 2253.75

Pengecoran 34.90 m3 1 34.90

Pekerjaan Volume SatMinggu ke-18 Minggu ke-19 Minggu ke-20

Selengkapnya durasi pekerjaan dapat dijelaskan pada tabel 4.4. berikut:

Tabel 4.4. Durasi Pekerjaan Balok dan Plat per Zona

4.3.4. Jadwal Induk Produksi Tiap Zona Dengan mengetahui durasi dari masing-

masing item pekerjaan dan hubungan antar aktivitasnya, maka jadwal induk produksi tiap zona dapat disusun dengan memasukkan data kuantitas pekerjaan tiap durasinya ke dalam jadwal pekerjaan.

Perhitungan kuantitas pada tiap satuan waktu pekerjaan diperoleh dari hasil pembagian volume dengan durasi yang telah direncanakan pada jadwal pekerjaan. Kuantitas tiap periode selengkapnya dijelaskan pada tabel 4.5.

Tabel 4.5. Kuantitas Balok dan Plat Tiap Durasi Pekerjaan

Jadwal Induk Produksi tiap zona pekerjaan untuk selengkapnya disajikan dalam bentuk tabel seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.6.

Tabel 4.6. Jadwal Induk Produksi Tiap Zona Pekerjaan

Page 14: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

12

Satuan Harga Material AlamatPembelian Per Satuan Pembelian Supplier

1 Multypleks 12mm Lembar 137,000Rp 2 Kayu Glugu 5/7 Batang 23,000Rp 3 Kayu Meranti 5/7 Batang 33,500Rp 4 Kayu Meranti 6/12 Batang 55,000Rp 5 Besi tulangan Ø-8 Lonjor 39,875Rp 6 Besi tulangan Ø-10 Lonjor 68,200Rp 7 Besi tulangan Ø-12 Lonjor 82,500Rp 8 Besi tulangan Ø-13 Lonjor 105,295Rp

Besi tulangan D-16 Lonjor 159,500Rp 9 Besi tulangan D-19 Lonjor 224,920Rp

10 Besi tulangan D-22 Lonjor 289,300Rp 11 Besi tulangan D-25 Lonjor 374,000Rp 12 Beton K. 300 m3 465,000Rp SURABAYA

SIDOARJO

Jenis Material

SURABAYA

No.

Jarak (Km) Time Band Tari Telpon(Rp.)

0-20 08.00-18.00 12218.00-08.00 83

> 20 08.00-18.00 16318.00-08.00 122

No. Lokasi Pengiriman Jml LembarBiaya Fax /

Dokumen Teks Total Biaya

a c d e f=d*e

1 Sidoarjo 2 Rp. 2,175.00 Rp. 4,350.002 Surabaya 2 Rp. 1,375.00 Rp. 2,750.00

Biaya Telepon Biaya Fax Biaya Cetak Total 10 mnt 2 lembar 6 lembar Biaya

a b c d e f = c+d+e1 Multypleks 12mm 1,220.00Rp 2,750.00Rp 1,500.00Rp 5,470.00Rp 2 Kayu Glugu 5/7 1,220.00Rp 2,750.00Rp 1,500.00Rp 5,470.00Rp 3 Kayu Meranti 5/7 1,220.00Rp 2,750.00Rp 1,500.00Rp 5,470.00Rp 4 Kayu Meranti 6/12 1,220.00Rp 2,750.00Rp 1,500.00Rp 5,470.00Rp 5 Besi tulangan Ø-8 1,220.00Rp 4,350.00Rp 1,500.00Rp 7,070.00Rp 6 Besi tulangan Ø-10 1,220.00Rp 4,350.00Rp 1,500.00Rp 7,070.00Rp 7 Besi tulangan Ø-12 1,220.00Rp 4,350.00Rp 1,500.00Rp 7,070.00Rp 8 Besi tulangan Ø-13 1,220.00Rp 4,350.00Rp 1,500.00Rp 7,070.00Rp 9 Besi tulangan D-16 1,220.00Rp 4,350.00Rp 1,500.00Rp 7,070.00Rp 10 Besi tulangan D-19 1,220.00Rp 4,350.00Rp 1,500.00Rp 7,070.00Rp 11 Besi tulangan D-22 1,220.00Rp 4,350.00Rp 1,500.00Rp 7,070.00Rp 12 Besi tulangan D-25 1,220.00Rp 4,350.00Rp 1,500.00Rp 7,070.00Rp

Jenis MaterialNo.

4.4. Biaya Persediaan Biaya persediaan adalah semua pengeluaran dan kerugian

yang timbul sebagai akibat dari adanya persediaan. Biaya persediaan yang dihitung dalam tugas akhir ini meliputi biaya pembelian, biaya pemesanan, dan biaya penyimpanan pada pekerjaan struktur lantai dasar. Adapun asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Harga material tidak terpengaruh oleh ukuran pembelian, sehingga berapapun jumlah pembelian harga material tetap.

b. Lead time tetap setiap kali pemesanan material. c. Biaya Pesan konstan untuk setiap kali pemesanan.

4.4.1. Biaya Pembelian Material Biaya pembelian material adalah biaya

yang dikeluarkan untuk membeli material. Besarnya biaya pembelian ini tergantung pada jumlah material yang dibeli dan harga satuan material. Data umum mengenai harga material ditunjukkan pada tabel 4.7. dibawah ini :

Tabel 4.7. Daftar Harga Material

4.4.2. Biaya Pemesanan Material Biaya pemesanan adalah semua biaya

pengeluaran yang timbul dari usaha mendatangkan material dari luar. Biaya pemesanan ini tergantung pada frekuensi pemesanan yang meliputi biaya telekomunikasi, pengiriman purchase order dan biaya administrasi dalam melakukan pemesanan terhadap supplier. a. Biaya telekomunikasi yang dikeluarkan

merupakan biaya untuk melakukan pemesanan material pada supplier dengan menggunakan media telepon. Biaya telekomunikasi ini dipengaruhi oleh faktor durasi percakapan serta lokasi supplier material dimana diasumsikan terjadi percakapan selama 10 menit setiap kali pemesanan material. Karena lokasi supplier berada di Surabaya dan Sidoaarjo, maka untuk biaya telepon menggunakan tarif lokal. Tarif telepon tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8. Dari data tersebut, tarif telepon lokal yang digunakan sebesar Rp 122,-.

Tabel 4.8. Biaya Telepon Sumber data: PT. Telkom

b. Biaya pengiriman dokumen pesanan tergantung pada jumlah dan lokasi supplier. Lembar purchase order dikirim

melalui fax dan setiap kali pemesanan diperkirakan sebanyak 2 lembar. Biaya fax dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9. Biaya Fax

Sumber data: PT. Telkom c. Biaya Administrasi adalah semua biaya

yang dikeluarkan dalam pembuatan purchase order yang akan dikirim ke supplier dan digunakan dalam back up tagihan, serta data arsip pendataan saat kedatangan material (2 lembar rangkap 3). Biaya Administrasi yang dihitung pada proyek ini meliputi biaya pencetakan sebesar Rp 250,-/lembar. Sehingga biaya administrasi setiap kali pemesanan adalah 6 x Rp 250,-

Total biaya pemesanan material untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10. Biaya Pesan 4.4.3. Biaya Penyimpanan

Biaya penyimpanan adalah semua pengeluaran yang timbul akibat menyimpan barang. Dalam tugas akhir ini biaya penyimpanan yang diperhitungkan adalah biaya modal dan biaya kerusakan atau penyusutan. a. Biaya modal merupakan biaya yang

ditimbulkan karena memiliki persediaan yang harus diperhitungkan dalam system persediaan. Biaya ini diukur sebagai persentase nilai persediaan pada periode waktu tertentu, yang dapat diukur dengan suku bunga bank. Besarnya suku bunga adalah 6,5% per hari berdasarkan suku bunga Bank Indonesia tahun 2010, sehingga biaya modal adalah 6,5% x harga material per unit.

b. Biaya penyusutan atau kerusakan merupakan biaya yang ditimbulkan karena barang yang disimpan mengalami kerusakan dan penyusutan karena jumlahnya berkurang atau hilang. Biaya penyusutan atau kerusakan selama penyimpanan yang diasumsikan sebesar 2% per hari untuk jenis material kayu dan 0,5% per hari untuk jenis material besi tulangan.

Sumber data : Jurnal Harga Material

Page 15: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

13

Persentase Persentase Biaya

Biaya ModalBiaya kerusakan

/penyusutanSimpan /unit

/haria b c d e f = ((d+e)/365)*c1 Multypleks 12mm 137,000Rp 6.5% 2% 31.90Rp 2 Kayu Glugu 5/7 23,000Rp 6.5% 2% 5.36Rp 3 Kayu Meranti 5/7 33,500Rp 6.5% 2% 7.80Rp 4 Kayu Meranti 6/12 55,000Rp 6.5% 2% 12.81Rp 5 Besi tulangan Ø-8 39,875Rp 6.5% 0.5% 7.65Rp 6 Besi tulangan Ø-10 68,200Rp 6.5% 0.5% 13.08Rp 7 Besi tulangan Ø-12 82,500Rp 6.5% 0.5% 15.82Rp 8 Besi tulangan Ø-13 105,295Rp 6.5% 0.5% 20.19Rp 9 Besi tulangan D-16 159,500Rp 6.5% 0.5% 30.59Rp 10 Besi tulangan D-19 224,920Rp 6.5% 0.5% 43.14Rp 11 Besi tulangan D-22 289,300Rp 6.5% 0.5% 55.48Rp 12 Besi tulangan D-25 374,000Rp 6.5% 0.5% 71.73Rp

No. Jenis Material Harga Material /Unit

1 Multypleks 12mm Lembar 137,000.00Rp 5,470.00Rp 31.90Rp 2 Kayu Glugu 5/7 Batang 23,000.00Rp 5,470.00Rp 5.36Rp 3 Kayu Meranti 5/7 Batang 33,500.00Rp 5,470.00Rp 7.80Rp

Biaya pemesanan /Pesan

Biaya penyimpan /unit /hari

Satuan /UnitNo. Jenis Material Biaya pembelian

/Unit

4 Kayu Meranti 6/12 Batang 55,000.00Rp 5,470.00Rp 12.81Rp 5 Besi tulangan Ø-8 Lonjor 39,875.00Rp 7,070.00Rp 7.65Rp 6 Besi tulangan Ø-10 Lonjor 68,200.00Rp 7,070.00Rp 13.08Rp 7 Besi tulangan Ø-12 Lonjor 82,500.00Rp 7,070.00Rp 15.82Rp 8 Besi tulangan Ø-13 Lonjor 105,295.00Rp 7,070.00Rp 20.19Rp 9 Besi tulangan D-16 Lonjor 159,500.00Rp 7,070.00Rp 30.59Rp

10 Besi tulangan D-19 Lonjor 224,920.00Rp 7,070.00Rp 43.14Rp 11 Besi tulangan D-22 Lonjor 289,300.00Rp 7,070.00Rp 55.48Rp 12 Besi tulangan D-25 Lonjor 374,000.00Rp 7,070.00Rp 71.73Rp

Durasi 1 2 3 4 5 6 7 Konversi 1 2 3 4 5 6 7Satuan

Hari cBalok

Bekisting 1782.07 m2 9 220.57 220.57 220.57 176.88 176.88 176.88

Multypleks 1220x2440 mm2 (12mm) 0.3359 lbr 1 74.10 74.10 74.10 59.42 59.42 59.42 lembarKayu Glugu 5/7 per-4 meter 0.0307 m3 1 btg = 0.014 m³ 484.29 484.29 484.29 388.35 388.35 388.35 batangKayu Meranti 5/7 per-4 meter 0.0070 m3 1 btg = 0.014 m³ 109.55 109.55 109.55 87.84 87.84 87.84 batangKayu Meranti 6/12 per-4 meter 0.0155 m3 1 btg = 0.029 m³ 118.35 118.35 118.35 94.90 94.90 94.90 batangPembesian

D- 22 63898.55 Kg 9 7272.90 7272.90 7272.90 6704.29 6704.29 1.05 kg 1 lonjor = 35.79 kg 213.37 213.37 213.37 196.69 196.69 lonjorØ- 8 513.57 Kg 9 66.03 66.03 66.03 65.04 65.04 1.05 kg 1 lonjor = 4.73 kg 14.65 14.65 14.65 14.43 14.43 lonjorØ- 10 2370.58 Kg 9 426.47 426.47 426.47 164.20 164.20 1.05 kg 1 lonjor = 7.39 kg 60.56 60.56 60.56 23.32 23.32 lonjorØ- 12 14022.63 Kg 9 1432.53 1432.53 1432.53 1538.82 1538.82 1.05 kg 1 lonjor = 10.65 kg 141.26 141.26 141.26 151.74 151.74 lonjorØ- 13 6021.09 Kg 9 909.32 909.32 909.32 541.02 541.02 1.05 kg 1 lonjor = 12.50 kg 76.40 76.40 76.40 45.46 45.46 lonjor

Pengecoran K.300 223.46 m3 1Plat

Bekisting 2098.49 m2 9 260.42 260.42 260.42 204.15 204.15 204.15

Multypleks 1220x2440 mm2 (12mm) 0.3359 lbr 1 87.48 87.48 87.48 68.58 68.58 68.58 lembarKayu Glugu 5/7 per-4 meter 0.0094 m3 1 btg = 0.014 m³ 174.14 174.14 174.14 136.51 136.51 136.51 batangKayu Meranti 6/12 per-4 meter 0.0097 m3 1 btg = 0.029 m³ 87.47 87.47 87.47 68.57 68.57 68.57 batangPipa Ø 1,5" 131.00 bh 43.67 43.67 43.67 1 43.67 43.67 43.67 buahHory beam 65.00 bh 21.67 21.67 21.67 1 21.67 21.67 21.67 buahPembesian

Ø- 10 18987.21 Kg 9 2229.00 2229.00 2229.00 1920.29 1920.29 1.05 kg 1 lonjor = 7.39 kg 316.50 316.50 316.50 272.67 272.67 lonjorØ- 8 2341.10 Kg 9 287.07 287.07 287.07 232.40 232.40 1.05 kg 1 lonjor = 4.73 kg 63.69 63.69 63.69 51.56 51.56 lonjor

Pengecoran K.300 281.56 m3 1

a b (a x b) / cMinggu ke-18 material Minggu ke-18Pekerjaan Volume Sat

KoefSat

Apabila diasumsikan dalam 1 tahun ada 365 hari, maka perhitungan biaya penyimpanan material/unit per hari untuk masing-masing material dapat dijelaskan dalam tabel 4.11. berikut :

Tabel 4.11. Biaya Penyimpanan

4.7.1. Biaya Persediaan Material Biaya persediaan material adalah biaya

yang terdiri dari biaya pembelian, biaya pemesanan dan juga biaya penyimpanan material.

Dari hasil perhitungan masing–masing biaya diatas, maka biaya persediaan material dapat dilihat pada tabel 4.12. berikut ini :

Tabel 4.12. Biaya Persediaan Material

4.5. Analisa Kebutuhan Material Analisa kebutuhan material adalah besarnya jumlah

material yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu satuan pekerjaan. Dalam kaitannya dengan proses tahapan MRP, analisa kebutuhan material merupakan suatu proses awal sebelum memasuki proses tahapan MRP yang meliputi jadwal induk produksi dan kebutuhan material per periode. Hasil dari analisa kebutuhan material tersebut untuk selanjutnya akan dipergunakan dalam proses tahapan MRP, yaitu :

a. Penentuan kebutuhan bersih b. Penentuan ukuran pemesanan

Dalam proses tahapan MRP, selain hasil analisa kebutuhan material juga diperlukan informasi mengenai biaya-biaya persediaan dan waktu tunggu kedatangan material. Informasi ini yang nantinya akan digunakan dalam tahapan penentuan ukuran pemesanan (lotting).

Kebutuhan material per periode dapat dihitung dari analisa bahan atau material untuk masing-masing item pekerjaan berdasarkan jadwal induk produksi tiap zona. Kuantitas pekerjaan tiap periode yang awalnya terbagi kedalam zona pekerjaan dijumlahkan sesuai dengan periodenya, sedangkan pada pekerjaan pembesian lebih didetailkan sesuai dengan kebutuhan jenis tulangan yang dibutuhkan.

Kebutuhan material per periode dihitung dengan memasukkan data koefisien atau indeks (angka) analisa bahan pada jadwal induk produksi. Setiap item pekerjaan memiliki koefisien kebutuhan material yang berbeda-beda.

Apabila satuan dalam analisa bahan berbeda dengan satuan unit dalam pembelian material, maka jumlah kebutuhan material dikonversikan ke dalam satuan pembelian.

Analisa kebutuhan material untuk minggu ke-18 disajikan dalam tabel 4.13.

Rekapitulasi kebutuhan material untuk masing-masing item pekerjaan per periode berdasar hasil analisa kebutuhan material dapat dilihat pada tabel 4.14.

Tabel 4.13. Kebutuhan Material Minggu Ke-18

Page 16: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

14

Dur

asi

12

34

56

12

34

56

12

34

56

Har

iBa

lok Be

kist

ing

1782

.07

9M

ulty

plek

s 12

20x2

440

mm

2 (1

2mm

)le

mba

r74

.10

74.1

074

.10

59.4

259

.42

59.4

266

.04

66.0

466

.04

Kayu

Glu

gu 5

/7 p

er-4

met

erba

tang

484.

2948

4.29

484.

2938

8.35

388.

3538

8.35

431.

6043

1.60

431.

60

Kayu

Mer

anti

5/7

per-

4 m

eter

bata

ng10

9.55

109.

5510

9.55

87.8

487

.84

87.8

497

.63

97.6

397

.63

Kayu

Mer

anti

6/12

per

-4 m

eter

bata

ng11

8.35

118.

3511

8.35

94.9

094

.90

94.9

010

5.47

105.

4710

5.47

Pem

besi

anD

-22

6389

8.55

lonj

or9

213.

3721

3.37

213.

3719

6.69

196.

6919

6.69

214.

8221

4.82

214.

82

Ø-

851

3.57

lonj

or9

14.6

514

.65

14.6

514

.43

14.4

314

.43

8.90

8.90

8.90

Ø-

1023

70.5

8lo

njor

960

.56

60.5

660

.56

23.3

223

.32

23.3

228

.33

28.3

328

.33

Ø-

1214

022.

63lo

njor

914

1.26

141.

2614

1.26

151.

7415

1.74

151.

7416

7.91

167.

9116

7.91

Ø-

1360

21.0

9lo

njor

976

.40

76.4

076

.40

45.4

645

.46

45.4

646

.77

46.7

746

.77

Peng

ecor

anK.

300

223.

461

229.

05

Plat

Beki

stin

g20

98.4

99

Mul

typl

eks

1220

x244

0 m

m2

(12m

m)

lem

bar

87.4

887

.48

87.4

868

.58

68.5

868

.58

78.9

278

.92

78.9

2

Kayu

Glu

gu 5

/7 p

er-4

met

erba

tang

174.

1417

4.14

174.

1413

6.51

136.

5113

6.51

157.

1015

7.10

157.

10

Kayu

Mer

anti

6/12

per

-4 m

eter

bata

ng87

.47

87.4

787

.47

68.5

768

.57

68.5

778

.91

78.9

178

.91

Pipa

Ø 1

,5"

131.

00bu

ah43

.67

43.6

743

.67

Hor

y be

am65

.00

buah

21.6

721

.67

21.6

7

Pem

besi

anØ

-10

1898

7.21

lonj

or9

316.

5031

6.50

316.

5027

2.67

272.

6727

2.67

309.

5230

9.52

309.

52

Ø-

823

41.1

0lo

njor

963

.69

63.6

963

.69

51.5

651

.56

51.5

657

.88

57.8

857

.88

Peng

ecor

anK.

300

281.

56m

31

288.

60

Kolo

m Beki

stin

g68

3.30

4M

ulty

plek

s 12

20x2

440

mm

2 (1

2mm

)le

mba

r76

.51

38.2

638

.26

76.5

1

Kayu

Glu

gu 5

/7 p

er-4

met

erba

tang

190.

2695

.13

95.1

319

0.26

Pem

besi

anD

-25

2487

2.05

lonj

or5

125.

5712

5.57

94.1

894

.18

125.

57

D-

1924

83.7

5lo

njor

521

.71

21.7

116

.28

16.2

821

.71

Ø-

1389

86.1

7lo

njor

516

7.78

167.

7812

5.84

125.

8416

7.78

Ø-

1210

26.3

9lo

njor

522

.49

22.4

916

.87

16.8

722

.49

Ø-

1033

8.44

lonj

or5

10.6

810

.68

8.01

8.01

10.6

8

Peng

ecor

an20

9.96

m3

121

5.21

Din

ding

Ges

erBe

kist

ing

236.

522

Mul

typl

eks

1220

x244

0 m

m2

(12m

m)

lem

bar

39.7

339

.73

Kayu

Mer

anti

5/7

per-

4 m

eter

bata

ng48

.00

48.0

0

Kayu

Mer

anti

6/12

per

-4 m

eter

bata

ng34

.20

34.2

0

Pem

besi

anØ

-13

4507

.49

lonj

or2

189.

3618

9.36

Peng

ecor

an34

.90

m3

135

.78

Min

ggu

ke-1

8M

ingg

u ke

-19

Min

ggu

ke-2

0Pe

kerj

aan

Volu

me

Sat

Tabe

l 4.1

4. R

ekap

itula

si K

ebut

uhan

Mat

eria

l Per

Per

iode

Page 17: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

15

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

1 Multypleks (12mm) LbrBalok 74.10 74.10 74.10 59.42 59.42 59.42 66.04 66.04 66.04Plat 87.48 87.48 87.48 68.58 68.58 68.58 78.92 78.92 78.92Kolom 76.51 38.26 38.26 76.51Dinding geser 39.73 39.73Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 162 162 162 128 128 128 145 145 145 77 78 78 77

2 Kayu Glugu 5/7 (4 m) BtgBalok 484.29 484.29 484.29 388.35 388.35 388.35 431.60 431.60 431.60Plat 174.14 174.14 174.14 136.51 136.51 136.51 157.10 157.10 157.10Kolom 190.26 95.13 95.13 190.26Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 659 659 659 525 525 525 589 589 589 191 96 96 191

3 Kayu Meranti 5/7 (4 m) BtgBalok 109.55 109.55 109.55 87.84 87.84 87.84 97.63 97.63 97.63Dinding geser 48.00 48.00Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 110 110 110 88 88 88 98 98 98 48 48

4 Kayu Meranti 6/12 (4 m) BtgBalok 118.35 118.35 118.35 94.90 94.90 94.90 105.47 105.47 105.47Plat 87.47 87.47 87.47 68.57 68.57 68.57 78.91 78.91 78.91Dinding geser 34.20 34.20Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 206 206 206 164 164 164 185 185 185 35 35

5 Pipa Ø 1,5" BhPlat 43.67 43.67 43.67Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 44 44 44

6 Hory beam BhPlat 21.67 21.67 21.67Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 22 22 22

7 Ø-8 LjrBalok 14.65 14.65 14.65 14.43 14.43 14.43 8.90 8.90 8.90Plat 63.69 63.69 63.69 51.56 51.56 51.56 57.88 57.88 57.88Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 79 79 79 66 66 66 67 67 67

8 Ø-10 LjrBalok 60.56 60.56 60.56 23.32 23.32 23.32 28.33 28.33 28.33Plat 316.50 316.50 316.50 272.67 272.67 272.67 309.52 309.52 309.52Kolom 10.68 10.68 8.01 8.01 10.68Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 378 378 378 296 296 296 338 338 338 11 11 9 9 11

9 Ø-12 LjrBalok 141.26 141.26 141.26 151.74 151.74 151.74 167.91 167.91 167.91Kolom 22.49 22.49 16.87 16.87 22.49Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 142 142 142 152 152 152 168 168 168 23 23 17 17 23

10 Ø-13 LjrBalok 76.40 76.40 76.40 45.46 45.46 45.46 46.77 46.77 46.77Kolom 167.78 167.78 125.84 125.84 167.78Dinding geser 189.36 189.36Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 77 77 77 46 46 46 47 47 47 168 168 316 316 168

11 D-19 LjrKolom 21.71 21.71 16.28 16.28 21.71Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 22 22 17 17 22

12 D-22 LjrBalok 213.37 213.37 213.37 196.69 196.69 196.69 214.82 214.82 214.82Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 214 214 214 197 197 197 215 215 215

13 D-25 LjrKolom 125.57 125.57 94.18 94.18 125.57Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 126 126 95 95 126

14 BetonK.300 m3

Balok 229.05Plat 288.60Kolom 215.21Dinding geser 35.78Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 518 251

No. Periode Materaial Sat

Minggu ke-18 Minggu ke-19 Minggu ke-20

4.6. Perhitungan Kebutuhan Bersih Material (Netting) Perhitungan kebutuhan bersih adalah proses perhitungan

untuk menetapkan jumlah kebutuhan bersih, yang besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan keadaan persediaan yang dimiliki pada awal perencanaan. Secara teoritis kebutuhan bersih dapat dirumuskan : Kebutuhan bersih = kebutuhan kotor – persediaan di tangan

Data yang diperlukan dalam proses ini adalah data kebutuhan kotor setiap periodenya dan data persediaan yang dimiliki di awal perencanaan. Karena diasumsikan bahwa tidak ada persediaan di awal perencanaan dalam penulisan tugas akhir ini, maka kebutuhan bersihnya adalah sama dengan kebutuhan kotor. Kebutuhan bersih untuk setiap item pekerjaan struktur lantai dasar dijelaskan pada tabel 4.15.

Tabel 4.15. Kebutuhan Bersih Material

4.7. Penentuan ukuran Pemesanan (Lotting)

Proses lotting bertujuan untuk menentukan besarnya jumlah pesanan yang optimal berdasarkan hasil dari perhitungan kebutuhan bersih. Proses lotting ini digunakan untuk level paling bawah dari proses explosion yaitu material multyplek, kayu, dan besi beton dalam memenuhi kebutuhan material pada komponen balok dengan plat lantai, kolom dengan dinding geser. Teknik penentuan ukuran lot yang digunakan adalah :

a. Teknik Lot for Lot (L4L) b. Teknik Economic Order Quantity (EOQ) c. Teknik Period Order Quantity (POQ) d. Teknik Fixed period Requirement (FPR) e. Teknik Part Period Balancing (PPB)

Untuk melakukan perhitungan penentuan ukuran

pemesanan dengan kelima teknik tersebut pengerjaannya dilakukan dengan menggunakan program bantu Production and Operation Management - Quantitative Method V. 3.0 (POM - QM V. 3.0.).

Data-data yang diperlukan sebagai input dalam penentuan lot size menggunakan program bantu Production and Operation Management - Quantitative Method V. 3.0 (POM - QM V. 3.0.) antara lain :

a. Kebutuhan bersih material per-periode pada tabel 4.13. b. Biaya simpan dan biaya pemesanan material pada

tabel 4.12. c. Lead Time (lead time yang digunakan adalah 1 hari).

Page 18: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

16

Period Demand (lembar)

Order receipt (lembar)

Order release (lembar)

Inventory (lembar)

Holding Cost Rp 31,90

Setup Cost Rp 5470,00

Initial Inventory 0

1 0 162 0

2 162 162 162 0 0 5470

3 162 162 162 0 0 5470

4 162 162 128 0 0 5470

5 128 128 128 0 0 5470

6 128 128 128 0 0 5470

7 128 128 145 0 0 5470

8 145 145 145 0 0 5470

9 145 145 145 0 0 5470

10 145 145 0 0 5470

11 0 0 0 0

12 0 0 0 0

13 0 0 0 0

14 0 77 0 0 0

15 77 77 78 0 0 5470

16 78 78 78 0 0 5470

17 78 78 77 0 0 5470

18 77 77 0 0 5470

19 0 0 0 0

Totals 1615 1615 1615 0 0 71110

Average demand 85

Total cost = 71110

Multypleks 12mm Solution

Minggu 7 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

periode 1

periode 2

periode 3

periode 4

periode 5

periode 6

periode 7

periode 8

periode 9

periode 10

periode 11

periode 12

periode 13

periode 14

periode 15

periode 16

periode 17

periode 18

periode 19

Demand 162 162 162 128 128 128 145 145 145 77 78 78 77 1615Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Order receipt 162 162 162 128 128 128 145 145 145 77 78 78 77 1615Order release 162 162 162 128 128 128 145 145 145 77 78 78 77 1615

Demand 659 659 659 525 525 525 589 589 589 191 96 96 191 5893Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Order receipt 659 659 659 525 525 525 589 589 589 191 96 96 191 5893Order release 659 659 659 525 525 525 589 589 589 191 96 96 191 5893

Demand 110 110 110 88 88 88 98 98 98 48 48 984Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Order receipt 110 110 110 88 88 88 98 98 98 0 48 48 0 984Order release 110 110 110 88 88 88 98 98 98 48 48 984

Demand 206 206 206 164 164 164 185 185 185 35 35 1735Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Order receipt 206 206 206 164 164 164 185 185 185 0 35 35 0 1735Order release 206 206 206 164 164 164 185 185 185 35 35 1735

Demand 79 79 79 66 66 66 67 67 67 636Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Order receipt 0 79 79 79 66 66 66 67 67 67 636Order release 79 79 79 66 66 66 67 67 67 636

Demand 378 378 378 296 296 296 338 338 338 11 11 9 9 11 3087Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Order receipt 0 378 378 378 296 296 296 338 338 338 11 11 9 9 11 3087Order release 378 378 378 296 296 296 338 338 338 11 11 9 9 11 3087

Demand 142 142 142 152 152 152 168 168 168 23 23 17 17 23 1489Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Order receipt 0 142 142 142 152 152 152 168 168 168 23 23 17 17 23 1489Order release 142 142 142 152 152 152 168 168 168 23 23 17 17 23 1489

Demand 77 77 77 46 46 46 47 47 47 168 168 316 316 168 1646Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Order receipt 0 77 77 77 46 46 46 47 47 47 168 168 316 316 168 1646Order release 77 77 77 46 46 46 47 47 47 168 168 316 316 168 1646

Demand 22 22 17 17 22 100Inventory 0 0 0 0 0 0 0Order receipt 22 22 17 17 22 100Order release 22 22 17 17 22 100

Demand 214 214 214 197 197 197 215 215 215 1878Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Order receipt 0 214 214 214 197 197 197 215 215 215 1878Order release 214 214 214 197 197 197 215 215 215 1878

Demand 126 126 95 95 126 568Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Order receipt 126 126 95 95 126 568Order release 126 126 95 95 126 568

Lonjor

Lonjor

Batang

Lonjor

Lonjor

Lonjor

Lonjor

Lonjor

Besi Beton D-25

Besi Beton Ø-12

Besi Beton Ø-13

Besi Beton D-22

Minggu ke-20

Besi Beton D-19

Kayu Glugu 5x7

Kayu Meranti 5x7

Minggu ke-18 Minggu ke-19

Total

Kayu Meranti 6x12

Besi Beton Ø-8

Besi Beton Ø-10

Multypleks 12mm

Item Satuan

Lembar

Batang

Batang

4.7.1. Teknik Lot for Lot (L-4-L) Penetapan ukuran lot dengan teknik lot for

lot adalah dengan menentukan jumlah material yang dipesan sama dengan jumlah material yang dibutuhkan sehingga tidak akan menghasilkan sisa jumlah material. Dengan menggunakan teknik ini mengakibatkan biaya simpan material menjadi nol.

Sebagai contoh Output Program POM-QM V.3 Lotsizing Lot For Lot ditampilkan hasil untuk material multypleks 12 mm pada tabel 4.16. Untuk memudahkan dalam pembacaan output program POM-QM, hasil output teknik Lot For Lot ditabelkan pada tabel 4.17.

Tabel 4.16. Output Lotsizing Lot For Lot

Tabel 4.17. Hasil Output Program POM-QM V.3 Teknik Lot For Lot

4.7.2. Teknik Economic Order Quantity (EOQ) Dalam teknik ini besarnya ukuran lot

adalah tetap. Penetapan ukuran lot dengan teknik ini dilakukan dengan perhitungan yang telah mencakup biaya pesan dan biaya simpan berdasarkan rata-rata permintaan.

Sebagai contoh Output Program POM-QM V.3 Economic Order Quantity ditampilkan hasil untuk material multypleks 12 mm pada

tabel 4.18. Untuk memudahkan dalam pembacaan output program POM-QM, hasil output teknik Economic Order Quantity ditabelkan pada tabel 4.19.

Page 19: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

17

Minggu 7 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 2 3 4 5 6 7

periode 1

periode 2

periode 3

periode 4

periode 5

periode 6

periode 7

periode 8

periode 9

periode 10

periode 11

periode 12

periode 13

periode 14

periode 15

periode 16

periode 17

periode 18

periode 19

Demand 162 162 162 128 128 128 145 145 145 77 78 78 77 1615Inventory 0 9 18 27 70 113 156 11 37 63 63 63 63 63 157 79 1 95 95 1183Order receipt 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 1710Order release 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 1710

Demand 659 659 659 525 525 525 589 589 589 191 96 96 191 5893Inventory 0 137 274 411 682 157 428 635 46 253 253 253 253 253 62 762 666 475 475 6475Order receipt 796 796 796 796 796 796 796 796 6368Order release 796 796 796 796 796 796 796 796 6368

Demand 110 110 110 88 88 88 98 98 98 48 48 984Inventory 0 160 50 210 122 34 216 118 20 192 192 192 192 192 192 144 96 96 96 2514Order receipt 270 270 270 270 1080Order release 270 270 270 270 1080

Demand 206 206 206 164 164 164 185 185 185 35 35 1735Inventory 0 73 146 219 55 170 6 100 194 9 9 9 9 9 9 253 218 218 218 1924Order receipt 279 279 279 279 279 279 279 1953Order release 279 279 279 279 279 279 279 1953

Demand 79 79 79 66 66 66 67 67 67 636Inventory 0 0 170 91 12 195 129 63 245 178 111 111 111 111 111 111 111 111 111 2082Order receipt 249 249 249 747Order release 249 249 249 747

Demand 378 378 378 296 296 296 338 338 338 11 11 9 9 11 3087Inventory 0 0 41 82 123 246 369 73 154 235 316 316 316 305 294 285 276 265 265 3961Order receipt 419 419 419 419 419 419 419 419 3352Order release 419 419 419 419 419 419 419 419 3352

Demand 142 142 142 152 152 152 168 168 168 23 23 17 17 23 1489Inventory 0 0 123 246 104 217 65 178 10 107 204 204 204 181 158 141 124 101 101 2468Order receipt 265 265 265 265 265 265 1590Order release 265 265 265 265 265 265 1590

Demand 77 77 77 46 46 46 47 47 47 168 168 316 316 168 1646Inventory 0 0 169 92 15 215 169 123 76 29 228 228 228 60 138 68 244 76 76 2234Order receipt 246 246 246 246 246 492 1722Order release 246 246 246 246 246 492 1722

Demand 22 22 17 17 22 100Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 40 23 6 26 26 141Order receipt 42 42 42 126Order release 42 42 42 126

Demand 214 214 214 197 197 197 215 215 215 1878Inventory 0 0 104 49 153 115 77 39 142 86 30 30 30 30 30 30 30 30 30 1035Order receipt 318 159 318 159 159 159 318 159 159 1908Order release 318 159 318 159 159 159 318 159 159 1908

Demand 126 126 95 95 126 568Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 28 56 38 20 48 48 238Order receipt 154 154 77 77 154 616Order release 154 154 77 77 154 616

Lonjor

Lonjor

Batang

Lonjor

Lonjor

Lonjor

Lonjor

Lonjor

Satuan

Lembar

Batang

Batang

Besi Beton Ø-13

Besi Beton D-25

Besi Beton D-19

Minggu ke-20

Besi Beton D-22

Multypleks 12mm

Kayu Glugu 5x7

Kayu Meranti 5x7

Kayu Meranti 6x12

Besi Beton Ø-8

Besi Beton Ø-10

Besi Beton Ø-12

ItemMinggu ke-18 Minggu ke-19

Total

Period Demand (lembar)

Order receipt (lembar)

Order release (lembar)

Inventory (lembar)

Holding Cost Rp 31,90

Setup Cost Rp 5470,00

Initial Inventory 0

1 0 171 0

2 162 171 171 9 287.10 5470

3 162 171 171 18 574.20 5470

4 162 171 171 27 861.30 5470

5 128 171 171 70 2233.00 5470

6 128 171 171 113 3604.70 5470

7 128 171 156 4976.40 5470

8 145 171 11 350.90 0

9 145 171 171 37 1180.30 5470

10 145 171 63 2009.70 5470

11 0 63 2009.70 0

12 0 63 2009.70 0

13 0 63 2009.70 0

Multypleks 12mm Solution

14 0 171 63 2009.70 0

15 77 171 157 5008.30 5470

16 78 79 2520.10 0

17 78 171 1 31.90 0

18 77 171 95 3030.50 5470

19 0 95 3030.50 0

Totals 1615 1710 1710 1183 37737.70 54700

Average demand 85 EOQ = 171

Total cost = 92437.70

Tabel 4.18. Output Lotsizing Economic Order Quantity

Tabel 4.19. Hasil Output Program POM-QM V.3 Teknik Economic Order Quantity

4.7.3. Teknik Period Order Quantity (POQ)

Teknik ini menterjemahkan jumlah pemesanan ekonomis EOQ ke dalam satuan waktu (beberapa periode). POQ merupakan pembulatan lama periode suatu pesanan ekonomi yang dilakukan. Sehingga jumlah pesanan berkala (POQ) merupakan jumlah yang sama dengan jumlah yang dibutuhkan selama

beberapa periode suatu pesanan ekonomis sejak bahan yang dipesan diterima.

Sebagai contoh Output Program POM-QM V.3 Period Order Quantity ditampilkan hasil untuk material multypleks 12 mm pada tabel 4.20. Untuk memudahkan dalam pembacaan output program POM-QM, hasil output teknik Period Order Quantity ditabelkan pada tabel 4.21.

Page 20: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

18

Period Demand (lembar)

Order receipt (lembar)

Order release (lembar)

Inventory (lembar)

Holding Cost Rp 31,90

Setup Cost Rp 5470,00

Initial Inventory 0

1 0 324 0

2 162 324 162 5167.80 5470

3 162 290 0 0 0

4 162 290 128 4083.20 5470

5 128 256 0 0 0

6 128 256 128 4083.20 5470

7 128 290 0 0 0

8 145 290 145 4625.50 5470

9 145 145 0 0 0

145 145 0 0 5470

11 0 0 0 0

12 0 0 0 0

13 0 0 0 0

14 0 155 0 0 0

15 77 155 78 2488.20 5470

16 78 155 0 0 0

17 78 155 77 2456.30 5470

18 77 0 0 0

19 0 0 0 0

Totals 1615 1615 1615 718 22904.20 38290

Average demand 85 EOQ = 171

Total cost = 61194.20 POQ = 3

Multypleks 12mm Solution

Minggu 7 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 2 3 4 5 6 7

periode 1

periode 2

periode 3

periode 4

periode 5

periode 6

periode 7

periode 8

periode 9

periode 10

periode 11

periode 12

periode 13

periode 14

periode 15

periode 16

periode 17

periode 18

periode 19

Demand 162 162 162 128 128 128 145 145 145 77 78 78 77 1615Inventory 0 162 0 128 0 128 0 145 0 0 0 0 0 0 78 0 77 0 0 718Order receipt 324 290 256 290 145 155 155 1615Order release 324 290 256 290 145 155 155 1615

Demand 659 659 659 525 525 525 589 589 589 191 96 96 191 5893Inventory 0 1318 659 0 1050 525 0 1178 589 0 0 0 0 0 192 96 0 0 0 5607Order receipt 1977 1575 1767 383 191 5893Order release 1977 1575 1767 383 191 5893

Demand 110 110 110 88 88 88 98 98 98 48 48 984Inventory 0 396 286 176 88 0 294 196 98 0 0 0 0 0 0 48 0 0 0 1582Order receipt 506 382 96 984Order release 506 382 96 984

Demand 206 206 206 164 164 164 185 185 185 35 35 1735Inventory 0 412 206 0 328 164 0 370 185 0 0 0 0 0 0 35 0 0 0 1700Order receipt 618 492 555 70 1735Order release 618 492 555 70 1735

Demand 79 79 79 66 66 66 67 67 67 636Inventory 0 0 423 344 265 199 133 67 0 67 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1498Order receipt 502 134 636Order release 502 134 636

Demand 378 378 378 296 296 296 338 338 338 11 11 9 9 11 3087Inventory 0 0 756 378 0 592 296 0 676 338 0 0 0 20 9 0 11 0 0 3076Order receipt 1134 888 1014 31 20 3087Order release 1134 888 1014 31 20 3087

Demand 142 142 142 152 152 152 168 168 168 23 23 17 17 23 1489Inventory 0 0 284 142 0 304 152 0 336 168 0 0 0 40 17 0 23 0 0 1466Order receipt 426 456 504 63 40 1489Order release 426 456 504 63 40 1489

Demand 77 77 77 46 46 46 47 47 47 168 168 316 316 168 1646Inventory 0 0 154 77 0 92 46 0 94 47 0 0 0 484 316 0 168 0 0 1478Order receipt 231 138 141 652 484 1646Order release 231 138 141 652 484 1646

Demand 22 22 17 17 22 100Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 78 56 39 22 0 0 195Order receipt 100 100Order release 100 100

Demand 214 214 214 197 197 197 215 215 215 1878Inventory 0 0 214 0 197 0 197 0 215 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 823Order receipt 428 411 394 430 215 1878Order release 428 411 394 430 215 1878

Demand 126 126 95 95 126 568Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 221 95 0 126 0 0 442Order receipt 347 221 568Order release 347 221 568

Lonjor

Lonjor

Lonjor

Lonjor

Satuan

Lembar

Batang

Batang

Besi Beton Ø-13

Besi Beton D-22

Besi Beton D-25

ItemMinggu ke-18

Besi Beton D-19

Multypleks 12mm

Kayu Glugu 5x7

Kayu Meranti 5x7

Kayu Meranti 6x12

Minggu ke-20

Total

Besi Beton Ø-8

Besi Beton Ø-10

Besi Beton Ø-12

Minggu ke-19

Batang

Lonjor

Lonjor

Lonjor

Tabel 4.20. Output Lotsizing Period Order Quantity

Tabel 4.21. Hasil Output Program POM-QM V.3 Teknik Period Order Quantity

4.7.4. Teknik Fixed period Requirement (FPR) Teknik penetapan ukuran lot dengan

teknik ini membuat pesanan berdasarkan periode waktu tertentu saja. Besarnya jumlah kebutuhan tidak berdasarkan ramalan, tetapi dengan cara menjumlahkan kebutuhan bersih pada periode yang akan datang. Pada metode ini selang waktu antar pemesanan dibuat tetap

dengan ukuran lot sesuai pada kebutuhan bersih.

Sebagai contoh Output Program POM-QM V.3 Fixed period Requirement ditampilkan hasil untuk material multypleks 12 mm pada tabel 4.22. Untuk memudahkan dalam pembacaan output program POM-QM, hasil output teknik Fixed period Requirement ditabelkan pada tabel 4.23.

Page 21: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

19

Period Demand (lembar)

Order receipt (lembar)

Order release (lembar)

Inventory (lembar)

Holding Cost Rp 31,90

Setup Cost Rp 5470,00

Initial Inventory 0

1 0 324 0

2 162 324 162.000 5167.80 5470

3 162 290 0 0 0

4 162 290 128.000 4083.20 5470

5 128 256 0 0 0

6 128 256 128.000 4083.20 5470

7 128 290 0 0 0

8 145 290 145 4625.50 5470

9 145 145 0 0 0

10 145 145 0 0 5470

11 0 0 0 0

12 0 0 0 0

13 0 0 0 0

14 0 155 0 0 0

15 77 155 78.000 2488.20 5470

16 78 155 0 0 0

17 78 155 77.000 2456.30 5470

18 77 0 0 0

19 0 0 0 0

Totals 1615 1615 1615 718 22904.20 38290

Average demand 85

Total cost = 61194.20

Multypleks 12mm Solution

Minggu 7 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 2 3 4 5 6 7

periode 1

periode 2

periode 3

periode 4

periode 5

periode 6

periode 7

periode 8

periode 9

periode 10

periode 11

periode 12

periode 13

periode 14

periode 15

periode 16

periode 17

periode 18

periode 19

Demand 162 162 162 128 128 128 145 145 145 77 78 78 77 1615Inventory 0 162 0 128 0 128 0 145 0 0 0 0 0 0 78 0 77 0 0 718Order receipt 324 290 256 290 145 155 155 1615Order release 324 290 256 290 145 155 155 1615

Demand 659 659 659 525 525 525 589 589 589 191 96 96 191 5893Inventory 0 659 0 525 0 525 0 589 0 0 0 0 0 0 96 0 191 0 0 2585Order receipt 1318 1184 1050 1178 589 287 287 5893Order release 1318 1184 1050 1178 589 287 287 5893

Demand 110 110 110 88 88 88 98 98 98 48 48 984Inventory 0 110 0 88 0 88 0 98 0 0 0 0 0 0 0 48 0 0 0 432Order receipt 220 198 176 196 98 96 984Order release 220 198 176 196 98 96 984

Demand 206 206 206 164 164 164 185 185 185 35 35 1735Inventory 0 206 0 164 0 164 0 185 0 0 0 0 0 0 0 35 0 0 0 754Order receipt 412 370 328 370 185 70 1735Order release 412 370 328 370 185 70 1735

Demand 79 79 79 66 66 66 67 67 67 636Inventory 0 0 79 0 66 0 66 0 67 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 278Order receipt 158 145 132 134 67 636Order release 158 145 132 134 67 636

Demand 378 378 378 296 296 296 338 338 338 11 11 9 9 11 3087Inventory 0 0 378 0 296 0 296 0 338 0 0 0 0 11 0 9 0 0 0 1328Order receipt 756 674 592 676 338 22 18 11 3087Order release 756 674 592 676 338 22 18 11 3087

Demand 142 142 142 152 152 152 168 168 168 23 23 17 17 23 1489Inventory 0 0 142 0 152 0 152 0 168 0 0 0 0 23 0 17 0 0 0 654Order receipt 284 294 304 336 168 46 34 23 1489Order release 284 294 304 336 168 46 34 23 1489

Demand 77 77 77 46 46 46 47 47 47 168 168 316 316 168 1646Inventory 0 0 77 0 46 0 46 0 47 0 0 0 0 168 0 316 0 0 0 700Order receipt 154 123 92 94 47 336 632 168 1646Order release 154 123 92 94 47 336 632 168 1646

Demand 22 22 17 17 22 100Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 0 17 0 0 0 39Order receipt 44 34 22 100Order release 44 34 22 100

Demand 214 214 214 197 197 197 215 215 215 1878Inventory 0 0 214 0 197 0 197 0 215 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 823Order receipt 428 411 394 430 215 1878Order release 428 411 394 430 215 1878

Demand 126 126 95 95 126 568Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 126 0 95 0 0 0 221Order receipt 252 190 126 568Order release 252 190 126 568

Lonjor

Lonjor

Lonjor

Lonjor

Batang

Batang

Batang

Lonjor

Lonjor

Lonjor

Besi Beton D-22

Besi Beton D-25

Kayu Meranti 5x7

Kayu Meranti 6x12

Besi Beton Ø-8

Besi Beton Ø-10

Besi Beton Ø-12

Besi Beton Ø-13

Kayu Glugu 5x7

Item

Besi Beton D-19

Minggu ke-19 Minggu ke-20

Multypleks 12mm

Minggu ke-18

Satuan

Lembar

Total

Tabel 4.22. Output Lotsizing Fixed period Requirement

Tabel 4.23. Hasil Output Program POM-QM V.3 Teknik Fixed period Requirement

4.7.5. Teknik Part Period Balancing (PPB) Part Period Balancing merupakan

pendekatan yang cukup dinamis dengan menyeimbangkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Dalam PPB digunakan informasi tambahan dengan merubah lot size untuk menggambarkan kebutuhan ukuran lot berikutnya di masa datang.

Sebagai contoh Output Program POM-QM V.3 Part Period Balancing ditampilkan hasil untuk material multypleks 12 mm pada tabel 4.24. Untuk memudahkan dalam pembacaan output program POM-QM, hasil output teknik Part Period Balancing ditabelkan pada tabel 4.25.

Page 22: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

20

Minggu 7 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 2 3 4 5 6 7

periode 1

periode 2

periode 3

periode 4

periode 5

periode 6

periode 7

periode 8

periode 9

periode 10

periode 11

periode 12

periode 13

periode 14

periode 15

periode 16

periode 17

periode 18

periode 19

Demand 162 162 162 128 128 128 145 145 145 77 78 78 77 1615Inventory 0 162 0 128 0 128 0 145 0 0 0 0 0 0 156 78 0 0 0 797Order receipt 324 290 256 290 145 233 77 1615Order release 324 290 256 290 145 233 77 1615

Demand 659 659 659 525 525 525 589 589 589 191 96 96 191 5893Inventory 0 659 0 525 0 525 0 589 0 191 191 191 191 191 0 287 191 0 0 3731Order receipt 1318 1184 1050 1178 780 383 5893Order release 1318 1184 1050 1178 780 383 5893

Demand 110 110 110 88 88 88 98 98 98 48 48 984Inventory 0 308 198 88 0 284 196 98 0 96 96 96 96 96 96 48 0 0 0 1796Order receipt 418 372 194 984Order release 418 372 194 984

Demand 206 206 206 164 164 164 185 185 185 35 35 1735Inventory 0 412 206 0 328 164 0 370 185 0 0 0 0 0 0 35 0 0 0 1700Order receipt 618 492 555 70 1735Order release 618 492 555 70 1735

Demand 79 79 79 66 66 66 67 67 67 636Inventory 0 0 356 277 198 132 66 0 134 67 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1230Order receipt 435 201 636Order release 435 201 636

Demand 378 378 378 296 296 296 338 338 338 11 11 9 9 11 3087Inventory 0 0 378 0 296 0 296 0 338 0 51 51 51 40 29 20 11 0 0 1561Order receipt 756 674 592 676 389 3087Order release 756 674 592 676 389 3087

Demand 142 142 142 152 152 152 168 168 168 23 23 17 17 23 1489Inventory 0 0 284 142 0 304 152 0 336 168 0 0 0 80 57 40 23 0 0 1586Order receipt 426 456 504 103 1489Order release 426 456 504 103 1489

Demand 77 77 77 46 46 46 47 47 47 168 168 316 316 168 1646Inventory 0 0 200 123 46 0 140 94 47 0 168 168 168 0 316 0 168 0 0 1638Order receipt 277 186 215 484 484 1646Order release 277 186 215 484 484 1646

Demand 22 22 17 17 22 100Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 78 56 39 22 0 0 195Order receipt 100 100Order release 100 100

Demand 214 214 214 197 197 197 215 215 215 1878Inventory 0 0 214 0 197 0 197 0 215 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 823Order receipt 428 411 394 430 215 1878Order release 428 411 394 430 215 1878

Demand 126 126 95 95 126 568Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 126 0 95 0 0 0 221Order receipt 252 190 126 568Order release 252 190 126 568

Lonjor

Lonjor

Lonjor

Lonjor

Lonjor

Lonjor

Satuan

Lembar

Besi Beton D-19

Besi Beton D-22

Besi Beton D-25

Besi Beton Ø-12

Besi Beton Ø-13

Kayu Meranti 5x7

Minggu ke-19

Total

Kayu Meranti 6x12

Besi Beton Ø-8

Besi Beton Ø-10

Batang

Batang

Batang

Lonjor

ItemMinggu ke-18 Minggu ke-20

Multypleks 12mm

Kayu Glugu 5x7

Period Demand (lembar)

Order receipt (lembar)

Order release (lembar)

Inventory (lembar)

Holding Cost Rp 31,90

Setup Cost Rp 5470,00

Initial Inventory 0

1 0 324 0

2 162 324 162 5167.80 5470

3 162 290 0 0 0

4 162 290 128 4083.20 5470

5 128 256 0 0 0

6 128 256 128 4083.20 5470

7 128 290 0 0 0

8 145 290 145 4625.50 5470

9 145 145 0 0 0

10 145 145 0 0 5470

11 0 0 0 0

12 0 0 0 0

13 0 0 0 0

14 0 233 0 0 0

15 77 233 156 4976.40 5470

Multypleks 12mm Solution

17 78 77 0 0 0

18 77 77 0 0 5470

19 0 0 0 0

Totals 1615 1615 1615 797 25424.30 38290

Average demand 85

Total cost = 63714.30

Tabel 4.24. Output Lotsizing Part Period Balancing

Tabel 4.25. Hasil Output Program POM-QM V.3 Teknik Part Period Balancing

4.8. Proses Offsetting Proses offsetting bertujuan untuk menentukan saat yang

tepat untuk melakukan rencana pemesanan dalam rangka memenuhi kebutuhan bersih. Pada tugas akhir ini proses offsetting untuk level 0 sampai dengan level 2 hanya memberikan informasi kapan suatu pekerjaan telah mulai untuk dikerjakan atau dirakit, karena pada proses tersebut tidak terjadi proses lotting (ukuran pemesanan) sehingga besarnya volume berdasarkan jadwal induk produksi. Dalam

penyusunan proses offsetting terlebih dahulu dilakukan dengan membuat tabel yang menunjukkan ketergantungan tiap level. Data-data yang digunakan untuk menyusun tabel proses offsetting ini meliputi gambar Struktur Produk pekerjaan struktur lantai dasar, Bill of Material, serta jadwal induk produksi. Berikut ini ditampilkan level pekerjaan / material beserta volumenya pada tabel 4.26.

Page 23: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

21

LevelDiatasnya

0 Struktur Lt.dsr 769.001a 0 Balok m3 230.001b 0 Plat lantai dasar m3 289.001c 0 Kolom m3 216.001d 0 Dinding Gsr m3 36.002a 1a Bekisting balok m2 1782.072b 1a Besi tulangan balok Kg 86826.42

VolumeLevel Periode Sat

2c 1a Beton K.300 (balok) m3 230.002d 1a Bekisting plat lantai m2 2098.492e 1b Besi tulangan plat lantai Kg 21328.322f 1b Beton K.300 (plat lantai) m3 289.002g 1c Bekisting kolom m2 683.302h 1c Besi tulangan kolom Kg 37706.792i 1c Beton K.300 (kolom) m3 216.002j 1d Bekisting dinding geser m2 236.522k 1d Besi tulangan dinding geser Kg 4507.492l 1d Beton K.300 (dinding geser) m3 36.003 2a, 2d, 2g, 2j Multypleks (12mm) Lembar 16153 2a, 2d, 2g Kayu Glugu 5/7 Batang 58933 2a, 2j Kayu Meranti 5/7 Batang 9843 2a, 2d, 2j Kayu Meranti 6/12 Batang 17353 2b Pipa Ø 1,5" Buah 1323 2b Hory beam Buah 663 2b, 2e Besi tulangan Ø-8 Lonjor 6363 2b, 2e, 2h Besi tulangan Ø-10 Lonjor 30873 2b, 2h Besi tulangan Ø-12 Lonjor 14893 2b, 2h, 2k Besi tulangan Ø-13 Lonjor 16463 2h Besi tulangan D-19 Lonjor 1003 2b Besi tulangan D-22 Lonjor 18783 2h Besi tulangan D-25 Lonjor 568

Minggu 7 1 2 3 4 5 6

periode 1

periode 2

periode 3

periode 4

periode 5

periode 6

periode 7

Demand 162 162 162 128 128 128Inventory 0 162 0 128 0 128 0Order receipt 324 290 256Order release 324 290 256Demand 659 659 659 525 525 525Inventory 0 1318 659 0 1050 525 0Order receipt 1977 1575Order release 1977 1575Demand 110 110 110 88 88 88Inventory 0 396 286 176 88 0 294Order receipt 506 382Order release 506 382Demand 206 206 206 164 164 164Inventory 0 412 206 0 328 164 0Order receipt 618 492Order release 618 492Demand 79 79 79 66 66Inventory 0 0 423 344 265 199 133Order receipt 502Order release 502Demand 378 378 378 296 296Inventory 0 0 756 378 0 592 296Order receipt 1134 888Order release 1134 888Demand 142 142 142 152 152Inventory 0 0 284 142 0 304 152Order receipt 426 456Order release 426 456Demand 77 77 77 46 46Inventory 0 0 154 77 0 92 46Order receipt 231 138Order release 231 138Demand 214 214 214 197 197Inventory 0 0 214 0 197 0 197Order receipt 428 411 394Order release 428 411 394

Besi Beton D-22

Kayu Meranti 5x7

Kayu Meranti 6x12

Besi Beton Ø-8

Besi Beton Ø-10

Besi Beton Ø-12

Besi Beton Ø-13

Minggu ke-18

Multypleks 12mm

Kayu Glugu 5x7

Item

Tabel 4.26. Lanjutan Level Pekerjaan / Material

Rencana pemesanan diperoleh dengan cara mengurangkan saat awal tersedianya ukuran lot yang diinginkan dengan besarnya lead time. Selain itu data yang dibutuhkan dalam proses offsetting ini adalah jadwal induk produksi untuk mengetahui waktu rencana pelaksanaan pekerjaan.

Lead time adalah waktu menunggu sejak memesan sampai pesanan tersebut diterima. Lead time dalam proses ini adalah waktu tunggu dalam beberapa aktivitas yang meliputi waktu tunggu perakitan dan waktu tunggu kedatangan material dari supplier.

Sebelum melakukan proses offsetting pada tugas akhir ini perlu diketahui ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Pada level 0 yaitu struktur lantai dasar merupakan

produk akhir dari perencanaan persediaan ini, sedangkan produk yang berada pada level dibawahnya merupakan komponen penyusunnya.

2. Berdasarkan pada jadwal pelaksanaan pekerjaan proyek, pekerjaan untuk pengecoran balok dan plat lantai dasar dilakukan bersamaan yaitu pada period 5 minggu ke-19 dengan durasi pengecoran adalah 1 hari karena menggunakan beton ready mix, sehingga untuk perakitan struktur balok dan plat adalah sama dengan waktu pengecoran. Begitu juga pada pekerjaan struktur kolom dan dinding geser perakitannya yaitu pada periode ke-6 pada minggu ke-20. Dari uraian tersebut menunjukan bahwa proses perakitan pada produk akhir yaitu struktur lantai dasar terjadi dalam 2 tahap.

3. Lokasi Supplier material yang digunakan pada tugas akhir ini berada di kota Surabaya dan Sidoarjo, maka untuk lead time yang digunakan adalah 1 hari setelah ukuran lot material pada level 3 dilakukan.

4. Waktu perakitan bekisting dan penulangan sesuai dengan jadwal pekerjaan struktur lantai dasar.

Dengan menggunakan informasi di atas, maka hasil tabel proses offsetting untuk struktur lantai dasar level 0 sampai dengan level 3 sebagai contoh ditunjukkan pada tabel 4.27. dan dapat dijelaskan seperti berikut.

Level 0 : - Struktur lantai dasar merupakan produk akhir dalam

struktur produk, dan diselesaikan dalam 2 tahap yaitu hari ke-5 minggu ke-19 dan hari ke-6 minggu ke-20.

- Waktu pengecoran produk akhir ini adalah sama dengan waktu perakitan komponen struktur balok, plat lantai, kolom, dan dinding geser yang berada pada level 1, sehingga waktu perakitannya adalah sesuai dengan jadwal induk produksi.

Level 1 : - Waktu pengecoran balok, plat lantai, kolom, dan

dinding geser lift, adalah sama dengan waktu perakitan. Berdasarkan jadwal induk produksi struktur lantai dasar, perakitan balok dan plat lantai adalah bersamaan yaitu pada hari ke-5 minggu ke-19, perakitan kolom dan dinding geser lift juga dilakukan bersamaan hari ke-6 minggu ke-20.

Level 2 : - Waktu perakitan untuk bekisting dan pembesian

adalah sesuai dengan jadwal induk produksi struktur lantai dasar pada lampiran 5.

Level 3 : - Waktu pemesanan material adalah 1 hari (lead time

= 1 hari) sebelum waktu perakitan pekerjaan bekisting dan pembesian yang berada pada level 2 berdasarkan jadwal induk produksi lantai dasar. Sebagai contoh untuk proses offsetting pada level 3 minggu ke-18 terlihat pada tabel 4.26.

Tabel 4.28. Proses Offsetting Teknik Period Order Quantity Minggu ke-18

Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa waktu pemesanan pada material dilakukan sehari setelah jumlah pesanan didapat dari masing-masing teknik lot size. Sebagai contoh pada teknik Period Order Quantity, jumlah pesanan multypleks salah satunya terjadi pada periode 2 minggu ke-18 sebesar 324 lembar. Karena lead time yang dibutuhkan 1 hari, maka pemesanan multypleks sebesar 324 lembar harus dilakukan pada periode 1 minggu ke-18 untuk memenuhi jumlah pesanan multypleks pada periode 2 minggu ke-18.

Page 24: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

22

Tabel 4.27. Proses Offsetting Teknik Period Order Quantity

Page 25: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

23

Jenis Biaya Total Materal Pembelian /Unit Biaya Pembelian

a b c d e = c x d1 Multypleks 12mm Lembar 1615 137,000.00Rp 221,255,000.00Rp 2 Kayu Glugu 5/7 Batang 5893 23,000.00Rp 135,539,000.00Rp 3 Kayu Meranti 5/7 Batang 984 33,500.00Rp 32,964,000.00Rp 4 Kayu Meranti 6/12 Batang 1735 55,000.00Rp 95,425,000.00Rp 5 Besi Beton Ø-8 Lonjor 636 39,875.00Rp 25,360,500.00Rp 6 Besi Beton Ø-10 Lonjor 3087 68,200.00Rp 210,533,400.00Rp 7 Besi Beton Ø-12 Lonjor 1489 82,500.00Rp 122,842,500.00Rp

Total OrderNo. Satuan

8 Besi Beton Ø-13 Lonjor 1646 105,295.00Rp 173,315,570.00Rp 9 Besi Beton D-19 Lonjor 100 224,920.00Rp 22,492,000.00Rp

10 Besi Beton D-22 Lonjor 1878 289,300.00Rp 543,305,400.00Rp 11 Besi Beton D-25 Lonjor 568 374,000.00Rp 212,432,000.00Rp

Jenis Biaya Total Materal Pembelian /Unit Biaya Pembelian

a b c d e = c x d1 Multypleks 12mm Lembar 1710 137,000.00Rp 234,270,000.00Rp 2 Kayu Glugu 5/7 Batang 6368 23,000.00Rp 146,464,000.00Rp 3 Kayu Meranti 5/7 Batang 1080 33,500.00Rp 36,180,000.00Rp 4 Kayu Meranti 6/12 Batang 1953 55,000.00Rp 107,415,000.00Rp 5 Besi Beton Ø-8 Lonjor 747 39,875.00Rp 29,786,625.00Rp 6 Besi Beton Ø-10 Lonjor 3352 68,200.00Rp 228,606,400.00Rp 7 Besi Beton Ø-12 Lonjor 1590 82,500.00Rp 131,175,000.00Rp 8 Besi Beton Ø-13 Lonjor 1722 105,295.00Rp 181,317,990.00Rp 9 Besi Beton D-19 Lonjor 126 224,920.00Rp 28,339,920.00Rp

10 Besi Beton D-22 Lonjor 1908 289,300.00Rp 551,984,400.00Rp 11 Besi Beton D-25 Lonjor 616 374,000.00Rp 230,384,000.00Rp

No. Satuan Total Order

Jenis Biaya Pesan Biaya Simpan Total TotalMateral /pesan /unit /hari Biaya Pesan Biaya Simpan

a b c d e f g = c x e h = d x f1 Multypleks 12mm Lembar 13 0 5470 31.9 71,110.00Rp -Rp 2 Kayu Glugu 5/7 Batang 13 0 5470 5.36 71,110.00Rp -Rp 3 Kayu Meranti 5/7 Batang 11 0 5470 7.80 60,170.00Rp -Rp 4 Kayu Meranti 6/12 Batang 11 0 5470 12.81 60,170.00Rp -Rp 5 Besi Beton Ø-8 Lonjor 9 0 7070 7.65 63,630.00Rp -Rp

InventoriFrek. PesanNo. Satuan

Jenis Biaya Pesan Biaya Simpan Total TotalMateral /pesan /unit /hari Biaya Pesan Biaya Simpan

a b c d e f g = c x e h = d x f6 Besi Beton Ø-10 Lonjor 14 0 7070 13.08 98,980.00Rp -Rp 7 Besi Beton Ø-12 Lonjor 14 0 7070 15.82 98,980.00Rp -Rp 8 Besi Beton Ø-13 Lonjor 14 0 7070 20.19 98,980.00Rp -Rp 9 Besi Beton D-19 Lonjor 5 0 7070 43.14 35,350.00Rp -Rp

10 Besi Beton D-22 Lonjor 9 0 7070 55.48 63,630.00Rp -Rp 11 Besi Beton D-25 Lonjor 5 0 7070 71.73 35,350.00Rp -Rp

InventoriFrek. PesanNo. Satuan

Jenis Biaya Pesan Biaya Simpan Total TotalMateral /pesan /unit /hari Biaya Pesan Biaya Simpan

a b c d e f g = c x e h = d x f1 Multypleks 12mm Lembar 10 1183 5470 31.9 54,700.00Rp 37,737.70Rp 2 Kayu Glugu 5/7 Batang 8 6475 5470 5.36 43,760.00Rp 34,706.00Rp 3 Kayu Meranti 5/7 Batang 4 2514 5470 7.80 21,880.00Rp 19,609.20Rp 4 Kayu Meranti 6/12 Batang 7 1924 5470 12.81 38,290.00Rp 24,646.44Rp 5 Besi Beton Ø-8 Lonjor 3 2082 7070 7.65 21,210.00Rp 15,927.30Rp 6 Besi Beton Ø-10 Lonjor 8 3961 7070 13.08 56,560.00Rp 51,809.88Rp 7 Besi Beton Ø-12 Lonjor 6 2468 7070 15.82 42,420.00Rp 39,043.76Rp 8 Besi Beton Ø-13 Lonjor 6 2234 7070 20.19 42,420.00Rp 45,104.46Rp 9 Besi Beton D-19 Lonjor 3 141 7070 43.14 21,210.00Rp 6,082.74Rp

10 Besi Beton D-22 Lonjor 9 1035 7070 55.48 63,630.00Rp 57,421.80Rp 11 Besi Beton D-25 Lonjor 5 238 7070 71.73 35,350.00Rp 17,071.74Rp

No. Satuan Frek. Pesan Inventori

Jenis Biaya Pesan Biaya Simpan Total TotalMateral /pesan /unit /hari Biaya Pesan Biaya Simpan

a b c d e f g = c x e h = d x f1 Multypleks 12mm Lembar 7 718 5470 31.9 38,290.00Rp 22,904.20Rp 2 Kayu Glugu 5/7 Batang 5 5607 5470 5.36 27,350.00Rp 30,053.52Rp 3 Kayu Meranti 5/7 Batang 3 1582 5470 7.80 16,410.00Rp 12,339.60Rp 4 Kayu Meranti 6/12 Batang 4 1700 5470 12.81 21,880.00Rp 21,777.00Rp 5 Besi Beton Ø-8 Lonjor 2 1498 7070 7.65 14,140.00Rp 11,459.70Rp 6 Besi Beton Ø-10 Lonjor 5 3076 7070 13.08 35,350.00Rp 40,234.08Rp 7 Besi Beton Ø-12 Lonjor 5 1466 7070 15.82 35,350.00Rp 23,192.12Rp 8 Besi Beton Ø-13 Lonjor 5 1478 7070 20.19 35,350.00Rp 29,840.82Rp 9 Besi Beton D-19 Lonjor 1 195 7070 43.14 7,070.00Rp 8,412.30Rp

10 Besi Beton D-22 Lonjor 5 823 7070 55.48 35,350.00Rp 45,660.04Rp 11 Besi Beton D-25 Lonjor 2 442 7070 71.73 14,140.00Rp 31,704.66Rp

No. Satuan Frek. Pesan Inventori

Jenis Biaya Pesan Biaya Simpan Total TotalMateral /pesan /unit /hari Biaya Pesan Biaya Simpan

a b c d e f g = c x e h = d x f1 Multypleks 12mm Lembar 7 718 5470 31.9 38,290.00Rp 22,904.20Rp 2 Kayu Glugu 5/7 Batang 7 2585 5470 5.36 38,290.00Rp 13,855.60Rp 3 Kayu Meranti 5/7 Batang 6 432 5470 7.80 32,820.00Rp 3,369.60Rp 4 Kayu Meranti 6/12 Batang 6 754 5470 12.81 32,820.00Rp 9,658.74Rp 5 Besi Beton Ø-8 Lonjor 5 278 7070 7.65 35,350.00Rp 2,126.70Rp 6 Besi Beton Ø-10 Lonjor 8 1328 7070 13.08 56,560.00Rp 17,370.24Rp 7 Besi Beton Ø-12 Lonjor 8 654 7070 15.82 56,560.00Rp 10,346.28Rp 8 Besi Beton Ø-13 Lonjor 8 700 7070 20.19 56,560.00Rp 14,133.00Rp 9 Besi Beton D-19 Lonjor 3 39 7070 43.14 21,210.00Rp 1,682.46Rp

10 Besi Beton D-22 Lonjor 5 823 7070 55.48 35,350.00Rp 45,660.04Rp 11 Besi Beton D-25 Lonjor 3 221 7070 71.73 21,210.00Rp 15,852.33Rp

Frek. Pesan InventoriNo. Satuan

Jenis Biaya Pesan Biaya Simpan Total TotalMateral /pesan /unit /hari Biaya Pesan Biaya Simpan

a b c d e f g = c x e h = d x f1 Multypleks 12mm Lembar 7 797 5470 31.9 38,290.00Rp 25,424.30Rp 2 Kayu Glugu 5/7 Batang 6 3731 5470 5.36 32,820.00Rp 19,998.16Rp 3 Kayu Meranti 5/7 Batang 3 1796 5470 7.80 16,410.00Rp 14,008.80Rp 4 Kayu Meranti 6/12 Batang 4 1700 5470 12.81 21,880.00Rp 21,777.00Rp 5 Besi Beton Ø-8 Lonjor 2 1230 7070 7.65 14,140.00Rp 9,409.50Rp 6 Besi Beton Ø-10 Lonjor 5 1561 7070 13.08 35,350.00Rp 20,417.88Rp 7 Besi Beton Ø-12 Lonjor 4 1586 7070 15.82 28,280.00Rp 25,090.52Rp 8 Besi Beton Ø-13 Lonjor 5 1638 7070 20.19 35,350.00Rp 33,071.22Rp 9 Besi Beton D-19 Lonjor 1 195 7070 43.14 7,070.00Rp 8,412.30Rp

10 Besi Beton D-22 Lonjor 5 823 7070 55.48 35,350.00Rp 45,660.04Rp 11 Besi Beton D-25 Lonjor 3 221 7070 71.73 21,210.00Rp 15,852.33Rp

Satuan Frek. Pesan InventoriNo.

4.9. Analisa Total Biaya Persediaan Material Berdasarkan hasil output program POM-QM V.3.0

dilakukan perhitungan biaya total persediaan untuk masing-masing material dari setiap teknik lot sizing. Biaya total persediaan didapatkan dari hasil penjumlahan biaya pembelian material, biaya pemesanan (setup cost) dan biaya penyimpanan (holding cost).

4.9.1. Biaya Pembelian Material Pada perhitungan total biaya pembelian, jumlah

total pemesanan untuk masing-masing material adalah berdasarkan hasil output program POM-QM V.3.0. Dalam hal ini tidak ada pengaruh faktor diskon pada biaya pembelian sehingga total biaya pembeliannya adalah sesuai dengan jumlah total pemesanan material.

Hasil perhitungan biaya pembelian material dituliskan dalam bentuk tabel yaitu pada tabel 4.27 sampai dengan tabel 4.28. Berdasarkan hasil output program POM-QM V.3.0 menunjukkan bahwa jumlah order untuk teknik Lot for Lot, Period Order Quantity, Fixed period Requirement dan Part Period Balancing adalah sama, sehingga total biaya pembelian untuk ketiga teknik inipun sama.

Tabel 4.29. Total Biaya Pembelian Material

Teknik Lot for Lot, Period Order Quantity, Fixed period Requirement dan Part Period Balancing

Tabel 4.30. Total Biaya Pembelian Material Teknik Economic Order Quantity

4.9.2. Biaya Pesan dan Simpan Material Biaya pesan dan biaya simpan pada masing-

masing material dari hasil output program POM-QM V.3.0. dijelaskan dalam bentuk tabel pada tabel 4.31. sampai dengan tabel 4.35.

Tabel 4.31. Total Biaya Simpan dan Biaya Pesan

Teknik Lot for Lot

Tabel 4.31. Lanjutan Total Biaya Simpan dan Biaya Pesan

Teknik Lot for Lot

Tabel 4.32. Total Biaya Simpan dan Biaya Pesan Teknik Economic Order Quantity

Tabel 4.33. Total Biaya Simpan dan Biaya Pesan Teknik Period Order Quantity

Tabel 4.34. Total Biaya Simpan dan Biaya Pesan Teknik Fixed Period Requirement

Tabel 4.35. Total Biaya Simpan dan Biaya Pesan Teknik Part Period Balancing

Page 26: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

24

Jenis Total Total Total TotalMateral Biaya Pembelian Biaya Pesan Biaya Simpan Biaya Persediaan

1 Multypleks 12mm Lembar 221,255,000.00Rp 71,110.00Rp -Rp 221,326,110.00Rp 2 Kayu Glugu 5/7 Batang 135,539,000.00Rp 71,110.00Rp -Rp 135,610,110.00Rp 3 Kayu Meranti 5/7 Batang 32,964,000.00Rp 60,170.00Rp -Rp 33,024,170.00Rp 4 Kayu Meranti 6/12 Batang 95,425,000.00Rp 60,170.00Rp -Rp 95,485,170.00Rp 5 Besi Beton Ø-8 Lonjor 25,360,500.00Rp 63,630.00Rp -Rp 25,424,130.00Rp 6 Besi Beton Ø-10 Lonjor 210,533,400.00Rp 98,980.00Rp -Rp 210,632,380.00Rp 7 Besi Beton Ø-12 Lonjor 122,842,500.00Rp 98,980.00Rp -Rp 122,941,480.00Rp 8 Besi Beton Ø-13 Lonjor 173,315,570.00Rp 98,980.00Rp -Rp 173,414,550.00Rp 9 Besi Beton D-19 Lonjor 22,492,000.00Rp 35,350.00Rp -Rp 22,527,350.00Rp

10 Besi Beton D-22 Lonjor 543,305,400.00Rp 63,630.00Rp -Rp 543,369,030.00Rp 11 Besi Beton D-25 Lonjor 212,432,000.00Rp 35,350.00Rp -Rp 212,467,350.00Rp

No. Satuan

Jenis Total Total Total TotalMateral Biaya Pembelian Biaya Pesan Biaya Simpan Biaya Persediaan

1 Multypleks 12mm Lembar 234,270,000.00Rp 54,700.00Rp 37,737.70Rp 234,362,437.70Rp 2 Kayu Glugu 5/7 Batang 146,464,000.00Rp 43,760.00Rp 34,706.00Rp 146,542,466.00Rp 3 Kayu Meranti 5/7 Batang 36,180,000.00Rp 21,880.00Rp 19,609.20Rp 36,221,489.20Rp 4 Kayu Meranti 6/12 Batang 107,415,000.00Rp 38,290.00Rp 24,646.44Rp 107,477,936.44Rp 5 Besi Beton Ø-8 Lonjor 29,786,625.00Rp 21,210.00Rp 15,927.30Rp 29,823,762.30Rp 6 Besi Beton Ø-10 Lonjor 228,606,400.00Rp 56,560.00Rp 51,809.88Rp 228,714,769.88Rp 7 Besi Beton Ø-12 Lonjor 131,175,000.00Rp 42,420.00Rp 39,043.76Rp 131,256,463.76Rp 8 Besi Beton Ø-13 Lonjor 181,317,990.00Rp 42,420.00Rp 45,104.46Rp 181,405,514.46Rp 9 Besi Beton D-19 Lonjor 28,339,920.00Rp 21,210.00Rp 6,082.74Rp 28,367,212.74Rp

10 Besi Beton D-22 Lonjor 551,984,400.00Rp 63,630.00Rp 57,421.80Rp 552,105,451.80Rp 11 Besi Beton D-25 Lonjor 230,384,000.00Rp 35,350.00Rp 17,071.74Rp 230,436,421.74Rp

No. Satuan

Jenis Total Total Total TotalMateral Biaya Pembelian Biaya Pesan Biaya Simpan Biaya Persediaan

1 Multypleks 12mm Lembar 221,255,000.00Rp 38,290.00Rp 22,904.20Rp 221,316,194.20Rp 2 Kayu Glugu 5/7 Batang 135,539,000.00Rp 27,350.00Rp 30,053.52Rp 135,596,403.52Rp 3 Kayu Meranti 5/7 Batang 32,964,000.00Rp 16,410.00Rp 12,339.60Rp 32,992,749.60Rp 4 Kayu Meranti 6/12 Batang 95,425,000.00Rp 21,880.00Rp 21,777.00Rp 95,468,657.00Rp 5 Besi Beton Ø-8 Lonjor 25,360,500.00Rp 14,140.00Rp 11,459.70Rp 25,386,099.70Rp 6 Besi Beton Ø-10 Lonjor 210,533,400.00Rp 35,350.00Rp 40,234.08Rp 210,608,984.08Rp 7 Besi Beton Ø-12 Lonjor 122,842,500.00Rp 35,350.00Rp 23,192.12Rp 122,901,042.12Rp 8 Besi Beton Ø-13 Lonjor 173,315,570.00Rp 35,350.00Rp 29,840.82Rp 173,380,760.82Rp 9 Besi Beton D-19 Lonjor 22,492,000.00Rp 7,070.00Rp 8,412.30Rp 22,507,482.30Rp

10 Besi Beton D-22 Lonjor 543,305,400.00Rp 35,350.00Rp 45,660.04Rp 543,386,410.04Rp 11 Besi Beton D-25 Lonjor 212,432,000.00Rp 14,140.00Rp 31,704.66Rp 212,477,844.66Rp

SatuanNo.

Jenis Total Total Total TotalMateral Biaya Pembelian Biaya Pesan Biaya Simpan Biaya Persediaan

1 Multypleks 12mm Lembar 221,255,000.00Rp 38,290.00Rp 22,904.20Rp 221,316,194.20Rp 2 Kayu Glugu 5/7 Batang 135,539,000.00Rp 38,290.00Rp 13,855.60Rp 135,591,145.60Rp 3 Kayu Meranti 5/7 Batang 32,964,000.00Rp 32,820.00Rp 3,369.60Rp 33,000,189.60Rp 4 Kayu Meranti 6/12 Batang 95,425,000.00Rp 32,820.00Rp 9,658.74Rp 95,467,478.74Rp 5 Besi Beton Ø-8 Lonjor 25,360,500.00Rp 35,350.00Rp 2,126.70Rp 25,397,976.70Rp 6 Besi Beton Ø-10 Lonjor 210,533,400.00Rp 56,560.00Rp 17,370.24Rp 210,607,330.24Rp 7 Besi Beton Ø-12 Lonjor 122,842,500.00Rp 56,560.00Rp 10,346.28Rp 122,909,406.28Rp 8 Besi Beton Ø-13 Lonjor 173,315,570.00Rp 56,560.00Rp 14,133.00Rp 173,386,263.00Rp 9 Besi Beton D-19 Lonjor 22,492,000.00Rp 21,210.00Rp 1,682.46Rp 22,514,892.46Rp

10 Besi Beton D-22 Lonjor 543,305,400.00Rp 35,350.00Rp 45,660.04Rp 543,386,410.04Rp 11 Besi Beton D-25 Lonjor 212,432,000.00Rp 21,210.00Rp 15,852.33Rp 212,469,062.33Rp

No. Satuan

Jenis Total Total Total TotalMateral Biaya Pembelian Biaya Pesan Biaya Simpan Biaya Persediaan

1 Multypleks 12mm Lembar 221,255,000.00Rp 38,290.00Rp 25,424.30Rp 221,318,714.30Rp 2 Kayu Glugu 5/7 Batang 135,539,000.00Rp 32,820.00Rp 19,998.16Rp 135,591,818.16Rp 3 Kayu Meranti 5/7 Batang 32,964,000.00Rp 16,410.00Rp 14,008.80Rp 32,994,418.80Rp 4 Kayu Meranti 6/12 Batang 95,425,000.00Rp 21,880.00Rp 21,777.00Rp 95,468,657.00Rp 5 Besi Beton Ø-8 Lonjor 25,360,500.00Rp 14,140.00Rp 9,409.50Rp 25,384,049.50Rp

No. Satuan

6 Besi Beton Ø-10 Lonjor 210,533,400.00Rp 35,350.00Rp 20,417.88Rp 210,589,167.88Rp 7 Besi Beton Ø-12 Lonjor 122,842,500.00Rp 28,280.00Rp 25,090.52Rp 122,895,870.52Rp 8 Besi Beton Ø-13 Lonjor 173,315,570.00Rp 35,350.00Rp 33,071.22Rp 173,383,991.22Rp 9 Besi Beton D-19 Lonjor 22,492,000.00Rp 7,070.00Rp 8,412.30Rp 22,507,482.30Rp

10 Besi Beton D-22 Lonjor 543,305,400.00Rp 35,350.00Rp 45,660.04Rp 543,386,410.04Rp 11 Besi Beton D-25 Lonjor 212,432,000.00Rp 21,210.00Rp 15,852.33Rp 212,469,062.33Rp

Lot for Lot 221,255,000.00Rp 71,110.00Rp -Rp 221,326,110.00Rp 221,326,125.00Rp Economic Order Quantity 234,270,000.00Rp 54,700.00Rp 37,737.70Rp 234,362,437.70Rp 234,362,450.00Rp Period Order Quantity 221,255,000.00Rp 38,290.00Rp 22,904.20Rp 221,316,194.20Rp 221,316,200.00Rp Fixed period Requirement 221,255,000.00Rp 38,290.00Rp 22,904.20Rp 221,316,194.20Rp 221,316,200.00Rp Part Period Balancing 221,255,000.00Rp 38,290.00Rp 25,424.30Rp 221,318,714.30Rp 221,318,725.00Rp Lot for Lot 135,539,000.00Rp 71,110.00Rp -Rp 135,610,110.00Rp 135,610,125.00Rp Economic Order Quantity 146,464,000.00Rp 43,760.00Rp 34,706.00Rp 146,542,466.00Rp 146,542,475.00Rp Period Order Quantity 135,539,000.00Rp 27,350.00Rp 30,053.52Rp 135,596,403.52Rp 135,596,425.00Rp Fixed period Requirement 135,539,000.00Rp 38,290.00Rp 13,855.60Rp 135,591,145.60Rp 135,591,150.00Rp Part Period Balancing 135,539,000.00Rp 32,820.00Rp 19,998.16Rp 135,591,818.16Rp 135,591,825.00Rp Lot for Lot 32,964,000.00Rp 60,170.00Rp -Rp 33,024,170.00Rp 33,024,175.00Rp Economic Order Quantity 36,180,000.00Rp 21,880.00Rp 19,609.20Rp 36,221,489.20Rp 36,221,500.00Rp Period Order Quantity 32,964,000.00Rp 16,410.00Rp 12,339.60Rp 32,992,749.60Rp 32,992,750.00Rp Fixed period Requirement 32,964,000.00Rp 32,820.00Rp 3,369.60Rp 33,000,189.60Rp 33,000,200.00Rp Part Period Balancing 32,964,000.00Rp 16,410.00Rp 14,008.80Rp 32,994,418.80Rp 32,994,425.00Rp Lot for Lot 95,425,000.00Rp 60,170.00Rp -Rp 95,485,170.00Rp 95,485,175.00Rp Economic Order Quantity 107,415,000.00Rp 38,290.00Rp 24,646.44Rp 107,477,936.44Rp 107,477,950.00Rp Period Order Quantity 95,425,000.00Rp 21,880.00Rp 21,777.00Rp 95,468,657.00Rp 95,468,675.00Rp Fixed period Requirement 95,425,000.00Rp 32,820.00Rp 9,658.74Rp 95,467,478.74Rp 95,467,500.00Rp Part Period Balancing 95,425,000.00Rp 21,880.00Rp 21,777.00Rp 95,468,657.00Rp 95,468,675.00Rp Lot for Lot 25,360,500.00Rp 63,630.00Rp -Rp 25,424,130.00Rp 25,424,150.00Rp Economic Order Quantity 29,786,625.00Rp 21,210.00Rp 15,927.30Rp 29,823,762.30Rp 29,823,775.00Rp Period Order Quantity 25,360,500.00Rp 14,140.00Rp 11,459.70Rp 25,386,099.70Rp 25,386,100.00Rp Fixed period Requirement 25,360,500.00Rp 35,350.00Rp 2,126.70Rp 25,397,976.70Rp 25,398,000.00Rp Part Period Balancing 25,360,500.00Rp 14,140.00Rp 9,409.50Rp 25,384,049.50Rp 25,384,050.00Rp Lot for Lot 210,533,400.00Rp 98,980.00Rp -Rp 210,632,380.00Rp 210,632,400.00Rp Economic Order Quantity 228,606,400.00Rp 56,560.00Rp 51,809.88Rp 228,714,769.88Rp 228,714,775.00Rp Period Order Quantity 210,533,400.00Rp 35,350.00Rp 40,234.08Rp 210,608,984.08Rp 210,609,000.00Rp Fixed period Requirement 210,533,400.00Rp 56,560.00Rp 17,370.24Rp 210,607,330.24Rp 210,607,350.00Rp Part Period Balancing 210,533,400.00Rp 35,350.00Rp 20,417.88Rp 210,589,167.88Rp 210,589,175.00Rp Lot for Lot 122,842,500.00Rp 98,980.00Rp -Rp 122,941,480.00Rp 122,941,500.00Rp Economic Order Quantity 131,175,000.00Rp 42,420.00Rp 39,043.76Rp 131,256,463.76Rp 131,256,475.00Rp Period Order Quantity 122,842,500.00Rp 35,350.00Rp 23,192.12Rp 122,901,042.12Rp 122,901,050.00Rp Fixed period Requirement 122,842,500.00Rp 56,560.00Rp 10,346.28Rp 122,909,406.28Rp 122,909,425.00Rp Part Period Balancing 122,842,500.00Rp 28,280.00Rp 25,090.52Rp 122,895,870.52Rp 122,895,875.00Rp Lot for Lot 173,315,570.00Rp 98,980.00Rp -Rp 173,414,550.00Rp 173,414,550.00Rp Economic Order Quantity 181,317,990.00Rp 42,420.00Rp 45,104.46Rp 181,405,514.46Rp 181,405,525.00Rp Period Order Quantity 173,315,570.00Rp 35,350.00Rp 29,840.82Rp 173,380,760.82Rp 173,380,775.00Rp Fixed period Requirement 173,315,570.00Rp 56,560.00Rp 14,133.00Rp 173,386,263.00Rp 173,386,275.00Rp Part Period Balancing 173,315,570.00Rp 35,350.00Rp 33,071.22Rp 173,383,991.22Rp 173,384,000.00Rp

Total Biaya Simpan

Total Biaya Persediaan

Besi Beton Ø-8

Item Teknik Lot Size Total Biaya Pembelian

Total Biaya Pesan

Pembulatan Biaya Persediaan

Multypleks 12mm

Kayu Glugu 5/7

Kayu Meranti

5/7

Kayu Meranti

6/12

Besi Beton Ø-10

Besi Beton Ø-12

Besi Beton Ø-13

4.9.3. Biaya Total Persediaan Material Setelah dilakukan perhitungan terhadap total

biaya pembelian, total biaya pemesanan dan total biaya penyimpanan, untuk selanjutnya dilakukan perhitungan total biaya persediaan dengan menjumlahkan ketiga biaya-biaya tersebut. Tabel 4.36 sampai dengan tabel 4.40. berikut ini merupakan hasil perhitungan biaya total persediaan material dengan ke lima teknik lot sizing.

Tabel 4.36. Total Biaya Persediaan Material Teknik Lot for Lot

Tabel 4.37. Total Biaya Persediaan Material Teknik Economic Order Quantity

Tabel 4.38. Total Biaya Persediaan Material Teknik Period Order Quantity

Tabel 4.39. Total Biaya Persediaan Material Teknik Fixed period Requirement

Tabel 4.40. Total Biaya Persediaan Material

Teknik Part Period Balancing

Hasil perhitungan dari total biaya persediaan material dengan kelima teknik lot size tersebut diatas menunjukkan hasil yang berbeda untuk setiap teknik. Untuk lebih memudahkan dalam mengetahui perbedaan hasil perhitungan tersebut, maka dibuatkan sebuah tabel yang dapat menunjukkan perbandingan total biaya setiap material di setiap teknik lot size yang digunakan. Tabel tersebut seperti yang dapat dilihat pada tabel 4.39.

Tabel 4.41. Rekapitulasi Total Biaya Persediaa Material

Page 27: ITS Undergraduate 16233 3108100652 Paper

25

Lot for Lot 22,492,000.00Rp 35,350.00Rp -Rp 22,527,350.00Rp 22,527,350.00Rp Economic Order Quantity 28,339,920.00Rp 21,210.00Rp 6,082.74Rp 28,367,212.74Rp 28,367,225.00Rp Period Order Quantity 22,492,000.00Rp 7,070.00Rp 8,412.30Rp 22,507,482.30Rp 22,507,500.00Rp Fixed period Requirement 22,492,000.00Rp 21,210.00Rp 1,682.46Rp 22,514,892.46Rp 22,514,900.00Rp Part Period Balancing 22,492,000.00Rp 7,070.00Rp 8,412.30Rp 22,507,482.30Rp 22,507,500.00Rp Lot for Lot 543,305,400.00Rp 63,630.00Rp -Rp 543,369,030.00Rp 543,369,050.00Rp Economic Order Quantity 551,984,400.00Rp 63,630.00Rp 57,421.80Rp 552,105,451.80Rp 552,105,475.00Rp Period Order Quantity 543,305,400.00Rp 35,350.00Rp 45,660.04Rp 543,386,410.04Rp 543,386,425.00Rp Fixed period Requirement 543,305,400.00Rp 35,350.00Rp 45,660.04Rp 543,386,410.04Rp 543,386,425.00Rp Part Period Balancing 543,305,400.00Rp 35,350.00Rp 45,660.04Rp 543,386,410.04Rp 543,386,425.00Rp Lot for Lot 212,432,000.00Rp 35,350.00Rp -Rp 212,467,350.00Rp 212,467,350.00Rp Economic Order Quantity 230,384,000.00Rp 35,350.00Rp 17,071.74Rp 230,436,421.74Rp 230,436,425.00Rp Period Order Quantity 212,432,000.00Rp 14,140.00Rp 31,704.66Rp 212,477,844.66Rp 212,477,850.00Rp Fixed period Requirement 212,432,000.00Rp 21,210.00Rp 15,852.33Rp 212,469,062.33Rp 212,469,075.00Rp Part Period Balancing 212,432,000.00Rp 21,210.00Rp 15,852.33Rp 212,469,062.33Rp 212,469,075.00Rp

Total Biaya Simpan

Total Biaya Persediaan

Besi Beton D-19

Besi Beton D-22

Item Teknik Lot Size Total Biaya Pembelian

Total Biaya Pesan

Pembulatan Biaya Persediaan

Besi Beton D-25

Multypleks 12mm Period Order Quantity /Fixed period Requirement 221,316,200.00Rp Kayu Glugu 5/7 Fixed period Requirement 135,591,150.00Rp Kayu Meranti 5/7 Period Order Quantity 32,992,750.00Rp Kayu Meranti 6/12 Fixed period Requirement 95,467,500.00Rp Besi Beton Ø-8 Part Period Balancing 25,384,050.00Rp Besi Beton Ø-10 Part Period Balancing 210,589,175.00Rp Besi Beton Ø-12 Part Period Balancing 122,895,875.00Rp Besi Beton Ø-13 Period Order Quantity 173,380,775.00Rp Besi Beton D-19 Period Order Quantity /Part Period Balancing 22,507,500.00Rp Besi Beton D-22 Lot for Lot 543,369,050.00Rp Besi Beton D-25 Lot for Lot 212,467,350.00Rp

1,795,961,375.00Rp Jumlah

Total Biaya PersediaanItem Teknik Lot Size

Tabel 4.41. Lanjutan Rekapitulasi Total Biaya Persediaa

Material

4.9.4. Biaya Total Persediaan Minimum Dari tabel 4.41. dibuat tabel per material untuk

lebih memudahkan dalam mengetahui total biaya persediaan minimum berdasarkan teknik lotsize pembentuknya.

Tabel 4.42. Total Biaya Persediaa Minimum

Berdasarkan tabel 4.42. menunjukkan bahwa teknik Lot for Lot menghasilkan total biaya persediaan minimum pada material besi beton D22 dan besi beton D25. Pada teknik Period Order Quantity menghasilkan biaya persediaan minimum pada material kayu meranti 5/7 dan besi beton Ø-13, sedangkan besi beton Ø-8, Ø-10, dan Ø-12 biaya persediaan minimum diperoleh dengan menggunakan teknik Part Period Balancing. Pada material kayu glugu 5/7 dan meranti 6/12 diperoleh biaya persediaan minimum dengan menggunakan teknik Fixed period Requirement. Namun untuk material Multypleks 12 mm dan besi beton D19, beberapa teknik lotsize menghasilkan total biaya persediaan minimum yang sama yaitu untuk antara teknik Period Order Quantity dengan Fixed period Requirement dan Period Order Quantity dengan Part Period Balancing.

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa metode MRP dengan perhitungan lot sizing menggunakan teknik Lot for Lot, Economic Order Quantity, Period Order Quantity, Fixed period Requirement dan Part Period Balancing

pada proyek Apartement High Point Surabaya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Teknik lot size yang menghasilkan jumlah pemesanan yang optimal dengan biaya persediaan minimal untuk setiap jenis material adalah :

a. Untuk material multyplek 12 mm, pemesanan optimal dapat menggunakan teknik Period Order Quantity dengan Fixed period Requirement dan untuk besi beton D19 dengan menggunakan teknik Period Order Quantity dengan Part Period Balancing.

b. Untuk kayu meranti 5/7 dan besi beton Ø13 dapat menggunakan teknik Period Order Quantity.

c. Untuk material besi beton Ø8, besi beton Ø10 dan besi beton Ø12, pemesanan optimal diperoleh dengan menggunakan teknik Part Period Balancing.

d. Untuk material besi beton D22 dan besi beton D25 dapat menggunakan teknik Lot for Lot.

2. Total biaya persediaan minimum untuk setiap material yang diperoleh dari teknil lot size adalah seperti berikut:

a. Multipleks 12 mm : Rp. 221.316.200,00 b. Kayu glugu 5/7 : Rp. 135.591.150,00 c. Kayu meranti 5/7 : Rp. 32.992.750,00 d. Kayu meranti 6/12 : Rp. 95.467.500,00 e. Besi beton Ø8 : Rp. 25.384.050,00 f. Besi beton Ø10 : Rp. 210.589.175,00 g. Besi beton Ø12 : Rp. 122.895.875,00 h. Besi beton Ø13 : Rp. 173.380.775,00 i. Besi beton D19 : Rp. 22.507.500,00 j. Besi beton D22 : Rp. 543.369.050,00 k. Besi beton D25 JUMLAH : Rp.1.795.961.375,00

: Rp. 212.467.350,00 +

5.2. Saran Adapun saran yang dapat disampaikan dari hasil

analisa dalam tugas akhir ini yaitu : 1. Adanya kelemahan untuk perhitungan biaya

simpan dalam perencanaan persediaan material ini dimana banyak digunakan asumsi-asumsi.

2. Perencanaan persediaan material ini sangat diperlukan terutama untuk proyek yang membutuhkan komponen khusus yang dalam pemenuhan kebutuhannya memerlukan waktu produksi sehingga memperhitungkan lintasan kritis dimana saat paling awal dan saat paling lambat suatu komponen harus telah tersedia.