Upload
yoza-prayoga
View
7
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Tugas Akhir Teknik Mesin ITS
Bidang Studi Mekanika Fluida - Konversi Energi
1
BAB. I
PENDAHULUAN
Rekayasa aerodinamika telah berkembang pesat sejak Wright bersaudara berusaha
menerbangkan pesawat terbang pertama mereka (Anderson, 2001). Wright bersaudara
telah menguji berbagai profil sayap untuk mencari profil yang mampu menghasilkan lift
sesuai dengan yang mereka inginkan. Sehingga mampu menerbangkan benda yang
memiliki berat melebihi udara, dimana pada waktu itu masih dianggap mustahil.
Riset yang mengacu pada pengembangan teknologi airfoil sebagai salah satu bagian
yang penting dalam dunia aerodinamika telah banyak dilakukan pada tahun-tahun
belakangan ini (McGhee dan Beasley, 1973). Hasil dari berbagai eksperimen telah banyak
digunakan untuk mendesain airfoil dalam berbagai konfigurasi sayap yang sesuai dengan
penggunaannya. Karakteristik airfoil tergantung banyak hal, sehingga dapat dikatakan
bahwa tiap airfoil mempunyai penggunaan yang spesifik. Demikian pula untuk modifikasi
yang dilakukan pada airfoil, tidak dapat digeneralisasi. Untuk hal seperti inilah kita
menguji suatu konfigurasi spesifik antara airfoil dan modifikasinya, dalam hal ini
penambahan winglet / endplate.
I.1 Latar Belakang
Sayap merupakan komponen untuk menghasilkan daya angkat pada pesawat
terbang, sehingga merupakan bagian yang sangat penting pada pesawat terbang. Dalam hal
ini airfoil dengan NASA LS (1) 0417 sangat familiar sekali dalam aplikasi dunia
penerbangan secara umum. Bahkan untuk saat ini tipe airfoil semacam ini mulai dirancang
untuk menjadi sudu-sudu turbin angin dan secara khusus sebagai spoiler atau sayap
Tugas Akhir Teknik Mesin ITS
Bidang Studi Mekanika Fluida - Konversi Energi
2
belakang mobil formula 1. Pada bidang penerbangan, sayap pesawat mempunyai berbagai
bentuk yang bervariasi dengan tujuan meningkatkan kinerja sayap. Diantara berbagai
bentuk rekayasa aerodinamika yang ada adalah slotted / flapped wing yang bertujuan untuk
menambah CLmax dan luasan sayap pada saat tertentu seperti take off, climbing, ataupun
landing.
Penambahan winglet dan endplate berguna untuk menghindari terjadinya aliran dari
lower side sayap yang mempunyai tekanan tinggi menuju upper side yang mempunyai
tekanan rendah. Aliran udara dari lower side tersebut menuju upper side melalui bagian
wingtip akan bertemu dengan aliran dari upper side membentuk trailing vortex pada
downstream. Hal ini menimbulkan induced downwash velocities yang akan mempengaruhi
effective angle of attack, hal ini disebabkan karena induced downwash velocities akan
mempengaruhi sudut serang efektif aliran fluida melewati trailing edge. Perubahan pada
effective aspect ratio dan effective angle of attack berpengaruh pada lift yang mampu
dihasilkan sayap.
Timbulnya trailing vortex merupakan suatu konsekuensi dari lift yang dihasilkan
oleh finite span airfoil, sedangkan pada infinite airfoil tidak akan terjadi fenomena trailling
vortex. Pengaruh vortex pada wingtip di downstream ini akan menyebabkan vektor
kecepatan pada aliran lokal, akan berubah sehingga lift yang terjadi juga berubah seiring
adanya perubahan arah vektor lift, fenomena ini dinamakan induced drag.
Untuk memperbaiki kinerja dari suatu airfoil, para peneliti mencoba berbagai
bentuk modifikasi winglet atau endplate untuk mendapatkan hasil yang optimal. Hemke
(1928) mengindikasikan adanya penurunan rata-rata dari drag. Hal tersebut meningkat
seiring dengan menurunnya aspect ratio. Penurunan induced drag dan sedikit peningkatan
lift pada sayap juga terjadi pada sayap yang dilengkapi dengan winglet yang berbentuk
Tugas Akhir Teknik Mesin ITS
Bidang Studi Mekanika Fluida - Konversi Energi
3
lingkaran, elliptical dan trapesium. Pesawat glider dengan winglet yang didesain secara
tepat akan menambah kecepatan jelajah, handling dan kemampuan menanjak (Maughmer,
2001).
I.2 Perumusan Masalah
Studi eksperimen mengenai airfoil dapat dikatakan sebagai suatu usaha untuk
mengatur aliran eksternal agar dapat memberi manfaat semaksimal mungkin bagi pesawat
terbang. Pengaturan aliran pada airfoil dibatasi oleh fenomena stall, karena jika sudah
terjadi stall maka airfoil sudah tidak mampu lagi memberikan manfaat lebih lanjut. Plain
airfoil akan mengalami spanwise flow pada wingtip yang akan merusak pola aliran, dengan
adanya winglet/endplate akan sangat berguna dalam membantu mengurangi spanwise flow
sehigga meminimalisasi kerugian. Setiap airfoil mempunyai karakteristik yang bergantung
pada geometri, kecepatan aliran yang melewati, dan properties fluida kerja sehingga setiap
airfoil akan memiliki geometri winglet/endplate tersendiri yang mampu meningkatkan
kinerjanya. Untuk itu penelitian ini dilakukan, untuk melihat pengaruh winglet/endplate
dengan geometri tertentu terhadap kinerja sebuah airfoil. Benda kerja yang digunakan
adalah airfoil NASA LS (1) 0417 dengan penambahan endplate yang mempunyai bentuk
croped delta. Detil benda kerja dapat dilihat pada bab III.
I.3 Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan endplate yang
mempunyai profil delta pada kinerja airfoil NASA LS (1) 0417 yang dikondisikan pada
aliran dengan kecepatan freestream v = 12 m/s dan v = 17 m/s pada subsonic wind tunnel.
Variasi angle of attack yang diberikan adalah 0o, 3o, 6o, 9o,10o,12o,14o, 15o, dan 16o.Serta
Tugas Akhir Teknik Mesin ITS
Bidang Studi Mekanika Fluida - Konversi Energi
4
geometri endplate yang digunakan adalah dengan perbandingan ct adalah masing-masing
0,4; 0,48; 0,56; 0,64. Hasil eksperimen dibandingkan dengan literature. Pengukuran pada
model airfoil akan meliputi drag, lift, dan distribusi tekanan sepanjang permukaan airfoil.
Penelitian ini dilengkapi dengan visualisasi smoke flow.
I.4 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, batasan masalah yang diambil adalah :
1. Fluida yang dipakai adalah fluida incompressible, steady dan uniform di sisi upstream.
2. Tidak meninjau perpindahan panas yang terjadi.
3. Benda kerja yang digunakan adalah airfoil pejal dengan dimensi dan bahan yang sama.
4. Profil model airfoil adalah finite wing dengan efek ujung tidak dianalisa.
Endplate dengan perbandingan ct
= 0,4 Endplate dengan perbandingan ct
= 0,48
Gambar 1.1 variasi benda uji ( ukuran dalam mm )
Tugas Akhir Teknik Mesin ITS
Bidang Studi Mekanika Fluida - Konversi Energi
5
Endplate dengan perbandingan ct
= 0,56 Endplate dengan perbandingan ct
= 0,64
Gambar 1.1 variasi benda uji ( ukuran dalam mm ) (lanjutan)
I.5 Manfaat Penelitian
Studi eksperimental ini memiliki manfaat untuk:
1. Menunjukkan perbandingan unjuk kerja airfoil tipe NASA LS (1) 0417 dengan dan
tanpa adanya penambahan endplate /winglet.
2. Membandingkan hasil eksperimen yang ada dengan airfoil yang dimodifikasi
sekat/alur baik transversal maupun longitudinal pada bagian upper surface.
3. Mengetahui fisik aliran yang melintasi airfoil NASA LS (1) 0417 dengan atau tanpa
endplate melalui visualisasi aliran.
I.6. Sistematika Penulisan
Penulisan tugas akhir ini terbagi dalam beberapa bab yang dapat diperinci sebagai
berikut :
Tugas Akhir Teknik Mesin ITS
Bidang Studi Mekanika Fluida - Konversi Energi
6
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penulisan, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Bab ini memuat teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, hasil
- hasil dan kesimpulan dari penelitian terdahulu serta berbagai persamaan dan
pengertian yang didukung penelitian tersebut.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini memuat prosedur pelaksanaan penelitian dan pengambilan data, dimensi
benda uji serta spesifikasi peralatan yang digunakan.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat contoh perhitungan, hasil perhitungan yang ditampilkan dalam
bentuk grafik serta analisa dan pembahasan dari hasil penelitian tersebut.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan serta saran-saran
yang ditujukan untuk penelitian - penelitian selanjutnya.