28
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Singosari merupakan kantor BPP di bawah naungan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang. BPP Singosari mengalami renovasi pada tahun 2013 oleh Pemerintah Kabupaten Malang dan mulai ditempati pada tahun 2014. Kantor BPP Kecamatan Singosari terletak di Jalan Tumapel Kecamatan Singosari. BPP Kecamatan Singosari memiliki bangunan yang cukup besar dan terdapat halaman yang ditanami beberapa tanaman. Fasilitas yang tersedia di BPP Singosari, seperti perpustakaan, ruang pertemuan, tempat ibadah, toilet, lapangan, dan tempat parkir. Kantor BPP Kecamatan Singosari termasuk kedalam wilayah UPT-BPP Kecamatan Singosari yang membawahi 4 wilayah kerja yaitu, Kecamatan Singosari, Kecamatan Lawang, Kecamatan Karangploso, dan Kecamatan Dau. Unit Pelaksanaan Teknis Balai Penyuluhan Pertanian (UPT-BPP) Singosari dipimpin oleh Bapak Adi Hadi Utomo, SP sedangkan di BPP Singosari dipimpin oleh koordinator penyuluh pertanian yaitu Bapak Moh. Zamil, Amd, SP. Kantor UPT-BPP Kecamatan Singosari dan kantor BPP Kecamatan Singosari terletak pada satu bangunan yang berada di Kecamatan Singosari. Pada tahun 2013 sampai tahun 2016, BPP Kecamatan Singosari di bawah unit kerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluhan (BKP3) dengan nama UPT-BP Singosari yang di dalamnya terdapat penyuluh pertanian, penyuluh perikanan, penyuluh peternakan, dan penyuluh perkebunan yang dipimpin oleh Bapak Moh. Zamil, Amd, SP. Pada tahun 2015 BPP Singosari menjadi BPP percontohan sekabupaten Malang. Namun, pada akhir tahun 2016 terdapat perubahan UU No. 23 tahun 2014 terdapat perubahan Susunan Organisasi Tingkat Kabupaten (SOTK), sejak saat itu penyuluh yang semula dinaungi oleh BKP3 sekarang dinaungi oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

35

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari

Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Singosari merupakan kantor BPP di

bawah naungan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten

Malang. BPP Singosari mengalami renovasi pada tahun 2013 oleh Pemerintah

Kabupaten Malang dan mulai ditempati pada tahun 2014. Kantor BPP Kecamatan

Singosari terletak di Jalan Tumapel Kecamatan Singosari. BPP Kecamatan

Singosari memiliki bangunan yang cukup besar dan terdapat halaman yang

ditanami beberapa tanaman. Fasilitas yang tersedia di BPP Singosari, seperti

perpustakaan, ruang pertemuan, tempat ibadah, toilet, lapangan, dan tempat

parkir.

Kantor BPP Kecamatan Singosari termasuk kedalam wilayah UPT-BPP

Kecamatan Singosari yang membawahi 4 wilayah kerja yaitu, Kecamatan

Singosari, Kecamatan Lawang, Kecamatan Karangploso, dan Kecamatan Dau.

Unit Pelaksanaan Teknis Balai Penyuluhan Pertanian (UPT-BPP) Singosari

dipimpin oleh Bapak Adi Hadi Utomo, SP sedangkan di BPP Singosari dipimpin

oleh koordinator penyuluh pertanian yaitu Bapak Moh. Zamil, Amd, SP. Kantor

UPT-BPP Kecamatan Singosari dan kantor BPP Kecamatan Singosari terletak

pada satu bangunan yang berada di Kecamatan Singosari.

Pada tahun 2013 sampai tahun 2016, BPP Kecamatan Singosari di bawah

unit kerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluhan (BKP3) dengan

nama UPT-BP Singosari yang di dalamnya terdapat penyuluh pertanian, penyuluh

perikanan, penyuluh peternakan, dan penyuluh perkebunan yang dipimpin oleh

Bapak Moh. Zamil, Amd, SP. Pada tahun 2015 BPP Singosari menjadi BPP

percontohan sekabupaten Malang. Namun, pada akhir tahun 2016 terdapat

perubahan UU No. 23 tahun 2014 terdapat perubahan Susunan Organisasi Tingkat

Kabupaten (SOTK), sejak saat itu penyuluh yang semula dinaungi oleh BKP3

sekarang dinaungi oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan.

Page 2: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

36

4.1.2 Visi dan Misi BPP Kecamatan Singosari

4.1.2.1 Visi

Adapun visi dari kantor Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Singosari

yaitu:

Terwujud penyuluh dan pelaku utama di Kecamatan Singosari yang

MAPan MaDEP MaNTEEB (Makmur, Aman, Pangan, Mandiri, Daya Saing,

Ekonomis, Produktif, Maju, Nilai Tambah, Tentram, Efektif, Efisien,

Berwawasan, Ramah Lingkungan).

4.1.2.2 Misi

Adapun Misi dari kantor Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Singosari

yaitu:

1. Dalam Pengelolaan atau penyelenggaraan penyuluh pertanian tingkat BPP

Kecamatan dengan menerapkan 5 unsur menejemen, antara lain perencanaan

yang baik, pengorganisasian suatu kegiatan, pelaksanaan sesuai rencana,

pelaporan kegiatan, pengawasan melalui monitoring dan evaluasi (monev)

serta rencana tindak lanjut (RTL).

2. Penyuluh sebagai agen perubahan berusaha semaksimal mungkin untuk

meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama/petani

beserta keluarganya.

3. Agar pelaku utama/petani dapat berupaya menjadi better farming, bertani

yang lebih maju dan produktif, yang dapat berproduktivitas lebih baik lagi.

4. Agar pelaku utama/petani dapat berorientasi pada better bussines,

berusahatani yang lebih efektif dan efisien serta secara ekonomis lebih

menguntungkan, selain itu petani dapat berdaya saing serta memiliki nilai

tambah, berkecukupan pangan dan kemandirian yang lebih baik lagi.

5. Agar pelaku utama/petani dapat mewujudkan better living, kehidupan dan

penghidupan petani dan keluarganya yang layak, lebih makmur dan tentram

serta sejahtera.

6. Agar pelaku utama dalam berusahatani berlandasan pembangunan pertanian

yang berwawasan ramah lingkungan agar pangan dan kehidupan yang lebih

berkualitas, sehat dan aman.

Page 3: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

37

4.1.3 Struktur Organisasi BPP Kecamatan Singosari

Setiap anggota dari sebuah organisasi memiliki tanggung jawab terhadap

atasan atau pimpinannya yang sudah memberikan kewenangan. Begitu juga

dengan penyuluh pertanian yang berada di BPP Kecamatan Singosari memiliki

kedudukan dan tanggung jawab masing-masing. Pembagian kedudukan dan

tanggung jawab dipermudah dengan adanya struktur organisasi. Berikut adalah

struktur organisasi Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari dapat

dilihat pada bagan di bawah ini.

Gambar 3. Struktur Organisasi BPP Singosari

Sumber: Data Primer (diolah), 2017

UPT BPP Singosari

Kepala Sub. Bag Tata

Usaha

(Septi Dwi Hapsari, SP)

BPP Lawang BPP Singosari BPP

Karangploso BPP Dau

Koordinator Penyuluh

(Moh Zamil, SP)

Penyuluh Pertanian

1. Erdi Prang Basuki R.

2. Sugito

3. Rizal Udin Idiamin, A.Md

4. Sri Ismiyati, SP

5. Septi Dwi Hapsari, SP

Page 4: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

38

4.1.4 Gambaran Kegiatan Penyuluh Pertanian BPP Singosari

Penyuluh pertanian di BPP Kecamatan Singosari terdiri dari 6 penyuluh

pertanian. Setiap penyuluh pertanian memiliki Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian

(WKPP). Kegiatan yang dilakukan penyuluh pertanian BPP Singosari seperti

membuat program penyuluhan pertanian dan menyusun Rencana Kerja Tahunan

Penyuluh (RKTP/RKPP), penyuluh pertanian juga membuat jadwal kunjungan

dan pembuatan materi penyuluhan. Penyuluh pertanian melakukan kegiatan

penyuluhan dan pengawalan, serta pendampingan program untuk

mengembangkan komoditas unggulan lokal/daerah yang memiliki nilai tambah

dan daya saing. Pembagian WKPP di BPP Singosari dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Pembagian Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) BPP Singosari

No Penyuluh Pertanian WKPP

Jumlah

Kelompok

Tani

1. Erdi Prang Basuki R. Ds. Banjararum 6

Ds. Watugede 6

Kel. Pangentan 3

2. Sugito Ds. Tunjungtirto 7

Ds. Gunungrejo 4

Kel. Candirenggo 6

3. Rizal Udin Idiamin, Amd Ds. Purwoasri 7

Ds. Baturetno 8

Kel. Losari 1

4. Septiana Hapsari, SP Ds. Lang lang 2

Ds. Tamanharjo 4

Ds. Toyomarto 10

5. Moh Zamil Amd. SP Ds. Klampok 10

Ds. Randuagung 7

6. Sri Ismiati, SP Ds. Dengkol 6

Ds. Ardimulyo 3

Ds. Wonorejo 4

Sumber: Data Sekunder BPP Singosari, 2013

Page 5: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

39

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui pembagian WKPP di BPP

Singosari, dari pembagian wilayah tersebut penyuluh pertanian melakukan

kegiatan penyuluhan, pengawalan, dan pendampingan. Kegiatan tersebut

merupakan bentuk dari kunjungan penyuluh pertanian. Kunjungan dilakukan ke

setiap WKPP yang terdiri dari beberapa desa dan terbagi menjadi beberapa

kelompok tani. Kegiatan kunjungan lapang merupakan kegiatan rutin yang

dilakukan penyuluh pertanian BPP Singosari, kegiatan tersebut membuat

penyuluh pertanian selalu aktif untuk menanggapi setiap permasalahan yang

dihadapi oleh petani, tak jarang petani mengandalkan penyuluh pertanian sebagai

sumber informasi yang dipercaya petani. Oleh karena itu penyuluh pertanian

harus memiliki pengetahuan dan informasi yang beragam dan terbaru untuk

memenuhi perannya sebagai penyuluh pertanian. Informasi yang dibutuhkan

tentunya didapatkan dari beberapa sumber informasi, sumber informasi yang

digunakan penyuluh pertanian BPP Singosari menggunakan majalah, koran,

leaflet, buku, televisi dan internet.

4.2 Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kantor BPP

Kecamatan Singosari, dapat dideskripsikan tentang penggunaan internet sebagai

media informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi penyuluh pertanian yang

dilakukan oleh penyuluh pertanian di BPP Kecamatan Singosari. Berdasarkan

hasil penelitian yang berupa wawancara mendalam dan observasi dan beberapa

informasi pendukung yang diperoleh dari key informan yang dianggap memiliki

informasi mengenai penggunaan internet sebagai media informasi dalam

memenuhi kebutuhan informasi penyuluh pertanian yaitu penyuluh pertanian BPP

Kecamatan Singosari. Pertanyaan yang diajukan mengenai penggunaan internet

penyuluh di BPP Kecamatan Singosari dalam memenuhi kebutuhan informasi

sebagai penyuluh pertanian. Kemudian hasil wawancara dan observasi diuji

kebenarannya berdasarkan teknik keabsahan data triagulasi.

Page 6: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

40

33%

67%

Karakteristik Informan Berdasarkan Usia

30 - 50 tahun

> 50 tahun

4.2.1 Karakteristik Informan

Informan dari penelitian ini adalah penyuluh BPP Kecamatan Singosari.

Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 informan. Terdapat 5 karakteristik

informan pendukung diantaranya adalah jenis kelamin, usia, jabatan, tingkat

pendidikan, dan masa kerja penyuluh. Berikut adalah penjabaran dari karakteristik

informan, yaitu:

1. Karakteristik Informan Berdasarkan Usia

Usia penyuluh pertanian BPP Singosari merupakan salah satu faktor yang

dapat mempengaruhi penggunaan internet, yaitu bagaimana penyuluh pertanian

memiliki kemampuan dalam mempelajari teknologi yang semakin berkembang.

Tinggi rendahnya pemahaman terhadap teknologi dapat mempengaruhi

kemampuan penyuluh pertanian dalam mengakses internet. Umumnya penyuluh

pertanian yang berusia muda lebih mudah dalam menerima dan mengikuti

perkembangan teknologi, sehingga lebih aktif dalam mencari informasi melalui

berbagai media, seperti halnya internet. Anggapan tersebut ada karena orang yang

lebih tua cenderung lebih lambat dalam menerima perkembangan teknologi.

Karakteristik informan berdasarkan usia dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4. Diagram Karakteristik Informan Berdasarkan Usia

Sumber: Data primer (diolah), 2017

Page 7: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

41

Berdasarkan gambar 4, dapat dilihat bahwa penyuluh pertanian di BPP

Singosari yang berusia 30-50 tahun sebesar 33%, sedangkan penyuluh pertanian

yang berusia lebih dari 50 tahun sebesar 67%. Penyuluh pertanian di BPP

Singosari didominasi oleh penyuluh pertanian yang memiliki usia lebih dari 50

tahun. Sehingga penyuluh pertanian membutuhkan waktu untuk menerima dan

dapat mempelajari perkembangan teknologi, seperti dalam menggunakan internet.

Penyuluh pertanian yang lebih muda lebih aktif dalam menggunakan internet,

sedangkan beberapa penyuluh pertanian yang memiliki usia lebih dari 50 tahun

juga dapat mempelajarinya, namun memiliki kemampuan yang berbeda bila

dibandingkan dengan penyuluh pertanian yang berusia muda. Penyuluh pertanian

yang memiliki usia lebih dari 50 tahun dan kurang memahami dalam

menggunakan internet lebih sering melakukan diskusi dengan penyuluh pertanian

yang memiliki usia lebih muda untuk berbagi informasi.

2. Karakteristik Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan memegang peran penting dalam meningkatkan kompetensi

penyuluh pertanian. Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, sangat

berpengaruh untuk membangun pertanian yang lebih maju, terutama SDM

penyuluh sebagai pendamping dan penggerak usaha tani dalam masyarakat.

Pendidikan dapat mempengaruhi cara berfikir penyuluh pertanian dalam

menerima hal baru seperti teknologi, sehingga pendidikan mejadi hal penting

dalam menigkatkan pengetahuan. Tingkat pendidikan penyuluh pertanian BPP

Singosari dapat dilihat pada gambar 4.

Page 8: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

42

Gambar 5. Diagram Karakteristik Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Terakhir

Sumber: Data primer (diolah), 2017

Pada gambar 5 menjelaskan bahwa jumlah informan yang memiliki

tingkat pendidikan terakhir SLTA sebesar 33,33 %, sedangkan informan dengan

tingkat pendidikan terakhir D3 sebesar 16,67 %, dan informan yang memiliki

tingkat pendidikan terakhir Sarjana sebesar 50 %. Dari data tersebut dapat

diketahui bahwa penyuluh pertanian di BPP Kecamatan Singosari didominasi

dengan penyuluh yang memiliki tingkat pendidikan terakhir Sarjana. Penyuluh

pertanian dengan tingkat pendidikan sarjana mampu menerima perkembangan

teknologi seperti internet, penyuluh pertanian dengan tingkat pendidikan sarjana

menggunakan internet dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Penyuluh

pertanian dengan tingkat pendidikan SLTA cenderung lebih lambat dalam

menggunakan internet, karena tingkat kesadaran untuk menerima teknologi baru

lebih rendah, namun ada yang menerimanya dengan mudah, bahkan internet

digunakan dalam kegiatan sehari-hari untuk berkomunikasi dan memenuhi

kebutuhan informasi.

3. Karakteristik Informan Berdasarkan Masa Kerja

Masa kerja merupakan lamanya seseorang bekerja atau mempunyai

pengalaman di bidang pekerjaannya. Masa kerja akan berpengaruh terhadap

perilaku pekerja. Seseorang yang sudah lama bekerja mempunyai wawasan yang

33%

17%

50%

Karakteristik Informan Berdasarkan Pendidikan

Terakhir

SLTA

D3

Sarjana

Page 9: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

43

lebih luas dan pengalaman yang lebih banyak (Notoatmodjo, 2003). Masa kerja

penyuluh pertanian di BPP Singosari dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 6. Diagram Karakteristik Informan Berdasarkan Masa Kerja

Sumber: Data primer (diolah), 2017

Pada gambar 6 menjelaskan bahwa jumlah informan dengan masa kerja

kurang dari 20 tahu sebesar 33,33 %, sedangkan informan dengan masa kerja 10

tahun sampai 30 tahun sebesar 0 %, dan jumlah informan dengan masa kerja lebih

dari 30 tahun sebesar 66,67 %. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa

penyuluh pertanian di BPP Kecamatan Singosari didominasi dengan penyuluh

pertanian yang telah bekerja selama lebih dari 30 tahun. Penyuluh pertanian

dengan masa kerja lebih dari 30 tahun memiliki pengalaman kerja yang lebih jika

dibandingkan dengan penyuluh pertanian dengan masa kerja kurang dari 30 tahun.

Penyuluh pertanian dengan masa kerja lebih dari 30 tahun akan lebih cenderung

mendapatkan informasi dari media yang dianggap mudah dalam mendapatkanya.

Beberapa penyuluh pertanian di BPP Singosari dengan masa kerja lebih dari 30

tahun lebih mengandalkan media selain internet, namun beberapa juga lebih

mengandalkan internet sebagai sumber informasi. Sedangkan penyuluh pertanian

di BPP Singosari dengan masa kerja kurang dari 30 tahun cenderung lebih

mengandalkan internet untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut.

64%

25%

11%

Karakteristik Informan Berdasarkan Masa Kerja

< 10 tahun

10 - 30 tahun

> 30 tahun

Page 10: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

44

4. Karakteristik Informan Berdasarkan Jabatan

Penyuluh pertanian dengan jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki

tanggung jawab lebih besar untuk melaksanakan tugasnya sebagai penyuluh

pertanian. Informasi yang didapatkan penyuluh pertanian dapat menyelesaikan

permasalahan yang sedang dialami oleh petani sehingga penyuluh pertanian dapat

melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik. Menurut Rivai (2000), penyuluh

dengan jabatan PNS memiliki tanggung jawab lebih tinggi jika dibandingkan

dengan penyuluh pertanian dengan jabatan Tenaga Kerja Harian Lepas (THL),

karena semakin tinggi jabatan maka memiliki tanggung jawab yang lebih besar.

Jabatan merupakan tingkatan karir seseorang dengan peningkatan tanggung jawab

dan wewenang. Karakteristik informan berdasarkan jabatan penyuluh pertanian di

BPP Kecamatan Singosari dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Diagram Karakteristik Informan Berdasarkan Jabatan

Sumber: Data primer (diolah), 2017

Berdasarkan gambar 7 dapat diketahui bahwa 83% penyuluh pertanian di

BPP Singosari memiiki jabatan sebagai PNS dan 17% penyuluh pertanian di BPP

Singosari memiliki jabatan sebagai THL. Berdasarkan data tersebut dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar penyuluh pertanian di BPP Singosari adalah

PNS. Kedua penyuluh pertanian dengan jabatan PNS dan THL sama-sama

menggunakan internet untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Akan tetapi

83%

17%

Karakteristik Informan Berdasarkan Jabatan

PNS

THL

Page 11: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

45

penyuluh pertanian dengan jabatan PNS lebih memiliki rasa tanggung jawab

karena memiliki program yang mengharuskan penyuluh pertanian mengakses

internet setiap hari untuk melakukan pelaporan kegiatan.

4.2.2 Mekanisme Penyuluh Pertanian BPP Singosari Sebagai Fasilitator

dalam Mendapatkan Sumber Informasi

Mekanisme merupakan suatu rangkaian proses yang memiliki tujuan

tertentu. Penyuluh BPP Singosari memiliki mekanisme dalam mendapatkan

sumber informasi. BPP Kecamatan Singosari menyediakan beberapa fasilitas bagi

penyuluh pertanian dalam memenuhi kebutuhan informasi. Fasilitas yang tersedia

di BPP Singosari seperti, koran, majalah, leaflet, dan buku. Namun penyuluh

pertanian di BPP Singosari juga menggunakan sumber informasi lain, seperti

sumber informasi dari internet. Macam-macam media informasi yang digunakan

penyuluh pertanian, yaitu:

1. Koran

Kantor BPP Singosari menyediakan koran sebagai media informasi bagi

penyuluh pertanian. Salah satu koran pertanian yang tersedia yaitu “Sinar Tani”,

kantor BPP Singosari berlangganan “Sinar Tani” untuk sumber informasi

penyuluh pertanian. Penyuluh pertanian di BPP Singosari menggunakan koran

untuk memenuhi informasi terkait berita seputar pertanian. Koran “Sinar Tani”

mudah didapatkan penyuluh pertanian di perpustakaan yang berada di kantor BPP

Singosari.

2. Majalah

Majalah yang tersedia di kantor BPP Singosari, seperti majalah “Trubus”

dan majalah “Abdi Tani”. Majalah digunakan penyuluh pertanian sebagai sumber

informasi untuk menambah pengetahuan penyuluh pertanian. Majalah mudah

didapatkan penyuluh pertanian karena tersedia di perpustakaan kantor BPP

Singosari.

3. Buku

Buku digunakan penyuluh pertanian di BPP Singosari sebagai sumber

informasi. Buku panduan di dapatkan dari Dinas Pertanian, buku ini berisi tentang

panduan seperti teknik budidaya, teknik mengatasi hama penyakit tanaman, dan

Page 12: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

46

cara pengaplikasian pupuk. Buku panduan digunakan penyuluh pertanian untuk

mempersiapkan materi yang disampaikan ketika melakukan penyuluhan kepada

petani. Buku panduan ini sangat membantu penyuluh pertanian untuk memahami

materi yang nantinya akan disampaikan pada saat pelaksanaan penyuluhan.

4. Leaflet

Leaflet memberikan informasi seperti panduan pengendalian hama dan

teknik budidaya. Jumlah leaflet yang tersedia di kantor BPP Singosari cukup

banyak sehingga dapat digunakan oleh semua penyuluh pertanian. Media leaflet

juga sangat membantu penyuluh pertanian, karena memuat penjelasan yang

singkat dan disertai gambar ilustrasi.

5. Televisi

Penyuluh pertanian di BPP Singosari menggunakan media televisi sebagai

sumber informasi mengenai berita seputar pertanian, tidak ada acara televisi

tertentu untuk mendapatkan informasi tersebut hanya menonton acara berita.

Televisi digunakan sebagai sumber informasi ketika penyuluh pertanian sedang

berada di rumah.

6. Internet

Internet menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan penyuluh

pertania, informasi tersebut bisa didapatkan dengan mudah. Penyuluh pertanian di

BPP Singosari menggunakan internet untuk mengakases informasi yang

dibutuhkan dengan menggunakan Hand Phone (HP) android atau laptop. Kantor

BPP Singosari tidak menyediakan fasilitas untuk mengakses internet, namun

sebagian besar penyuluh pertanian di BPP Singosari memiliki fasilitas pribadi

untuk mengakses internet. Terdapat beberapa alamat web yang sering diakses oleh

penyuluh pertanian, dapat dilihat pada tabel 2.

Page 13: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

47

Tabel 2. Alamat Web yang Sering diaksees Penyuluh Pertanian BPP Singosari

No Jenis Web Alamat Web

1. Dinas Pertanian http://www.pertanian.go.id/

http://pertanian.jatimprov.go.id/

http://distanbun.malangkab.go.id/

2. Sistem Informasi Toko

Tani Indonesia

http://tti.pertanian.go.id/laporan/panduan/web

3. Berita Pertanian http://www.litbang.pertanian.go.id/berita/

https://kabartani.com/

4. Cyber Extension http://cybex.pertanian.go.id/

5. Media Sosial http://facebook.com/

Whatsapp

6. Lain-lain https://www.google.co.id/

Sumber: Data Primer (diolah), 2017

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui situs web yang sering diakses oleh

penyuluh pertanian BPP Singosari. Situs Web Dinas Pertanian merupakan website

yang memuat informasi seputar pertanian, seperti informasi terkait kebijakan

program dan rencana strategi yang akan dilakukan, web Dinas Pertanian juga

memuat berita terkini tentang kegiatan Dinas Pertanian kabupaten Malang. Web

sistem informasi toko tani Indonesia memuat tentang informasi harga jual

komoditas dari petani. Masing-masing BPP memiliki beberapa ussername untuk

mengakses informasi tersebut dan melaporkan harga komoditas setiap harinya.

Penyuluh pertanian juga mengakses web yang berkaitan dengan berita pertanian

untuk menambah informasi seputar berita terkini tentang pertanian, alamat web

yang diakses sepersti litbang pertanian dan kabartani. Penyuluh pertanian juga

bisa mendapatkan materi penyuluhan melalui cyber extension, terdapat banyak

materi yang dapat digunakan untuk melakukan penyuluhan. Informasi lain

didapatkan penyuluh pertanian melalui media sosial seperti Facebook dan

whatsapp untuk berbagi informasi sesama penyuluh pertanian, dalam media

tersebut terdapat grup diskusi sesama penyuluh, sehingga mempermudah

penyuluh pertanian dalam berbagi informasi. Informasi lain didapatkan dengan

mengakses google dengan menggunakan sistem pencarian yang memuat berbagai

Page 14: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

48

informasi. Berikut merupakan gambar tampilan web yang diakses penyuluh

pertanian BPP Singosari.

Gambar 8. Tampilan web yang Diakses Penyuluh Pertanian BPP Singosari;

(A) Sistem Informasi Toko Tani Indonesia, (B) Cyber Extention.

Berdasarkan gambar 8. Dapat diketahui tampilan situs web yang sering

diakses oleh penyuluh pertanian BPP Singosari. Gambar tampilan tersebut dapat

menunjukkan bahwa setiap web memiliki informasi yang berbeda-beda. Penyuluh

pertanian BPP Singosari menggunakan internet untuk mengakses informasi untuk

mempersiapkan materi penyuluhan dalam beberapa bentuk informasi, bentuk

informasi yang digunakan penyuluh pertanian dapat dilihat melalui tebel 3.

A

B

Page 15: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

49

Tabel 3. Bentuk Informasi yang Digunakan Penyuluh Pertanian BPP Singosari

No Bentuk Informasi

1. Artikel

2. PDF

3. Word

4. Gambar

5. Video

Sumber: Data Primer (diolah), 2017

Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa penyuluh pertanian BPP

Singosari mendapatkan informasi melalui internet dalam bentuk artikel, PDF dan

word untuk digunakan sebagai bahan materi dalam penyuluhan yang disajikan

dalam bentuk power point. Bentuk informasi seperti gambar dan video digunakan

penyuluh pertanian untuk menarik perhatian petani. Selain itu gambar dan video

sangat membantu penyuluh pertanian agar petani dapat menerima materi dengan

baik dan dapat mempermudah petani untuk memahami materi.

Gambar 9. Media informasi penyuluh pertanian BPP Singosari: (A) Koran,

(B) Buku Panduan, (C) Majalah, dan (D) Leaflet

B

D

A C

Page 16: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

50

Berdasarkan gambar 9. Dapat dilihat fasilitas yang tersedia di kantor BPP

Singosari seperti buku dan leaflet digunakan penyuluh pertanian untuk membantu

dalam memberikan materi ketika melaksanakan kegiatan penyuluhan. Selain

menggunakan buku dan leaflet penyuluh pertanian juga menambahkan beberapa

materi yang didapatkan dari internet. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat

dijelaskan dengan bagan pada gambar 10.

Keterangan

: Alur mekanisme mendapatkan informasi

: Alur penyampaian informasi

Gambar 10. Bagan Mekanisme Penyuluh Pertanian BPP Singosari dalam

Mendapatkan Informasi

Petani

PPL

Koordinasi di

BPP (FGD dan

diskusi)

Informasi yang

didapatkan

Buku

Majalah

Koran

BPTP

Penyuluh

lain

Televisi

Internet

Cetak

(Perpustakaan BPP)

Elektronik

(Fasilitas Pribadi)

Sumber

Lain

Informasi yang dibutuhkan

Page 17: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

51

Berdasarkan gambar 10 dapat diketahui mekanisme penyuluh pertanian BPP

Singosari dalam mendapatkan informasi. Petani yang memiliki permasalahan atau

kendala dalam melakukan usaha tani membutuhkan penyuluh pertanian yang

memiliki peran sebagai fasilitator. Penyuluh pertanian akan melakukan koordinasi

di BPP Singosari untuk mengkaji permasalahan tersebut, setelah itu penyuluh

pertanian membutuhkan informasi mengenai permasalahn tersebut. Informasi

yang dibutuhkan bisa didapatkan melalui beberapa media, yaitu media cetak

seperti buku, majalah dan koran. Sumber informasi tersebut dapat diperoleh di

perpustakaan kantor BPP Singosari. Buku dan leaflet didapatkan dari Dinas

Pertanian, sedangkan majalah dan koran, BPP Singosari berlangganan untuk

informasi penyuluh pertanian. Sumber informasi yang digunakan penyuluh

pertanian BPP Singosari melalui media elektronik seperti televisi dan internet.

Televisi digunakan untuk memenuhi berita seputar pertanian, sedangkan internet

dapat digunakan kapan saja untuk memenuhi berbagai macam informasi yang

dibutuhkan. Media elektronik yang digunakan penyuluh pertanian BPP Singosari

yaitu menggunakan fasilitas priadi. Media-media tersebut digunakan penyuluh

pertanian BPP Singosari dalam mendapatkan informasi. Setelah mendapatkan

informasi yang dibutuhkan kemudian penyuluh pertanian mendiskusikan kembali

dengan rekan penyuluh pertanian di kantor BPP kemudian menyampaikan

hasilnya kepada petani.

Hal ini dikatakan oleh Bapak Moh. Zamil, SP yang merupakan koordinator

penyuluh pertanian BPP Singosari mengatakan:

“......saya menggunakan media informasi dari Sinar Tani,

kedua dari Trubus, bisa dari Liptan (Liputan Pertanian), dari leaflet

yang didapat dari dinas dan dari balai penelitian. Kemudian kalau

dari internet itu dari web pertanian yaitu web kementan jadi

langsung klik-klik, berikutnya dari sucses story petani, dari situ kita

kaji, jadi menurut saya itu juga sebagai sumber informasi. Terus

sumber informasi lain yaitu dari pelatihan-pelatihan teknis yang

sifatnya budidaya atau pelatihan fungsional yang bentuknya

pemberdayaan.” (Wawancara Mei, 2017).

Pak Zamil menggunakan beberapa media informasi seperti ketika

mempersiapkan materi penyuluhan Pak Zamil menggunkan buku pedoman dari

Dinas Pertanian dan internet, kedua sumber infomasi tersebut disesuaikan dengan

kondisi di lapang. Pak Zamil juga menggunakan kisah petani sukses yang

Page 18: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

52

kemudian dibagi dengan para petani yang lain untuk memberi motivasi. Pak

Zamil juga menggunakan koran Sinar Tani merupakan fasilitas yang tersedia di

BPP Singosari, sehingga para penyuluh pertanian dapat menggunakannya untuk

mendapatkan informasi. Informasi yang didapatkan melalui internet, Pak Zamil

menggunakan fasilitas pribadi seperti laptop, HP, dan paket data pribadi. Selain

Pak Zamil selaku koordinator penyuluh pertanian di BPP Singosari, Pak Erdi juga

lebih sering menggunakan internet untuk mendapatkan informasi yang

dibutuhkan. Hal ini dikatakan Pak Erdi salah satu penyuluh pertanian,

mengatakan:

“......saya biasanya menggunakan media buku, internet, kalau

koran Sinar Tani, majalah Trubus, dan leaflet. Media yang sering

digunakan leaflet dan internet. Leaflet dapatnya dari dinas. Kalau

internet yang diakses ya dari dinas, paling mudah dari google mbak

dari situ banyak yang keluar jadi kita harus pintar memilah informasi.

Saya sering mencari informasi dari google.” (Wawancara Mei, 2017).

Penyuluh pertanian di BPP Kecamatan Singosari juga menggunakan sumber

informasi yang diperoleh dari BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) yang

dirasa informasi yang didapatkan dari BPTP lebih akurat karena sudah diuji dan

disesuaikan dengan kondisi di lapang. Hal ini dikatakan oleh Pak Sugito sebagai

salah satu Penyuluh Pertanian di BPP Singosari mengatakan:

“......yang sering saya andalkan yaitu BPTP dari situ

seandainya ada kendala pada petani dan saya tidak bisa

mengatasinya maka saya mencari solusi ke BPTP seperti melakukan

konsultasi, semisal seperti permasalahan pengendalian hama dan

cara budidaya tanaman tertentu, kalau majalah saya dari Sinar Tani,

kalau internet paling informasi mengenai Kartu Tani, yang paling

sering ya BPTP. Selain itu saya juga sharing dengan teman-teman.”

(Wawancara Mei, 2017).

Menurut Pak Sugito informasi dari BPTP sangat membantu beliau dalam

menyelesaikan permasalahan ditingkat petani dan memberikan informasi yang

dapat dibagi kepada petani. Pak Sugito jarang menggunakan internet maupun

media leaflet yang tersedia di kantor BPP Singosari. Beliau lebih senang

melakukan sharing informasi dengan rekan penyuluh yang memperoleh informasi

dari internet sehingga beliau mengetahui informasi terbaru. Namun Pak Sugito

juga menggunakan internet jika membutuhkan informasi yang mendesak dan

harus diketahui dengan cepat.

Page 19: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

53

Media informasi yang berupa media cetak tersedia di perpustakaan di

kantor BPP Singosari. Penyuluh pertanian di BPP Singosari dapat

menggunakannya. Perpustakaan yang terdapat di kantor BPP Singosari hanya

memiliki beberapa buku, majalah, koran dan leaflet saja. Oleh karena itu penyuluh

pertanian melengkapi informasi yang dibutuhkan melalui internet. Penyuluh

pertanian mengakses internet menggunakan fasilitas yang dimilki secara pribadi.

Selain informasi dari internet penyuluh pertanian di BPP Singosari juga dapat

mendapat informasi dari kisah petani sukses dan pertemuan rutin yang dilakukan

setiap minggu sekali di kantor BPP Singosari. Selain itu penyuluh pertanian di

kantor BPP Singosari mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari BPTP. Media

informasi yang sering digunakan oleh penyuluh pertanian BPP Singosari yaitu

internet, leaflet, dan dari Balai Penelitian. Media tersebut merupakan media yang

mudah digunakan dan mudah dalam mendapatkan informasi, salah satunya media

interrnet. Namun kantor BPP Singosari belum menyediakan fasilitas untuk

penyuluh pertanian yang menggunakan internet, seperti wifi yang dapat

mempermudah penyuluh pertanian dalam mengakses internet untuk mendapatkan

informasi yang dibutuhkan.

Informasi yang didapatkan penyuluh pertanian dari leaflet merupakan

informasi tentang pengendalian hama atau gulma, informasi tersebut dilengkapi

dengan gambar. Informasi yang didapatkan dari buku merupakan informasi

seperti teknik budidaya dan pengendalian hama. Informasi dari buku juga

dilengkapi dengan gambar sehingga memudahkan untuk memahami informasi

tersebut. Untuk informasi yang didapatkan melalui media seperti koran dan

majalah, informasi tersebut tentang berita pertanian terkini seperti informasi harga

dan teknologi terbaru di bidang pertanian. Informasi yang didapatkan penyuluh

pertanian dari internet bisa berupa berbagai informasi berita pertanian, teknik

budidaya, pengendalian hama, dan informasi lain. Situs yang sering dikunjungi

seperti situs berita online, web Dinas Pertanian, dan cyber exstention. Penyuluh

pertanian di BPP Singosari tetap melakukan seleksi informasi jika informasi

tersebut bersumber dari blog.

Penyuluh pertanian yang memiliki peran sebagai fasilitator bagi petani

harus memiliki informasi dan pengetahuan yang bisa membantu permasalah

Page 20: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

54

seorang petani. Menurut Suhardiyono (1990) seorang penyuluh harus mengenal

dengan baik sistem usaha tani setempat dan mempunyai pengetahuan tentang

sistem usaha tani, bersimpati terhadap kehidupan petani serta pengambilan

keputusan yang dihadapi oleh petani baik secara teori maupun praktik. Dalam hal

ini penyuluh pertanian di BPP Singosari memenuhi peran tersebut dengan mencari

informasi yang dibutuhkan menggunakan media leaflet, koran, majalah, buku,

televisi dan internet. Penyuluh pertanian BPP Singosari juga menggunakan

sumber lain seperti dari BPTP dan kisah petani sukses.

4.2.3 Tingkat Penggunaan Internet Oleh Penyuluh Pertanian BPP Singosari

Penggunaan internet oleh penyuluh pertanian BPP Singosari merupakan

intensitas dalam mengakses internet atau berapa lama dan berapa sering penyuluh

pertanian di BPP Singosari menggunakan internet, untuk mengetahui seberapa

sering penyuluh pertanian di BPP Singosari dalam mengakses internet dilihat dari

frekuensi dengan menggunakan waktu. Pada penelitian ini satuan waktu yang

digunakan adalah berapa kali dalam seminggu. Durasi yang digunakan untuk

gambaran berapa lama penyuluh pertanian di BPP Singosari dalam menggunakan

internet pada penelitian ini adalah berapa jam dalam sehari. Presentase tingkat

penggunaan internet oleh penyuluh pertanian BPP Singosari dijelaskan pada tabel

4.

Tabel 4. Penggunaan Internet Penyuluh Pertanian di BPP Singosari

No Indikator Skor

Maks

Skor

Lapangan

Presentase

(%) Kategori

1.

Frekuensi penggunaan

internet dalam

seminggu

3 2,67 88,89 Tinggi

2. Durasi mengakses

internet dalam sehari 3 2,33 77,78 Sedang

3.

Kesesuaian dengan

kebutuhan (informasi

pertanian)

3 2,17 72,22 Sedang

Total 9 7,17 79,63 Tinggi

Sumber: Analisis Data Primer, 2017 (diolah)

Page 21: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

55

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa 88,89% penyuluh pertanian di

BPP Singosari mengakses internet setiap hari. Hal ini dikarenakan 88,89%

penyuluh pertanian BPP Singosari memiliki fasilitas HP android yang dapat

digunakan untuk mengakses internet. Penyuluh pertanian BPP Singosari

mengakses internet setiap melakukan komunikasi dan mengakses informasi,

karena penyuluh pertanian BPP Singosari setiap harinya menggunakan whatsapp

untuk melakukan komunikasi dengan sesama penyuluh, dan saling berbagi

informasi melalui grup whatsapp. Selain itu terdapat situs web yang setiap hari

digunakan untuk melaporkan kegiatan program yaitu sistem toko tani Indonesia,

penyuluh pertanian melaporkan harga jual padi ditingkat petani. Hal ini seperti

dikatakan oleh Pak Erdi salah satu penyuluh pertanian di BPP Singosari,

mengatakan:

“.....saya setiap hari menggunakan internet, seperti setiap

senin saya membuka web sitani untuk melaporkan pembelian gabah

milik gapoktan, itu setiap senin. Saya juga sering buka WA

(whatsapp) karena banyak informasi seperti dari dinas atau informasi

dari teman-teman yang biasanya dikirim di grup.” (Wawancara Mei,

2017).

Berdasarkan pernyataan Pak Erdi dapat diketahui bahwa beliau

menggunakan internet setiap hari, karena dalam melakukan peloporan kegiatan

dilakukan secara online. Selain itu media sosial whatsapp sangat membantu dalam

berbagi informasi. Banyak informasi yang dibagikan melalui grup whatsapp dari

rekan kerja sesama penyuluh pertanian.

Pak Rizal salah satu penyuluh pertanian di BPP Singosari juga

mengatakan:

“.....kalau saya memang tergolong masih junior diantara

penyuluh yang lain, jadi saya lebih sering mencari informasi di

internet. Setiap hari mengakses internet karena sekarang semuanya

pakek internet mbak seperti whatsapp juga kan. Kalau butuh

informasi apa saja mudah dicarinya, tinggal kita harus pintar dalam

memilih informasi yang digunakan.” (Wawancara Mei, 2017).

Berdasarkan pernyataan Pak Rizal bahwa beliau lebih sering mengakses

informasi melalui internet. Frekuensi Pak Rizal dalam menggunakan internet

tinggi karena beliau menggunakan internet setiap hari. Selain digunakan dalam

mencari informasi, beliau menggunakan internet untuk berkomunikasi.

Page 22: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

56

Bu Septi salah satu penyuluh pertanian di BPP Singosari juga mengatakan:

“.....ya saya mengakses internet setiap hari, karena internet

sekarang menjadi kebutuhan.” (Wawancara Mei, 2017).

Penyuluh pertanian yang mengakses internet kurang dari 3 hari dalam

seminggu dikarenakan penyuluh pertanian tersebut tidak memiliki fasilitas seperti

HP android. Kantor BPP Singosari tidak menyediakan fasilitas internet sehingga

hanya penyuluh pertanian yang memiliki fasilitas pribadi yang dapat dengan

mudah mengakses internet. Penyuluh pertanian di BPP Singosari tidak semua

mahir dalam menggunakan internet, karena seperti yang telah dijelaskan pada

gambar 3 bahwa 67% penyuluh pertanian di BPP Singosari berusia diatas 50

tahun. Hal ini dijelaskan Pak Sugito salah satu penyuluh pertanian di BPP

Singosari, mengatakan:

“.....mungkin akses internet dalam 3 bulan sekali belum

tentu, karena menurut saya belum begitu mendesak, kemarin ada

kartu tani jadi saya membuka internet. Kadang ya saya minta tolong

anak saya di rumah.” (Wawancara Mei, 2017).

Berdasarkan pernyataan dari Pak Sugito pada saat wawancara, beliau

menjelaskan bahwa jarang menggunkan internet. Pak Sugito juga tidak

menggunakan media sosial seperti whatsapp, namun Pak Sugito sering

mendapatkan informasi dari rekan penyuluh yang sering menggunakan internet.

Jadi jika bukan kebutuhan yang mendesak, Pak Sugito lebih suka mencari

informasi dari sumber lain, seperti BPTP daripada melalui internet.

Selain frekuensi dalam penggunaan internet, perlu juga diketahui durasi

dalam menggunakan internet untuk mengetahui seberapa sering penyuluh

pertanian dalam menggunakan internet. Beberapa penyuluh pertanian mengalami

kesulitan dalam mengakses internet, dikarenakan terkendala signal jika

melaksanakan kunjungan lapang di beberapa daerah tertentu. Penyuluh pertanian

lebih sering membuka sosial media untuk berhubungan dengan rekan kerja atau

keluarga jika mengakses internet dengan durasi yang sebentar namun dengan

intensitas yang sering. Jika mengakses internet untuk mengetahui informasi

penyuluh pertanian lebih sering melakukannya di kantor atau di rumah. Hal ini

dijelaskan Bu Septi salah satu penyuluh pertanian di BPP Singosari, mengatakan:

Page 23: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

57

“.....saya jarang mbak, karena di rumah juga ada anak kecil,

tapi setiap hari mengakses internet, ya ada kalau lebih dari 5 jam,

tapi bukanya sebentar-sebentar.” (Wawancara Mei, 2017).

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa Bu Septi

menggunakan internet dengan durasi sedang karena memiliki durasi 5 jam sampai

10 jam. Beliau mejelaskan bahwa tidak memiliki banyak waktu untuk mengakses

internet. Selain disibukkan menjadi penyuluh pertanian, beliau disibukkan dengan

kegiatan sebagai ibu rumah tangga.

Pak Zamil salah satu koordinator penyuluh pertanian di BPP Singosari,

mengatakan:

“.....saya akses internet sesuai kebutuhan, kalau info dari wa

ya sering mbak, jadi informasi dari wa kalau bagus ya saya simpan ke

laptop saya, entah itu video atau foto, semisal info dari BPTP tentang

hidroponik, ya saya simpan. Jadi kalau internet lebih sering akses

karena membuka WA, ya kira-kira 5 sampai 10 jam, karena kadang 1

jam ngikuti terus sudah enggak gitu”. (Wawancara Mei, 2017).

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa beliau mengakses

internet untuk mendapatkan informasi, seperti informasi dari whatsapp, beliau

sering menyimpan informasi yang dianggap penting dari whatsapp ke dalam

laptop. Informasi tersebut bisa berupa foto atau video. Durasi pengguaan internet

Pak Zamil dapat dikatakan sedang, karena beliau menggunakan internet dengan

durasi 5 jam sampai 10 jam dalam sehari.

Pak Rizal salah satu penyuluh pertanian di BPP Singosari, mengatakan:

“.....internet sekarang menjadi kebutuhan, jadi sebentar-

sebentar ya mengakses internet. Apa lagi sebagai penyuluh, informasi

juga sering saya dapat dari FB (Facebook) dan wa, ya mungkin kalau

diakumulasi ada lebih dari 10 jam”. (Wawancara Mei, 2017).

Beberapa pernyataan tersebut telah dikatakan oleh penyuluh pertanian di

BPP Singosari sebagai informan. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui

bahwa pada saat ini internet menjadi kebutuhan bagi penyuluh pertanian. Dengan

adanya internet penyuluh pertanian saling berkomunikasi dan berbagi informasi

seputar pertanian dan informasi yang dibutuhkan oleh penyuluh pertanian.

Tabel 4 menunjukkan bahwa penggunaan internet penyuluh pertanian di

BPP Singosari tinggi dengan hasil 79,63%. Data tersebut didapatkan dari

frekuensi penggunaan internet, durasi penggunaan internet, dan kesesuaian

Page 24: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

58

dengan kebutuhan (informasi pertanian). Penyuluh pertanian yang menggunakan

internet sering membuka situs untuk mendapatkan informasi seputar pertanian.

Penggunaan internet yang tinggi oleh penyuluh pertanian di BPP Singosari,

penyuluh pertanian bisa mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan,

sehingga membantu penyuluh dalam mengatasi permasalahan petani. Menurut

Andarwati dan Sankarto (2005), keaktifan dan kemampuan dalam menggunakan

internet merupakan keterampilan sehingga mampu memenuhi kebutuhan

informasi dan berkomunikasi. Berdasarkan data yang telah dipaparkan tersebut,

sebagian besar penyuluh pertanian di BPP Singosari memiliki keterampilan dan

kemampuan dalam menggunakan internet.

4.2.4 Tingkat Kesesuaian Media Internet dalam Memenuhi Kebutuhan

Informasi Penyuluh Pertanian BPP Singosari

Internet merupakan salah satu media yang digunakan penyuluh pertanian

BPP Singosari dalam memenuhi kebutuhan informasi penyuluh pertanian. Internet

dapat diakses dengan jangkauan yang luas, dan dapat tersimpan dalam kurun

waktu yang relatif lama. Penyuluh pertanian di BPP Singosari memiliki beberapa

jenis informasi yang dibutuhkan yaitu budidaya, teknologi pertanian, pasca panen,

pemasaran, berita pertanian, laporan kegiatan, penelitian bidang pertanian,

pengolahan hasil pertanian, iklim, dan analisis usaha tani. Internet menjadi media

yang mudah digunakan dalam mencari informasi yang dibutuhkan, namun belum

tentu semua informasi yang dibutuhkan dapat terpenuhi melalui media internet.

Tingkat kesesuaian media internet dalam memenuhi kebutuhan informasi

penyuluh pertanian dapat dilihat pada tabel 5.

Page 25: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

59

Tabel 5. Kebutuhan Informasi Penyuluh Pertanian BPP Singosari

No Jenis Informasi Informan

1 2 3 4 5 6

1. Budidaya √ √ √ √ √ √

2. Teknologi Pertanian √ √ √ √ √ √

3. Pasca Panen √ √ √ √ √ √

4. Pemasaran √ √ √ - √ √

5. Berita Pertanian √ √ √ √ √ √

6. Laporan Kegiatan √ - √ - - -

7. Penelitian Bidang Pertanian √ √ √ √ √ √

8. Pengolahan Hasil Pertanian √ - - - - -

9. Iklim - - - √ - -

10. Analisis Usaha Tani - - - - √ -

Sumber: Data Primer (diolah), 2017

Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui bahwa penyuluh pertanian BPP

Singosari membutuhkan informasi tentang budidaya, teknologi pertanian, pasca

panen, berita pertanian dan penelitian bidang pertanian. Sebagian besar penyuluh

pertanian membutuhkan informasi mengenai pemasaran. Beberapa penyuluh

pertanian tidak membutuhkan informasi tentang laporan kegiatan, karena hanya

beberapa penyuluh pertanian yang membutuhkan informasi tersebut karena tidak

melaksanakan program yang sama. Informasi yang berkaitan dengan pengolahan

hasil pertanian, iklim, dan analisis usaha tani hanya dibutuhkan penyuluh tertentu

karena berkaitan dengan materi penyuluhan yang sedang dilakukan. Tidak semua

informasi dipenuhi menggunakan media internet karena penyuluh pertanian BPP

Singosari juga menggunaka media lain untuk memenuhi kebutuhan tersebut,

seperti koran, majalah, buku, leaflet, dan televisi.

Page 26: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

60

Tabel 6. Media dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Penyuluh Pertanian BPP

Singosari

Informan Media yang Digunakan

Internet Media Lain

1. 87,5% 12,5%

2. 0% 100%

3. 71,4% 28,6%

4. 80% 20%

5. 71,4% 28,6%

6. 50% 50%

Rata-rata 60,05% 39,05%

Sumber: Data Primer, 2017 (Diolah)

Penyuluh pertanian memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda.

Penyuluh pertanian di BPP Singosari memenuhi kebutuhan informasinya melalui

internet dan media lain. Berdasarkan data dari tabel 6, sebagian besar informasi

yang dibutuhkan oleh penyuluh pertanian di BPP Singosari dipenuhi melalui

internet dan media lain seperti televisi, koran, dari pertemuan, atau dari BPTP.

Informasi yang lebih banyak diperoleh dari internet seperti budidaya, teknologi

pertanian, laporan kegiatan, penelitian bidang pertanian, pengolahan hasil

pertanian, dan hama penyakit. Informasi yang lebih banyak didapatkan melalui

media lain seperti pasca panen dan berita pertanian. Sedangkan informasi yang

didapatkan melalui internet dan media lain yaitu pemasaran, iklim, dan analisis

usaha tani. Berdasarkan informasi tersebut maka dapat dilihat bahwa internet

merupakan media yang paling banyak digunakan dalam memenuhi kebutuhan

informasi penyuluh pertanian di BPP Singosari. Internet memiliki persentase rata-

rata sebesar 60,05 % dapat memenuhi kebutuhan informasi penyuluh pertanian,

Terdapat rincian media yang digunakan penyuluh pertanian BPP Singosari pada

lampiran 4.

Penyuluh pertanian di BPP Singosari yang memenuhi kebutuhan

informasinya melalui internet mengatakan bahwa internet mudah digunakan dan

informasi yang didapatkan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh penyuluh

pertanian BPP Singosari. Hal ini dikatakan oleh Pak Zamil salah satu penyuluh

pertanian di BPP Singosari.

“.....internet efektif untuk memenuhi kebutuhan informasi, bisa

didapatkan dengan cepat dan mudah. Banyak informasi lain jadi

bisa membandingkannya,” (Wawancara Mei, 2017).

Page 27: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

61

Menurut Pak Zamil, internet memang memudahkan penyuluh pertanian

dalam mendapatkan informasi, seperti tentang teknis budidaya, informasi pasar

dan tentang analisis usaha tani, namun penggunaan internet juga memiliki kendala

dalam mengaksesnya yaitu biaya kuota internet, karena di kantor BPP Singosari

tidak menyediakan fasilitas tersebut. Hal ini juga dikatakan oleh Bu Septi yang

menganggap bahwa kendala dalam mengakses internet yaitu semuanya

menggunakan fasilitas pribadi. Menurut Pak Rizal dan Pak Erdi, kendala dalam

menggunakan internet yaitu signal yang susah didapatkan ketika berada didaerah

yang tidak memungkinkan untuk mengakses internet.

Hal ini berbeda dengan pendapat penyuluh pertanian yang tidak

menganggap bahwa internet tidak sesuai untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Pak Sugito salah satu penyuluh pertanian di BPP Singosari mengatakan:

“.....menurut saya internet kurang terpercaya karena tidak

semua informasi bisa diterapkan, karena saya sendiri lebih sering

mendapatkan informasi dari BPTP.” (Wawancara Mei, 2017).

Menurut Pak Sugito lebih mudah melalui BPTP daripada internet dalam

mendapatkan informasi yang dibutuhkannya, karena informasi yang didapatkan

dari BPTP lebih terpercaya. Seperti pernyataan yang telah dijelaskan Pak Sugito

lebih sering mendapatkan informasi dari BPTP. Frekuensi beliau dalam

menggunakan internet cukup rendah. Beliau mendapatkan informasi dari

rekannya sesama penyuluh yang sering mendapatkan informasi dari internet.

Selain itu, Pak Sugito tidak memiliki fasilitas untuk mengakses internet, seperti

HP android, karena penyulu pertanian yang lain menggunakan fasilitas pribadi

seperti HP android untuk memudahkan akses internet.

Page 28: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat ...repository.ub.ac.id/6784/5/BAB IV.pdf · 4.1.1 Sejarah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singosari Balai Penyuluhan Pertanian

62

Tabel 7. Tingkat Kesesuaian Internet Sebagai Media Informasi dalam Memenuhi

Kebutuhan Informasi Penyuluh Pertanian BPP Singosari

Informan Jenis Informasi yang

Dibutuhkan

Skor

Maksimal

Skor yang

Didapatkan

Persentase

(%)

1 8 8 7 87,5

2 6 6 0 0

3 7 7 5 71,4

4 6 6 5 83,3

5 7 7 5 71,4

6 6 6 3 50

Rata-rata 6,67 4,17 60,6

Sumber: Data Primer (diolah), 2017

Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa tingkat kesesuaian internet

sebagai media informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi penyuluh

pertanian BPP Singosari sebesar 60,6%. Tingkat kesesuaian internet sebagai

media informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi penyuluh pertanian

didapatkan dari kesesuaian informasi yang didapatkan dengan informasi yang

dibutuhkan oleh penyuluh pertanian BPP Singosari. Berdasarkan tabel tersebut

maka internet menjadi media informasi yang memiliki tingkat kesesuaian sebesar

60,6% dalam memenuhi kebutuhan informasi penyuluh pertanian BPP Singosari.

Menurut Mulyandari (2011) dalam Elian (2015), menyatakan begitu banyak hasil

penelitian di bidang pertanian yang telah dilaksanakan. Hasil penelitian yang

berupa informasi pertanian, baik berupa teknik produksi maupun pemasaran, pada

dasarnya digunakan untuk memperbaiki permasalahan dalam bidang pertanian.

Informasi tersebut bisa didapatkan melalui internet, akan tetapi tidak semua

informasi yang diperoleh dari internet sesuai dengan informasi yang dibutuhkan

oleh penyuluh pertanian di BPP Singosari.