Upload
cintia-pebri
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/13/2019 Jabir Ibnu Hayyan2
1/8
Menelisik Temuan Jabir Ibnu Hayyandi Bidang Kimia Dalam
Meningkatkan Perdaban DuniaOPINI| 16 March 2012 | 21:11 Dibaca: 872 Komentar: 0 1 inspiratif
Di zaman modernesasi saat ini, ilmu kimia sudah tidak asing lagi
kedengarannya di telinga kita dan bukan merupakan suatu hal yang baru
dalam ilmu pengetahuan. Tapi pertanyaannya apakah kita sudah tahu
bagaimana proses berkembangnya ilmu kimia dan siapa tokoh yang
membawa ilmu kimia menjadi sangat populer dan berkembang pesat
hingga saat ini. Karena kita sebagai mahasiswa muslim scientist, maka kita
harus tahu ilmuwan muslim yang sangat berpengaruh khususnya di bidang
kimia, yaitu Jabir Ibnu Hayyan.
Abu Musa Jabir bin Hayyanadalah nama lengkapnya yang oleh
orang-orang Eropadikenal dengan julukan Geber. Beliau lahir
diKuffah,Irakpada tahun750M dan wafat pada tahun803M. Kontribusi
terbesar Jabir ini adalah khusus dalam bidangkimia. Keahliannya inididapatnya dengan ia berguru pada Barmaki Vizier, di masa pemerintahan
Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Ia mengembangkan teknik eksperimentasi
sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat
direproduksi kembali.
Jabir menekankan bahwa kuantitas zat sangat berhubungan dengan
reaksi kimia yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis
ditemukannyahukum perbandingan tetap. Kontribusi lainnya antara lain
dalam penyempurnaan
proseskristalisasi,destilasi,kalsinasi,sublimasidanpenguapanserta
pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut.
Tokoh besar yang dikenal sebagai The father of modern chemistry ini ternyata tidak
hanya ahli di bidang kimia, akan tetapi beliau juga ahli di bidang farmasi, fisika, filosofi dan
astronomi. Jabir Ibnu Hayyan terbukti telah mampu mengubah persepsi tentang berbagai
http://www.kompasiana.com/posts/type/opinion/http://www.kompasiana.com/posts/type/opinion/http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kuffah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kuffah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kuffah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Irakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Irakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Irakhttp://id.wikipedia.org/wiki/750http://id.wikipedia.org/wiki/750http://id.wikipedia.org/wiki/750http://id.wikipedia.org/wiki/803http://id.wikipedia.org/wiki/803http://id.wikipedia.org/wiki/803http://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_perbandingan_tetaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_perbandingan_tetaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_perbandingan_tetaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristalisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristalisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Distilasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Distilasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Distilasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kalsinasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kalsinasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kalsinasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sublimasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sublimasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sublimasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Penguapanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penguapanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penguapanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penguapanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sublimasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kalsinasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Distilasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristalisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_perbandingan_tetaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/803http://id.wikipedia.org/wiki/750http://id.wikipedia.org/wiki/Irakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kuffah&action=edit&redlink=1http://www.kompasiana.com/posts/type/opinion/8/13/2019 Jabir Ibnu Hayyan2
2/8
kejadian alam yang pada saat itu dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat diprediksi,
menjadi suatu ilmu sains yang dapat dimengerti dan dipelajari oleh manusia.
Jabir Ibnu Hayyan-lah yang menemukan asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, asam
asetat, teknik destilasi dan teknik kristalisasi. Beliau juga yang menemukan larutan aqua regia
(dengan menggabungkan asam klorida dan asam nitrat) untuk melarutkan emas. Penemuan-
penemuannya di bidang kimia telah menjadi landasan dasar dalam berkembangnya ilmu
kimia dan teknik kimia modern saat ini.
Jabir Ibnu Hayyan juga mampu mengaplikasikan pengetahuannya di bidang kimia
kedalam proses pembuatan besi dan logam lainnya, serta pencegahan karat. Beliau adalah
orang pertama yang mengaplikasikan penggunaan mangan dioksida pada pembuatan gelas
kaca. Beliau juga orang pertama kali yang mencatat tentang pemanasan wine akan
menimbulkan gas yang mudah terbakar. Hal inilah yang kemudian memberikan jalan bagi
Al-Razi untuk menemukan etanol.
Semua penelitian Jabir tentang ilmu kimia ini ternyata diterjemahkan kedalam bahasa
latin dan menjadi buku teks standar untuk para ahli kimia di Eropa saat ini. Beberapa
diantaranya adalah kitab Al-Kimya yang diterjemahkan pada 1144 dan Al-Sabeen yang edisi
terjemahanya terbit pada 1187. Beberapa tulisan Jabir juga diterjemahkan oleh Marcelin
Berthelot ke dalam beberapa buku, yaitu Book of the kingdom, Book of the Balances, dan
Book of Eastern Mercury.
Kemajuan pesat ilmu kimia berawal dari hasil kerja keras pakar kimia Muslim, yaitu
Jabir bin Hayyan yang tenar dengan nama Geber di Eropa. Bahkan, seperti yang ditulis oleh
Ibnu Khaldun dalam bukunya Tarikh Ibnu Khaldun I/695, Jabir Ibnu Hayyan pernah
dinobatkan sebagai ilmuwan terbesar di semua masa. Para ilmuwan mengakui kapabilitasnya
di bidang ilmu kimia, sampai-sampai ilmu kimia dinamakan ilmu Jabir. Namun pada saat ini
ternyata ilmu kimia tetap saja disebut ilmu kimia. Dalam catatan sejarah, Jabir Ibnu Hayyan
adalah orang yang pertama kali menemukan asam belerang, natrium karbonat, pottasium
karbonat, dan sepuh. Zat-zat kimia ini sekarang sangat urgen, bahkan hampir menjadi salah
satu dasar perkembangan peradaban pada abad 19 dan 20 di bidang kimia, farmasi, pertanian,
dan lain lain.
8/13/2019 Jabir Ibnu Hayyan2
3/8
. Ilmuwan yang terkenal sebagai suf ini menemukan metode-metode baru dalam
memajukan dan memilih pengobatan, melalui kristalisasi, isolasi, penyaringan, dan
penguapan yang merupakan aktivitas vital dalam ilmu kimia dan farmasi. Jabir Ibnu Hayyan
menunjukkan betapa pentingnya eksperimen dan metodologi penelitian. Hal ini ia lakukan
sebelum para ilmuwan Barat. Jabir pernah berkata didalam bukunya, Di antara tugas orang
yang bergelut di dunia kimia adalah bekerja dan melakukan eksperimen ilmiah, sebab
pengetahuan tidak akan diperoleh kecuali dengan itu.
Ilmuwan yang disebut sebagai Bapak Kimia Modern ini adalah peletak dasar metode
ilmiah untuk penelitian eksperimental. Selain ia banyak mengarang buku di bidang ilmu
kimia, beliau juga mengarang buku di bidang farmasi. Jabir telah menorehkan sederet
karyanya kurang lebih dalam dua ratus (200) kitab. Sebanyak delapan puluh kitab yang
ditulisnya mengkaji dan mengupas seluk-beluk ilmu kimia. Sebuah pencapaian yang
terbilang amat prestisius. Sebanyak seratus dua belas (112) buku karya Jabir secara khusus
ditulis untuk dipersembahkan kepada Barmakid selaku gurunya, yang juga pembantu atau
wazir Khalifah Harun Ar- Rasyid. Buku-buku itu ditulis dalam bahasa Arab. Di antaranya,
Sirr Al-Asrar (Rahasianya Rahasia), Al-Mawazin (Timbangan/Kesetimbangan), Al-
Khawwash (Khasiat-Khasiat), dll. Sudah banyak bukunya yang diterjemakan dalam berbagai
bahasa di Eropa dan menjadi literatur referensi selama beberapa abad di berbagai universitas
di Eropa.
Pada abad pertengahan, orang-orang Barat mulai menerjemahkan karya-karya Jabir
itu ke dalam bahasa Latin (Tabula Smaragdina). Dari ketujuh puluh kitab yang diterjemahkan
itu, salah satu kitab Jabir yang terkenal adalah Kitab Az-Zuhra yang diterjemahkan menjadi
Book of Venus dan Kitab Al-Ahjar yang dialih bahasakan menjadi Book of Stones. Sebanyak
10 buku lainnya yang ditulis oleh Jabir adalah kitab koreksi yang berisi klarifikasi mengenai
para pakar kimia Yunani seperti Pythagoras, Socrates, Plato dan Aristoteles. Sisanya, kitab
yang ditulis Jabir merupakan buku-buku keseimbangan. Dalam buku kelompok ini, Jabir
melahirkan teori yang begitu terkenal, yakni teori keseimbangan alam.
Risalah-risalah karya Jabir yang secara khusus membahas ilmu kimia antara lain
Kitab Al-Kimya dan Kitab As-Sabin. Kitab penting itu juga sudah diterjemahkan ke bahasa
Latin pada abad pertengahan. Kitab Al-Kimya menjadi sangat populer di Barat setelah
diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Robert of Chester pada tahun 1144 M. Al-Kimya versi
8/13/2019 Jabir Ibnu Hayyan2
4/8
alih bahasa berjudul The Book Composition of Alchemy. Sedangkan Kitab Al-Sabin
diterjemkan oleh Gerard of Cremona.
Beberapa karya Jabir lainnya juga dialihbahasakan oleh Berthelot ke dalam bahasa
Inggris, diantaranya; Book of Kingdom, Book of the Balances, serta Book of Eastern Mercur.
Buku karya Jabir lainnya juga mendapat perhatian dari ilmuwan Inggris bernama Richard
Russel.
Pada abad ke-17 M, Russel menerjemahkan buku yang ditulis Jabir ke dalam bahasa
Inggris berjudul Sum of Perfection. Dalam buku itu, Russel memperkenalkan Jabir dengan
nama Geber seorang pangeran Arab terkenal yang juga seorang filsuf. Sum of Perfection
selama beberapa abad begitu populer dan berpengaruh. Buku itu telah mendorong terjadinya
evolusi kimia modern. Begitu berpengaruhnya buku karya Jabir di Eropa dan Barat yang pada
umumnya telah dibuktikan dengan munculnya beberapa istilah teknis yang ditemukan dalam
kamus kimia Barat dan menjadi kosakata ilmiah yang sebelumnya digunakan Jabir seperti
istilah alkali.
Sejarah telah membuktikan bahwa kontribusi Islam pada kemajuan ilmu pengetahuan
di dunia modern menjadi fakta sejarah yang tidak terbantahkan. Bahkan bermula dari dunia
Islamlah ilmu pengetahuan mengalami transmisi (penyebaran), diseminasi dan proliferasi
(pengembangan) ke dunia Barat yang sebelumnya diliputi oleh masa the Dark Ages
mendorong munculnya zaman renaissance atau enlightenment (pencerahan) di Eropa. Melalui
dunia Islam-lah mereka mendapat akses untuk mendalami dan mengembangkan ilmu
pengetahuan modern.
Menyimak betapa besar kontribusi Islam terhadap lahirnya peradaban Islam berskala
dunia terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi, sesungguhnya kemajuan yang
dicapai Barat pada mulanya bersumber dari peradaban Islam. Dunia Barat sekarang sejatinya
berterima kasih kepada umat Islam. Oleh karena itu, pada hari ini umat Islam perlu kembali
menggelorakan semangat keilmuan para ilmuwan muslim atas sumbangsihnya yang amat
besar bagi peradaban umat manusia di dunia dalam menyongsong kembali kejayaan Islam
dan umatnya. Wallahu alam bissawab.
KAMIS, 30 JULI 2009 00:00 ADMINISTRATOR SEJARAH - ILMUWAN MUSLIM
E-MAILARRAY CETAK ARRAY
http://rumahislam.com/component/mailto/?tmpl=component&link=aHR0cDovL3J1bWFoaXNsYW0uY29tL3Rva29oLzMtaWxtdXdhbi1tdXNsaW0vNTk1LS1qYWJpci1pYm51LWhheXlhbi1wZW5lbXUtaWxtdS1raW1pYS5odG1shttp://rumahislam.com/tokoh/3-ilmuwan-muslim/595--jabir-ibnu-hayyan-penemu-ilmu-kimia.html?tmpl=component&print=1&page=http://rumahislam.com/tokoh/3-ilmuwan-muslim/595--jabir-ibnu-hayyan-penemu-ilmu-kimia.html?tmpl=component&print=1&page=http://rumahislam.com/tokoh/3-ilmuwan-muslim/595--jabir-ibnu-hayyan-penemu-ilmu-kimia.html?tmpl=component&print=1&page=http://rumahislam.com/tokoh/3-ilmuwan-muslim/595--jabir-ibnu-hayyan-penemu-ilmu-kimia.html?tmpl=component&print=1&page=http://rumahislam.com/component/mailto/?tmpl=component&link=aHR0cDovL3J1bWFoaXNsYW0uY29tL3Rva29oLzMtaWxtdXdhbi1tdXNsaW0vNTk1LS1qYWJpci1pYm51LWhheXlhbi1wZW5lbXUtaWxtdS1raW1pYS5odG1s8/13/2019 Jabir Ibnu Hayyan2
5/8
Ilmu kimiadi kemudian hari berkembang sangat pesat dan dikenal banyak orang. Tapi, hanya
sedikit yang tahu siapa sejatinya orang pertama yang menemukan ilmu eksakta tersebut. Adalah
Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan (721-815 H), ilmuwan Muslim pertama yang menemukan dan
mengenalkan disiplin ilmu kimia tadi.
Lahir di kota peradaban Islam klasik, Kuffah (Irak), ilmuwan Muslim ini lebih dikenal dengan
namaIbnu Hayyan. Sementara di Barat ia dikenal dengan nama Ibnu Geber. Ayahnya, seorang
penjual obat, meninggal sebagai 'syuhada' demi penyebaran ajaran Syi'ah. Jabir kecil menerima
pendidikannya dari raja bani Umayyah, Khalid Ibnu Yazid Ibnu Muawiyah, dan imam terkenal,
Jakfar Sadiq. Ia juga pernah berguru pada Barmaki Vizier pada masa kekhalifahan Abbasiyah
pimpinan Harun Al Rasyid.
Ditemukannya kimia oleh Jabir ini membuktikan, bahwa ulama di masa lalu tidak melulu lihai
dalam ilmu-ilmu agama, tapi sekaligus juga menguasai ilmu-ilmu umum. "Sesudah ilmu
kedokteran, astronomi, dan matematika, bangsa Arab memberikan sumbangannya yang
terbesar di bidang kimia," tulis sejarawan Barat, Philip K Hitti, dalam History of The Arabs. Berkat
penemuannya ini pula, Jabir dijuluki sebagai Bapak Kimia Modern.
Dalam karirnya, ia pernah bekerja di laboratorium dekat Bawwabah di Damaskus. Pada
masamasa inilah, ia banyak mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru di sekitar kimia.
Berbekal pengalaman dan pengetahuannya itu, sempat beberapa kali ia mengadakan penelitiansoal kimia. Namun, penyelidikan secara serius baru ia lakukan setelah umurnya menginjak
dewasa.
Dalam penelitiannya itu, Jabir mendasari eksperimennya secara kuantitatif dan instrumen yang
dibuatnya sendiri, menggunakan bahan berasal dari logam, tumbuhan, dan hewani. Jabir
mempunyai kebiasaan yang cukup konstruktif mengakhiri uraiannya pada setiap eksperimen.
Antara lain dengan penjelasan : Saya pertamakali mengetahuinya dengan melalui tangan dan
otak saya dan saya menelitinya hingga sebenar mungkin dan saya mencari kesalahan yang
mungkin masih terpendam .
Dari Damaskus ia kembali ke kota kelahirannya, Kuffah. Setelah 200 tahun kewafatannya, ketika
penggalian tanah dilakukan untuk pembuatan jalan, laboratoriumnya yang telah punah,
http://1.bp.blogspot.com/_3cB58rSi1ww/SgI7QunCMFI/AAAAAAAAAAM/C2-93BolV9I/s320/225px-Jabir_ibn_Hayyan.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_3cB58rSi1ww/SgI7QunCMFI/AAAAAAAAAAM/C2-93BolV9I/s320/225px-Jabir_ibn_Hayyan.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_3cB58rSi1ww/SgI7QunCMFI/AAAAAAAAAAM/C2-93BolV9I/s320/225px-Jabir_ibn_Hayyan.jpg8/13/2019 Jabir Ibnu Hayyan2
6/8
ditemukan. Di dalamnya didapati peralatan kimianya yang hingga kini masih mempesona, dan
sebatang emas yang cukup berat.
Teori Jabir
Pada perkembangan berikutnya, Jabir Ibnu Hayyan membuat instrumen pemotong, peleburan
dan pengkristalan. Ia menyempurnakan proses dasar sublimasi, penguapan, pencairan,kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan, pemurnian, sematan (fixation),
amalgamasi, dan oksidasi-reduksi.
Semua ini telah ia siapkan tekniknya, praktis hampir semua 'technique' kimia modern. Ia
membedakan antara penyulingan langsung yang memakai bejana basah dan tak langsung yang
memakai bejana kering. Dialah yang pertama mengklaim bahwa air hanya dapat dimurnikan
melalui proses penyulingan.
Khusus menyangkut fungsi dua ilmu dasar kimia, yakni kalsinasi dan reduksi, Jabir menjelaskan,
bahwa untuk mengembangkan kedua dasar ilmu itu, pertama yang harus dilakukan adalah
mendata kembali dengan metoda-metoda yang lebih sempurna, yakni metoda penguapan,
sublimasi, destilasi, penglarutan, dan penghabluran.Setelah itu, papar Jabir, memodifikasi dan mengoreksi teori Aristoteles mengenai dasar logam,
yang tetap tidak berubah sejak awal abad ke 18 M. Dalam setiap karyanya, Jabir melaluinya
dengan terlebih dahulu melakukan riset dan eksperimen. Metode inilah yang mengantarkannya
menjadi ilmuwan besar Islam yang mewarnai renaissance dunia Barat.
Namun demikian, Jabir tetap saja seorang yang tawadlu' dan berkepribadian mengagumkan.
"Dalam mempelajari kimia dan ilmu fisika lainnya, Jabir memperkenalkan eksperimen objektif,
suatu keinginan memperbaiki ketidakjelasan spekulasi Yunani. Akurat dalam pengamatan gejala,
dan tekun mengumpulkan fakta. Berkat dirinya, bangsa Arab tidak mengalami kesulitan dalam
menyusun hipotesa yang wajar," tulis Robert Briffault.
Menurut Briffault, kimia, proses pertama penguraian logam yang dilakukan oleh para metalurg
dan ahli permata Mesir, mengkombinasikan logam dengan berbagai campuran dan
mewarnainya, sehingga mirip dengan proses pembuatan emas. Proses demikian, yang tadinya
sangat dirahasiakan, dan menjadi monopoli perguruan tinggi, dan oleh para pendeta disamarkan
ke dalam formula mistik biasa, di tangan Jabir bin Hayyan menjadi terbuka dan disebarluaskan
melalui penyelidikan, dan diorganisasikan dengan bersemangat.
Terobosan Jabir lainnya dalam bidang kimia adalah preparasi asam sendawa, hidroklorik, asam
sitrat dan asam tartar. Penekanan Jabir di bidang eksperimen sistematis ini dikenal tak ada
duanya di dunia. Inilah sebabnya, mengapa Jabir diberi kehormatan sebagai 'Bapak Ilmu Kimia
Modern' oleh sejawatnya di seluruh dunia. Dalam tulisan Max Mayerhaff, bahkan disebutkan, jikaingin mencari akar pengembangan ilmu kimia di daratan Eropa, maka carilah langsung ke
karyakarya Jabir Ibnu Hayyan.
Puaskah Jabir? Tidak! Ia terus mengembangkan keilmuannya sampai batas tak tertentu. Dalam
hal teori keseimbangan misalnya, diakui para ilmuwan modern sebagai terobosan baru dalam
prinsip dan praktik alkemi dari masa sebelumnya. Sangat spekulatif, di mana Jabir berusaha
mengkaji keseimbangan kimiawi yang ada di dalam suatu interaksi zat-zat berdasarkan sistem
numerologi (studi mengenai arti klenik dari sesuatu dan pengaruhnya atas hidup manusia) yang
diterapkannya dalam kaitan dengan alfabet 28 huruf Arab untuk memperkirakan proporsi
alamiah dari produk sebagai hasil dari reaktan yang bereaksi. Sistem ini niscaya memiliki arti
esoterik, karena kemudian telah menjadi pendahulu penulisan jalannya reaksi kimia.
8/13/2019 Jabir Ibnu Hayyan2
7/8
Jelas dengan ditemukannya proses pembuatan asam anorganik oleh Jabir telah memberikan arti
penting dalam sejarah kimia. Di antaranya adalah hasil penyulingan tawas, amonia khlorida,
potasium nitrat dan asam sulferik. Pelbagai jenis asam diproduksi pada kurun waktu eksperimen
kimia yang merupakan bahan material berharga untuk beberapa proses industrial. Penguraian
beberapa asam terdapat di dalam salah satu manuskripnya berjudul Sandaqal-Hikmah (RonggaDada Kearifan) .
Seluruh karya Jabir Ibnu Hayyan lebih dari 500 studi kimia, tetapi hanya beberapa yang sampai
pada zaman Renaissance. Korpus studi kimia Jabir mencakup penguraian metode dan peralatan
dari pelbagai pengoperasian kimiawi dan fisikawi yang diketahui pada zamannya. Di antara
bukunya yang terkenal adalah Al Hikmah Al Falsafiyah yang diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin berjudul SummaPerfecdonis.
Suatu pernyataan dari buku ini mengenai reaksi kimia adalah: "Air raksa (merkuri) dan belerang
(sulfur) bersatu membentuk satu produk tunggal, tetapi adalah salah menganggap bahwa produk
ini sama sekali baru dan merkuri serta sulfur berubah keseluruhannya secara lengkap. Yang
benar adalah bahwa, keduanya mempertahankan karakteristik alaminya, dan segala yang terjadiadalah sebagian dari kedua bahan itu berinteraksi dan bercampur, sedemikian rupa sehingga
tidak mungkin membedakannya secara seksama. Jika dihendaki memisahkan bagianbagian
terkecil dari dua kategori itu oleh instrumen khusus, maka akan tampak bahwa tiap elemen
(unsur) mempertahankan karakteristik teoretisnya. Hasilnya adalah suatu kombinasi kimiawi
antara unsur yang terdapat dalam keadaan keterkaitan permanen tanpa perubahan karakteristik
dari masing-masing unsur."
Ide-ide eksperimen Jabir itu sekarang lebih dikenal/dipakai sebagai dasar untuk
mengklasifikasikan unsur-unsur kimia, utamanya pada bahan metal, nonmetal dan penguraian
zat kimia. Dalam bidang ini, ia merumuskan tiga tipe berbeda dari zat kimia berdasarkan unsur-
unsurnya:
1. Air (spirits), yakni yang mempengaruhi penguapan pada proses pemanasan, seperti pada
bahan camphor, arsenik dan amonium klorida,
2. Metal, seperti pada emas, perak, timah, tembaga, besi, dan
3. Bahan campuran, yang dapat dikonversi menjadi semacam bubuk.
Sampai abad pertengahan risalah-risalah Jabir di bidang ilmu kimia --termasuk kitabnya yang
masyhur, yakni KitabAl-Kimyadan KitabAl Sab'een, telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin. Terjemahan KitabAl Kimyabahkan telah diterbitkan oleh ilmuwan Inggris, Robert Chester
pada 1444, dengan judul The Book of the Composition of Alchemy. Sementara buku kedua
KitabAl Sab'een, diterjemahkan oleh Gerard Cremona.
Berikutnya di tahun 1678, ilmuwan Inggris lainnya, Richard Russel, mengalihbahasakan karya
Jabir yang lain dengan judul Summa of Perfection. Berbeda dengan pengarang sebelumnya,
Richard-lah yang pertama kali menyebut Jabir dengan sebutan Geber, dan memuji Jabir sebagai
seorang pangeran Arab dan filsuf. Buku ini kemudian menjadi sangat populer di Eropa selama
beberapa abad lamanya. Dan telah pula memberi pengaruh pada evolusi ilmu kimia modern.
Karya lainnya yang telah diterbitkan adalah; Kitab al Rahmah, Kitab al Tajmi,Al Zilaq al
Sharqi, Book of The Kingdom, Book of Eastern Mercury, dan Book of Balance(ketiga buku
terakhir diterjemahkan oleh Berthelot). "Di dalamnya kita menemukan pandangan yang sangat
mendalam mengenai metode riset kimia," tulis George Sarton. Dengan prestasinya itu, duniailmu pengetahuan modern pantas 'berterima kasih' padanya. []
8/13/2019 Jabir Ibnu Hayyan2
8/8