1
AIR menjadi barang langka manakala kelestariannya tidak dijaga. “Air kelihatannya me- mang banyak, tapi sebenarnya hanya sedikit air bersih yang tersedia,” ujar Tri Rooswi- adji dari World Wildlife Fund (WWF). WWF mencatat, saat ini ke- tersediaan air tawar di selu- ruh dunia hanya tinggal 3%. Sementara sisanya sebanyak 97% adalah air laut. Jumlah air yang sedikit itu dari tahun ke tahun semakin berkurang untuk pemenuhan kebutuhan 7 miliar jiwa di seluruh dunia. Hal tersebut diingatkan kem- bali dalam peringatan Hari Air Sedunia yang diselenggarakan Universitas Trisakti, WWF, dan Harian Media Indonesia, kemarin Ketua Jurusan Teknik Ling- kungan Universitas Trisakti Ariani Dwi Astuti mengung- kapkan bahwa keberadaan air bersih kian terbatas manakala sanitasi tidak lagi dipriori- taskan. Pemerintah daerah di Indonesia hanya menyisipkan 3% dari dana APBD mereka untuk penanganan masalah sanitasi. “Hal ini menjadi salah satu penyebab penurunan dras- tis terhadap ketersediaan air bersih di Indonesia,” ungkap Ariani. Ia juga memaparkan, 63% air di Indonesia di antaranya berada di septic tank, sisanya 16,7% di sungai, dan hanya 14,4% yang berada di tanah. “Ketika kita menggunakan air bersih dari alam, seharusnya kita mampu mengembalikan- nya lagi ke alam berupa air bersih,” lanjut Ariani. Tapi, sayangnya sebanyak 60% hingga 80% air bersih yang digunakan cenderung akan menjadi air limbah. Saat ini Indonesia masih tertinggal dalam pengolahan air limbah. Biaya mahal dan keterbatasan lahan menjadi kendala dalam mendirikan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Untuk saat ini IPAL di Jakarta hanya berada di kawasan Tham- rin. “Nantinya akan dibangun IPAL secara terpusat yang akan berlanjut hingga ke kawasan Pluit,” ungkap Ariani. Untuk itu, masyarakat diim- bau untuk menghemat peng- gunaan air tanah. Misalnya dengan memanfaatkan air hu- jan untuk keperluan mencuci mobil, mengepel lantai, dan menyiram tanaman. (*/J-3) SELAMAT SARAGIH G UBERNUR DKI Fauzi Bowo tetap pada prinsip bahwa truk hanya boleh beroperasi pada malam hari pukul 22.00-06.00 WIB. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Per- hubungan (Dishub) DKI Udar Pristono, kemarin. Penegasan tersebut terkait dengan beredarnya informasi yang menyebutkan truk hanya dilarang beroperasi mulai pu- kul 05.00 hingga 09.00 WIB. Menurut Pristono, sebenarnya tidak ada masalah soal jam operasional truk. ‘’Semua sudah sepakat. Ke- menterian Perhubungan, Polda Metro Jaya, DPD Organda DKI, Dishub DKI, dan Pelindo II. Kita heran kenapa belakangan Pelindo II menolak,’’ tandas Pristono. Pihaknya curiga pengurus Organda DKI Khusus Truk mengadu ke Pelindo II lalu BUMN itu melindunginya. Soalnya, Ketua DPD Organda DKI Soedirman dalam be- berapa kali rapat menyatakan persetujuannya. Pristono mendesak pihak berwenang mempertanyakan sikap Pelindo II yang telah mengganggu program peme- rintah pusat dan daerah serta Polda Metro Jaya. “Pembatasan jam operasional truk demi kepentingan semua pihak,” paparnya. Humas PT Pelindo II Ham- bar Woyadi membenarkan pihaknya meminta pemerin- tah mengkaji ulang rencana pembatasan operasional truk. Sebab, bila dibatasi dari pukul 22.00-06.00 WIB, dikhawatirkan memengaruhi distribusi barang di Pelabuhan Tanjung Priok. “Kesibukan bongkar muat mulai pukul 10.00 hingga pukul 19.00 WIB. Kalau pengopera- sian angkutan barang masuk dan keluar dibatasi, dipastikan mengganggu kegiatan distri- busi barang,” ujarnya. Saat ini, sambung Ham- bar, 60% angkutan barang yang beraktivitas di Pelabuhan Tanjung Priok merupakan angkutan kargo yang secara langsung mengirimkan barang ke pelabuhan. Bila pembatasan operasional angkutan berat diterapkan, aktivitas akan stag- nan. “Pasti terganggu karena ang- kutan peti per tahun mencapai 4,8 juta TEUs (twenty equivalent units),” tegasnya. Saat ini Pelindo bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung meneliti dampak pembatasan jam operasional kontainer. “Perlu diingat, pelabuhan itu tempat transit, bukan tempat penumpukan barang. Kalau dibatasi, pasti ada penumpuk- an,” lanjutnya. Kepala Korps Lalu Lintas Ir- jen Djoko Susilo menginginkan rencana pembatasan truk tetap berjalan seperti jadwal, 22.00- 06.00 WIB. “Ini bukan melarang truk masuk Jakarta. Melainkan hanya pengalihan waktu saja,” terangnya. Tidak kaku Sebagai jalan tengah, Deputi Gubernur DKI bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi Sutanto Soehodo menganjur- kan pemberlakuan tidak secara total dan kaku. Guru Besar Universitas In- donesia itu berpandangan, di mana titik-titik macet terjadi, di situlah seharusnya diber- lakukan. Misalnya, tol layang Tomang menanjak membuat truk berjalan pelan sehingga membuat macet. Di situlah diberlakukan pembatasan. Begitu juga Tol Pelabuhan Tan- jung Priok. Kalau macet, bisa dialihkan ke jalan lingkar luar Tol Cakung-Cilincing. Pelindo II melayani rute terjadwal ataupun tidak ter- jadwal. Keduanya harus di- layani. Kalau diberlakukan, keseluruhan jalan tol tidak bisa dilewati. Aki batnya, kedua jenis pelayanan terganggu. “Ini bisa menurunkan kepercayaan asing maupun domestik peng- guna jasa pelabuhan. Impaknya besar.’’ (*/J-1) [email protected] Pembatasan jam operasional truk sebaiknya diberlakukan hanya pada titik-titik penyebab macet. Jam Operasional Truk Sebaiknya Fleksibel 4 M EGA POLITAN JUMAT, 11 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA PENYELEWENGAN dana APBD untuk operasional bu- kan hanya terjadi di Dinas Koperasi UMKM Pasar Kota Depok. Di Kantor Badan Pem- berdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Depok, dana APBD 2009 dan 2010 sebesar Rp2,4 miliar juga diselewengkan. Korupsi dana operasional dan perjalanan dinas daerah tahun 2009 dan 2010 ini dibong- kar orang dalam sendiri, yaitu Muhamad Yusuf dan Dede Hu- dayah, staf yang ditugaskan di bagian penyuluhan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kantor BPPKB Kota Depok. Menurut Yusuf, pejabat yang terlibat empat orang, yaitu Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan berinisial TR, Kepala Sub Seksi Pengarusu- tamaan Perempuan (Gender) YY, Bendahara Pemberdayaan Perempuan dan Pejabat Pelak- sana Teknis dan Kegiatan SZ. Satunya lagi berinisial Yl, staf dan mantan bendahara pem- berdayaan perempuan 2009. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Depok dan ke Kejak- saan Negeri Depok. Keempat pejabat itu pun sudah dipang- gil Kepala Kantor BPPKB Kota Depok Eka Bachtiar. Keempatnya mengakui per- buatan mereka. Bahkan, bukti pengakuan mereka dibuat dengan surat pernyataan ber- salah di atas kertas bermeterai di hadapan Eka Bachtiar. Inti sarinya, keempat pejabat dan beberapa staf kepercayaan mereka pada 2009 dan 2010 melakukan perbuatan melang- gar hukum, dengan membuat kegiatan ktif guna memper- oleh uang buat memperkaya diri mereka. Yusuf menyatakan ia dan Dede menemukan bukti berupa ratusan lembar surat perjalanan dinas daerah fiktif, kuitansi operasional ktif, dan transpor ktif yang dikeluarkan keempat pejabat itu. “Ada sebesar Rp2,4 miliar APBD 2009 dan 2010 yang raib,” ujar Yusuf. (KG/J-4) SUKU Dinas Pekerjaan Umum Tata Air (PU Tata Air) Pe- merintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) pada 2011 akan menormalisasi enam saluran penghubung atau drainase. Saluran-saluran yang dinor- malisasi masuk wilayah Keca- matan Penjaringan, Koja, Priok, dan Cilincing. Normalisasi saluran termasuk di 29 kegiatan rencana kerja 2011 yang menga- lokasikan dana Rp22,9 miliar. “Diharapkan, setelah itu titik genangan di Jakarta Utara berkurang. Walau tetap tergan- tung curah hujan,” ujar Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Rig Abdullah. Menurut Rig, enam saluran penghubung yang dinormali- sasi terletak di Kapuk Muara Penjaringan, mulai dari SMP 122 sampai Pompa Kapuk, di Kampung Kamal Muara, Pen- jaringan, di dekat Tempat Pele- langan Ikan, di decker (tanjakan di atas saluran) Lorong 104 Koja, saluran Jalan Bentengan Mas Raya dan Jalan Bentengan Mas 1 Tanjung Priok, decker Jalan Tipar Cakung, depan Pasar Sukapura, Cilincing. “Selain sudah lama tidak di- normalisasi, sedimen (sampah dan lumpur) semakin tinggi. Akibatnya, saluran tidak bisa maksimal menampung hujan dan rob,” tukasnya. Semua saluran yang diper- baiki merupakan saluran mi- kro dengan lebar 3-5 meter, menghubungkan aliran air ke waduk, kali hingga ke laut. Lumpur dan sampah (sedimen) di saluran-saluran ini sudah mencapai kedalaman 2 hingga 3 meter sehingga perlu dikeruk lebih dalam. “Bahkan di Kapuk ada saluran penghubung ter- putus sehingga aliran air tak lancar,” tambah Rig. Saluran penghubung yang terputus ini masuk lahan Villa Kapuk Mas, Kapuk Muara, dan Penjaringan. Di 2011, lanjut Rig, Dinas Pekerjaan Umum DKI akan membangun saluran penghubung baru di lokasi ini. Selain normalisasi di enam titik dan pengurasan di 15 titik di lima kecamatan, Sudin PU Tata Air juga akan mengadakan pompa di Jalan Luar Batang, Penjaringan, perbaikan penu- rapan tepi pantai di Muara Baru terutama sekitar pasar ikan dan Jalan Oyar Pegangsaan Dua, Kelapa Gading. (*/J-4) Air Bersih semakin Langka Dana APBD Depok Diduga Ditilap Enam Drainase akan Dinormalisasi Diharapkan, setelah itu titik genangan di Jakarta Utara berkurang.” Rifig Abdullah Kasudin DPU Tata Air DISKUSI TENTANG AIR: National Coordinator for Fresh Water WWF-Indonesia Tri Rooswiadji (tengah) dan pakar air limbah dari Universitas Trisakti Ariani Dwi Astuti (kanan) menjadi pembicara dalam talkshow dan workshop bertema Dunia tanpa Air Bersih yang dipandu Asisten Kepala Divisi Pemberitaan Media Indonesia Rosmery Sihombing di Kampus Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, kemarin. MI/JHONI KRISTIAN MULAI BERFUNGSI: Anak-anak berenang di Bendungan Situ Gintung yang telah kembali berfungsi, di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (9/3). Menurut rencana, peresmian Bendungan Situ Gintung akan dilakukan pada akhir Maret. MI/ROMMY PUJIANTO

Jam Operasional Truk Sebaiknya Fleksibel · AIR menjadi barang langka manakala kelestariannya tidak dijaga. “Air kelihatannya me-mang banyak, tapi sebenarnya hanya sedikit air bersih

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jam Operasional Truk Sebaiknya Fleksibel · AIR menjadi barang langka manakala kelestariannya tidak dijaga. “Air kelihatannya me-mang banyak, tapi sebenarnya hanya sedikit air bersih

AIR menjadi barang langka manakala kelestariannya tidak dijaga. “Air kelihatannya me-mang banyak, tapi sebenarnya hanya sedikit air bersih yang tersedia,” ujar Tri Rooswi-adji dari World Wildlife Fund (WWF).

WWF mencatat, saat ini ke-tersediaan air tawar di selu-ruh dunia hanya tinggal 3%. Sementara sisanya sebanyak 97% adalah air laut. Jumlah air yang sedikit itu dari tahun ke tahun semakin berkurang untuk pemenuhan kebutuhan 7 miliar jiwa di seluruh dunia. Hal tersebut diingatkan kem-bali dalam peringatan Hari Air Sedunia yang diselenggarakan Universitas Trisakti, WWF, dan Harian Media Indonesia, kemarin

Ketua Jurusan Teknik Ling-kungan Universitas Trisakti Ariani Dwi Astuti mengung-kapkan bahwa keberadaan air bersih kian terbatas manakala sanitasi tidak lagi dipriori-taskan. Pemerintah daerah di Indonesia hanya menyisipkan 3% dari dana APBD mereka untuk penanganan masalah sanitasi. “Hal ini menjadi salah satu penyebab penurunan dras-tis terhadap ketersediaan air

bersih di Indonesia,” ungkap Ariani.

Ia juga memaparkan, 63% air di Indonesia di antaranya ber ada di septic tank, sisanya 16,7% di sungai, dan hanya 14,4% yang berada di tanah. “Ketika kita menggunakan air bersih dari alam, seharusnya kita mampu mengembalikan-nya lagi ke alam berupa air bersih,” lanjut Ariani.

Tapi, sayangnya sebanyak 60% hingga 80% air bersih yang digunakan cenderung akan menjadi air limbah.

Saat ini Indonesia masih tertinggal dalam pengolahan air limbah. Biaya mahal dan keterbatasan lahan menjadi kendala dalam mendirikan instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

Untuk saat ini IPAL di Jakarta hanya berada di kawasan Tham-rin. “Nantinya akan dibangun IPAL secara terpusat yang akan berlanjut hingga ke kawasan Pluit,” ung kap Ariani.

Untuk itu, masyarakat diim-bau untuk menghemat peng-gunaan air tanah. Misalnya dengan memanfaatkan air hu-jan untuk keperluan mencuci mobil, mengepel lantai, dan menyiram tanaman. (*/J-3)

SELAMAT SARAGIH

GUBERNUR DKI Fauzi Bowo tetap pada prinsip bahwa truk hanya boleh

beroperasi pada malam hari pukul 22.00-06.00 WIB. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Per-hubungan (Dishub) DKI Udar Pristono, kemarin.

Penegasan tersebut terkait dengan beredarnya informasi yang menyebutkan truk hanya dilarang beroperasi mulai pu-kul 05.00 hingga 09.00 WIB. Menurut Pristono, sebenarnya

tidak ada masalah soal jam operasional truk.

‘’Semua sudah sepakat. Ke-menterian Perhubungan, Polda Metro Jaya, DPD Organda DKI, Dishub DKI, dan Pelindo II. Kita heran kenapa belakangan Pelindo II menolak,’’ tandas Pristono.

Pihaknya curiga pengurus Organda DKI Khusus Truk mengadu ke Pelindo II lalu BUMN itu melindunginya. Soalnya, Ketua DPD Organda DKI Soedirman dalam be-berapa kali rapat menyatakan persetujuannya.

Pristono mendesak pihak berwenang mempertanyakan sikap Pelindo II yang telah mengganggu program peme-rintah pusat dan daerah serta Polda Metro Jaya. “Pembatasan jam operasional truk demi kepentingan semua pihak,” paparnya.

Humas PT Pelindo II Ham-

bar Woyadi membenarkan pihaknya meminta pemerin-tah mengkaji ulang rencana pembatasan operasional truk. Sebab, bila dibatasi dari pukul 22.00-06.00 WIB, dikhawatirkan memengaruhi distribusi barang di Pelabuhan Tanjung Priok.

“Kesibukan bongkar muat mulai pukul 10.00 hingga pukul 19.00 WIB. Kalau pengopera-sian angkutan barang masuk dan keluar dibatasi, dipastikan mengganggu kegiatan distri-busi barang,” ujarnya.

Saat ini, sambung Ham-bar, 60% angkutan barang yang beraktivitas di Pelabuhan Tanjung Priok merupakan angkutan kargo yang secara langsung mengirimkan barang ke pelabuhan. Bila pembatasan operasional angkutan berat diterapkan, aktivitas akan stag-nan.

“Pasti terganggu karena ang-kutan peti per tahun mencapai

4,8 juta TEUs (twenty equivalent units),” tegasnya.

Saat ini Pelindo bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung meneliti dampak pembatasan jam operasional kontainer.

“Perlu diingat, pelabuhan itu tempat transit, bukan tempat penumpukan barang. Kalau dibatasi, pasti ada penumpuk-an,” lanjutnya.

Kepala Korps Lalu Lintas Ir-jen Djoko Susilo menginginkan rencana pembatasan truk tetap berjalan seperti jadwal, 22.00-06.00 WIB. “Ini bukan melarang truk masuk Jakarta. Melainkan hanya pengalihan waktu saja,” terangnya.

Tidak kaku Sebagai jalan tengah, Deputi

Gubernur DKI bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi Sutanto Soehodo menganjur-kan pemberlakuan tidak secara

total dan kaku. Guru Besar Universitas In-

donesia itu berpandangan, di mana titik-titik macet terjadi, di situlah seharusnya diber-lakukan. Misalnya, tol layang Tomang menanjak membuat truk berjalan pelan sehingga membuat macet. Di situlah diberlakukan pembatasan. Begitu juga Tol Pelabuhan Tan-jung Priok. Kalau macet, bisa dialihkan ke jalan lingkar luar Tol Cakung-Cilincing.

Pelindo II melayani rute terjadwal ataupun tidak ter-jadwal. Ke duanya harus di-layani. Kalau diberlakukan, keseluruhan jalan tol tidak bisa dilewati. Aki batnya, kedua jenis pelayanan terganggu. “Ini bisa menurunkan kepercayaan asing maupun domestik peng-guna jasa pelabuhan. Impaknya besar.’’ (*/J-1)

[email protected]

Pembatasan jam operasional truk sebaiknya diberlakukan hanya pada titik-titik penyebab macet.

Jam Operasional Truk Sebaiknya Fleksibel

4 MEGAPOLITAN JUMAT, 11 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA

PENYELEWENGAN dana APBD untuk operasional bu-kan hanya terjadi di Dinas Koperasi UMKM Pasar Kota Depok. Di Kantor Badan Pem-berdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Depok, dana APBD 2009 dan 2010 sebesar Rp2,4 miliar juga diselewengkan.

Korupsi dana operasional dan perjalanan dinas daerah tahun 2009 dan 2010 ini dibong-kar orang dalam sendiri, yaitu Muhamad Yusuf dan Dede Hu-dayah, staf yang ditugaskan di bagian penyuluhan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kantor BPPKB Kota Depok.

Menurut Yusuf, pejabat yang terlibat empat orang, yaitu Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan berinisial TR, Kepala Sub Seksi Pengarusu-tamaan Perempuan (Gender) YY, Bendahara Pemberdayaan Perempuan dan Pejabat Pelak-sana Teknis dan Kegiatan SZ. Satunya lagi berinisial Yl, staf dan mantan bendahara pem-

berdayaan perempuan 2009.Kasus ini sudah dilaporkan

ke Polres Depok dan ke Kejak-saan Ne geri Depok. Keempat pejabat itu pun sudah dipang-gil Kepala Kantor BPPKB Kota Depok Eka Bachtiar.

Keempatnya mengakui per-buatan mere ka. Bahkan, bukti pengakuan mereka dibuat dengan surat pernyataan ber-salah di atas kertas bermeterai di hadapan Eka Bachtiar. Inti sarinya, keempat pejabat dan beberapa staf kepercayaan mereka pada 2009 dan 2010 melakukan perbuatan melang-gar hukum, dengan membuat kegiatan fi ktif guna memper-oleh uang buat memperkaya diri mereka.

Yusuf menyatakan ia dan Dede menemukan bukti beru pa ratusan lembar surat perjalanan dinas daerah fiktif, kuitansi operasional fi ktif, dan transpor fi ktif yang dikeluarkan keempat pejabat itu. “Ada sebesar Rp2,4 miliar APBD 2009 dan 2010 yang raib,” ujar Yusuf. (KG/J-4)

SUKU Dinas Pekerjaan Umum Tata Air (PU Tata Air) Pe-merintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) pada 2011 akan menormalisasi enam saluran penghubung atau drainase. Saluran-saluran yang dinor-malisasi masuk wilayah Keca-matan Penjaringan, Koja, Priok, dan Cilincing. Normalisasi saluran termasuk di 29 ke giatan rencana kerja 2011 yang menga-lokasikan dana Rp22,9 miliar.

“Diharapkan, setelah itu titik genangan di Jakarta Utara berkurang. Walau tetap tergan-tung curah hujan,” ujar Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Rifi g Abdullah.

Menurut Rifi g, enam saluran penghubung yang dinormali-sasi terletak di Kapuk Muara Penjaringan, mulai dari SMP 122 sampai Pompa Kapuk, di Kampung Kamal Muara, Pen-jaringan, di dekat Tempat Pele-langan Ikan, di decker (tanjakan di atas saluran) Lorong 104 Koja, saluran Jalan Bentengan Mas Raya dan Jalan Bentengan Mas 1 Tanjung Priok, decker Jalan Tipar Cakung, depan Pasar Sukapura, Cilincing.

“Selain sudah lama tidak di-normalisasi, sedimen (sampah dan lumpur) semakin tinggi. Akibatnya, saluran tidak bisa maksimal menampung hujan dan rob,” tukasnya.

Semua saluran yang diper-

baiki merupakan saluran mi-kro dengan lebar 3-5 meter, menghubungkan aliran air ke waduk, kali hingga ke laut. Lumpur dan sampah (sedimen) di saluran-saluran ini sudah mencapai kedalaman 2 hingga 3 meter sehingga perlu dikeruk lebih dalam. “Bahkan di Kapuk ada saluran penghubung ter-putus sehingga aliran air tak lancar,” tambah Rifi g.

Saluran penghubung yang terputus ini masuk lahan Villa Kapuk Mas, Kapuk Muara, dan Penjaringan. Di 2011, lanjut Rifi g, Dinas Pekerjaan Umum DKI akan membangun saluran penghubung baru di lokasi ini.

Selain normalisasi di enam titik dan pengurasan di 15 titik di lima kecamatan, Sudin PU Tata Air juga akan mengadakan pompa di Jalan Luar Batang, Penjaringan, perbaikan penu-rap an tepi pantai di Muara Baru terutama sekitar pasar ikan dan Jalan Oyar Pegangsaan Dua, Kelapa Gading. (*/J-4)

Air Bersih semakin Langka

Dana APBD DepokDiduga Ditilap

Enam Drainase akan Dinormalisasi

Diharapkan, setelah itu titik

genangan di Jakarta Utara berkurang.”Rifig AbdullahKasudin DPU Tata Air

DISKUSI TENTANG AIR: National Coordinator for Fresh Water WWF-Indonesia Tri Rooswiadji (tengah) dan pakar air limbah dari Universitas Trisakti Ariani Dwi Astuti (kanan) menjadi pembicara dalam talkshow dan workshop bertema Dunia tanpa Air Bersih yang dipandu Asisten Kepala Divisi Pemberitaan Media Indonesia Rosmery Sihombing di Kampus Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, kemarin.

MI/JHONI KRISTIAN

MULAI BERFUNGSI: Anak-anak berenang di Bendungan Situ Gintung yang telah kembali berfungsi, di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (9/3). Menurut rencana, peresmian Bendungan Situ Gintung akan dilakukan pada akhir Maret.

MI/ROMMY PUJIANTO