Upload
m-ungang
View
1.166
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Materi BOAN disamapikan pada Acara Workshop Jaminan Sosial di Kabupaten Sumbawa tgl. 29 September 2011
Citation preview
(Diskripsi keberadaan pekerja sektor informal
kaitannya dengan jaminan sosial yang
diterimanya, impementasi UU No. 40 tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional – SJSN)
( Oleh : YAYASAN BOAN )
Penyaji
M. Ungang(Direktur YY. BOAN)
STUDI JAMINAN SOSIAL BAGI PEKERJA SEKTOR INFORMAL
DI KABUPATEN SUMBAWA
SISTEM JAMINAN SOSIAL
INTI SEBUAH
NEGARA, TUJUAN NEGARA
DAN SEKALIGUS ALAT
NEGARA UNTUK
MENSEJAHTERAKAN RAKYAT.
DASAR HUKUM SISTEM JAMINAN SOSIAL
Undang-Undang Dasar 1945.
Pasal 28 huruf H ayat (3) SETIAP ORANG BERHAK ATAS JAMINAN SOSIAL..................
Pasal 34 ayat (2) “NEGARA MENGEMBANGKAN SISTEM JAMINAN SOSIAL UNTUK SELURUH RAKYAT.
UU no. 6/1974 pelaksanaan jaminan sosial mengutamakan bantuansosial dan asuransi sosial
UU No.40 Tahun 2004 tentang SJSN memberi batasan tentang Jaminan Sosial (Psl 1 ayat 1) adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak
UU 11/2009, Tentang : Kesejahteraan Sosial pasal 9: Jaminan Sosial
Jaminan sosial diberikan dalam bentuk asuransi kesejahteraan sosial (berbasis iuran yang ditanggung pemerintah) dan bantuan langsung berkelanjutan.
PENGERTIAN
Jaminan Sosial
Sebagai perwujudan dari pada sekuritas sosial adalahseluruh sistem perlindungan dan pemeliharaankesejahteraan sosial bagi warga negara yangdiselenggarakan oleh Pemerintah dan/ataumasyarakat guna memelihara taraf kesejahteraansosial. (UU No. 6 Tahun 1974)
Adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untukmenjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhikebutuhan dasar hidupnya yang layak (UU No.40 Tahun2004 tentang SJSN )
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
1. untuk mendapatkan gambaran tentang keadaan
pekerja sektor informal di Kabupaten Sumbawa terkait
dengan jaminan sosial yang diterimanya (layanan
jaminan sosial) sebagai implementasi peraturan
perundang undangan yang berlaku tentang jaminan sosial
bagi warga Negara Indonesia terkhusus UU Nomor 40
tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN)
2. mencoba menganalisis arah kebijakan Pemerintah
Daerah Kabupaten Sumbawa kedepan sekaligus
memberikan rekomendasi bagi rencana pelaksanaan
peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang
jaminan sosial terkhusus UU Nomor 40 tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) untuk
dapat diimplementasikan secara komprehensip di
Kabupaten Sumbawa.
Studi ini bertujuan
Hasil kajian menunjukkan bahwa dari total penduduk usia
kerja 315.151 (15 tahun ke atas) terdapat 197,183 yang
bekerja dan sebagian besar (93,19%) atau 183.694
berusaha di sektor informal, sisanya 13.489 bekerja di
sektor formal (6,84%). Disisi lain jumlah pekerja sektor
informal yang memperoleh jaminan sosial masih sangat
kecil yaitu bagi masyarakat pekerja sektor informal miskin
yang jumlahnya 90.018 ( 49 persen) dari jumlah tenaga
kerja sektor informal, itupun baru salah satu, yaitu jaminan
pemeliharaan kesehatan (program jamkesmas/jamkesda)
Hasil kajian
bahwa arah kebijakan dan pelayanan jaminan sosial bagi
penduduk membutuhkan kemauan politik dan keberpihakan
yang serius dari pemerintah khususnya Pemerintah Daerah
Kabupaten Sumbawa kepada pekerja sektor informal berupa
intervensi langsung mengingat jaminan sosial bagi penduduk
merupakan kewajiban pemerintah kepada warga Negara
yang harus dilayani dan hak dasar warga Negara yang
mestinya mereka terima.
Kajian ini merekomendasikan
PELAKSANAAN PROGRAM JAMSOSTEK
UNTUK TK LUAR HUBUNGAN KERJADASAR HUKUM
PERMENAKER RI NO : PER-24/MEN/VI/2006
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMSOSTEK BAGI TK YANG
MELAKUKAN PEKERJAAN DILUAR HUBUNGAN KERJA
JAMSOSTEK
ASKESOSProgram Askesos ini ditujukan untuk membantu mereka yang
berpenghasilan sangat rendah ketika terjadi gangguan terhadap
kelancaran penghasilan, misalnya karena sakit atau meninggal. Dasar
hukum untuk sektor informal ini tidak ada persis, namun program ini
mengacu pada UUD 1945, UU no. 6/1974 ( tentang Ketentuan Pokok
Kesejahteraan Sosial), dan UU no.39/1999 (tentang Hak Asasi Manusia).
Koordinasi dengan Depnakertrans dilakukan oleh Depsos khusus untuk
menangani pekerja-pekerja informal.
JAMKESMAS/JAMKESDAPerjanjian Kerja Sama dengan Kementerian Kesehatan RI No.
HK/SKB/MENKES/018/I/2010 dan No. 05/KTR/0110 tentang
Manajemen Kepesertaan dalam Penyelenggaraan Program
Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) Tahun 2010
Gugatan Jaminan Sosial
BUKAN ANGK. KERJA
100.212ANGKATAN. KERJA
315.151
MENCARI KERJA
117.968
BEKERJA
197.183
INFORMAL &
MANDIRI
183.694
FORMAL
13.489
SWASTA/BUMN
4.391
PNS/TNI/POLRI
9.098
PESERTA AKTIF
JAMSOSTEK
2.314
PESERTA
TASPEN, ASABRI, ASKES
PENDUDUK
415.363
Sumber : Biro Pusat Statistik, diolah, 2010.
MAPPING JUMLAH TENAGA KERJA
POTENSIAL
93.676
MISKIN
90.018
MAPPING JUMLAH TENAGA KERJA INFORMAL
POTENSIAL
93.676
MISKIN
90.018
INFORMAL &
MANDIRI
183.694
Askeskin/
JamkesmasJAMSOSTEK
ASKESOS
DI BAWAH
200.000/BLNDI ATAS
200.000/BLN
INFORMAL &
MANDIRI
183.694
PERTANIAN
85.430PERDAGANGAN
31.628
INDUSTRI
8.057JASA
29.398LAINNYA
29.181
INFORMAL &
MANDIRI
183.694
PERDAGANGAN
31.628INDUSTRI
8.057JASA
29.398LAINNYA
29.181PERTANIAN
85.430
PERTANIAN
KEHUTANAN
PERBURUAN
PETERNAKAN
PERIKANAN
PERD. BESAR
PERD. ECERAN
RMH. MAKAN
HOTEL
INDUSTRI
ENGOLAHAN JASA KEMASY
PERTAMBANGAN
PENGGALIAN
LISTRIK
GAS & AIR
BANGUNAN
ANKUTAN
PERGUDANGAN
KOMUNIKASI
KEUANGAN
ASURANSI
PENYEWAHAN
PERTANIAN
85.430
PERTANIAN KEHUTANAN PERBURUAN PERIKANAN
PERDAGA
NGAN
31.628
PERDAG.
BESAR
PERDAG.
ECERANRUMAH
MAKANHOTEL
INDUSTRI
8.057
INDUSTRI
PENGOLAHAN
JASA
29.398
JASA
KEMASY.
LAINNYA
29.181
PERTAMBANGAN
PENGGALIANLISTRIK GAS & AIR BANGUNAN
ANGKUTANPERGUDANGAN &
KOMUNIKASIKEUANGAN &
ASURANSI
USAHA PERSEWA
AN BANGUNAN