JANJI BAHAGIAKU.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 JANJI BAHAGIAKU.docx

    1/7

    JANJI BAHAGIAKU

    Lulusan terbaik di universitas ternama di Jakarta bukan merupakan hal yang sudah

    sepatutnya untuk disyukuri. Tidak lantas selesai begitu saja, lulusan terbaik diharapkan akan

    menjadi output yang terpuji juga. Hal yang bersifat akademis tetapi dalam praktiknya tidak 

    sesuai maka akan menimbulkan berbagai spekulasi. Sesuatu yang membanggakan bagi diriku

    adalah ketika aku tidak mengecewakan kedua orang tuaku. elar lulusan terbaik ini aku

     persembahkan kepada mereka yang senantiasa ada untukku sampai saat ini. !etapa tidak 

    menyedihkan dulu, setelah aku lulus dari sekolah menengah atas di Solo aku harus

    mengarungi kehidupan "ota Jakarta sendiri. #palagi latar belakang keluargaku yang berasal

    dari keleuarga menengah ke bawah. Tetapi beruntungnya, aku tercatat sebagai mahasiswi

     bidik misi yang terdaftar di universitas ternama di Jakarta. $asih teringat bagaimana

     beratnya orang tuaku melepaskan putri sematawayangnya pergi jauh dari istana sederhana

    untuk pertama kalinya. %&ak, !uk, $adina diterima di salah satu universitas di Jakarta. 'an

    $adina tercatat sebagai mahasiswa bidik misi. Jadi biayanya udah ditanggung sama

     pemerintah, &ak, !uk. $adina mohon i(in dan doa restu dari bapak ibu untuk melanjutkan

    kuliah di Jakarta) kataku merunduk di meja makan yang tadinya diselimuti suasana

    hangatnya keluarga. Hening. !apak dan ibuku tidak lantas langsung merespon

     pembicaraanku. $ereka malah menatapku dengan suatu ekspresi antara senang, bangga dan

    sedikit terselip kesedihan. %Jakarta*) tanya bapakku memecahkan keheningan. "ulihat

    sekilas ibu menggenggam tangan bapak lalu menatapnya dan sedikit tersenyum

    menentramkan. %+duk, tuntutlah ilmu walaupun ke negeri ina, karena menuntut ilmu itu

    fardu atas setiap muslim) kata ibuku kemudian membereskan makanan di meja makan.

    Setelah selesai membantu ibuku merapikan meja makan, aku kemudian masuk ke kamar.

    'inding-dinding kayu yang diam seolah kemudian berbicara meneruskan gelombang suara

    yang berasal dari samping kamarku. "amar bapak dan ibuku. %#pakah kuliah itu harus di

    Jakarta ya, !u*) suara yang berat terdengar di seberang sana. %$ungkin itulah yang $adina

    inginkan, &ak. Jangan sampai anak kita satu-satunya itu cuma jadi petani kayak kita. Jadi,

    tugas kita adalah mendukung dan mendoakannya) terdengar suara ibu. %Tapi mengapa harus

    di Jakarta, !u* !ukankah di Solo juga banyak tempat kuliah yang bagus* #palagi dia anak 

    kita satu-satunya. &erempuan lagi) suara bapak. "emudian hening beberapa saat. %#pa dia

     juga akan pergi meninggalkan kita*) lanjut !apak. %Hush, !apak ini jangan ngomong

    sembarangan. $adina kan ndak akan ninggalin kita, &ak. +anti, semisal kita kangen kita kan

     bisa jenguk $adina &ak. Sambil lihat $onas gitu) suara ibu yang sedikit menggoda !apak.

  • 8/18/2019 JANJI BAHAGIAKU.docx

    2/7

    %ah kalo kita itu masih kuat ke Jakarta, !u. "alau kita sudah tua renta, ndak bisa ngapa-

    ngapain. Siapa yang bakal ngerawat kita*) tanya !apak. %a tinggal kita telepon $adina

    suruh pulang ke rumah lah, &ak. Sudah-sudah. Sudah malam ini, istirahat &ak) suara ibu

    mengakhiri pembicaraan malam itu. Sedangkan disebelah kamar kedua orang tua itu, ada

    sebuah ruang yang terjaga berisi seonggok manusia meringkuk beku. Sesekali dia menyeka

     bulir air mata yang tidak bisa dibendungnya. #ku berjanji, bagaimanapun aku nanti, aku akan

    selalu ada bersama !apak dan /buku. Sampai akhir hayatku, mereka adalah surga yang harus

    aku jaga. #ku berjanji.

    Janjiku terus aku jaga. Setiap harinya aku menelepon bapak ibu dan sebulan sekali

    aku pulang ke Solo. "etika aku tidak bisa pulang, itu karena aku sedang tidak punya ongkos

     pulang atau karena sedang membantu penelitian dosen dan setiap usai dari kegiatan-kegiatan

    itu akan kutemukan penyesalanku diiringi isakan tangis. !enar seperti dugaan !apak dulu,

    !apak dan /bu tidak pernah ke Jakarta. /tu menjadikanku was-was kalau-kalau satu diantara

    atau keduanya sakit. Sedihnya lagi, ketika mereka susah atau sakit, mereka juga tidak pernah

    cerita. &asti mereka akan bilang kalau mereka sehat, baik-baik saja dan bercerita kalau

    mereka panen padi secara sukses lalu akan mengirimkan uang untukku. &erih. "adang-

    kadang aku ingin cuti kuliah untuk bisa kembali ke Solo dan hidup bersama !apak dan /bu.

     +amun, !apak dan /bu selalu berhasil melarangku dengan alasan mereka tidak ingin anak 

    satu-satunya bernasib sama dengan mereka. 'isetiap akhir pembicaraan, !apak selalu

     berpesan dengan nada bercandanya bahwa aku harus menjadi orang yang sukses dahulu

    kemudian baru kembali ke Solo. 'engan cara yang luar biasa itulah !apak dan /bu senantiasa

    menguatkan tekadku untuk menuntut ilmu. !erkat dukungan mereka aku menjadi seperti

    sekarang ini. #ku sangat bersyukur.

    #walnya aku terpaksa mengikuti organisasi kampus karena kegiatan tersebut sangat

    menguras tenaga, waktu dan pikiranku. &adahal aku harus bekerja part-time di sebuah tempat

    makan untuk tambahan uang saku sekaligus harus terus belajar agar aku bisa mencapai target

    /&" yang disyaratkan bagi mahasiswa bidik misi. +amun ditahun kedua, aku mulai terbiasa

    hingga pada akhirnya aku berkenalan dan akrab dengan salah seorang mahasiswa berprestasi

    di kampusku. $bak /na seniorku, mahasiswa semester lima. $bak /na-lah yang pada

    akhirnya mengenalkanku pada dunia penelitian. agal berulang kali sudah menjadi hal biasa

     bagiku. Seperti kata $bak /na setiap aku berkonsultasi atas kegagalanku, %jika satu proposal

     penelitian tidak disetujui, maka harus ada dua proposal, jika dua proposal penelitian tidak 

    disetujui maka harus ada tiga proposal dan seterusnya). #ku belajar banyak dari $bak /na

    yang tidak pernah mengenal kata menyerah dan harus terus berusaha. 'i tahun ketiga

  • 8/18/2019 JANJI BAHAGIAKU.docx

    3/7

    akhirnya aku memutuskan untuk tidak mengikuti organisasi lagi agar aku bisa fokus pada

     penelitianku. !eberapa waktu lalu, aku diminta bantuan $bak /na untuk melanjutkan

     penelitiannya karena $bak /na harus ke luar negeri. &enelitian tersebut merupakan penelitian

    dosen dan $bak /na diminta untuk membantu penelitian dosen tersebut. #walnya dosen

    tersebut tidak percaya akan kemampuanku. !enar, mana mungkin aku bisa menyamai

    kemampuan $bak /na. Tetapi aku tidak boleh berkecil hati dan aku harus terus berusaha.

    $eskipun aku tidak bisa menyamai kemampuan $bak /na aku mempunyai cara tersendiri

    yang unik untuk mengatasinya. &ada akhirnya aku dipercayai dosen untuk membantunya.

    %$adina, besok observasi di !andung bisa*). %Siap, &rofesor0) jawabku dengan semangat.

    /tulah caraku. Setiap kali aku diminta bantuan, maka aku langsung berkata %siap). $eskipun

    terkesan ceroboh karena aku tidak mempertimbangkan segala hal entah itu bagaimana aku

    harus menuju ke !andung, tidur dimana, bagaimana nanti kuliahku yang akan keteteran akan

    tetapi aku yakin aku bisa mengatasi dan memikirkan solusinya setelah aku menjalaninya. 'an

    itu akhirnya terbukti. Semua kendala dapat teratasi. Research is addictive.

    1sai wisuda, aku masih mempunyai beberapa proyek dengan para profesor yang

     belum terselesaikan. Salah satunya dengan &rofesor laudia. %$adina, kamu bisa tidak 

    membuat esay*) tanyanya. %!isa, &rof. 2h* 2sai, &rof* #pa kita butuh esai untuk penelitian

    ini*) tanyaku masih bingung karena tidak biasanya &rofesor laudia meminta esai. %2sai

    untuk kamu sendiri. "emampuan bahasa /nggris kamu, oke punya kan* Siapkan itu semua

    ya0) kata &rofesor laudia yang terkenal gaul dan  fun itu. !eliau kemudian menjelaskan

     bahwa aku akan direkomendasikannya untuk melanjutkan S-3 di 2ropa. 'i 2ropa nanti,

    sembari aku melanjutkan studiku aku wajib membantu penelitian &rofesor laudia. 4leh

    karena itu aku harus segera membuat esai dan mempersiapkan semuanya. %!eneran itu,

    &rof*) tanyaku dengan bahagia. %Jangan buang-buang waktu $adina.  Prepare it soon0) kata

    &rofesor laudia yang kemudian meninggalkan ruangan laboratorium. #ku ternganga dan

    seolah tidak percaya. $endengar kesempatan emas. Tidak. !ahkan itu seperti kesempatan

     berlian bagiku, aku sangat bahagia. /mpian-impianku selama ini, menjadi seorang ilmuwan

    sedikit demi sedikit akan terwujud. Sang &encipta memang selalu melihat kita. 'ia tahu siapa

    yang tengah bekerja keras untuk mengubah nasibnya. S-3 di 2ropa yang tidak pernah

    terbayangkan, sudah dekat di depan pelupuk mata. !ahkan aku akan mendapatkan beasiswa

    dan kehidupanku di 2ropa akan mendapat akomodasi dari pemerintah. 'isamping itu, aku

    masih bisa melakukan eksperimen-eksperimen di 2ropa bersama &rof. laudia. Terima kasih,

    &enciptaku. Terima kasih, !apak /bu. !erkat doa kalian, aku bisa seperti ini.

  • 8/18/2019 JANJI BAHAGIAKU.docx

    4/7

    !apak* /bu* !agaimana keadaan mereka sekarang ini* Setelah acara wisuda beberapa

    waktu lalu, !apak dan /bu yang tidak sempat mampir ke $onas akhirnya memutuskan untuk 

    kembali ke Solo. "atanya mereka tidak betah tinggal di Jakarta dan tidak tahan jika harus

    meninggalkan rumah lama-lama. Sedangkan aku mau tidak mau harus tinggal di Jakarta

    untuk beberapa waktu, karena terkait dengan beberapa pekerjaanku.

    Seperti malam-malam bisanya yang begitu terasa panas disini, meskipun orang selalu

    menggambarkan dinginnya malam karena mereka tidak menemukan kehangatan matahari.

    #ku menatap cahaya lampu kota yang memenuhi pemukiman. "esendirian yang biasa

    kurasakan, entah mengapa hari ini semakin kentara. &enyesalanku selalu datang dan bulir air 

    mata yang kubiarkan tidak dapat tertahankan. #ku menyesal karena aku tidak jadi pulang ke

    Solo bersama orang tuaku. #pakah aku telah melanggar janjiku sendiri* Satu pertanyaan itu

    selalu mengoyak nuraniku. #ku telah melanggar janjiku sendiri. "alimat itu seolah

    menghakimi diriku yang kini hanya bisa duduk dengan penyesalan-penyesalan yang tidak ada

    gunanya. #ku sangat rindu pada kedua orang tuaku. "etika mereka ke Jakarta, aku tidak 

     berdaya melawan regulasi kampus tentang serangkaian acara wisuda mulai dari gladi bersih

    dan lain-lain hanya untuk menjemput kedua orang tuaku di stasiun dan bahkan untuk 

    menatapnya lalu bercakap-cakap selayaknya keluarga. %$aafkan aku &ak, !u. #tas

    ketidakmampuanku ini, aku seperti anak yang durhaka) kataku lirih dan tanpa sadar tetesan

    air mata semkain deras dan menjadi. "emudian aku menyekanya dan menarik napas dalam-

    dalam berusaha menenangkan diri. #ku meraih handphoneku, kemudian kutelepon !apak 

    /buku. %Halo, &ak,!u0 !agaimana keadaan, !apak dan /bu* 'isini $adina alhamdulillah

    sehat) kataku. %Halo, $adina0 !apak dan /bumu disini juga sehat, +duk0) kata !apak yang

    kemudian terdengar suara /buku. %$ana, &ak. antian /nu yang ngomong). %Halo, $adina0

    /ni /bumu. Sehat kan, +duk* "apan kamu pulang*)tanya /buku. #ku terdiam memikirkan

    suatu jawaban yang tepat. "ami terdiam. $endengar suara !apak dan /bu saja aku bisa

    menangis entah bahagia karena kerinduanku terobati atau sedih karena aku tidak bisa hadir 

    setiap harinya di antara mereka. %/nsya#llah, secepatnya !u. 'oakan $adina ya, !u biar 

    disini semuanya lancar) jawabku menahan napas yang tersengal-sengal. %/ya pasti, +duk0

    !apak dan /bu disini selalu mendoakanmu) kata keduanya. %Secepatnya $adina akan pulang

    ke Solo begitu semua urusan disini selesai. a sudah kalau begitu, sudah larut malam, !apak 

    dan /bu sebaiknya istirahat) kataku. %/ya, $adina kami tunggu di Solo. #ssalammulaikum)

    /bu kemudian menutup teleponnya. %5a6alaikumsalam) jawabku. Setiap kali aku merasakan

    suatu perasaan lega setelah aku menelepon !apak dan /buku. Suara mereka selalu membuat

    diriku tenang dan tentram. +amun, berbeda dengan kali ini. #ku merasakan sesuatu yang

  • 8/18/2019 JANJI BAHAGIAKU.docx

    5/7

    masih mengganjal di hatiku. Salahku sendiri yang tidak langsung berterus terang menjelaskan

    tentang rencana S-3ku di eropa. #ku kini menjadi semakin bingung dan gelisah.

    Satu minggu setelah perbincangan mengenai kapan aku akan pulang ke Solo, akhirnya

    aku telah menyelesaikan sejumlah proyek penelitian. $engenai tawaran &rofesor laudia,

    rupanya tidak mampu aku abaikan karena itulah impianku yang selama ini aku genggam erat.

    &engajuan beasiswa telah diterima dan aku juga sudah mendapatkan kampus tujuan dimana

    aku bisa melanjutkan studiku. Tempat tinggal pun akan disediakan sebuah asrama oleh pihak 

    kampus dan biaya keseharian sudah ditanggung oleh negara asal. Segala surat peri(inan

    sudah aku kantongi. Semuanya serba mudah dan dilancarkan. Sehingga aku semakin yakin

    karena semuanya ditampakkan mudah oleh Sang $aha "uasa. #ku tinggal mohon i(in dan

    doa restu pada kedua orang tuaku. Setelah itu bisa langsung terbang ke 2ropa.

    1sai mengemas barang-barang dan pakaianku, aku kemudian bertolak ke tanah

    kelahiranku Solo dengan menggunakan kereta. #ku memilih keberangkatan malam agar 

    nantinya, aku sampai di Solo pagi hari dan bisa membuat kejutan untuk !apak dan /bu. #ku

    sengaja tidak memberi tahu kedua orang tuaku itu agar aku bisa memberikan kejutan kepada

    mereka berdua. Tidak lupa aku membawakan oleh-oleh kecil untuk mereka.

    Laju kereta menapaki besi-besi sejajar rasanya tidak secepat laju jantungku yang

     begitu berdebar karena tidak sabar untuk bertemu orang yang tercinta. !egitu bahagianya,

    sampai-sampai aku tidak tertidur sepanjang malam itu. #ku membayangkan bagaimana

    gembiranya !apak dan /bu nanti melihat aku pulang. 5aktu berjalan begitu lambat saat aku

    menunggu momen bahagiaku. Tetapi waktu tidak pernah bisa berbohong karena pada

    akhirnya waktulah yang akan menjawab apa, siapa, kapan, mengapa, bagaimana dan dimana

    aku sekarang. #ku kembali menginjakkan kakiku di tanah Solo. Secepat mungkin aku

     berhambur mencari !apak /buku yang biasanya berada di meja makan kalau pagi hari.

    %!apak, /bu0 $adina &ulang0) teriakku memenuhi seluruh ruang rumahku. !erulang kali aku

     berteriak, tidak ada satu jawabanpun yang aku dengar. Lalu aku berinisiatif mencari ke

    sawah. 'i sawah aku bertentu dengan salah seorang tetanggaku. %2h, $bak $adina ya*

    "apan pulang dari Jakarta*) tanya &ak Tejo tetanggaku. %/ya, &ak. !aru saja sampai ini, &ak.

    4hiya, &ak. !apak /bu saya sudah kesini belum ya, &ak* Saya cari dirumah kok ndak 

    ada*)tanyaku. %Lhoh belum pulang to, $bak* /bunya $bak $adina kan kemarin pingsan,

    karena ndak sadar-sadar terus dibawa ke rumah sakit) jelas &ak Tejo. #ku terpaku tanpa bisa

     berkata-kata lagi. #ku berlari sekencang-kencangnya mencari ojek untuk segera sampai di

    rumah sakit. !erbagai macam pikiran negatif muncul dibenakku. !agaimana jika aku

    kehilangan salah satu surgaku* #pa ini balasan karena aku tidak menjaganya*

  • 8/18/2019 JANJI BAHAGIAKU.docx

    6/7

    &erasaanku menjadi semakin kalut dan tidak karuhan ketika aku tidak menemukan

    mereka di ruang dimana ibu dirawat. Lagi-lagi aku hanya bisa terduduk dan meratapi

     penyesalan dengan isakan tangis yang tak ada gunanya. #ku menemukan diriku yang tidak 

     berguna. Sekolah tinggi-tingi tetapi menjaga kedua orang tuaku saja aku tidak bisa. 1ntuk 

    apa hidupku* 1ntuk apa kesuksesanku jika tidak untuk mereka* 'alam kepasrahan diri ini,

    aku mnyerahkan segalanya pada Sang $aha &engasih dan &enyayang. Jika 'ia menjatuhkan

    a(ab untukku, itu memang karena dosaku yang terlalu keji karena menyia-nyiakan kedua

    orang tuaku. Tubuhku seketika lemas dan tidak tahu arah. 'imana aku harus mencari

    mereka* #ku hanya bisa meringkuk ditepian teras dan lunglai untuk melihat handphone yang

     berdering. 'ari kejauhan terdengar suara. %Halo, +duk* "amu dimana*) suara !apak.

    %!apak* /ni !apak kan* !apak dimana*) suaraku tersedu-sedu. %'i rumah....)jawab !apak 

    yang kemudian tidak terdengar lagi karena aku menutup teleponnya.

    Sesegera mungkin tanpa memperhatikan menusia-manusia disekelilingku, sebisa

    mungin aku berlari menembus ruang dan waktu. 2ntah tersandung, menabrak benda maupun

    orang lain aku tidak peduli akan itu. 'alam benakku hanya !apak. Hanya /bu. !agaimana

     bisa aku selama ini bersikap kepada kedua orang tuaku seperti ini* Tuhan, karena aku gagal

    menjaganya maka setidaknya lindungilah mereka.

    %!apak0 /bu0) teriakku memasuki kamar dimana /bu dibaringkan. Sebuah pelukan

    hangat menyambutku. Lagi-lagi derai air mata tidak tertahankan. "uciumi tangan renta yang

    selama ini bekerja keras membesarkanku, kening berkeriput yang senantiasa selalu

    memikirkan bagaimana aku bisa hidup hingga seperti sekarang ini dan kubelai jemari yang

    selama ini mengajarkanku betapa hidup ini perlu sebuah perjuangan. "ubisikan cinta dengan

    segenap rasa yang kumiliki pada telinga yang tidak pernah bosan mendengar tangisan, tawa,

    keluh kesah dan beraneka ragam emosiku. "utatap sepasang bola mata yang tak pernah lelah

    memperhatikan tumbuh kembang diriku. %/bu kenapa*) tanyaku. /bu hanya tersenyum

    memandangku. "epulanganku seolah menjadi obat mujarab bagi /buku. !agi !apak juga.

    $eskipun aku sudah berumur dua puluh dua tahun, namun aku tetaplah seorang anak-anak 

     bagi kedua orang tuaku. /tu memang sebuah kenyataan. 4rang tuaku kadang-kadang

    memanjakanku, dengan melarangku untuk membantu pekerjaan mereka bik di rumah

    maupun di sawah. Tapi, tetap saja aku keras kepala melakukan segalanya demi kedua orang

    tuaku.

  • 8/18/2019 JANJI BAHAGIAKU.docx

    7/7

    Hari-hari kami lewati dengan kebahagiaan yang tidak bisa tertandingi oleh keluarga

    manapun hingga pada akhirnya waktu itu tiba. #ku berterus terang tentang tawaran untuk 

    melanjutkan kuliah S-3 di 2ropa. Sama seperti sebelumnya. $ereka selalu mendukung apa

    yang aku inginkan. $eskipun ada sebuah kebahagiaan yang begitu menggebu, namun ada

     perasaan perih menyelimuti kebahagiaan itu. Sehingga kebahagiaan itu tidak tampak pada

    diriku. #ku menemukan diriku yang mulai goyah. "etika orang lain berlomba-lomba untuk 

    mendapatkan kesempatan itu, justru aku.... %+duk, +duk, tuntutlah ilmu walaupun ke negeri

    ina, karena menuntut ilmu itu fardu atas setiap muslim) lagi-lagi /bu mengatakan hal itu

     padaku. #ku hanya tersenyum menatapnya lalu memeluknya. Tanpa mendengar 

     penjelasannya, aku merasakan ada suatu perasaan yang tertahankan di sebuah pelukan /bu.

    !apak tidak berkomentar apa-apa. !apak hanya berdiri memandangku dengan ekspresi antara

    senang dan sedih. %"ami bangga, +duk0 $eskipun kamu itu anak petani, kamu bisa sampai

    kuliah di 2ropa. "ami sangat bersyukur punya anak seperti kamu.  Mikul dhuwur mendem

     jero, ya +duk) sekilas kulihat !apak meneteskan air mata. $ereka mendukung dan

    mendoakanku agar sukses kuliah S-3 di 2ropa. Lagi-lagi semua dilancarkan. +amun, bukan

     perasaan lega yang kudapat setelah mengutarakannya malahan kemantapan hatiku semakin

    goyah. !erbagai macam bahan pertimbangan bermunculan. 1ntuk mengatasinya, akhirnya

    aku melakukan sholat isti7oroh untuk meminta petunjuk pada $aha &emberi &etunjuk.

    "eesokan harinya. Sekarang udara yang kuhirup semakin terasa segar dan bebas.

    Tidak ada keraguan maupun kebimbangan lagi. &ada akhirnya aku memutuskan untuk 

    membatalkan kuliah S-3 ku ke 2ropa tapi aku akan tetap berusaha membantu &rofesor 

    laudia. $enurutku, itu bukanlah suatu bentuk tindakan menyia-nyiakan kesempatan yang

    tidak mungkin datang kembali. Tapi, percayalah. Sang $aha "uasa pada akhirnya

    menghadiahiku dengan hal-hal yang sangat menakjubkan dan tidak pernah terbayangkan

    olehku. #ku bisa merintis sebuah pusat penelitian kecil-kecilan di Solo sembari melanjutkan

    studiku di ogyakarta. Janjiku beserta tekadku seperti diamini oleh para malaikat dan direstui

    oleh Sang pencipta. 'engan begitu, aku bisa merawat orang tuaku dan tinggal bersama-sama.

    Sesuatu yang begitu dekat dengan sehari-hari dan sangat sederhana terkadang terlupakan

    karena hal-hal yang membahagiakan diawalnya. 4rang tua yang merawat anaknya sejak 

    dalam kandungan hingga dewasa memang tidak pernah meminta imbalan sekalipun. #kan

    tetapi, apakah itu adil jika seorang anak meninggalkan kedua orang tuanya demi kebahagiaan

    atau kesuksesan dirinya* !agaimanapun aku nanti, aku akan selalu ada bersama !apak dan

    /buku. Sampai akhir hayatku, mereka adalah surga yang harus aku jaga. !agiku janjiku itu

    adalah bahagia sejatiku. #ku berjanji.